Mengelola Produk dan Jasa - Blog UB

advertisement
MANAJEMEN PEMASARAN
MENGELOLA PRODUK DAN JASA
Kelompok 1 :

Kevin Andrian
115030200111090

Mas Yudith Aditya P.
115030207111063
Kelas C
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
2013
1
Contents
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 3
BAB 1 ........................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
1.1
Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................................. 4
BAB 2 ........................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Produk ............................................................................................................................... 5
2.2 Pengertian Jasa .................................................................................................................................... 7
2.3 Karakteristik Produk dan Jasa ............................................................................................................. 7
2.4 Mengelola Kualitas Jasa ..................................................................................................................... 9
2.5 Konsumen Jasa ................................................................................................................................. 12
2.6 Kepuasan Konsumen Jasa ................................................................................................................. 12
2.7 Hubungan Produk dan Merk ............................................................................................................ 13
2.8 Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi................................................................................ 14
BAB 3 ......................................................................................................................................................... 16
PENUTUP .................................................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun
tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran, pada
semester 4, di tahun ajaran 2013, dengan judul “Mengelola Produk dan Jasa”
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama kurangnya
ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat berkat bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Kami sadar,
sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih
banyak kekurangannya.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan wawasan yang
berguna bagi seluruh pembaca makalah ini.
Malang, 29 April 2013
Penulis
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Pemasatan, kelompok 1 membahas materi
tentang “Mengelola Produk dan Jasa”. Pertama melihat perubahan sikap dan perilaku
konsumen dalam bentuk kesadaran untuk memilih dan memperoleh produk terbaik bagi daya
beli yang dibelanjakannya telah mendorong dunia usaha kepada suatu tingkat persaingan
yang makin ketat, tepatnya adalah dunia usaha dan perbankan bersaing sebaik mungkin agar
produknya dipilih dan dibeli. Keadaan tersebut pada gilirannya menempatkan fungsi dan
peranan pemasaran dalam perusahaan sebagai fungsi yang berhubungan dengan konsumen
(pasar) menjadi semakin penting. Dan agar tetap dapat bertahan dalam persaingan bisnis
yang semakin ketat, sangat penting untuk mengunakan metode metode yang tepat dalam
bisnis. Mengimplementasikan 4p konsep pemasaran, kami akan membahas tentang produk
dan jasa. Menggunakannya dan mengelolanya dengan metode yang baik sehingga menjadi
pihak yang unggul dalam pemasaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan produk dan jasa?
2. Apa saja karakteristik produk dan jasa?
3. Bagaimana cara mengelola produk dan jasa?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian produk dan jasa secara lebih dalam.
2. Mengetahui apa asaja karakteristik produk dan jasa.
3. Mengetahui metode yang tepat dalam mengelola produk dan jasa.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Produk
Sebelum mengetahui cara cara dan karakteristik dari produk dan jasa itu sendiri, kita
harus mengetahui dulu apa pengertian dari produk dan jasa tersebut.
Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2007 : 4), memberikan definisi tentang
produk sebagai berikut :“ produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar
untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu
keinginan / semua kebutuhan “. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan. (Megawati)
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk
memenuhi
keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang
berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru
saja disebutkan. (Ciptarani, 2010)
(http://www.sylabus.web44.net/pemasaranfile/pemasarankuliah5.htm)
Pengertian produk menurut William J. Stanton yang diterjemaahkan oleh Rakhmat A.
(1996:222).Produk menurut artinya secara sempit, produk adalah sekumpulan atribut fisik
secara nyata yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Sedangkan
secara umumnya, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang
didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik
serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan
keinginann.
Sedangkan menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh, SE, Ak.
(1997:53)produk memiliki pengertian yang luas yaitu segala sesuatu yang ditawarkan,
dimiliki, dipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan
termasuk didalamnya adalah fisik, jasa, orang, tempat, organisasi serta gagasan.
Pengertian produk itu sendiri menurut H. Djaslim Saladin, SE. dalam bukunya yang
berjudul Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran (2003:45) : terbagi dalam
5
beberapa pengertian, yaitu dalam pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat
fisik dan kimia yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk serupa dan yang telah
dikenal. Dalam pengertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud
(tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna, harga,
kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan yang diberikan konsumen dan
pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap
keinginan atau kebutuhan konsumen. Secara umumnya, produk itu diartikan secara ringkas
sebagai segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan
manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Menurut Fandy Tjiptono ( 1997 : 95 ) menyatakan bahwa : Produk merupakan segala
sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang
bersangkutan.
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan produk sebagai barang dan jasa. Suatu
susunan atribut nyata dan tidak nyata, termasuk pengemasan, harga, kualitas dan merek,
ditambah pelayanan dan reputasi yang ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,
untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi.
(Ulfalita, 2012)
Produk terbagi dalam 5 tingkatan, yaitu:
1. Manfaat inti ( Core Benefit )
Adalah layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan.
2. Produk dasar ( Basic Product )
Tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar.
3. Produk yangt diharapkan ( Expected Product )
Yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembelli ketika mereka
membeli produk.
4. Produk yang ditingkatkan ( Augmented Product )
Pada tingkat ini produk melampaui harapan pelanggan.
5. Calon produk ( Potential Product )
Yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami
produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang.
6
2.2 Pengertian Jasa
Menurut Philip Kotler, jasa dapat didefinisikan sebagai “setiap tindakan atau kegiatan
yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud
dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak
dikaitkan dengan suatu produk fisik.”. Ada juga pengertian lain , yaitu jasa adalah setiap
tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun. Jasa tersebut mungkin
saja atau mungkin juga tidak terkait dengan suatu produk fisik. Sektor produksi-jasa akan
terus menjadi generator pekerjaan yang dominan dan menambah 20,5 % lowongan kerja
pada tahun 2010 sementara pekerjaan manufakturing diperkirakan meningkat hanya 3 %.
Angka ini telah mengakibatkan minat yang makin tinggi terhadap masalah-masalah khusus di
bidang jasa pemaasaran
2.3 Karakteristik Produk dan Jasa
Karakteristik jasa yang mencolok:
1. Tidak berwujud (intangibility)
Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium
sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari bukti mutu jasa
tersebut. Karena itu, tugas penyedia jasa adalah ”mengelola bukti tersebut” untuk
mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud”. Perusahaan jasa dapat berupaya menunjukkan
mutu layanan mereka mellui bukti fisik dan presentasi. Suatu bank dapat menggunakan alat
pemasaran:
a. Tempat
Eksterior dan interiornya mempunyai sudut-sudut yang bersih. Tata letak meja dan arus
lalu-lintas direncanakan dengan seksama. Antrean tidak boleh terlalu panjang.
b. Orang
Harus terdapat karyawan yang jumlahnya mencukupi untuk menangani beban kerja.
c. Peralatan
Komputer, mesin fotokopi, meja seharusnya tampak ”canggih”
d. Bahan komunikasi
Bahan cetakan Teks, foto) harus menggambarkaan layanan yang cepat.
7
e. Simbol
Nama dan simbolnya menggambarkan layanan yang cepat.
f. Harga
Dapat diiklankan bahwa perusahaan tersebut akan menyetor $ 5 ke rekening setiap nasabah
yang menunggu dlaam antrean lebih dari 5 menit.
2. Tidak terpisahkan (inseparability)
Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi
barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui
banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut,
penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Contoh, suatu konser tidak akan sama jika Madona
jatuh sakit dan digantikan Shania Twain atau jika pembelaan hukum diberikan oleh John
Nobody karena ahli antitrust David Boles tidak ada.
3. Bervariasi (variability)
Kerena bergantung pada siapa yang memberikannya serta kapan dan dimana diberikan, jasa
sangat bervariasi sehingga perusahaan-perusahaan dapat mengambil tiga langkah dalam
rangka mengendalikan mutu.
a. Berinvestasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik.
b. Menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi tersebut.
c. Memantau kepuasan pelanggan.
4. Tidak tahan lama (perishability)
Jasa tidak dapat disimpan. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi
masalah yang rumit. Beberapa strategi untuk menghasilakan keselarasan yang lebih baik
antara permintaan dan penawaran.
a. Pada sisi permintaan.
Penetapan harga yang berbeda akan mengalihkan sebagian permintaan dari masa sibuk ke
masa yang kurang sibuk. Contohnya harga pertunjukan film yang murah pada sore hari.
Permintaan pada masa tidak sibuk dapat dikembangkan. Hotel mengembangkan liburan
pendek pada akhir pekan. Jasa pelengkap dapat dikembangkan selama jam sibuk untuk
8
memberikan alternatif bagi pelanggan yang menunggu seperti ruang minum di restoran.
Sistem pemesanan merupakan cara untuk mengelola tingkat permintaan.
b. Pada sisi penawaran.
Karyawan paruh waktu untuk melayani permintaan yang sibuk. Rutinitas efisiensi jam
sibuk dapat diperkenalkan. Paramedis membantu dokter selama masa sibuk. Peningkatan
partisipasi konsumen misalnya memasukkan sendiri belanjaannya ke kantong. Berbagai
jasa dapat dikembangkan. Beberapa rumah sakit membeli peralatan medis secara
bersama-sama. Fasilitas untuk perluasana pada masa mendatang misalnya taman hiburan
membeli tanah di sekitarnya untuk pengembangan di kemudian hari. (Megawati)
2.4 Mengelola Kualitas Jasa
Salah satu kunci mengelola kualiyas jasa adalah memenuhi atau melebihi harapan
kualitas jasa pelanggan sasaran. Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman lampaunya,
pembicaraan dari mulut ke mulut, dan iklan perusahaan jasa. Pelanggan memilih penyedia jasa
berdasarkan ini, dan setelah menerima jasa itu mereka membandingkan jasa yang dialami dengan
jasa yang diharapkan. Jika jasa yang telah dinikmati oleh konsumen tidak sesuai dengan yang
diharapkan bahkan kurang dari yang diharapkan, maka konsumen tidak akan menggunakan jasa
penyedia jasa lagi, namun jika konsumen mengalami atau menikmati jasa sesuai dengan yang
diharapkan atau lebih maka konsumen akan menggunakan kembali penyedia jasa.
Parasuraman, Zeithml, dan Berry menemukan bahwa ada lima penentu kualitas dan jasa
(Philip Kotler, 2008) yaitu :
1. Keandalan (realibility) yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan
dengan terpercaya dan akurat.
2. Daya tanggap (responsive) yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan
jasa dengan cepat.
3. Kepastian (assurance) yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan
mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan.
4. Empati (empathy) yaitu kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi
pelanggan.
9
5. Berwujud (tangiables) yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan materi
komunikasi. (Megawati)
Para peneliti yang sama membentuk kualitas jasa yang menyoroti syarat – syarat utam
untuk memberikan kualitas jasa yang tinggi ( Kotler, 1998 ). Model tersebut yang terlihat
pada gambar2. Mengidentifikasi lima kesenjagan ( gap ) yang mengakibatkan kegagalan
penyampaian :
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Manajemen tidak
selalu memahami secara tepat apa yang diinginkan pelanggan
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa. Manajemen
mungkin memahami secara tepat keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan suatu
set standar kinerja spesifik.
3. Kesenjagan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. Para personil
mungkin kurang telatih atau tidak mampu atau tidak mau memenuhi standar.
4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. Harapan kosumen
dipengaruhi oleh pernyataan- pernyataan yang dibuat perusahaan melalui komunikasi
pemasaran, akan tetapi anji tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pemberi jasa.
5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan, kesenjangan terjadi
bila memiliki persepsi yang keliru tentang kualitas jasa tersebut. Jika jasa yang
diharapkan sama dengan yang diterima, maka perusahaan akan memperoleh citra dan
dampak positif. Namun, jika jasa yang diterima lebih rendah dari jasa yang
diharapkan maka akan timbul permasalahan.
10
KONSUMEN
Komunikasi dari
mulut ke mulut
Kebutuhan Pribadi
Pengalaman Masa
lalu
Jasa yang diharapkan
Gap 5
Jasa yang dirasakan /
dipersepsikan
Penyampaian Jasa
Gap 1
Gap 3
Penerjemah persepsi
menjadi spesifikasi
kualitas jasa
Gap 2
Persepsi manajemen
mengenai harapan
konsumen
11
Gap 4
Kom (Stanton,
1994)unikasi
eksternal
2.5 Konsumen Jasa
Konsumen didefinisikan oleh WiliamJ, Staton sebagai berikut
“ Consumer is an
individual or organizat (Kotlear, 1997)ional unti that uses or consumers a product. “ ( Stanton,
1994 ).
Konsumen jasa adalah semua orang yang menuntut pemenuhan standar kualitas tertentu
dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performansi penyedia jasa. Konsumen jasa dapat
digolongkan menjadi tiga, yaitu :
a. Pelanggan internal, yaitu orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki
pengaruh pada performansi pekerjaan penyedia jasa.
b. Pelanggan antara, merupakan mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara,
bukan sebagai pemakai akhir
c. Pelanggan eksternal, yaitu pembeli atau pemakai akhir produk itu, yang sering
disebut dengan pelanggan nyata.
Semua grup konsumen ini sama pentingnya dan mempunyai ekspektasi yang berbeda
mengenai penting dan kritisnya dimensi kualitas jasa yang ada. Apabila perusahaan
penyedia jasa ingin memuaskan semua gap konsumen ini dalan rangka memberikan
kualitas jasa yang tinggi, maka ia harus mampun mengenal karakteristik masing- masing
grup. Dengan mengenal karakteristik – karakteristik setiap grup yang mungkin saja saling
bertentangan, maka perusahaan juga dapat menyusun prioritas dalam penyusunan
program perbaikan dan peningkatan kualitas jasa.
2.6 Kepuasan Konsumen Jasa
Konsep pemasaran yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah sebagai berikut :
“ Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi
adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan
pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. “
( Kotler, 1997 )
12
Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran terpadu, dan profitabilitas. Konsep pemasaran menganut pandangan dari luar
ke dalam yaitu mulai dengan mendefinisikan pasar yang baik, memusatkan perhatian
pada kebutuhan pelanggan, memadukan semua kegiatan yang akan mempengaruhi
pelanggan, dan menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan. Oleh karena itu, kunci
utama untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan memenuhi kepuasan pelanggan
( customer satisfaction )
2.7 Hubungan Produk dan Merk
Hirarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang
memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapata mengidentifikasi enam tingkat hirarki produk
dengan menggunakan asuransi jiwa sebagai contoh :
1. Keluarga kebutuhan : kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk.
Contoh : keamanan
2. Keluarga produk : semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan
efektivititas yang masuk akal. Contoh : tabungan dan penghasilan.
3. Kelas produk : kelompok produk didalam keluarga produk yang berhubungan
memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk.
Contoh : instrument keuangan.
4. Lini produk : kelompok produk didalam kelas produk yang berhubungan erat karena
mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama,
dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga
tertentu. Lini produk dapat terdiri dari berbagai merk atau satu merk keluarga atau
merek individu yang sudah diperluas lininya. Contoh : asuransi jiwa
5. Jenis produk : sekelompok barang didalam lini produk yang berbagi satu dari
beberapa kemungkinan bentuk produk. Contoh : asuransi jiwa berjangka
6. Barang disebut juga unit penyimpanan stok atau varian produk, unit yang berbeda
didalam lini produk atau merk yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan,
13
atau beberapa atribut lain. Misalnya : asuransi jiwa berjangka Prudential yang dapat
diperbaharui
2.8 Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi
Pengemasan
Kita mendefinisikan pengemasan sebagai semua kegiatan merancang dan memproduksi
wadah untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencakup sampai tiga tingkat bahan. Cologne Cool
Water bisa dikemas dalam botol ( kemasan primer ) yang diletakkan dalam kotak kardus (
kemasan sekunder ) didalam kotak kardus bergelombang ( kemasan pengiriman ) yang berisi
enam lusin kotak.
Kemasan yang dirancang baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong
penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik
atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga mempengaruhi pengalaman produk konsumen di
kemudian hari. Beberapa faktor mempunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan
kemasan sebagai alat pemasaran.
Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai sejumlah tujuan :
1. Mengidentifikasi merek
2. Mengekspresikan informasi deskriptif dan persuasive
3. Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk
4. Membantu penyimpanan dirumah
5. Membantu konsumsi produk
Pelabelan
Label bisa berupa gantungan sederhana yang ditempatkan pada produk atau gambar yang
dirancang secara rumit dan menjadi bagian kemasan. Label bisa membawa nama merek saja atau
sejumlah besar informasi. Bahkan jika penual memilih label sederhana, hokum mungkin
mensyaratkan lebih banyak.
14
Label melaksanakan beberapa fungsi. Pertama, label mengidentifikasi produk atau merek.
Label juga dapat memeringkat produk, label juga dapat menggambarkan produk dan yang
terakhir label mempromosikan produk melalui grafis yang menarik.
Jaminan dan Garansi
Semua penjual bertanggung jawab secara hukum untuk memenuhi harapan normal atau
rasional pembeli. Jaminan adalah pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh
produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat
perbaikan untuk diperbaiki, diganti, atau dikembalikan uangnya . baik tertulis maupun tersirat,
jaminan tunduk pada hokum.
Garansi mengurangi resiko anggapan pembeli. Garansi menunjukkan bahwa produk itu
bermutu tinggi dan bahwa persuahaan serta kinerja layanannya dapat diandalakan. Garansi bisa
sangat membantu ketika perusahaan atau produk tidak begitu terkenal atau ketika kualitas produk
tidak lebih unggul dari pesaing.
15
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berkembangnya kebutuhan konsumen yang semakin tinggi dan beraneka ragam, menuntut kita
sebagai seorang pebisnis harus pandai dalam mencari dan membuat kesempatan. Pasar sebagai
target tujuan penjualan menjadi sorotan yang penting karena banyak dan luasnya pasar yang
akan mempengaruhi tingkat penjualan produk kita, yang bentuknya barang ataupun jasa.
Kolaborasi dalam memasarkan produk dan jasa menjadi sangat penting dalam meningkatkan
target penjualan, namun hal ini hanya akan tercapai jika kita mengikuti tahapan – tahapan
pemasaran dari penilaian produk kita agar unggul, sampai dengan cara mempengaruhi
keinginan konsumen agar mau menggunakan produk kita secara terus menerus.
Oleh karena itu pemahaman terhadap pengertian dan konsep dari produk sendiri juga tidak
boleh salah. Poduk sendiri merupakan segala sesuatu yang mempunyai nilai jual kepada orang
lain. Segala sesuatu inilah yang harus kita buat, biasanya berupa dalam dua bentuk yaitu barang
dan jasa.
Barang yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berwujud, dapat dipegang, diraba,
diterawang, benda nyata.
Jasa adalah segala sesuatu dalam bentuk pelayanan, yang wujudnya tidak nyata
namun
memiliki ide dan dampak yang bermanfaat bagi orang lain.
Kemampuan kita sebagai manajer pemsaran, harus memahami karakteristik dari produk dan
jasa yang akan kita pasarkan agar memiliki nilai jual yang tinggi, caranya adalah memahami
kebutuhan konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dan apa yang dapat
kita sediakan dan jadikan kebutuhan juga untuk konsumen walaupun sebenarnya masih dalam
kategori keinginan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Ciptarani, A. (2010, june). http://ajengocpoenya.wordpress.com/2010/06/11/mengelola-bisnis-jasajasa-pendukung-produk/. Retrieved may 2013
http://www.sylabus.web44.net/pemasaranfile/pemasarankuliah5.htm. (n.d.). Retrieved may 2013
Kotlear. (1997). Manajemen Pemasaran, Jilid 2 Edisi Revisi, Edisi bahasa Indonesia.
Megawati, Y. (n.d.). Kualitas Pelayanan Terkait Dengan Kepuasan Konsumen dalam Industri Jasa.
Philip Kotler, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran. Erlangga.
Stanton, W. J. (1994). Fundamentals of Marketing. New York.
Ulfalita. (2012, December). http://ueu201212287.student.esaunggul.ac.id/2012/12/27/strategi-produkdan-jasa/. Retrieved May 2013
17
Download