Oleh : IGK Wijasa Drs MARS Mahasiswa mampu memahami : Anatomi dan fisiologi sistem sirkulasi Berbagai jenis gangguan sistem sirkulasi Jenis dan golongan obat untuk gangguan sistem sirkulasi Mekanisme kerja jantung Mengatur Sirkulasi darah ke seluruh tubuh dengan cara kontraksi dan pengaturan ritme Kontraksi otot jantung (inotropik)dan irama jantung (inotropik)diatur oleh SSO Kontraksi jantung terjadi karena rangsangan adrenoseptor beta yang menyebabkan pertukaran ion Na dan K disertai inlfuks ion Ca Jantung berkontraksi secara otomatis Setiap gangguan ada jantung akan berpengaruh pada pembuluh darah demikian sebaliknya Semakin bertambah usia seseorang akan berpengaruh pada fungsi jantung dan kelenturan pembuluh darah Decompensatio Cordis Aritmia Jantung Disebut gagal jantung karena daya pompanya lemah sehingga aliran darah terganggu dan menimbulkan edema Aritmia adalah gangguan irama jantung karena terjadinya peningkatan frekuensi detak jantung ( tachycardia ventriculer ), fibrilasi dan flutter Angina Pectoris & Infark Angina pectoris adalah nyeri dada yang disebabkan berkurangnya aliran darah di arteri koroner Serangan angina pectoris karena arteri koroner menyempit dan umumnya terjadi karena penderita beraktivitas secara emosional Infark terjadi karena penyumbatan lama pada arteri koroner dapat menimbulkan kematian jaringan otot jantung Hipertensi Tekanan darah yang tinggi memaksa jantung bekerja keras dan mengalam gangguan Apabila diastolenya menetap tinggi akan menyebabkan gagal jantung Aterosklerosis dan Arteriosklerosis Aterosklerosis adalah kondisi pengerasan pembuluh darah yang disebabkan karena faktor usia lanjut Arteriosklerosis bukan penyakit karena faktor usia lanjut Obat Gikosida Jantung untuk penderita Gagal Jantung ( decompensatio cordis ) Obat Anti aritmia untuk penyakit aritmia Obat Dilator Koroner untuk pengobatan infark dan angina pectoris Obat Antihpertensi untuk pengobatan hipertensi Obat Antisklerotik untuk atherosklerosis Anti varikosis Antihaemorhoid Glikosida jantung juga disebut kelompok obat digitalis Jenis obat ini mampu meningkatkan kerja otot jantung namun ekskresi obat ini berjalan lambat sehingga cenderung menimbulkan kumulasi Efek obat ini mengurangi sesak nafas, oedemproduks kemih meningkat, tekanan darah, nadi dan EKG terjaga dalam batas normal Gejala toksisitas obat digitalis a.l. : Mual,muntah dan diare Bradikardia Psiksis, sakit kepala dan bingung Digitalis tablet Digitoxin tablet , i.v Digoxin tablet, i.v. untuk payah jantung pada usia lanjut Lanatosid tablet, iv Strofantin i.v. untk kondisi darurat Dopamin HCl injeksi Lanoxin tablet Dobutamin inj 2 jenis obat obat yang umum diberikan untuk adalah: Quinidine Sulfat 200 mg- 400 mg Prokainamid 500 – 1000 mg Kedua obat dapat diberikan secara oral dan i.m Aspirin ( ascardia , cardio aspirin dll ) Gejala toksisitas obat ini: Sakit kepala , bingung, mual, muntah, nyeri perut kadang tinitus Fungsi obat ini pada umumnya melebarkan arteri koroner dan menjaga agar tidak terjadi penyumbatan Sediaan obat dilator koroner a.l.: Golongan Nitrat ( Cedocard ) Antagonis kalsium β-blocker Nifedipina ( Adalat ) Verapamil ( Isoptin )dan Diltiazem ( herbresser ) Persantin Golongan obat ini berfungsi merelaksasi otot polos pembuluh darah vena sehingga memberikan efek vasodilatasi vena yang menyebabkan aliran darah menuju jantung melambat serta mengurangi beban hulu jantung Jenis obat ini dalam bentuk sediaan : Gliseril trinitrat tablet sublingual , inj. 5 mg iv Nitrobat ( Parke Davis ) tablet 0.3 mg, 0.6 mg Cedocard tablet ( Darya varia ) Vascardin ( Nicholas ) tablet 5 mg, 10 mg Peritrate ( Warner Lambert ) 10 mg , 20 mg Fungsi obat antagonis kalsium adalah untuk menghambat influks kalsium kedalam otot jantung sehingga kontraksi otot jantung berkurang Jenis obat ini dalam bentuk sediaan a.l. : Verapamil tablet Diltiazem tablet , Herbresser tablet ( Tanabe Abadi ) Nifedipin – Adalat (( Bayer ) tablet 5 mg,10 mg Obat β blocker menghambat adrenoseptor di jantung, pembuluh darah perifer, bronchus, pankreas, dan hati digunakan juga sebagai obat antihipertensi Jenis obat ini dalam bentuk sediaan: Propanolol ( generik ) tablet, atau Inderal tablet (Astra Zeneca ) 10 mg tablet Bisoprolol (generik ) tablet 10mg atau Concor (Merck ) 5mg dan10 mg tablet Atenolol ( generik ) tablet , Tenormin ( Astra Zeneca ) table 50 mg dan 100 mg Pindolol ( generik ) atau Visken ( Novartis ) tablet 5 mg Jumlah penderita hipertensi di Indonesia semakin meningkat aiat pola makan yang berlemak yang berarti juga meningkatnya penderita penyakit jantung Berdasarkan tinjauan klinis, hipertensi dibedakan atas hipertensi primer dengan penyebab yang tidak jelas (e causa incognita) dan hipertensi sekunder yang disebabkan perubahan pada organ tubuh secara patologik Berdasarkan tingkat keparahannya, hipertensi dibedakan atas Hipertensi berat : diastolik > 110 mm Hg dan/atau sistolik ≥ 180 mm Hg Hipertensi sedang : diastolik 100-109 mm Hg dan/atau sistolik 160-179 mm Hg Hipertensi ringan : diastolik 90 – 99 mm Hg dan/atau sistolik 140-159 mm Hg Tujuan terapi hipertensi adalah mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskuler akibat hipertensi dengan cara mengendalikan faktor resiko penyakit kardiovaskuler Terapi atau Pengobatan hypertensi dapat dilakukan dengan farmakoterapi dan non farmakoterapi Pengobatan non farmakoterapi a.l dengan mengendalikan BB, pembatasan asupan Sodium, lemak jenuh dan alkohol, olah raga dan tidak merokok Tekanan darah yang tinggi menyebabkan jantung bekerja lebih keras dan apabila tekanan diastole berkecenderungan menetap tinggi maka dapat dipastikan akan terjadi kegagalan fungsi jantung ( heart failure ) Faktor-faktor yang menyebabkan hypertensi a.l. Perubahan cardiac output, viskositas darah, elastisitas pembuluh darah , hormon thtyroid dan adrenalin, sekresi renin di ginjal . Untuk mengatasi hipertensi : Jangan merokok Kurangi berat badan Olah raga Atasi stress Minum obat anti hipertensi Catapres ( klonidin ) tablet Captopril tablet Enico ( a tocoferol nicotinat 100 mg ) caps Amlodipin tablet Bisoprolol Propanolol Atenolol Spironolacton untuk hipertensi esensial Thrombophob Zalf Antithrom jelly Ambeven capsul Anusol suppositoria Borraginol suppositoria