ASSESMENT PENGANTAR INTERVENSI PENGERTIAN “Proses mengumpulkan informasi yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang nantinya akan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait oleh asesor” (Nietzel dkk,1998). PENGERTIAN proses pengumpulan informasi yang digunakan sebagai dasar bagi pembuatan keputusan bagi asesor atau bagi orang yang akan menggunakannya. Klinisi memperoleh pengertian yang penting dari pasien untuk membuat keputusan yang didasarkan pada informasi proses mendapatkan informasi untuk memecahkan masalah dan untuk mengenali/mengetahui tentang suatu masalah TUJUAN ASESMEN KLINIS Nietzel M.T, Bernstein D.A, Millich R. 1998. Introduction to Clinical Psychology. Klasifikasi diagnostik Deskripsi motivasi, fungsi intrapsikis, respon thd tes, pengalaman subjektif, pola hubungan, perilaku yang berlebihan/yg kurang, dimensi kepribadian: (extraversion, openness to experience, emotional stability) Prediksi membuat prediksi ttg perilaku manusia, mis diminta oleh pebisnis, pemerintah, militer dll untuk menyeleksi orang yang tepat DIAGNOSIS menurut DSM-IV Axis I : 16 gangguan mental major Axis II : Berbagai problem perkembangan dan gangguan kepribadian Axis III : Gangguan fisik atau kondisi-kondisi yang mungkin berhubungan dengan gangguan mental Axis IV :Stressor psikososial (lingkungan) yang mungkin memberi kontribusi terhadap gangguan pada Axis I dan II Axis V : Rating terhadap fungsi psikologis, sosial dan pekerjaan dalam satu tahun terakhir TUJUAN ASESMEN KLINIS Sundberg, N.D., Winebarger, A.A, Taplin, J.R, 2007. Psikologi Klinis : Perkembangan, Teori, Praktek dan Penelitian. Pengambilan keputusan - misal: keputusan dilayani sendiri atau dirujuk Mengembangkan gambaran atau model kerja gambaran tentang klien Model kerja menyuguhkan gambaran berimbang ttg orang tsb & situasinya shg dpt digunakan utk pengembangan pelayanan (terapi, rujukan, rawat inap dll) pengujian hipotesis mengembangkan informed guess (dugaan berdasarkan informasi yg cukup) atau diagnosis dan berusaha menguatkan atau menggugurkannya pengujian berfungsi menjaga agar kedua fungsi asesmen lainnya tetap berada di jalurnya dan mencegah kelahiran keputusan yg sembarangan & gambaran yg terdistorsi PLANNING DATA COLLECTION PROCEDURES Apa yang ingin kita ketahui ? 2 pertanyaan yg hrs dijawab sblm asesmen: - apa yg ingin diketahui - bagaimana caranya Seberapa banyak informasi tentang seseorang dikatakan “cukup”? Data seperti apa yang dikatakan paling berharga? Bagaimana informasi yang tidak akurat dapat dideteksi dan dieliminasi? Dimana sebaiknya informasi dicari? PLANNING DATA COLLECTION PROCEDURES Penekanan asesmen berkaitan dengan dinamika kepribadian, latar belakang lingkungan sosial dan keluarga, pola interaksi dengan orang lain, persepsi terhadap diri dan realita atau riwayat secara genetis dan fisiologi disesuaikan dengan pendekatan atau teori yang akan digunakan psychodynamically oriented outline : pertanyaan meliputi fantasi & motif yg tidak disadari, fungsi ego, periode perkembangan awal dll cognitive behavioral case study outline : kebiasaan yg mengikuti pola tertentu, stimuli that mendahului & mengikuti perilaku yg bermasalah klinisi yang berorientasi phenomenological kurang menggunakan assessment outline, krn melihat asesmen sbg proses kolaborasi yaitu untuk memahami masing2 klien bgmn klien mempersepsikan dunia 1. Somatis 2. Fisik 3. Demografis 4. Overt behavior 5. Kognitif/intelektual 6. Emosi/afeksi 7. Lingkungan Golongan darah, pola respon somatis terhadap stres, fungsi hati, karakteristik genetis, riwayat penyakit, dsb Berat/tinggi badan, jenis kelamin, warna kulit, bentuk tubuh, tipe rambut, dsb Nama, umur, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon, pekerjaan, pendidikan, penghasilan, status perkawinan, jumlah anak, dsb Kecepatan membaca, koordinasi mata-tangan, kemampuan conversation, ketrampilan bekerja, kebiasaan merokok, dsb Respon terhadap tes intelegensi, daya pikir, respon terhadap tes persepsi, dsb Perasaan, respon terhadap tes kepribadian, emosi saat bercerita, dsb Lokasi dan karakteristik tempat tinggal, deskripsi kehidupan pernikahan, karakteristik pekerjaan, perilaku anggota keluarga dan teman, nilai-nilai budaya dan tradisi, kondisi sosial ekonomi, lokasi geografis, dsb Factor yg mendorong pemilihan asesment reliabilitas- mengarah ke konsistensi validitas – apakah mengungkap apa yg ingin diukur clinician-specific factor (pengalaman & kesenangan/kecocokan) bandwidth-fidelity issue (luaskedalaman) Collecting Assessment Data interview : “jika kamu tidak tahu apa yang ada dalam pikiran seseorang, tanyai dia maka dia akan bercerita kepadamu” test –memberi sample perilaku, stimuli yg direspon klien lebih standar drpd interview (tes memberikan stimuli dlm kondisi yg sama), respon tes dpt ditransfer berupa angka observation-apa yg tidak diceritakan seseorang dapat dilihat dari perilakunya life record-foto, buku harian, catatan sekolah, kepolisian dll KLINIS JARANG MENGGUNAKAN SINGLE SOURCE OF ASSESSMENT DATA TETAPI LEBIH KE MULTIPLE ASSESSMENT SOURCES PROCESSING ASSESSMENT DATA Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya dalam asesmen adalah menentukan arti dari data tersebut. Jika informasi tersebut sekiranya berguna dalam pancapaian tujuan asesmen, maka informasi itu akan dipindahkan dari data kasar menjadi format interpretatif. Bagaimana seharusnya data-data tersebut dikombinasikan ? Bagaimana asesor dapat meminimalkan bias selama interpretasi data ? Didasarkan pada teori apa yang akan digunakan : psikoanalisa, behavioral atau fenomenologi COMMUNICATING ASSESSMENT DATA Siapa yang akan diberi laporan asesmen dan tujuannya apa ? Bagaimanakah asesmen akan mempengaruhi klien yang di ases ? Hasil dari asesmen biasanya akan ditulis menjadi sebuah laporan asesmen. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi suatu laporan asesmen yaitu : jelas, relevan dengan tujuan dan berguna. - Jelas - Relevan dengan tujuan - Berguna