PENGEMBANGAN PORTOFOLIO PADA PERKULIAHAN PERENCANAAN PENGAJARAN BIOLOGI Oleh Cut Nurmaliah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Email: [email protected] Abstrak Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui penggunaan portofolio sebagai asesmen alternatif dalam mengukur kemampuan mahasiswa pada matakuliah perencanaan pengajaran biologi di Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014. Sampel penelitian adalah 25 mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi yang memprogram mata kuliah Perencanaan Pengajaran Biologi. Instrumen dalam penelitian adalah Lembar Observasi RPP, dan rubrik penilaian portofolio. Hasil penelitian dapat disimpulkan portofolio dapat digunakan sebagai asesmen alternatif untuk mengukur kemajuan belajar mahasiswa, melalui portofolio dapat di ukur keterampilan mahasiswa dalam membuat perangkat pembelajaran biologi, dan refleksi diri yang dikembangkan oleh mahasiswa merupakan potret perkembangan mereka dalam perkuliahan. Kata Kunci: Portofolio, asesmen alternatif, perencanaan pengajaran biologi 1. Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Biologi merupakan salah satu mata kuliah pada semester 6 di Program Studi Pendidikan Biologi. Tujuan perkuliahan adalah mengembangkan keterampilan mahasiswa dalam menyusun perangkat pembelajaran mata pelajaran Biologi untuk SMA/MA dan SMP/M.Ts. Proses pembelajaran dirancang dalam bentuk workshop, sehingga ada karya yang dihasilkan setelah proses pembelajaran. Produk yang dihasilkan mahasiswa berupa perangkat pembelajaran, yang terdiri dari program tahunan (Prota), program semesteran (Prosem), dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada RPP harus juga dikembangkan materi ajar, media pembelajaran, dan Makalah ini telah dipresentasikan pada Seminar Nasional dalam Konsorsium Perguruan Tinggi Indonesia – Pittsburgh, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh, 13-14 Juni 2014 1 instrumen penilaian. Setiap aktivitas mahasiswa dan berbagai karya yang dihasilkan mahasiswa dalam proses perkuliahan perlu dievaluasi oleh dosen secara terus menerus. Melalui proses evaluasi yang terus menerus itulah pengalaman belajar mahasiswa akan terus disempurnakan hingga pada akhirnya akan menghasilkan sesuatu yang lebih baik dan lebih sempurna. Tidak mudah dalam mengevaluasi mahasiswa pada mata kuliah ini. Oleh karena itu untuk menilai kompetensi mahasiswa pada mata kuliah ini peneliti mengembangkan asesmen alternatif berbentuk portofolio. Menurut Surapranata dan Hatta (2006), portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil belajar atau karya peserta didik yang menunjukan usaha, perkembangan, prestasi belajar peserta didik dari waktu ke waktu dan dari suatu mata pelajaran ke pelajaran yang lain. Portofolio juga dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk lebih berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Lebih lanjut Departemen Pendidikan Nasional (2004) mendefinisikan portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanan tugas kerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan kurikulum. Collins (1992) juga menyatakan, portofolio merupakan suatu kumpulan bukti yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Dari berbagai sumber di atas, menunjukkan portofolio merupakan kumpulan hasil karya mahasiswa selama proses perkuliahan. Hasil karya yang harus dikumpulkan oleh mahasiswa dalam penelitian ini berupa dokumen semua hasil pembelajaran selama satu semester berupa produk akhir perkuliahan. Portofolio ini merupakan bukti kerja keras mahasiswa selama proses perkuliahan. Tujuan penyusunan portofolio ini digunakan sebagai penentu kelulusan mahasiswa yang memprogram mata kuliah Perencanaan Pengajaran Biologi . B. Permasalahan Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah portofolio dapat digunakan sebagai asesmen alternatif untuk mengukur kemampuan mahasiswa pada matakuliah perencanaan pengajaran biologi di Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah? 2 C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan portofolio sebagai asesmen alternatif dalam mengukur kemampuan matakuliah perencanaan pengajaran biologi mahasiswa pada di Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah D. Ruang Lingkup Pembicaraan. Ruang lingkup penelitian ini adalah evaluasi yaitu pengembangan asesmen alternatif dalam bentuk portofolio 2. Kajian Teori A. Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Biologi Mata Kuliah Perencanaan Pengajaran Biologi merupakan salah satu mata kuliah dalam kelompok keilmuan dan keterampilan pada semester 6 dengan bobot sks 2. Deskripsi Mata kuliah ini adalah pengertian dan tujuan perencanaan pembelajaran, komponen sistem pengajaran, analisis kurikulum 2013 pada mata pelajaran biologi, analisis kalender pendidikan, perhitungan minggu efektif dan jam efektif, pengembangan Program Tahunan, pengembangan Program Semester, menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari mengembangkan silabus dan menyusun Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Komponen dan sistematika RPP yang disusun sesuai berpedoman pada Permen Nomor 81 A tentang Implementasi Kurikulum. Dengan pokok bahasan ini kompetensi yang diharapkan dicapai oleh mahasiswa adalah terampil menyusun perangkat pembelajaran biologi secara lengkap dan benar untuk SMP/Mts dan SMA/MA. Pelaksanaan perkuliahan berlangsung selama 16 minggu. Proses perkuliahan dirancang dalam bentuk workshop. Setiap pokok bahasan diawali dengan penjelasan dan dilanjutkan dengan kerja mandiri untuk menyelesaikan tugas masing-masing. Setelah tugas selesai masing-masing mahasiswa harus mempresentasikan semua tugasnya. Pada setiap pertemuan perkuliahan mahasiswa harus membuat refleksi diri yang akan dilampirkan pada portofolio. Sistem penilaian yang dikembangkan adalah portofolio yang disusun disepakati bersama mahasiswa. 3 B. Asesmen Alternatif Dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), proses penilaian merupakan suatu komponen yang tidak kalah penting dibandingkan dengan proses lainnya, karena penilaian merupakan suatu proses untuk menentukan dan mengetahui sejauh mana hasil dari proses pembelajaran. Mengukur hasil belajar siswa tidak cukup dengan bentuk tes, melainkan dapat juga menggunakan penilaian alternatif. Asesmen alternatif diartikan sebagai asesmen untuk memberi penilaian kinerja atau hasil belajar mahasiswa. Ada kalanya asesmen alternative diidentikan dengan asesmen otentik atau asesmen kinerja. Asesmen alternative dapat diberikan dalam bentuk asesmen kinerja, daftar cek, observasi, wawancara, penilaian projek, dan portofolio. C. Portofolio 1) Pengertian Portofolio Portofolio merupakan merupakan suatu kumpulan hasil kerja yang dapat memberikan informasi tentang kemampuan dan perkembangan suatu objek kerja dari waktu ke waktu. Dalam portofolio dunia pendidikan khususnya dalam proses kegiatan belajar mengajar, peserta didik merupakan suatu objek kerja. Surapranata dan Hatta (2006) menyatakan portofolio dapat diartikan sebagai kumpulan hasil belajar atau karya peserta didik yang menunjukan usaha, perkembangan, prestasi belajar peserta didik dari waktu ke waktu. Portofolio juga sangat berpengaruh sebagai alat untuk meningkatkan pendidikan yang memungkinkan peserta didik untuk lebih berpartisipasi pembelajaran. Departemen Pendidikan Nasional (2004) dalam proses mendefinisikan portofolio adalah kumpulan hasil karya seorang siswa, sebagai hasil pelaksanan tugas kerja, yang ditentukan oleh guru atau oleh siswa bersama guru, sebagai bagian dari usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan kurikulum. Terlihat jelas bahwa dari definisi tersebut di atas portofolio merupakan kumpulan karya siswa, akan tetapi tidak setiap kumpulan karya seorang siswa disebut sebagai portofolio. Portofolio di sini dapat digunakan sebagai instrumen penilaian atau salah satu komponen dari instrumen penilaian, untuk menilai kompetensi siswa, atau menilai hasil belajar siswa. 4 2) Bentuk-Bentuk Portofolio Suryapranata dan Hatta (2006) mengelompokkan bentuk-bentuk portofolio adalah: a. Portofolio Proses Portofolio proses yaitu jenis portofolio yang menunjukan tahap belajar dan menyajikan catatan perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu. Pendekatan ini lebih menekankan pada bagaimana peserta didik belajar, berkreasi, termasuk mulai dari draft awal, bagaimana proses awal itu terjadi, dan tentunya sepanjang peserta didik dinilai. Hasil kerja peserta didik dalam portofolio jenis ini biasanya proses pembuatan suatu karya atau pekerjaan didiskusikan antara peserta didik dan guru maupun peserta didik dengan peserta didik lainnya. Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja (working portfolio), yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih koleksi karya peserta didik yang dilakukan dari hari ke hari. Keberhasilan portofolio kerja bergantung kepada kemampuan untuk merefleksikan dan mendokumentasikan kemajuan proses pembelajaran. Proses semacam ini akan membuat guru mengenal tentang kemajuan peserta didik dan memungkinkan guru menolong peserta didik untuk mengidentifikasikan kelemahan dan kelebihan pekerjaan peserta didik. b. Portofolio Produk Portofolio produk adalah portofolio yang menekankan pada tinjauan hasil terbaik yang telah dilakukan peserta didik, tanpa memperhatikan bagaimana proses untuk mencapai evidence itu terjadi. Portofolio semacam ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai. Penilaian bentuk ini biasanya memerlukan peserta didik untuk mengkoleksi semua pekerjaan mereka, dimana pada suatu saat mereka harus menunjukan karya yang terbaik. Contoh portofolio produk adalah portofolio tampilan (shows portfolio) dan portofolio dokumenasi (documentary portfolio). a) Portofolio Tampilan (show fortfolios) Portofolio tampilan adalah bentuk portofolio yang digunakan untuk memilih karya yang paling baik yang dikerjakan oleh peserta didik ataupun kelompok peserta didik. Dalam portofolio ini hanya berisi pekerjaan peserta didik yang telah selesai, tidak mencakup proses pekerjaan, perbaikan, dan penyempurnaan pekerjaan peserta didik. Portofolio ini sangat berguna untuk 5 penilaian yang bergantung kepada seberapa tepat karya peserta didik telah menunjukan kemampuan yang sebenarnya. b) Portofolio Dokumentasi (documentary porfolios) Portofolio dokumentasi adalah penilaian terhadap koleksi pilihan dari sekumpulan karya peserta didik selama kurun waktu tertentu. Bentuk portofolio ini dirancang untuk menilai karya peserta didik yang terbaik dalam satu kompetensi dasar atau indikator pencapaian hasil belajar dalam kurun waktu tertentu termasuk didalamnya proses yang digunakan untuk menghasilkan karya tersebut. Portofolio dokumentasi sangat berguna untuk penilaian yang bergantung kepada seberapa tepat karya peserta didik telah menunjukan kemampuan peserta didik yang sebenarnya dan kemampuan yang dituntut oleh kompetensi dasar dan indikator pencapaian hasil belajar. 3) Penyekoran Portofolio Standar dan metode untuk menilai dan memberi skor portofolio masih terus berkembang. Barrow (1993) menggunakan portofolio untuk menilai hasil belajar mahasiswa dalam bidang kimia umum. Lembar untuk menilai portofolio yang dikembangkan mahasiswanya dikembangkannya bersama-sama rekan dosen yang menempuh kuliah seminar bersamanya. Barrow menyertakan lembar penilaian portofolio saat mengembalikan portofolio siswanya yang diminta untuk merespons hasil penilaian tersebut bila dianggap kurang adil; ternyata 8 dari 46 siswanya meresponnya. Menurut Hibbard (1999) Herawati (2006) isi portofolio dalam IPA dapat dinilai menurut kategori apakah menunjukkan keterampilan berpikir dan kreativitas dalam IPA, penggunaan metode ilmiah, penemuan dan model yang dikembangkan, keterkaitan IPA dengan mata pelajaran lain, hasil-hasil bacaan dalam bidang IPA serta keterampilannya menentukan tujuan dan penilaian diri sendiri. Lebih lanjut Hibbard merinci unsur-unsur yang dinilai dari segi keterampilan secara keseluruhan. Unsur-unsur tersebut meliputi apakah buktibukti yang dikumpulkan dalam setiap kategori menunjukkan berbagai macam karya, identitas setiap kategori jelas sementara narasi refleksi diri dalam setiap kategori mencerminkan kekuatan serta kelemahan penyusunnya dalam kategori tersebut serta menunjukkan perkembangan yang terjadi dalam setiap kategori, serta rancangan masa depan pengembangan kategori itu selanjutnya. Portofolio itu juga selayaknya diberi nilai dari segi pemberian sampul yang jelas labelnya, termasuk nama dosen dan mahasiswanya. Penilaian kelengkapan portofolio 6 meliputi daftar isi dan refleksi diri untuk setiap kategori. Berikutnya adalah penilaian mengenai apakah portofolio menunjukkan pemahaman dari konsep, keterampilan, dan kebiasaan berkarya yang dianggap penting bagi seluruh kelas. Menurut Slater (1997) strategi penilaian dengan portofolio memberikan kesempatan menilai mahasiswa secara lebih lama, lebih kompleks, dan lebih asli, dibandingkan dengan penilaian hasil tes pilihan ganda yang dijawab dalam waktu sangat singkat. 4) Pelaksanaan Asesmen Portofolio Tim Pekerti (2007) menjelaskan tahapan pelaksanaan asesmen portofolio sebagai berikut a. Tahap Persiapan Pada tahap ini dosen bersama mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang akan diases dengan Asesmen Portofolio, menjelaskan pada mahasiswa bahwa akan dilaksanakan Asesmen Portofolio, proses yang harus ditempuh mahasiswa, bilaperlu diperlihatkan contohnya, menyepakati hasil karya yang harus disertakan dalam portofolio, dan menjelaskan bagaimana hasil karya harus disajikan. b. TahapPelaksanaan Pada tahap ini dosen memotivasi mahasiswa, mendiskusikan secara rutin dengan mahasiswa tentang proses pembelajaran yang akan menghasilkan karya mahasiswa dan memberikan umpan balik secara berkesinambungan c. Tahap Penilaian Pada tahap ini dosen bersama mahasiswa merancang kriteria penilaian. 3. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang akan mendeskripsikan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas pada perkuliahan perencanaan pengajaran biologi. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester 6 Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah yang memprogram mata kuliah perencanaan pengajaran biologi. Jumlah mahasiswa sebanyak 25 orang. Instrumen penilaian yang digunakan adalah lembar observasi portofolio. Lembar observasi memuat unsur-unsur berupa: 1. Jenis bukti (karya) yang dikumpulkan 7 2. Narasi refleksi diri dalam setiap karya, dengan kategori apa yang telah dipelajari, apa yang belum dipahami, dan apa yang ingin dipelajari lagi lebih lanjut. Termasuk pada refleksi akhir semester 3. Kelengkapan cover dengan kategori jelas judul, identitas mahasiswa, nama dosen, identitas lembaga, dan tahun penyusunan 4. Kelengkapan portofolio meliputi kata pengantar, daftar isi, dan pendahuluandan refleksi diri untuk setiap kategori. 5. Rubrik untuk penilaian portofolio terdiri dari Sangat Bagus (5); Bagus (4); Cukup (3); Kurang (2); Tidak bagus (1), . Data dianalisis dengan persentase. 4. Hasil dan Pembahasan Data hasil penilaian dengan lembar observasi portofolio menunjukkan rerata nilai kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan perangkat pembelajaran mata pelajaran biologi dapat dilihat pada Gambar 1 Nilai Mahasiswa 92 90 88 86 84 82 80 78 76 74 72 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Gambar 1. Rerata Nilai Mata Mahasiswa Gambar 1 menunjukkan rerata nilai mahasiswa pada matakuliah Perencanaan Pengajaran Biologi adalah 85, nilai yang paling tinggi adalah 90 dan nilai yang paling rendah 78. Nilai ini diperoleh melalui dokumen portofolio yang dikumpulkan oleh mahasiswa. Dari nilai tersebut menunjukkan keterampilan mahasiswa dalam menyusun perangkat pembelajaran sangat baik. Mahasiswa yang mempunyai nilai lebih rendah dibandingkan dengan teman-temannya 8 dikarenakan mereka kurang teliti dalam teknik penulisan. Tugas-tugas yang disusun oleh mahasiswa adalah menyusun prota, prosem, Silabus, RPP, mengembangkan materi ajar, media, LKS, dan instrumen penilaian. Tugas tersebut mereka selesaikan secara bertahap pada setiap perkuliahan dan selalu mendapat masukan dari dosen dan teman sejawatnya. Melalui dokumen portofolio dosen dapat mengevaluasi kemampuan mahasiswanya dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. Mahasiswa terus berupaya menampilkan tugas yang telah diperbaiki sehingga dokumen yang dilampirkan dalam portofolio adalah dokumen yang terbaik, sehingga rerata hasil belajar mereka juga tinggi. Jadi melalui portofolio dapat diperoleh informasi perkembangan mahasiswa secara berkala tentang proses dan hasil belajar mereka. Hal itu juga dapat terpantau melalui refleksi diri yang mereka sertakan dalam dokumen portofolionya. Melalui refleksi diri, dosen juga jadi lebih mengetahui materi yang belum dipahami oleh mahasiswa, dan bagaimana usaha mahasiswa untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka alami tersebut. Pada refleksi diri mahasiswa menyatakan sangat bangga dengan dokumen yang telah dibundel menjadi satu, sehingga tidak akan tercecer. Selama ini tugas yang mereka buat, dan setelah dikoreksi dan dikembalikan oleh dosen, maka tugas tersebut akan tercecer. Bagi mereka portofolio ini bukan merupakan laporan kemajuan belajar mereka, dan merupakan tantangan untuk membuat portofolionya menjadi lebih bagus. Mahasiswa yang mengembangkan portofolio akan membentuk sikap bertanggung jawab dalam diri mereka untuk belajar, menyelesaikan tugas, termasuk untuk menghadapi tugas mengevaluasi diri sendiri. Mereka termotivasi secara intrinsik untuk belajar mengorganisasi dan menyusun hasil belajarnya. Siswa juga melakukan refleksi secara kritis mengenai apa yang perlu mereka ketahui dan penyusunan portofolio membantu mereka merangkai bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan. Dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran mahasiswa mempunyai kesempatan untuk mengklarifikasi masalah yang muncul melalui diskusi dengan dosen atau melalui interaksi dengan sesama mahasiswa dalam kelompok. Mahasiswa juga dapat menunjukkan bagian-bagian mana yang mereka anggap sulit atau mudah mempelajari atau memahaminya. Mahasiswa tidak cukup hanya menghafal catatan kuliah dan bahan kuliah tetapi mereka 9 harus mengorganisir, mensistesis, dan mendeskripsikan apa yang mereka peroleh dan pelajari. Proses ini memakan banyak waktu karena mahasiswa perlu mengadakan introspeksi diri dan penilaian diri.. 5. Kesimpulan dan Saran Dari hasil pengamatan selama penerapan asesmen portofolio dalam perkuliahan Perencanaan Pengajaran Biologi dapat disimpulkan beberapa hal: 1. Portofolio dapat digunakan sebagai asesmen alternatif untuk mengukur kemajuan belajar mahasiswa 2. Melalui portofolio dapat di ukur keterampilan mahasiswa dalam membuat perangkat pembelajaran biologi 3. Refleksi diri yang dikembangkan oleh mahasiswa merupakan potret perkembangan mereka dalam perkuliahan Daftar Pustaka Barrow, Dorian A. 1993. The Use Of Portofolio To Assess Student Learning. A Florida College’s Experiment In A General Chemistry Class. Journal Of College Science Teaching XXII (3): 148--153. Collins, Angelo. 1992. Portofolio For Science Education: Issues In Purpose, Structure, And Authenticity. Science Education 76 (4): 451--463. Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Pengembangan Portofolio Untuk Penilaian. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Herawati. 2006. Buku Pegangan Kuliah Mahasiswa Mata Kuliah Problematik Lingkungan Hidup. Malang: Universitas Negeri Malang Slater, F. Timothy. 1997. The Effectiveness of Portofolio Assessments in Science. Integrating an Alternative, Holistic Approach to Learning into the Classroom. Journal of College Science Teaching XXVI (5): 315--318. Surapranata ,Sumarna Dan Muhammad Hatta. 2006. Penilaian Portofolio: Implementasi Kurikulum 2004.Bandung: PT Remaja Rosdakarya Tim PEKERTI-AA PPSP LPP . 2007. Panduan Evaluasi Pembelajaran Surakarta: Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret 10