ABSTRAK Annisa Pustiasih, Studi Deskriptif Mengenai Coping Strategy Pada Penderita Gangguan Psikofisiologis Neurodermatitis (Lichen Simplex Chronicus) di Puskesmas Pasundan Bandung. Gangguan Psikofisiologis Neurodermatitis (Lichen Simplex Chronicus) bukan dikategorikan sebagai penyakit fisik yang kronis seperti Jantung Koroner, Hipertensi, AIDS, Kanker, Cardiovascular, atau Peptic Ulcers akut yang dapat menjadi penyebab kematian seseorang, namun Neurodermatitis / LSC ini sangat membebani penderita karena rasa gatal yang diderita serta bentuknya yang memborok membuatnya harus segera diobati. Penderita biasanya berobat ke dokter kulit berulang kali bahkan berganti-ganti dokter karena tak kunjung sembuh. Salah satu instansi kesehatan yang menerima pasien Neurodermatitis / LSC terbanyak di Bandung adalah Puskesmas Pasundan. Tujuan dari Puskesmas adalah untuk mengobati pasien agar mampu menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan optimal. Gangguan psikofisiologis Neurodermatitis/LSC tidak semata-mata gangguan pada fisiologis seseorang namun juga sarat dengan kondisi psikologis yang dialami pasien. Kondisi psikologis ini berupa emotional stres, ketegangan. Hal ini terjadi jika penderita menghayati situasi yang dihadapinya sudah tidak dapat dikendalikannya lagi, tidak diharapkan dan dinilai sebagai ancaman atau tuntutan. Neurodermatitis/LSC pada penderita ditemukan berkaitan dengan stres yang dihayati berlarut-larut dan sudah berlangsung lama sehingga semakin memperparah kondisi Neurodermatitis/LSC. Berkaitan dengan tujuan didirikannya Puskesmas, maka masalah strategi penanggulangan stres yang dalam istilah psikologi dikenal sebagai Coping Strategy yang juga dipengaruhi oleh Cognitive Appraisal, menjadi penting untuk diteliti. Coping Strategy terhadap stres seseorang berkaitan dengan bagaimana ia menghayati stres yang sedang dihadapinya dan bagaimana ia mengevaluasi sumberdaya yang dimilikinya Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai Coping Strategy penderita gangguan Psikofisiologis Neurodermatitis kronis/LSC di Puskesmas Pasundan Bandung. Kegunaan penelitian ini adalah untuk memberi informasi kepada para penderita, dokter, perawat, Puskesmas sebagai instansi kesehatan yang terkait mengenai bagaimana Coping Strategy yang dilakukan penderita gangguan psikofisiologis Neurodermatitis di Puskesmas Pasundan Bandung. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah yang diteliti dalam suatu situasi serta menentukan frekuensi dari gejala tertentu pada populasi tertentu. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual. Penyelidikan dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner “Ways Of Coping” dari Lazarus. Validitas yang diperoleh adalah 0, 587 dengan reliabilitas 0, 902. Penelitian ini juga didukung oleh data penunjang lain yang hasilnya ditabulasikan dengan variabel Coping Strategy. Hal ini dimaksudkan untuk menambah informasi mengenai faktor-faktor apa yang dapat memberi kontribusi terhadap Coping Strategy penderita gangguan Psikofisiologis Neurodermatitis/LSC. Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan analisis deskriptif dengan metode statistik persentasi, diperoleh gambaran bahwa sebagian besar penderita gangguan psikofisiologis Neurodermatitis kronis / LSC menggunakan Coping Strategy yang berorientasi pada emosi (86.67%), dengan aspek self controlling paling banyak digunakan (33.33%). Berdasarkan hasil tabulasi silang antara variabel Coping Strategy dan seluruh data penunjang, diperoleh data bahwa 73% penderita yang menggunakan Coping Strategy berorientasi pada emosi menilai situasi yang dihadapinya kedalam stres appraisal atau menimbulkan stres. Penilaian dan penghayatan terhadap situasi yang menimbulkan stres memberi kontribusi besar terhadap Coping Strategy yang digunakan oleh penderita. i