rute ziarah wali 9

advertisement
Komp. Ruko Niaga Sentosa Blok 3A
Jl. Letjend Sutoyo 140 Bungurasih Surabaya
Phone. +62 31 78232700 Fax. +62 31 8547791
Email. [email protected] / [email protected]
Rp. 425.000,- / Pax
HARI 01 : SURABAYA
START FROM SURABAYA
NO MEAL AND HOTEL SERVICE
20.00
Start dari Surabaya, langsung kami ajak ke Taman Bungkul untuk berkunjung ke makam Sunan
Bungkul (mempunyai nama asli Ki Ageng Supo atau Empu Supo). Sunan Bungkul ini adalah
mertua Raden Rahmat atau lebih dikenal dengan sebutan Sunan Ampel. Lokasi Makam Sunan
Bungkul berada tepat di jantung kota Surabaya
22.00
Masih di daerah Surabaya (tepatnya di wilayah Surabaya Utara), perjalanan dilanjutkan menuju
masjid Sunan Ampel untuk mengunjungi Makam SUNAN AMPEL alias Raden Rahmat yang tidak
lain merupakan menantu dari Sunan Bungkul.
HARI 02 : GRESIK - LAMONGAN
00.00
Jemaah akan menuju Makam Raden Paku atau lebih dikenal SUNAN GIRI. Makam Sunan Giri
terletak di Desa Giri Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik, sekitar dua 2 km kearah selatan
kota gresik. Ayahnya adalah Maulana Ishak. saudara sekandung Maulana Malik Ibrahim
02.00
Masih di wiayah kota pudak Gresik, Jemaah akan diajak mengunjungi: Makam SYEH MAULANA
MALIK IBRAHIM atau lebih dikenal sebagai Sunan Gresik di desa Gapura Wetan, Gresik. Dan
Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim adalah sosok ulama pertama yang diberi gelar sebagai
Wali Songo
04.00
Istirahat dan sholat subuh di Masjid Sunan Gresik / Syeh Maulana Malik Ibrahim
Komp. Ruko Niaga Sentosa Blok 3A
Jl. Letjend Sutoyo 140 Bungurasih Surabaya
Phone. +62 31 78232700 Fax. +62 31 8547791
Email. [email protected] / [email protected]
05.00
Kemudian Jemaah akan berangkat menuju ke Makam SUNAN DRAJAT (Raden Qosim) - di
daerah Paciran Lamongan. Ia anak Sunan Ampel. Dengan demikian ia bersaudara dengan
Sunan Bonang. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk berdakwah ke
pesisir Gresik, melalui laut. Ia kemudian terdampar di Dusun Jelog pesisir Banjarwati atau
sekarang lebih dikenal dengan nama Lamongan
08.00
Jemaah akan langsung di bawa menuju ke kota Tuban tepatnya menuju makam Syeh Ibrahim
Asmoro Qondi (Ayah dari Sunan Giri). Menurut kisah turun temurun yang dipercaya keturunan
Dukuh Kuwarisan, adalah seorang aulia (ulama) yang hidup pada masa Raja Cempa sekitar
pertengahan abad 15 Masehi. Dalam perjalanannya, Syeh Ibrahim Asmoro Qondi-lah yang
pertama melakukan syiar Islam di Jawa dan yang menurunkan para wali. Ulama besar itu berasal
dari Ubekistan atau Kanzakstan di Asia Timur
Di kawasan Asmoro Kondi jamaah akan diberi kesempatan untuk mandi dan makan pagi
10.00
Selepas dari makam Syeh Ibrahim Asmoro Qondi, Jemaah akan di ajak menuju makam SUNAN
BONANG (Raden Maulana Makdum Ibrahim). Dia adalah putra Sunan Ampel dan Nyai Ageng
Manila. Bonang adalah sebuah desa di kabupaten Rembang.
13.00
Perjalanan akan di lanjutkan menuju lereng Gunung Muria (setinggi 1.602 meter ), Dan tiba
sekitar pukul 16.00. Gunung Muria berlokasi 18 kilometer ke arah Utara dari Kota Kudus.
Tepatnya, di desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah guna mengunjungi
makam SUNAN MURIA (Raden Umar Said - anak dari Sunan Kalijaga). Gaya berdakwahnya
banyak mengambil cara ayahnya, Sunan Kalijaga. Namun berbeda dengan sang ayah, Sunan
Muria lebih suka tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan
agama Islam. Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan
bercocok tanam, berdagang dan melaut adalah kesukaannya.
20.00
Jemaah akan melanjutkan perjalanan menuju kota Kudus (berjarak 50 kilometer sebelah timur
Semarang) untuk mengunjungi: Makam SUNAN KUDUS ( yang dikenal sebagai Raden Jafar
Sidiq ) tepatnya di desa Kauman Kudus Jawa Tengah, namun sebelumnya akan diajak menginap
di salah satu masjid di dekat kota Kudus
Komp. Ruko Niaga Sentosa Blok 3A
Jl. Letjend Sutoyo 140 Bungurasih Surabaya
Phone. +62 31 78232700 Fax. +62 31 8547791
Email. [email protected] / [email protected]
HARI 03 : KUDUS - DEMAK
04.00
Menuju Masjid Menara Kudus untuk menajalankan Sholat Subuh. Masjid Menara Kudus
merupakan salah satu peninggalan sejarah, sebagai bukti proses penyebaran Islam di Tanah
Jawa. Masjid ini tergolong unik karena desain bangunannya, yang merupakan penggabungan
antara Budaya Hindu dan Budaya Islam. Sebagaimana kita ketahui, sebelum Islam, Di Jawa
telah berkembang agama Budha dan Hindu dengan peninggalannya berupa Candi dan Pura.
Selain itu ada penyembahan terhadap Roh Nenek Moyang (Animisme) dan kepercayaan
terhadap benda-benda (Dinamisme). Masjid Menara Kudus menjadi bukti, bagaimana sebuah
perpaduan antara Kebudayaan Islam dan Kebudayaan Hindu telah menghasilkan sebuah
bangunan yang tergolong unik dan bergaya arsitektur tinggi. Sebuah bangunan masjid, namun
dengan menara dalam bentuk candi dan berbagai ornamen lain yang bergaya Hindu.
05.00
Selepas Sholat Subuh Jemaah akan diajak mengunjungi Makam SUNAN KUDUS ( yang dikenal
sebagai Raden Jafar Sidiq ) tepatnya di desa Kauman Kudus Jawa Tengah. Makam Sunan
Kudus tepat berada di belakang komplek Masjid Menara Kudus. Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia
putra pasangan Sunan Ngudung dan Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka.
Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga. Kemudian ia berkelana ke berbagai daerah
tandus di Jawa Tengah seperti Sragen, Simo hingga Gunung Kidul
08.00
Jemaah akan menuju ke Makam Raden Said / SUNAN KALI JAGA di Kadilangu Demak.
Sebelum menjadi Walisongo,Raden Said menjadi seorang perampok yang selalu mengambil
hasil bumi di gudang penyimpanan Hasil Bumi.Dan hasil rampokan itu akan ia bagikan kepada
orang-orang yang miskin, sebelum akhirnya bertemu Sunan Bonang dan menjadi murid nya.
10.00
Menuju MASJID DEMAK. Masjid Agung Demak adalah sebuah mesjid yang tertua di Indonesia.
Masjid ini terletak di desa Kauman, Demak, Jawa Tengah. Masjid ini dipercayai pernah
merupakan tempat berkumpulnya para ulama (wali) penyebar agama Islam, disebut juga
Walisongo, untuk membahas penyebaran agama Islam di Tanah Jawa khususnya dan Indonesia
pada umumnya. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari
Kesultanan Demak, pada sekitar abad ke-15 Masehi.
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan
Demak dan para abdinya. Di sana juga terdapat sebuah museum, yang berisi berbagai hal
mengenai riwayat berdirinya Masjid Agung Demak.
Komp. Ruko Niaga Sentosa Blok 3A
Jl. Letjend Sutoyo 140 Bungurasih Surabaya
Phone. +62 31 78232700 Fax. +62 31 8547791
Email. [email protected] / [email protected]
12.00
Perjalanan Menuju Cirebon untuk mengunjungi Makam SUNAN GUNUNG JATI. Dalam
perjalanan juga akan kami ajak mampir ke Pekalongan (terkenal dengan kerajinan batik).
17.00
Tiba di lokasi Makam Sunan Gunung Jati , Sunan Gunung Jati bernama asli Syarif Hidayatullah,
lahir sekitar tahun 1450. Ayah beliau adalah Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin Akbar.
Jamaluddin Akbar adalah seorang Muballigh dan Musafir besar dari Gujarat, India yang sangat
dikenal sebagai Syekh Maulana Akbar bagi kaum Sufi di tanah air. Syekh Maulana Akbar adalah
putra Ahmad Jalal Syah putra Abdullah Khan putra Abdul Malik putra Alwi putra Syekh
Muhammad Shahib Mirbath, ulama besar di Hadramaut, Yaman yang silsilahnya sampai kepada
Rasulullah melalui cucu beliau Imam Husain.
19.00
Perjalanan Menuju Jakarta dan jemaah akan diajak menginap di salah satu mesjid terdekat
menuju Jakarta
HARI 04 : JAKARTA - BANTEN
06.00
Perjalanan Menuju Jakarta. Tempat pertama kali yang akan dikunjungi jemaah adaham makan
Mbah Priok. Beliau dikenal masyarakat sekitar dengan nama Habib Hasan bin Muhammad AlHaddad. Lahir pada tahun 1727 di Palembang, Sumatra Selatan berlayar untuk menyebarkan
Islam. Pada tahun 1756, dalam usia 29 tahun, dia pergi ke Pulau Jawa. Beliau kesulitan
menjalankan misinya menyebarkan Islam karena dikejar-kejar belanda. Hingga akhirnya, Habib
meninggal dunia
10.00
Jemaah akan diajak menuju Masjid Istiqlal untuk melaksanakan Sholat Jum’at. Masjid Istiqlal
adalah Masjid yang terbesar di Asia Tenggara. Masjid ini merupakan suatu kebanggaan bagi Bangsa
Indonesia, sebagai manifestasi ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas curahan karunia-Nya, bangsa
Indonesia yang mayoritas beragama Islam dapat berhasil memperjuangkan kemerdekaan dan terbentuknya
Negara RI. Oleh karena itulah masjid ini dinamakan ISTIQLAL artinya MERDEKA
Komp. Ruko Niaga Sentosa Blok 3A
Jl. Letjend Sutoyo 140 Bungurasih Surabaya
Phone. +62 31 78232700 Fax. +62 31 8547791
Email. [email protected] / [email protected]
14.00
Perjalanan akan dilajutkan menuju Serang Banten tepatnya menuju Makam Syeh Maulana Yusuf yang
merupakan Anak dari Sunan Gunung Jati (Hasanudin) yang menikah dengan seorang putri
dari Sultan Trenggono
17.00
Perjalanan dilanjutkan menuju Bandung Jawa Barat. Dalam perjalanan menuju Bandung
kita akan menginap di masjid di seputar daerah menuju Bandung
HARI 05 : BANDUNG - JOGJAKARTA
06.00
Perjalanan Menuju Bandung dan diperkirakan tiba di Bandung sekitar Pk. 09.00
09.00
Jemaah akan diajak menuju Pasar Baru Bandung untuk acara bebas
12.00
Jemaah akan diajak menuju Penjalu di Kabupaten Ciamis Jawa Barat untuk berwisata ziarah ke
Situ Lengkong yang airnya dipercaya berasal dari mata air zamzam di Mekkah, Arab Saudi. Asalusul air ini, rupanya bukan hanya mitos, sebab ada beberapa bukti arkeologis yang mendukung
mitos tersebut. Danau Situ Lengkong dipercaya airnya berasal dari mata air Zamzam di Arab
Saudi yang dibawa oleh Sanghyang Borosngora pada abad ketujuh. Peziarah yang datang ke
Situ Lengkong, membawa air dari danau ini sebagai buah tangan.
Selain berwudhu di air danaunya, umat muslim juga berziarah ke makam Prabu Hariang
Kancana yang dimakamkan di Nusa Gede, sebuah pulau kecil di tengah Danau Situ Lengkong
serta mengunjungi bumi alit, sebuah situs museum tempat pusaka Panjalu berada.
15.00
Menuju Gua Suci. Kompleks keramat Pamijahan di Tasikmalaya dikenal sebagai salah satu
pusat kegiatan ziarah besar di Jawa Barat setelah Cirebon dan Banten. Daya tarik utamanya
selain terdapat makam Syekh Abdul Muhyi, seorang sufi berbasis tarekat Satariyah, juga adanya
gua Saparwadi, tempat peziarah melakukan perjalanan spiritual dan mengambil air suci. Ritual
keagamaan yang melibatkan puluhan ribu orang pada setiap hari raya Islam itu telah menjadikan
Pamijahan sebagai obyek wisata potensial yang memberi kontribusi besar bagi peningkatan
pendapatan masyarakat. Namun konsentrasi dan intensitas pengunjung juga membawa dampak
langsung pada penurunan kualitas lingkungan. Ketersediaan sumber air misalnya, disamping
harus mencukupi kegiatan ziarah, juga diperlukan untuk pengairan sawah di sekitarnya. Oleh
karena itu diperlukan sumber air alternatif untuk menjaga keseimbangan kedua aktivitas itu.
Komp. Ruko Niaga Sentosa Blok 3A
Jl. Letjend Sutoyo 140 Bungurasih Surabaya
Phone. +62 31 78232700 Fax. +62 31 8547791
Email. [email protected] / [email protected]
17.00
Menuju Magelang Jawa Tengah, Jemaah akan di ajak menuju Gunung Pring. Gunungpring
adalah desa di kecamatan Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Di sinilah letak
pesantren yang terkenal, Watu Congol berada. Desa ini dapat dikatakan sangat religius. Melihat
masuk ke desa ini, akan kita saksikan sebuah gunung tempat berziarah yang dapat dikatakan tak
pernah sepi dari pengunjung. Gunung inilah yang kemudian menjadikan nama desa ini, Gunung
Pring (gunung bambu) karena gunung ini dipenuhi dengan pepohonan bambu yang sangat
rimbun. Di puncak gunung ini, terdapatlah banyak makam Wali (Kiai) yang melegenda seantero
daerah Magelang, bahkan Se jawa tengah dan DIY. Beberapa silsilah keturunan kraton
Yokyakarta juga disemayamkan di makam Gunungpiring yang menjadikan makam ini menjadi
salah satu makam Kerajaan DIY. Sedangkan pondok pesantren Watu Congol, adalah pesantren
salaf yang sudah sangat tua. Di sana terdapat makam Pangeran Singasari atau dikenal dengan
Kiai Raden Santri, seorang ulama yang hingga kini makamnya ramai didatangi peziarah.
Pangeran Singasari atau Kiai Raden Santri adalah salah satu putra Ki Ageng Pemanahan,
pendiri kerajaan Mataram Islam. Berbeda dengan saudaranya, Panembahan Senopati, yang
meneruskan memimpin kerajaan, Kiai Raden Santri lebih memilih menyebarkan Islam hingga
pelosok daerah di Jawa Tengah
20.00
Jemaah akan diajak bermalam di Masjid di kawasan Gunung Pring
HARI 06 : KLATEN – SURABAYA
06.00
Jemaah akan diajak mengunjungi Makam Sunan Mbayat (Kyai Ageng Pandan Arang - Murid
Sunan Kalijaga) di Klaten Jawa Tengah. Atas perintah Sunan Kalijaga dia meninggalkan
Jabatannya sebagai Kepala Daerah Padang Aran. la bersama keluarga menuju arah Selatan
melewati Salatiga dan Boyolali, akhirnya sampai ke sebuah bukit bernama jabalekat di daerah
Klaten. Didaerah ini, beliau menjadi seorang penyiar agama Islam dan menyatukan daerah Jawa
Tengah bagian Selatan dengan bergelar Sunan Tembayat.
10.00
Menuju Surabaya dan diperkirakan sampai Surabaya sekitar Pk. 17.00. Dan Tour berakhir. Bagi
yang berasal dari Luar surabaya akan menyesuaikan.
HARGA TERMASUK
1. TRANSPORTASI 7D6N
2. MASUK LOKASI ZIARAH
3. TAUSIAH DARI PARA KYAI
HARGA BELUM TERMASUK :
1. TICKET DARI DAN MENUJU SURABAYA
Syarat Kepersertaan
Pria / Wanita - Dewasa / Anak-anak
Membayar biaya booking minimal 50 % dan
dilunasi minimal 2 minggu sebelum keberangkatan
Download