PENILAIAN HASIL BELAJAR YANI KUSMARNI Dan TARUNASENA KONSEP – KONSEP POKOK DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR TES PENGUKURAN EVALUASI ASESMEN ALTERNATIF TES dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi tentang atribut pendidikan atau psikologik yang setiap butir pertanyaan atau tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan yang dianggap benar (Asmawi dan Noehi, 2001:3) Bila dilihat dari konstruksinya, tes dapat diklasifikasikan menurut : Bentuk Tipe Ragam Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa bila ada tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh seseorang tetapi tidak ada jawaban atau cara mengerjakan yang benar atau salah atau suatu usaha pengukuran yang tidak mengharuskan peserta didik untuk menjawab atau mengerjakan suatu tugas, maka itu bukanlah tes Pengukuran diartikan sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang atau objek tertentu menurut aturan dan formulasi yang jelas (Asmawi dan Noehi, 2001:5) Berdasarkan definisi di atas, terdapat dua karakteristik dalam pengukuran yaitu : • penggunaan angka atau skala tertentu • menurut suatu aturan atau formula tertentu Skala atau angka dapat diklasifikasikan kedalam 4 (empat) kategori: • • • • Nominal, yang bersifat katagorikal Ordinal, angka yang menunjukkan adanya urutan tanpa mempersoalkan jarak antar urutan tersebut Interval, angka yang menunjukkan adanya jarak yang sama dari angka yang berurutan Rasio, angka yang memiliki semua karakteristik angka yang terdahulu dan nol mutlak Evaluasi/Penilaian dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan instrumen tes maupun non-tes (Asmawi dan Noehi, 2001:8) Secara garis besar evaluasi/penilaian dapat dibagi dua yaitu: 1. Penilaian Formatif, memantau sejauhmana proses pendidikan telah berjalan sebagaimana yang direncanakan 2. Penilaian Sumatif, untuk mengetahui sejauhmana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit pembelajaran ke unit berikutnya Asesmen Alternatif secara sederhana dapat diartikan suatu penilaian yang tidak hanya mengukur hasil belajar, tetapi secara lengkap memberikan informasi yang lebih jelas tentang proses pembelajaran. Asesmen Alternatif dianggap sebagai upaya untuk mengintegrasikan kegiatan pengukuran hasil belajar dengan keseluruhan proses pembelajaran, bahkan asesmen itu sendiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses pembelajaran Fuchs (Asmawi Zainul, 2001:10) menunjukkan adanya 7 (tujuh) kriteria agar asesmen dapat membantu guru dalam membuat keputusan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran secara tepat, yaitu asesmen dapat : 7 kriteria asesmen Mengukur hasil belajar yang penting Menyentuh ketiga bentuk keputusan baik penempatan, formatif, maupun diagnostic Memberikan deskripsi yg jelas ttg kinerja peserta didik yg secara langsung berhubungan dgn kegiatan pembelajaran Sesuai dgn model pembelajaran yg dilakukan Mudah dilaksanakan, diskor & diinterpretasikan Memberi gambaran yg jelas ttg tujuan pembelajaran Menghasilkan informasi yg akurat dan bermakna ASESMEN ALTERNATIF TERDIRI DARI: ASESMEN KINERJA ASESMEN RUBRIC (KRITERIA) ASESMEN PORTOFOLIO Asesmen Kinerja Asesmen kinerja adalah asesmen yang mengharuskan peserta didik mempertunjukkan “tugas kinerja”, bukan menjawab atau memilih jawaban dari sederetan kemungkinan jawaban yang sudah tersedia. Tugas-tugas kinerja ini dapat berupa : Tes Pilihan Ganda yang diperluas, yaitu bentuk tes objektif yang tidak hanya memilih jawaban yang benar tetapi juga menuntut peserta didik berpikir tentang alas an memilih jawaban tersebut. Tes Perbuatan Tugas Kelompok Tugas Individual/Mandiri Wawancara Observasi/Pengamatan Proyek Portofolio Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru dalam menyusun tugas adalah : Mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki oleh peserta didik setelah mengerjakan atau menyelesaikan tugas. Identifikasi pengetahuan dan keterampilan tersebut meliputi : Jenis pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan dapat dilatih dan dicapai oleh peserta didik Pengetahuan dan keterampilan bernilai tinggi untuk dipelajari Penerapan pengetahuan dan keterampilan tersebut memang terdapat dalam kehidupan nyata di masyarakat Merancang tugas-tugas untuk asesmen kinerja yang memungkinkan peserta didik dapat menunjukkan kemampuan berpikir dan keterampilan. Tugas-tugas tersebut harus dapat diselesaikan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk belajar. Setiap tugas hendaknya memiliki kedalaman dan keluasan serta sepadan dengan tingkat perkembangan peserta didik Menetapkan criteria keberhasilan yang akan dijadikan tolak ukur penilaian Tugas-tugas (tasks) untuk asesmen kinerja hendaknya: Tugas-tugas merupakan hal yang sangat biasa dalam proses pembelajaran, jadi bukan hal yang baru Tugas mengacu pada kehidupan nyata di masyarakat Semua tugas harus diberikan kepada peserta didik secara adil Tugas harus menjadi sebuah tantangan dan dapat menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik, karena bentuk tugas yang sangat sederhana (biasa saja) mudah menimbulkan kebosanan Contoh tugas (taks) dalam asesmen kinerja Lakukan penelitian sederhana tentang pengaruh bencana alam gempa bumi dan tsunami di Aceh terhadap rasa solidaritas masyarakat di lingkungan tempat tinggal Kamu. Minimal mencakup satu Rukun Tetangga (RT). Tugas ini meliputi : Pengembangan rancangan penelitian (termasuk proposal sederhana) Pengembangan instrument yang diperlukan untuk mengumpulkan data Pengumpulan data Analisis data Penulisan laporan penelitian Penyampaian laporan secara lisan dalam suatu seminar kelas Tugas ini dikerjakan secara individual atau berkelompok. Jumlah anggota kelompok maksimal 4 (empat) orang. Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas ini adalah 2 (dua) minggu. Rubrik (Kriteria Penilaian) Untuk menjamin reliabilitas, keadilan dan kebenaran penilaian, dikembangkan suatu criteria atau rubric yang digunakan sebagai alat atau pedoman penilaian kinerja atau hasil kerja peserta didik. Dengan demikian rubric dapat membantu guru untuk menentukan tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan. Dengan mengkomunikasikan rubric kepada peserta didik atau menyusunnya secara bersama-sama antara guru dan peserta didik, diharapkan peserta didik secara jelas memahami dasar penilaian yang akan digunakan untuk mengukur suatu kinerja peserta didik. Kedua pihak (guru dan siswa) akan mempunyai criteria bersama yang jelas bahkan rubric diharapkan pula dapat menjadi pendorong atau motivator bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Asesmen Portofolio Asesmen portofolio adalah asesmen yang terdiri dari kumpulan hasil karya peserta didik yang disusun secara sistematis untuk menunjukkan dan membuktikan upaya belajar, hasil belajar, proses belajar dan kemajuan (progress) yang dilakukan peserta dalam jangka waktu tertentu. Tiga prinsip utama dalam asesmen portofolio adalah collect, select dan reflec. Karakteristik asesmen portofolio adalah : Asesmen ini menuntut ditunjukkannya hasil kerjasama antara guru dengan peserta didik Asesmen ini mengumpulkan hasil karya peserta didik dari waktu ke waktu Kriteria penilaian hasil karya harus jelas baik bagi guru maupun peserta didik dan diterapkan secara konsisten Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam menyusun rubric adalah : Setiap butir criteria pada skala harus didefinisikan dengan jelas. Semakin banyak skala yang digunakan semakin banyak pula pekerjaan mendefinisikan butir kinerja yang harus dilakukan. Skala untuk rubric dapat secara deskripsi seperti: sempurna, sangat baik, baik, kurang, tidak baik. Atau dapat dinyatakan dengan angka misalnya 5, 4, 3, 2 dan 1. Semakin panjang skala yang digunakan akan semakin sukar tercapainya kesepakatan antar penilaian Skala yang pendek juga berakibat sulitnya mengidentifikasi perbedaan yang kecil antar kinerja atau hasil kinerja Perlu ditentukan jarak antar skala sama atau akan diberikan pembobotan Dalam wujud nyata, portofolio hasil karya peserta didik terdiri dari : Cover (map) yang secara jelas memperlihatkan identitas peserta didik, bidang studi mata pelajaran Lembaran daftar isi yang secara jelas menunjukkan hasil karya utama dan hasil karya tambahan Karya peserta didik dan cantumkan tanggal penyelesaian karya tersebut Komentar peserta didik yang ditulis sebagai hasil refleksi peserta didik terhadap karyanya. Refleksi tersebut umumnya berisi: Apa yang saya peroleh dari mengerjakan karya tersebut ? Kekuatan apa yang dapat saya perlihatkan melalui karya tersebut ? Bila saya mendapat kesempatan memperbaiki karya ini maka akan saya perbaiki bagian mana ? Bagaimana perasaan saya secara keseluruhan terhadap kinerja dan hasil karya saya ini ? Kelemahan apa yang paling menonjol dalam kinerja dan hasil karya saya ini ? Langkah-langkah yang harus dilalui dalam melaksanakan asesmen portofolio: Mengidentifikasi tujuan pembelajaran yang akan diases dengan asesmen portofolio Menjelaskan kepada peserta didik bahwa akan dilaksanakan asesmen portofolio untuk mengases tujuan tertentu atau keseluruhan tujuan pembelajaran. Harus dijelaskan proses yang harus ditempuh oleh peserta didik dan bila perlu perlihatkan contoh portofolio yang telah dilaksanakan Menjelaskan bagian mana dan seberapa banyak kinerja dan hasil karya yang secara minimal harus tercantum atau disertakan dalam portofolio Menjelaskan bagaimana hasil karya itu harus disajikan Tahap pelaksanaan Guru mendorong dan memotivasi peserta didik Guru melakukan pertemuan secara rutin dengan peserta didik guna mendiskusikan proses kerja siswa sehingga setiap langkah peserta didik dapat memperbaiki kelemahan yang mungkin terjadi Berikan umpan balik secara berkesinambungan kepada peserta didik Memamerkan keseluruhan hasil karya yang disimpan dalam portofolio bersama-sama dengan karya keseluruhan peserta didik lainnya. Tahap persiapan Tahap penilaian Penilaian dimulai dengan menegakkan criteria penilaian yang dilakukan bersama-sama atau dengan partisipasi peserta didik Kriteria yang disepakati itu diterapkan secara konsisten baik oleh guru dan peserta didik Arti terpenting dari tahap penilaian ini adalah self-asessment yang dilakukan oleh peserta didik sehingga mereka menghayati kelemahan dan kekuatannya Hasil penilaian dijadikan tujuan baru bagi proses pembelajaran berikutnya Bahan-bahan portofolio adalah : Hasil tugas-tugas peserta didik misal: buku tugas, buku PR, Klipping, foto atau gambar, laporan diskusi, laporan analisis, proyek dll Buku catatan peserta didik Catatan peserta didik dalam suatu kerja kelompok Catatan pribadi siswa Contoh terbaik hasil kerja peserta didik menurut pendapat guru dan peserta didik Daftar kehadiran Hasil ulangan harian atau semester Catatan/laporan pihak lain yang relevan antara lain dari teman atau orang tua Penghargaan tertulis, misalnya sertifikat mengikuti lomba tingkat kelas, sekolah, kecamatan, kabupaten, propinsi, maupun nasional Contoh berikut ini menunjukkan hasil pekerjaan peserta didik mulai dari draft awal, draft hasil perbaikan dan draft akhir sebagai berikut : Nama : Agung Kelas VII (Draft awal) Kucing kuning putih dan hitam putih ini berlari-lari mengejar tikus. Beruang mengaum kelaparan. Ia memakan ikan. Burung pelatuk terbang kesana kemari Zebra berlari-lari di padang rumput Hewan ada yang makan tumbuhan dan hewan lain hewan ada yang berlari ada juga yang terbang. Nama : Agung Kelas VII (Draft perbaikan) Kucing kuning putih dan hitam putih ini berlari-lari mengejar tikus. Kucing-kucing itu nampak lapar. Kucing itu menangkap dan memakan tikus. Beruang mengaum kelaparan. Ia berlari-lari di sungai. Lalu ia menangkap seekor ikan. Ia memakan ikan itu. Burung pelatuk terbang kesana kemari. Ia hinggap di sebuah dahan. Ia sangat lapar. Ia menemukan banyak serangga di pohon. Ia memakan serangga itu. Zebra berlari-lari di padang rumput. Zebra kelihatan sangat kelaparan dan kehausan. Zebra menemukan rerumputan yang hijau dan juga sungai. Zebra memakan rumput dan meminum air sungai. Hewan ada yang makan tumbuhan dan hewan lain. Nama: Agung Kelas VII (Draft akhir) Kucing kuning putih dan hitam putih ini berlari-lari mengejar tikus. Kucing-kucing itu nampak lapar. Kucing itu menangkap dan memakan tikus. Beruang mengaum kelaparan. Ia berlari-lari di sungai. Lalu ia menangkap seekor ikan. Ia memakan ikan itu. Burung pelatuk terbang kesana kemari. Ia hinggap di sebuah dahan. Ia sangat lapar. Ia menemukan banyak serangga di pohon. Ia memakan serangga itu. Zebra berlari-lari di padang rumput. Zebra kelihatan sangat kelaparan dan kehausan. Zebra menemukan rerumputan yang hijau dan juga sungai. Zebra memakan rumput dan meminum air di sungai. Hewan ada yang makan tumbuhan, hewan lain atau hewan lain dan tumbuhan. Untuk memperoleh makanan tersebut TAHAPAN PORTOFOLIO Menentukan tujuan portofolio Menentukan isi portofolio Kriteria Penilaian Format Penilaian Pengamatan dan Penilaian Koleksi Seleksi Refleksi Pertemuan Sumber dan Pengorganisasian Koneksi Perbedaan Tes dan Portofolio Tes 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Portofolio Menilai peserta didik berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas Menilai hanya guru berdasarkan masukan yang terbatas Menilai semua peserta didik dengan menggunakan satu kriteria Proses penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerjasama antara guru, peserta didik dan orang tua) Penilaian baru oleh peserta didik bukan merupakan suatu tujuan Tes hanya menitik beratkan pada penilaian hasil belajar saja Terpisah antara kegiatan pembelajaran, tes dan pengajaran 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Menilai peserta didik berdasarkan keseluruhan tugas dan hasil kerja yang berkaitan dengan kinerja yang dinilai Peserta didik turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian tugas dan perkembangan yang berlangsung selama proses pembelajaran Menilai setiap peserta didik berdasarkan pencapaian masing – masing dengan mempertimbangkan faktor perbedaan individual Mewujudkan proses penilaian yang kolaboratif Peserta didik menilai dirinya sendiri menjadi suatu tujuan Yang mendapat perhatian dalam penilaian meliputi kemajuan, usaha dan pencapaian Terkait erat antara kegiatan penilaian, pengajaran dan pembelajaran Robert J. Tierney, Mark A. Carter, and Laura E. Desai Latihan: Buatlah satu contoh asesmen kinerja,rubrik dan portofolio untuk setiap mata pelajaran. Contoh tersebut harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah disusun