kartu akSes

advertisement
Dari Redaksi
Investor yang sudah mengguna­kan
Kartu AKSes untuk memantau porto­
folio Efeknya mengaku diuntungkan
oleh keberadaan fasilitas ini. Bahkan
ada yang menyebutkan AKSes bagai­
kan sekretaris pribadi. Karena ka­
panpun dan dimanapun secara real
time, investor bisa memantau posisi
dan pergerakan Efek mereka. Tak
cuma bisa diakses melalui PC atau
laptop dengan jaringan internet, kini
investor pun bisa membuka AKSes
lewat smartphone BlackBerry. Untuk
itulah KSEI terus mendorong investor
yang belum menggunakan fasilitas
ini untuk memanfaatkannya.
Dalam edisi ini, Fokuss me­
nampilkan pula tulisan mengenai
Seminar Emiten, yang memaparkan
10 (sepuluh) Fasilitas Pajak Peng­
hasilan terbaru untuk memudahkan
bisnis Emiten. Kami sajikan pula
hasil kegiatan workshop Securities
Exchange Committee (SEC) tahun ini
dalam event ‘International Institute
for Securities Market Development’
yang mengambil fokus bahasan
pada peningkatan peran regulator
dalam mengatur, menjalankan, dan
meng­awasi aktivitas di pasar modal.
Untuk lebih mengenal Direksi KSEI,
hadir pada kali ini Sulistyo Budi,
Direktur KSEI yang bertanggung­
jawab pada informasi dan teknologi
serta Jasa Kustodian Sentral.
Selamat membaca!
Redaksi
Website KSEI
www.ksei.co.id
�������������
�������������
email
��������������
��������������
[email protected]
���������������
Toll Free
���������������
�����������������
0800 -1- 865734
�����������������
������������������
Call Center KSEI
������������������
021 - 515 2855
Kartu AKSes:
Nyaman dan Real Time
Investor yang aktif menggunakan Kartu AKSes (Acuan Kepemilikan
Sekuritas) merasakan manfaat fasilitas ini seperti memiliki sekretaris
pribadi. Keaktifan investor memantau portofolio Efek miliknya akan
ikut meminimalkan potensi risiko kejahatan di pasar modal.
S
etelah seharian berada di galeri
sekuritas tempatnya menjadi na­sa­
bah, Habibie menyempatkan hadir di
acara Sosialisasi Kartu AKSes yang diadakan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
di Pontianak, Kalimantan Barat. Malam hari
itu, Habibie berkumpul bersama sekitar 200
investor yang dengan antusias mengikuti
penjelasan dari KSEI dan sejumlah nara
daftar isi
1
Kartu AKSes: Nyaman dan Real Time
3
10 Fasilitas Pajak Baru Buat Emiten
5
International Institute for Securities Market Development
6
Sulistyo Budi
8
aktivitas & Statistik
Meningkatkan Peran Regulator
Siapkan ‘Next Generation C-BEST’
sumber yang hadir di kota khatulistiwa dalam
rangkaian Sosialisasi Kartu AKSes.
Habibie merupakan satu dari sejum­
lah investor yang telah memiliki dan aktif
menggunakan Kartu AKSes untuk meman­
tau portofolio Efek miliknya. “Belum terlalu
sering membuka website AKSes, tapi saya su­
dah mencoba dan mudah sekali mengetahui
keberadaan saham dan pergerakannya,” kata
03
Edisi
Tahun 2011
�������������
����������
Edisi 03, 2011
Fokuss
pria yang juga menjadi pengusaha di dae­
rahnya ini.
Kepuasan serupa dirasakan Dedy Do­
loksaribu, investor asal Balikpapan. Ia sa­
ngat merasakan manfaat Kartu AKSes yang
dapat dipantau tanpa mengenal waktu,
bahkan dengan bangga menyebut Fasilitas
AKSes bagaikan sekretaris pribadinya.
“Kapan saja, saya tinggal masuk ke website
AKSes, bisa melihat dengan mudah catatan
aset saya yang ada Sub Rekening Efek.
Saya merasa lebih aman dan terlindungi
sebagai investor,” ungkap karyawan salah
satu perusahaan migas itu. Meski sebagian
besar waktunya lebih banyak dihabiskan
di lapangan, Dedy tidak mengalami ke­su­
lit­an memantau jumlah kepemilikan Efek
miliknya dan juga informasi umum ter­
kait data perdagangan di bursa melalui
website AKSes secara real time. “Terlambat
satu menit kan bisa rugi kita, makanya saya
butuh yang real time seperti Kartu AKSes”,
ujarnya.
Irwan, yang juga berasal dari Balik­
papan mengaku cukup sering meng­
gunakan Kartu AKSes untuk memantau
portofolio Efeknya. “Saya sudah terbiasa
melakukan cross check terhadap total dan
detail investasi di bursa. Setelah melaku­
kan buy atau sell suatu saham, pada hari
ketiga setelah transaksi (T+3) saya pantau
melalui website AKSes. Juga untuk menya­
makan report bulanan dari sekuritas, selalu
saya bandingkan dengan catatan yang ada
di website AKSes,” ungkapnya.
Sebagai masukan untuk pengembang­
an Kartu AKSes ke depan, Irwan yang aktif
“Keaktifan investor
memonitor
portofolio miliknya’
dapat menghindari
penyalahgunaan
wewenang oknum broker
memanfaatkan Efek dan
dana milik pemodal”.
menjadi investor sejak empat tahun ter­
akhir ini, mengusulkan penggunaan web­
site AKSes bisa melalui smartphone, seperti
iPhone dan Android. Selain meng­akses me­
lalui PC, ia terbiasa mengunduh informasi
AKSes menggunakan layanan BlackBerry
(BB) yang menurutnya sangat membantu
aktivitas investor yang mobile.
Bayangkan beberapa tahun lalu, siapa
investor yang bisa memastikan saham
atau Efek lain miliknya benar-benar aman
tersimpan di broker masing-masing. Lan­
taran, setiap investor tidak memiliki akses
untuk memantau posisi dan pergerakan
Efeknya. Dengan otoritas penuh dari inves­
tor, oknum broker bisa saja menggunakan
saham milik investor untuk ditransaksikan
sewaktu-waktu, atau dengan kata lain
“di­pinjam” sebentar.
Irwan Ariston Napitupulu
Kondisi itulah yang lantas memun­
culkan sejumlah kasus penyalahgunaan
wewenang yang akhirnya merugikan in­
vestor. Kehadiran Kartu AKSes yang men­
cantumkan nomor identitas investor men­
jawab persoalan ini. Investor kini bisa ikut
mengawasi broker tempatnya membuka
rekening. Untuk itulah KSEI mengajak in­
vestor memanfaatkan Kartu AKSes yang
sudah dimiliki untuk menggunakannya
secara aktif. “Manfaat Kartu AKSes un­
tuk memantau aset nasabah tidak akan
berguna kalau kartunya tidak digunakan
untuk masuk ke fasilitas ini,” ujar Direktur
KSEI, Margeret Mutiara Tang, dalam setiap
kesem­patan sosialisasi di hadapan inves­
tor pasar modal.
Untuk bisa memiliki Kartu AKSes,
setiap investor harus meminta kepada
Per­usahaan Efek tempat mereka membuka
rekening. Itu sebabnya, belum semua dari
se­kitar 340.000 Sub Rekening Efek yang ter­
catat di KSEI memiliki Kartu AKSes. Namun,
yang lebih menjadi fokus KSEI dalam
sosialisasi tahun ini agar pemilik Kartu
AKSes segera memanfaatkan kartunya.
Pengguna Kartu AKSes yang terbiasa
memonitor portofolio Efek dan perge­rak­
an Efek dalam rekening miliknya baru
sekitar 15% dari yang telah memiliki kartu
tersebut atau sekitar 12.000 investor.
“Kartu AKSes merupakan sarana informasi
yang diberikan kepada investor, untuk
mengakses dan memonitor data posisi
Efek serta catatan kepemilikan dana secara
online yang disimpan investor dalam
Sub Reke­ning Efek di KSEI. Kartu AKSes
merupakan hak investor. Perusahaan Efek
wajib memfasilitasi proses pembuatannya.
Nico Omer Jonckheere
Dengan keaktifan investor memoni­
tor portofolio miliknya, penyalahgunaan
wewenang oknum broker memanfaatkan
Efek dan dana milik investor bisa ditekan.
Investor bisa melihat posisi dan perge­
rakan portofolio Efek miliknya di semua
broker tempatnya membuka rekening sela­
ma 30 hari ke belakang.
Praktisi pasar modal Irwan Ariston
Napitupulu mengungkapkan, investor
yang belum memanfaatkan fasilitas AKSes
umum­nya karena kurang paham untuk
me­lakukan login di website AKSes.
“Mereka kurang begitu paham dan
merasa agak kerepotan untuk melakukan
login karena sejauh ini mereka merasa
aman-aman saja dengan hanya memiliki
Kartu AKSes tanpa menggunakannya,”
ung­kap Irwan saat Sosialisasi Kartu AKSes,
di kota Palembang.
Penerbit: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) • Penasihat: Direksi KSEI • Dewan Redaksi:
Zylvia Thirda, Dharma Setyadi, Susiyanti, Novian Harry Wibowo, Annisa Indri Hapsari, M. Ridwan,
Rachmat Irfan, Adisty Widyasari • Penanggung Jawab: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI •
Alamat Redaksi: Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I Lt. 5, Jl. Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta 12190, Telp. 52991099, Fax. 52991199 • Sirkulasi: Bagian Komunikasi Perusahaan KSEI
[Redaksi]
10
Fasilitas
Pajak Baru
Buat Emiten
Edisi 03, 2011
Ada 10 fasilitas pajak penghasilan terbaru
untuk untuk memudahkan bisnis para Emiten.
Sayangnya belum banyak Emiten yang
memanfaatkan fasilitas ini.
S
ebagai wujud apresiasi KSEI ter­
hadap Emiten yang mencatatkan
Efeknya di KSEI, kembali diseleng­
garakan Seminar Emiten yang diadakan
di Hotel Mulia, Senayan, pada 31 Mei 2011
lalu. Kali ini KSEI mengangkat tema “Fasi­
litas Perpajakan Terkini Tahun 2011 Bagi
Emiten”. Acara yang dihadiri 385 orang
peserta ini terbagi menjadi dua sesi, yaitu
sosialisasi fasilitas Pajak Penghasilan ter­
kini untuk para Emiten dan fasilitas Kartu
AKSes untuk para Emiten.
Seminar dibuka dengan sambutan
Direktur Utama KSEI, Ananta Wiyogo, yang
dilanjutkan dengan sesi pertama menge­
nai perpajakan. Pada sesi pertama, diha­
dirkan Yunirwansyah, Kepala Sub Direk­
torat Pajak Penghasilan Badan, Direktorat
Perpajakan II, untuk menyampaikan ma­
teri mengenai Fasilitas Pajak Penghasilan.
Dalam menyampaikan materinya tersebut,
Joni Kiswanto, Kepala Sub Bidang Pajak
Penghasilan, Pusat Kebijakan Pendapatan
Negara (PKPN), menjadi moderator di­
dampingi Gusrinaldi Akhyar, Kepala Divisi
Jasa Kustodian Sentral, se­bagai perwakilan
dari KSEI.
Dalam presentasinya, Yunirwansyah
memaparkan 10 (sepuluh) fasilitas Pajak
Penghasilan terkini, yaitu: Bidang usaha
Tertentu dan atau di daerah Tertentu Ka­
wasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan
Pengembang­an Ekonomi Terpadu (KPET),
Penurunan Tarif bagi Perseroan Terbuka
“Seminar Emiten tahun
2011 merupakan
wujud apresiasi KSEI
terhadap Emiten yang
mencatatkan Efeknya di
KSEI”.
Fokuss
Padahal, untuk login Fasilitas AKSes
ini sebetulnya tidak sulit. Langkah per­
tama, cukup ketik http://akses.ksei.co.id
pada tampilan web browser. Lalu klik logo
AKSes yang ada di bagian kiri atas atau
tulisan Investor Area di bagian kanan
atas website. Klik ‘Create Your Own User ID
for First login’ saat pertama kali akses. Lan­
tas masukkan nomor Investor ID seperti
yang tertera di halaman muka Kartu AKSes.
Cek digit yang ada di halaman belakang
Kartu AKSes, dan masukkan pin code yang
terdapat pada pin mailer. Ikuti petunjuk
berikutnya, dan setelah itu, investor dapat
melihat data portofolio dan perpindahan
portofolio selama 30 hari ke belakang.
Menurut Irwan, Kartu AKSes perlu
dimiliki para investor untuk melindungi
hartanya. “Kartu AKSes bagus sekali, bisa
melindungi nasabah, karena ada bebera­
pa oknum broker yang menyalahgunakan
nasabah selama ini,” katanya. “Saya selalu
sarankan kepada rekan-rekan sesama in­
vestor, lakukan pengecekan kepemilikan
Efek, agar transaksi yang terjadi dapat
lebih dikontrol oleh Anda sebagai inves­
tor,” tutur Irwan.
Sementara itu, Nico Omer Jonckheere,
Vice President Research PT Valbury Asia
Securities menambahkan, untuk me­­
wujudkan investasi di pasar modal yang
nyaman, perusahaan sekuritas wajib un­
tuk memberikan Kartu AKSes kepada
nasabahnya. Dengan begitu, lanjut dia,
investor tidak perlu khawatir lagi Efek atau
kepemilikan sahamnya bisa digunakan
tanpa sepengetahuannya, karena kini
dapat memonitornya secara langsung. “Oleh karena itu, investor disarankan untuk
memanfaatkan fasilitas ini secara baik-baik
dan mengecek portofolionya secara regu­
ler. Mari kita sama-sama membangun pa­
sar modal yang transparan, profesional dan
berkualitas,” kata analis pasar modal asal
Belgia yang fasih berbahasa Indonesia itu.
Lebih jauh lagi, Kartu AKSes akan men­
jadi jalan untuk dimulainya babak baru
penerapan Identitas Tunggal Investor
(Single Investor ID) di pasar modal Indo­
nesia. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan
memulai menerapkan penggunaan Single
Investor ID pada 2012. “Cukup dengan me­
miliki satu Kartu AKSes, dengan meman­
faatkan fitur cross link secara terkonsolidasi
dengan mudah dapat memonitor catatan
kepemilikan Efek berupa saham, obligasi,
dan instrumen lain yang disimpan me­
la­lui beberapa perusahaan Efek dam be­
berapa Sub Rekening Efek di KSEI,” ungkap
Margeret. l
Edisi 03, 2011
Fokuss
(Pasal 17 ayat 2b), Pengurangan Tarif pasal
31E, Sumbang­an sebagai Pengurangan
Penghasilan Bruto, Beasiswa yang Dikecu­
alikan dari Objek Pajak, Dividen yang dike­
cualikan dari Objek Pajak, Pembebasan
atau Pengurangan PPh badan dalam
Rangka Penanaman Modal (Tax Holiday).
Lebih jauh lagi, Yunirwansyah men­
jelaskan mengenai bentuk fasilitas yang
diberikan beserta ketentuan dari seti­ap
fasilitas-fasilitas Pajak Penghasilan terse­
but, peruntukannya, serta referensi dasar
hukum untuk setiap fasilitas. Dalam
pemaparannya, disampaikan beberapa
referensi dasar hukum terkait fasilitas
PPh terkini bagi Emiten, yang diharapkan
dapat menjadi acuan bagi kelancaran ke­
giatan operasional Emiten.
Di akhir sesi, Joni Kiswanto menyam­
paikan inti dari materi yang disampaikan
Yunirwansyah, yaitu semua fasilitas Pajak
Penghasilan yang diberikan bertujuan
untuk memudahkan bisnis para Emiten.
Lebih luas lagi untuk menarik investasi,
menghadapi persaingan dengan negara
lain dan sebagai “pemanis”. “Sayangnya
belum banyak Emiten yang memanfaat­
kan fasilitas ini,” ungkap Joni. Hal ini di­
sebabkan prosedur dan birokrasi untuk
mendapatkan fasilitas tersebut yang relatif
sulit. Tema mengenai fasilitas Pajak Peng­
hasilan untuk Emiten ini sangat menarik
perhatian para peserta, terlihat dari an­
tusiasme peserta yang berlomba-lomba
mengajukan pertanyaan setelah diberikan
kesempatan oleh moderator.
Agar senantiasa memberikan perkem­
bangan terbaru mengenai jasa dan layan­
an KSEI, pada sesi berikutnya, KSEI meng­
hadirkan Eddy Prabowo, Kepala Bagian
Pengembangan Usaha, yang menyampai­
kan informasi seputar fasilitas Kartu AKSes
bagi Emiten. Hal ini sekaligus menjadi
so­sialisasi bagi Emiten mengenai penting­
“Dengan tersedianya
informasi Emiten
pada website AKSes,
para Emiten dapat
memperbaharui sendiri
data-datanya”.
nya penggunaan Kartu AKSes oleh para
investor mereka.
Didampingi Gusrinaldi Akhyar, Kepala
Divisi Jasa Kustodian Sentral KSEI sela­
ku moderator, di sesi kedua ini, Eddy
membahas Modul Issuer pada Fasilitas
AKSes. Fasilitas ini disediakan bagi para
investor di pasar modal Indonesia untuk
me­monitor portofolio investasinya yang
ter­­catat di KSEI. Fasilitas yang diluncur­kan
sejak 23 Desember 2009 ini, menjadi solusi
untuk mendukung transparansi informasi
di pasar modal Indonesia. Jika investor
menggunakan fasilitas ini secara maksimal,
maka ia dapat memonitor portofolio
Efeknya secara online dan real time dan
mengurangi penyalahgunaan Efek oleh
pihak yang tidak memiliki kepentingan.
Untuk memberikan manfaat lebih ke­
pada para investor, di halaman depan web­
site Kartu AKSes ditambahkan informasiinformasi lain yang dianggap penting,
salah satunya informasi tentang Emiten,
walaupun para Emiten biasanya sudah
mengalokasikan beberapa halaman me­
nge­nai informasi tersebut di website me­re­
ka sendiri. ”Dengan begitu, website AKSes
bisa menjadi alternatif untuk para investor
dalam mencari informasi,” tambah Eddy.
Dengan tersedianya informasi Emiten
pada website AKSes, para Emiten dapat
memperbaharui sendiri berbagai yang
bersifat umum seperti profil perusahaan,
kegiatan perusahaan, laporan keuangan,
dan berbagai informasi lainnya melalui
Modul Issuer ini. Dijelaskan juga prosedur
bagi Emiten agar dapat menggunakan
Modul Issuer tersebut. Emiten terlebih da­
hulu menyampaikan surat permohonan
yang telah ditandatangani oleh pejabat
berwenang dan ditujukan kepada KSEI.
Setelah itu, KSEI akan menyampaikan user
ID dan password AKSes untuk Emiten me­
lalui surat formal.
Pada penghujung sesi, dilakukan
demonstrasi penggunaan Modul Issuer di
hadapan para peserta. Antusiasme peser­
ta ditunjukkan dengan adanya masukan
dari salah satu Emiten agar memperbesar
kapasitas untuk upload data pada modul
tersebut. Masukan tersebut ditanggapi
secara positif dan menjadi bahan pertim­
bangan untuk perkembangan ke depan
oleh pihak KSEI.
Rangkaian kegiatan seminar ditu­
tup dengan acara makan siang dan ramah
tamah dengan para peserta. Dengan dise­
lenggarakannya seminar ini, KSEI berharap
dapat memberikan manfaat sebesar-be­
sarnya kepada para peserta serta perkem­
bangan pasar modal Indonesia. l
[Meiga Aulia Puspita]
S
etiap tahunnya, United States Se­
curities and Exchange Commission
(SEC), sebuah lembaga regulator
pasar modal tertinggi di Amerika Serikat
menyelenggarakan workshop dan training
bagi lembaga atau regulator pasar modal
negara lain di tingkat internasional, khu­
susnya bagi negara-negara berkembang.
Agenda tahunan ini dikenal dengan “In­
ternational Institute for Securities Market
Development” dengan materi yang ber­
fokus pada perkembangan pasar modal
secara global, khususnya untuk mening­
katkan peran lembaga regulator dalam
mengatur, menjalankan dan mengawasi
aktivitas di pasar modal.
Kegiatan ini juga memberikan kesem­
patan bagi regulator pasar modal negara
berkembang untuk berinteraksi dengan
management dan senior staff US SEC, serta
Self Regulatory Organization (SRO) di Ameri­
ka Serikat. Para regulator berdiskusi seputar
pengembangan pasar modal termasuk ka­
sus-kasus seperti insider trading, market ma­
nipulation, money laundering, financial crisis,
hedge funds dan isu-isu law enforcement
lainnya. Juga dibahas tentang pengem­
bangan pasar modal seperti corporate go­
vernance, pemeriksaan dan kepatuhan.
Pada 4 -14 April 2011, SEC kembali
menyelenggarakan kegiatan serupa yang
merupakan penyelenggaraan ke-21. Ke­
g­i­atan yang diselenggarakan di kantor
SEC di Washington, DC., Amerika Serikat
ini dihadiri 190 peserta yang berasal
dari 60 negara di seluruh dunia. Ada 60
pembicara dari manajemen SEC maupun
dari institusi terkait lain yang terbagi
dalam berbagai presentasi dan workshop
selama dua minggu pelaksanaan acara
ini. Ethiopis Tafara, Director of the SEC’s
Office of International Affairs, menyatakan,
program ini dapat membantu mem­ba­
ngun pasar modal serta untuk meyakin­
kan bahwa regulator pasar modal di
seluruh negara dapat saling memiliki hu­
bungan yang kuat selaku partner yang
dapat bekerja sama untuk mengawasi
pasar dan perlindungan bagi investor.
Dalam rangkaian acaranya, terdapat
beberapa sesi workshop yang menarik,
diantaranya:
l Broker-Dealer Inspection workshop
Workshop ini membahas seluk be­luk
pemeriksaan broker-dealer dan de­­tail ba­
gaimana tahapan proses pe­me­rik­saan
tersebut. Pembahasan ten­tang pemerik­
saan broker-dealer meli­puti unauthorized
trades, anti-money laun­dering, suitability,
financial and operational concern, fraud­
International Institute for Securities Market Development
Meningkatkan Peran Regulator
l Exchange and Member Self-Regulatory Organization Inspection Workshop
Dalam workshop ini didiskusikan fokus
SEC dalam proses pemeriksaan terha­
dap Bursa Efek dan anggota SRO lainnya,
terutama dalam hal market surveillance,
examinations of member firms, disciplinary
process, process for handling complaints
against member firms, listing requirements
and arbitration.
l Inspection of Investment Advisors
Workshop ini membahas berbagai
risiko yang dimiliki oleh investment advi­
sor, mencakup portfolio management,
dealing, conflict of interest, safekeeping
of assets, marketing and distribution pro­
cedures, maintaining proper books and
records and calculating current or net as­
set value. Selain itu, dibahas pula proses
pemeriksaan dalam usaha untuk meng­
identifikasi potensi pelanggaran serta
permasalahan-permasalahan yang mun­
cul pada proses tersebut.
l Clearance and Settlement Workshop
Dalam workshop ini dijelaskan pen­
tingnya sistem penyelesaian transaksi
Efek yang berfungsi dengan baik untuk
mendukung aktivitas pasar modal. Pem­
bahasan mencakup komponen utama
dalam sistem penyelesaian transaksi dan
perangkat sistem yang dibutuhkan dalam
pengendalian risiko pada sistem penye­
lesaian transaksi tersebut. Untuk mendu­
kung perkembangan produk pa­sar modal
kedepannya, sangat dibutuhkan suatu
sistem penyelesaian transaksi yang efek­
tif dan efisien, yang dapat memberikan
kepastian dalam penyelesaian transaksi,
kemudahan akses bagi pelaku pasar dan
memungkinkan masuknya berbagai pro­
duk pasar modal. Hal ini merupakan ke­
butuhan mendasar dalam proses kli­ring
dan penyelesaian yang pada akhir­nya
dapat menciptakan rasa nyaman bagi
pelaku pasar modal maupun investor
serta dapat menarik investor untuk ber­
transaksi di pasar modal.
Lebih lanjut, dalam presentasinya ter­
kait dengan Securities Settlement System
(SSS), Dawn A. Patterson (Associate
Director, Office of Compliance Inspection
and Examination, SEC) menyampaikan,
per­aturan dan prosedur dari SSS suatu ne­
gara harus jelas dan transparan. Peraturan
dan prosedur tersebut juga tentunya harus
mengutamakan keamanan penyimpanan
aset, kepastian status penyelesaian
transaksi serta proses yang efisien dalam
proses kliring dan penyelesaian untuk
seluruh transaksi Efek.
Securities Settlement System pada
umum­­nya meliputi beberapa komponen
“Peraturan dan prosedur
Securities Settlement
System suatu negara
harus jelas dan transparan
serta mengutamakan
keamanan penyimpanan
aset”.
Fokuss
ulent statement dan failure to supervise.
Dijelaskan bahwa sangat penting untuk
mendeteksi potensi-potensi pelanggaran
dimana hal ini dapat ditemukan dalam
proses pemeriksaan.
Edisi 03, 2011
Agenda workshop SEC tahun ini dalam ‘International Institute for Securities
Market Development’ berfokus pada peningkatan peran regulator dalam
mengatur, menjalankan, dan mengawasi aktivitas di pasar modal.
­
Edisi 03, 2011
Flow perdagangan, penyelesaian dan pengawasan
pasar modal di Amerika
sistem yang terintegrasi, yaitu: Depo­si­
tory (penyimpanan dan pemindahbuku­
an Efek; dengan atau tanpa pembayaran
(VP/FOP), Clearance (matching, reporting,
confirmation/affirmation), Settlement (un­
tuk transaksi bursa, OTC dan trading plat­
form lain), dan Asset Servicing (dividend,
interest payment, proxies, securities lend­
ing, collateralize lending agreement).
Fokuss
“Dengan menggunakan
sistem database yang
terintegrasi, regulator
dapat memiliki sumber
data yang lengkap dan
analisa yang lebih baik.”
Dalam penjelasannya soal Securities
Settlement, digambarkan secara garis be­
sar, flow perdagangan, penyelesaian dan
pengawasan di pasar modal Amerika
adalah sebagaimana gambar di atas.
Materi menarik lainnya yang dapat
di­sampaikan secara ringkas di sini adalah
tentang Quality Market Intelligence Func­
tion yang disampaikan Lori Walsh, Deputy
Chief, Office of Market Intelligence, SEC.
Materi ini terkait dengan pengembangan
teknologi dalam penyimpanan dan pe­ng­
olahan database (datawarehouse) yang
terintegrasi berdasarkan data dari bebe­
rapa sumber (institusi, termasuk SRO),
serta menggunakan sistem yang tersen­
tralisasi sehingga dapat digunakan untuk
menjalankan fungsi market intelligence di
pasar modal dan perbankan.
Dengan menggunakan sistem data­
base yang terintegrasi, regulator dapat me­
miliki sum­ber data yang lengkap dan anali­
sa yang lebih baik karena sistem ini dapat
membantu mendeteksi suatu trend dan
mengidentifikasi area atau aktivitas yang
memiliki risiko tinggi untuk selanjutnya
dilakukan pengawasan lebih mendalam.
Dengan demikian regulator pada akhir­nya
dapat memperbaiki sistem manajemen re­
siko untuk industri pasar modal.
Sebagaimana di pasar modal Indo­
ne­sia, saat ini Bapepam-LK bersama de­
ngan SRO (BEI, KPEI, KSEI) juga sedang
membangun suatu sistem database yang
terintegrasi (data warehouse). Project ber­
sama ini dapat dikembangkan lebih lan­
jut sehingga bisa saja menjadi cikal bakal
Quality Market Intelligence Function untuk
pasar modal Indonesia. l
[Dharma Setyadi]
T
ak terasa, sistem C-BEST (The
Central Depository and Book
Entry Settlement System) yang
menyimpan seluruh data portofolio
investor di pasar modal Indonesia telah
berusia 11 tahun. Meski sistem yang
dikembangkan Capco, pengembang sis­
tem besar di Eropa ini masih terbilang
canggih de­ngan tekno­logi yang sedang
tren saat ini, menurut Sulistyo Budi,
Direktur KSEI, pi­haknya akan terus
mengevaluasi sistem andalan ini.
“Kami akan menyiapkan next genera­
tion C-BEST, tetapi masih dalam tahap
pengkajian untuk tahun ini. Akan di­eva­
luasi, apakah dibuat baru sama sekali, atau
hanya direparasi untuk menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi,” ung­
kap profesional yang berkarier di KSEI
sejak 11 tahun lalu, saat C-BEST mulai
dioperasikan.
Sebagai direktur yang membawahi
bidang operasional dan teknologi infor­
masi, persiapan pembaharuan sistem
utama itulah yang menjadi agenda inter­
nalnya. Sementara, terkait pembe­nahan
infrastruktur pasar modal, KSEI terus
berupaya meningkatkan pelayanan jasa
Kustodian Sentral. Tantangan terberat
KSEI menurutnya adalah tugas pengem­
bangan Single Investor Identity (Single ID).
Sesuai amanat regulasi pasar modal, yaitu
Peraturan Bapepam-LK No. V.D.3 yang ter­
bit pada 28 Desember 2010, pada tahun
2012 semua investor harus sudah me­
miliki Single ID.
Pengumpulan data investor yang
di­lakukan para Pemegang Rekening
KSEI, yaitu Perusahaan Efek dan Bank
Kustodian, ternyata tidak mudah dalam
praktiknya. Sehingga saat ini, dari sekitar
344.000 Sub Rekening Efek yang tercatat
di KSEI, baru sekitar 234.000 investor yang
memiliki Single ID. “Data Single ID yang
sudah tercatat itupun masih harus kami
screening, untuk mengantisipasi jika ada
lebih dari satu identitas berbeda yang
sebetulnya milik investor yang sama,”
ungkap lulusan Magister Ilmu Komputer,
Universitas Indonesia itu.
Boleh dibilang, dunia Sulistyo adalah
dunia IT (information technology). Sejak
lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB)
dan mengantongi gelar Insinyur Teknik
Elektro, Sulistyo bekerja di perusahaan
IT selama sepuluh tahun. Satu dasawarsa
dilewati di perusahaan pengembang
software dan hardware, baru kemudian
beranjak ke KSEI dan bergabung dengan
Divisi Teknologi Informasi, hingga men­
Sulistyo Budi
Siapkan ‘Next Generation C-BEST’
Sulistyo Budi
duduki jabatan sebagai Direktur KSEI
sejak setahun lalu.
Pria kelahiran Jogjakarta, 30 Agustus
1965 itu berhasil melewati tantangan
yang sempat disampaikan salah satu
dosennya di ITB untuk tidak jadi kutu
loncat di dunia kerja. Bekerja dengan se­
baik-baiknya, gaji (reward) nomor dua. Di
masanya, lulusan kampus berlambang
Ganesha itu terkenal sering berpindahpindah kerja dalam waktu singkat.
“Ada tiga hal dalam bekerja yang
membuat orang bertahan di satu tempat,
pertama karier, kedua reward, dan ketiga
lingkungan kerja,” tandasnya. Susah untuk
mendapatkan ketiganya. Bila dua saja ter­
penuhi, itu sudah bagus. Di KSEI, diakui
Sulistyo, relatif ia dapatkan semuanya.
Itulah yang membuatnya bertahan hing­
ga kini. “Suasana bekerja di KSEI sangat
kekeluargaan, apalagi mengingat masamasa transisi dari perdagang­an manual
menjadi scripless, dimana kami sering pu­
lang larut malam apabila terjadi masalah
sistem,” kenangnya.
Meski masih bersentuhan dengan
IT, penggemar olahraga bulutangkis ini
sudah merasakan industri pasar modal
“Salah satu hal yang
membuat saya bertahan
hingga saat ini di KSEI
adalah suasana kerjanya
yang kekeluargaan.”
Fokuss
se­bagai dunianya saat ini. “Saya kemung­
kinan tidak akan jauh-jauh lagi dari ling­
kungan ini,” ungkapnya saat ditanya ob­
sesinya ke depan. Potensi pertumbuhan
pasar modal Indonesia menurutnya sa­
ngat besar. Jumlah investor masih kurang
dari 0,5% dibanding jumlah penduduk
Indonesia. “Bandingkan dengan investor
di negara-negara lain, seperti Singapura
yang lebih dari separuhnya sudah berin­
vestasi di pasar modal,” paparnya.
“Saya orang yang going with the flow.
Tidak punya rencana muluk. Saya hanya
menjalankan dengan sebaik-baiknya apa
yang ditugaskan pada saya,” ketika dita­
nya lebih detail apa rencananya ke depan
bila tak lagi menduduki kursi Direksi KSEI.
Dan hebatnya, Sulistyo mengaku tidak
pernah membawa pekerjaan ke rumah,
sejak awal kariernya. “Saya selalu bekerja
semaksimal mungkin, dan bila pekerjaan
belum selesai akan saya bereskan di kan­
tor. Sehingga saat pulang ke rumah, tidak
ada lagi beban,” ungkap pria yang selalu
merasa berbulan madu dengan sang istri
karena belum dikaruniai momongan. l
Edisi 03, 2011
Meski masih terbilang canggih, KSEI berencana memperbaharui sistem
C-BEST yang kini telah berusia 11 tahun. Semua itu akan dikaji untuk
mengantisipasi kebutuhan layanan jasa Kustodian Sentral yang semakin
berkembang ke depan.
aktivitas
Surveillance Audit Sertifikasi ISO
9001:2008
Dalam upaya menjalankan sistem mutu yang efektif,
ekonomis dan secara konsisten mampu menjaga dan
memperbaiki mutu layanan secara berkesinambungan,
KSEI menjalankan kegiatan International Organization for
Standardization (ISO) dan mendapatkan sertifikasinya sejak
tahun 2001. Bulan Mei lalu, KSEI berhasil mempertahankan
Sertifikasi ISO 9001:2008 yang telah diperoleh melalui
proses Surveillance Audit yang dilakukan oleh PT SGS
Indonesia. Dengan hasil tersebut, KSEI berharap dapat terus
menjamin kepuasan pemakai jasa serta meningkatkan
kualitas layanannya.l
Sosialisasi Kartu AKSes di pulau Kalimantan
RUPS Tahunan KSEI 2011
Edisi 03, 2011
KSEI menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Tahunan pada Rabu, 15 Juni 2011 di Grand
Ballroom The Dharmawangsa, Jakarta. RUPS Tahunan yang
dihadiri oleh para pemegang saham tersebut membahas
serangkaian agenda, antara lain persetujuan atas Laporan
Tahunan Perseroan dan Pengesahan Laporan Keuangan
Perseroan tahun 2010, pemberian bonus bagi karyawan,
Direksi dan Dewan Komisaris, persetujuan penjualan
Treasury Stock, persetujuan perubahan Anggaran Dasar
KSEI tentang Komposisi Kelompok Pemegang Saham,
pengangkatan wakil Pemegang Saham sebagai Komite
Anggaran Perseroan tahun buku 2012, serta penunjukan
Akuntan Publik untuk mengaudit buku Perseroan tahun
buku 2011. l
statistik
Total Distribusi “Corporate Action”
(Periode Januari - Mei 2011)
�����������������������������������������
����������������������������
Januari - Mei 2011
Dana
Fokuss
Melanjutkan rangkaian kegiatan Sosialisasi Kartu AKSes di tahun
2011, KSEI menyelenggarakan sosialisasi di 2 (dua) kota di pulau
Kalimantan, yaitu Pontianak dan Balikpapan. Diselenggarakan di
Hotel Mercure Pontianak pada Kamis, 5 Mei 2011, KSEI menghadirkan
Direktur KSEI, Margeret Mutiara Tang sebagai pembicara utama di­
dam­­pingi oleh Nico Omer Jonckheere, Vice President Research and
Analyst PT Valbury Asia Securities, dan Adrian Maulana, Duta Kartu
AKSes. Setelah Pontianak, Balikpapan menjadi kota tujuan KSEI
selanjutnya dalam kampanye kepemilikan dan penggunaan Kartu
AKSes tersebut. Acara yang dilaksanakan pada Kamis, 19 Mei 2011
ini, bertempat di Hotel Novotel Balikpapan dan seperti sosialiasi
sebelumnya di Pontianak, masih menghadirkan Adrian Maulana
selaku Duta Kartu AKSes. Namun kali ini pembicara utama adalah
Direktur KSEI, Sulistyo Budi dengan didampingi Norico Gaman,
Kepala Riset PT BNI Securities. l
Equity (Dividen dan Exercise)
Debt (Bunga dan Pokok)
Total Dana
Efek
Rp (miliar)
USD (juta)
18.264,53 13,92 11.893,57 7,24 30.158,10 21,16 (Jumlah/Unit Efek)
Saham
�������
������
�������
������
�������
������
�������
������
�������
������
25.465.811.169 Waran
144.505.186 HMETD
79.473.191.702 ����������������������������������
����������������������������
�����������������������������������������������
����������������������������
����������������������
��������
��������
��������
�������
�������
�������
�������
�������
�������
��������
�������
��������
�������
�������
�������
�������
�������
�������
�������
�������
Download