Lembaran Informasi 673--Pencegahan Penularan

advertisement
Yayasan Spiritia
Lembaran Informasi 673
PENCEGAHAN PENULARAN HCV
Bagaimana Kita Tertular dengan
Hepatitis C?
Virus hepatitis C (HCV) menyebar
terutama melalui hubungan dengan darah
yang terinfeksi. Karena HCV adalah virus
yang sangat kecil, sejumlah darah yang
sangat kecil – tidak kasatmata – dapat
menularkan HCV. Dalam jarum suntik
bekas pakai, darah dapat menular setelah
tiga minggu. Virus itu dapat tahan hidup
dalam darah yang beku selama sampai
empat hari.
HCV baru ditemukan pada 1989.
Sampai 1990, belum ada cara untuk
skrining darah untuk HCV. Banyak orang
terinfeksi HCV melalui transfusi darah
atau produk darah, misalnya yang dipakai
oleh orang dengan hemofilia. Pada awal
1990-an di AS, bank darah mulai skrining
darah yang disumbang untuk HCV. Bila
skrining ini dilakukan, infeksi baru tidak
terjadi. Namun, bila darah tidak diskrining, atau alat medis tidak disterilkan,
infeksi HCV dapat terjadi.
Orang yang melakukan dialisis ginjal
mungkin berisiko tertular HCV bila
upaya pencegahan infeksi tidak memadai.
Apakah Kegiatan Rumah Tangga
Dapat Menularkan HCV?
Hubungan biasa dalam rumah tangga
tidak menyebarkan HCV. HCV tidak
menular melalui peluk, cium, atau makan
atau minum dengan memakai alat makan/
minum secara bersamaan.
Namun ada risiko bila dipakai alat
pribadi secara bersamaan, misalnya alat
cukur, gunting kuku dan sikat gigi. Alat
ini dapat mengandung jumlah darah yang
sangat kecil dan tidak kasatmata.
Penggunaan Narkoba Suntikan
Cara paling umum penularan HCV
adalah melalui menyuntikkan narkoba.
Beberapa penelitian menemukan bahwa
sampai 90% pengguna narkoba suntikan
(penasun) terinfeksi HCV. Oleh karena
begitu banyak penasun terinfeksi HCV,
dan tidak dapat diketahui apakah seseorang terinfeksi dari memandangnya, kita
harus sangat hati-hati bila menyuntik
narkoba bergantian dengan orang lain.
Jangan memakai alat apa pun secara
bergantian.
Memakai jarum suntik secara bergantian adalah kegiatan yang paling berisiko
terinfeksi HCV. Kita juga dapat tertular
HCV melalui alat atau barang lain yang
dipakai saat menyuntik narkoba. Alat dan
barang tersebut termasuk alat pemanas,
kapas, saringan, dan tali. Sejumlah darah
yang tidak kasatmata dapat cukup untuk
menularkan HCV, sehingga sangat
penting tidak memakai alat/barang yang
dipakai untuk menyuntik narkoba secara
bergantian.
Akses umum yang lebih baik terhadap
jarum suntik yang steril mencegah
penyebaran HCV. Di beberapa daerah,
jarum suntik baru dapat dibeli di apotek
tanpa resep. Ada layanan alat suntik steril
(LASS), terutama di puskesmas, di
beberapa daerah, yang memberi jarum
suntik yang steril secara gratis sehingga
penasun tidak terpaksa memakainya
secara bergantian.
Bagaimana dengan Tato?
Menato dapat menularkan HCV bila
alat, tinta atau bahkan tempat tinta
dipakai bergantian. Praktik yang tidak
aman ini terutama terjadi bila tato
dilakukan di jalan atau di penjara.
Bila kita memutuskan untuk ditato,
pastikan tindakan pencegahan yang aman
dilakukan. Tindakan ini termasuk:
y Jarum baru dipakai
y Alat atau barang yang mungkin jadi
tercemar dengan darah disterilkan
y Semua permukaan dibersihkan
y Sarung tangan lateks yang baru dipakai
untuk setiap klien
y Tabung tinta baru dipakai untuk setiap
klien (HCV dapat tahan hidup dalam
tinta tato)
y Tato yang baru dilindungi agar darah
tidak disebarkan
y Semua benda yang mungkin tercemar
darah dibuang secara hati-hati
Penularan dari Ibu-ke-Bayi
HCV dapat menyebar dari ibu kepada
bayinya selama kehamilan dan kelahiran,
walau hal ini hanya terjadi pada satu dari
30 kasus. Seorang bayi juga dapat tertular
waktu disusui bila puting susu ibu retak
atau berdarah.
Petugas Layanan Kesehatan
Pajanan pada darah tercemar dengan
HCV dapat menyebabkan infeksi melalui
tusukan jarum suntik, atau bila darah
tersebut mengena luka terbuka atau mata.
Petugas layanan kesehatan, termasuk di
layanan kesehatan gigi, harus mematuhi
kewaspadaan standar (lihat Lembaran
Informasi 811) untuk menghindari
hubungan dengan darah yang terinfeksi.
Dapatkah HCV Tertular Melalui
Hubungan Seks?
HCV secara umum tidak menular melalui hubungan seks. Namun kegiatan
seksual yang menyebabkan perdarahan,
bahkan yang kecil, dapat menularkan
HCV. Hubungan seks yang keras, dan
seks melalui dubur atau kegiatan lain
yang menyebabkan luka dapat menularkan HIV.
Orang dengan infeksi menular seksual
misalnya HIV lebih mungkin menularkan
HCV melalui hubungan seks. Luka yang
terbuka, misalnya yang disebabkan oleh
herpes atau sifilis, meningkatkan risiko
penularan HCV.
HCV yang tertular melalui hubungan
seks menyebar di antara laki-laki terinfeksi HIV yang berhubungan dengan lakilaki. Faktor risiko termasuk memakai alat
mainan seks secara bergantian, memiliki
berbagai pasangan, hubungan seks anak
secara kasar dan lama, memasukkan
tangan ke dalam dubur, dan hubungan
seks anal setelah bedah pada dubur.
Bagaimana Bila Kita Terpajan?
Penyakit hepatitis C tidak pasti menyebabkan gejala. Bila kita merasa kita
pernah terpajan, sebaiknya kita melakukan tes HCV.
Garis Dasar
HCV paling umum menyebar melalui
hubungan dengan darah yang terinfeksi.
Sejumlah darah yang sangat kecil, yang
tidak kasatmata, cukup untuk menularkan HCV. Pengguna narkoba suntikan
(penasun) terutama berisiko terinfeksi
HCV. Tato dan hubungan seks juga
mengandung risiko. Ibu hamil terinfeksi
HCV dapat menularkan infeksinya pada
bayi, walaupun risiko agak kecil (sekitar
3%).
Diperbarui 1 Juni 2014 berdasarkan FS 673 The
AIDS InfoNet 16 April 2014
Diterbitkan oleh Yayasan Spiritia, Jl. Johar Baru Utara V No. 17, Jakarta 10560. Tel: (021) 422-5163/8 E-mail: [email protected] Situs web: http://spiritia.or.id/
Semua informasi ini sekadar untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Sebelum melaksanakan suatu pengobatan sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
Seri Lembaran Informasi ini berdasarkan terbitan The AIDS InfoNet. Lihat http:// www.aidsinfonet.org
Download