BAB IV ANTIHISTAMIN A. Histamin Histamin adalah suatu senyawa amina yang didalam tubuh dibentuk dari asam amino histidin oleh pengaruh enzim histidin dekarboksilase. Hampir semua organ dijaringan tubuh mengandung histamin itu. Zat tersebut terdapat terutama dalam sel-sel tertentu yaitu mastcell, dalam keadaan terikat dan tidak aktif. Histamin dapat dibebaskan dari ikatan nya dalam bermacam-macam faktor antara lain reaksi alergi, luka-luka berat, sinar UV dari matahari, racun ular dan tawon, enzim proteolitik serta beberapa macam obat-obatan (opiat, tubokurarin, klordiazepoksida). Efek histamin Terdapatnya histamin (aktif) berlebihan didalam tubuh, meninbulkan efek antara lain : 1. Kontraksi otot polos bronchi, usus dan uterus. 2. Vasodilatasi semua pembuluh darah, dengan akibat hipotensi. 3. Memperbesar permeabilitas kapiler, yang berakibat udema dan pengembangan mukosa 4. Memperkuat sekresi kelenjar ludah, air mata dan asam lambung. 5. Stimulasi ujung saraf dengan akibat erytema dan gatal-gatal. Dalam keadaan normal jumlah histamin dalam darah cukup kecil, hanya kira-kira 50 mcg/l, sehingga tidak menimbulkan efek seperti tersebut diatas. Baru bila mastcell pecah, histamin terlepas demikian banyak sehingga efek tersebut menjadi nyata. Kelebihan histamin dalam darah diuraikan oleh enzim histaminase yang juga terdapat didalam jaringan. Dalam pengobatan , untuk mengatasi efek histamin digunakan obat antihistaminika. B. Antihistamin Adalah zat yang dapat mengurangi atau menghalangi efek histamin yang berlebihan di dalam tubuh, dengan jalan memblok reseptornya. Atas dasar jenis reseptor histamin, dibedakan dua macam antihistaminika, yaitu : 1. Antihistaminika H1 (H1 blocker) Zat ini menekan reseptor H1 dengan efek terhadap penciutan bronchi, usus dan uterus, terhadap ujung saraf dan untuk sebagian terhadap sistem pembuluh darah (vasodilatasi dan naiknya permeabilitas). Kebanyakan antihistaminika termasuk kelompok ini. Selain daya antihistaminika, obat-obat ini kebanyakan memiliki khasiat lain yaitu antikolinergik, menekan SSP dan beberapa di antaranya antiserotonin dan lokal anestesi. Berdasarkan efek tersebut, antihistaminika ini banyak digunakan untuk mengatasi bermacam-macam gangguan, antara lain asma yang bersifat alergi, “hay fever” (reaksi alergi terhadap misalnya serbuk sari bunga ), sengatan serangga (lebah), uriticaria, kurang nafsu makan, mabuk perjalanan, Parkinson dan sebagai sedativ hipnotika. 2. Antihistaminika H2 (H2 blocker) Menekan reseptor H2 dengan efek terhadap hipersekresi asam klorida dan untuk sebagian terhadap vasodilatasi dan turunnya tekanan darah. Obat yang termasuk golongan ini adalah Simetidin dan Ranitidin. 49 C. Penggolongan Antihistamin Menurut struktur kimianya antihistaminika dapat dibagi dalam beberapa kelompok : R1 R X C C N R2 1. Turunan Etanolamin (X=O) Meliputi Difenhidramin, Dimenhidrinat, Klorfenoksamin, Karbinoksamin dan Feniltoloksamin. Kelompok ini memiliki daya kerja seperti Atropin (antikolibergik) dan bekerja terhadap SSP(sedative) 2. Turunan Etilendiamin (X=N) Diantaranya Antazolin,Tripelamin,Klemizol dan Mepirin. Kelompok ini umumnya memiliki daya sedative lemah. 3. Turunan Propilamin (X=C) Diantaranya Feniramin, klorfeniramin, bromfeniramin dan triprolidin. Kelompok ini memiliki daya antihistaminica kuat. 4. Turunan Piperazin Meliputi Siklizin, meklozin, homoklorsiklizin, Sinarizin, Flunarizin. Umumnya bersifat long acting. 5. Turunan Fenotizin Meliputi Prometazin, tiazinamidum, oksomemazin, metdilazin. Efek antihistamin dan antikolinergiknya tidak begitu kuat, berdaya neuroleptik kuat sehingga digunakan pada keadaan psikosis karena juga berefek meredakan batuk, maka sering digunakan dalam obat batuk. 6. Turunan Trisiklik Lainnya Meliputi Siproheptadin, Azatadin, Pizotifen. Mempunyai daya antiserotonin kuat dan menstimulir nafsu makan, maka banyak digunakan untuk stimulant nafsu makan. 7. Zat-zat non sedative Yaitu Terfenadin dan astemizol. Memiliki daya anti histaminika tanpa efek sedative. 8. Golongan Sisa Yaitu Mebhidrolin, Dimetinden, Difenilpiralin. D. Obat - Obat Tersendiri 1. 2. 3. 4. 5. Difenhidramin Disamping khasiat antihistaminikanya yang kuat, juga bersifat sedatif, antikolinergik, spasmodic, antiemetik dan antivertigo.Banyak digunakan dalam obat batuk, disamping itu juga digunakan sebagai obat mabuk perjalanan, anti gatal-gatal karena alergi dan obat tambahan pada penyakit parkinson. Efek sampingnya mengantuk. Klorfeniramin Daya antihistaminikanya lebih kuat daripada Feniramin, dan mempunyai efek sedatif ringan. Digunakan untuk alergi seperti rhinitis alergia, urtikaria, asma bronchial, dermatitis atopik, eksim alergi, gatal – gatal di kulit, udema angioneurotik Prometazin Selain digunakan dalam obat batuk, juga digunakan sebagai antiemetik untuk mencegah mual dan mabuk perjalanan, sindroma parkinson, sedativa dan hypnotika Dimenhidrinat Digunakan pada mabuk perjalanan dan muntah-muntah waktu hamil. Antazolin Sifatnya tidak merangsang selaput lendir, karena itu sering digunakan untuk mengobati gejala alergi pada mata dan hidung. 50 6. Feniramin Berdaya antihistaminika kuat dan efek meredakan batuk yang cukup baik, sehingga digunakan pula dalam obat batuk. 7. Siproheptadin Merupakan satu-satunya antihistaminika yang mempunyai efek tambahan nafsu makan. Kerja ikutannya antara lain timbul rasa mengantuk, pusing, mual dan mulut kering. 8. Mebhidrolini Napadisilat Praktis tidak bersifat menidurkan.Digunakan pada gatal-gatal karene alergi. 9. Setirizina HCl Digunakan untuk Perineal rinitis, rinitis alergi, urtikaria idiopatik 10. Loratadine Digunakan pada rinitis alergi, urtikaria kronik, dermatitis alergi, rasa gatal pada hidung dan mata, rasa terbakar pada mata. Spesialite : NO. 1. NAMA GENERIK & LATIN Antazoline HCl 2. Klorfeniramin Maleat NAMA DAGANG SEDIAAN PABRIK Antrifine Albalon A Antistine Tetes hidung Tetes mata Cendo Darya Varia Ciba Pehachlor Cohistan Chlorphenon Tablet 4 mg Injeksi 10 mg/ml ; tablet 4 mg Phapros Biomedis Ethica 3. Deksklorfeniramin Maleat Lorson Polaramine Tablet 2 mg Tablet 2mg ; syrup 2mg/ml IPI Schering P 4. Feniramin Maleat Avil Aventis Benohist Injeksi 50mg/2ml ; syrup 15mg/5ml ; tablet 25 mg; tablet retard 50mg Tablet 50 mg Bernofarm 5. Difenhidramin HCl Benadryl Decadryl Capsul 25 mg Injeksi 10 mg/ml Parke Davis Harsen 6. Dimenhidrinat Antimo Amocaps Tablet 50mg Kapsul 50mg Phapros Erela 7. Mebhidrolin Napadisilat Biolergi Histapan Kaplet 50mg Konimex Sanbe Farma 8. Prometazin Phenergan Cendofergan Tablet 25mg; syrup 5mg/5ml Syrup 1 mg/ml Aventis Cendo 9. Homoklorsiklizin Homoclomin Tablet 10mg Eisai 10. Azatadine Maleat Zadine Syrup 0,5 mg/5ml ; tablet 1mg Schering P 11. Setrizina CCl Incidal OD Kapsul 10 mg ; syrup 5 mg/ml Bayer 12. Siproheptadina Alphahist Heptasan Tablet 4 mg Pharmac Apex Sanbe Farma 13. Loratadina Alloris Zeos Tablet 10 mg Sanbe Farma Dankos 51