strategi pemasaran bank garansi - UIN Repository

advertisement
STRATEGI PEMASARAN BANK GARANSI (KAFALAH) DALAM
PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT
BERDASARKAN ANALISIS BAURAN PEMASARAN JASA
(STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO TANGERANG SELATAN)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
ANIK REZAYANTIE
NIM: 1112046100106
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M./1437 H.
STRATEGI PEMASARAN BANK GARANSI (KAFALAH) DALAM
PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT
BERDASARKAN ANALISIS BAURAN PEMASARAN JASA
(STUDI PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO TANGERANG SELATAN)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah
Oleh:
Anik Rezayantie
1112046100106
Di Bawah Bimbingan:
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M./1437 H.
LEMBAR PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:
Nama
: Anik Rezayantie
NIM
: 1112046100106
Konsentrasi/Prodi
: Perbankan Syariah/Muamalat
Fakultas
: Syariah dan Hukum
Alamat
: Pondok Cabe Ilir, Tangerang Selatan
No. Telepon
: 0812-9821-5377
Dengan ini menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil saya atau
merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta,
Agustus 2016
Anik Rezayantie
ABSTRAK
Anik Rezayantie. 1112046100106. Strategi Pemasaran Bank Garansi
(kafalah) Dalam Peningkatan Minat Masyarakat Berdasarkan Analisis Bauran
Pemasaran Jasa (Studi Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang
Selatan). Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi
Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. 2016. xii + 75 halaman + 14 Lampiran.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi pemasaran bank
garansi dalam peningkatan minat masyarakat yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri Cabang Bintaro dalam upaya membangun kekuatan, mengatasi kelemahan,
mengeksploitasi peluang serta menghadapi ancaman yang ada dengan menganalisis
bauran pemasaran jasa dan analisis SWOT, serta untuk menjelaskan formulasi
strategi pemasaran bank garansi berdasarkan hasil analisis SWOT.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analisis kualitatif dengan
menggunakan data primer dan data sekunder yang diambil melalui teknik
pengumpulan data, yaitu wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Sedangkan
analisis data dilakukan dengan cara analisis deskriptif dengan mengidentifikasi
faktor-faktor SWOT.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro telah menerapkan strategi bauran pemasaran 7P yakni product, price, place,
promotion, people ,process, physical evidence. Berdasarkan analsisis SWOT Bank
Syariah Mandiri Cabang Bintaro kekuatannya yaitu brand image yang kuat, adanya
dasar hukum yang jelas dari pemerintah, penentuan harga sesuai prinsip syariah,
bank garansi dapat diterbitkan dalam mata uang valuta asing dan rupiah. Sedangkan
kelemahannya yaitu Sistem IT yang belum memadai, pengetahuan SDM yang belum
mencukupi. Peluangnya yaitu konsep syariah semakin diminati masyarakat,
kebutuhan masyarakat pengguna bank garansi di Indonesia semakin meningkat.
Ancaman yang harus dihadapi yaitu kurangnya pemahaman masyarakat mengenai
sistem bank garansi syariah. Upaya yang dilakukan dalam menghadapi persaingan
yaitu bekerjasama dengan kontraktor, perusahaan travel haji umroh, dan perusahaan
lainnya.
Kata Kunci : Strategi Pemasaran, Bauran Pemasaran Jasa, SWOT, Bank Garansi.
Pembimbing : Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd
Daftar Pustaka: Tahun 1999-2015.
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, dan para sahabatnya yang telah menuntun umatnya dari peradaban
Jahiliyah kepada peradaban Islam yang mulia.
Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari berbagai pihak
yang telah memberikan bantuan. Hasil yang diperoleh saat ini berkat bimbingan,
dorongan, dukungan yang tiada penulis peroleh dari berbagai pihak. Oleh karena itu
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr Asep Saepudin Jahar, MA., Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak A.M. Hasan Ali, M.A dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA, Ketua Program
Studi Muamalat dan Sekretaris Program Studi Muamalat Fakultas Syariah
dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd, Dosen Pembimbing yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk memberikan ilmu dan
bimbingan serta pengarahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
vi
4. Seluruh Dosen serta civitas akademika Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendidik
dan memberikan ilmunya kepada penulis.
5. Segenap pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
serta Perpustakaan Umum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Kedua orang tua penulis yakni Bapak Agung Giartono dan Ibu Supiyanti
yang senantiassa mendoakan anaknya dan memberikan dukungan yang tiada
henti baik moril maupun materil. Tak lupa kepada adik Danang Setiawan
Giartono serta keluarga besar lainnya, terimakasih atas dukungan yang
diberikan.
7. Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro, khususnya Ibu Novi (Consumer
Banking Relationship Manger), Bapak Wahyudi (Bussiness Banking
Relationship Manager), Ibu Nadia (Operation), yang telah memberikan
waktunya untuk membantu penulis dalam penelitian ini.
8. Kawan-kawan Perbankan Syariah Angkatan 2012, Kelas PS-C 2012, Emma,
Putri, Ayu dan kawan-kawan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu,
terimakasih atas kebersamaannya selama ini, semoga silaturahim kita dapat
tetap terjaga dan sukses untuk kita semua.
9. Kawan-Kawan Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UIN Jakarta terimakasih
telah menjadi keluarga kecil di kampus ini dan menjadi tempat penulis
mendapat pengalaman dan ilmu yang sangat berharga.
vii
Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu
terselesaikannya skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Semoga
Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat menjadi langkah awal untuk
melakukan studi lanjutan dimasa yang akan datang dan khususnya yang berkaitan
dengan produk jasa bank garansi di bank syariah, Aamiin.
Jakarta, Agustus 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………….….……………ii
LEMBAR PERNYATAAN.……..………………………………………………….iii
LEMBAR PENGESAHAN.………………………………………………………... iv
ABSTRAK ......................................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................................ 1
B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah ....................................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...........................................................................................10
D. Review Studi Terdahulu .......................................................................................................11
E. Metode Penelitian ...................................................................................................................16
F.
Sistematika Penulisan ............................................................................................................19
ix
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PEMASARAN, BANK
GARANSI (KAFALAH) DAN ANALISIS SWOT
A. Strategi Pemasaran .................................................................................................................21
1.
Pengertian Strategi ...................................................................................................21
2.
Pengertian Pemasaran ..............................................................................................22
3.
Tujuan Dan Unsur-unsur Utama Pemasaran ........................................................23
4.
Konsep Bauran Pemasaran Jasa .............................................................................25
B. Bank Garansi (Kafalah) ........................................................................................................31
1.
Pengertian Bank Garansi .........................................................................................31
2.
Dasar Hukum Bank Garansi ...................................................................................32
3.
Jenis-jenis Bank Garansi .........................................................................................33
4.
Syarat dan Rukun Bank Garansi ............................................................................36
5.
Mekanisme Bank Garansi .......................................................................................37
C. Analisis SWOT........................................................................................................................41
BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
A. Sejarah Singkat Pendirian ....................................................................................................44
B. Visi dan Misi ............................................................................................................................46
C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ......................................47
D. Produk Jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ....................................................48
E. Produk Jasa Bank Garansi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro .........................49
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Bauran Pemasaran Jasa Pada Bank Garansi Bank Syariah Mandiri ........................51
1.
Analisis Produk.........................................................................................................51
2.
Analisis Harga...........................................................................................................52
3.
Analisis Tempat ........................................................................................................54
4.
Analisis Promosi.......................................................................................................55
5.
Analisis Sumber Daya Manusia (SDM) ................................................................56
6.
Analisis Proses ..........................................................................................................58
7.
Analisis Bukti Fisik ..................................................................................................61
B. Analisis SWOT Pemasaran Bank Syariah Mandiri ......................................................62
C.
Formulasi Strategi Pemasaran Bank Garansi Dalam Rangka Peningkatan Minat Masyarakat ....64
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN .......................................................................................................................68
B. SARAN......................................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................71
LAMPIRAN ......................................................................................................................................77
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Pengajuan Dosen Pembimbing Skripsi……………………….....74
Lampiran 2 Surat Permohonan Data dan Wawancara………………………….…...75
Lampiran 3 Surat Keterangan Riset Skripsi Dari Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro……………………………………………………………......…76
Lampiran 4 Surat Keterangan Magang Dari Pihak Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro………………………………………………………………..…77
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Rekening Administratif-Bank Umum Syariah.…………………………... 4
Tabel 1.2 Rekening Administratif-Bank Umum ...………………………………… 4
Tabel 1.3 Review Studi Terdahulu………………………………………………….11
Tabel 3.1 Bank Garansi yang diterbitkan Bank Syariah Mandiri…………………..48
Tabel 4.2 Analisis SWOT………………………………………………………… 64
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi
utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan memberikan
jasa pengiriman uang. Fungsi-fungsi utama perbankan modern, yaitu menerima
deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat islam, bahkan sejak zaman
Rasulullah Saw.1
Penerbitan bank garansi merupakan jasa layanan yang ditawarkan
perbankan untuk membantu kelancaran dunia usaha. Dalam hal ini jasa bank
dapat memberikan jasa bank garansi untuk meningkatkan keyakinan dan
sekaligus meminimalkan risiko kerugian. Sebagai lembaga keuangan, bank
memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana yang (sementara) tidak
dipergunakan untuk kemudian menyalurkannya kembali dana tersebut kepada
masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Mengingat peranan lembaga perbankan
yang demikian penting, maka terhadap lembaga perbankan perlu senantiasa
dilakukan pembinaan dan pengawasan yang efektif.2
1
Adiwarman, A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, (Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada, 2013), h.18.
2
Muttatoh Hirin, “Jurnal Hambatan dan Solusi Dalam Praktik Bank Garansi Bagi Masyarakat
Pengguna (Tinjauan Sistem Syariah dan Konvensional)”, Jurnal Kewirausahaan, Vol. 13:2, (2014):
h.187.
1
2
Negara Indonesia merupakan suatu negara yang sedang dalam
proses tahap membangun (developing country), di mana pada saat ini sedang giat
melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik pembangunan di bidang fisik
maupun di bidang non fisik. Salah satu bentuk realisasi dari pembangunan yang
dilaksanakan, berupa pembangunan proyek-proyek sarana dan prasarana yang
berwujud pembangunan seperti rehabilitasi jalan, jembatan, pelabuhan, irigasi,
pasar, sekolah, perkantoran dan sebagainya.3
Potensi industri konstruksi luar biasa. Apabila dilihat dari size market
konstruksi di Indonesia sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Jenderal Bina
Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir.
Yusid Toyib, M.Eng. Sc, mencapai sekitar Rp1.000 triliun per tahun. Terhitung
tahun 2014 – 2019 pasar konstruksi di Indonesia diperkirakan mencapai Rp5.000
triliun.4
Seiring dengan semakin berkembangnya pembangunan infrastruktur
di Indonesia, berbagai peluang bisnis pun semakin terbuka sekarang ini. Untuk
menjaga kepentingan berbagai pihak dalam satu instrument perbankan yang bisa
dimanfaatkan nasabah pada setiap tahapan bisnisnya. Sebagai contoh bisnis
konstruksi, bank garansi bisa digunakan mulai dari proses tender, pemberian
uang muka, pelaksanaan hingga proses pemeliharaan suatu proyek. Bank garansi
3
Diman Ade Mulada, “Jurnal Peranan Bank Garansi Dalam Kontrak Konstruksi Antara Pemerintah
Dengan Kontraktor”, Jurnal IUS, Vol.1:2, (2013): h.265.
4
Eva, “Pasar Industri Konstruksi Indonesia Capai Rp1.000 Triliun per Tahun”, diakses pada 18 Juli
2016 dari http://concreteshowseasia.com/pasar-industri-konstruksi-indonesia-capai-rp1-000-triliunper-tahun/.
3
menghadirkan bank di tengah pemilik proyek untuk menjamin kedua pihak
melaksanakan kewajiban yang telah disepakati sebelumnya.5
Semakin lengkap jasa-jasa bank yang dapat dilayani oleh suatu bank
maka akan semakin baik apresiasi bank bagi calon nasabah. Bank garansi
merupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam rangka memberikan jaminan
kepada nasabah. Jaminan tersebut dapat diberikan oleh bank kepada nasabah
dalam mengikuti tender atas penawaran pekerjaan dari pemberi kerja, serta untuk
mengerjakan sesuatu untuk kepentingan pihak lain, dan berbagai macam jaminan
bank lainnya.6
Bank garansi ini timbul karena adanya kebutuhan nasabah
(pengusaha) untuk memenuhi kewajiban yang diminta oleh pihak lain. Dalam
kontek Islam penanggungan hutang ini dikenal dengan istilah kafalah.7
Pemberian jaminan ini pada umumnya diisyaratkan oleh pihak ketiga terhadap
mitra kerjanya, yang bertujuan untuk mendapatkan kepastian dilaksanakannya isi
kontrak sesuai yang telah disepakati. Apabila terjadi cidera janji oleh mitra
kerjanya, berdasarkan surat jaminan bank (bank garansi) maka pihak ketiga tadi
dapat mengajukan klaim kepada bank penerbit garansi tersebut, asal saja semua
syarat-syarat untuk pengajuan klaim telah terpenuhi.8
5
Aldi, “Trik mengenali bank garansi dengan benar”, Tempo, 13 Agustus 2015, diakses pada 19 Juni
2016 dari https://m.tempo.co/read/news/2015/08/13/280691675/trik-mengenali-bank-garansi-denganbenar.
6
Ismail. Manajemen perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi,( Jakarta: Kencana 2010), h. 166.
7
Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University ,
2007), h.149.
8
Tim Pengembangan Perbankan Syari‟ah, Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk dan
Implementasi Operasional, (Jakarta: Penerbit Djambatan, 2002), h. 241.
4
Berikut ini data bank garansi (kafalah) yang telah diterbitkan Bank
Umum Syariah di Indonesia:
Tabel 1.1 Rekening Administratif-Bank Umum Syariah
Bank Garansi Yang Diterbitkan
(dalam miliar rupiah)
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
922
1038
997
1389
1675
1744
1851
3367
Bank
Garansi
Yang Di
Terbitkan
Sumber: www.bi.go.id/statistikperbankansyariah
Jika dilihat dari data diatas, terlihat bahwa penerbitan bank garansi
oleh bank syariah di Indonesia rata-rata mengalami peningkatan di setiap
tahunnya, namun jumlah ini masih tergolong rendah apabila dibandingkan
dengan bank garansi yang diterbitkan oleh bank umum di Indonesia. Berikut ini
data bank garansi yang telah diterbitkan Bank Umum di Indonesia:
Tabel 1.2 Rekening Administratif-Bank Umum Indonesia
Bank Garansi Yang Diterbitkan
(dalam miliar rupiah)
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
109488
99985
116029
140652
180788
229098
247851
Bank
Garansi
Yang Di
Terbitkan
Sumber: www.bi.go.id/statistikperbankansyariah
5
Perkembangan market share perbankan syariah pada tahun 2015
yakni 4,87%, angka ini masih belum bisa menembus target 5% dari pasar
perbankan nasional.9 Sedangkan market share dari bank umum yakni sebesar
95,13% pada tahun 2015. Semakin besar pertumbuhan perbankan syariah, maka
akan semakin banyak masyarakat yang terlayani. Makin meluasnya jangkauan
perbankan syarah menunjukkan peran perbankan syariah makin besar untuk
pembangunan ekonomi rakyat di negeri ini.
Mengenai kafalah ada beberapa hal yang perlu disempurnakan antara
lain: jasa Kafalah di Bank Syariah hendaknya dapat lebih ditingkatkan lagi, hal
yang perlu diperbaiki adalah mengenai promosi pengenalan terhadap keberadaan
jasa ini dan pelayanan yang efektif dan efisien terhadap jasa ini agar dapat
dikenal luas dan disosialisasikan kepada masyarakat.10 Pentingnya pemasaran
dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan
suatu produk atau jasa. Pemasaran menjadi semakin penting dengan semakin
meningkatnya pengetahuan masayarakat.
Kesuksesan dalam persaingan bisnis terletak pada kemampuan
menciptakan dan mempertahakan pelanggan dengan cara menghasilkan dan
menyampaikan produk yang bersesuaian dengan keinginan dan perilaku
9
Enny, “Market Share Perbankan Syariah Masih Dibawah Target”, Neraca, 25 Februari 2016,
diakses pada 8 Maret 2016 dari http://www.neraca.co.id/article/66031/market-share-perbankansyariah-masih-dibawah-target.
10
Muttatoh Hirin, “Jurnal Hambatan Dan Solusi Dalam Praktik Bank Garansi Bagi Masyarakat
Pengguna (Tinjauan Sistem Syariah dan Konvensional)”, Jurnal Kewirausahaan, Vol. 13:2, (2014): h.
217.
6
konsumen pada harga yang layak (reasonable). Oleh karena itu, setiap marketer
harus berupaya memahami perilaku konsumen. Kelangsungan hidup perusahaan
sangat ditentukan oleh pelanggan. Oleh karena itu, penting mengangkat
penerimaan publik untuk mempercayai bank Islam yang mampu dan terpercaya
dalam menyediakan jasa perbankan dan memerlukan rumusan program
pemasaran dan promosi produk dan jasa perbankan Islam lebih luas, sehingga
mampu men-direct persepsi pelanggan ke bank Islam, baik customer banking
maupun corporate banking.11
Promosi yang dilakukan oleh perbankan syariah masih sangat kurang,
sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mengerti bagaimana mengakses
layanan perbankan syariah. Bank syariah harus mampu merancang suatu strategi
promosi yang efektif agar masyarakat mengerti tentang berbagai produk yang
ditawarkan oleh perbankan syariah. Berdasarkan hal tersebut, perbankan syariah
Indonesia dituntut untuk lebih giat mengembangkan usahanya, baik dalam
sosialisasi, inovasi instrument dan produk bank, pemberian pelayanan yang
memuaskan dan memfungsikan bank syariah bukan hanya sekedar sebagai
lembaga finansial dan komersial tapi juga lembaga keuangan sosial akan
melahirkan sentiment positif dalam berbagai hal.12
Pada tahun 2014 Mars Research Spesialist Indonesia, sebuah
perusahaan riset independen pernah melakukan penelitian mengenai brand
11
Ali Hasan, “Marketing Bank Syariah”, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010), h.48.
A. Riawan Amin, “Menata Perbankan Syariah di Indonesia”, (Jakarta: UIN Press, UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2009), h,158.
12
7
awareness bank syariah di Indonesia. Penelitian ini berguna untuk mengukur
sejauh mana tingkat retensi/ketahanan
informasi (merek-merek bank) yang
ditangkap oleh konsumen yang kemudian di recall ketika dibutuhkan. Nama
bank yang muncul pertama ketika konsumen ditanya (top of mind awareness)
berarti retensi dari informasi tersebut cukup kuat di benak konsumen. Secara
total, Bank Syariah Mandiri memperoleh pangsa terbesar sebagai bank syariah
yang disebut pertama kali dengan porsi mencapai 32,6%13. Top of mind
awareness ini seringkali disebut sebagai “share of mind”, karena mencerminkan
seberapa besar sebuah merk menguasai benak dari keseluruhan konsumen atau
pasar.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti dan
mengangkat permasalahan mengenai bagaimana bank syariah menetapkan
strategi pemasaran dalam produk bank garansi untuk peningkatan minat
masayarakat, dalam bentuk skripsi dengan judul:
“STRATEGI PEMASARAN BANK GARANSI (KAFALAH) DALAM
PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT BERDASARKAN ANALISIS
BAURAN PEMASARAN JASA (STUDI PADA BANK SYARIAH
MANDIRI CABANG BINTARO TANGERANG SELATAN).”
13
Mars Research Specialist, Studi Pasar Bank Syariah Di Indonesia 2014, (Jakarta: Mars Indonesia,
2014), h.20.
8
B. Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dipaparkan di atas dapat dilakukan
identifikasi masalah. Maka masalah yang dapat diidentifikasi penulis adalah
sebagai berikut:
a. Mengapa kebutuhan bank garansi di Indonesia tinggi tetapi bank
syariah belum berperan dalam produk jasa bank garansi (kafalah)?
b. Bagaimana strategi yang digunakan bank syariah dalam menghadapi
persaingan yang ketat antara lembaga yang dapat menerbitkan bank
garansi atau produk sejenis?
c. Bagaimana daya tarik dari bank garansi (kafalah) di bank syariah
Indonesia?
d. Strategi apa yang diterapkan Bank Syariah Mandiri dalam pemasaran
bank garansi (kafalah)?
e. Dimana letak kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada Bank
Syariah Mandiri dalam memasarkan produk bank garansi?
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah
dideskripsikan, maka penulis membatasi permasalahan pada:
a. Strategi pemasaran dibatasi hanya pada bauran pemasaran jasa.
b. Bank garansi dibatasi hanya pada produk bank garansi syariah
(kafalah).
9
c. Analisis bauran pemasaran jasa dibatasi pada bauran pemasaran 7P
yakni product, price, place, promotion,people, process, dan physical
evidence.
d. Data yang dianalisis dibatasi pada peraturan dan standar operasional
prosedur bank garansi yang berlaku di Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro.
e. Subjek penelitian di Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro yang
beralamat di Jalan Jendral Sudirman Bintaro Tangerang Selatan.
3. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang akan di teliti pada penelitian ini
diantaranya adalah:
a. Bagaimana Strategi Pemasaran Bank Garansi (kafalah) Pada Bank
Syariah Mandiri Cabang Bintaro Berdasarkan Bauran Pemasaran
Jasa?
b. Apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi
Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam memasarkan Bank
Garansi (kafalah) dalam peningkatan minat masyarakat?
c. Bagaimana upaya yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro dalam meningkatkan strategi pemasaran Bank Garansi?
10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun
tujuan dan manfaat dari penelitian tentang Strategi Pemasaran Bank Garansi
(kafalah) pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam Peningkatan
Minat Masyarakat adalah:
a.
Mengidentifikasi strategi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam
memasarkan
Bank
Garansi
(kafalah)
dalam
peningkatan
minat
masyarakat berdasarkan analisa bauran pemasaran jasa.
b. Menganalisis apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang
dihadapi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam memasarkan Bank
Garansi (kafalah) dalam peningkatan minat masyarakat.
c.
Menyimpulkan prosedur dan operasional Bank Garansi (kafalah) dalam
peningkatan minat masyarakat pada Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang di dapat dari penelitian ini diantaranya adalah
untuk:
a. Bagi Perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan
bagi pihak perusahaan dalam mengidentifikasi strategi pemasaran yang
tepat bagi para calon nasabah.
11
b. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan
pengetahuan serta memberikan gambaran mengenai strategi pemasaran
dan operasional prosedur bank garansi di perbankan syariah.
c. Bagi Akademisi, penelitian diharapkan dapat menjadi tambahan
keilmuan dibidang perbankan khususnya tentang strategi pemasaran
bank garansi di perbankan syariah.
D. Review Studi Terdahulu
Tabel 1.3 Review Studi Terdahulu
No
1
Penelitian
Peneliti:
Diman Ade Mulada
(Universits Mataram
Magister
Ilmu
Hukum Unram)
Judul:
Peranan
Bank
Garansi
Dalam
Kontrak Konstruksi
Antara Pemerintah
Dengan Kontraktor
Subtansi
Tujuan:
Menganalisa prosedur
pelaksanaan kontrak
konstruksi
antara pemerintah dengan
kontraktor dengan
jaminan bank garansi dan
penyelesaian
masalah jika salah satu
pihak melakukan
wanprestasi.
(Jurnal
Magister
Ilmu Hukum (IUS):
Kajian hukum dan
keadilan, Vol. 1,
No.2, Ha 270-294,
Universitas
Mataram, Program
Studi Ilmu Hukum)
Objek dan waktu
penelitian:
Kontrak konstruksi bank
garansi antara pemerintah
dengan kontraktor
(tahun 2013)
Tahun: 2013
Metode penelitian:
Metode penelitian hukum
normative (doctrinal) dan
penelitian hukum empiris
(non doctrinal).
Hasil:
Perbedaan
Tujuan:
Mengetahui strategi
pemasaran
Bank
Garansi (kafalah) di
Bank
Syariah
Mandiri
Kantor
Cabang
Bintaro
Tangerang Selatan
Objek dan waktu
penelitian:
Strategi Pemasaran
Bank
Garansi
(kafalah)
Bank
Syariah
Mandiri.
Tahun 2015
Metode Penelitian:
Penelitian
analisis
kualitatif
12
2
Peneliti:
Muttatoh Hirin
HRD Officer PT.
Sumber
Alfaria
Trijaya,
Tbk
(Alfamart) Cabang
Pekanbaru.
Judul:
Hambatan
dan
Solusi dalam Praktik
Bank Garansi Bagi
Masyarakat
Penggguna
(Tinjauan
Sistem
Syariah
dan
Konevensional)
(Menara
Riau:
Jurnal
Kewirausahaan, Vol
13,
No.2,
JuliDesember)
Tahun:
Prosedur atau tahapan
dalam pelaksanaan
kontrak konstruksi antara
pemerintah dengan
kontraktor dengan
jaminan bank garansi
yaitu:,
a. Tahap Persiapan
Pemilihan Penyedia
Pekerjaan Konstruksi.
b. Tahap Pelaksanaan
Pemilihan Penyedia
Pekerjaan Konstruksi.
c. Tahap
Penandatanganan
Kontrak.
d. Tahap Pelaksanaan
Kontrak.
Tujuan:
Menganalisa hambatanhambatan yang terjadi
dalam praktik bank
garansi dan solusi untuk
mengatasi dari
permasalahan yang ada
dalam praktik bank
garansi.
Objek dan waktu
penelitian:
Bank garansi dengan
sistem konvensional dan
bank garansi dengan
sistem syariah.
(Tahun 2014)
Metode penelitian:
kualitatif
Hasil:
Kendala-kendala yang
sering ditemui dalam
pemberian jasa bank
Tujuan:
Mengetahui strategi
pemasaran
Bank
Garansi (kafalah) di
Bank
Syariah
Mandiri
Kantor
Cabang
Bintaro
Tangerang Selatan
Objek dan waktu
penelitian:
Strategi Pemasaran
Bank
Garansi
(kafalah)
Bank
Syariah
Mandiri.
Tahun 2015
Metode Penelitian:
Penelitian
analisis
kualitatif
13
2014
3
Peneliti:
Erli Nuryadi
(UIN
Syarif
Hidayatullah
Jakarta)
garansi (kafalah):
a. Kafalah selama ini
diberikan oleh bank
syariah di Indonesia
dengan berpedoman
pada peraturan bank
garansi konvensional.
b. Jasa kafalah di Bank
Syariah hendaknya
lebih ditingkatkan lagi,
hal ini yang perlu
ditingkatkan lagi
adalah mengenai
promosi pengenalan
terhadap keberadaan
jasa ini dan pelayanan
yang efektif dan efisien
terhadap jasa ini agar
dapat dikenal luas dan
disosialisasikan kepada
masyarakat.
Tujuan:
Untuk menggambarkan
dan memberi penjelasan
serta pengetahuan kepada
masyarakat mengenai
pemberian bank garansi
dalam sistem syariah, dan
memberikan analisa
mengenai bank garansi
dalam bank yang
bersistem syariah dan
penerapannya di PT. Bank
Muamalat Indonesia, Tbk.
Judul:
Analisa Pemberian
Bank
Garansi
Dalam
Sistem
Syariah
(kafalah)
Dan Pelaksanaannya
pada
PT
Bank
Muamalat Indonesia
Tbk
Objek dan waktu
penelitian:
(Skripsi
pada PT Bank Muamalat
Program
Studi Indonesia, Tbk
Muamalat Fakultas (Tahun 2008)
Syariah dan Hukum,
UIN
Syarif Metode penelitian:
Hidayatullah
Kualitatif
Tujuan:
Mengetahui strategi
pemasaran
Bank
Garansi (kafalah) di
Bank
Syariah
Mandiri
Kantor
Cabang
Bintaro
Tangerang Selatan
Objek dan waktu
penelitian:
Strategi Pemasaran
Bank
Garansi
(kafalah)
Bank
Syariah
Mandiri.
Tahun 2015
Metode Penelitian:
Penelitian
analisis
kualitatif
14
Jakarta)
Tahun: 2008
4
Penulis:
Rizky Rahmatullah
Judul:
Strategi Pemasaran
Bisnis Surety Bond
Berdasarkan
Analisis
SWOT
(Study
kasus:
Cabang Khusus PT
Jasaraharja Putera)
(Skripsi
Fakultas
Ilmu Sosial dan
Ilmu
Politik
Departemen
Ilmu
Administrasi
Program
Sarjana
Ekstensi Universitas
Indonesia)
Tahun:
2012
Hasil:
Ketentuan bank garansi
(kafalah) dalam sistem
perbankan
syariah
sebagaimana yang ada di
PT
Bank
Syariah
Muamalat Indonesia, Tbk
telah terkonsep sesuai
dengan fatwa Dewan
Syariah Nasional.
Tujuan:
Untuk mengetahui strategi
pemasaran surety bond
yang dirumuskan oleh
cabang khusus PT.
Jasaraharja Putera dalam
upaya membangun
kekuatan, mengatasi
kelemahan,
mengeksploitasi peluang
serta menghadapi
ancaman yang ada dengan
menganalisa bauran
pemasaran.
Objek dan waktu
penelitian:
Surety Bond PT
Jasaraharja Putera
(Tahun 2012)
Metode penelitian:
Kualitatif
Hasil:
Strategi yang digunakan
oleh cabang khusus PT
Jasaraharja Putera adalah
dengan strategi bertahan
yaitu dengan
mempertahankan kualitas
pelayanan produk yang
Tujuan:
Mengetahui strategi
pemasaran
Bank
Garansi (kafalah) di
Bank
Syariah
Mandiri
Kantor
Cabang
Bintaro
Tangerang Selatan
Objek dan waktu
penelitian:
Strategi Pemasaran
Bank
Garansi
(kafalah)
Bank
Syariah
Mandiri.
Tahun 2015
Metode Penelitian:
Penelitian
analisis
kualitatif
15
sudah ada serta terus
mengembangkan
pelayanan E-Bonding.
5
Penulis:
Ade
Anshori
Tujuan:
Ikhwan Mengetahui strategi Bank
Syariah Mandiri KCP
Cilandak dalam
memasarkan produk
Judul:
Strategi Pemasaran pembiayaan warung
Produk Pembiayaan mikro kepada calon
Warung
Mikro nasabah.
Dalam
Upaya
Menarik
Minat Objek dan waktu
Nasabah
(Studi penelitian:
Kasus Pada Bank Strategi pemasaran
Syariah
Mandiri produk pembiayaan
KCP Cilandak)
warung mikro dalam
upaya menarik minat
(Skripsi
pada nasabah
Program
Studi
Muamalat Fakultas Metode penelitian:
Syariah dan Hukum, Kualitatif
UIN
Syarif
Hidayatullah
Hasil:
Jakarta)
Strategi yang digunakan
oleh
Bank
Syariah
Mandiri KCP Cilandak
Tahun:
2014
untuk
mengembangkan
dan memasarkan produk
pembiayaan
warung
mikro
dengan
menggunakan
metode
marketing mix.
Tujuan:
Mengetahui strategi
pemasaran
Bank
Garansi (kafalah) di
Bank
Syariah
Mandiri
Kantor
Cabang
Bintaro
Tangerang Selatan
Objek dan waktu
penelitian:
Strategi Pemasaran
Bank
Garansi
(kafalah)
Bank
Syariah
Mandiri.
Tahun 2015
Metode Penelitian:
Penelitian
analisis
kualitatif
16
E. Metode Penelitian
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian analisis kualitatif yang bersifat analisis
deskriptif yaitu dengan mengumpulkan, menyusun, dan mendeskripsikan
berbagai dokumen, data dan informasi yang aktual.14 Untuk memahami
istilah penelitian kualitatif ini, perlu kiranya dikemukakan teori menurut
Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari
orang-orang perilaku yang dapat diamati.15
2. Subjek dan Objek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Bintaro. Kemudian yang menjadi objek penelitian
ini adalah Strategi pemasaran Bank Garansi (kafalah) dalam peningkatan
minat masyarakat berdasarkan bauran pemasaran jasa.
3. Sumber Data
a. Primer
Sumber data primer adalah data yang diperoleh penulis
langsung dari lembaga yang diteliti.
14
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung, Alfabeta, 1999), h.209.
Lexy J. Mleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet.
Ke 11, h.3.
15
17
b. Data Sekunder
Sumber data sekunder adalah data penunjang penelitian yang
diperoleh dari buku, jurnal, dan sumber-sumber lain yang memiliki
kaitan dengan skripsi.
4. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat beberapa teknis atau cara dalam melakukan pengumpulan
data, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Riset Kepustakaan
Metode pengumpuulan data yang digunakan dalam penulisan
ini adalah studi kepustakaan (Library Research) dengan membaca,
memahami dan menganalisa buku-buku serta menelusuri berbagai
literatur yang relevansinya dengan pembahasan ini, serta literatur lain
untuk menghimpun dan menganalisis buku-buku seta menelusuri
berbagai literature lain untuk menghimpun dan menganalisis data
yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku,
periodikal-periodikal,
seperti
majalah-majalah
ilmiah
yang
diterbitkan secara berkala, kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen
dari materi perpustakaan lainnya yang dapat dijadikan sumber
rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah.16
16
Abdurrahat Fathoni, Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), h.95.
18
b. Wawancara
Metode ini dilakukan dengan cara wawancara yang dilakukan
oleh dua pihak yaitu pihak pewawancara (interviewer) dan pihak
yang diwawancarai (interview) karyawan maupun yang berkaitan
dengan objek penelitian, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Dengan tujuan mengetahui kejadian, kegiatan, dan lain-lain
serta dapat memperoleh informasi yang diperlukan dalam penelitian.
Dalam penelitian ini dilakukan wawancara secara mendalam kepada
narasumber yang kompeten dalam bidang pemasaran dan bank
garansi.
c. Studi Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.17
Peneliti
meminta
data-data
yang
sesuai
dengan
kebutuhan
penelitiaannya kepada lembaga yang diteliti, dalam hal ini Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Bintaro.
5. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data penulis menggunakan metode deskriptif
analisis, yaitu suatu teknik analisis data dimana penulis terlebih dahulu
memaparkan semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan kemudian
menganalisanya dengan berpedoman kepada sumber-sumber yang tertulis.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, (Bandung: Alfabeta, 2009), Cet.Ke-6,
h.240.
19
Selain itu teknik penulisan laporan penelitian ini berpedoman pada
“Pedoman Penulisan Skripsi Tahun 2012” yang diterbitkan oleh Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan kemudahan dalam hal pembahasan dan penulisan
skripsi ini, maka penulis membaginya menjadi 5 bab. Adapun rinciannya
adalah sebagai berikut:
BAB I:
PENDAHULUAN
Pendahuluan sebagai gambaran umum tentang penulisan
skripsi. Pada bab ini diuraikan tentang Latar Belakang
Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan
Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Review Studi
Terdahulu, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan.
BAB II:
LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI
PEMASARAN, BANK GARANSI (KAFALAH)
DAN ANALISIS SWOT
Tinjauan Konseptual Tentang Strategi Pemasaran dan Bank
Garansi yang terdiri dari: Strategi Pemasaran, Tujuan dan
unsur-unsur utama pemasaran, konsep bauran pemasaran jasa,
Bank Garansi dan Analisis SWOT.
20
BAB III:
GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI
Gambaran Umum Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro
Tangerang Selatan yang meliputi: Sejarah berdirinya, Visi dan
Misi, Struktur Organisasi, Produk.
BAB IV:
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Analisis Data dan Pembahasan membahas tentang bauran
pemasaran jasa bank garansi, Aplikasi dan prosedur Bank
Garansi, serta kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
yang dihadapi bank syariah Kantor Cabang Bintaro dalam
memasarkan Bank Garansi. Serta formulasi strategi pemasaran
bank garansi
BAB V:
PENUTUP
Penutup yang memuat kesimpulan dan saran dari hasil
penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Kesimpulan ini
berisi hasil dari penelitian yang mengacu pada perumusan
masalah yang telah ditetapkan sejak awal. Sedangkan saran
ditujukan untuk memberikan masukan terhadap strategi
pemasaran bank garansi ke depannya.
BAB II
LANDASAN TEORI TENTANG STRATEGI PEMASARAN, BANK
GARANSI (KAFALAH) DAN ANALISIS SWOT
A. Strategi Pemasaran
1. Pengertian Strategi
Dalam kamus istilah manajemen, strategi adalah rencana yang cermat
mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus dan saling berhubungan
dalam waktu dan ukuran.18 Dalam sebuah perusahaan, strategi merupakan
salah satu faktor penting agar perusahaan dapat berjalan dengan baik. Strategi
menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang dipilih dan
merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumber daya usaha suatu
organisasi.19
Pada dasarnya, ada tiga strategi generik, yaitu strategi untuk menjadi
pemimpin dalam biaya rendah (cost leadership strategy); strategi untuk
menciptakan produk-produk yang unik untuk berbagai kelompok pelanggan
atau melakukan diferensiasi (differentiation strategy); strategi untuk
menargetkan segmen yang sempit dalam pasar tertentu. Michael Porter
mengemukakan bahwa sebuah perusahaan berfokus pada segmen pasar
tertentu melalui kepemimpinan dalam biaya atau melalui diferensiasi (focus
18
Panitia istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, (Jakarta: Balai Aksara), cet
ke-2, h.245.
19
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2012), edisi ke-2, h.3.
21
22
strategy). Ketiga pendekatan tersebut, jika masing-masing dilaksanakan
dengan baik, akan menghasilkan keunggulan bersaing, baik bagi perusahaan
manufaktur, jasa, maupun lembaga nirlaba.20 Oleh karena itu, penting bagi
perusahaan untuk memilih strategi bisnis yang didasarkan kesesuaian antara
peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan eksternalnya serta
kekuatan-kekuatan dan ancaman-ancaman dari lingkungan internalnya yang
dapat dilihat dari kompetensi-kompetensi utama.21
2. Pengertian Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2000:8) mendefinisikan pemasaran adalah
sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,
dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
orang lain.22
Sedangkan menurut Miller dan Layton (2000) pemasaran merupakan
sistem total aktivitas bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menetapkan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk, jasa, dan gagasan yang
mampu memuaskan keinginan pasar sasaran dalam rangka mencapai tujuan
organisasional.23
20
Jusuf Udaya, Luky Yunia Wennadi dan Devi Angrahini Anni Lembana, Manajemen Stratejik,
(Yogyakarta: Graha Ilmu), h.97.
21
Ibid., h.98.
22
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2009),edisi ke-13
Jilid 1,h.5.
23
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.2.
23
Pasar adalah himpunan nasabah (pembeli nyata dan pembeli potensial)
atas suatu produk, baik barang maupun jasa.
3. Tujuan Dan Unsur-unsur Utama Pemasaran
Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat diklasifikasikan menjadi
commercial services atau profit services (misalnya penerbangan, bank,
penyewaan mobil, bioskop, dan hotel) dan non-profit services (seperti
sekolah, yayasan dana bantuan, panti asuhan, panti werda, perpustakaan
umum, dan museum).24
Unsur-unsur utama pemasaran dapat diklasifikasikan menjadi tiga
unsur utama yaitu:25
a. Unsur Strategi Pemasaran
Unsur strategi persaingan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1) Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah tindakan mengidentifikasikan dan
membentuk kelompok pembeli atau konsumen secara terpisah.
2) Targeting
Targeting adalah suatu tindakan memilih satu atau lebih
segmen pasar yang akan dimasuki.
3) Positioning
24
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.27.
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h.102
25
24
Positioning adalah penetapan posisi pasar. Tujuan positioning
ni adalah untuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulan
bersaing produk yang ada di pasar ke dalam bentuk konsumen.
b.
Unsur Taktik Pemasaran
Terdapat dua unsur taktik pemasaran, yaitu:
1) Diferensiasi, yang berkaitan dengan cara membangun strategi
pemasaran dalam berbagai aspek di perusahaan.
2) Bauran
Pemasaran,
yang
berkaitan
dengan
kegiatan-kegiatan
mengenai produk, harga, promosi dan tempat.
c.
Unsur Nilai Pemasaran
1) Merek atau Brand
Yaitu nilai yang berkaitan dengan nama atau nilai yang
dimiliki atau melekat pada suatu perusahaan.
2) Pelayanan atau service
Yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan
kepada konsumen.
3) Proses
Yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk
membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab
dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun
tidak langsung.
25
4. Konsep Bauran Pemasaran Jasa
Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output
selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat
bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi
pembeli pertamanya. Berdasarkan beberapa definisi di atas maka jasa pada
dasarnya adalah sesuatu yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:26
a. Tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
b. Proses produksi jasa dapat menggunakan bantuan atau tidak
menggunakan bantuan.
c. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan.
d. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat digunakan
pemasar untuk membentuk karakteristik jasa yang yang ditawarkan kepada
pelanggan. Alat-alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun strategi
jangka panjang dan merancang program taktik jangka pendek. Konsep bauran
pemasaran dipopulerkan pertama kali beberapa dekade yang lalu oleh Jerome
Mc.Carthy yang merumuskan menjadi 4P (Product, Price, Promotion, dan
place).27 Dalam perkembangannya, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa
penerapan 4P terlampau terbatas untuk bisnis jasa karena alasan-alasan
berikut:
26
27
Sentot Imam Wahjono, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.12.
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.30.
26
a. Karakteristik intangible pada jasa diabaikan dalam kebanyakan analisis
mengenai bauran pemasaran.
b. Bauran promosi dalam 4P tradisional mengabaikan promosi jasa yang
dilakukan personel produksi tepat pada saat konsumsi jasa.
Keterlibatan langsung penyedia jasa dalam promosi inni tidak dijumpai
dalam promosi barang kepada konsumen akhir.
Kelemahan-kelemahan ini mendorong banyak pakar pemasaran untuk
mendefinisikan ulang bauran pemasaran sedemikian rupa sehingga lebih
aplikatif untuk sektor jasa. Menurut Boom dan Bitner dalam bisnis jasa,
bauran pemasaran di samping 4P seperti yang dikemukakan di atas, ada
tambahan 3 P yaitu: people, physical evidence, dan process. Sehingga dalam
konsep bauran pemasaran untuk produk jasa jika digabungkan menjadi 7 P
yaitu:
a. Product (produk)
Pengertian produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli,
untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan
kebutuhan.28
Produk jasa menurut Hurriyati merupakan segala sesuatu yang
dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
28
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana,2010), h.136.
27
digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau
keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi
barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat, organisasi, dan ide.29
Pengelolaan produk menjadi bagian penting dari kesuksesan
pemasaran. Paling tidak, penetapan promosi yang baik, penetapan
harga yang sesuai dan distribusi yang luas, menjadi tidak ada artinya
bila produknya sendiri tidak sesuai harapan konsumen.30
b. Price (harga)
Harga merupakan sesuatu yang diserahkan dalam pertukaran
untuk mendapatkan suatu barang maupun jasa. Harga khususnya
merupakan pertukaran uang bagi barang atau jasa. Juga pengorbanan
waktu karena menunggu untuk memperoleh barang atau jasa.31 Harga
merupakan kunci bagi pendapatan, yang pada gilirannya merupakan
kunci keuntungan bagi suatu organisasi. Pendapatan adalah sesuatu
yang dibayar untuk setiap kegiatan perusahaan: produksi, keuangan,
penjualan, distribusi, dan seterusnya. Nilai yang tersisa (jika ada)
merupakan keuntungan. Para manajer biasanya berusaha keras
mengenakan suatu harga yang akan menghasilkan suatu keuntungan
yang layak.
29
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta, 2005), h.50.
M. Taufiq Amir, Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,
2005), h.139.
31
Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001),
h.268.
30
28
c. Place (tempat)
Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap
jasa bagi para pelanggan potensial. Keputusan ini meliputi keputusan
lokal fisik. Selain itu, keputusan mengenai penggunaan perantara untuk
meningkatkan aksesibilitas jasa bagi para pelanggan, dan keputusan
nonlokasi yang ditetapkan demi ketersediaan jasa.
d. Promotion (promosi)
Bauran promosi yang tepat merupakan sesuatu yang diyakini
manajemen akan sesuai dengan kebutuhan target pasar dan memenuhi
tujuan organisasi secara keseluruhan. Semakin banyak dana yang
dialokasikan atas setiap ramuan promosi tersebut dan semakin banyak
penekanan pada aspek manajerial atas tiap teknik tersebut, semakin
penting elemen ini dipikirkan sebagai bauran secara keseluruhan.32
Secara garis besar terdapat empat macam sarana promosi yang dapat
dilakukan oleh perbankan adalah periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion). publisitas (publicity), penjualan pribadi
(personal selling).
32
Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl McDaniel, Pemasaran, (Jakarta: Salemba Empat, 2001), h.
146.
29
e. People (SDM)
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
(MSDM)
adalah
serangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan pada usaha merekrut,
mengembangkan, dan mempertahankan angkatan kerja yang efektif.
Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka “orang”
berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa
yang diberikan terutama dalam hal sistem penyampaian jasa.
Keputusan dalam “orang” ini berarti berhubungan dengan seleksi,
pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.
f. Process (proses)
Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran
aktivitas yang digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen
proses
ini mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan
melaksanakan aktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara pemasaran dan
operasional sangat penting dalam elemen proses ini, terutama dalam
melayani segala kebutuhan dan keinginan konsumen.33 Proses
merupakan salah satu unsur tambahan bauran pemasaran untuk usaha
jasa yang cukup mendapat perhatian serius dalam perkembangan ilmu
pemasaran.
33
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: Alfabeta,2005), h.64.
30
g. Physical evidence (bukti fisik)
Menurut Nirwana “fasilitas pendukung merupakan bagian dari
pemasaran jasa yang memiliki peranan cukup penting. Karena jasa
yang disampaikan kepada pelanggan tidak jarang memerlukan
fasilitas pendukung di dalam penyampaian.”
34
Hal ini akan semakin
memperkuat keberadaan dari jasa tersebut. Karena dengan adanya
fasilitas pendukung secara fisik, maka jasa tersebut akan dipahami
oleh pelanggan.
Produk berupa pelayanan perbankan syariah merupakan
sesuatu hal yang bersifat tidak berwujud (intangible) atau tidak dapat
diukur secara pasti seperti halnya pada sebuah produk yang berbentuk
barang. Cara dan bentuk pelayanan kepada nasabah ini juga
merupakan bukti nyata yang seharusnya bisa dirasakan atau dianggap
sebagai bukti fisik bagi para nasabahnya, yang suatu hari nanti
diharapkan akan memberikan sebuah testimoni positif kepada
masyarakat umum guna mendukung percepatan perkembangan
perbankan syariah menuju arah yang lebih lagi dari saat ini.35
34
35
Nirwana, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jasa, (Malang: Dioma 2004),h.47.
Gita Danupranata, Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba Empat, 2013),h.42.
31
B. Bank Garansi (Kafalah)
1. Pengertian Bank Garansi
Kata garansi berasal dari bahasa Belanda garantie yang berarti
jaminan.36 Bank garansi merupakan jasa yang diberikan oleh bank dalam
rangka memberikan jaminan kepada nasabah. Jaminan tersebut dapat
diberikan oleh bank kepada nasabah dalam mengikuti tender atas penawaran
pekerjaan dari pemberi kerja, serta untuk mengerjakan sesuatu untuk
kepentingan pihak lain, dan berbagai macam jaminan bank lainnya.37
Dalam pengertian bahasa kafalah berarti adh dhamman (jaminan),
sedangkan menurut pengertian syara‟ kafalah adalah proses penggabungan
tanggungan kafiil menjadi tanggungan ashiil dalam tuntutan/permintaan
dengan materi sama atau hutang, atau barang atau pekerjaan.
Bank garansi ini timbul karena adanya kebutuhan nasabah
(pengusaha) untuk memenuhi kewajiban yang diminta oleh pihak lain. Salah
satu kewajiban yang diperlukan oleh pihak pemberi kerja adalah penjamin
(bank) kepada nasabah tersebut. Bank penerbit bank garansi akan mendapat
fee dari nasabah.38
Menurut Thomas Suyatno bahwa tujuan pemberian bank garansi
adalah sebagai berikut:
36
Hermasyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.87.
Ismail, Manajemen Perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, (Jakarta: Kencana, 2010), h.166.
38
Ibid, h.167.
37
32
a. Untuk melaksanakan pembangunan proyek diadakan perjanjian antara
pemborong dan pemberi pekerjaan pembangunan proyek.
b. Untuk pembelian barang.
c. Untuk mendapatkan Keterangan Pemasukan Pabean (KPP) atas
barang-barang yang L/C-nya belum dibayar penuh oleh importer.39
2. Dasar Hukum Bank Garansi
a. Al-Quran
Artinya: Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala
Raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan
makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya".
(QS.Yusuf (12) : 72)
b. Hadits
“Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW jenazah seorang
laki-laki untuk disalatkan. Rasulullah saw bertanya, „Apakah ia
mempunyai utang?‟ Sahabat menjawab, „Tidak‟. Maka, beliau
mensalatkannya. Kemudian dihadapkan lagi jenazah lain, Rasulullah
pun bertanya, „Apakah ia mempunyai utang?‟ Sahabat menjawab, „Ya‟.
Rasulullah berkata, „Salatkanlah temanmu itu‟ (beliau sendiri tidak mau
39
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.89.
33
mensalatkannya). Lalu Abu Qatadah berkata, „Saya menjamin
utangnya, ya Rasulullah‟. Maka Rasulullah pun menshalatkan jenazah
tersebut.” (HR. Bukhari dari Salamah bin Akwa‟).
c. Aspek Syariah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.
11/DSN-MUI/2000.
d. Aspek Hukum Perbankan Nasional Indonesia
Keputusan Direksi Bank Inoneisa No. 23/88/KEP/DIR tentang
Pemberian Bank Garansi tanggal 18 Maret 1991.40 Garansi bank
diterbitkan oleh perbankan untuk meminjam pelaksanaan prestasi yang
dijanjikan terjamin kepada penerima jaminan apabila terjamin tidak
melakukan prestasi tersebut. Dengan demikian, lembaga garansi bank
merupakan bentuk dari perjanjian penanggungan (borghtoch) yang
diatur dalam Buku III KUH Perdata dalam pasal 1820-1850 KUH
Perdata.
3. Jenis-jenis Bank Garansi
Untuk jenis bank garansi yang diterbitkan dalam bentuk warkat, maka
setidaknya ada 5 (lima) jenis bank garansi yang dapat atau sering diberikan
bank kepada nasabahnya, yaitu:41
40
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2005), h.88.
Munir Fuady, Arbitrase Nasional: Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis (Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti, 2000), h. 163.
41
34
a. Garansi Penawaran/Tender Guarantee (Bid Bond)
Bid bond, yaiu bank garansi yang diterbitkan oleh bank bagi
nasabahnya agar dapat mengikuti tender/penawaran atas suatu proyek.
b. Garansi Pelaksanaan/Performance Guarantee
Performance Guarantee, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan
oleh Bank untuk menjamin pihak terjamin dalam rangka pelaksanaan
pekerjaan suatu proyek/transaksi dari pemilik proyek sebagai
penerima jaminan dengan tujuan menjamin kinerja (Performance) dan
kepastian (mutu dan ketepatan) pengerjaan yang dilaksanakan oleh
pihak yang terjamin.
c. Garansi Uang Muka/Advance Payment Bond
Advance Payment Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan
oleh pihak bank untuk mendapatkan uang muka dari pemilik proyek
untuk melaksanakan proyek/transaksi yang dikerjakan sesuai dengan
SPK.
d. Garansi Pemeliharaan/Retention/Maintenance Bond
Maintenance Bond, yaitu Garansi Bank yang diterbitkan oleh
pihak bank untuk mendapatkan sisa uang atas proyek yang telah
selesai (100%) berdasarkan kontrak. Sisa uang yang dimaksud baru
dibayarkan oleh Pihak Penerima Jaminan setelah selesainya masa
pemeliharaan pekerjaan.
35
e. Jaminan Bank untuk bea cukai
Untuk pembebasan bea masuk atas barang impor yang hasil
pengolahannya akan di ekspor kembali. Pemerintah Indonesia
memiliki kebijakan untuk meningkatkan ekspor non migas dengan
membebaskan
bea
masuk
atas
barang
impor
yang
hasil
pengolahannya akan diekspor kembali, untuk mendapatkan kepastian
bahwa importer akan melakukan ekspor, pihak bea cukai memerlukan
garansi bank untuk menjamin importer tersebut tidak melakukan
wanprestasi.
Kafalah dapat di golongkan menjadi 2 golongan besar yaitu :
a. Kafalah dengan jiwa dikenal dengan kafalah bi al-wajhi, yaitu adanya
keharusan pada pihak penjamin (al-kafil, al-dhamin atau al-za’im)
untuk menghadirkan orang yang ia tanggung kepada yang ia janjikan
tanggungan (Makfullah).
b.
Kafalah dengan harta, yaitu kewajiban yang harus ditunaikan oleh
dhamin atau kafil dengan pembayaran (pemenuhan) berupa harta.
Dari kedua golongan besar diatas pada prakteknya dapat dibagi menjadi
beberapa jenis :
1) Kafalah bil mal : jaminan pembayaran barang atau pelunasan hutang.
Contohnya kasus hadits Rosul riwayat Bukhari di mana Qatadah
menjamin hutang seorang sahabat. Surat Jaminan (bank garansi) yang
diberikan bank kpd nasabah untuk keperluan :
36
a) pembayaran atas pembelian barang
b) untuk keperluan pembayaran hutang kpd pihak ketiga
c)
pembayaran suatu jual beli dengan batas waktu yang telah
diperjanjikan.
2) Kafalah bit Taslim : jaminan yang diberikan dalam rangka menjamin
penyerahan atas barang yang disewa pada saat berakhirnya masa
sewa
3) Kafalah Munjazah : Jaminan yang diberikan secara mutlak tanpa
adanya pembatasan waktu tertentu.
4) Kafalah Muqayyadah/muallaqah, yaitu kafalah yang dibatasi
waktunya, sebulan, setahun, dsb.
4. Syarat dan Rukun Bank Garansi42
a. Pihak Penjamin
1) Dewasa dan berakal sehat/cakap bertindak hukum
2) Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan
hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut.
b. Pihak Terjamin
1) Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin.
2) Dikenal penjamin.
c. Pihak penerima jaminan
42
A.H. Azharudin, Fiqh Muamalat, (Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005), h.14.
37
1) Diketahui identitasnya
2) Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa
3) Berkal sehat
d. Obyek Penjaminan
1) Merupakan tanggungan pihak/orang yang berhutang, baik berupa
uang, benda, maupun pekerjaan.
2) Bisa dilaksanakan oleh penjamin.
3) Harus merupakan piutang mengikat (lazim), yang tidak mungkin
hapus kecuali setelah dibayar/dibebaskan.
4) Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.
5) Tidak bertentangan dengan syariah
e. Shigat/Ijab Qabul
5. Mekanisme Bank Garansi
a. Syarat Ketentuan Permohonan Bank Garansi
1) Pemohon telah menjadi nasabah bank
2) Nasabah bank mengajukan permohonan bank garansi kepada bank
yang bersangkutan.
3) Bank melakukan analisis atas permohonan bank garansi yang diterima
dari nasabahnya.
4) Nasabah/pemohon bank garansi menyediakan kontra garansi.
38
5) Bank memberikan surat persetujuan prinsip pemberian bank garansi
kepada nasabahnya/pemohon bank garansi
6) Dilakukan perjanjian pemberian bank garansi antara bank dan
nasabahnya sebagai perjanjian pokok dari bank garansi.
7) Penerbitan warkat bank garansi oleh bank yang bersangkutan
b. Ketentuan Penerbitan Bank Garansi43
1) Tanda tangan pemohon yang tertera dalam PPGB dan dokumen
pendukung telah diverifikasi oleh Asistem Administrasi Kredit
dengan membubuhkan cap “Signature Verfied” dan paraf asisten.
2) Seluruh dokumen pendukung yang menjadi syarat penerbitan garansi
bank telah diserahkan oleh pemohon.
3) Bila aplikasi garansi bank dibuat dengan menggunakan fasilitas NCL,
PPGB harus didukung dengan kartu pengawasan fasilitas atau memo
perstujuan penerbitan garansi bank dari pengelola kredit. Setelah itu
pengelola kredit akan melakukan pengecekan atas ketersediaan
fasilitas dan tanggal jatuh tempo fasilitas.
4) Aplikasi garansi bank juga harus didukung dengan bukti pemblokiran
rekening giro atau surat kuasa penyerahan bilyet deposito untuk
pembayaran setoran jaminan.
43
H.R Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi, (Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2005), h.
168-170
39
5) Pastikan bahwa nomor garansi bank benar-benar diberikan oleh
pemimpin bidang atau pejabat berwenang lainnya dengan bukti
tanda tangan pejabat berwenang di surat pengantar permintaan
nomor garansi bank.
6) Tingkat provisi dan komisi yang dikenakan pemohon harus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan pemberian tingkat provisi yang
berbeda harus disertai dengan persetujuan dari pejabat cabang yang
berwenang.
7) Journal voucher dan nota debet harus sesuai dengan PPGB dan
dokumen pendukung dan ditandatangani oeh pejabat berwenang.
8) Lakukan pengecekan atas validasi yang tercetak di journal voucher
dan nota debet, pastikan bahwa tanggal pencatatan serta nilai dan
nomor rekening yang telah di catat sesuai dengan informasi yang
tertera di journal voucher dan nota debet.
9) Journal voucher diverifikasi oleh koordinator kliring dengan tanda
tangan sebagai bukti pengecekan
10) Lakukan pencocokan atas setiap journal voucher dengan datar jurnal
yang dicetak dari sistem. Pastikan bahwa daftar jurnal tersebut telah
ditandatangani oleh koordinator kliring sebagai bukti pemerikasaan.
11) Sertifikat asli garansi bank harus ditandatangani oleh pemimpin
cabang di atas materai.
c. Klaim Bank Garansi
40
Klaim bank garansi tersebut di anggap sah apabila diajukan oleh
pemegang/penerima bank garansi dengan tidak menyerahkan asli warkat,
bilyet, atau sertifikat bank garansi dan tidak melebihi jangka waktu sesuai
dengan klausula yang tercantum dalam warkat, bilyet, atau sertifikat bank
garansi.
Bank sebaiknya menghubungi nasabah pemohon bank garansi untuk
melakukan negosiasi dan menyelesaikan kewajibannya atas terjadinya
klaim, apakah akan diselesaikan secara sekaligus atau dengan pemberian
fasilitas kredit.
d. Berakhirnya Bank Garansi
1) Pembayaran
Untuk kredit, pembayaran (lunas) ini merupakan prestasi dari
debitur, baik pembayaran hutang pokok, bunga, denda, maupun
biaya-biaya lainnya yang wajib dibayar lunas oleh debitur.
2) Subrogasi
Subrogasi oleh pasal 1400 KUH Perdata disebutkan sebagai
penggantian hak-hak si berpiutang oleh pihak ketiga yang membayar
kepada si berpiutang itu.
3) Novasi
Pembaharuan hutang di sini adalah dibuatnya suatu perjanjian
kredit yang baru atau sebagai pengganti perjanjian kredit yang lama.
4) Kompensasi
41
Menurut pasal 1425 KUH Perdata adalah suatu keadaan
adanya pihak yang saling berhutang, dan selanjunya mereka
bersepakat untuk mengkompensasikan hutang-piutang tersebut
sehingga perikatan hutang itu menjadi hapus.
C. Analisis SWOT
1. Pengertian Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistemis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang
dapat
memaksimalkan
kekuatan
(Strengths)
dan
peluang
(Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan ancaman (Threats). Model yang paling popular untuk
analisis situasi adalah Analisis SWOT.44
2.
Cara Membuat Analisis SWOT
Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan
oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus
dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari
lingkungan internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal
Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (Opportunities) dan
44
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 2015), h.83.
42
ancaman (Threats) dengan faktor internal Kekuatan (Strengths), dan
kelemahan (Weaknesses).
a. Matriks Tows atau SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan
adalah matriks SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas
bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative
strategis.45
1) Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
2) Strategi ST
Strategi ini dibuat dalam menggunakan kekuatan yang dimiiki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3) Strategi WO
Strategi ini berdasarkan pemanfaatn peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
4) Strategi WT
45
Ibid., h.83.
43
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghidari
ancaman.
BAB III
GAMBARAN UMUM
BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BINTARO
A. Sejarah Singkat Pendirian
Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis
politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional.
Lahirnya Undang-undang No. 10 Tahun 1998, tentang perubahan atas
Undang-undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan, pada bulan November
1998 telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah
di Indonesia. Undang-undang tersebut memungkinkan bank beroperasi
sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.
PT. Bank Susila Bakti (PT. Bank Susila Bakti) yang dimiliki oleh
Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negara dan PT.
Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara.
Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih
konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal pemilik.
Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank
Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada
tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank
44
45
syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank
Mandiri (Persero).46
PT. Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya
dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakti menjadi bank syariah,
sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit
syariah. Langkah awal dengan mengubah Anggaran Dasar tentang nama PT.
Bank Susila Bakti menjadi PT. Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris:
Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui
Akta No. 23 tanggal 8 September 1999 Notaris: Sutjipto, SH nama PT. Bank
Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.
Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan
Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/KEP. BI/1999 telah memberikan ijin
perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat
Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/1999
tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT.
Bank Susila Bakti Menjadi PT. Bank Syariah Mandiri.
Senin tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999
merupakan hari pertama beroperasinya PT. Bank Syariah Mandiri. Kelahiran
Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank
46
Bank Syariah Mandiri, “sejarah perusahaan”, artikel diakses pada 30 Maret 2016 dari
www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/sejarah/.
46
syariah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang
memandang pentingnya kehadiran bank syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri
(Persero).
B. Visi dan Misi
Visi dari Bank Syariah Mandiri adalah “Bank Syariah Terdepan dan
Modern”.
Bank Syariah Terdepan: Menjadi bank syariah yang selalu unggul di antara para
pelaku industri perbankan syariah di Indonesia pada segmen consumer, micro,
SME, commercial, dan corporate.
Bank syariah modern: menjadi bank syariah dengan sistem layanan dan teknologi
mutakhir yang melampaui harapan nasabah.
Sedangkan misi yang ingin dicapai oleh Bank Syariah Mandiri adalah
sebagai berikut:47
1.
Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang
berkesinambungan.
2.
Meningkatkan kualitas produk dan layanan berbasis teknologi yang
melampaui harapan nasabah.
3.
Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pad
segmen ritel.
47
Bank Syariah Mandiri, “sejarah perusahaan”, artikel diakses pada 30 Maret 2016 dari
www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profil-perusahaan/visi-misi/.
47
4.
Mengembangkan bisnis atas dasar nilai-nilai syariah universal.
5.
Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
6.
Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
C. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro
Sumber:Data BSM Cabang Bintaro
Keterangan:
1.
BBRM
: Business Banking Relationship Manager
2.
CBRM
: Consumer Banking Retail Manager
48
3.
PBO
: Priority Banking Officer
4.
BBS
: Business Banking Staff
5.
SFE
: Sharia Funding Executive
6.
CFE
: Consumer Finance Executive
7.
CSR
: Customer Service
8.
OB
: Office Boy
D. Produk Jasa Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro
Produk-produk jasa Bank Syariah Mandiri terdiri dari sebagai berikut:
1.
BSM Card
2.
BSM Notifikasi
3.
BSM Call
4.
BSM Net Banking
5.
BSM Mobile Banking
6.
BSM ATM
7.
BSM Electronic Payroll
Pembayaran gaji karyawan institusi melalui teknologi terkini BSM secara
mudah, aman, dan fleksibel.
8.
Bank Garansi
Surat penjaminan yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjamin
nasabah untuk kepentingan pemilik proyek. Surat penjaminan ini diberikan
49
untuk tujuan pengajuan tender, pelaksanaan proyek, uang muka proyek dan
pemeliharaan proyek.
9.
Letter Of Credit
Surat jaminan yang dikeluarkan bank (issuing bank) sebagai suatu
jaminan dari pembeli (importer) kepada penjual (eksportir) melalui bank
koresponden
atas
pembayaran
terhadap
sejumlah
barang
yang
dikirimkannya kepada pembeli.
10. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
Janji tertulis berdasarkan permintaan tertulis pemohon yang mengikat
Bank Pembuka untuk melakukan pembayaran langsung atau memberi kuasa
kepada bank lain untuk melakukan pembayaran atau bernegosiasi kepada
penerima. SKBDN diterbitkan dalam mata uang Rupiah dan dapat
diterbitkan dalam valuta asing sepanjang SKBDN terkait dengan transaksi
perdagangan internasional.
E. Produk Jasa Bank Garansi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro
Perkembangan bisnis dan peluang dalam transaksi trade service/trade
finance menjadi salah satu jasa yang dikembangkan oleh Bank Syariah Mandiri
untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan sebagai salah satu sumber
pendapatan fee based income bagi bank.
Produk bank garansi Bank Syariah Mandiri telah beroperasi sejak 1
November 1999. Namun dalam prosesnya penerbitan bank garansi ini dapat
50
dikelola oleh cabang masing-masing. Berikut ini data bank garansi yang telah
diterbitkan Bank Syariah Mandiri:
Tabel 3.1 Bank Garansi yang diterbitkan Bank Syariah Mandiri
Tahun
Bank Garansi yang Diterbitkan
2008
Rp
179.595.945.531
2009
Rp
251.761.363.366
2010
Rp
311.506.014.081
2011
Rp
294.946.997.969
2012
Rp
285.948.501.768
2013
Rp
145.120.497.284
2014
Rp
122.393.742.961
Sumber: Annual Report Bank Syariah Mandiri
Pada tahun 2015 fee base income yang dihasilkan Bank Syariah Mandiri
dari transaksi trade finance bank garansi adalah sebesar Rp 5,37 Miliar, memberikan
kontribusi sebesar 13,45% dari total fee trade finance 2015 sebesar Rp 39,9 Miliar.48
48
PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2015,(Jakarta: Bank Syariah Mandiri, 2015), h. 97.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Bauran Pemasaran Jasa Pada Bank Garansi Bank Syariah Mandiri
1. Analisis Produk
Produk bank adalah jasa yang ditawarkan kepada nasabah untuk
mendapatkan perhatian, untuk dimiliki, digunakan atau dikonsumsi untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah. Produk bank terdiri dari produk
simpanan (giro, tabungan, dan deposito), pinjaman (kredit) atau jasa-jasa
bank lainnya seperti transfer, kliring, inkaso, safe deposit box, kartu kredit,
letter of credit, bank garansi, traveler cheque, bank draf, dan jasa-jasa bank
lainnya.49
Dalam hal ini, salah satu produk jasa yang dikeluarkan oleh Bank
Syariah Mandiri adalah produk jasa bank garansi dengan menggunakan akad
kafalah. Macam-macam bank garansi yang diterbitkan oleh Bank Syariah
Mandiri dalam rangka memenuhi kebutuhan nasabah adalah sebagai berikut:
a) Bid Bond / Garansi Penawaran
Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka mengikuti tender suatu
proyek.
49
Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana 2004), h. 64.
51
52
b) Performance Bond / Garansi Pelaksanaan
Bank Garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya
pelaksanaan pekerjaan atau untuk menjamin pembayaran atas barang
yang telah diterima.
c) Advance Payment Bond / Garansi Uang Muka
Bank garansi yang diterbitkan dalam rangka menjamin selesainya
suatu pekerjaan setelah diterimanya pembayaran uang muka.
d) Maintenance Bond / Garansi Pemeliharaan
Bank Garansi yang diterbitkan guna menjamin pemeliharaan
pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.
Segmentasi nasabah bank garansi salah satunya adalah perusahaanperusahaan travel yang akan menyelenggarakan haji dan umroh.50 Dalam hal
ini Bank Syariah Mandiri memposisikan diri sebagai mitra perusahaan travel
perjalanan haji dan umroh yang akan menyelenggarakan perjalanan haji dan
umroh.
2. Analisis Harga
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan
pemasaran. Harga harus ditentukan dengan benar dalam arti tidak terlalu
tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Salah dalam menentukan harga akan
berakibat fatal tehadap produk yang ditawarkan. Secara garis besar, penentuan
50
Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang
Selatan, 19 April 2016.
53
harga dalam bank syariah adalah dengan sistem bagi hasil, sistem margin, dan
fee jasa atas jasa perbankan.
Dalam menentukan biaya komisi/ fee untuk jasa bank garansi, Bank
Syariah Mandiri dapat menerbitkan bank garansi dalam mata uang valuta
asing dan rupiah.51
a) Penerbitan Bank Garansi USD
Dana jaminan 100% berbentuk giro, tabungan, atau deposito atau
counter guarantee dari bank yang terakreditasi.
Biaya administrasi
: USD $10
Biaya Komisi
:
Komisi = (0,75% x Nilai Tengah Range)/12 = hasilnya
dibulatkan satuan USD ke atas
b) Penerbitan Bank Garansi Rupiah
Dana jaminan 100% berbentuk giro, tabungan, deposito atau counter
guarantee dari bank yang terakreditasi.
Biaya administrasi
: Rp 100.000
Biaya Komisi
:
Komisi = (0,75% x Nilai Tengah Range)/12 = hasilnya
dibulatkan satuan Rupiah ke atas
51
Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang
Selatan, 19 April 2016.
54
Contoh perhitungan komisi bank garansi dalam mata uang rupiah
sebagai berikut:
Misal:
Nilai Kontrak = Rp 1.000.000.000
Jangka waktu = 12 bulan
Perhitungan
: (0,75% x Rp 975.000.000)/12= Rp 609.375/bulan
Jumlah yang harus dibayar : Rp 609.375 x 12 bulan = Rp 7.313.000
Jadi, jumlah komisi yang harus dibayarkan untuk nilai bank garansi
Rp 1.000.000.000 dalam jangka waktu 12 bulan adalah Rp 7.313.000.
Nb : jumlah uang yang harus dibayar belum termasuk biaya administrasi.
3. Analisis Tempat
Penentuan lokasi suatu cabang bank merupakan salah satu kebijakan
yang sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat
memudahkan nasabah dalam berurusan dengan bank.52
Dalam pemilihan lokasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro ini
berada di pusat bisnis Bintaro Trade Center, Bintaro Sektor 7 Pondok Aren,
Kota Tangerang Selatan. Lokasi ini mudah diakses serta dikelilingi oleh
gedung-gedung perkantoran, pelaku usaha UMKM, dan perumahan.
Pemilihan posisi letak ini sejalan dengan visi dari Bank Syariah Mandiri yang
52
Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, (Jakarta: Kencana, 2008), h.145.
55
memiliki core business pada segmen consumer, micro, SME, commercial, dan
corporate. Sehingga pemilihan lokasi bank ini mendukung Bank Syariah
Mandiri Cabang Bintaro untuk dengan mudah memasarkan produkproduknya.
Dalam rangka mengoptimalkan pelayanan nasabah, saat ini Bank
Syariah Mandiri telah memiliki 136 Kantor Cabang, 469 Kantor Cabang
Pembantu, 60 Kantor Kas, 5 Kantor Layanan Masyarakat, 145 kantor
kegiatan pelayanan kas, dan 50 kantor layanan gadai, seluruhnya tersebar di
Indonesia.53
4. Analisis Promosi
Dalam rangka mengkokohkan eksistensi Bank dalam dunia perbankan
di Indonesia, Bank Syariah Mandiri menerapkan strategi perluasan jaringan
dan strategi pemasaran produk dan korporasi untuk mengenalkan berbagai
produk perbankan kepada masyarakat secara lebih luas.
Bank Syariah Mandiri melakukan pola komunikasi untuk memasarkan
dan mendekatkan produk kepada nasabah melalui cara pendekatan aktivitas
promosi yang masih diselaraskan dengan target market yang dituju melalu
pendekatan customer centric. Seperti promosi above the line melalui Koran
nasional, Koran lokal, promosi melalui website, media sosial, email blast54,
53
54
PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2015,(Jakarta: Bank Syariah Mandiri, 2015), h. 124.
Program email blast adalah pesan promosi yang dikirim ke alamat email nasabah.
56
SMS blast55. Promosi below the line antara lain melalui sponsorship event
yang dilaksanan oleh pihak ketiga, flyer atau brosur, Business Gathering
dengan mitra Bank Syariah Mandiri, berpartisipasi pada expo/pameran yang
diselenggarakan oleh pihak ketiga, dan menyelenggarakan event gerai di mall,
perkantoran serta car free day.56
Pemasaran yang dilakukan untuk memperkenalkan produk bank
garansi adalah melalui website Bank Syariah Mandiri, dan sosialisasi kepada
nasabah-nasabah melalui customer service apabila terdapat nasabah yang
menanyakan fasilitas bank garansi. Nasabah pengguna produk bank garansi
terdiri dari travel-travel haji dan umroh yang akan menyelenggarakan
perjalanan haji dan umroh.
5. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)
Manusia merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam
organisasi. Timbulnya kebutuhan akan profesionalisme untuk membantu
organisasi
dalam
melaksanakan
tujuannya
menunjukkan
semakin
berperannya sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi
dan semakin meningkatnya perhatian terhadap manajemen SDM. Dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia Bank Syariah Mandiri memiliki
55
Program SMS blast adalah pesan promosi yang dikirim ke nomor ponsel nasabah.
Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro Tangerang
Selatan, 19 April 2016.
56
57
program peningkatan kompetensi yang dilakukan secara terpadu untuk
mendorong budaya belajar secara berkesinambungan.
Pentingnya aspek Sumber Daya Manusia dalam mencapai tujuan
suatu perusahaan, maka Bank Syariah Mandiri membuat program-program
khusus untuk pengembangan kompetensi pegawai Bank Syariah Mandiri.
Untuk mampu mewujudkan kualitas pegawai yang dapat diandalkan,
disusunlah program pengembangan kompetensi yang terdiri dari program
pendidikan, pelatihan, workshop, sosialisasi dan sertifikasi,
Pada program pendidikan, pengembangan kompetensi dilaksanakan
dengan memberikan pendidikan kepada pegawai secara berkala oleh Bank
Syariah Mandiri. Program ini bertujuan untuk meningkatkan potensi diri
pegawai agar memiliki perilaku, pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Program
selanjutnya adalah program pelatihan, pada program ini bank akan
memberikan fasilitas berupa pelatihan kepada seluruh bidang melalui public
training untuk pegawai yang dilakukan secara terstruktur. Program pelatihan
ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai.
Program lainnya adalah workshop, salah satu kegiatan yang
difasilitasi oleh bank, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan
ketentuan lainnya untuk kemajuan bank yang dilakukan secara terstruktur
58
melalui rangkaian kegiatan yang telah ditentukan oleh pihak bank. Program
pengembangan kompetensi yang terakhir adalah program sertifikasi. Program
sertifikasi adalah segala bentuk kegiatan yang difasilitasi oleh bank dengan
tujuan memastikan perilaku, pengetahuan dan keterampilan pegawai sesuai
dengan standar kamus kompetensi yang ditetapkan oleh Bank Syariah
Mandiri.
Selain program-program yang disebutkan diatas, setiap pegawai juga
mampu menjaga hubungan baik dengan para nasabah. Hubungan baik dengan
para nasabah diperlukan untuk menjaga hubungan kerjasama antara nasabah
dengan pihak bank.
6. Analisis Proses
Proses,
penyampaian
mutu
jasa
layanan
kepada
jasa
sangat
konsumen.
bergantung
Mengingat
pada
bahwa
proses
penggerak
perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk menjamin mutu
layanan, seluruh operasional perusahaan harus dijalankan sesuai dengan
sistem dan prosedur yang terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi
terhadap perusahaan tempatnya bekerja.
Proses penerbitan bank garansi melalui beberapa proses atau tahapan,
tahapan pertama adalah pengajuan permohonan. Di dalam tahapan pengajuan
permohonan, pemohon (nasabah) mengajukan aplikasi penerbitan bank
59
garansi yang telah ditandatangani oleh pejabat perusahaan milik pemohon
dan diserahkan kepada Unit Pengelola Nasabah dalam hal ini adalah pihak
bank, dengan melampirkan dokumen-dokumen pendukung. Selanjutnya Unit
Pengelola Nasabah melakukan pemeriksaan
terhadap kelengkapan isian
aplikasi dan dokumen pendukung, keabsahan tanda tangan pemohon,
keabsahan bilyet giro, serta keabsahan surat kuasa blokir dan pendebetan
agunan blokir giro dan surat kuasa blokir, pendebetan rekening dan pencairan
untuk agunan deposito.
Tahapan kedua dalam proses penerbitan bank garansi adalah analisa
dan persetujuan. Di dalam tahapan ini Unit Pengelola Nasabah akan
melakukan analisa-analisa terhadap pemohon dengan membuat Nota Analisa
Pemberian Fasilitas dengan Agunan Tunai, analisa ini bertujuan untuk
mengukur
kemampuan
nasabah.
Selanjutnya
tahapan
ketiga,
yaitu
penguasaan cover jaminan dan pengakuan serta pemberitahuan penerimaan
aplikasi dan jaminan (Acknowledgement). Berdasarkan pemutusan wewenang
dalam penguasaan cover jaminan dibagi menjadi 2 proses, yakni fasilitas
yang pemutusannya merupakan wewenang Business Unit Kantor Pusat dan
fasilitas dengan persetujuan selain di Kantor Cabang.
Dalam proses fasilitas yang pemutusannya merupakan wewenang unit
bisnis kantor pusat, hal yang dilakukan yakni unit bisnis kantor pusat
mengirimkan instruksi penguasaan cover penerbitan kepada kantor cabang
60
tempat fasilitas dan rekening pemohonan berada, dilampiri dengan fotokopi
aplikasi penerbitan dan dokumen-dokumen lainnya. Selanjutnya unit bisnis
kantor pusat mengirimkan bilyet giro beserta surat kuasa untuk pemblokiran
agunan kepada kantor cabang tempat fasilitas dan rekening pemohon berada.
Kantor cabang melakukan penguasaan agunan sesuai dengan jenis agunan
tunai (cover agunan). Setelah itu, kantor cabang segera menginformasikan
kepada unit bisnis kantor pusat bahwa cover penerbitan telah dikuasai serta
menyatakan dokumen perjanjian penerbitan berstatus lengkap. Untuk fasilitas
dengan persetujuan selain di kantor cabang memiliki proses dan tahapan yang
hampir sama dengan proses yang terjadi di kantor pusat, namun proses yang
terjadi di kantor cabang dapat dikatakan lebih ringkas. Kantor cabang dapat
langsung melaksanakan transaksi untuk menguasai cover penerbitan sesuai
jenis agunan tunai yang diserahkan pemohon.
Tahap yang keempat adalah penerbitan fasilitas bank garansi. Dalam
proses ini unit pengelola nasabah akan mengirimkan hasil scan aplikasi dan
dokumen pendukung lainnya kepada Financing Operation Unit. Setelah itu
akan dilakukan review tehadap aplikasi dan dokumen-dokumen nasabah,
setelah perjanjian berstatus lengkap, Financing Operation Unit membuat
akad. Selanjutnya adalah tahap kelima, dalam tahap ini akan dilaksanakan
akad dan penerbitan bank garansi. Dalam penandatanganan akad ini
dilakukan oleh nasabah dengan Branch Manager. Tahapan yang terakhir
61
adalah Settlement. Pada tahap ini apabila bank garansi terjadi klaim, Unit
Pengelola Nasabah menyampaikan informasi fasilitas yang akan jatuh tempo
kepada nasabah sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Analisis Bukti Fisik
Bukti fisik adalah lingkungan fisik di mana jasa itu dilakukan, dan di
mana nasabah dan bank berinteraksi. Bukti fisik ini mencakup dari segala
aspek, mulai dari gedung, penataan ruangan, dan kenyamanan ruangan.
Dalam melayani nasabahnya, Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro
memiliki fasilitas yang lengkap, mulai dari ruang tunggu nasabah yang
bertransaksi di teller dan customer services, ruang khusus nasabah prioritas, 2
buah ruang rapat, toilet, dan Musolah. Untuk melakukan kegiatan transaksi
seperti akad dan sebagainya, biasanya dilakukan di ruang rapat yang terletak
di lantai 2.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa penerapan strategi yang digunakan
Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro telah mengacu kepada strategi pemasaran 7P,
namun penerapan strategi ini belum maksimal karena Bank Syariah Mandiri belum
memfokuskan kegiatan promosi pada produk Bank Garansi, yang merupakan salah
satu produk jasa yang ada di Bank Syariah. Sosialisasi dan edukasi mengenai
keberadaan produk bank garansi di Bank Syariah perlu ditingkatkan kembali agar
masyarakat pengguna bank garansi tertarik untuk menggunakan jasa bank garansi di
Bank Syariah.
62
B. Analisis SWOT Pemasaran Bank Syariah Mandiri
Berikut ini uraian analisis SWOT Pemasaran Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro:
Tabel 4.2 Analisis SWOT
Internal
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Eksternal
Opportunities (O)/
i.
Strengths (S)/
Kekuatan
Brand image yang kuat
Adanya dasar hukum
yang
jelas
dari
pemerintah
dalam
penerapan bank garansi.
Produk-produk
bank
garansi yang ditawarkan
sesuai
dengan
kebutuhan nasabah.
Penentuan
harga
berdasarkan
prinsip
syariah.
Bank garansi dapat
diterbitkan dalam mata
uang valuta asing dan
rupiah.
Letak Bank Syariah
Mandiri yang strategis
dan mudah diakses.
Berada
di
daerah
komersil
sehingga
memudahkan
untuk
menjaring nasabah.
Adanya
kegiatan
pendidikan
dan
pelatihan bagi pegawai.
Tahapan proses dan
analisa yang dilakukan
sesuai dengan peraturan
perbankan.
Fasilitas bagi nasabah
yang lengkap.
Strategi SO :
a)
b)
c)
d)
Weakness (W)/
Kelemahan
Sistem IT yang belum
memadai.
Pengetahuan
SDM
yang belum mencukupi
Jumlah SDM yang
belum mencukupi
Promosi bank garansi
masih terbatas
Strategi WO :
63
Peluang
a) Konsep syariah
yang
semakin
diminati
masyarakat
b) Kebutuhan
masyarakat
pengguna bank
garansi
di
Indonesia
semakin
meningkat.
c) Masyarakat
Indonesia yang
mayoritas
beragama Islam
merupakan pasar
potensial
yang
sangat besar.
d) Perkembangan
teknologi
e) Semakin
meningkatnya
peluang usaha,
semakin banyak
pula
pendirian
perusahaan
kontraktor.
a) Menambah kantor
cabang mandiri
syariah di povinsiprovinsi yang
berpotensial.
b) Meningkatkan kualitas
pelayanan kepada
nasabah dengan
memberikan
pelayanan yang
profesional oleh
tenaga-tenaga yang
professional.
c) Terus melakukan
penguatan brand
dalam produk bank
garansi sehingga
mampu meningkatkan
brand awareness
untuk meraih
kepercayaan pasar
dalam produk bank
garansi.
Threats (T)/
Strategi ST :
Ancaman
a) Pesaing
tidak a) Pengedukasian
a) Melakukan sosialisasi
mengenai produk
bank garansi di
berbagai media
seperti media
elektronik dan cetak.
b) Melakukan sosialisasi
mengenai prinsip
bank garansi
(kafalah)Bank
Syariah Mandiri
sehingga dapat
menarik nasabah
sebanyak-banyaknya
dan tidak sebatas
dikalangan umat
Islam saja.
c) Pemanfaatan sistem
teknologi yang tepat
dan mengembangkan
teknologi seoptimal
mungkin.
d) Meningkatkan
kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia
yang berkompeten di
bidang ekonomi
perbankan syariah
sehingga dapat
memenuhi kebutuhan
SDM.
e) Meningkatkan
fasilitas-fasilitas yang
berbasis teknologi
sehingga dapat
memudahkan akses
bagi nasabah.
Strategi WT :
a) Melakukan
strategi
64
hanya datang dari
masyarakat mengenai
promosi yang lebih
bank
syariah
produk bank garansi
efektif disemua media
melainkan juga
(kafalah)
melalui
untuk
meningkatkan
dari
bank
berbagai acara seperti
pangsa pasar bank
konvensional.
workshop, talkshow dan
garansi agar dapat
b) Banyaknya
seminar.
menjangkau
banyak
produk
sejenis b) Mempertahankan ciri
golongan nasabah.
yang dikeluarkan
khas
produk
bank b) Meningkatkan
oleh bank syariah
garansi (kafalah) yang
kebijakan
strategis
lainnya.
berbasis syariah.
untuk pengembangan
c) Kurangnya
c) Memperluas
jaringan
bank garansi (kafalah).
pemahaman
melalui
kerjasama c) Meningkatkan
masyarakat
dengan
berbagai
teknologi
dengan
mengenai sistem
perusahaan kontraktor,
pengembangan
bank
garansi
travel haji dan umroh,
teknologi yang lebih
syariah
serta
perusahaan
modern.
lainnya
yang
menggunakan jasa bank
garansi.
C. Formulasi Strategi Pemasaran Bank Garansi Dalam Rangka Peningkatan
Minat Masyarakat
Untuk memperluas dan mempertahankan pangsa pasar dalam menghadapi
persaingan dalam memasarkan produk bank garansi, perbankan dapat melakukan
strategi pemasaran sebagai berikut:
1. Strategi Penetrasi Pasar
Penetrasi pasar atau penerobosan pasar merupakan usaha perusahaan
(bank) meningkatkan jumlah nasabah baik secara kuantitas maupun kulitas
65
pada pasar saat ini (lama) melalui promosi dan distribusi secara aktif. Strategi
ini cocok untuk pasar yang sedang tumbuh dengan lamban.57
Strategi penetrasi pasar untuk produk bank garansi dapat dilakukan
melalui pencarian kerjasama dengan kontraktor, pimpinan proyek yang belum
pernah menggunakan jasa bank garansi di bank syariah atau kontraktor dan
pimpinan proyek yang sebelumnya menggunakan jaminan surety bond. Bank
juga dapat melakukan pendekatan dengan perusahaan-perusahaan konstruksi
yang belum mengenal atau belum sadar akan pentingnya jaminan bank
garansi dalam mengerjakan proyek.
2. Strategi Pengembangan Pasar
Strategi pengembangan pasar merupakan salah satu usaha untuk
membawa produk ke arah pasar baru dengan membuka atau mendirikan
anak-anak cabang baru yang dianggap cukup strategis atau menjalin
kerjasama dengan pihak lain dalam rangka untuk menyerap nasabah baru.58
Dalam rangka mengembangkan pasar produk bank garansi, bank
syariah dapat melakukan periklanan melalui media-media yang biasa diakses
oleh pasar sasaran target dari produk bank garansi. Iklan mengenai
keberadaan produk jasa bank garansi ini diperlukan untuk mengingatkan
kembali kepada nasabah tentang keberadaan atau keunggulan jasa bank
57
58
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,2010), h.79.
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,2010), h.80.
66
garansi yang ditawarkan oleh bank syariah. Pemilihan media promosi yang
digunakan juga harus tepat, karena setiap media memiliki sasaran pembaca
tersendiri.
3. Strategi Diversifikasi
Strategi
diversifikasi
baik
diversisfikasi
konsentrasi
maupun
diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentrasi yang dimaksud disini
adalah bank memfokuskan pada suatu segmen pasar tertentu dengan
menawarkan berbagai varian produk perbankan dimiliki. Sementara
diversifikasi konglomerat adalah perbankan memfokuskan dirinya dalam
memberikan
berbagai
varian
produk
perbankan
kepada
kelompok
konglomerat (korporat).59
Dalam hal ini bank syariah dapat menggolongkan produk bank
garansi
kedalam
segmen
konglomerat
(korporat),
sehingga
dalam
memasarkan produk bank garansi dapat lebih terfokuskan terhadap pasar
sasaran yang membutuhkan jasa bank garansi.
4. Relationship Marketing Strategy (strategi pemasaran berkesinambungan)
Menjalin hubungan baik secara terus menerus dengan nasabah, tidak
hanya dalam jangka pendek tetapi hubungan jangka panjang. Nasabah bukan
hanya puas tetapi juga loyal pada bank. Oleh karena itu bank harus
59
Ibid, h.81.
67
memlihara dan menngkatkan pelayanannya sesuai dengan yang dibutuhkan
dan diinginkan nasabah.60
Nasabah bank garansi yang pernah menggunakan jasa bank garansi di
bank syariah perlu dijaga hubungannya agar loyalitasnya dapat selalu terjaga.
Sehingga apabila nasabah itu ingin menggunakan jasa bank garansi kembali,
nasabah tersebut tidak berpaling ke bank lainnya.
5. Strategi Pelayanan Prima
Menawarkan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan
pesaing. Usaha ini biasanya membentuk biaya yang cukup bear, tetapi juga
memberikan dampak yang besar (positif) kepada nasabah.61
Strategi ini dapat dilakukan dengan cara menunjukkan atau
menonjolkan cirri khas bank syariah kepada nasabah, misalnya pelayanan
jasa bank garansi yang cepat dan professional, transaksi yang sesuai dengan
hukum syariah, dan harga yang bersaing dibandingkan dengan bank lainnya.
60
61
Ibid, h. 206.
Ibid, h. 206.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah disajikan pada bab
sebelumnya, maka penulis membuat kesimpulan sebagai berikut.
1. Dalam melakukan aktivitas operasional, Bank Syariah Mandiri Cabang
Bintaro telah menerapkan strategi bauran pemasaran 7P yakni product,
price, place, promotion, people ,process, physical evidence, yang bertujuan
untuk memaksimalkan kinerja serta pelayanan dalam menunjang setiap
transaksi produk jasa perbankan dalam hal ini produk bank garansi.
2. Kekuatan bank syariah mandiri yaitu brand image yang kuat, adanya dasar
hukum yang jelas dari pemerintah dalam penerapan bank garansi, produkproduk bank garansi yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan nasabah,
penentuan harga berdasarkan prinsip syariah, bank garansi dapat diterbitkan
dalam mata uang valuta asing dan rupiah, letak bank syariah mandiri yang
strategis dan mudah diakses, berada di daerah komersil sehingga
memudahkan untuk menjaring nasabah, adanya kegiatan pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai, tahapan proses dan analisa yang dilakukan sesuai
dengan peraturan perbankan serta fasilitas bagi nasabah yang lengkap.
68
69
3. Kelemahan Bank Syariah Mandiri yaitu pengetahuan SDM yang belum
mencukupi, jumlah SDM yang belum mencukupi, dan promosi bank garansi
masih terbatas.
4. Peluang yang ada antara lain konsep syariah yang semakin diminati
masyarakat, kebutuhan masyarakat pengguna bank garansi di Indonesia
semakin meningkat, masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam
merupakan pasar potensial yang sangat besar, perkembangan teknologi yang
pesat, semakin meningkatnya peluang usaha, semakin banyak pula pendirian
perusahaan kontraktor.
5. Ancaman yang harus dihadapi antara lain, pesaing tidak hanya datang dari
bank syariah melainkan juga dari bank konvensional, banyaknya produk
sejenis yang dikeluarkan oleh bank syariah lainnya serta lembaga lainnya,
kurangnya pemahaman masyarakat mengenai sistem bank garansi syariah.
6. Upaya yang dilakukan Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro dalam
menghadapi persaingan adalah bekerjasama dengan kontraktor, perusahaan
travel haji umroh, dan perusahaan lainnya
70
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis akan
memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak-pihak
terkait.
1. Produk jasa bank garansi di bank syariah merupakan salah satu produk yang
memerlukan promosi dan sosialisasi yang sangat banyak. Mengingat
kebutuhan akan bank garansi di Indonesia yang semakin meningkat dan
dominasi penggunaan produk bank garansi dari bank konvensional yang
tinggi.
2. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu bank syariah terbesar di
Indonesia diharapkan mampu meningkatkan eksistensi produk jasa bank
garansi syariah pada masyarakat pengguna bank garansi. Sehingga minat
masyarakat pengguna bank garansi dapat beralih dan menggunakan produk
bank garansi di bank syariah.
3. Eksistensi bank syariah dikalangan masayarakat pengguna bank garansi
diharapkan dapat meningkat apabila bank syariah dapat ikut serta mengambil
peran dalam perkembangan produk jasa bank garansi di Indonesia
4. Bagi pemerintah diharapkan turut serta mendorong peran bank garansi di
bank syariah di dalam proyek-proyek pemerintah yang menggunakan jasa
bank garansi. Agar kesadaran dan minat masyarakat akan produk jasa bank
garansi di bank syariah meningkat apabila dari sisi pemerintah memberikan
penetrasi
lebih
terhadap
produk
bank
garansi
di
bank
syariah.
DAFTAR PUSTAKA
Al Arif, M. Nur Rianto. Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta,
2010.
Aldi, Trik Mengenali Bank Garansi Dengan Benar, Tempo, 13 Agustus 2015,
diakses
pada
19
Juni
2016
dari
https://m.tempo.co/read/news/2015/08/13/280691675/trik-mengenali-bankgaransi-dengan-benar.
Amin, A. Riawan. “Menata Perbankan Syariah di Indonesia”, Jakarta: UIN Press,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
Amir, M. Taufiq. Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan, Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2005.
Anshori, Abdul Ghafur, Perbankan Syariah di Indonesia, Yogyakarta: Gadjah Mada
University , 2007.
Bank Syariah Mandiri, “sejarah perusahaan”, artikel diakses pada 30 Maret 2016 dari
www.syariahmandiri.co.id/category/info-perusahaan/profilperusahaan/sejarah/.
Charles W. Lamb, dkk. Pemasaran, Jakarta: Salemba Empat, 2001.
Danupranata, Gita.Buku Ajar Manajemen Perbankan Syariah. Jakarta: Salemba
Empat, 2013.
Enny, Market Share Perbankan Syariah Masih Dibawah Target, Neraca, 25 Februari
2016,
diakses
pada
8
Maret
2016
dari
http://www.neraca.co.id/article/66031/market-share-perbankan-syariahmasih-dibawah-target
Eva, Pasar Industri Konstruksi Indonesia Capai Rp1.000 Triliun per Tahun, diakses
pada 18 Juli 2016 dari http://concreteshowseasia.com/pasar-industrikonstruksi-indonesia-capai-rp1-000-triliun-per-tahun/
Fathoni, Abdurrahat. Metodologi Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi, Jakarta:
PT
Rineka
Cipta,
2006.
71
72
Fuady, Munir. Arbitrase Nasional: Alternatif Penyelesaian Sengketa Bisnis
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000.
Hamdani, Rambat Lupiyoadi, A. Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 2, Jakarta:
Salemba Empat, 2011.
Hasan , Ali. “Marketing Bank Syariah”, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2010.
Hermasyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005.
Hirin, Muttatoh. “Jurnal Hambatan dan solusi dalam praktik bank garansi bagi
masyarakat pengguna (Tinjauan Sistem Syariah dan Konvensional)”, Jurnal
Kewirausahaan, Vol. 13:2, 2014.
Hurriyati, Ratih. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung: Alfabeta,
2005.
Ismail. Manajemen perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi, Jakarta: Kencana 2010.
Jusuf Udaya, dkk. Manajemen Stratejik, Yogyakarta: Graha Ilmu, t.th.
Karim, Adiwarman, A. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan, Jakarta: PT.Raja
Grafindo Persada, 2013.
Kasmir, Pemasaran Bank, Edisi Revisi, Jakarta: Kencana, 2008.
Kasmir, Pemasaran Bank, Jakarta: Kencana 2004.
Kasmir, Pemasaran bank, Jakarta: Kencana,2010
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, edisi ke-13 Jilid 1,
Jakarta: Erlangga, 2009.
Lathif, A.H. Azharudin. Fiqh Muamalat, Ciputat: UIN Jakarta Press, 2005.
Mars Research Specialist, Studi Pasar Bank Syariah Di Indonesia 2014, Jakarta:
Mars Indonesia, 2014.
Mleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif, cet. Ke 11, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2000.
Mulada, Diman Ade, “Jurnal peranan bank garansi dalam kontrak konstruksi
antara pemerintah dengan kontraktor”, Jurnal IUS, Vol.1:2, 2013.
73
Naja, H.R Daeng. Hukum Kredit dan Bank Garansi, Bandung: PT Citra Aditya
Bakti, 2005.
Nirwana, Prinsip-prinsip Pemasaran Jasa, Malang: Dioma, 2004.
Panitia Istilah Manajemen Lembaga PPM, Kamus Istilah Manajemen, cet ke-2.
Jakarta: Balai Aksara, t.th.
PT Bank Syariah Mandiri, Laporan Tahunan 2015,(Jakarta: Bank Syariah Mandiri,
2015), h. 97.
Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2015
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 1999.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&B, Cet.Ke 6, Bandung:
Alfabeta, 2009.
Tim Pengembangan Perbankan Syari‟ah, Institut Bankir Indonesia, Konsep Produk
dan Implementasi Operasional, Jakarta: Penerbit Djambatan, 2002.
Tjiptono, Fandy. Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing, 2005.
Tjiptono, Fandy. Strategi Pemasaran, edisi ke-2, Yogyakarta: Andi, 2012.
Wahjono, Sentot Imam. Manajemen Pemasaran Bank, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010
Wawancara pribadi dengan Ibu Novi, CBRM Bank Syariah Mandiri Cabang Bintaro
Tangerang Selatan, 19 April 2016.
LAMPIRAN
Download