1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia zaman modern dihadapkan pada perkembangan pengetahuan
yang begitu pesat akibat kemampuan berpikir dan penelitian para ahli.
Pengetahuan tidak dapat dimiliki tanpa melalui proses belajar. Belajar merupakan
bentuk ketakwaan manusia kepada Tuhan pencipta alam yang memerintahkan
manusia untuk mengamati segala hal yang ada di bumi dan langit. Belajar dapat
dipermudah dengan mengetahui cara-cara dan seluk-beluk belajar sebagai hasil
penelitian para ahli (Dahar, 2011).
Belajar menurut Gagne (Sagala, 2010) merupakan proses organisme untuk
mengubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Garret menambahkan
bahwa belajar adalah proses yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu
melalui latihan dan pengalaman yang membawa pelaku belajar pada perubahan
diri dan perubahan cara untuk bereaksi terhadap rangsangan tertentu. Belajar
disebut “rote learning” merupakan belajar yang keberhasilannya ditinjau dari
kemampuan seseorang untuk mengulangi kembali materi yang telah dipelajarinya.
Belajar dikatakan “over learning” saat hal yang telah dipelajari mampu
disampaikan dan diapresiasi dengan bahasa sendiri (Sagala, 2010).
Belajar dapat dilakuan dari berbagai sumber, salah satunya adalah alam.
Alam merupakan obyek belajar yang berharga bagi manusia. Alam adalah tempat
manusia berinteraksi dengan makhluk hidup lainnya dan benda-benda mati.
Manusia perlu mempelajari segala proses yang terdapat di alam, sehingga
kelangsungan hidup manusia dan keseimbangan alam terjaga. Siswa diharapkan
dapat memahami gejala-gejala alam yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman ilmu pengetahuan alam (IPA atau sains) dapat menumbuhkan
kesadaran siswa untuk mencintai alam sehingga siswa dapat berpartisipasi dalam
memelihara alam. Pembelajaran IPA dalam perspektif biologi menekankan
pemahaman tentang lingkungan terkait dengan makhluk hidup.
Biologi sebagai salah satu rumpun mata pelajaran IPA berkaitan erat
dengan cara mencari tahu (inkuiri) tentang alam dan kehidupan yang ada di
1
2
dalamnya secara sistematis. Pelaksanaan pembelajaran biologi tidak hanya
bertujuan untuk mengumpulkan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, dan
prinsip semata, namun juga menekankan proses penemuan ilmu biologi.
Pembelajaran biologi di sekolah bisa menjadi arena bagi siswa untuk mempelajari
peranan dirinya sendiri bagi alam sekitarnya.
Pembelajaran biologi pada tingkat sekolah menengah pertama (SMP)
memiliki tiga misi utama yaitu aspek empiris, evaluasi, dan sintas. Aspek empiris
(purpose in empirical evidence) merupakan upaya mengenali proses kehidupan
nyata di lingkungan, aspek evaluasi (purpose in human institution) merupakan
upaya mengenali diri sendiri sebagai makhluk, sedangkan aspek sintas (purpose in
human life) merupakan harapan bahwa biologi dapat bermanfaat untuk
peningkatan kualitas kehidupan manusia dan lingkungannya (Rustaman, et al.,
2008).
Pembelajaran biologi di SMP menemui kendala yaitu materi ajar biologi
yang luas dan terkadang bersifat abstrak sehingga banyak siswa yang belum
mampu untuk menguasai konsep biologi sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Pengamatan
di
lapangan
masih
ditemukan
sekolah
yang
menerapkan
pembelajaran biologi yang berorientasi pada hasil semata serta siswa yang
beranggapan bahwa materi ajar biologi merupakan materi hafalan sehingga
metode belajar yang sering digunakan siswa adalah metode menghafal. Metode
mengafal bersifat memori jangka pendek (short therm memory) sehingga
informasi yang diterima siswa akan mudah untuk hilang dan terlupakan.
Wisudawati & Sulistyowati (2014) mengatakan bahwa semua informasi yang
diingat siswa akan bertahan lama jika berupa long therm memory (memori jangka
panjang) dan untuk memindah informasi dari short therm memory menuju long
therm memory diperlukan teknik-teknik khusus.
Cepat hilangnya informasi-informasi yang diterima siswa akan membuat
hasil belajar siswa kurang maksimal. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah
laku akibat dari proses pembelajaran (Purwanto, 2013). Hasil belajar dalam
Taksonomi Bloom terbagi menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, psikomotor,
dan afektif. Ranah kognitif berhubungan dengan hasil belajar intelektual. Ranah
3
afektif merupakan ranah hasil belajar yang berhubungan dengan sikap dan nilai
yang tampak dalam tingkah laku siswa. Sedangkan ranah psikomotor tampak
dalam bentuk keterampilan dan kemampuan bertindak setelah siswa menjalani
proses pembelajaran (Sudjana, 2011). Hasil belajar akan baik jika siswa dapat
mengkonstruksi pemahamannya.
Salah satu model pembelajaran yang dapat mengkonstruksi pengetahuan
siswa adalah Learning Cycle (LC) 5E. Setiap fase yang terdapat dalam LC 5E
melatihkan siswa untuk melakukan proses berpikir. LC 5E merupakan model
pembelajaran dengan pendekatan konstuktivis. Awal pengembangan model ini
hanya terdiri atas 3 tahap (fase), yaitu eksplorasi, pengenalan konsep dan
penerapan konsep (Dahar, 2011). LC mengalami perkembangan menjadi 5 fase
(LC 5E). Tahapan yang terdapat pada LC 5E, yaitu Engagment (pendahuluan),
Exploration (eksplorasi), Explanation (eksplanasi), Elaboration (elaborasi), dan
Evaluation (evaluasi).
LC 5E menurut Shoimin (2014) memiliki kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan LC 5E adalah meningkatkan motivasi belajar karena siswa dilibatkan
secara aktif di pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna,
sedangkan kelemahannya adalah memerlukan waktu dan tenaga yang lebih
banyak dalam menyusun dan melaksanakan pembelajaran.
Mind map merupakan salah satu teknik mencatat yang kreatif, efektif, dan
memetakan pikiran-pikiran sehingga memudahkan untuk menempatkan informasi
ke dalam otak dan memudahkan saat mengingat. Penggunaan mind map dapat
menggapai informasi ke segala arah dan menangkap pemikiran dari berbagai
sudut. Keunggulan mind map menurut Buzan (2013) adalah mengaktifkan kinerja
otak, memungkinkan siswa lebih fokus pada pokok bahasan, membantu
menunjukkan hubungan antara bagian-bagian informasi yang saling terpisah,
memungkinkan siswa mengelompokkan konsep dan membandingkannya serta
membantu siswa dalam mengalihkan informasi dari ingatan jangka pendek dan
jangka panjang.
Penerapan model pembelajaran LC 5E dengan mind map dalam penelitian
ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa. Model
4
pembelajaran LC 5E yang sangat menekankan pada proses pembelajaran
membuat siswa dapat belajar bermakna, sedangkan mind map membantu
menguatkan daya ingat siswa sehingga siswa dapat memaksimalkan hasil
belajarnya.
LC 5E menekankan pendekatan proses dalam pembelelajaran sedangkan,
mind map akan memudahkan siswa dalam mengingat serta melatih berpikir kreatif
dan solutif sehingga perpaduan ini secara teoritis akan berimbas baik terhadap
hasil belajar. Keefektifan perpaduan LC 5E dengan mind map dalam pembelajaran
IPA biologi masih perlu pembuktian lebih lanjut. Penelitian dilakukan untuk
menguji keefektifan perpaduan LC 5E dengan mind map terhadap hasil belajar
IPA biologi siswa SMP.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, perlu dilakukan penelitian
dengan judul: “Pengaruh Model Pembelajaran LC 5E Disertai Mind Map
Terhadap Hasil Belajar IPA Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 5
Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi berdasarkan uraian latar
belakang masalah di atas adalah:
1. Sebagian besar siswa SMP beranggapan bahwa biologi merupakan ilmu
hafalan sehingga metode menghafal merupakan metode belajar yang sering
dilakukan. Metode menghafal yang dilakukan siswa hanya mampu mencapai
memori jangka pendek sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
2. Siswa kurang terlatihkan untuk berpikir mengaitkan antara satu konsep dengan
konsep yang lain.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dapat diketahui bahwa terdapat berbagai
masalah dalam pembelajaran, sehingga perlu dibatasi guna memperoleh
kedalaman kajian untuk menghindari perluasan masalah. Pembatasan subjek dan
objek dalam penelitian ini secara singkat dapat dituliskan sebagai berikut:
5
1. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian dibatasi pada siswa kelas VIII semester gasal SMP
Negeri 5 Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016.
2. Obyek Penelitian
Objek penelitian dibatasi pada masalah:
a. Strategi pembelajaran konvensional yang biasa diterapkan oleh guru SMP
Negeri 5 Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016 di kelas VIII yaitu
strategi pembelajaran menggunakan metode ceramah pada kelas kontrol.
b. Penerapan model pembelajaran LC 5E disertai mind map. LC 5E, dan
metode mind map pada kelas eksperimen.
c. Hasil belajar siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat disusun rumusan
masalah yaitu apakah penerapan model pembelajaran LC 5E disertai mind map
berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 5
Karanganyar tahun pelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya pengaruh
penerapan model pembelajaran LC 5E disertai mind map terhadap hasil belajar
IPA biologi siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Karanganyar tahun pelajaran
2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini memberi informasi penerapan model LC 5E disertai mind
map sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang diharapkan dapat
mempengaruhi hasil belajar biologi siswa.
2. Manfaat Praktis
6
a. Bagi Siswa
1) Memberikan suasana belajar yang lebih menekankan pendekatan proses
sehingga dapat membawa dampak pada hasil belajar siswa.
2) Memberikan cara yang memudahkan siswa dalam memahami materi
pelajaran biologi.
3) Memberikan paradigma baru bahwa biologi merupakan suatu mata
pelajaran yang memberikan keterampilan proses, menumbuhkan sikap
ilmiah dan melatih penguasaan konsep yang tidak sekedar mengingat
atau menghafal.
b. Bagi Guru
1) Menambah wawasan tentang pendekatan, model maupun metode
pembelajaran yang efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
2) Memotivasi guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan
proses untuk memperoleh hasil yang maksimal.
c. Bagi Institusi
Memberikan masukan atau saran dalam upaya mengembangkan
suatu proses pembelajaran yang mampu memaksimalkan hasil belajar siswa
SMP Negeri 5 Karanganyar sehingga meningkatkan sumber daya
pendidikan untuk menghasilkan output yang berkualitas.
Download