Cegah Alergi dengan ASI HARIAN SINDO, Thursday, 08 July 2010 ALERGI hanya mengenai anak yang mempunyai bakat alergi yang disebut atopik. Bakat atopik ini diturunkan oleh salah satu maupun kedua orang tua. Jika orang tua tidak memiliki riwayat alergi, maka risiko anak tertular penyakit ini hanya 5%. Angka ini akan meningkat apabila salah satu orang tua memiliki sejarah penyakit alergi, yakni dengan risiko 20% terhadap anak. Dan bila kedua orang tua memiliki penyakit alergi, maka risiko semakin besar yakni mencapai 40%. Kepala Divisi Pediatric Gastroenterology and Hepatology dari Ludwig Maximilians University Munich, Jerman, Profesor Sibylle Koletzko mengatakan, ada empat jenis alergi, yakni alergi terhadap makanan, dermatitis atopik, asma, dan rhinitis alergi. Pada anakanak rentan terkena dermatitis atopik. Hal ini sebagai dampak dari mengonsumsi susu sapi. Jumlah anak yang terkena alergi ini lebih banyak ketimbang jumlah anak yang terkena penyakit asma dan rhinitis alergi. Penyebabnya lantaran ibu tidak memberikan ASI melainkan susu formula. Tidaklah mengherankan jika melihat jumlah ibu yang mampu memberikan ASI pada anaknya sangatlah rendah, mengingat sang ibu juga menjadi wanita karier. Di Indonesia saja wanita yang mampu memberikan ASI eksklusif hanya sekitar 13%. Oleh karena itu, bayi sebaiknya tidak diberikan makanan padat terlalu dini atau pada saat bayi masih berusia tiga bulan. Sebaliknya, jangan pula bayi terlambat diperkenalkan makan padat yakni bila sudah berusia enam bulan. Di usia enam bulan, bayi sudah memiliki imunitas sehingga tubuh dapat lebih baik dalam menangkal alergi. (sri noviarni)