MANAJEMEN PEMASARAN MENGELOLA PRODUK DAN JASA Kelompok 1 : Kevin Andrian 115030200111090 Mas Yudith Aditya P. 115030207111063 Kelas C Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya 2013 1 Contents KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 3 BAB 1 ........................................................................................................................................................... 4 PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4 1.1 Latar Belakang .............................................................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................................................. 4 BAB 2 ........................................................................................................................................................... 5 PEMBAHASAN ........................................................................................................................................... 5 2.1 Pengertian Produk ............................................................................................................................... 5 2.2 Pengertian Jasa .................................................................................................................................... 7 2.3 Karakteristik Produk dan Jasa ............................................................................................................. 7 2.4 Mengelola Kualitas Jasa ..................................................................................................................... 9 2.5 Konsumen Jasa ................................................................................................................................. 12 2.6 Kepuasan Konsumen Jasa ................................................................................................................. 12 2.7 Hubungan Produk dan Merk ............................................................................................................ 13 2.8 Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi................................................................................ 14 BAB 3 ......................................................................................................................................................... 16 PENUTUP .................................................................................................................................................. 16 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 17 2 KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Pemasaran, pada semester 4, di tahun ajaran 2013, dengan judul “Mengelola Produk dan Jasa” Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Kami sadar, sebagai mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberikan wawasan yang berguna bagi seluruh pembaca makalah ini. Malang, 29 April 2013 Penulis 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Pemasatan, kelompok 1 membahas materi tentang “Mengelola Produk dan Jasa”. Pertama melihat perubahan sikap dan perilaku konsumen dalam bentuk kesadaran untuk memilih dan memperoleh produk terbaik bagi daya beli yang dibelanjakannya telah mendorong dunia usaha kepada suatu tingkat persaingan yang makin ketat, tepatnya adalah dunia usaha dan perbankan bersaing sebaik mungkin agar produknya dipilih dan dibeli. Keadaan tersebut pada gilirannya menempatkan fungsi dan peranan pemasaran dalam perusahaan sebagai fungsi yang berhubungan dengan konsumen (pasar) menjadi semakin penting. Dan agar tetap dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, sangat penting untuk mengunakan metode metode yang tepat dalam bisnis. Mengimplementasikan 4p konsep pemasaran, kami akan membahas tentang produk dan jasa. Menggunakannya dan mengelolanya dengan metode yang baik sehingga menjadi pihak yang unggul dalam pemasaran. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan produk dan jasa? 2. Apa saja karakteristik produk dan jasa? 3. Bagaimana cara mengelola produk dan jasa? 1.3 Tujuan Penulisan 1. Memahami pengertian produk dan jasa secara lebih dalam. 2. Mengetahui apa asaja karakteristik produk dan jasa. 3. Mengetahui metode yang tepat dalam mengelola produk dan jasa. 4 BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Produk Sebelum mengetahui cara cara dan karakteristik dari produk dan jasa itu sendiri, kita harus mengetahui dulu apa pengertian dari produk dan jasa tersebut. Menurut Philip Kotler & Kevin Lane Keller (2007 : 4), memberikan definisi tentang produk sebagai berikut :“ produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk diperhatikan, dimiliki, dipakai atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan suatu keinginan / semua kebutuhan “. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara, orang, tempat, property, organisasi, dan gagasan. (Megawati) Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada suatu pasar untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan . Segala sesuatu yang termasuk ke dalamnya adalah barang berwujud, jasa, events, tempat, organisasi, ide atau pun kombinasi antara hal-hal yang baru saja disebutkan. (Ciptarani, 2010) (http://www.sylabus.web44.net/pemasaranfile/pemasarankuliah5.htm) Pengertian produk menurut William J. Stanton yang diterjemaahkan oleh Rakhmat A. (1996:222).Produk menurut artinya secara sempit, produk adalah sekumpulan atribut fisik secara nyata yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. Sedangkan secara umumnya, produk adalah sekumpulan atribut yang nyata dan tidak nyata yang didalamnya tercakup warna, harga, kemasan, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginann. Sedangkan menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh, SE, Ak. (1997:53)produk memiliki pengertian yang luas yaitu segala sesuatu yang ditawarkan, dimiliki, dipergunakan atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan termasuk didalamnya adalah fisik, jasa, orang, tempat, organisasi serta gagasan. Pengertian produk itu sendiri menurut H. Djaslim Saladin, SE. dalam bukunya yang berjudul Unsur-unsur Inti Pemasaran dan Manajemen Pemasaran (2003:45) : terbagi dalam 5 beberapa pengertian, yaitu dalam pengertian sempitnya, produk adalah sekumpulan sifat-sifat fisik dan kimia yang berwujud yang dihimpun dalam suatu bentuk serupa dan yang telah dikenal. Dalam pengertian secara luas, produk adalah sekelompok sifat-sifat yang berwujud (tangible) dan tidak berwujud (intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan yang diberikan konsumen dan pengecer yang dapat diterima konsumen sebagai kepuasan yang ditawarkan terhadap keinginan atau kebutuhan konsumen. Secara umumnya, produk itu diartikan secara ringkas sebagai segala sesuatu yang dapat memenuhi dan memuaskan kebutuhan atau keinginan manusia, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Menurut Fandy Tjiptono ( 1997 : 95 ) menyatakan bahwa : Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan produk sebagai barang dan jasa. Suatu susunan atribut nyata dan tidak nyata, termasuk pengemasan, harga, kualitas dan merek, ditambah pelayanan dan reputasi yang ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, untuk dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi. (Ulfalita, 2012) Produk terbagi dalam 5 tingkatan, yaitu: 1. Manfaat inti ( Core Benefit ) Adalah layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. 2. Produk dasar ( Basic Product ) Tingkat kedua, pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar. 3. Produk yangt diharapkan ( Expected Product ) Yaitu beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembelli ketika mereka membeli produk. 4. Produk yang ditingkatkan ( Augmented Product ) Pada tingkat ini produk melampaui harapan pelanggan. 5. Calon produk ( Potential Product ) Yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang. 6 2.2 Pengertian Jasa Menurut Philip Kotler, jasa dapat didefinisikan sebagai “setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.”. Ada juga pengertian lain , yaitu jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak terkait dengan suatu produk fisik. Sektor produksi-jasa akan terus menjadi generator pekerjaan yang dominan dan menambah 20,5 % lowongan kerja pada tahun 2010 sementara pekerjaan manufakturing diperkirakan meningkat hanya 3 %. Angka ini telah mengakibatkan minat yang makin tinggi terhadap masalah-masalah khusus di bidang jasa pemaasaran 2.3 Karakteristik Produk dan Jasa Karakteristik jasa yang mencolok: 1. Tidak berwujud (intangibility) Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari bukti mutu jasa tersebut. Karena itu, tugas penyedia jasa adalah ”mengelola bukti tersebut” untuk mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud”. Perusahaan jasa dapat berupaya menunjukkan mutu layanan mereka mellui bukti fisik dan presentasi. Suatu bank dapat menggunakan alat pemasaran: a. Tempat Eksterior dan interiornya mempunyai sudut-sudut yang bersih. Tata letak meja dan arus lalu-lintas direncanakan dengan seksama. Antrean tidak boleh terlalu panjang. b. Orang Harus terdapat karyawan yang jumlahnya mencukupi untuk menangani beban kerja. c. Peralatan Komputer, mesin fotokopi, meja seharusnya tampak ”canggih” d. Bahan komunikasi Bahan cetakan Teks, foto) harus menggambarkaan layanan yang cepat. 7 e. Simbol Nama dan simbolnya menggambarkan layanan yang cepat. f. Harga Dapat diiklankan bahwa perusahaan tersebut akan menyetor $ 5 ke rekening setiap nasabah yang menunggu dlaam antrean lebih dari 5 menit. 2. Tidak terpisahkan (inseparability) Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Contoh, suatu konser tidak akan sama jika Madona jatuh sakit dan digantikan Shania Twain atau jika pembelaan hukum diberikan oleh John Nobody karena ahli antitrust David Boles tidak ada. 3. Bervariasi (variability) Kerena bergantung pada siapa yang memberikannya serta kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi sehingga perusahaan-perusahaan dapat mengambil tiga langkah dalam rangka mengendalikan mutu. a. Berinvestasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik. b. Menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi tersebut. c. Memantau kepuasan pelanggan. 4. Tidak tahan lama (perishability) Jasa tidak dapat disimpan. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit. Beberapa strategi untuk menghasilakan keselarasan yang lebih baik antara permintaan dan penawaran. a. Pada sisi permintaan. Penetapan harga yang berbeda akan mengalihkan sebagian permintaan dari masa sibuk ke masa yang kurang sibuk. Contohnya harga pertunjukan film yang murah pada sore hari. Permintaan pada masa tidak sibuk dapat dikembangkan. Hotel mengembangkan liburan pendek pada akhir pekan. Jasa pelengkap dapat dikembangkan selama jam sibuk untuk 8 memberikan alternatif bagi pelanggan yang menunggu seperti ruang minum di restoran. Sistem pemesanan merupakan cara untuk mengelola tingkat permintaan. b. Pada sisi penawaran. Karyawan paruh waktu untuk melayani permintaan yang sibuk. Rutinitas efisiensi jam sibuk dapat diperkenalkan. Paramedis membantu dokter selama masa sibuk. Peningkatan partisipasi konsumen misalnya memasukkan sendiri belanjaannya ke kantong. Berbagai jasa dapat dikembangkan. Beberapa rumah sakit membeli peralatan medis secara bersama-sama. Fasilitas untuk perluasana pada masa mendatang misalnya taman hiburan membeli tanah di sekitarnya untuk pengembangan di kemudian hari. (Megawati) 2.4 Mengelola Kualitas Jasa Salah satu kunci mengelola kualiyas jasa adalah memenuhi atau melebihi harapan kualitas jasa pelanggan sasaran. Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman lampaunya, pembicaraan dari mulut ke mulut, dan iklan perusahaan jasa. Pelanggan memilih penyedia jasa berdasarkan ini, dan setelah menerima jasa itu mereka membandingkan jasa yang dialami dengan jasa yang diharapkan. Jika jasa yang telah dinikmati oleh konsumen tidak sesuai dengan yang diharapkan bahkan kurang dari yang diharapkan, maka konsumen tidak akan menggunakan jasa penyedia jasa lagi, namun jika konsumen mengalami atau menikmati jasa sesuai dengan yang diharapkan atau lebih maka konsumen akan menggunakan kembali penyedia jasa. Parasuraman, Zeithml, dan Berry menemukan bahwa ada lima penentu kualitas dan jasa (Philip Kotler, 2008) yaitu : 1. Keandalan (realibility) yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan terpercaya dan akurat. 2. Daya tanggap (responsive) yaitu kemauan untuk membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. 3. Kepastian (assurance) yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan. 4. Empati (empathy) yaitu kesediaan untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan. 9 5. Berwujud (tangiables) yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personil, dan materi komunikasi. (Megawati) Para peneliti yang sama membentuk kualitas jasa yang menyoroti syarat – syarat utam untuk memberikan kualitas jasa yang tinggi ( Kotler, 1998 ). Model tersebut yang terlihat pada gambar2. Mengidentifikasi lima kesenjagan ( gap ) yang mengakibatkan kegagalan penyampaian : 1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Manajemen tidak selalu memahami secara tepat apa yang diinginkan pelanggan 2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa. Manajemen mungkin memahami secara tepat keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan suatu set standar kinerja spesifik. 3. Kesenjagan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa. Para personil mungkin kurang telatih atau tidak mampu atau tidak mau memenuhi standar. 4. Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal. Harapan kosumen dipengaruhi oleh pernyataan- pernyataan yang dibuat perusahaan melalui komunikasi pemasaran, akan tetapi anji tersebut tidak dapat dipenuhi oleh pemberi jasa. 5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan, kesenjangan terjadi bila memiliki persepsi yang keliru tentang kualitas jasa tersebut. Jika jasa yang diharapkan sama dengan yang diterima, maka perusahaan akan memperoleh citra dan dampak positif. Namun, jika jasa yang diterima lebih rendah dari jasa yang diharapkan maka akan timbul permasalahan. 10 KONSUMEN Komunikasi dari mulut ke mulut Kebutuhan Pribadi Pengalaman Masa lalu Jasa yang diharapkan Gap 5 Jasa yang dirasakan / dipersepsikan Penyampaian Jasa Gap 1 Gap 3 Penerjemah persepsi menjadi spesifikasi kualitas jasa Gap 2 Persepsi manajemen mengenai harapan konsumen 11 Gap 4 Kom (Stanton, 1994)unikasi eksternal 2.5 Konsumen Jasa Konsumen didefinisikan oleh WiliamJ, Staton sebagai berikut “ Consumer is an individual or organizat (Kotlear, 1997)ional unti that uses or consumers a product. “ ( Stanton, 1994 ). Konsumen jasa adalah semua orang yang menuntut pemenuhan standar kualitas tertentu dan karena itu akan memberikan pengaruh pada performansi penyedia jasa. Konsumen jasa dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu : a. Pelanggan internal, yaitu orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan penyedia jasa. b. Pelanggan antara, merupakan mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir c. Pelanggan eksternal, yaitu pembeli atau pemakai akhir produk itu, yang sering disebut dengan pelanggan nyata. Semua grup konsumen ini sama pentingnya dan mempunyai ekspektasi yang berbeda mengenai penting dan kritisnya dimensi kualitas jasa yang ada. Apabila perusahaan penyedia jasa ingin memuaskan semua gap konsumen ini dalan rangka memberikan kualitas jasa yang tinggi, maka ia harus mampun mengenal karakteristik masing- masing grup. Dengan mengenal karakteristik – karakteristik setiap grup yang mungkin saja saling bertentangan, maka perusahaan juga dapat menyusun prioritas dalam penyusunan program perbaikan dan peningkatan kualitas jasa. 2.6 Kepuasan Konsumen Jasa Konsep pemasaran yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah sebagai berikut : “ Konsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran. “ ( Kotler, 1997 ) 12 Konsep pemasaran bersandar pada empat pilar yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan, pemasaran terpadu, dan profitabilitas. Konsep pemasaran menganut pandangan dari luar ke dalam yaitu mulai dengan mendefinisikan pasar yang baik, memusatkan perhatian pada kebutuhan pelanggan, memadukan semua kegiatan yang akan mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba melalui pemuasan pelanggan. Oleh karena itu, kunci utama untuk mempertahankan pelanggan adalah dengan memenuhi kepuasan pelanggan ( customer satisfaction ) 2.7 Hubungan Produk dan Merk Hirarki produk membentang dari kebutuhan dasar sampai barang tertentu yang memuaskan kebutuhan tersebut. Kita dapata mengidentifikasi enam tingkat hirarki produk dengan menggunakan asuransi jiwa sebagai contoh : 1. Keluarga kebutuhan : kebutuhan inti yang mendasari keberadaan keluarga produk. Contoh : keamanan 2. Keluarga produk : semua kelas produk yang dapat memuaskan kebutuhan inti dengan efektivititas yang masuk akal. Contoh : tabungan dan penghasilan. 3. Kelas produk : kelompok produk didalam keluarga produk yang berhubungan memiliki fungsional tertentu yang koheren. Dikenal juga sebagai kategori produk. Contoh : instrument keuangan. 4. Lini produk : kelompok produk didalam kelas produk yang berhubungan erat karena mempunyai fungsi yang serupa, dijual kepada kelompok pelanggan yang sama, dipasarkan melalui gerai atau saluran yang sama, atau masuk dalam kisaran harga tertentu. Lini produk dapat terdiri dari berbagai merk atau satu merk keluarga atau merek individu yang sudah diperluas lininya. Contoh : asuransi jiwa 5. Jenis produk : sekelompok barang didalam lini produk yang berbagi satu dari beberapa kemungkinan bentuk produk. Contoh : asuransi jiwa berjangka 6. Barang disebut juga unit penyimpanan stok atau varian produk, unit yang berbeda didalam lini produk atau merk yang dibedakan berdasarkan ukuran, harga, tampilan, 13 atau beberapa atribut lain. Misalnya : asuransi jiwa berjangka Prudential yang dapat diperbaharui 2.8 Pengemasan, Pelabelan, Jaminan, dan Garansi Pengemasan Kita mendefinisikan pengemasan sebagai semua kegiatan merancang dan memproduksi wadah untuk sebuah produk. Kemasan dapat mencakup sampai tiga tingkat bahan. Cologne Cool Water bisa dikemas dalam botol ( kemasan primer ) yang diletakkan dalam kotak kardus ( kemasan sekunder ) didalam kotak kardus bergelombang ( kemasan pengiriman ) yang berisi enam lusin kotak. Kemasan yang dirancang baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Kemasan juga mempengaruhi pengalaman produk konsumen di kemudian hari. Beberapa faktor mempunyai kontribusi terhadap semakin banyaknya penggunaan kemasan sebagai alat pemasaran. Dari perspektif perusahaan dan konsumen, kemasan harus mencapai sejumlah tujuan : 1. Mengidentifikasi merek 2. Mengekspresikan informasi deskriptif dan persuasive 3. Memfasilitasi transportasi dan perlindungan produk 4. Membantu penyimpanan dirumah 5. Membantu konsumsi produk Pelabelan Label bisa berupa gantungan sederhana yang ditempatkan pada produk atau gambar yang dirancang secara rumit dan menjadi bagian kemasan. Label bisa membawa nama merek saja atau sejumlah besar informasi. Bahkan jika penual memilih label sederhana, hokum mungkin mensyaratkan lebih banyak. 14 Label melaksanakan beberapa fungsi. Pertama, label mengidentifikasi produk atau merek. Label juga dapat memeringkat produk, label juga dapat menggambarkan produk dan yang terakhir label mempromosikan produk melalui grafis yang menarik. Jaminan dan Garansi Semua penjual bertanggung jawab secara hukum untuk memenuhi harapan normal atau rasional pembeli. Jaminan adalah pernyataan resmi kinerja produk yang diharapkan oleh produsen. Produk dengan jaminan dapat dikembalikan kepada produsen atau dibawa ke pusat perbaikan untuk diperbaiki, diganti, atau dikembalikan uangnya . baik tertulis maupun tersirat, jaminan tunduk pada hokum. Garansi mengurangi resiko anggapan pembeli. Garansi menunjukkan bahwa produk itu bermutu tinggi dan bahwa persuahaan serta kinerja layanannya dapat diandalakan. Garansi bisa sangat membantu ketika perusahaan atau produk tidak begitu terkenal atau ketika kualitas produk tidak lebih unggul dari pesaing. 15 BAB 3 PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berkembangnya kebutuhan konsumen yang semakin tinggi dan beraneka ragam, menuntut kita sebagai seorang pebisnis harus pandai dalam mencari dan membuat kesempatan. Pasar sebagai target tujuan penjualan menjadi sorotan yang penting karena banyak dan luasnya pasar yang akan mempengaruhi tingkat penjualan produk kita, yang bentuknya barang ataupun jasa. Kolaborasi dalam memasarkan produk dan jasa menjadi sangat penting dalam meningkatkan target penjualan, namun hal ini hanya akan tercapai jika kita mengikuti tahapan – tahapan pemasaran dari penilaian produk kita agar unggul, sampai dengan cara mempengaruhi keinginan konsumen agar mau menggunakan produk kita secara terus menerus. Oleh karena itu pemahaman terhadap pengertian dan konsep dari produk sendiri juga tidak boleh salah. Poduk sendiri merupakan segala sesuatu yang mempunyai nilai jual kepada orang lain. Segala sesuatu inilah yang harus kita buat, biasanya berupa dalam dua bentuk yaitu barang dan jasa. Barang yang dimaksud adalah segala sesuatu yang berwujud, dapat dipegang, diraba, diterawang, benda nyata. Jasa adalah segala sesuatu dalam bentuk pelayanan, yang wujudnya tidak nyata namun memiliki ide dan dampak yang bermanfaat bagi orang lain. Kemampuan kita sebagai manajer pemsaran, harus memahami karakteristik dari produk dan jasa yang akan kita pasarkan agar memiliki nilai jual yang tinggi, caranya adalah memahami kebutuhan konsumen, mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen, dan apa yang dapat kita sediakan dan jadikan kebutuhan juga untuk konsumen walaupun sebenarnya masih dalam kategori keinginan. 16 DAFTAR PUSTAKA Ciptarani, A. (2010, june). http://ajengocpoenya.wordpress.com/2010/06/11/mengelola-bisnis-jasajasa-pendukung-produk/. Retrieved may 2013 http://www.sylabus.web44.net/pemasaranfile/pemasarankuliah5.htm. (n.d.). Retrieved may 2013 Kotlear. (1997). Manajemen Pemasaran, Jilid 2 Edisi Revisi, Edisi bahasa Indonesia. Megawati, Y. (n.d.). Kualitas Pelayanan Terkait Dengan Kepuasan Konsumen dalam Industri Jasa. Philip Kotler, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran. Erlangga. Stanton, W. J. (1994). Fundamentals of Marketing. New York. Ulfalita. (2012, December). http://ueu201212287.student.esaunggul.ac.id/2012/12/27/strategi-produkdan-jasa/. Retrieved May 2013 17