Meyta Pratiwi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Pembuatan Minuman Kesehatan, Yoghurt Yoghurt merupakan minuman fermentasi berbahan dasar susu; baik susu sapi, susu kambing susu kemasan, maupun susu skim (susu rendah lemak). Yoghurt diyakini berasal dari Turkey yang berarti "mencampuf, sekaligus merupakan arahan atau petunjuk bagaimana cara produk susu dibuat (Okafor, 2OO7). Yoghurt memiliki cita rasa khas manis keasaman sebagai hasil dari proses fermentasi oleh dua bakteri yang saling bersinergi, yaitu Lactobacillus dan Streptococcus (Herson dan Trout, 1964). Saat iniyoghurt sudah banyak diminati oleh masyarakat dari berbagai kalangan usia (Sugiarto, 1997); baik anak-anak, remaja, dewasa maupun orang tua. Yoghurt dapat dikonsumsi oleh penderita lactose ntolerance (gejala tidak tahan terhadap gula susu, laktosa). Proses fermentasi dalam pengolahan yoghurt dapat menurunkan kadar laktosa sekitar 25% sehingga penderita lactose intolerance dapat mengonsumsi yoghurt. Yoghurt diketahui dapat mengurangi gejala diare karena Lactobacillus dan Streptococcus pada yoghurt bersifat antibakteri terhadap bakteri yang merugikan. Proses fermentasi susu menjadi yoghurt juga diketahui menghasilkan vitamin dan mineral yang berguna bagi kesehatan dan kekebalan tubuh. Selain itu, yoghurt membantu mengurangi kadar kolesterol dan menyeimbangkan system pencemaan (Shah, 1999; Suarsana et a1.,2A05: Surajudin et a1.,20A6). Secara tradisional yoghurt dibuat dari susu yang dikentalkan melalui proses pengasaman. Pada dasarnya pembuatan yoghurt meliputi pemanasan susu (sterilisasi), pendinginan susu, inokulasi (pemberian biang yoghurt) dan inkubasi (Hadiwiyoto, 1982). Sebagai starter atau biang yoghurt bio.unsoed.ac.id dapat digunakan produk yoghurt komersial yang ada di pasaran. Bahan dan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan yoghurt antara lain: Bahan; susu sapi murni atau susu kental manis, biang yoghurt Lactobacillus dan Streptococcus (dapat pula menggunakan yoghurt komersial). Alat; panci, kompor, botol kaca dengan tutup atau gelas bertutup rapat, sendok. Pembuatan yoghurt meliputi tahapan: 1. Susu sapi dipanaskan hingga mencapai suhu 80oC fiangan sampai mendidih) 2. Susu sapi yang telah dipanaskan kemudian dibiarkan menghangat hingga hangat kuku (45-5OoC) 3. Biang yoghurt dimasukkan ke dalam susu yang telah hangat, sebanyak 3o/o dari volume susu sapiyang akan difermentasi 4. Susu yang telah diberi biang yoghurt kemudian diaduk dan disimpan dalam wadah yang tertutup rapat selama 6-8 jam 5. Setelah menjadi yoghurt, yoghurt disimpan pada lemari pendingin dengan tujuan menjaga kualitas yoghurt supaya dapat dikonsumsi hingga 1-2 minggu kemudian 6. Yoghurt yang dihasilkan dapat digunakan sebagai biang untuk pembuatan yoghurt berikutnya Dengan mengetahui cara membuat yoghurt di rumah, diharapkan masyarakat dapat menjaga kesehatan dari lingkungan terkecilnya, yaitu keluarga. Daftar Referensi Hadiwiyoto, S. 1982. Tehnik Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty, Yogyakarta. Herson, A. and M. Trout. 19il. Judging Dairy Products & edltion. The Olsen Publishing Company, Milmanke. Okafor, N. 2007. Modern lndustrialMicrobiology and Biotechnology. Science Publisher, USA. Shah, N. P., 1999. Probiotic Bacteria : Selective Enumeration and Survival in Dairy Foods. J. Dairy Sci.,83 : 894-907. Suarsana, N.1., Suarini A.G., Utama H.1., 2005. Pengaruh Yoghurt Terhadap Kadar Kolesterol Total dan Profil Lipoprotein Serum Kelinci. J. Veteriner, S: 12-14. Sugiarto. 1997. Proses Pembuatan dan Penyimpanan Yoghurt yang Baik. Lokakarya Fungsional bio.unsoed.ac.id Non Peneliti. Bogor. Surajudin, Kusuma, F.R. & Purnomo, D. 2006. Yoghurt, Susu Fermentasi yang Menyehatkan. AgroMedia Pustaka, Jakarta.