PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

advertisement
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS MULTIMEDIA PADA MATAPELAJARAN BIOLOGI
MATERI SISTEM EKSKRESI KELAS XI
SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG
Juwita Ayu Laksmi, Nursasi Handayani, Endang Suarsini
Universitas Negeri Malang
ABSTRAK: Pembelajaran Biologi untuk materi tertentu seperti topik sistem ekskresi
manusia yang mempelajari identifikasi organ ekskresi dan mekanisme ekskresi pada masingmasing organ yang sulit diamati siswa secara langsung membutuhkan adanya media
pembelajaran. Mengkaji objek secara langsung jarang dilakukan karena alasan tenaga, biaya,
dan waktu. Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis
multimedia dengan bantuan Adobe Flash CS3 dan untuk menguji kelayakan media
pembelajaran berbasis multimedia pada materi sistem ekskresi untuk siswa kelas XI IPA 3
SMA Brawijaya Smart School, Malang. Model pengembangan yang digunakan adalah 3-D,
meliputi define, design, dan develop. Media pembelajaran yang dikembangkan sudah
termasuk sangat valid dan layak digunakan dalam pembelajaran untuk membantu siswa
memahami materi sistem ekskresi.
Kata kunci: media pembelajaran, multimedia, sistem eksresi
Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang
digunakan guru dalam mengajar. Siswa dianggap dapat memahami materi hanya
dengan membaca buku atau mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini sesuai
dengan teori perkembangan kognitif Piaget yang menyatakan bahwa siswa
tingkat SMA termasuk ke dalam tahap operasional formal yang dapat berpikir
dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan idealistik (Desmita, 2010).
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru Biologi di SMA Brawijaya
Smart School Malang pada tanggal 21 Januari 2013 dinyatakan bahwa
pembelajaran dengan topik sistem ekskresi masih terbatas pada media cetak
berupa buku teks dan worksheet. Hasil wawancara dan hasil ujian siswa
menunjukkan 17 siswa dari 24 siswa atau kurang lebih 70% siswa mendapat nilai
di bawah standar ketuntasan minimum, yakni 75.
Penggunaan media pembelajaran yang berbasis multimedia jarang
digunakan guru, sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami materi yang
bersifat abstrak seperti struktur organ ekskresi dan mekanisme ekskresi. Materi
tersebut akan lebih mudah dipahami siswa jika menggunakan media pembelajaran
seperti video animasi dibandingkan hanya dengan membaca buku dan
mendengarkan penjelasan secara verbal. Menurut Ardianti (2012) pembelajaran
yang bersifat audio visual akan lebih membuat siswa termotivasi dibandingkan
hanya dengan membaca buku teks maupun apabila guru mengajar hanya dengan
metode ceramah. Sehingga digunakanlah media pembelajaran yang bersifat
interaktif
Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut, adalah dengan
menggunakan media pembelajaran. Menurut Arsyad (2003) media pembelajaran
merupakan alat komunikasi yang menyampaikan pesan atau informasi guna lebih
mengefektifkan proses belajar mengajar. Secara lebih khusus dalam proses
pembelajaran, media pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis,
atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual atau verbal. Media pembelajaran Biologi untuk sistem ekskresi dapat
menggunakan media pembelajaran yang dapat mengintegrasikan teks, gambar,
serta suara dan video secara bersamaan, sehingga pembelajaran Biologi akan
terasa menarik, efektif serta efisien. Menurut Baisa (2010) agar materi pelajaran
sesuai dengan tuntutan kurikulum dan karakteristik siswa maka media
pembelajaran tersebut dapat dibuat sendiri oleh guru.
Pengembangan media pembelajaran yang dikembangkan adalah media
pembelajaran berbasis multimedia dengan memanfaatkan software Adobe Flash
CS3. Pembuatan media dengan menggunakan Adobe Flash CS3 diharapkan
mampu memperjelas materi yang abstrak seperti struktur organ ekskresi dan
mekanisme ekskresi menjadi lebih konkrit. Selain itu, dengan media ini
diharapkan siswa lebih bersemangat dalam belajar.
Menurut Hermawan (2011) media pembelajaran dengan memanfaatkan
software Adobe Flash CS3 tersebut bersifat interaktif dan menarik bagi siswa
yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran di dalam kelas maupun
pembelajaran di luar kelas. Informasi yang disampaikan akan terasa lebih mudah
dan dibuat senyata mungkin untuk mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya
indra. Menggunakan media pembelajaran ini diharapkan proses belajar mengajar
dapat dilakukan dengan praktis dan mudah serta dapat dipahami oleh siswanya.
Berdasarkan pernyataan diatas, pengembangan media pembelajaran
berbasis multimedia ini berujuan untuk mengembangkan media pembelajaran
berbasis multimedia dengan bantuan Adobe Flash CS3 dan untuk menguji
kelayakan media pembelajaran berbasis multimedia pada materi sistem ekskresi
untuk siswa kelas XI IPA 3 SMA Brawijaya Smart School, Malang.
METODE
Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
4-D (four D model). Model pengembangan perangkat pembelajaran 4-D ini
dikembangkan oleh S. Thiagarajan. Alasan penggunaan model pengembangan
Thiagarajan ini karena langkah-langkah model tersebut mampu memberikan
arahan yang detail sehingga menghasilkan produk yang jelas. Langkah-langkah
model pengembangan 4-D ini terdiri atas 4 tahap, yaitu define (pendefinisian),
design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate (penyebaran).
Namun, dalam penelitian ini dilakukan modifikasi dan hanya sampai tahap 3-D
karena produk pengembangan tidak sampai disebarkan.
Adapun tahapan 3D tersebut adalah tahap deefin, design, dan develop.
1. Tahap pendefisian (Define)
Tahap pendefisian atau Define merupakan tahapan untuk menetapkan syarat
syarat pembelajaran. Tahap awal ini berdasarkan pada berbagai macam kegiatan
analisis, yakni analisis kebutuhan, analisis siswa, analisis tujuan pembelajaran,
analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar, dan penentuan tujuan
instruksional.
2. Tahap Perencanaan (Design)
Tujuan dari tahap ini adalah untuk merancang suatu perangkat pembelajaran.
Tahap ini meliputi kegiatan penyusunan materi, pemilihan media, pemilihan
format pengambangan media, desain awal. Pada tahapan desain awal meliputi
langkah-langkah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
3.
Menentukan materi
Mengumpulkan bahan sesuai materi yang telah ditentukan
Menentukan desain menu tampilan
Penyusunan materi yang akan dimasukkan dalam tampilan awal
Pembuatan video tutorial
Mengemas media dalam CD
Tahap Pengembangan (Develop)
Tahap ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah
direvisi berdasarkan masukan dari validator. Tahapan ini meliputi beberapa
langkah, yaitu (a) validasi, (b) revisi, (c) uji coba produk (terbatas), dan (d) revisi.
Media pembelajaran ini divalidasi oleh ahli media (dosen) dan ahli materi
(dosen Biologi dan guru Biologi). Subjek uji coba melibatkan 24 siswa XI IPA 3
SMA Brawijaya Smart School Malang. Data yang dihasilkan dalam
pengembangan ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
dihasilkan dari tanggapan ahli media, ahli materi, dan tanggapan siswa mengenai
produk yang dikembangkan. Data yang dihasilkan berkaitan dengan kelayakan
atau kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan perangkat yang
mendukung media tersebut. Sedangkan data kuantitatif berupa nilai rata-rata yang
diperoleh dari skor angket validasi yang disusun dengan skala Likert (skala
bertingkat).
Adapun kriteria kualifikasi penilaian diadaptasi dari Akbar dan Sriwiyana
(2010) ditunjukkan pada tabel 1 berikut.
Tabel 1. Kriteria Validasi Analisis Persentase
No
Kriteria
Tingkat Validitas
1
75,01% – 100,00%
Sangat Valid ( dapat digunakan tanpa revisi )
2
50,01% – 75,00%
Cukup valid ( dapat digunakan dengan revisi kecil )
3
25.01% – 50.00%
Tidak Valid ( tidak dapat digunakan )
4
00.00% – 25.00%
Sangat tidak valid ( terlarang digunakan )
HASIL
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa
perangkat lunak media pembelajaran yang berbasis multimedia. Matapelajaran
yang disajikan dalam media ini adalah matapelajaran Biologi denga materi sistem
ekskresi. Media ini dapat dijalankan pada komputer ataupun laptop.
Perangkat lunak media pembelajaran yang berbasis multimedia ini
ditampilkan dengan layout yang menarik dan kemudahan navigasi. Penampilan isi
materi yang menarik pada media ini akan memotivasi siswa dalam belajar.
Kemudahan navigasi akan memudahkan siswa untuk menggunakan media
pembelajaran ini.
Tampilan media pembelajaran yang dihasilkan terbagi menjadi beberapa
bagian. Bagian pertama adalah antarmuka awal yang berisi splash screen berlatar
belakang warna biru. Ditengah terdapat logo Universitas Negeri Malang dan
terdapat nama pembuat media. Bagian kedua adalah antarmuka halaman utama.
Terdapat empat navigasi yaitu Home, Profile, Materi, dan Exit. Pada bagian
Home akan menunjukkan konten berupa SK, KD, Indikator, Tujuan dan
Pendahuluan. Profil merupakan bagian yang menyajikan identitas dari pembuat
media pembelajaran. Materi merupakan bagian yang menyajikan isi dari materi
mengenai sistem ekskresi meliputi paru-paru, kulit, hati, dan ginjal serta soal
evaluasi bagi pengguna media. Materi organ hati dikutip dari jurnal milik
Juhryyah (2008) sedangkan materi organ paru-paru, kulit, dan ginjal dikutip dari
berbagai macam buku mengenai sistem ekskresi. Exit merupakan navigasi yang
digunakan untuk keluar dari permainan. Tampilan antarmuka halaman utama akan
disajikan pada Gambar 1.
Gambar 1 Antarmuka Halaman Utama
Bagian terakhir adalah isi media pembelajaran meliputi materi organ paruparu, materi mengenai organ kulit, materi mengenai organ hati, dan materi
mengenai organ ginjal. Pada fitur paru-paru berisi tentang materi mengenai organ
paru-paru, permainan drag and drop, dan video animasi mengenai proses
pernafasan. Pada fitur kulit berisi tentang materi mengenai organ kulit, permainan
drag and drop, dan video animasi mengenai kulit. Pada fitur hati berisi tentang
materi mengenai organ hati, permainan drag and drop, dan video animasi
mengenai hati. Pada fitur ginjal berisi tentang materi mengenai organ ginjal,
permainan drag and drop, dan video animasi mengenai ginjal. Pada fitur soal
evaluasi berisi tentang 10 macam soal mengenai materi paru-paru, kulit, hati, dan
paru-paru. Tampilan mengenai permainan drag and drop paru-paru akan disajikan
pada Gambar 2 dan tampilan mengenai video animasi paru-paru akan ditampilkan
pada Gambar 3.
Gambar 2 Permainan Drag and Drop
Gambar 3. Video Animasi (https://www.youtube.com/watch?v=HfbyTeKNLJE) Sistem
Pernafasan
Media pembelajaran ini telah divalidasi oleh ahli media dan ahli materi.
Berikut ringkasan hasil validasi oleh ahli media dan ahli media pada tabel berikut.
Tabel 2. Hasil Validasi Media Pembelajaran Keseluruhan
No.
1
2
3
4
Responden
Ahli Media
Ahli Materi Dosen Biologi
Ahli Materi Guru Biologi
Siswa
Rata – rata
Persentase ( % )
93,33
84,09
89,39
86,87
88,42
Aspek yang dinilai oleh ahli media meliputi bahan penarik perhatian,
penyajian materi, dan kemudahan dalam penggunaan media. Aspek yang dinilai
oleh ahli materi meliputi indikator pembelajaran dan sajian materi organ paruparu, kulit, hati, dan ginjal. Aspek yang dinilai oleh siswa meliputi bahan
penarikan, sajian materi, keinteraktifan, dan kemudahan penggunaan media.
Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa rata-rata persentase Media
Pembelajaran secara keseluruhan adalah sebesar 88,42% yang berarti secara
keseluruhan Media Pembelajaran sangat valid dan dapat digunakan.
PEMBAHASAN
Media pembelajaran pada materi sistem ekskresi telah dirancang sesuai
dengan tahapan model 3D yang diadaptasi dari model 4D oleh Thiagarajan.
Tahapan dari Thiagarajan adalah define, design, dan develop. Media yang telah
jadi divalidasi oleh ahli media, ahli materi, dan siswa. Berdasarkan hasil validasi
ahli media, ahli materi dan hasil uji coba yang dilakukan didapatkan bahwa media
pembelajaran sangat valid dan layak untuk digunakan.
Media pembelajaran berbasis multimedia yang telah dikembangakan dapat
dikatakan sudah mencakup multimedia interaktif karena pada media pembelajaran
ini sudah terdapat teks, gambar, suara, dan video animasi. Selain itu, siswa dapat
berinteraksi langsung dengan media pembelajaran ini terutama pada saat
melakukan permainan drag and drop dan dalam menjawab soal yang ada pada
media pembelajaran. Hal ini tentu berbeda jika siswa hanya mempelajari materi
ekskresi melalui media cetak seperti buku. Siswa hanya akan belajar secara pasif
tanpa adanya interaksi yang dilakukan siswa. Menurut Ardianti (2012) Media
pembelajaran interaktif merupakan salah satu produk berbasis TIK yang
dimanfaatkan untuk media yang dapat memudahkan dan membangkitkan minat
belajar siswa dalam pembelajaran
Sesuai dengan pernyataan Wijaya, dkk (2012) multimedia merupakan
perpaduan antara berbagai media (format file) yang berupa teks, grafik, audio, dan
digunakan untuk menyampaikan pesan/informasi dari pengirim ke penerima
pesan/informasi. Multimedia interaktif adalah suatu multimedia yang dilengkapi
dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh pengguna, sehingga
pengguna dapat memilih apa yang dikehendaki untuk proses selanjutnya. Contoh
multimedia interaktif adalah: Aplikasi game dan CD interaktif. Karakteristik
terpenting dari multimedia interaktif dalam pembelajaran di kelas adalah siswa
tidak hanya memperhatikan media atau objek saja, melainkan juga dituntut untuk
berinteraksi selama mengikuti pembelajaran.
Media pembelajaran yang telah dikembangkan oleh peniliti dapat
dikatakan telah bermanfaat sesuai dengan hasil uji coba pada siswa. Pada aspek
penilaian kemenarikan media dan peningkatan motivasi belajar mendapatkan nilai
91,66% (sangat valid). Hal ini menujukkan jika media yang dikembangkan cukup
menarik perhatian siswa dan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Pada
aspek penilaian kemudahan memahami materi yang ditampilkan mendapat nilai
83,33% (sangat valid). Hal ini juga menunjukkan jika materi yang ditampilkan
lebih mudah dipahami oleh siswa.
Media pembelajaran yang dikembangkan oleh peneliti saat ini memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan produk. Kelebihan produk perangkat lunak
media pembelajaran ini adalah media pembelajaran ini tidak memerlukan proses
instalasi pada komputer. Isi materi dan soal yang disajikan sudah sesuai dengan
Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh siswa. Terdapat permainan drag and
drop pada setiap submateri. Kualitas gambar, video, musik, dan efek suara sudah
baik, dan sudah saling terintegrasi dengan baik satu sama lain. Produk yang
dikembangkan dapat digunakan sebagai sarana belajar mandiri oleh siswa. Media
pembelajaran yang dikembangkan telah melalui tahap validasi dan dilakukan uji
terbatas serta revisi sehingga media pembelajaran telah layak untuk digunakan.
Selain memiliki kelebihan, produk yang dihasilkan juga memiliki
beberapa kekurangan, yakni media ini hanya bisa dijalankan pada perangkat keras
komputer atau laptop yang berbasis Operation System Windows dengan DVD
room. Pengguna media pembelajaran ini tidak diberi kebebasan dalam
menentukan submateri yang dikerjakan karena pengguna harus menyelesaikan
submateri awal yang telah ditentukan untuk dapat melanjutkan pada materi
berikutnya. Produk yang telah jadi dikemas dalam bentuk CD sehingga produk
tidak boleh terkena panas, tergores ataupun pecah karena akan mempengaruhi
tampilan.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan proses pengembangan dan hasil analisis data dalam
pelaksanaan validasi yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut.
1. Dari langkah pengembangan yang telah dilakukan dihasilkan media
pembelajaran berbasis multimedia untuk mata pelajaran Biologi materi sistem
ekskresi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran.
2. Berdasarkan hasil validasi ahli media, ahli materi dan hasil uji coba yang
dilakukan didapatkan bahwa media pembelajaran sangat valid dan layak
untuk digunakan.
3. Untuk mengembangkan isi materi yang terdapat pada media pembelajaran
berbasis multimedia ini tidak hanya terbatas pada materi struktur organ dan
mekanisme ekskresi pada manusia tetapi juga dapat mengembangkan struktur
organ dan mekanisme yang terdapat pada hewan dan penyakit yang dapat
ditimbulkan.
DAFTAR RUJUKAN
Akbar, Sa’dun dan Sriwiyana, Hadi. 2010. Pengembangan Kurikulum dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Cipta Media.
Ardianti, Ni Made Yunia. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif
Berbasis Team Assisted Individualization Untuk Mata Pelajaran Teknologi
Informasi Dan Komunikasi (Tik) Dengan Pokok Bahasan Desain Grafis
Pada Siswa Kelas XII SMAN 1 Sukasada. 1 (3): 219-243.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Baisa, Idi Rathomy. 2010. Penerapan Media Pembelajaran Berbasis Web
Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis Siswa. Jurnal Pendidikan
Biologi, 1 (2): 189-197.
Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Rosda.
Hermawan, Sandi. 2011. Pembuatan Cd Pembelajaran Biologi Smp Kelas VIII
Dengan Menggunakan Adobe Flash Cs . (Online),
(http://library.gunadarma.ac.id/repository/view/15835/pembuatan-cdpembelajaran-biologi-smp-kelas-viii-dengan-menggunakan-adobe-Flashcs-3.html), diakses 12 Maret 2012.
Juhryyah, Sri. 2008. Gambaran Histopatologi Organ Hati Dan Ginjal
Tikus Pada Intoksikasi Akut Insektisida (Metofluthrin, D-Phenothrin, DAllethrin Dengan Dosis Bertingkat. (Online),
(http://repository.upi.edumajournal/operator/upload/s_bio_chapter1.pdf),
diakses 3 Mei 2013.
Thiagarajan. 1974. Instructional Development for Training Teachers of
Exceptional Children. Indiana: Indiana University.
Wijaya, Yoga Permana. Prasaoran. Rohendi, Dedi. 2012. Efektivitas
Pembelajaran Multimedia Interaktif Berbasis Konteks Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK. (Online), (https://
yogapermanawijaya.files.efektivitas-pembelajaran-multimedia-interaktifberbasis-konteks-terhadap-hasil-belajar-siswa-pada-matapelajar.pd0,d.bmk), diakses 24 Juni 2013.
Download