BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

advertisement
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta
Perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan kota memerlukan
interaksi dari para pelaku pembangunan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri
memiliki tanggung jawab untuk melakukan pengendalian mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengelolaan kota termasuk di dalamnya pengendalian
penyelenggaraan bangunan gedung.
Untuk mengakomodasi kebutuhan warga kota Jakarta, maka sejak tahun
1968, Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta telah
mengalami beberapa kali restrukturisasi. Saat ini, secara garis besar DPPB Provinsi
DKI Jakarta memiliki tugas dan fungsi melaksanakan tugas pelayanan, penataan,
pengarahan, pengawasan dan pengendalian atas kegiatan fisik dan administrasi pada
tahap persiapan, pelaksanaan, dan pasca pelaksanaan pembangunan dalam rangka tertib
bangunan.
Adapun kronologi restrukturisasi Dinas Pengawasan dan Penertiban
Bangunan (DPPB) Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut :
93
1960 : Awalnya bernama JawatanPekerjaan Umum yang merupakan instansi yang
melaksanakan dan mengawasi seluruh pekerjaan teknis di Kota Jakarta
termasuk pelayanan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) kepada masyarakat.
1968 : Berubah menjadi DPU (Dinas Pekerjaan Umum)
1971 : Bahwa berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta tanggal 24
Maret 1971 dibentuk Dinas Tata Kota (DTK) yang merupakan pecahan dari
DPU yang mempunyai fungsi pembuatan Rencana Kota dan Pengawasan
Pembangunan Kota.
1974 : Dengan makin pesatnya pembangunan di kota Jakarta, sehingga dirasakan
semakin perlu adanya pemisahan tugas didalam DTK, maka pada tanggal 27
Februari 1974 dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala DKI Jakarta No.
155Pengawasan Pembangunan Kota (DPPK) DKI
D.IV.b2/1/2/1974 dibentuk Dinas
Jakarta yang merupakan pecahan dari DTK.
2002 : Kemudian berubah lagi sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Kepala DKI
Jakarta No. 47 Tahun 2002 DPPK DKI Jakarta berubah menjadi Dinas Penataan
dan Pengawasan Bangunan DKI Jakarta dengan penambahan fungsi kerja dalam
pengawasan lingkungan pemugaran.
2008 : Akhirnya sesuai dengan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2008 Dinas Penataan
dan Pengawasan Bangunan berubah menjadi Dinas Pengawasan dan Penertiban
Bangunan(DPPB).
94
Tingkat pertumbuhan kota Jakarta yang pesat berimplikasi pada meningkatnya
kebutuhan warga kota Jakarta. Perundangundangan terkait dengan penyelenggaraan
bangunan diharapkan berjalan berbanding lurus.Realisasinya tidak demikian, banyak
permasalahan penyelenggaraan bangunan gedung yang tidak terakomodasi oleh
ketentuan perundang-undangan. Dinas Pengnawasan dan Penertiban Bangunan
Provinsi DKI Jakarta sebagai salah satu pengelola kota diharapkan mampu menjawab
permasalahan dimaksud.
2. Visi , Misi , dan Tugas Pokok DPPB Provinsi DKI Jakarta
Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan (DPPB) Povinsi DKI Jakarta
mempunyai visi berupa Terwujudnya Tertib Bangunan di Jakarta Sebagai Kota
Metropolitan dengan Mengutamakan Pelayanan Prima dan Kepuasan Masyarakat.
Sedangkan, misi DPPB adalah :
a)
Mewujudkan tertib bangunan melalui pengawasan atas kegiatan perencanaan,
pelaksanaan dan penggunaan serta kelayakan menggunakan bangunan terhadap
keamanan, keselamatan, keserasian bangunan dan lingkungan.
b)
Mewujudkan pelayanan prima terhadap perizinan bangunan dan kelayakan
menggunakan bangunan serta penomoran bangunan.
c)
Memberdayakan potensi masyarakat dan pelaku pembangunan dalam rangka
tertib bangunan melalui pengarahan/penyuluhan tentang ketentuan peraturan
bangunan.
95
d)
Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan pelaku pembangunan melalui
penertiban atas pelanggaran terhadap ketentuan peraturan bangunan yang
berlaku.
e)
Mengembangkan SDM yang profesional dan bertanggung jawab.
Tugas pokok DPPB Provinsi DKI Jakarta adalah melaksanakan pengawasan dan
penertiban bangunan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, DPPB Provinsi DKI
Jakarta mempunyai fungsi:
a) penyusunan, dan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Dinas
Pengawasan dan Penertiban Bangunan;
b) perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengawasan dan penertiban bangunan;
c) pemeriksaan, penelitian, penilaian dokumen rencana teknis perencanaan bangunan
termasuk bangunan pelestarian;
d) pemeriksaan, penelitian, penilaian teknis pelaksanaan bangunan termasuk
bangunan pelestarian, dan kesesuaian pelaksanaannya;
e) Pemeriksaan, penelitian, dan penilaian dokumen pemeliharaan, pengkajian teknis
dan rencana teknis pembongkaran bangunan termasuk bangunan pelestarian;
3. Stuktur Organisasi Dinas P2B
96
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENGAWASAN DAN PENERTIBAN
BANGUNAN PROVINSI DKI JAKARTA
BERDASARKAN PERATURAN GUBERNUR NOMOR 123 TAHUN 2009
B.Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan Dinas P2B
97
Dasar
hukum penyusunan Laporan Keuangan Dinas Pengawasan dan Penertiban
Bangunan Provinsi DKI Jakarta setiap tahun anggaran adalah sebagai berikut:
1.
Undang – undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan
Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UU No. 12 Tahun 2008
2.
Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
3.
Undang – undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas dari korupsi ,Kolusi dan nipotisme.
4.
Undang – undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
5.
Undang – undang Nomor 1 Tahun tentang Perbendaharaan Negara
6.
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Pengelolaan Keuangan Daerah
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
9.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan keuangan dn
Kinerja Instansi pemerintah
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 tahun 2011
11. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah
98
12. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan
Keuangan Daerah
13. Peraturan Gubernur Nomor 133 Tahun 2007 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
14. Peraturan Gubernur Nomor 125 Tahun 2012 tentang Daftar Susunan Kode
Rekening Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
15. Peraturan Gubernur Nomor 37 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah
16. Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2009 tentang Sistem dan Prosedur
Akuntansi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
17. Peraturan Gubernur Nomor 123 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan
Sesuai PP No. 71/2010, kewajiban penyusunan sekurang-kurangnya dilakukan
1 (satu) tahun sekali. Namun demikian, penyusunan laporan keuangan interim dapat
dilakukan sesuai kebutuhan Dinas.
C. Sistem Akuntansi berbasis akrual pada Dinas P2B
Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan
Provinsi DKI Jakarta mulai
menerapkan akuntansi berbasis akrual berdasarkan PP No. 71 Tahun 2010, yang mulai
99
diterapkan sejak T.A. 2012. Berikut ini adalah data-data akuntansi pada Dinas P2B
Provinsi DKI Jakarta :
1. Akuntansi Pendapatan
Pendapatan adalah semua penerimaan rekening Kas Umum Daerah yang
menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan,
yang menjadi hak pemerintah daerah dan tidak perlu dibayar kembali oleh
pemerintah daerah. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada rekening Kas
Umum Daerah. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran). Pendapatan disajikan sesuai dengan jenis
pendapatan. Pendapatan yang disetor kerekening Kas Daerah (Kasda), bendahara
penerimaan diwajibkan menjurnal
Tgl
No. Bukti
Kode
Nama Perkiraan
Perkiraan
31-01-2012
001/STS-
3.4.1.0.1.01
Re
Debet
Kredit
f
RK. PPKD
10.864.213.528
RPP/2012
Retribusi Pengawasan
Pembangunan
100
10.864.213.528
2.Akuntansi Belanja
Belanja adalah semua pengeluaran rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi
ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan, yang tidak akan
diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah. Belanja diakui pada saat
terjadi pengeluaran kas dari rekening Kas Umum Daerah. Khusus pengeluaran
melalui
bendahara
pengeluaran,
pengakuan
belanja
terjadi
pada
saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai
fungsi perbendaharaan.
Akuntansi belanja pada SKPD meliputi akuntansi belanja UP (Uang Persediaan),GU
(Ganti Uang), TU (Tambahan Uang) dan LS (Langsung).
a. Akuntansi Belanja UP / GU /TU
Pengakuan/pencatatan belanja yang dibayar dari UP selama tahun berjalan dapat
dilakukan dengan dua alternatif yaitu Pada saat diterimanya SP2D GU; atau Pada
saat SPJ UP telah disahkan oleh PA dan/atau SPJ Administratif / Fungsional
Bendahara Pengeluaran yang telah disahkan oleh PA/KPA. di mana pengakuan
belanja yang dibayar dari UP diakui pada saat diterimanya SP2D GU. Hal ini dengan
pertimbangan bahwa pengesahan SPJ UP secara final adalah jika telah diterbitkannya
SP2D GU oleh BUD.
Pengakuan belanja akrual yang masih harus dibayar dapat dilakukan pada akhir
tahun melalui jurnal penyesuaian. Belanja UP yang terakhir telah disahkan dengan
101
diterimanya SP2D GU Nihil (bukti transaksi pengesahan belanja UP tanpa pengisian
UP yang terpakai) untuk belanja
Langkah – langkah dalam akuntansi belanja UP, GU dan TU adalah sebagai berikut:
Pada saat SKPD memperoleh UP diawal tahun anggaran dari bendahara umum
daerah, maka PPK-SKPD akan membuat jurnal:
Tgl
No. Bukti
Kode Perkiraan
0027/SPJ
15-03-2012
Nama Perkiraan
debet
kredit
Kas di Bendahara
5.2.1.02.01
/2012
Ref
87.100.000.Pengeluaran
87.100.000.RK-PPKD
 Pembayaran Honorarium Tenaga ahli /Instruktur / Nara sumber untuk kegiatan
pelaksanaan sidang perencanaan bangunan gedung oleh Tim Ahli
Bulan Januari 2012 )
102
( TPAK )
Belanja yang dilakukan dengan menggunakan UP ini dicatat dalam buku jurnal sebagai
berikut:
Tgl
No. Bukti
Kode
Nama Perkiraan
REf
Debet
Kredit
Perkiraan
20-02-2012 0217/SP2DUP/2012
Secara
periodik
1.1.1.03.0 Belanja BBm KDO
512.500.0
0
00
( Mobil dan Motor )
Kas Bendahara
512.500.0
Pengeluaran
00
bendahara pengeluaran
Dinas P2B akan membuat
SPJ pengeluaran dan mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) GU, yaitu
penggantian uang persediaan. Jurnal penerimaan dan belanja-GU sama dengan jurnal
penerimaan dan belanja UP.
TU digunakan untuk pelaksanaan kegiatan SKPD yang bersifat mendesak dan tidak
dapat tercukupi dengan uang persediaan.Jurnal penerimaan dan pelaksanaan belanja
TU sama dengan penjurnalan pada UP dan GU.
b.Akuntansi Belanja LS
Belanja LS yang dimaksud adalah belanja LS Gaji danTunjangan serta belanja
LS Barang dan Jasa. Perlakuan akuntansi untuk belanja LS adalah PPK- SKPD
mencatat belanjanya, sedangkan pengeluaran kasnya dicatat oleh PPKD. Dalam
konteks ini, belanja
yang dilakukan oleh SKPD dananya mengalir langsung dari
rekening kas daerah kepada pihak ketiga atau pihak lain yang telah ditetapkan. Dengan
103
kata lain belanja sudah dapat diakui pada saat SP2D diterbitkan. Pencatatan yang
dilakukan oleh PPK-SKPD adalah sebagai berikut:
Tgl
No. Bukti
Kode
Nama Perkiraan
Ref
Debet
Kredit
Perkiraan
.31-01-
001/SRT-N
2012
/SP2D-LS
2012
5.1.1.01.03.0
/
Gaji Pokok
1.224.331.920.-
01
Tunjangan keluaerga
122.115.927.-
Tunjangan jabatan
76.940.000.-
Tunjangan Umum
78.220.000.-
Tunjangan Khusus (PPH)
36.980.822.-
Tunjangan Beras
86.423.680.-
Pembulantan Gaji
27.925.-
1.625.040.274.-
RK-PPKD
Pembayaran kepada yang berhak atas uang gaji bulan Januari 2012 menurut daftar
gaji : 550, suami /istri : 413, anak : 565, jumlah 1.528 jiwa
Untuk belanja LS Gaji dan Tunjangan, meskipun dana yang diterima oleh pegawai
adalah jumlah netto (jumlah setelah dikurangi dengan potongan), namun PPK – SKPD
tetap mencatat belanja Gaji dan Tunjangan tersebut dalam jumlah bruto.PPK-SKPD
tidak perlu mencatat potongan tersebut karena pencatatannya sudah dilakukan oleh
104
BUD (Bendahara Umum Daerah) dalam sub sistem akuntansi PPKD.
Dalam belanja Barang dan Jasa seringkali terdapat potongan pajak, sehingga
yang diterima oleh pihak ketiga adalah jumlah netto (setelah dikurangi potongan pajak),
namun PPK-SKPD tetap mencatat belanja tersebut dalam jumlah bruto.PPK-SKPD
tidak mencatat potongan tersebut sebagai hutang di jurnal umum, jika pemotongan dan
pembayan pajak dilakukan oleh BUD.
3.Akuntansi Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah daerah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah daerah maupun oleh masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang,
termasuk sumber daya non-keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan
budaya. Aset diakui pada saat diterima atau pada saat hak kepemilikan berpindah.
Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap dan Aset Lainnya,
Sedangkan untuk transaksi yang mengakibatkan terjadinya pengurangan aset, maka
PPK mengakui pengurangan aset tersebut dengan membuat jurnal:
105
Kode
Tgl
No Bukti
31-12-2012
28/MEMO-
NamaPerkiraan
Ref
Debet
Kredit
Perkiraan
1.5.9.06.00
Aset Tetap Rusak berat
1.3.2.02.00
Alat – alat angkutan
170.000.000..-
12/2012
3.2.2.00.00
3.2.3.00.00
Di invets dalam aset tetap
170.000.000.-.
170.000.000.-
Di investasikan dalam aset
170.000.000.-
lainnya
Jurnal Reklasifikasi aset tetap – kendararaan dinas operasional ke aset rusak berat
,ref .Surat
Kepala Dinas
No.1285 / 077.36 tanggal
18 juli 2012 tentang usul
Penghapusan KDO
Laporan Keuangan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta
untuk tahun yang berakhir s.d. tanggal 31 Desember 2012 telah disusun berdasarkan
kebijakan akuntansi di atas sesuai dengan PP No. 71/2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan. Laporan keuangan disajikan untuk tujuan umum (general purpose
financial statement) dan merupakan laporan keuangan entitas akuntansi sebelum
digabungkan dengan 11 (sebelas) unit entitas akuntansi lain di lingkungan Dinas
Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta.
Untuk aset tetap, penyusutan belum dapat dilakukan sebagaimana ditentukan dalam
PSAP No. 07 tentang Akuntansi Aset Tetap, karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
sedang melaksanakan proses reinventarisasi dan appraisal aset tetap. Penyusutan baru
akan dilaksanakan mulai tahun anggaran 2014, sebab pada tahun anggaran 2014 proses
106
reinventarisasi dan appraisal telah selesai dilaksanakan (Peraturan Gubernur Nomor
133 tahun 2007).
4.Akuntansi Selain Kas
Akuntansi selain
kas
pada
SKPD
meliputi
proses
pencatatan,
pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan yang berkaitan dengan semua
transaksi atau kejadian selain kas yang dapat dilakukan secara manual atau
komputerisasi.
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur selain kas berupa bukti memorial yang
dilampiri dengan bukti-bukti transaksi jika tersedia. Prosedur akuntansi selain kas pada
SKPD meliputi:
a. Koreksi Kesalahan Pencatatan Merupakan koreksi terhadap
kesalahan dalam
membuat jurnal dan telah dimasukkan ke buku besar yang dilakukan oleh PPKSKPD.
Contoh: belanja ATK oleh PPK-SKPD dicatat sebagai belanja dokumen, maka PPK
akan membuat jurnal koreksi sebagai berikut:
Kode
Tgl
No Bukti
NamaPerkiraan
Ref
Debet
Kredit
Perkiraan
31-12-2012
032/MEMO12/2012
3.2.2.00.00
Belanja Kelengkapan Komputer (
24.579.500.-
-
Flasdisk)
Belanja Alat Kantor
24.579.500.dan Rumah tangga
107
Jurnal Koreksi Belanja Modal Kelengkapan Komputer ( Flasdisk dll ) sebagai
barang pakai habis , ref 1418 /SPJ /2012
b. Pengakuan aset, utang dan ekuitas Merupakan pengakuan terhadap perolehan /
perubahan nilai/ pelepasan aset, utang dan ekuitas yang terjadi di SKPD.
Contoh: penghitungan fisik persedian pada akhir tahun 2012 senilai Rp 2.547.627.280,
maka jurnal yang dibuat oleh PPK adalah:
Tgl
No Bukti
Kode Perkiraan
Nama Perkiraan
Ref
Debet
Kredit
-
31-12-
006/MEMO-
2012
1.1.5.00.00
Persediaan
2.547.627.280.-
2.547.627.280.-
12/2012
3.1.3.00.00
Cadangan Persediaan
-
Jurnal penyesuaian Nilai persediaan Per 31
Desember 2012 sesuai berita
acara stockopname tanggal 28 Desember 2012
c..Depresiasi / Penyusutan Aset Tetap Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan,
seluruh aset tetap SKPD dapat disusutkan sesuai dengan sifat dan karakteristikcaset
tersebut, dan jurnalnya dibuat pada akhir tahun.
Contoh: jurnal penyusutan kendaraan oleh SKPD adalah:
Tgl
No Bukti
Kode Perkiraan
NamaPerkiraan
108
Ref
Debet
Kredit
......
.......
........
DiinvestasikanDlm Aset Tetap
AkmPeny-Kendaraan
xxx
-
-
xxx
Pada tahun 2012 Dinas P2B belum melaksanakan laporan penyusutan Kendaraaan
karena Belum ada peraturan sebagai acuan.
Transaksi yang Bersifat Accrual dan Prepayment Merupakan jurnal yang dilakukan
dikarenakan adanya transaksi yang sudah dilakukan SKPD namun pengeluaran kas
belum dilakukan (accrual) atau terjadi transaksi pengeluaran kas untuk belanja dimasa
yang akan dating (prepayment).
D. Entitas Akuntansi / Entitas Pelaporan Dinas P2B Provinsi DKI
Jakarta
109
1. Flow Chart Proses Akuntansi Dinas P2B
Dokumen
Catatan
BUKU
JURNAL
Laporan
BUKU
BESAR
LAPORAN
KEUANGAN
SP2D- LS & SPJ
BUKU
BESAR
Bukti Penerimaan kas
Jurnal Penerimaan kas
Bukti Pengeluaran Kas
Jurnal Pengeluaran Kas
Bukti Memorial
Jurnal Umum
KERTAS
KERJA
KUMPULAN
REKENING
( ringkasan dan
rincian)
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
Penjelasan sebagai berikut ;
110
a) LAPORAN
REALISASI
ANGGARAN
b) NERACA DAERAH
c) LAPORAN ALIRAN
KAS
d) CATATAN ATAS
LAPORAN
KEUANGAN
a. Dokumen
1)
Bukti Penerimaan Kas ( Surat Tanda Bukti Pembayaran, STS, Bukti
Transfer dan Nota Kredit Bank ) Bukti transaksi tersebut dilengkapi dengan
( Surat Ketetapan Pajak daerah (SKP- Daerah ), SKR dan Bukti Transaksi
Penerimaan Kas Lainnya.
2)
Bukti Pengeluaran Kas ( Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D),dilengkapi
dengan SPM ,SPD,Kwintansi , pembayaran & bukti tanda terima barang /
jasa ,Nota Debet Bank dan Bukti Transaksi pengeluaran kas
3)
Buku yang digunakan untuk mencatat transaksi tersebut ( Buku Jurnal
Pengeluaran Kas, Buku Besar dan Buku Pembantu )
b.Buku Jurnal
Jurnal adalah catatan sistematis dan kronologis dari transaksi - transaksi
keuangan dengan menyebutkan rekening yang akan didebet dan atau dikredit disertai
jumlahnya masing-masing serta referensinya. Penjurnalan didasarkan pada dokumen
transaksi dan direkam dengan menggunakan ayat jurnal pada buku jurnal, Jurnal yang
berhubungan dengan kas adalah jurnal penerimaan kas dan jurnal pengeluaran kas
contoh jurnal untuk gaji pegawai sebagai berikut ;
Nama Transaksi
: Belanja Pegawai
No
: 01
111
Tgl Transaksi
No. Bukti
Rekening / Uraian
Ref
Debit
04-01-2012
0000013/GN/SP2-
Gaji Pokok
1.224.331.920.-
Tunjangan
122.115.927.-
Kreit
LS/2012
Keluarga
76.940.000.Tunjangan Umum
78.220.000.Tunjangan Jabatan
36.980.822.Tunjangan
86.423.680.-
Khusus(PPh)
27.925.-
Tunjangan Beras
Pembulatan Gaji
1.625.040.274.-
RK PPKD
 Pembayaran kepada yang berhak atas uang gaji bulan januari 2012 menurut
daftar gaji terlampir. Pegawai 550, suami / istri : 413, anak 565, jumlah 1.528
jiwa
Nama Transaksi
: Utang
Nomor
: 02
112
Tgl Transaksi
Nomor Bukti
Rekening /uraian
04-01-2012
0000013/GN/POT/SP
RK-PPKD
Ref
Debet
Kredit
175.217.474.-
2D-LS/2012
Utang Taspen
63.956.641.-
Utang Askes
26.928.725.-
Utang Potongan Hari Tua
43.759.286.-
Utang Teperum
3.592.000.-
Utang PPh- Pasal 21
04-01-2012
0000013/GNSET/SP2D-LS/2012
36.980.822.-
Utang Taspen
63.956.641.-
Utang Askes
26.928.725.-
Utang Potongan Hari Tua
43.759.286.-
Utang Teperum
3.592.000.-
Utang PPh- Pasal 21
Rk-PPK
36.980.822.175.217.474.-
o Pemotongan Dana Pensiun ,Askes, THT, Taperum dan PPh 21 atas gaji Bulan
Januari 2012 oleh Bendahara Umum Daerah
o Penyetoran
Dana Pensiun ,Askes, THT, Taperum dan PPh 21 atas gaji Bulan
Januari 2012 oleh Bendahara Umum Daerah
Nama Transaksi
: Pendapatan Retribusi Daerah
Nomor
:
113
Tgl Transaksi
Nomor Bukti
Rekening /uraian
31-01-2012
001/STS-RPP/2012
RK-PPKD
Retribusi
Ref
Debet
Kredit
10.864.213.528.Pengawasan
10.864.213.528.-
Bangunan
31-01-1012
001/STS-RPBT/2012
RK-PPKD
Retibusi
2.066.685.891.Pengawasan
2.066.685.891.-
Bangunan Tambahan
31-01-2012
001/STS-KMB/2012
RK-PPKD
31.773.596.-
Retribusi
Kelayakan
31.773.596.-
Menggunakan Bangunan
31-01-2012
001/STS-IPTB/2012
RK-PPKD
Retribusi
8.250.000.Izin
Pelaku
8.250.000.-
Teknis Bangunan
31-01-2012
001/STS-APB/2012
RK-PPKD
Retribusi
5.406.044.Administrasi
5.406.044.-
Perizinan Bangunan
31-01-2012
001/STS-PDR/2012
RK-PPKD
86.000.-
Pendapatan
Retribusi
Denda
Periznan
86.000.-
Tertentu
1.STS-RPP : Penerimaan Retribusi Pengawasan Pembangunan (RPP) Bulan Januari
2012 oleh Bendahara Umum Daerah
2.STS-RPBT: Penerimaan Retribusi Pengawasan Bangunan Tambahan Bulan Januari
2012 oleh Bendahara Umum Daerah
3.STS-KMB: Penerimaaan Retribusi Kelayakan Bangunan (RKMB) Bulan Januari 2012
oleh Bendahara Umum Daerah
4.STS-IPTB : Peneriman Retribusi Pelaku teknis Bangunan (RIPTB) Bulan Januari
2012 Oleh Bendahara Umum Daerah
114
5.STS-APB : Penerimaan Retribusi Administrasi Bangunan (RAPB) Bulan Januari 2012
Oleh Bendahara Umum Daerah
6.STS-PDR: Penerimaaan Denda Bulan Januari 2012 oleh Bendahara Umum
c..Buku Besar ( asumsi digunakan buku besar bentuk 4 kolom)
Nama Rek. : Kas di Bendahara Penerimaan
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Penerimaan Retribusi
10.864.213.528
Penyetoran Retribusi ke Kasda
Kredit
10.964.213.528
10.864.213.528.-
Nama Rek. : Kas di Bendahara Pengeluaran
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
04-01-2012
Penyetoran dan Pemotongan
Taspen, askes, Tabungan
Hari Tua , Teperum , PPh
pasal 21
0013/GN/SP2DLS/2014
Re
f
Debit
Kredit
175.217.474.-
63.956.641.-
Saldo
Debit
-
Kredit
-
26.928.725.43.759.286.3.592.000.36.980.822.-
20-02-2012
31-12-2012

Peneriaan UP
Penyetoran Sisa Anggaran
Tahun 2012
512.500.000,2.785.397.408.-
512.500.000.2785.397.408.-
Pemotongan Dana Pensiun ,askes .THT, Taperum dan PPh Pasal 21 bulan
Januari 2012 oleh Bendahara Umum Daerah
115

Penrimaaan Pencairan UP untuk Prgram 05/Program Peningkatan sarana
dan prasarana penataan ruang keg.007/ biaya BBM KDO Mobil dan Motor

Penyetoran sisa anggaran tahun 2012 sejumlah Rp 2.785.397.408.-
Nama Rek. : Piutang Retribusi
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
31-12-2012
Cadangan Piutang
673.249,998.-
Piutang Retribusi

Kredit
673,249,998,673.249.998
673.249,998.-
Jurnal Penyesuaian Piutang Retribusi yang diterima pelunasannya dari tanggal
1 juli 2012 s.d 31 Dessember 2012
Nama Rek.: Persediaan
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Saldo awal
Kenaikan persediaan akhir
1.982.755.610.
564.871.670.-
Nama Rek. : Tanah
116
2.547.627.280.-
Kredit
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Jan 1
Kredit
Saldo
awal
Nama Rek. : Gedung dan Bangunan
No. Rek.
Tgl
:
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Jan
Kredit
Saldo awal
-
-
7.720.317.000.-
Peralatan dan mesin
554.351.550.-
-
8.274.668.550.-
1
Nama Rek. : Peralatan dan Mesin
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Saldo awal
Pengadaan peralatan dan mesin
6.325.030.200.-
Nama Rek. : Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
117
2.060.586.300.-
Kredit
23.506.570.466.-
-
27.771.014.366,-
-
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Saldo awal
Kredit
-
Penyusutan tahun 2012
Nama Rek. : Utang PPh dan PPn
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
04-01-2012
Penyetoran
dan
Pemotongan
175.217.424.-
Kredit
175.217.424.-
-
-
Taspen, askes, Tabungan Hari Tua
, Teperum , PPh pasal 21
Nama Rek.
: Ekuitas Dana
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Saldo awal
68.589.727.826.-
Sisa lebih Pembiayaan Anggaran Silpa
5.004.647.784.-
Cadangan Piutang
794.875.468.-
Cadangan Persediaaan
564.871.670.-
Nama Rek.
: Ekuitas Dana Investasi
118
74.994.122.748
Kredit
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Saldo awal
Kredit
32.235.136.346.-
Di Invetasikan dalam Aset tetap
4.818.795.450.-
Di Investasikan dalam Aset Lainnya
411.231.720,-
37.465.163.516,-
2.Pembukuan Single Entry (Entitas Akuntansi Anggaran)
Pencatatan secara single entry, untuk mencatat pendapatan LRA dan Belanja hingga
dihasilkan laporan keuangan berupa Laporan Realisasi Anggaran ( L R A ) SKPD.
Terlampir )
Dinas P2B
Buku Belanja -LRA ( Basis Kas )
Tahun Anggaran 2012
Tgl
04-01-
Uraian/Akun
Beanja Gaji Pegawai
2012
Bukti
No Akun
NO.000013/
5.1.1.03.001
GN/ SP2DTunjanngan keluarga
Debit
Kredit
1.224.331.92
0.-
5.1.1.03.002
LS /2012
122.115.927.-
Tunjangan Jabatan
5.1.1.03.003
76.940.000.-
119
(
Tunjangan Umum
5.1.1.03.006
78.220.000.-
Tunjangan
5.1.1.03.008
36.980.822.-
5.1.1.03.009
86.423.680.-
5.2.2.03.03
46.012.995.-
– 0027/SPJ/201 5.2.1.02.01
87.100.000.-
Khusus
(PPh)
Tunjangan Beras
15-02-
Belanja Listrik
0000130/SP2
2012
D-LS/2012
15-03-
Belaja
Pegawai
2012
Honorarium
2
(UP/GU/UP
15-03-
Belanja
2012
Dokumentasi,
dekorasi
0042PJ/2012
5.2.2.01.16
50.000.-
0123/SPJ/20
5.2.2.05.01
3.162.000.-
dan
publikasi
24-042012
Belanja Jasa servise
12
Dinas P2B
120
Buku Besar – Entitas Akuntansi Anggaran
Tahun Anggaran 2012
Nama Rek. : Pendapatan Retribusi-LRA
No. Rek.
:
Saldo
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Debit
Penyetoran retribusi ke Kasda dengan
10.864.213.-
Kredit
10.864.213.-
STS No.001 / STS –RPP / 2012
Nama Rek. : Belanja Pegawai-Gaji dan Tunjangan
No. Rek.
Tgl
:
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
Pembayaran gaji dan tunjangan-
1.625.040.-274.-
SP2D LS No.0000013 / GN SP2D –LS / 2012
Nama Rek. : Belanja Pegawai-Honor
121
1.625.040.274.-
Kredit
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
SPJ No. 0027/SPJ/2012
87.100.000
Kredit
87.100.000
Nama Rek. : Belanja Barang dan Jasa
No. Rek.
Tgl
:
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
15-02-2012
Belanja
Listrik
000130/SP2D-LS/2012
15-03-2012
Belanja
Dokumentasi,
dekorasi dan publikasi
5.2.2.03.0
46.012.995.-
46.012.995.-
50.000.-
46.062.995.-
3.162.000.-
49.224.995.-
3
5.2.2.01.1
6
No.0042/SPJ/2012
24-04-2012
Belanja
Jasa
servise
No.0123/SPJ/2012
5.2.2.05.0
1
Nama Rek. : Belanja Modal
122
Kredit
No. Rek.
:
Tgl
Uraian
Ref
Debit
Kredit
Saldo
Debit
03-08-2012
Belanja
Modal-Alat
110.000.000
Kredit
110.000.000
Pendingin , SP2D LS
No.0006390/SP2DLS/2012
Dinas P2B
Neraca Saldo – Entitas AkuntansiAnggaran
Per 31 Desember 2011
No. Rek
Nama Akun/Rek
Debit
4xxx
Pendapatan Retribusi-LRA
5.xxx
Belanja Pegawai - Gaji dan Tunjangan
65.868.420568.-
5.xxx
Belanja Barang dan Jasa
11.470.459.000.-
5.xxx
Belanja Modal
Kredit
168.369.127.000.-
9.412.181.258.-
Jumlah Belanja (Debit) dan Pendapatan (Kredit)
86.751.060.828.-
Surplus /Defisit LRA
168.369.127.000.-
81.618.066.174.168.369.127.000.-
168.369.127.000.-
C. Tinjauan Laporan Keuangan Dinas P2B Provinsi DKI Jakarta
123
Secara spesifik, tujuan laporan keuangan Dinas Pengawasan dan Penertiban
Bangunan Provinsi DKI Jakarta untuk menyajikan informasi yang berguna bagi
pengambilan keputusan,akuntanbilitas entitas pelporan atas sumber daya yang terpercaya
kepadanya dan memenuhi kebutuhan informasi bagi pelaksanaan konsolidasi Laporan
Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Laporan
Keuangan Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta,
merupakan laporan keuangan yang disusun untuk memberikan gambaran mengenai posisi
keuangan setelah melewati masa satu tahun anggaran ( bulan Januari s.d Desember )
Laporan Keuangan terdiri dari; Laporan Realisasi Anggaran,Neraca Dan Catatan Atas
Laporan Keuangan dan disajikan sesuai dengan PP No.71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan.
Laporan keuangan Dinas Pengawasan dan penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta
merupakan laporan yang mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Dinas
Pengawasan dan Penrtiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta selaku entitas akuntansi, yang
terdiri dari;
1.
Laporan Realisasi Anggaran
LRA memuat informasi Mengenai Pendapatan ,Belanja dan pembiayaan Dearah.
Informasi keuangan mengenai Pendapatan Asli Daerah,Belanaj Pegawai, Belanja Barang
dan Jasa, dan Belanja Modal dilaporkan dalam LRA SKPD, sedangkan informasi keuangan
mengenai Pendapatan Transfer, Lain – Lain pendapatan yang Sah, Belanja bunga, Belanja
124
Bantan Sosial, Belanja
tak terduga, dan pembiayaan ( Penerimaan
dan Pengeluaran)
dilaporkan dalam LRA PPK ( BUD )
Laporan Realisasi Anggaran untuk tahun yang berakhir s.d. tanggal 31 Desember 2012
menyajikan informasi realisasi anggaran yang meliputi unsur-unsur pendapatan dan belanja
sebagai berikut:
1)
Realisasi pendapatan sebesar Rp. 132.744.117.216,00atau 78,84% dari anggaran sebesar
Rp. 168.369.127.000,00
2)
Realisasi belanja adalah Rp 68.631.391.380,00atau 79,11% dari anggaran sebesar Rp
86.751.060.826,00.
3)
Realisasi pendapatan terdiri dari retribusi daerah sebesar Rp. 128.055.344.918,00 dan
denda retribusi sebesar Rp. 4.688.772.298,00. Adapun realisasi belanja tersebut terdiri
dari belanja pegawai sebesar Rp. 57.459.617.492,00, belanja barang dan jasa sebesar
Rp.5.611.959.388,00 dan belanja modal sebesar Rp.5.559.814.500,00.
2.
Neraca
Neraca memuat informasi mengenai aset, ,Kewajibann dan
Ekuitas dana dibawah pengelolaan SKPD.Informasi mengenai Kas di bendahara
penerimaan, kas di bendahara pengeluaran ,Piutang Retribusi , Persediaan , Aset
Tetap,Aset Lain – lain, Utang Perhitungan Fihak Ketiga dilaporkan dalam Neraca
SKPD sedangkan informasi mengenai Kas Umum Daerah, Investasi Daerah, Dana
Cadangan , tuntutan Perbendaharaan, Piutang
125
Perimbangan, Aset Tetap Daerah,
Utang Bunga, Utang Luar Negeri ( Jangka pendek dan Jangka Panjang). Pendapatan
diterima dimuka dilaporkan dalam neraca PPKD ( BUD )
Neraca per 31 Desember 2012 mencerminkan posisi keuangan Dinas Pengawasan dan
Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta yang meliputi unsur aset, kewajiban dan
ekuitas pada tanggal pelaporan, antara lain:
1) Jumlah aset Dinasper 31 Desember 2012 sebesar Rp 48.346.560.428,00, terdiri atas
Aset
Lancar
sebesar
Rp
10.881.396.912,00,
Aset
Tetap
sebesar
Rp
36.045.682.916,00 dan Aset Lainnya sebesar Rp 1.419.480.600,00.
2) Jumlah kewajiban Dinasper 31 Desember 2012 sebesar Rp 0,00.
3) Jumlah Ekuitas Dana Dinas per 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp
48.346.560.428,00 terdiri atas Ekuitas DanaLancar sebesar Rp 74.994.122.748,00,
Ekuitas Dana
Investasi sebesar Rp37.465.163.516,00 dan Ekuitas Dana Untuk
Dikonsolidasi –Rp. 64.112.725.836,00.
3.
Catatan atas laporan Keuangan (CaLK)
Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang
penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai
terkait informasi mengenai dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakankebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadiankejadian penting lainnya.
126
Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran, pos-pos pendapatan, belanja
dan pembiayaan disajikan berdasarkan basis kas yaitu basis akuntansi yang mengakui
pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima atau
dibayar.
127
Download