Catatan Ringkas Fisika Dasar II Penulis: Agus Suroso Materi: Rangkaian RLC R, L, dan C dalam rangkaian AC Jika sebuah resistor (R) dirangkai secara serial dalam rangkaian tertutup dengan sumber tegangan bolak-balik (AC) Vs = Vm sin ωt, (1) maka arus listrik yang mengalir pada resistor adalah IR = Vm sin ωt. R (2) Terlihat bahwa arus dan tegangan resistor sefasa. Jika pada rangkaian yang sama resistor diganti dengan induktor (L) atau kapasitor (C), maka arus listrik pada induktor dan kapasitor masing-masing adalah, Vm π Vm cos ωt = sin ωt − , XL XL 2 Vm Vm π IC = cos ωt = sin ωt + , XC XC 2 IL = − (3) (4) dengan XL = ωL dan XC = (ωC)−1 masing-masing adalah reaktansi induktif dan reaktansi kapasitif. Dengan demikian, arus pada induktor tertinggal dari tegangan dan arus pada kapasitor mendahului tegangan, masingmasing dengan beda fasa π/2. RLC serial dalam rangkaian AC Jika R, L, dan C disusun secara seri pada rangkaian AC, maka arus listrik yang mengalir pada ketiga komponen sama, katakanlah IR = IL = IC = Im sin (ωt − φ), dengan φ suatu konstanta. Dengan demikian, tegangan tiap komponen adalah VR = Im R sin (ωt − φ) , (5) VL = Im XL cos (ωt − φ) , (6) VC = −Im XC cos (ωt − φ) . (7) (Ingat bahwa tegangan tiap komponen memiliki selisih fasa yang berbeda-beda terhadap arus listrik). Jumlah tegangan ketiga komponen akan sama dengan tegangan sumber, Vs = VR + VL + VC = Im [R (ωt − φ) + (XL − XC ) cos (ωt − φ)] . (8) Misalkan R = Z cos θ dan XL − q XC = Z sin θ (dengan Z adalah suatu besaran dengan dimensi yang sama dengan hambatan), sehingga Z = R2 + (XL − XC )2 dan tan θ = R/ (XL − XC ). Melalui permisalan tersebut, persamaan terakhir dapat ditulis ulang dalam bentuk Vs = Im Z [cos φ (ωt − φ) + sin φ cos (ωt − φ)] = Im Z sin (ωt − φ + θ) . (9) Mengingat Vs = Vm sin ωt, diperoleh Vm sin ωt = Im Z sin (ωt − φ + θ) . (10) Solusi persamaan tersebut adalah Vm = Im Z φ = θ. (11) Dari hasil di atas, kita dapat memandang komponen Z = Vm /Im sebagai hambatan total rangkaian RLC, selanjutnya disebut impedansi. Pergeseran fasa total fasa aruslistrik terhadap tegangan sumber sebesar yang disebabkan R −1 oleh ketiga komponen tersebut adalah φ = θ = tan XL −Xc . update: 20 Maret 2016 oleh [email protected] halaman 1 Catatan Ringkas Fisika Dasar II Penulis: Agus Suroso Materi: Rangkaian RLC Daya Rangkaian RLC Serial Daya sesaat pada rangkaian RLC adalah P (t) = V (t)I(t) = Vm Im sin ωt sin(ωt − φ). (12) Daya rata-rata didapat dengan mengintegralkan daya sesaat untuk satu periode, T = 2π/ω. Prata−rata 1 = T Z 0 T Z Vm Im T P (t)dt = sin2 ωt cos φ − sin ωt cos ωt sin φ dt T 0 Z T Vm Im 1 1 = (1 − 2 sin ωt) cos φ − sin 2ωt sin φ dt T 2 2 0 Vm Im cos φ. = 2 (13) Terlihat bahwa daya rata-rata bergantung pada sudut fasa φ. Selanjutnya, suku cos φ disebut dengan faktor daya. Mengingat cos φ = R/Z dan Vm /Z = Im , daya rata-data dapat juga ditulis dalam bentuk Prata−rata = 2R Im 2 = Irms R, 2 (14) yang tidak lain merupakan daya disipasi pada resistor. Dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata daya pada rangkaian RLC serial hanya berasal dari daya disipasi resistor, sedangkan dua komponen lain tidak menghasilkan daya. Nolnya nilai daya rata-rata komponen L dan C dapat juga ditunjukkan dengan menghitung daya rata-rata tiap komponen tersebut, PL,rata−rata PC,rata−rata Z Z 2X Z T 1 T 1 T 2 Im L = VL IL dt = Im XL sin (ωt − φ) cos (ωt − φ) dt = sin 2 (ωt − φ) dt = 0, (15) T 0 T 0 2T 0 Z Z Z 1 T 1 T 2 I 2 XC T = VC IC dt = − Im XC sin (ωt − φ) cos (ωt − φ) dt = − m sin 2 (ωt − φ) dt = 0. T 0 T 0 2T 0 (16) update: 20 Maret 2016 oleh [email protected] halaman 2