Kondisi & Harapan Industri Perangkat Telematika Nasional Sub Pokja MANUFAKTUR MASTEL Daftar Isi Pendahuluan Potret Industri Nasional dewasa ini Perkembangan di sekitar kita Rekomendasi Harapan di masa depan Pendahuluan Peran Industri UNIDO “Industrial Development Report 2002/2003” – keunggulan daya saing dibidang manufaktur tetap merupakan mesin pertumbuhan utama – Daya saing industri yang kuat dan bertahan hanya dapat dibangun melalui penguasaan teknologi baru , yang disebut sebagai pendekatan the “high road” Kegiatan Industri Manufaktur – Kegiatan Penelitian dan Pengembangan (R&D) – Kegiatan Akuisisi Teknologi melalui Kemitraan Strategis Pendahuluan Peran Industri Telematika Peningkatan teledensity sebesar 1% dapat memicu pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3% (studi International Telecommunication Union) Teledensity nasional yang rendah (~4%) merupakan salah-satu faktor yang menghambat pertumbuhan eknomi nasional, terutama di daerah yang non-urban atau pedesaan Pemberdayaan industri telematika nasional, merupakan faktor strategis dalam meningkatkan ekonomi nasional secara signifikan, karena : – Membuka lapangan kerja – Meningkatkan produktivitas dan efisiensi nasional – Wahana pengembangan kemampuan high-tech DRN telah menetapkan Telematika merupakan satu dari 6 program utama Potret Industri Nasional Industri Manufaktur UNIDO Report “ Indonesia : Policy Support for Industrial Recovery, 2000 “ Pertumbuhan Manufaktur melamban sejak perioda 1993-1997. Trade deficit yang berkepenjangan dalam manufactured goods Sektor Migas ternyata terbatas menghasilkan devisa karena faktor penguasaan teknologi Dalam kurun 1985-1997, praktis kontribusi teknologi tinggi terhadap ekspor Indonesia relatif tetap, bahkan ada kecenderung porsi industri berteknologi rendah semakin dominan. Potret Industri Nasional Industri Manufaktur Potret Industri Nasional Industri Manufaktur Kelemahan Struktrural, al. : – Jenis Produk Ekspor dan Market Basenya terbatas – Kontribusi FDI (Foreign Direct Investment) terhadap nilai tambah ternyata kecil – Industri Barang Modal di dalam negeri lemah, tidak bertumbuh – Kurang serius dalam Pendalaman Teknologi – UKM (Usaha Kecil dan Menengah) kurang dipacu / dikembangkan Kelemahan Penataan, al. : – Kapasitas Nasional yang tidak memadai dalam penyerapan dan pengembangan teknologi – Keterbatasan SDM (jumlah yang memiliki kompetensi/ skill ) – Tanggung jawab Kebijakan dan Promosi Industri tersebar di berbagai Lembaga, sehingga menyulitkan koordinasi – Kelemahan dalam bidang R & D Potret Industri Nasional Industri Perangkat Telekomunikasi Tidak hanya sebagai agen / distributor / trader dari perangkat MNCs Memiliki kemampuan engineering – Network Design & Implementation – Product/System Maintenance, Upgrade – Product/System Local Adaptation – Product/System Value Added – Product/System R & D Memiliki VISI untuk mengembangkan kemampuan industri DN Potret Industri Nasional Kompetensi Dasar pada Industri Perangkat Telekomunikasi Services Kompetensi Ntwrk Maintance HW Repair SW Upgrade Telecom Ntwrk Enginering Tech. Assistances Ntwrk Dsgn & Impl. Manufacturing System Test Software Firmware PCB Assembly R&D Soft-side Hard-side System Integration & TestEngineering High-Level SW Devpt • Real Time SW Eng • Telecom Protocol Eng • Datacom Protocol Eng • Radio Protocol Eng Machine Lvl FW Devpt Radio Part Mfc Process Electronic Mfc Process Radio Cct Design Digital Cct Design Analog Cct Design System Concept Potret Industri Nasional Kompetensi yang sudah dibangun R & D , Manufacturing dan Engineering Services Perangkat Transmisi Radio – antena, up/down coverter, modem, mulitplication equipment, echo canceller, digital microwave radio, dan sejenisnya Perangkat Sentral Telepon Digital – switches (STDI, STDI-K, STK 1000, SENA, PABX, dll) beserta perangkat pendukungnya Perangkat Terminal – pesawat telepon meja, facsimile, wartel /kiosphone, card payphone, muticoin payphone, collect call payphone, single channel radio dan subscriber PCM Peralatan pendukung (catu daya) – rectifier, UPS , stationary battery, dll Potret Industri Nasional KRISIS Players & Their Futures ? 70 80 90 98 Industri Jasa Industri Perangkat 02 Berapa yang Survive ? INTI RFC LEN CMI EN CITRA NUSA BAKRIE HARRIF TELNIC Diperkirakan kl 50% dalam status ?? • beralih bidang • shrinking • “tiarap” • fading-out QUASAR Potret Industri Nasional Taksiran Besaran Pasar Perangkat Telekomunikasi Nasional (2003-2006) SEGMEN PASAR Pesimis (Rp T /thn) Optimis (Rp T / thn) Karakteristik Bisnis Infrastruktur Fixed Comm 6.0 7.5 B – to – B CONCENTRATED Infrastruktur Mobile Comm 12.0 14.0 B – to – B CONCENTRATED Infrastruktur Enterprise 1.0 2.0 B – to – B FRAGMENTED CPEs Fixed 0.5 1.0 B – to – B/C FRAGM/DIST CPEs Mobile (HPs) 3.0 5.0 B – to – C DISTRIBUTED 22.5 29.5 Total Potret Industri Nasional Taksiran Market Share Industri Perangkat Telekomunikasi Nasional (2003-2006) Rp T / thn Total Bisnis Telekomunikasi 40 – 50 ( ? ) Market Size Perangkat Telekomunikasi 22 - 30 Market Share INDUSTRI DN 2-3% Market Share Produk Desain sendiri 0,1 – 0,5 % (?) Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-1 : Lingkup Industri Strategic Grouping of Competition Foreign USA Co European Co Japanese Co Korean Co Chinese Co 2-3 % Domestic Industri Perangkat Telekomunikasi Nasional Engineering-based Singapore Co Hongkong Co Malaysian Co Others Local Agents Distributors Consultants Others Trading Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-2 : Lingkup Sektor Peta 5 Kekuatan Persaingan Pendatang Baru • entry barrier –relatif rendah • daya tarik tinggi Pemasok • industri komponen DN tidak ada • volume pesan relatif rendah Rivalitas • sesama DN –medium • thdp MNCs- tinggi & posisi lemah Substitusi • new product/system from IT sectors (convergence) Pembeli • concentrated • prefer global brands • prefer sharing risk Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-3 : Lingkup Nasional The Determinants of National Competitive Advantage (Porter’s Diamond) Intensity of Rivalry Chance Factor Condition • Resources : Human, Knowledge , Physical, Capital • Infrastructure, Regulation • Strategy & Structure • Goals : Company , Individuals • National Prestige • Sustained Commitment National Competitive Advantage Related and Supporting Industries • Presence of internationally competitive related & supporting industries Demand Conditions • Number of Buyers • Growth of Demand • Sophistication of Demand Government Potret Industri Nasional-Analisa Persaingan-4 : Summary Analisa SWOT Kompetensi R & D exist “critical mass” sdh terbentuk Adaptabilitas pasar lokal masih tetap survive Pasar besar dan bertumbuh – Public & Enterprise – Community Peluang Strategic Partnering Program Dukungan Riset – DRN , YLTI Program Kewajiban Pelayanan Universal (USO) Tenaga kerja relatif murah AFTA , WTO Free-flow: Barang, Uang,Orang Liberalisasi Impor Mutual Recognizition Agreement Lower cost manufacturers Industri komponen Insentif utk Industri Consolidated Effort Roadmap belum jelas SME Technopreneurs Perkembangan Regional Strategi yang umum dilakukan di Asia High-Tech Valley/Corridor/Park/Zone/Port/City/Area : – Multimedia Super Corridor Malaysia, Cyberport Hongkong, dll – Poros Local High-Tech Parks - Silicon Valley Infrastruktur Telekomunikasi – Akses Internet yang mudah,murah,cepat dan meluas Sistem Perundang-undangan , Perpajakan , PMA yang mendukung Akses yang mudah ke berbagai fasilitas pendukung – Pasar Modal, Modal Ventura – Konsultan : Hukum, Akuntansi, Pemasaran – Pakar dan Litbang National R&D Center khusus Info-Comm – Sinergi Pemerintah-Operator-Industri-R&D Center: ETRI-Korea,dll Investasi agresif pada SDM high-tech – Beasiswa – Technical, creative thinking , problem solving, entrepreneurship development : mostly US-educated/trained Perkembangan Regional Salah satu model Nasional Industri Jasa Telekomunikasi ETRI : Electronic & Telecommunication Research Institute •GOLDSTAR •SAMSUNG •ORIENTAL •DAEWOO ETRI •Program Management & Fund •User requirements •Verification Test •Commercialization Test •Project Management •Overall Development •High Level Design •System Integration Industri Manufaktur Perg. Tinggi •Low level Design& Impl. •Add-on Features •Process Technology Devpt •Production •Basic Research •Devpt direction recomm •support devpt environment Rekomendasi Pragmatis Jangka pendek (1-2 tahun) Optimalisasi terhadap kemampuan industri manufaktur yang ada , langkah-langkah restrukturisasi , reposisi, dsb. Fokus kepada kegiatan jasa engineering dan atau pengembangan produk-produk untuk niche markets yang tidak menjadi prioritas utama MNCs., al mis : Devices, Aplikasi Software untuk Value-Added , System Integration, dan semacamnya. Kembangkan kemitraan strategis dgn sumber teknologi Rekomendasi Strategis-1 Telematika / ICT menjadi salah satu pilar infrastruktur pembangunan sosial / ekonomi . Visi ini dikukuhkan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) dan dijabarkan oleh Presiden bersama para Menterinya sebagai krida dari Pemerintah. Tiap sektor dan pelaku dalam kegiatan sosial / ekonomi nasional ( baik pemerintah maupun swasta ) menjabarkan dalam bentuk cetak biru masing-masing akan kebutuhan jangka panjang telematika / ICT nya. Di sisi Pemerintah : regulasi yang mendukung , insentif yang berdaya saing , pilihan teknologi , kesiapan sebagai “Captive Market” , dan semacamnya. Rekomendasi Strategis-2 Di sisi pasar non Pemerintah : keberpihakan terhadap pembangunan industri manufaktur telematika dalam negeri dan pilihan teknologi nasional. Di sisi Lembaga Pendidikan : mempersiapkan kebutuhan SDM berkemampuan menangani industri high-tech bidang telematika / ICT . Di sisi : Industri Manufaktur : mempersiapkan industri komponen / semikonduktor , industri perangkat baik Devices, Network ataupun Aplikasinya . Pembangunan industri manufaktur ini dapat dilakukan melalui akuisisi teknologi / produk dalam program Kemitraan Strategis Kolaborasi antar seluruh stake-holders untuk melakukan tindak lanjut dalam mewujudkan Visi tersebut- National R&D Center untuk Infocom Harapan di masa depan Agar Pembangunan Industri Manufaktur Telematika Dalam Negeri lebih terencana, mempunyai visi yang jelas , sehingga para pemain DN dapat membuat rencana pengembangan kompetensi masing-2 Kecepatan Pertumbuhan di sisi Industri Jasa Telematika dapat juga diimbangi oleh kecepatan bertumbuhnya kemampuan industri perangkat dalam negeri sehingga semakin lama nilai tambah yang dihasilkan secara nasional semakin meningkat (Integrated Blueprint) Pada ahirnya Industri Dalam Negeri memiliki kapasitas yang mampu menjadi pendukung utama pertumbuhan jasa telematika dalam negeri Stages of National Competitive Development FACTOR DRIVEN INVESTMENT DRIVEN • Natural resources • Aggresive Investment • Factor Condition • Factor Condition • Demand Condition • Rivalry INNOVATION DRIVEN • Creativities • Innovation • Factor Condition • Demand Condition • Rivalry • Related & Supporting Industries WEALTH DRIVEN • Affluent