Volume 11 ISSN 9 Nomor 1 Maret 2014 0216-8537 770216 8 5 37 21 11 1 Hal. 1 -102 Tabanan Maret 2014 Kampus : Jl. Wagimin No.8 Kediri - Tabanan - Bali 82171 Telp./Fax. : (0361) 9311605 PEMBERIAN PUPUK NPK DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PRODUKTIVITAS RUMPUT Setaria splendida Stapf PANDE GEDE GUNAMANTA KETUT TURAINI INDRA WINTEN I WAYAN SUKASANA PS. Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Tabanan ABSTRAK Penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi terhadap produktivitas rumput Setaria splendida Stapf telah dilakukan di Rumah Kaca kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tabanan dari bulan Pebruari 2013 sampai dengan bulan April 2013. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) terdiri dari dua faktor yaitu pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi, setiap perlakuan kombinasi diulang tiga kali. Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi berpengaruh tidak nyata (p ≥ 0,05) terhadap seluruh parameter yang diamati. Perlakuan pupuk NPK berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01) dan nyata (p ˂ 0,05) terhadap sebagian besar parameter yang diamati, kecuali terhadap parameter tinggi tanaman dan lingkar rumpun. Semakin tinggi jumlah pupuk NPK diberikan pada tanaman dapat meningkatkan berat segar biomas tanaman dan produksi bahan kering tanaman. Produksi bahan kering tanaman hasil tertinggi diperoleh pada pemberian pupuk NPK 400 kg ha-1 yaitu 23,83 g meningkat 28,75 % bila dibandingkan dengan kontrol (20,08 g), dan hasil berat segar biomas tanaman tertinggi diperoleh pada pemberian pupuk NPK 400 kg ha-1 yaitu 280,58 g meningkat 28,75 % bila dibandingkan dengan kontrol (217,92 g). Tingkat pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi optimum belum diperoleh pada penelitian ini. Hubungan antara perlakuan pupuk NPK dengan produksi bahan kering tanaman adalah linier. Kata kunci : pupuk NPK, pupuk kandang sapi, rumput Setaria spledida Stapf PENDAHULUAN Petani peternak di pedesaan memberi pakan ternaknya berupa rumput yang tumbuh secara alami. Peningkatan produktivitas ternak yang optimal dengan pemberian pakan rumput alami akan sulit dicapai, sebab kualitas pakan tersebut rendah dan jumlahnya bergantung pada musim hujan. Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas rumput sebagai hijauan pakan ternak dapat dilakukan dengan penanaman rumput setaria gajah (Setaria splendida Stapf). Setaria splendida Stapf disebut juga sebagai rumput lampung atau setaria gajah. Rumput ini berasal dari Afrika tropika dan merupakan tanaman berumur panjang, termasuk rumput yang berumpun dengan rhizome pendek dan jumlah anakannya banyak (Jayadi, 1991). Komposisi zat gizi rumput setaria (dasar BK) terdiri dari: abu 11,5 %; ekstrak eter (EE) 2,8 %; serat kasar (SK) 32,5 36 %; bahan ekstrak tanpa nitrogen (BETN) 44,8 %; protein kasar (PK) 8,3 %; dan total digestible nutrients (TDN) 52,88 %, serta mampu berproduksi hijauan mencapai 100 ton rumput segar ha-1th-1 (Rukmana, 2009). Setaria splendida Stapf merupakan jenis tanaman yang responsif terhadap pupuk N. Tanaman yang responsif terhadap pemupukan nitrogen pertumbuhannya cepat serta membutuhkan air dan unsur hara lebih banyak jika dibandingkan dengan jenis tanaman yang kurang responsif. Unsur N merupakan unsur hara makro yang bermanfaat untuk memacu pertumbuhan dan jika kekurangan unsur N akan menghambat pertumbuhan (Kuhl, 1974). Unsur P adalah merupakan bagian dari inti sel, dan penting untuk pembelahan sel. Kekurangan unsur P ini dapat menyebabkan pertumbuhan kerdil, jumlah tunas sedikit, dan lambatnya pertumbuhan. Kekurangan fosfor dapat menyebabkan terakumulasinya lemak dalam jumlah besar dalam sel. Unsur P Majalah Ilmiah Untab, Vol. 11 No. 1 Maret 2014 merupakan penyusun ikatan pirofosfat dari ATP (Adenosine Tri Phosphat) yang kaya energi dan merupakan bahan bakar untuk semua kegiatan biokimia di dalam sel hidup (Anon., 2005). Unsur hara K merupakan unsur hara makro yaitu unsur hara yang digunakan oleh sel-sel tanaman selama proses asimilasi energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis. Kekurangan unsur K pada tumbuhan dapat menyebabkan tumbuhan menjadi layu, thallus menjadi tidak kuat dan mudah terserang penyakit (Nicholls, 1993). Selain itu kekurangan unsur K dapat mengakibatkan lambatnya fotosintesis dan pertumbuhan serta meningkatnya proses respirasi (Round, 1977). Pemberian pupuk, kesuburan lahan garapan dapat dipertahankan atau bahkan dapat ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan produktivitas tanaman rumput yang dibudidayakan (Rustandi, 1982). Salah satu jenis pupuk yang cukup baik, agar sifat fisik tanah dapat dipertahankan adalah pupuk organik (pupuk kandang). Pupuk ini dapat terbentuk dari kotoran hewan yang sudah lapuk/hancur dan berubah menjadi bagian tanah (Murbandono, 1999). METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di Rumah Kaca kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tabanan dari bulan Pebruari 2013 sampai dengan bulan April 2013. Bahan yang dipergunakan adalah : bibit Setaria splendida Stapf, media tanah, pupuk kandang sapi dan pupuk NPK Phonska dengan perbandingan N:P:K (10:10:10), Regent, Sevin 5 D. Alat-alat yang digunakan adalah polibag, timbangan, meteran, pisau, gunting, kantong kertas, dan oven. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan yang dicoba terdiri dari dua faktor yang disusun secara faktorial, yaitu : Faktor pertama adalah tingkat pupuk kandang sapi (K) yang terdiri dari : K0 = 0 t ha-1 ( 0 g pot-1 ); K1 = 15 t ha-1 ( 37,5 g pot1); K2 = 30 t ha-1 ( 75 g pot-1 ). Faktor kedua adalah tingkat pupuk NPK (P) yang terdiri dari : P0 = 0 kg ha-1 ( 0 g pot-1); P1 = 200 kg ha-1 ( 0,50 g pot-1); P2 = 400 kg ha-1 ( 1,00g pot-1). Media tanah yang dipakai dikering udarakan kemudian ditumbuk halus dan diayak dengan ayakan berdiameter 4 mm. Tanah dicampur dengan pupuk kandang sapi sesuai dengan tingkat perlakuan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam polybag dengan berat yang sama sebanyak 5 kg, Bibit rumput Setaria splendida Stapf yang digunakan diambil dari sobekan rumpunnya (pols). Bagian vegetatif dari sobekan rumpun dipotong untuk didapatkan tinggi dan berat yang hampir sama yaitu ± 15 g, pols yang digunakan sebanyak 72 batang sobekan. Bibit ditanam dengan posisi tegak, setiap polybag ditanam 1 bibit (pols).. Setelah selesai penanaman, semua polybag disiram dengan air secukupnya agar tanah tetap lembab. Pupuk kandang sapi diberikan satu minggu sebelum tanam sesuai dengan dosis perlakuan, sedangkan pupuk NPK diberikan satu minggu setelah tanam dengan dosis sesuai dengan tingkat perlakuan. Parameter produktivitas rumput diamati antara lain: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, lingkaran rumpun, jumlah anakan, dan produksi bahan kering. Data hasil pengamatan dianalisis secara statistik dengan sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) pada taraf 5% bila interaksi tidak nyata, sedangkan bila interaksi nyata sampai sangat nyata maka dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5% (Gomez dan Gomez, 1995). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil analisis statistika menunjukkan bahwa interaksi antara perlakuan pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi berpengaruh tidak nyata (p ≥ 0,05) terhadap seluruh parameter yang diamati. Tidak terjadinya interaksi antara kedua faktor dikarenakan kedua faktor perlakuan tidak saling mempengaruhi atau pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh masing-masing faktor perlakuan secara bebas. Perlakuan pupuk NPK berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01) dan nyata (p ˂ 0,05) terhadap sebagian besar parameter yang diamati, kecuali terhadap parameter tinggi tanaman dan lingkar rumpun. Perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01) dan nyata (p ˂ 0,05) terhadap semua parameter yang diamati. Pande Gede Gunamanta,Ketut Turaini Indra Winten, I Wayan Sukasana, Pemberian Pupuk... 37 Pupuk NPK Perlakuan pupuk NPK terhadap tinggi tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh tidak nyata (p ˃ 0,05), hasil tertinggi ditunjukkan pada pemberian 400 kg ha-1 yaitu sebesar 83,49 cm ( Tabel 1). Perlakuan pupuk NPK terhadap lingkar rumpun rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh tidak nyata (p ˃ 0,05), hasil tertinggi ditunjukkan pada pemberian 400 kg ha-1 yaitu sebesar 32,05 cm dan terendah ditunjukkan pada perlakuan tanpa pupuk/kontrol (28,11 cm). Perlakuan pupuk NPK terhadap jumlah daun tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), pada pemberian 400 kg ha-1 yaitu sebesar 79,83 helai meningkat sebesar 26,21 % dibandingkan dengan kontrol (63,25 helai) ( Tabel 1). Perlakuan pupuk NPK terhadap luas daun rumpun-1 tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), hasil tertinggi ditunjukkan pada pemberian 400 kg ha-1 yaitu sebesar 2627,97 cm2 lebih tinggi 9,46 % dibanding kontrol (2400,97 cm2). Perlakuan pupuk NPK terhadap jumlah anakan rumpun-1 tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), hasil tertinggi pada pemberian pupuk 400 kg ha-1 sebesar 14,33 buah meningkat 34,30 % dibandingkan dengan kontrol 10,67 buah (Tabel 2). Perlakuan pupuk NPK terhadap hasil berat segar biomas rumpun-1 tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), hasil tertinggi diperoleh pada pemberian pupuk NPK 400 kg ha-1 yaitu 280,58 g meningkat 28,75 % bila dibandingkan dengan kontrol (217,92 g). Perlakuan pupuk NPK terhadap produksi bahan kering rumpun-1 tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), hasil tertinggi diperoleh pada pemberian pupuk NPK 400 kg ha-1 yaitu 23,83 g meningkat 28,75 % bila dibandingkan dengan kontrol (20,08 g). Pupuk Kandang Sapi Perlakuan pupuk kandang sapi terhadap tinggi tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), hasil tertinggi pada pemberian 30 t ha-1 yaitu sebesar 84,90 cm meningkat sebesar 5,72 % dibandingkan dengan kontrol (80,31 cm) ( Tabel 1). 38 Perlakuan pupuk kandang sapi terhadap lingkar rumpun tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh nyata (p ˂ 0,05), hasil tertinggi pada pemberian 30 t ha-1 yaitu sebesar 33,54 cm, pemberian 15 t ha-1 sebesar 29,19 cm dan terkecil pada perlakuan kontrol (27,83 cm). Perlakuan pupuk kandang sapi terhadap jumlah daun tanaman-1 rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), hasil tertinggi pada pemberian 30 t ha-1 yaitu sebesar 77,42 helai meningkat sebesar 15,69 % dibandingkan dengan kontrol (66,92 helai). Perlakuan pupuk kandang sapi terhadap luas daun rumpun-1 tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), hasil tertinggi pada pemberian 30 t ha-1 yaitu sebesar 2652,49 cm2 meningkat sebesar 7,98 % dibandingkan dengan kontrol (2456,54 cm2) ( Tabel 1). Tabel 1. Pengaruh tunggal pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan rumput Setaria splendida Stapf. Perlakua n Tinggi tanama n (cm) Pupuk NPK (kg ha-1) 0 (P0) 81,78 a Lingka r rumpun (cm) Jumlah daun tanaman -1 (helai) Luas daun rumpun -1 (cm2) 28,11 a 63,25 b 2400,97 b 2547,23 a 2627,97 a 87,29 200 (P1) 80,77 a 30,41 a 70,33 b 400 (P2) 83,49 a 32,05 a 79,83 a ns 7,75 27,83 b 66,92 b 29,19 ab 33,54 a 69,08 b BNT 5 % ns Pupuk kandang sapi (t ha-1) 0 (K0) 80,31 b 15 (K1) 80,83 b 30 (K2) 84,90 a BNT 5 % 3,45 4,45 77,42 a 7,75 2456,54 b 2467,14 b 2652,49 a 87,29 Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada perlakuan dan kolom yang sama adalah tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Perlakuan pupuk kandang sapi terhadap jumlah anakan rumpun-1 tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), jumlah anakan tertinggi pada Majalah Ilmiah Untab, Vol. 11 No. 1 Maret 2014 pemberian 30 t ha-1 yaitu sebesar 13,92 buah meningkat sebesar 26,55 % dibandingkan dengan kontrol (11,00 buah) ( Tabel 2). Perlakuan pupuk kandang sapi terhadap berat segar biomas rumpun-1 tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh sangat nyata (p ˂ 0,01), hasil tertinggi diperoleh pada pemberian pupuk kandang sapi 30 t ha-1 yaitu sebesar 289,17 g meningkat sebesar 33,83 % dibandingkan dengan hasil perlakuan kontrol sebesar 216,08 g. Perlakuan pupuk kandang sapi terhadap produksi bahan kering rumpun-1 tanaman rumput Setaria splendida Stapf berpengaruh tidak nyata (p ≥ 0,05) pada beberapa tingkat pemberian pupuk kadang sapi, hasil tertinggi pada pemberian 30 t ha-1 yaitu sebesar 23,17 g terendah pada perlakuan tanpa pupuk (control) sebesar 21,75 g ( Tabel 2). Tabel 2. Pengaruh tunggal pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi terhadap produktivitas tanaman rumput Setaria splendida Stapf. Perlakuan Pupuk NPK (kg ha-1) 0 (P0) 200 (P1) 400 (P2) Jumlah anakan rumpun-1 (buah) 10,67 b 13,42 a 14,33 a BNT 5 % 1,97 Pupuk Kandang sapi (t ha-1) 0 (K0) 11,00 b 15 (K1) 13,50 a 30 (K2) 13,92 a BNT 5 % 1,97 Berat segar Biomas tanaman rumpun-1 (g) Produksi bahan Kering Tanaman rumpun-1 (g) 217,92 b 252,33 b 280,58 a 36,11 20,08 a 22,92 a 23,83 a 1,62 216,08 b 21,75 a 245,58 ab 21,92 a 289,17 23,17 a a 36,11 ns Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada perlakuan dan kolom yang sama adalah tidak berbeda nyata pada uji BNT 5%. Pembahasan Perlakuan pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan maupun pada hasil produksi tanaman rumput Setaria splendida Stapf tidak menunjukkan interaksi yang nyata (p ≥ 0,05). Berarti bahwa tingkat pemberian pupuk NPK dengan pupuk kandang sapi tidak saling terkait dalam memberikan respon pada pertumbuhan dan produksi rumput Setaria splendida Stapf. Masing-masing faktor perlakuan memberikan respon sendiri-sendiri tidak tergantung dari faktor perlakuan lainnya, sehingga respon perlakuan kombinasi dalam penelitian ini dapat di lihat dari pengaruh masing-masing faktor perlakuan. Pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman yaitu pada tinggi tanaman, lingkar rumpun, jumlah daun, luas daun, jumlah anakan, serta berat segar biomas rumput Setaria splendida Stapf. Berpengaruhnya pupuk tersebut pada pertumbuhan tanaman dikarenakan adanya perbaikan agregasi tanah akan memperbaiki permeabilitas dan peredaran udara tanah sehingga tanaman telah membentuk sistem perakaran yang kuat dan luas. Akar tanaman mudah menembus lebih dalam sehingga tanaman lebih kokoh dan lebih mampu menyerap hara serta air lebih banyak (Oades, 1995). Sistem perakaran yang cukup kuat dan luas tersebut membentuk anakan yang lebih banyak dan menyebar sehingga lingkar rumpunnya menjadi lebih panjang (Suryandari, 1987). Pemupukan organik ini dapat berfungsi sebagai granulator butir-butir mineral, sebagai sumber pokok dua unsur utama P dan S serta salah satu sumber nitrogen (Buckman dan Brandy, 1982). Pemupukan tersebut juga memacu tanaman untuk membentuk komponen bahan kering yaitu karbohidrat dan protein lebih banyak melalui proses fotosintesis (Harjadi, 1983). Hal ini terlihat dari korelasi positif antara produktivitas bahan kering tanaman rumpun-1 dengan berat segar biomas tanaman (r = 0,920**). Perlakuan pemberian pupuk NPK mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi rumput Setaria splendida Stapf. Pemberian pupuk NPK meningkatkan produktivitas bahan kering tanaman dengan nilai tertinggi pada tingkat pemberian 400 kg ha-1. Tingginya nilai tersebut didukung oleh komponen pertumbuhan tanaman seperti jumlah daun (r = 0,993**), luas daun (r = 0,993**) dan jumlah anakan (r = 0,998**). Meningkatnya jumlah daun dan luas daun akan meningkatkan kemampuan tanaman dalam mengintersepsi cahaya matahari yang masuk pada kanopi daun tanaman, sehingga aktifitas fotosintesis semakin terpacu yang menyebabkan fotosintat yang dihasilkan Pande Gede Gunamanta,Ketut Turaini Indra Winten, I Wayan Sukasana, Pemberian Pupuk... 39 semakin banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan organ tanaman dan meningkatkan jumlah anakan. Gardner et al. (1991) menyatakan laju fotosintesis akan meningkat dengan meningkatnya luas daun tanaman sehingga pertumbuhan tanaman menjadi semakin baik. Pemberian pupuk NPK terutama nitrogen, disamping meningkatkan pertumbuhan rumput juga dapat meningkatkan produksi bahan kering (Humphreys, 1981). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu: 1. Interaksi antara pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi belum nampak jelas/nyata pengaruhnya pada pertumbuhan dan produktivitas rumput Setaria splendida Stapf. 2. Pemberian pupuk NPK berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas rumput Setaria splendida Stapf. Hasil tertinggi diperlihatkan pada perlakuan pemupukan 400 kg ha-1. 3. Pemberian pupuk kandang sapi berpengaruh dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi rumput Setaria splendida Stapf. Hasil tertinggi diperlihatkan pada perlakuan pemupukan 30 t ha-1. 4. Pada penelitian ini belum diperoleh tingkat pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi yang optimum terhadap pertumbuhan dan hasil produksi rumput Setaria splendida Stapf. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di lapang terbuka dengan tingkat pemberian pupuk NPK dan pupuk kandang sapi yang lebih tinggi untuk memperoleh tingkat pemberian pupuk yang optimum pada kedua jenis pupuk tersebut. DAFTAR PUSTAKA Anonimus. 2005. Faktor Pengelolaan Yang Berpengaruh Terhadap Produksi Rumput Laut (Gracilaria verrucosa) Di Tambak Tanah Sulfat Masam (Studi Kasus Dl Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan). Buletin dan Jurnal Penelitian Indonesia 11(7): 1-7. 40 Buckman, H. O. dan Brady, N. C. 1982. Ilmu Tanah. Terjemahan. Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta. Gardner. F.P., Pearce. R.B., Mitchell. L.R. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (terjemahan) Jakarta : Universitas Indonesia (Press). Gomez, K.A., Gomez, A. 1995. Prosedur Statistik untuk Penelitian Pertanian. Jakarta: Universitas Indonesia Press (terjemahan). Harjadi, S.S., 1983. Pengantar Agronomi. Jakarta : PT Gramedia. Humphreys, L.R., 1981. Tropical Pasture Utilisation. Cambridge: Cambridge University Press. Jayadi, S. 1991. Tanaman Makanan Ternak Tropika, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Kuhl, A. 1974. Phosporus. In Stewart, W.D.P. (Ed.). Algal Physiology and Biochemistry. Bot. Monog. Blackwell Scien. Publ. 610-654 pp. Murbandono, L. 1999. Membuat Kompos. Penebar Swadaya, Jakarta. Nicholls, R.E. 1993. Hidroponik Tanaman Tanpa Tanah. Dahara Prize. Semarang. 85-86 Oades, J. M. 1995. Agregasi dalam Tanah (Ed.) terjemahan. Laboratorium Fisika Tanah, Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta. Round. F.E. 1977. The Biology of The Algae. Edward Arnold Publisher. London. Pp 147-161. Rukmana, R. 2009. Budidaya Rumput Unggul. Kanisius, Yogyakarta. Rustandi . 1982. Pengaruh Tingkat Pemupukan Kalium dan Tinggi Pemotongan terhadap Produksi dan Mutu Hijauan Rumput Gajah. Skripsi, LPP. Unsrat Menado. Suryandari, S. 1987. Pengaruh Tingkat Pemupukan Nitrogen dan Fosfat terhadap Beberapa Aspek Pertumbuhan Setaria splendida Stapf dalam Pertanaman Campuran dengan Centrosema pubescens Benth. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Majalah Ilmiah Untab, Vol. 11 No. 1 Maret 2014