ASAS KEADILAN DALAM PENGATURAN PENGELOLAAN PERTAMBANGAN DI INDONESIA Tesis Diajukan Kepada Program Pascasarjana Magister Ilmu Hukum Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum Disusun Oleh: Laurens, SH NPM: 322010001 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA JULI 2012 i ii iii KATA PENGANTAR Dalam asas keadilan pengaturan pengelolaan pertambangan di Indonesia, maka keadilan mencakup antara pihak perusahaan pertambangan dan rakyat Indonesia yang diwakili oleh Pemerintah Indonesia. Diskusi mengenai konsep keadilan mau tidak mau harus mengacu kepada pendapat para tokoh serta konsep keadilan yang memang telah ada di dalam UndangUndang. Gagasan keadilan telah menjadi pokok pembicaraan serius sejak awal munculnya filsafat Yunani. Teori-teori Hukum Alam tetap mempertahankan keadilan sebagai mahkota hukum. Namun seiring waktu terjadi perubahan konsep keadilan. Perubahan konsep keadilan dari waktu ke waktu lebih banyak terjadi pada dataran operasional, sedangkan sifatnya selalu statis dan politis. Di indonesia sendiri, konsep keadilan sebenarnya telah diusung oleh para pendiri negara Indonesia, seperti misalnya Soekarno dan Mohammad Hatta. Para founding fathers menamakannya sebagai keadilan sosial. Keadilan sosial ini tidak sama dengan nilai-nilai keadilan yang diimpikan dalam falsafah kehidupan yang biasa dikembangkan oleh para filsuf. Namun, ujung dari pemikiran dan impian-impian tentang keadilan itu adalah keadilan aktual dalam kehidupan nyata yang tercermin dalam struktur kehidupan iii kolektif dalam masyarakat. Artinya, ujung dari semua berbagai ide tentang keadilan di atas adalah keadilan sosial yang nyata. Dalam konteks negara Indonesia, keadilan sosial bagi jaminan akses pertambangan bagi seluruh rakyat sangat disadari oleh para founding fathers di negeri ini. Hal ini terlihat dalam Pasal 33 ayat (3) UUD NKRI Tahun 1945 yang berbunyi “bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Oleh sebab itu semua produk peraturan mengenai pertambangan harus didasarkan pada Pasal 33 ayat UUD NKRI Tahun 1945 yang merupakan payung hukum dari konsep keadilan dalam pengelolaan Pertambangan. Penulis menyadari bahwa Tesis ini dapat selesai karena bantuan dari kedua pembimbing penulis. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Teguh Prasetyo, SH., Msi yang telah mengkoreksi setiap isi dan memberikan masukan-masukan yang berarti. Demikian pula kepada Bapak Krishna Djaya Darumurti, SH., MH yang telah bersedia untuk melakukan diskusi-diskusi, koreksi dan mempertajam tulisan penulis. Terima juga penulis sampaikan kepada Dr. Tri Budiyono, SH., M.Hum selaku Kepala Program Studi MIH UKSW yang selalu memberi dorongan untuk dapat menyelesaikan studinya. iv Terima kasih kepada Bapak Marthinus Asmuruf, SH., M.Si, Ibu Helen Y Ronsumbre, S.Pd, selaku atasan penulis yang telah memberi persetujuan untuk melanjutkan ke jenjang S2. Saudara Richard Suebu, ST., M.Si, selaku teman dan rekan kerja yang banyak membantu Penulis dalam mengakomodasi penulis dalam program pegawai tugas belajar pada Pemerintah Daerah Kota Jayapura. Kepada Agustinus Lensru, SH yang merupakan teman diskusi penulis. Teman teman kuliah PPS MIH angkatan 2010 Ade Luis Lapailaka, Edward Nicodemus Lontah, Decky Wospakrik, Arie Purnomosidi, Edwin P Tampake, Mariske M. Tampi, Jaime Xavier. Kepada Kakak Alfred Lehurliana yang selalu menemani penulis dalam studi S1 dan S2 di Salatiga dari Tahun 1998 sampai dengan saat ini. Kepada Istriku Phile Thetrince Rimai Riana Bonay, S.Psi yang selalu berjalan bersama penulis untuk selalu optimis dalam menyelesaikan studi. Anak-anakku Philansia Rinjani Koibur, Yeremia Paskalino Koibur, dan Kris Tri Timotius Satya Koibur, yang selalu menyinari dan menyemangati dalam setiap perjalanan, kepada Istriku tercinta dan ketiga anakku kupersembahkan apa yang kubuat semua dalam studi ini sebagai bukti kasih sayang dan cinta dariku sebagai seorang Bapak dan Suami. Kepada Kedua Orang Tuaku dan Bapak dan Ibu Mertuaku di Jayapura. Penulis juga menyadari, masih banyak pihak yang ikut berperan serta yang tidak mungkin penulis sebutkan namanya, tetapi dari hati yang terdalam v penulis menyampaikan terima kasih dan penulis yakin Tuhan Yesus Kristus yang mempunyai Hikmat dan Pengetahuan akan selalu memberikan Berkat dan Karunia. Semoga thesis yang saya tulis ini berguna bagi orang lain. Salatiga, Juni 2012 Laurens, SH vi DAFTAR ISI Halaman Judul ................................................................................................. i Lembar Pengesahan ......................................................................................... ii Kata Pengantar ............................................................................................... iii Daftar Isi ......................................................................................................... vii Daftar Gambar Dan Tabel ................................................................................ ix Abstraksi .......................................................................................................... x Bab I Pendahuluan ................................................................................... 1 A Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B Rumusan Masalah ................................................................................ 10 C Tujuan Penelitian ................................................................................ 10 D Manfaat Penelitian .............................................................................. 11 E Landasan Teori..................................................................................... 11 F Metode Penelitian ............................................................................... 25 G Sistematika Penulisan ......................................................................... 29 Bab II Konsep Keadilan Atas Penguasaan dan Penggunaan A Kekayaan Alam ............................................................................... 31 Konsep keadilan ................................................................................... 33 1. Pandangan Tradisional ......................................................................... 34 2. Pandangan Modern .............................................................................. 42 vii 3. Pandangan Tokoh Bangsa .................................................................... 51 B Fungsi Pemerintah Sebagai Pewujud Keadilan Sosial......................... 58 C Asas Keadilan Dalam Materi Muatan Peraturan Perundang-Undangan 69 D Makna Keadilan Dalam Penguasaan dan Penggunaan Kekayaan Alam Menurut Pasal 33 UUD 1945 ..................................................... 74 Bab III Keadilan di Dalam Peraturan Pengelolaan Pertambangan di Indonesia...................................................................................... 87 A Sejarah Pengaturan Pertambangan di Indonesia ................................... 88 B Asas Keadilan Dalam Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan Pertambangan ........................................................................................ 96 1. PERPU 37 Tahun 1960 Tentang Pertambangan ................................... 96 2. UU Nomor 11 Tahun 1967 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan ....................................................................................... 109 3. UU Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara ................................................................................................ 126 Asas Keadilan di Dalam Peraturan Pelaksana Pertambangan .............. 148 1. UU Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Papua..... 148 Bab IV Penutup ............................................................................................ 167 C A Kesimpulan .......................................................................................... 167 B Saran ..................................................................................................... 175 Daftar Pustaka ............................................................................................... 178 Lampiran viii Daftar Gambar dan Tabel Gambar. 1 Hirarki Penanaman Modal Dalam Keterlibatan Perekonomian Di Indonesia ......................................................................................... 77 Tabel. 1 Panca Fungsi Negara Dalam Menguasai Sumberdaya Alam ............ 86 Tabel. 2 Pemaknaan Keadilan Dalam UU Terkait Pertambangan Mineral Dan Batubara .................................................................................... 175 ix ABSTRAKSI Konsepsi keadilan mengenai penguasaan dan penggunaan kekayaan alam yang terkandung dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah keadilan sosial. Landasan konstitusional konsepsi keadilan dalam pengelolaan pertambangan adalah Pasal 33 UUD 1945. Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan: “bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Dalam Pasal 33 UUD 1945 konsepsi “dikuasai oleh Negara” ini, merupakan kreasi dan kecerdikan intelektual dari para pendiri Negara kita tersebut, karena bila dirumuskan dengan kata “dikuasai oleh Pemerintah”, maka rumusan tersebut akan bermakna dapat dikuasai baik oleh Pemerintah Pusat maupun oleh Pemerintah Daerah. Sesuai konsep Hukum Administrasi Negara, bahwa Pemerintah dapat berarti Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Jadi bila dirumuskan dengan kata dikuasai oleh Pemerintah, maka amanat untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat dapat menjadi hanya sebatas kemakmuran rakyat setempat tempat terdapatnya bahan galian dimaksud. Selanjutnya dalam Pasal 33 UUD 1945, dirumuskan oleh founding father bahwa: ...”dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”. Pemanfaatan bahan galian, tujuannya hanya satu yaitu: untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat seluruh Indonesia. Bila yang dimaksudkan tujuannya untuk lebih menekankan pada rakyat setempat (tempat terdapatnya bahan galian tersebut), maka tentunya akan dirumuskan dengan kata ‘kemakmuran masyarakat’ dan bukan ‘kemakmuran rakyat’. Dari hal tersebut, jelas bahwa founding father Negara Indonesia menghendaki bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara; bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat Indonesia—bukan hanya masyarakat setempat. Dalam materi muatan peraturan perundang-undangan pertambangan, hanya ketentuan dalam Perpu 37 Tahun 1960 yang mendekati prinsip keadilan sosial dalam penguasaan dan penggunaan pertambangan berdasarkan UUD 1945 yaitu Pasal 33 UUD 1945. UU Nomor 11 Tahun 1967 hanya menekankan kepada keadilan distributif. Sedangkan UU No 4 Tahun 2009 dan peraturan pelaksana pertambangan yaitu UU No. 21 Tahun 2001 lebih menekankan kepada keadilan distributif dan komunitatif. Kata Kunci: Keadilan Sosial, Pengaturan Pertambangan, Pengelolaan Pertambangan, Asas Keadilan. x