BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan sesuatu yang universal dan berlangsung secara tak terputus
dari generasi ke generasi dimana pun di dunia ini karena pendidikan adalah salah satu
aspek utama yang menjamin masa depan yang selalu di orientasikan pada persiapan
siswa untuk berperan di masa yang akan datang. Menurut Slameto (Baharuddin &
Wahyuni,2015: 23-34) ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa.
Tinggi rendahnya hasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor internal ini meliputi faktor
fisiologis dan psikkologis seperti berpikir kritis dan keterampilan sosial sedangkan
faktor eksternal yang dapat mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua
golongan, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. Lingkungan
sekolah merupakan lingkungan yang berpengaruh dan bermakna bagi siswa dalam
proses belajar mengajar di sekolah. Faktor lingkungan sekolah yang mempengaruhi
hasil belajar mencakup metode mengajar guru, kelengkapan fasilitas sekolah, dan
disiplin sekolah.
Berpikir kritis merupakan salah satu bagian dari berpikir tingkat tinggi dimana
berpikir kritis
berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam menyelesaikan
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Karena setiap orang memiliki masalah yang
bukan untuk dihindari melainkan untuk dipecahkan, maka seharusnya setiap orang juga
memiliki kemampuan berpikir kritis sehingga mereka dapat memikirkan apa langkah
yang harus ditempuh untuk memecahkan masalah serius yang mereka hadapi. Menurut
Ennis (Fisher, 2008:4), berpikir kritis merupakan pemikiran yang masuk akal dan
reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan.
Lingkungan sekolah melatih keterampilan sosial para siswa. Keterampilan sosial
adalah kemampuan sesorang mengatasi masalah yang timbul sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungan serta dapat menyesuaikan diri dengan aturan dan norma yang
berlaku. Keterampilan sosial meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan
dengan orang lain, mendengarkan pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau
menerima umpan balik (feedback), memberi atau menerima kritik, bertindak sesuai
norma dan aturan yang berlaku, dan sebagainya (Thalib, 2013:159).
Pemilihan pendekatan yang tepat akan mendorong siswa untuk aktif dalam
kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah pendekatan inkuiri yang penekanan
utamanya terletak pada kemampuan siswa untuk memahami kemudian mengidentifikasi
dengan cermat dan teliti, lalu diakhiri dengan memberikan jawaban atau solusi atas
permasalahan yang tersaji. Pada inkuiri terbimbing siswa bekerja untuk menemukan
jawaban terhadap masalah yang dikemukakan oleh guru di bawah bimbingan yang
intensif dari guru. Tugas guru lebih seperti ‘memancing’untuk melakukan sesuatu. Guru
datang ke kelas membawa masalah untuk dipecahkan oleh siswa, kemudian mereka
dibimbing untuk menemukan cara terbaik dalam memecahkan masalah tersebut.
Penelitian yang akan dilakukan peneliti di SMA Negeri 7 Kupang mendapati
beberapa kendala dalam pembelajaran kimia khususnya materi hidrokarbon. Materi
hidrokarbon dianggap sebagai materi yang sulit dan juga pada saat pembelajaran guru
lebih cenderung menggunakan metode ceramah sehingga membuat materi ini menjadi
tidak menarik dan ketidaktahuan siswa mengenai kegunaan ilmu kimia khususnya
materi hidrokarbon, dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari membuat siswa
semakin tidak tertarik terhadap materi hidrokarbon. Hal ini menyebabkan kemampuan
berpikir kritis dan keterampilan sosial siswa berkembang lambat. Akibatnya siswa
kurang bersemangat untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi dan berdampak pada
hasil belajar yang diperoleh siswa. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya hasil belajar
siswa di kelas X tiga tahun terakhir pada materi hidrokarbon pada tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1 Nilai Rata-rata Ulangan Materi Hidrokarbon
Tahun Ajaran
Nilai KKM
Nilai Rata-rata
2011 ∕ 2012
70
66
2012 ∕ 2013
73
74
2014/ 2015
75
69
(sumber: Guru Mata Pelajaran Kimia SMA N 7 Kupang)
Oleh sebab itu hal ini membawa konsekuensi logis bagi guru secara langsung
terlibat dalam proses belajar mengajar dituntut kemampuan dan tanggung jawabnya
agar membangkitkan dan lebih kreatif mengembangkan cara yang lebih menarik bagi
siswa dalam mempelajari kimia agar siswa lebih aktif belajar dan keterampilan yang
mereka miliki dapat berkembang dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti mencoba melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Kemampuan Berpikir Kritis dan Keterampilan Sosial Terhadap
Hasil Belajar Siswa Dengan Menerapkan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Pada
Materi Hidrokarbon Siswa Kelas X B SMA Negeri 7 Kupang Tahun Pelajaran
2015/2016”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah:
1.2.1
Bagaimana efektifitas penerapan pendekatan inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa pada materi hidrokarbon siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang
tahun pelajaran 2015/2016?
Secara spesifik dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran
dengan
menerapkan
pendekatan
inkuiri
terbimbing
pada
materi
hidrokarbon siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran
2015/2016?
b. Bagaimana ketuntasan indikator hasil belajar dengan menerapkan
pendekatan inkuiri terbimbing pada materi hidrokarbon siswa kelas X B
SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2015/2016?
c. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan inkuiri
terbimbing pada materi hidrokarbon siswa kelas X B SMA Negeri 7
Kupang tahun pelajaran 2015/2016?
1.2.2
Bagaimana berpikir kritis siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran
2015/2016?
1.2.3
Bagaimana keterampilan sosial siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun
pelajaran 2015/2016?
1.2.4
Adakah hubungan antara berpikir kritis dan keterampilan sosial terhadap hasil
belajar siswa pada penerapan pendekatan inkuiri terbimbing materi hidrokarbon
siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2015/2016?
1.2.5
Adakah pengaruh antara berpikir kritis dan keterampilan sosial terhadap hasil
belajar siswa pada penerapan pendekatan inkuiri terbimbing materi hidrokarbon
siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2015/2016?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas,tujuan penelitian ini adalah untuk:
1.3.1
Mengetahuai efektifitas penerapan pendekatan inkuiri terbimbing terhadap hasil
belajar siswa pada materi hidrokarbon siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang
tahun pelajaran 2015/2016?
Secara spesifik dapat diuraikan sebagai berikut:
a.
Kemampuan guru dalam mengelola kegiatan pembelajaran dengan
menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing pada materi hidrokarbon
siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2015/2016?
b. Ketuntasan
indikator
dengan
menerapkan
pendekatan
inkuiri
terbimbing pada materi hidrokarbon siswa kelas X B SMA Negeri 7
Kupang tahun pelajaran 2015/2016?
c. Hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan inkuiri terbimbing
pada materi hidrokarbon siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang
tahun pelajaran 2015/2016?
1.3.2
Mengetahui berpikir kritis siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun
pelajaran 2015/2016?
1.3.3
Mengetahui keterampilan sosial siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun
pelajaran 2015/2016?
1.3.4
Mengetahui ada tidaknya hubungan antara berpikir kritis dan keterampilan sosial
terhadap hasil belajar siswa pada penerapan pendekatan inkuiri terbimbing materi
hidrokarbon siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2015/2016?
1.3.5
Mengetahui ada tidaknya pengaruh antara berpikir kritis dan keterampilan sosial
terhadap hasil belajar siswa pada penerapan pendekatan inkuiri terbimbing materi
hidrokarbon siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun pelajaran 2015/2016?
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini antara lain yaitu:
1.4.1 Bagi siswa
a.
Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dalam
pembelajaran kimia.
b.
Dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dalam proses pembelajaran.
c.
Dapat meningkatkan kemampuan keterampilan sosial dalam proses
pembelajaran.
d.
Pendekatan inkuiri terbimbing dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran
siswa.
e.
Pendekatan
inkuiri
terbimbing
dapat
membantu
siswa
bagaimana
mentransfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam
kehidupan nyata.
1.4.2 Bagi guru.
Sebagai bahan masukan untuk menerapkan suatu model pembelajaran.
1.4.3 Bagi Sekolah
Sebagai bahan informasi dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi
dalam proses pembelajaran.
1.4.4 Bagi peneliti
a. Mendapat
pengalaman
pembelajaran
berharga
dengan
menerapkan
pendekatan inkuiri terbimbing yang kelak dapat di terapkan di sekolah
pengabdian.
b. Dapat memberikan sumbangan pikiran dan pengalaman dalam rangka
mengembangkan dan menerapkan pendekatan inovatif lainnya untuk
meningkatkan hasil belajar kimia siswa.
1.5 Penjelasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di atas, maka penulis
memberikan penjelasan tentang pengertian beberapa kata yang tercantum dalam judul
sehingga diketahui arti dan makna dari penelitian yang diadakan.
1.5.1 Pengaruh
Daya yang ada yang timbul dari sesuatu (orang atau benda), yang ikut
membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, 2014).
1.5.2 Berpikir Kritis
Menurut Enis (Fisher, 2008:4), berpikir kritis adalah pemikiran yang
masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti
dipercaya atau dilakukan.
1.5.3 Keterampilan Sosial
Keterampilan sosial adalah kemampuan untuk mengatasi masalah masalah
yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan serta dapat
menyesuaikan diri dengan aturan dan norma yang berlaku (Thalib,2013:159).
1.5.4 Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar siswa adalah tingkat pencapaian belajar yang diukur dari skor
yang diperoleh siswa saat melakukan kegiatan belajar dan berdasarkan tes hasil
belajar yang dilakukan setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai
hasil belajar mencakup aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor
(Sudjana, 2010: 22).
1.5.5 Pendekatan Inkuiri Terbimbing
Pendekatan inkuiri terbimbing merupakan pendekatan untuk membuat
suasana kelas menjadi lebih menyenangkan dan siswa akan menjadi bersemangat
dalam belajar. Pembelajaran inkuiri merupakan metode pembelajaran yang
memberi ruang sebebas-bebasnya bagi siswa untuk menemukan gairah dan cara
belajarnya masing-masing (Anam,2015:12).
1.5.6 Materi Hidrokarbon
Dalam bidang kimia, hidrokarbon adalah senyawa yang terdiri dari unsur
atom karbon (C), dan atom hidrogen (H). Seluruh hidrokarbon memiliki rantai
karbon dan atom-atom hidrogen yang berikatan dengan rantai tersebut. Istilah
tersebut digunakan juga sebagai pengertian dari hidrokarbon alifatik.
1.6 Batasan Penelitian
Adapun yang menjadi batasan penelitian ini adalah
1. Penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri 7 Kupang tahun ajaran 2015/2016
2. Sampel penelitian siswa kelas X B SMA Negeri 7 Kupang tahun ajaran
2015/2016.
3. Hasil belajar peserta didik yang dilihat dari aspek sikap spiritual untuk KI 1, aspek
sikap sosial untuk KI 2, aspek pengetahuan untuk KI 3, dan aspek keterampilan
untuk KI 4.
4. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing.
5. Variabel X yang digunakan pada penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis
(X1) dan keterampilan sosial (X2).
6. Materi yang digunakan adalah hidrokarbon.
Download