UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TILAWAH AL QUR’AN MELALUI METODE TAHSIN PADA SISWA KELAS V SD ISLAM TERPADU CAHAYA UMMAT BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Kewajiban dan Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh : ANI KHOLIFAH NIM. 11408053 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (EKSTENSI ) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 Dra. MARYA TIN STAIN SALATIGA Jl. Stadion No. 03 Salatiga NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Ha : Naskah skripsi a.n. Ani Kholifah Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di – Salatiga Assalamu'alaikum, Wr, Wb Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : ANI KHOLIFAH NIM : 11408053 Jurusan : Tarbiyah Program : Pendidikan Agama Islam Judul : UPAYA MENINGKATKAN TILAWAH AL QUR`AN MELALUI KELAS METODE V UMMAT SD TAHSIN ISLAM BERGAS PADA TERPADU KABUPATEN SISWA CAHAYA SEMARANG TAHUN 2010 Telah dapat diajukan dalam sidang munaqosah skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu'alaikum, wr, wb Salatiga, 28 Agustus 2010 Pembimbing Dra. Maryatin. NIP. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu makna membaca adalah syarat pertama dan utama pengembangan ilmu dan tekhnologi serta syarat pertama membangun peradaban. Kehadiran Al Qur`an melahirkan peradaban Islam dalam rangkaian wahyu Al Qur`an yang pertama, yaitu kata iqra yang artinya bacalah yang maknanya menghimpun. Perintah iqra mendorong agar umat manusia berfikir dan bertafakur mempergunakan potensi akalnya. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan kecanggihan tekhnologi yang semakin maju, maka semakin banyak pula perubahan dan perkembangan dalam masyarakat yang sangat berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, para orang tua, guru, dan pengajar Al Qur`an di tuntut memiliki sikap peduli, khawatir, dan prihatin terhadap kondisi dan dunia anak-anak. Sebab penulis melihat anak-anak di lingkungan sekitar mereka adalah usia sekolah namun kurang bisa membaca Al Qur‟an dengan baik dan benar. Membaca Al Qur „an dengan benar merupakan salah satu amalan yang dicintai Allah SWT dan salah satu ciri orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 121 ُُنَرٌٍِﺍ آتٍََُْا ُهىُ ﺍنْكِتَابَ ٌَ ْتهُىَهُ حَّقَ تِالَوَ ِتهِ ْونَـئِكَﺍ (ٕٔٔ)ٌٌَُؤْيُُِىٌَ ِتهِ وَيٍ ٌَكْفُسْ ِتهِ فَأُ ْونَـئِكَ ُهىُ ﺍنْخَاسِسُو “Orang-orang yang telah kami beri Al Qur`an kepadanya, mereka membacanya dengan sebenar-benarnya, mereka itu beriman kepadanya.” (QS.2;121) Keberhasilan pendidikan ditentukan oleh dua faktor, yaitu faktor formal dan informal. Faktor formal yaitu faktor-faktor atau perangkatperangkat yang berada di lingkungan sekolah. Sedangkan faktor informal berkaitan dengan keluarga, teman, masyarakat, dan media. Di sekolah guru menjadi sentral figur dalam lingkungan sekolah, yang mempengaruhi belajar siswa antara lain metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat dan media pembelajaran, waktu sekolah, standar pengajaran, keadaan fisik sekolah, metode belajar, dan tugas rumah. Moh. User Usman dan Lilis Setyawati (1989:10), mengatakan bahwa lingkungan keluarga berpengaruh pada siswa dalam belajar akan menerima pengaruh dari keluarga, cara mendidik orang tua, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga dan pengertian orang tua. Dalam lingkungan masyarakat, yang mempengaruhi antara lain kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media (baik cetak maupun elektronik), teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Salah satu cara pemecahan masalah yang dapat digunakan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan adalah dengan memanfaatkan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara strategis bagi guru untuk memperbaiki mutu praktik pembelajaran. Hal ini dilakukan karena tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan mutu proses dan hasil pembelajaran, mengatasi masalah pembelajaran, meningkatkan profesionalisme, dan menumbuhkan budaya akademik. (Zaenal:2008:18) Berdasarkan pengamatan guru kelas V, masih ditemui siswa-siswi yang kurang mampu dalam membaca Al Qur`an dengan benar dan lancar. Kebiasaan metode pengajaran yang kurang tepat akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan siswa dalam membaca Al Qur`an (Wawancara guru kelas V). Pada siswa kelas V SDIT Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang masih ada sekelompok siswa yang kemampuan membaca Al Qur`an masih rendah dikarenakan perhatian siswa ketika belajar kurang konsentrasi, tidak aktifnya siswa di TPA, kurangnya motivasi dari orang tua untuk mendalami Tahsin. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang metode Tahsin yang penekannya pada makhroj, sifat huruf dan tajwid dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan Tilawah Al Qur`an Melalui Metode Tahsin Pada Siswa Kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2010”. B. Rumusan Masalah 1. Apakah dengan metode Tahsin akan meningkatkan kemampuan tilawah Al Qur‟an siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang tahun 2010 ? 2. Apakah dengan metode Tahsin akan meningkatkan motivasi dalam tilawah Al Qur‟an siswa kelas V pada SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang tahun 2010 ? 3. Apakah ada peningkatkan prestasi tilawah Al Qur‟an dengan menerapkan metode Tahsin pada siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang tahun 2010 ? C. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan penelitian tindakan kelas ini adalah : 1. Untuk mengetahui kemampuan tilawah Al Qur‟an siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang tahun 2010. 2. Untuk mengetahui motivasi siswa dalam tilawah Al Qur`an melalui metode Tahsin pada siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang tahun 2010. 3. Untuk mengetahui adanya pengaruh penerapan metode Tahsin dalam meningkatkan prestasi kemampuan tilawah Al Qur‟an pada siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang tahun 2010. D. Manfaat Penelitian Menelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis, manfaat yang diharapkan sebagai berikut : 1. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pendidikan agama Islam di sekolah pada umumnya, serta dapat memperkaya temuan ilmiyah pada dunia pendidikan khususnya pada terapan metode dalam pembelajaran agama Islam. 2. Secara praktis diharapkan berpengaruh positif pada siswa, guru dan lingkungan sekolah. Manfaat bagi siswa : dengan metode Tahsin, mudah dan menyenangkan bagi siswa, sehingga siswa tertarik untuk mempelajarinya. Selanjutnya siswa dapat membaca Al Qur`an dengan benar dan lancar. Manfaat bagi guru : guru akan lebih mudah menambah materi pelajaran karena siswa aktif dan berkeinginan meneruskan ketrampilan membaca sesuai dengan metode Tahsin. Manfaat bagi sekolah dan TPA : dengan menerapkan metode Tahsin, sekolah dapat melaksanakan kegiatan keagamaan dengan lancar, khususnya dalam BTA. E. Hipotesis Tindakan Hipotesis yang peneliti ajukan adalah “ Dengan menggunakan metode Tahsin, kemampuan tilawah Al-Qur`an pada siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang dapat meningkat”. F. Definisi Operasional Untuk memberi gambaran yang jelas dan terarah tentang istilah yang digunakan dalam penulisan skripsi, berikut ini disampaikan istilah-istilah yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dijadikan topik kajian. 1. Upaya adalah usaha (Poerwadarminta,1984:1250) 2. Meningkatkan adalah menaikkan drajat (taraf) dan sebagainya. (Poerwadarminta,1984:1078) 3. Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan. (Poerwadarminta,1984:628) 4. Tilawah adalah Pembacaan ayat Al Qur`an dengan baik dan indah. (Poerwadarminta,2005:1191) 5. Al-Qur`an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantaraan malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat, yang diriwayatkan secara mutawatir (berangsur-angsur), yang ditulis di mushaf (lembaran) dan membacanya adalah ibadah.(Ahmad syarifudin,2008:16) 6. Metode Tahsin adalah salah satu cara untuk tilawah Al-Qur`an yang menitik beratkan pada makhroj (tempat keluarnya huruf) dan ilmu tajwid. Metode ini dalam mempelajari Al Qur`an melalui seorang guru secara langsung atau berhadapan.(Abdul Azis Abdur rauf,2003:8) Berdasarkan pengertian di atas, yang dimaksud upaya meningkatkan kemampuan tilawah Al Qur`an melalui metode Tahsin adalah usaha guru yang akan dicapai dalam kecakapan pembacaan Al Qur`an untuk meningkatkan mutu tilawah Al-Qur`an siswa, melalui metode Tahsin. Metode Tahsin adalah metode yang hampir sama dengan metode Iqro` atau Qiro`ati tata cara pelaksanaan dalam sistem mengajarnya adalah dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkat sempurna. Meskipun semua metode ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi pendidik untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan pendidikan dalam konteks pembelajaran di kelas. Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar ( Suharsimi, 2008 : 106 ). Rancangan penelitian merupakan gambaran tentang langkahlangkah riil yang akan dilakukan dalam tindakan. Ada empat tahapan penting dalam penelitian tindakan, yaitu : 1. Perencanaan Siklus 2. Pelaksanaan Tindakan Kelas 3. Pengamatan 4. Analisis dn refleksi 2. Subyek penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang Tahun 2010 yang berjumlah 15 siswa. Penelitian dilakukan oleh guru kelas 1 SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2009-2010. Dimulai pada tanggal 3 Mei 2010 sampai dengan 27 Mei 2010. Mata Pelajaran yang menjadi objek penelitian adalah Baca Tulis Al Qur`an sesuai dengan kompetensi dasar pada saat penelitian ini dilaksanakan. 3. Langkah-langkah penelitian / siklus penelitian Sesuai dengan yang dipilih adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini tidak hanya dilakukan satu tahapan / langkah (siklus) melainkan beberapa siklus kegiatan. Karena penelitian tindakan kelas adalah sebagai suatu bentuk investigasi yang bersifat reflektif, parsiatif, kolaboratif dan spiral yang memiliki tujuan untuk perbaikan system metode kerja, proses, isi, kompetensi, dan situasi. (Suharsimi,2007:104) Daur ulang penelitian diawali dengan perencanan tindakan (planning), perencanaan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation), dan melakukan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Adapun langkah-langkah penelitian tindakan kelas ini digambarkan dalam tahaptahap penelitian tindakan kelas sebagai berikut (Suharsimi, 2007: 105) : Gambar 1. Alur Penelitian Tindakan Kelas 4. Instrumen Penelitian Adapun instrument penelitian yang disiapkan berupa materi kemampuan tilawah Al Qur`an yang dibatasi kemampuan tilawah Al Qur`an, minat dalam tilawah Al Qur`an dan prestasi dalam tilawah Al Qur`an diantaranya berupa: a. Soal tes b. Pedoman dan kriteria penilaian / searing c. Lembar observasi d. Catatan lapangan 5. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian tindakan kelas ini pengumpulan data dilakukan melalui : a. Tes / Angket Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Keberhasilan pengumpulan data sangat dipengaruhi oleh teknik yang digunakan. Data yang terkumpul digunakan sebagai bahan analisis dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan observasi. b. Observasi Observasi artinya pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki menurut Jehoda,dkk. Observasi menjadi alat penyelidikan ilmiah jika : 1) Mengabdi pada tujuan-tujuan research yang telah dirumuskan 2) Direncanakan secara sistematik 3) Dicatat dan dihubungkan secara sistematik dengan tidak hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu semata-mata. 4) Dapat dicek dan dikontrol validitas, ketelitiannya sebagaimana data ilmiah lainnya (Sutrisno,2001:136). Sedangkan observasi pengamatan dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan sebelumnya. Observasi digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai sikap dan respon setelah diadakan pre tes pada tiap siklus. c. Wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh data penunjang yang menguraikan sekilas gambaran global latar belak siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas tahun Pelajaran 2009 / 2010. d. Dokumentasi Dokumentasi untuk mengumpulkan data mengenai keadaan sekolah dengan mengambil dari dokumentasi yang berupa foto-foto dari kegiatan penelitian tindakan kelas di sekolah. 6. Analisis dan refleksi Analisis dan refleksi berfungsi untuk mengetahui apakah tindakan yang telah dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak, sehingga pada formatif dapat mencapai kategori lancar. H. Sistematika Penulisan Rangkaian laporan penulisan penelitian tindakan kelas ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut : Bab I, tentang pendahuluan menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan, dan definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan. Bab II, kajian pustaka, menjelaskan tentang pengertian tilawah Al Qur`an, metode Tahsin, prestasi peningkatan tilawah Al Qur`an melalui metode Tahsin pada siswa kelas V. Bab III, pelaksanaan penelitian, memaparkan deskripsi pelaksanaan pra siklus, deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, deskripsi pelaksanaan siklus III dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Bab IV, hasil penelitian dan pembahasan, menguraikan deskripsi awal, hasil penelitian dan pembahasan analisa dari pra siklus, deskripsi persiklus (data hasil pengamatan / evaluasi/ tes membaca), refleksi keberhasilan dan kegagalan, serta pembahasan tiap siklus) Bab V, penutup, merupakan bagian akhir penulisan yang tercakup di dalamnya kesimpulan, saran-saran dan rencana tindakan lanjutan. BAB II LANDASAN TOERI A. Tilawah Al Qur`an 1. Pengertian Tilawah adalah pembacaan ayat Al Qur`an dengan baik dan indah. (Poerwadarminta,1984:1191) Tilawah adalah muradif padanannya qira`ah yang diterjemahkan dalam bacaan. Menurut Ziad Khaled Moh al-daghameeen dalam tulisannya “Al Qur`an : Between The Horizon Of Reading and Recititation”, menyebutkan terminologi tilawah adalah mengikuti petunjuk dan aturan-aturan kitab suci. Www. Konstekstual Tilawah Al Qur`an.co.id. Tilawah Al qur`an adalah pembacaan ayat Al Qur`an dengan baik dan indah yang mengikuti petunjuk dan aturan-aturan dalam membacanya dan merupakan ibadah bagi pembacanya. 2. Al Qur`an Kalam Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad saw melalui perantaraan malaikat Jibril, yang merupakan mukjizat, yang diriwayatkan secara mutawatir (berangsur-angsur), yang ditulis di mushaf (lembaran) dan membacanya adalah ibadah. Al Qur`an merupakan kitab suci sempurna sekaligus paripurna yang terdiri dari 30 juz, 114 surah, 6666 ayat, 77.934 kosa kata dan 333.671 huruf. (Ahmad syarifudin,2008:15-16). a. Keutamaan Al Qur`an Al Qur`an diibaratkan jamuan Tuhan, yang harus dikaji, dibaca, dipahami dan di amalkan. Meski sekedar belajar aksara (huruf) Al- Qur`an saja, Allah swt. telah memberikan apresiasi. Bacaan Al Qur`an meski masih gagap, tidak fasih, susah, tidak mahir dan cadel, diberikan dua nilai pahala oleh Allah swt. Keutamaan belajar Al- Qur`an dijelaskan dalam sabda Rosul yang artinya, “Sebaik-baik kamu adalah yang membaca Al Qur`an dan mengajarkannya.”(HR.Bukhori). (Abu Zakaria,1999:116 ) Nilai kemuliaan dan keluhuran mengajarkan Al Qur`an juga terlihat dalam misi utama nan suci Rosulullah saw yaitu membacakan ayat-ayat Allah SWT atau mengajarkan Al Qur`an kepada umat manusia. Keutamaan mengajar Al Qur`an dalam firman Allah SWT surat Al Imran : 164 ْعهَى ﺍنًُْؤيٍٍَُِِ إِذْ تَ َعثَ فٍِ ِهىْ َزسُىالً يٍِْ أََ ُفسِ ِهى َ ْﺍنّههُ يٍَّ نَقَد َعهٍَْ ِهىْ آٌَا ِتهِ وٌَُصَّكٍِ ِهىْ ﺍنْكِتَابَ وٌَُ َعهًُِ ُهىُ وَﺍنْحِكْ ًَة َ ٌَ ْتهُى (QS:3:164)ْضَاللٍ يُثٍٍٍِ يٍِ قَثْمُ نَفًِ َوإٌِ ّكَاَُىﺍ “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rosul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan jiwa mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al kitab dan Al-Hikmah….”.( Ali Imran : 164 ) Keutamaan membaca Al Qur`an bagi yang bersedia membaca baik faham atau tidak faham artinya yaitu: Pertama, nilai pahala persatu huruf dinilai satu kebaikan. Kedua, obat hati atau terapi jiwa yang gundah, jiwa gelisah, pikiran kusut, nurani tidak tentram. Ketiga, memberikan syafaat. Keempat, menjadi nur di dunia sekaligus menjadi simpanan di akherat. Kelima, Malaikat turun memberikan rahmat dan ketenangan. Membaca Al qur`an perlu dijadikan aktivitas rutin dan konsumsi sehari-hari sebagai pemahaman, pengalaman, dan penerapan Al Qur`an dalam kehidupan seharihari, juga syiar agama Islam. (Ahmad Syarifudin,2008:) Keutamaan Tadarus dan menyimak Al Qur`an teerdapat dalam firman Allah SWT surat Al A`raaf :204 ٌََوإِذَﺍ قُسِاَ ﺍنْقُسْآٌُ فَاسْتًَِعُىﺍْ َنهُ َوأََصِتُىﺍْ نَ َعهَ ُكىْ تُسْحًَُى “Dan apabila dibacakan Al Qur`an dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.” (Al A`raaf:204) Al Qur`an jika dibacakan ahli qira`ah yang ikhlas dan khusuk maka akan terasa berkesan dan menyentuh perasaan dengan suara yang merdu. b. Tujuan Pengajaran Al Qur`an 1) Secara Umum Al-Qur'an adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW sebagai suatu petunjuk dan rahmat bagi manusia dalam hidupnya. Al-Qur'an merupakan firman Allah yang berisi petunjuk bagi manusia, sebagai pedoman bagi orang-orang yang mengetahui dan mengamalkannya. Firman Allah SWT dalam surat Al Alaq ayat 4. (QS. Al Alaq :4) ِعَهىَ تِانْ َقَهى َ ﺍنَرِي “ Yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam “ (Al Alaq:4) Adapun hikmah bagi orang yang membaca Al-Qur'an antara lain dapat menghibur perasaan yang sedih dan menjadi penawar bagi yang sedang gelisah jiwanya. Dengan membaca Al-Qur'an dan memahami isi yang terkandung didalamnya serta mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari maka akan bertambah ketakwaan kita kepada Allah SWT. 2) Secara Khusus Pengajaran Al Qur`an pada anak memiliki fungsi utama yaitu melestarikan fitrah anak, baik fitrah kebenaran, fitrah tauhid, fitrah berperilaku positif. Maka peran pengajaran menjaga kehanifan agamanya, menanamkan warna budi pekerti luhur sehingga kelak anak menjadi generasi penerus yang teguh, kokoh, dan kuat mentalitas keimanannya. Allah SWT berfirman dalam surat An Nisa ayat 9 : ًخهْفِ ِهىْ نَىْ تَسَّكُىﺍْ ﺍنَرٌٍَِ ذُزٌَِةً خَافُىﺍْ ضِعَافا َ ٍِْخشَ ي ْ ٍََْون (QS.4:9) ْعهٍَْ ِهى َ سَدٌِدًﺍقَ ْىالً َونٍَْقُىنُىﺍْ ﺍنهّهَ َفهٍَْتَقُىﺍ “ Dan hendaklah takut kepada Allah orang orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. “ ( An Nisa:9 ) 3. Tilawah Al Qur`an Tilawah Al qur`an adalah pembacaan ayat Al Qur`an dengan baik dan indah yang merupakan ibadah bagi pembacanya (Poerwadarminta,1984:1191). Al-Qur'an merupakan pedoman hidup bagi umat Islam sehingga sangat dianjurkan untuk membacanya agar mereka mengetahui apa yang terkandung didalamnya, baik perintah maupun larangan Allah SWT. Tilawah Al Qur`an harus dilakukan dengan baik, seperti tartil, sebagaimana diperintahkan Allah SWT dalam firman-Nya. (QS.73:4) ِتَسْتٍِالً ﺍنْقُسْآ وَزَتِم “…Dan bacalah Al Qur`an itu dengan perlahan-lahan ( tartil).” (Al Muzammil : 4) Tartil adalah membaguskan bacaan huruf-huruf Al Qur`an dengan terang, teratur dan tidak terburu-buru serta mengenal tempat-tempat waqof, sesuai aturan-aturan tajwid. ( As`ad Humam,2005:4 ) Hakekat tilawah Al Qur`an adalah tilawah yang sesungguhnya mencakup arti tilawah dan secara keseluruhan yaitu membaca makna dan lafalnya. Dalam firman Allah SWT surat Al Baqarah ayat 121 : ِﺍنَرٌٍَِ آتٍََُْا ُهىُ ﺍنْكِتَابَ ٌَ ْتهُىَهُ حَّقَ تِالَوَ ِتهِ أُ ْونَـئِكَ ٌُؤْيُُِىٌَ ِته ( QS.2:121 ) “ Orang-orang yang kami berikan kitab, lalu membacanya dengan sebenarbenarnya, mereka itulah orang-orang yangberiman dengan kitab itu.” ( Al Baqarah : 121 ) Dengan demikian tilawah Al Qur‟an merupakan pembacaan ayat-ayat suci Al Qur‟an yang dengan baik dan indah, disertai tartil sehingga bernilai ibadah bagi pembacanya. Tilawah Al Qur`an juga harus bisa membaca maknanya dan mengikutinya dengan membenarkannya, menunaikan perintahnya, menjauhi larangannya dan patuh kepadanya kemana saja dia menuntun sehingga kemudian kelak bisa menjadi ahli tilawah dan pengikut Al Qur`an yang ssesungguhnya. B. Penerapan Metode Tahsin 1. Pengertian Metode adalah cara yang telah diatur, berpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya : cara belajar dan sebagainya ( Dessy Anwar, 2001, 281 ). Metode Tahsin adalah salah satu cara untuk tilawah Al-Qur`an yang menitikberatkan pada makhroj (tempat keluarnya huruf) dan ilmu tajwid. Metode ini dalam mempelajari Al Qur`an melalui seorang guru secara langsung atau berhadapan (Abdul Azis Abdur Rauf, 2003:8). Metode ini hampir sama dengan metode Iqro` atau Qiro`ati yaitu pada tata cara pelaksanaan dalam sistem mengajarnya adalah dimulai dari tingkatan yang sederhana, tahap demi tahap sampai pada tingkat sempurna. Meskipun semua metode ada kelebihan dan kekurangan masing-masing. Metode tahsin ini juga menekankan pada sifat huruf yang mana huruf yang sudah tepat makhroj dan tajwidnya sesuai pula dengan sifatnya, hal ini agar huruf yang keluar semakin sesuai dengan keaslian huruf Al Qur`an, sehingga tilawah Al Qur`an bisa terjaga kebenarannya. 2. Unsur dalam Metode Tahsin a. Tempat- tempat keluar huruf Supaya lebih cepat dan tepat dalam mempelajari makhroj huruf, ulama Qira`at menuangkan pengucapan dalam bentuk tulisan, ditopang dengan latihan secara terus menerus dalam pengucapannya, maka akan dapat memperlancar lidah dalam mengucapkan huruf dengan baik dan benar. Secara global makhroj huruf ada lima tempat : 1) Rongga mulut Huruf-huruf yang keluar dari rongga mulut adalah huruf-huruf mad, yakni: pengucapannya pengucapannya dengan dengan memonyongkan dua bibir, menurunkan bibir pengucapannya dengan membuka mulut. 2) Tenggorokan bagian bawah, serta Huruf yang keluar dari tenggorokan adalah, hamzah dan ha dari tenggorokan bawah, `ain dan ha dari tenggorokan tengah, ghain dan kho dari tenggorokan atas. 3) Lidah Huruf-huruf yang keluar dari lidah yaitu: qaf, kaf, ya, syin, jim, dad, ra, nun, lam, to, dal, ta, dzo, dza, tsa, sod, dan za. 4) Dua bibir Huruf-huruf yang keluar dari dua bibir yakni : fa keluar dari bibir bawah bagian dalam bertemu ujung gigi seri atas, mim dan ba keluar dari dua bibir yang dirapatkan, sedangkan wau dengan memonyongkan bibir. 5) Rongga hidung Huruf-huruf yang keluar dari rongga hidung adalah huruf-huruf ghunnah (dengung), terdapat pada tujuh tempat diantaranya: Mutajanisain, Idgham Mitslain, Iqlab, Ikhfa Haqiqi, Ikhfak Syafawi. b. Sifat Huruf Tujuan mempelajari sifat-sifat huruf adalah agar huruf yang keluar dari mulut semakin sesuai dengan keaslian huruf Al qur`an. Sifat huruf dalam Al Qur`an terbagi menjadi dua, yaitu: 1) Sifat yang memiliki lawan kata 2) Sifat yang tidak memiliki lawan kata c. Tajwid Tajwid menurut bahasa artinya membaguskan. Tajwid menurut istilah adalah memperbaiki bacaan Al Qur`an dalam bentuk mengeluarkan huruf – huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya, baik yang asli maupun yang datang kemudian (Ahmad Syarifuddin, 2008: 91). Ilmu Tajwid adalah ilmu yang sangat mulia, hal ini karena keterkaitannya secara langsung dengan Al Qur`an. Membaca Al Qur`an termasuk ibadah dan karenanya harus sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. Sikap memperbaiki bacaan Al Qur`an dengan menata huruf sesuai dengan tempatnya merupakan suatu ibadah, sama halnya meresapi, memahami, dan mengamalkan isi kandungan Al Qur`an merupakan suatu ibadah. 3. Kelebihan dan Kelemahan Metode Tahsin a. Kelebihan Metode Tahsin Setiap metode terdapat suatu kelebihan dan kelemahannya termasuk pada metode Tahsin. Dalam metode Tahsin terdapat kelebihan sebagai berikut : 1) Membaca Al Qur`an dengan tepat sesuai makhroj, sifat huruf dan tajwid. 2) Dengan tiga jilid Tahsin 1, 2 dan 3 maka cepat bisa membaca Al Qur`an dengan benar. 3) Sistem pengajaran dari klasikal dilanjutkan privat, sangat membantu memperbaiki siswa dalam belajar. 4) Cara membaca diiringi ketukan atau tepuk untuk setiap jeda membaca pada jilid I, II, dan III sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. 5) Target dari Tahsin kelas satu jilid I, kelas dua jilid II, kelas tiga jilid III dan kelas empat ke atas sudah sampai Tahsin Al Qur`an dan membaca dengan lancar. 6) Para pengajar Tahsin harus punya ijazah Tahsin atau harus belajar pada guru Tahsin juga. 7) Setiap kenaikan jilid akan diuji atau dites oleh penguji yang bukan pengajar setiap harinya. 8) Penulisan dalam Tahsin memakai Rosm Usmani, sehingga pembaca akan mudah membaca jika menemukan Al Qur`an dari Arab dengan penulisan yang sama. b. Kelemahan Metode Tahsin Disamping itu, terdapat juga kelemahan pada metode Tahsin antara lain : 1) Metode Tahsin termasuk baru, maka masih asing digunakan dikalangan masyarakat umum. 2) Setiap kenaikan halaman harus benar-benar memperhatikan isi materinya baik makhroj, sifat huruf dan tajwid sehingga kemungkinan lama harus di ulang-ulang. 3) Harga satu jilid Tahsin atau Al Qur`an agak mahal dibanding satu jilid lain dan belum dijual bebas. 4) Penulisan Tahsin memakai Rosm Usmani yang belum begitu dikenal oleh siswa, sehingga kadang menemuui kesulitan ketika membaca sendiri. 4. Langkah-langkah Metode Tahsin a. Persiapan 1) Penyiapan jilid atau Al Qur`an, buku prestasi untuk siswa, dan buku rekap nilai untuk guru. 2) Waktu dan tempat harus tepat dan nyaman sehingga pembelajaran menyenagkan dan berhasil. b. Pelaksanaan Tahsin 1) Salam dari guru, berdoa bersama, klasikal untuk penyeragaman bacaan dan penekanan materi. 2) Membaca secara individu berulang-ulang, sambil menunggu giliran maju privat. 3) Guru benar-benar memperhatikan bacaan siswa, apabila masih ada kesalahan ditandai untuk dibetulkan, kemudian memberi komentar sekaligus prestasinya. c. Tindak lanjut Tahsin 1. Bagi siswa yang sudah membaca benar, diberi tugas atau PR untuk membaca halaman selanjutnya berulang-ulang supaya lancar. 2. Bagi siswa yang belum benar atau masih banyak salah, harus mengulang kembali sampai benar dan lancar. 3. Setelah selesai membaca, baik yang lancar atau belum buku prestasi siswa baru dibagikan siswa kembali. 5. Penerapan Metode Tahsin pada Pembelajaran Penggunaan metode Tahsin untuk menggantikan metode sebelumnya yaitu metode Qiro`ati yang akan ditekankan pada kemampuan tilawah Al Qur`an, motivasi dalam penggunaan metode Tahsin, serta prestasi tilawah Al Qur`an setelah menggunakan metode Tahsin. Penjelasan kemampuan, motivasi dan prestasi sebagai berikut : a. Kemampuan Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekayaan. (Poerwadarminta,1984:628). Kemampuan tilawah siswa akan diukur dan dikembangkan dengan menggunakan metode Tahsin, seberapa jauh kemampuan tilawah Al qur`an siswa dalam penggunaan metode Tahsin. b. Motivasi Mc Donal (1959) merumuskan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik, 2009: 106). Motivasi dianggap penting dalam upaya pembelajaran dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya. Bahwa motivasi mendorong timbulnya tingkah laku yang mempengaruhi serta mengubah tingkah laku. Motivasi disini akan digunakan untuk lebih jauh dalam pembelajaran Tahsin. c. Prestasi Dalam kamus umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan (1982: 768) Sedangkan pengertian yang lain menyebutkan bahwa prestasi adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Nana sujana, 1991 : 22). Tilawah Al Qur`an dengan menerapkan metode Tahsin diharapkan akan terlihat kemampuan, motivasi dan prestasi tilawah Al Qur`an sesuai makhroj, sifat huruf, dan tajwid. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum dan subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, (diskripsi siklus penelitian). Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut : A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Tinjauan Historis Cahaya Ummat adalah salah satu lembaga swasta yang dikelola oleh Yayasan Sosial dan Dakwah Nur Hidayah Bergas Ungaran. Lembaga pendidikan ini didirikan pada tahun 2004. Dilatar belakangi karena penduduk kecamatan Ungaran dan Bergas mayoritas beragama Islam. Realita menunjukkan kesadaran umat Islam untuk menyekolahkan anakanaknya di sekolah yang bernuansa religi (sekolah Islam) semakin meningkat. Untuk daerah kecamatan Ungaran ketersediaan sekolah Islam (TK/SD) sudah cukup memadai, namun untuk daerah kecamatan Bergas ketersediaan sekolah Islam (TK/SD) masih sangat kurang, bahkan untuk jenjang sekolah dasar belum ada sama sekali. Berdasarkan pada analisa tersebut Lembaga Pendidikan Islam Terpadu (LPIT) Cahaya Ummat mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT Cahaya Ummat) dengan mengambil lokasi di perbatasan kecamatan Ungaran dan Bergas. Pada mulanya SDIT Cahaya Ummat menempati gedung berstatus masih kontrak selama 2,5 tahun di Langensari Ungaran yang dulunya Rumah Makan Muslim milik Hj. Siti Fathimah. Jumlah siswa tahun pertama berjumlah 25 siswa dengan 3 guru, 1 Kepala Sekolah, 1 Tata Usaha dan 1 Penjaga sekaligus petugas kebersihan. Dengan dukungan berbagai pihak (wali murid, donator, masyarakat), dipertengahan Tahun Pelajajaran 2006/2007, SDIT Cahaya Ummat sudah dapat menempati gedung milik sendiri yang terletak di belakang SD Karangjati 02 Bergas sampai saat ini. VISI : Mensetak generasi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia MISI : Menghasilkan peserta didik agar mampu : 1. Memiliki aqidah yang benar 2. Beribadah sesuai dengan syari‟at Islam 3. Mengedepankan akhlak yang mulia 4. Memiliki semangat tinggi untuk berprestasi 5. Memberikan manfaat yang besar bagi sesamanya. TUJUAN DAN TARGET 1. Siswa dapat membaca Al Qur‟an dengan benar dan lancar 2. Siswa mampu menghafal 2 juz Al Qur‟an 3. Siswa mampu manghafal hadits-hadits pilihan 4. Siswa mampu melaksanakan amalan ibadah sesuai dengan tuntunan Allah dan Rosul-Nya 5. Siswa mampu menuntaskan evaluasi belajar sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan 6. Siswa mampu menerapkan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dalam rangka mewujudkan tanggungjawab terhadap peningkatan kualitas pendidikan Islam, Lembaga Pendidikan Islam Terpadu Cahaya Ummat yang berada di bawah naungan Yayasan Sosial dan Dakwah Nur Hidayah merintis terselenggaranya kegiatan belajar mengajar yang menerapkan sistem pendidikan secara integral dan terpadu dengan memasukkan (memberikan warna) nilai-nilai agama ke dalam bahan ajar yang diberikan. Hal ini telah direalisasikan dengan mendirikan kelompok bermain (Play Group) Islam Terpadu dan Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Cahaya Ummat pada tahun 2003. Sebagai tindak lanjutnya pada Tahun Pelajaran 2004/2005 LPIT Cahaya Ummat mendirikan Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Ummat. Dengan demikian anak didik akan selalu berada dalam pola pendidikan yang mengarahkan mereka menjadi putra putri Islam dengan kepribadian yang lurus. 2. Letak Geografis Berdasarkan observasi yang dilakukan pendidikan ini berada di daerah yang strategis yaitu: peneliti, lembaga a. Jalur Perdagangan, karena Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Ummat dekat dengan pasar tradisional b. Wilayah perindustrian, karena banyaknya pabrik konveksi di wilayah Karangjati, Ungaran. Di samping itu Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Ummat dekat dengan jalan raya sehingga memudahkan dari sisi transportasi dan informasi yang semakin berkembang dengan pesat. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cahaya Ummat terletak di kelurahan Karangjati Kecamatan Bergas yang letak geografisnya adalah sebagai berikut : a. Batas bagian Utara : Desa Congol b. Batas bagian Timur : Desa Ngempon c. Batas bagian Selatan : Lapangan Karangjati d. Batas bagian Barat :Pasar Karangjati dan Jalan Raya ke Semarang Sedangkan letak Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cahaya Ummat adalah sebagai berikut : 3. a. Batas bagian Utara : Desa Congol b. Batas bagian Timur : PT USG c. Batas bagian Selatan : Lapangan Karangjati (jalur ke Pringapus) d. Batas bagian Barat : Pasar Karangjati. Sarana dan Prasarana Dalam suatu lembaga pendidikan, baik lembaga pendidikan formal maupun lembaga pendidikan non formal, sarana dan fasilitas merupakan kebutuhan primer. Sarana dan fasilitas yang mendukung keberhasilan pendidikan dan pengajaran sangat diperlukan untuk membantu terlaksananya tujuan yang akan dicapai bersama. Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Cahaya Ummat merupakan sekolah baru yang baru meluluskan satu angkatan. Setiap tahun terjadi pembangunan fisik dan penambahan fasilitas guna memenuhi kebutuhan pembelajaran. Setelah peneliti mengadakan observasi dan wawancara seperlunya, maka secara garis besar sarana dan fasilitasnya dapat dilihat sebagai berikut : a. Pergedungan 1. 11 ruang kelas 2. 1 ruang Kepala Sekolah dan TU 3. 1 ruang guru 4. 1 ruang perpustakaan 5. 1 masjid 6. 4 kamar mandi anak 7. 2 kamar mandi guru b. Peralatan 1) Perlatan perkantoran a. 8 komputer b. 2 printer c. Almari d. 1 set kursi tamu e. Telpon kantor 2) Peralatan Kelas a. Meja kursi guru b. Meja kursi siswa c. Papan tulis d. Papan absen e. Daftar hadir f. Satu set alat kebersihan g. Timbangan h. Alat pengukur tinggi i. Rak tempat mukena dan sepatu anak 3) Peralatan Olahraga 4. a. 3 buah bola volley b. 2 buah bola basket c. 2 buah bola sepak d. 4 buah peralatan tenis meja e. 4 buah perlatan badminton Perpustakaan Perpustakaan merupakan sarana penting untuk memperlancar proses belajar mengajar. Dengan fasilitas yang ada pada perpustakaan juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan wawasan belajar, menambah materi pelajaran yang belum didapat di bangku sekolahnya. Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Ummat Karangjati Bergas telah dilengkapi dengan buku-buku umum maupun buku-buku agama dan Alat Peraga Edukatif (APE) yang beraneka ragam dan buku-buku referensi guru. 5. Keadaan Guru dan Karyawan Keadaan guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Ummat Karangjati Bergas mempunyai potensi yang sangat baik. Para dewan guru dan karyawan memiliki jiwa pejuang yang sangat tinggi yang bisa dilihat dari guru yang jarang mengeluh walaupun setiap hari pulang sore karena Sekolah Dasar Islam Terpadu Cahaya Ummat jam belajarnya sampai pukul 14.00 WIB. Sedangkan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas mengajar guru diadakan rapat dua pekan sekali guna mengevaluasi kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dinamakan KKG Intern. Bahkan untuk memperbaiki tilawah dan tahfidz Al Qur`an setiap guru wajib belajar Tahsin pada guru yang ditunjuk secara fleksibel. Pada tahun pelajaran 2009 / 2010 kondisi guru dan karyawan SD Islam Terpadu Cahaya Ummat secara keseluruhan berjumlah 30 orang, yang terdiri 16 guru tetap yayasan, 3 orang guru tidak tetap, 2 orang Tata Usaha sekolah dan yayasan serta 1 Penjaga sekolah. 6. Keadaan siswa a. Secara umum Bahwa siswa di SD Islam Terpadu Cahaya Ummat pada Tahun pelajaran 2009/ 2010 berjumlah 289 siswa, yang terdiri dari paralel kelas 1 sampai kelas 5 dan hanya kelas 6 saja. Adapun kegiatan siswa yang menunjang kegiatan belajar mengajar di luar jam pelajaran dintaranya: sholat dhuha ketika jam istirahat pertama, sholat dhuhur berjamaah, kepustakaan, Pelajaran Luar Sekolah (PLS), penekanan pada adab-adab Islami serta ekstrakurikuler yang terdiri dari: olah raga, khat dan kaligrafi, mewarnai, nasyid, khitobah, MTQ, kepanduan/ pramuka SIT, drama, puisi, pencak silat dan life skill. b. Secara Khusus Karakteristik siswa jumlah siswa yang diteliti pada kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas Kabupaten Semarang yang dijadikan subjek penelitian ini adalah 15 siswa, terdiri dari 9 laki-laki dan 6 perempuan. Karakteistik siswa yang diteliti secara lebih detail dapat digambarkan sebagai berikut : 1) Usia rata-rata 11 tahun 2) Latar belakang keluarga / orang tua, mayoritas berpendidikan SMA dan berprofesi sebagai karyawan perusahaan. 3) Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti mengajar adalah 3 siswa cukup pandai, 10 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa kurang / lambat belajar. Adapundata atau tabel siwa yang akan diteliti adalah sebagai berikut : Tabel 1 Daftar Siswa Kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Bergas No Nama Siswa L/P 1 Alfian Fadhila Muhammad L 2 Amira Heva Tasya P 3 Ardi Maulana Ahmad Baidowi L 4 Fachrul Rozy Al Luqman L 5 Farah Syafariayani P 6 Galih Prabowo L 7 Jihan Aurelya Candy P 8 Koko Andika Pratama L 9 M. Alif Pradipta Agung Darma P. P 10 M. Noval Abdul Rozak L 11 M. Zahid Faqihuddin L 12 Nadhira Salsabila P 13 Reforma Eza Sweta Putri P 14 Ryamizard Farhan Hermawan L 15 Zumrotul Husna P B. Pelaksanaan Penelitian 1. Pelaksanaan Pra Siklus Penelitian pra siklus dilaksanakan pada minggu pertama bulan Mei Tahun 2010, dalam tilawah Al Qur`an dengan menggunakan metode Qiro`ati belum menggunakan metode Tahsin. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 1) Refleksi awal, peneliti melakukan kajian berdasarkan evaluasi terhadap tilawah Al Qur`an yang selama ini dilakukan, yang menunjukkan kelemahan adalah penggunaan metode kurang tepat, tilawah Al Qur`an siswa selama ini hanya membaca cepat tapi kurang memperhatikan makhrojnya. 2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3) Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan SK/KD dan Instrumen Pengumpulan data selama penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan. 4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi: Rencana Pembelajaran, Buku/Jilid Tahsin, Buku Prestasi, soal evaluasi, dan lembar observasi. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan stategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode Qiro`ati dalam tilawah Al Qur`an. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi: 1) Melakukan pre tes tentang kemampuan siswa mengenai materi tilawah Al Qur`an. Adapun soal pre tes adalah sebagai terlampir. 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi/metode/ langkah– langkah dalam RPP, yang dimulai dengan: a) Apersepsi b) Guru memberi contoh bacaan dan menjelaskan cara membaca Al Qur`an dengan benar c) Siswa mendengarkan dan mengikuti bacaan yang dicontohkan oleh guru d) Guru memberi kesempatan siswa membaca halamannya sendirisendiri e) Guru memberikan evaluasi pada siswa dari apa yang telah dibaca 3) Melaksanakan pos tes tentang tilawah Al Quran. Dalam pos tes ini digunakan soal yang sama dengan pre tes. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan tilawah Al Qur`an, observasi difokuskan pada makhroj, sifat huruf dan tajwid. Untuk melakukan observasi pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam observasi/pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut : Tabel 4 Lembar Observasi Pra Siklus No Aspek yang diamati 1 Kemampuan Kemunculan ya Tidak Komentar √ Kemampuan siswa dalam tilawah siswa 2 Motivasi Al Qur`an masih kurang √ Siswa 3 Prestasi Kemampuan √ Kemampuan mengikuti Sebagian besar prestasi tilawah siswa belum standar √ makhroj 5 siswa pelajaran masih rendah tilawah 4 Motivasi Sebagian besar kemampuan makhroj siswa belum terlihat √ Sebagian besar kemampuan sifat sifat huruf 6 Kemampuan huruf siswa belum tepat √ Mayoritas tajwid 7 √ Pengalaman Akhlak tajwid siswa sudah benar siswa 8 kemampuan Sebagian besar siswa belum tepat dalam tilawah √ siswa Mayoritas akhlak siswa sudah bagus d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran, dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai pos tes dibanding nilai pre tes. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada pra siklus ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Dalam proses pembelajaran berlangsung sebagian siswa masih bermain sendiri dan berbicara pada temannya, sehingga perhatian siswa kepada guru belum optimal. 2) Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian siswa kesulitan dalam melafalkan makhroj karena kebiasaan kurang memperhatikan makhroj dalam tilawah Al Qur`an. 3) Guru kurang baik dalam mengelola waktu 4) Guru belum maksimal dalam memotivasi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. 5) Guru belum mampu menghidupkan suasana kelas. Berdasarkan hasi-hasil pembelajaran pra siklus tadi, ternyata masih banyak kekurangan sehingga perlu adanya metode khusus untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Untuk itu peneliti menggunakan metode Tahsin dalam proses pembelajaran tilawah Al Qur`an melalui tiga siklus penelitian. Selanjutnya akan penulis uraikan deskripsi per siklus sebagai berikut: 2. Pelaksanaan Siklus Pertama Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei Tahun 2010, dengan pokok bahasan tilawah Al Qur`an yang menerapkan makhroj, sifat huruf, dan tajwid. Tahapan dan langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi awal, peneliti melakukan kajian berdasarkan evaluasi terhadap tilawah Al Qur`an yang selama ini dilakukan, yang menunjukkan kelemahan adalah penggunaan metode kurang tepat, tilawah Al Qur`an siswa selama ini hanya membaca cepat tapi kurang memperhatikan makhrojnya. 2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3) Penyusunan proposal penelitian, lengkap dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan. 4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi: Rencana Pembelajaran, buku/jilid Tahsin, buku prestasi, soal evaluasi, dan lembar observasi. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan stategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode Tahsin dalam tilawah Al Qur`an. Pokok bahasan yang diajarkan adalah makhroj, sifat huruf dan tajwid. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi: 1) Melakukan pre tes tentang kemampuan siswa mengenai materi tilawah Al Qur`an. Adapun soal pre tes terlampir. 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi/metode/ langkah–langkah dalam RPP, yang dimulai dengan : a) Apersepsi b) Guru memberi contoh bacaan dan menjelaskan cara membaca Al Qur`an dengan benar. c) Siswa mendengarkan dan mengikuti bacaan yang dicontohkan oleh guru. d) Guru memberi kesempatan siswa membaca halamannya sendirisendiri berulang- ulang, sambil menunggu giliran maju secara individu. e) Guru memberikan evaluasi pada siswa dari apa yang telah dibaca 3) Melaksanakan post tes tentang kemampuan tilawah Al Quran siswa. Dalam post tes ini digunakan soal yang sama dengan pre tes. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan tilawah Al Qur`an, maka pelaksanaan tilawah Al Qur`an, maka observasi difokuskan pada makhroj, sifat huruf dan tajwid. Untuk melakukan observasi pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam observasi/pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 5 Lembar Observasi Siklus I No 1 Aspek yang Kemunculan diamati ya Kemampuan √ Mayoritas siswa mampu untuk siswa 2 Motivasi tilawah Al Qur`an √ Motivasi Siswa 3 Prestasi Komentar Tidak siswa mengikuti pelajaran sudah meningkat √ Sebagian besar prestasi tilawah tilawah 4 siswa belum standar √ Kemampuan makhroj 5 √ Kemampuan Kemampuan √ Mayoritas √ Pengalaman Akhlak siswa Sebagian besar kemampuan sifat kemampuan tajwid siswa sudah benar siswa 8 kemampuan huruf siswa belum tepat tajwid 7 besar makhroj siswa belum terlihat sifat huruf 6 Sebagian Sebagian besar siswa belum tepat dalam tilawah √ Mayoritas akhlak siswa sudah bagus a. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/ pembelajaran, dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai pot tes dibanding nilai pre tes. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian siswa kesulitan dalam melafalkan makhroj karena kebiasaan metode sebelumnya kurang memperhatikan makhroj dalam tilawah Al Quran. 2) Guru cukup baik dalam mengelola waktu 3) Guru cukup maksimal dalam memotivasi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan atau peningkatan, yaitu dalam hal: 1) Kemampuan dalam tilawah Al Qur`an menggunakan metode Tahsin cukup meningkat. 2) Kemampuan dalam melafalkan makhroj, meskipun baru sebagian. 3) Kemampuan dalam melafalkan sesuai sifat huruf, meskipun baru sebagian kecil. 4) Kemampuan melafalkan sesuai tajwid, meskipun ada sebagian kecil yang belum benar. 5) Pengalaman pada siswa menggunakan metode tahsin, meskipun siswa baru mengetahui pertama kali. Berdasarkan hal di atas, masih ada kekurangan dalam proses pembelajaran sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal-hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus kedua adalah: 1) Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan menambah informasi yang dirasa perlu. 2) Guru harus lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan materi. 3) Mengulas materi tilawah Al Qur`an, apabila masih ada yang belum benar. 3. Pelaksanaan Siklus Kedua Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Mei Tahun 2010, dengan pokok bahasan tilawah Al Qur`an yang menerapkan makhroj, sifat huruf, dan tajwid serta mengambil materi surat Ar Rahman ayat 11-15. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi kedua, peneliti melakukan kajian berdasarkan evaluasi terhadap tilawah Al Qur`an yang selama ini dilakukan, yang masih menunjukkan adanya kelemahan dan kekurangan dalam tilawah Al Qur`an. 2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian kelemahan dan kekurangan yang belum sempurna dalam membaca Al Qur`an dengan menerapkan makhroj, sifat huruf, dan tajwid dalam siklus pertama. 3) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan. 4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi: Rencana Pembelajaran, buku/jilid Tahsin, buku prestasi, soal evaluasi, dan lembar observasi untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan stategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode Tahsin dalam tilawah Al Qur`an. Pokok bahasan yang diajarkan adalah makhroj, sifat huruf dan tajwid. Adapun proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi: 1) Melakukan pre tes untuk mengetahui seberapa jauh tilawah Al Qur`an siswa setelah melaksanakan praktek tilawah yang pertama menggunakan Tahsin. Adapun soal pre tes terlampir. 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi/metode/ langkah– langkah dalam RPP, yang dimulai dengan: a) Apersepsi b) Guru menyuruh siswa melafalkan tilawah Al Qur`an bersamasama sesuai halaman yang ditunjuk dengan benar. c) Setelah guru membetulkan bacaan kemudian membimbing siswa satu per satu tilawah Al Qur`an dengan menekankan makhroj, sifat huruf dan tajwid. d) Siswa yang lain membaca halamannya sendiri-sendiri berulangulang, sambil menunggu giliran maju secara individu. e) Guru memberikan evaluasi pada siswa dari apa yang telah dibaca 3) Melaksanakan post tes tentang kemampuan tilawah Al Quran siswa. Dalam pos tes ini digunakan soal yang sama dengan pre tes. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan tilawah Al Qur`an, observasi difokuskan pada makhroj, sifat huruf dan tajwid. Untuk melakukan observasi pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam observasi/pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 6 Lembar Observasi Siklus II No 1 Aspek yang Kemunculan diamati ya Kemampuan √ Mayoritas siswa mampu untuk siswa 2 Motivasi tilawah Al Qur`an √ Motivasi siswa 3 Prestasi Kemampuan siswa mengikuti pelajaran sudah meningkat √ Mayoritas prestasi tilawah Al tilawah 4 Komentar Tidak Qur`an siswa sudah bagus √ Sebagian besar kemampuan makhroj 5 makhroj siswa belum terlihat √ Kemampuan sifat huruf 6 Kemampuan huruf siswa belum tepat √ tajwid 7 Pengalaman Sebagian besar kemampuan sifat Mayoritas kemampuan tajwid siswa sudah benar √ siswa Siswa sudah menerapkan Tahsin tilawah Al Qur`an dalam kehidupan sehari-hari 8 Akhlak √ siswa Mayoritas akhlak siswa sudah bagus d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/ pembelajaran, dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai pos tes dibanding nilai pre tes. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus kedua ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Selama proses pembelajaran berlangsung mayoritas siswa sudah bisa dalam tilawah Al Quran, meski sebagian kecil belum benar. 2) Kemampuan siswa dalam tilawah Al Qur`an secara individu dalam hal makhroj dan sifat huruf belum sempurna. Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan atau peningkatan, yaitu dalam hal: 1) Kemampuan dalam tilawah Al Qur`an menggunakan metode Tahsin sudah mengalami penimgkatan. 2) Kemampuan dalam melafalkan makhroj, sifat huruf, dan tajwid sudah mulai nampak dan benar. 3) Pengamalan tilawah Al Qur`an siswa menggunakan metode tahsin, mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selanjutnya perbandingan nilai hasil pos tes terhadap pre tes menunjukkan adanya peningkatan tetapi belum maksimal sepenuhnya. Berdasarkan dua hal di atas, masih ada kekurangan dalam proses pembelajaran sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal-hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus III adalah : 1) Guru harus lebih ekstra lagi dalam membimbing siswa memperbaiki tilawah Al Qur`an dengan menerapkan metode Tahsin. 2) Guru harus lebih telaten dalam membimbing siswa. 3) Mengulang-ulang tilawah Al Qur`an meskipun sudah benar bacaannya dan jika masih ada yang belum benar. 4. Pelaksanaan Siklus Ketiga Siklus ketiga penelitian dilaksanakan pada minggu keempat bulan Mei Tahun 2010, dengan pokok bahasan tilawah Al Qur`an yang menerapkan makhroj, sifat huruf, dan tajwid serta mengambil materi surat Ar Rahman ayat 16-20. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: b. Perencanaan Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut: 1) Refleksi ketiga, peneliti melakukan kajian berdasarkan evaluasi terhadap tilawah Al Qur`an pada siklus II, yang masih menunjukkan adanya kelemahan dan kekurangan. 2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian kelemahan dan kekurangan yang kurang sempurna dalam membaca Al Qur`an dengan menerapkan makhroj, sifat huruf, dan tajwid pada siklus II. 3) Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan. 4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi: Rencana Pembelajaran, buku/jilid Tahsin, buku prestasi, soal evaluasi, dan lembar observasi untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan stategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan metode Tahsin dalam tilawah Al Qur`an. Pokok bahasan yang diajarkan adalah makhroj, sifat huruf dan tajwid. Adapun proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi: 1) Melakukan pre tes untuk mengetahui seberapa jauh tilawah Al Qur`an pada sikllus II. 2) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan strategi/metode/ langkah– langkah dalam RPP, yang dimulai dengan: a) Apersepsi b) Siswa melafalkan tilawah Al Qur`an bersama-sama dengan benar. c) Setelah guru membetulkan bacaan yang salah kemudian membimbing siswa satu per satu tilawah Al Qur`an dengan menekankan makhroj, sifat huruf dan tajwid. d) Siswa berpasangan membaca halamannya berulang-ulang, sambil menunggu giliran maju secara individu. e) Guru memberikan evaluasi pada siswa dari apa yang telah dibaca. 3) Melaksanakan post tes tentang kemampuan tilawah Al Quran siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam menerapkan metode Tahsin. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan kemampuan tilawah Al Qur`an, observasi difokuskan pada makhroj, sifat huruf dan tajwid. Untuk melakukan observasi pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam observasi/pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 7 Lembar Observasi Siklus III No 1 Aspek yang Kemunculan diamati ya Kemampuan √ siswa 2 Motivasi Prestasi √ Kemampuan √ Kemampuan √ Kemampuan √ Pengalaman Mayoritas prestasi tilawah Al Mayoritas kemampuan makhroj Mayoritas kemampuan sifat huruf sudah tepat √ tajwid 7 mengikuti sudah benar sifat huruf 6 siswa Qur`an siswa sudah bagus makhroj 5 Motivasi pelajaran sudah meningkat tilawah 4 Mayoritas siswa mampu untuk tilawah Al Qur`an siswa 3 Komentar Tidak Mayoritas kemampuan tajwid siswa sudah benar √ siswa Siswa sudah menerapkan Tahsin tilawah Al Qur`an dalam kehidupan sehari-hari 8 Akhlak siswa √ Mayoritas akhlak siswa sudah bagus d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran, dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai post tes dibanding nilai pre tes. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus ketiga ini, peneliti dapat menemukan kelebihan pembelajaran sebagai berikut : 1) Selama proses pembelajaran berlangsung guru berhasil membimbing siswa dalam tilawah Al Qur`an menggunakan metode Tahsin. 2) Kemampuan siswa dalam tilawah Al Qur`an secara individu dan klasikal sudah sempurna. 3) Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa siswa antusias dan termotivasi selama proses pembelajaran. 4) Kekurangan pada siklus-silkus sebelumnya mengalami perubahan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. Prestasi hasil belajar tilawah Al Qur`an pada siklus III mencapai ketuntasan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bagian ini disajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan tujuan penelitian, yaitu : A. Kemampuan Tilawah Al Qur`an Sebelum Menggunakan Metode Tahsin Untuk mengetahui tilawah Al Qur`an sebelum menggunakan metode Tahsin, peneliti menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data yang valid. Setelah diadakan pembelajaran pra siklus, peneliti mengadakan pre tes pada tilawah Al Qur`an. Adapun hasil evaluasi pada siswa sebagai berikut : Tabel 8 Data Hasil Evaluasi Sebelum Penerapan Metode Tahsin Pre Test dan Post Tes ( KKM : 65 ) No Nama Siswa Hasil Pre Test Pos Tes 1 Alfian Fadhila Muhammad 60 60 2 Amira Heva Tasya 55 60 3 Ardi Maulana Ahmad Baidowi 70 70 4 Facphrul Rozy Al Luqman 50 60 5 Farah Syafariayani 70 70 6 Galih Prabowo 65 70 7 Jihan Aurelya Candy 65 65 8 Koko Andika Pratama 65 70 9 M. Alif Pradipta Agung Darma P. 65 60 10 M. Noval Abdul Rozak 55 60 11 M. Zahid Faqihuddin 70 70 12 Nadhira Salsabila 60 65 13 Reforma Eza Sweta Putri 60 60 14 Ryamizard Farhan Hermawan 65 60 15 Zumrotul Husna 70 70 Jumlah 945 970 Rata-rata 63 64,66 Tabel 9 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes formatif / Pos Tes pada Pra Siklus No Uraian 1 Nilai rata-rata Pos Tes 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 3 Presentase ketuntasan belajar Rekapitukasi ini Hasil 64, 66 menujukkan 8 53,33 % bahwa nilai rata-rata atau kemampuan tilawah Al Qur`an sebelum menerapkan metode Tahsin yang dicapai siswa adalah 64,66. Siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan belajar sebanyak 8 siswa atau 53,33 %. Sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 7 siswa ( 46,67 % ). Dengan demikian kemampuan tilawah Al Qur`an pada siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena siswa merasa bosan dengan metode yang lama yaitu metode Qiro`ati. B. Pengaruh Metode Tahsin dalam Meningkatkan Kemampuan Tilawah Al Qur`an Untuk mengetahui pengaruh metode Tahsin dalam meningkatkan kemampuan tilawah Al Qur`an, peneliti menggunakan lembar observasi atau pengamatan dengan meminta bantuan guru sejawat untuk memperoleh data yang valid. Hasil pengamatan pada setiap siklus disajikan dalam table 5 sebagai berikut : Tabel 10 Pengaruh Metode Tahsin dalam Meningkatkan Tilawah AL Qur`an No Nama Siswa Peningkat Peningkat an an Tilawah kemampua Al-Qur`an n pada pra Tilawah siklus AlQur`an pada siklus 1 Peningkat Peningkatan an Prestasi Motivasi Tilawah Tilawah Al-Qur`an Al-Qur`an pada pada siklus 3 siklus 2 Alfian 1 Fadhila - - √ √ - √ √ √ √ √ √ √ - - √ √ √ √ √ √ Muhammad 2 Amira Heva Tasya Ardi Maulana 3 Ahmad Baidowi 4 Fachrul Rozy Al Luqman 5 Farah Syafariayani 6 Galih Prabowo 7 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - - √ - - √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ - - - √ - √ √ √ √ √ √ √ Koko Andika Pratama 9 √ Jihan Aurelya Candy 8 √ M. Alif Pradipta Agung Darma P. 10 M. Noval Abdul Rozak 11 M. Zahid Faqihuddin 12 Nadhira Salsabila 13 Reforma Eza Sweta Putri 14 Ryamizard Farhan Hermawan 15 Zumrotul Husna Tabel 11 Presentasse Peningkatan Tilawah Al Qur`an No 1 Siklus Pra siklus Respon dan Perhatian Siswa Frekuensi Presentase 8 53,33 % 2 Pertama kemampuan 10 66,67 % 3 Kedua motivasi 13 86,67 % 4 Ketiga prestasi 15 100 % Pada tabel selanjutnya adalah nilai yang diperoleh setiap siklus yaitu nilai pre tes, nilai pos tes dan peningkatan hasil yang dicapai setiap siklus. Tabel 12 Nilai Kemampuan Tilawah Al Qur`an Pre Tes dan pos Tes pada Siklus I No Nama Siswa Hasil Pre Test Pos Tes 1 Alfian Fadhila Muhammad 60 60 2 Amira Heva Tasya 55 65 3 Ardi Maulana Ahmad Baidowi 70 70 4 Fachrul Rozy Al Luqman 60 60 5 Farah Syafariayani 70 75 6 Galih Prabowo 65 70 7 Jihan Aurelya Candy 65 65 8 Koko Andika Pratama 65 70 9 M. Alif Pradipta Agung Darma P. 60 60 10 M. Noval Abdul Rozak 65 60 11 M. Zahid Faqihuddin 70 70 12 Nadhira Salsabila 60 65 13 Reforma Eza Sweta Putri 60 60 14 Ryamizard Farhan Hermawan 65 65 15 Zumrotul Husna 70 75 Jumlah 960 990 Rata-rata 64 66 Dari tabel di atas apabila dibuat presentase peningkatan tilawah Al Qur`an pada pembelajaran siklus 1 sebagai berikut : Tabel 13 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes formatif / Pos Tes pada Siklus I No Uraian Hasil 1 Nilai kemampuan rata-rata Pos Tes 66 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 10 3 Presentase ketuntasan belajar 66,67 % Rekapitulasi kemampuan tilawah Al Qur`an hasil pos tes pada siklus I ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 66 dari jumlah siswa kelas V. Siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan belajar sebanyak 10 siswa ( 66,67 % ), sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 5 siswa ( 33,33 % ). Pada siklus I ini secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai > 65 ada 66,67 %. Hal ini disebabkan karena sudah banyak siswa yang tenang dalam kelas belajar dan memahami materi namun belum semuanya. Tabel 14 Nilai Motivasi Pre Test Dan Pos Tes Pada Siklus II ( KKM : 65 ) No Nama Siswa Hasil Pre Test Pos Tes 1 Alfian Fadhila Muhammad 65 70 2 Amira Heva Tasya 60 70 3 Ardi Maulana Ahmad Baidowi 70 75 4 Fachrul Rozy Al Luqman 65 65 5 Farah Syafariayani 70 75 6 Galih Prabowo 65 70 7 Jihan Aurelya Candy 65 70 8 Koko Andika Pratama 65 70 9 M. Alif Pradipta Agung Darma P. 60 60 10 M. Noval Abdul Rozak 65 70 11 M. Zahid Faqihuddin 70 70 12 Nadhira Salsabila 65 65 13 Reforma Eza Sweta Putri 60 60 14 Ryamizard Farhan Hermawan 65 70 15 Zumrotul Husna 75 80 985 1040 Jumlah Rata-rata 65,67 69,33 Tabel 15 Rekapitulasi Motivasi Hasil Nilai Tes Formatif / Pos Tes pada Siklus II No Uraian 1 Nilai motivasi rata-rata pos tes 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 3 Presentase ketuntasan belajar Hasil 69,33 13 86,67 % Rekapitulasi motivasai tilawah Al Qur`an hasil post test pada siklus II ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 69,33 dari jumlah siswa kelas V. Siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan belajar sebanyak 13 siswa ( 86,67 % ), sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 2 siswa ( 13,33 % ). Pada siklus II ini secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai > 65 ada 86,67 %. Pada siklus II ini sudah mengalami penigkatan lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan ini karena guru telah menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran selalu diadakan tes formatif, sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi lagi untuk lebih giat belajar. . Tabel 16 Nilai Prestasi Pre Test dan pos Tes pada Siklus III ( KKM : 65 ) No Nama Siswa Hasil Pre Test Pos Tes 1 Alfian Fadhila Muhammad 70 75 2 Amira Heva Tasya 65 75 3 Ardi Maulana Ahmad Baidowi 70 80 4 Fachrul Rozy Al Luqman 65 70 5 Farah Syafariayani 75 85 6 Galih Prabowo 65 70 7 Jihan Aurelya Candy 65 70 8 Koko Andika Pratama 70 75 9 M. Alif Pradipta Agung Darma P. 65 65 10 M. Noval Abdul Rozak 70 75 11 M. Zahid Faqihuddin 70 75 12 Nadhira Salsabila 65 70 13 Reforma Eza Sweta Putri 65 70 14 Ryamizard Farhan Hermawan 70 75 15 Zumrotul Husna 80 85 Jumlah 1030 1115 Rata-rata 68,67 74,33 Tabel 17 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes formatif / Post Test pada Siklus III√ No Uraian 1 Nilai prestasi rata-rata Pos Tes 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 3 Presentase ketuntasan belajar Hasil 74,33 15 100 % Rekapitulasi prestasi tilawah Al Qur`an hasil post test pada siklus III ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 74,33. Ini menunjukkan bahwa siswa yang sudah mampu menangkap materi tilawah Al Qur`an dengan metode Tahsin sebanyak 15 siswa ( 100 % ), sedangkan siswa yang belum mampu menagkap materi tilawah Al Qur`an sebanyak 0 siswa ( 0 % ). Hal ini menunjukkan bahwa siklus III ini ketuntasan tilawah Al Qur`an secara klasikal dan individual telah dianggap berhasil. Adanya peningkatan keberhasilan pada siklus III ini karena guru telah memberi motivasi kepada siswa, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu juga adanya peningkatan pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran melalui metode Tahsin opyimal, serta siswa optimal dalam belajar. Dengan menerapkan metode Tahsin yang tepat dan efektif siswa akan lebih berhasil. C. Pembahasan Ketuntasan hasil belajar siswa dalam tilawah Al Qur`an melalui metode Tahsin memiliki dampak positif dalam peningkatan kemampuan siswa dalam mempraktekkan tilawah Al Qur`an. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya penguasaan terhadap materi tahsin yang disampaikan guru, yaitu ketuntasan belajar tilawah Al Qur`an meningkat mulai dari pra siklus, siklus I, II dan III. 1. Pra Siklus Berdasarkan analisis data pada pra siklus ini, ternyata hasil proses belajar mengajar masih jauh dari apa yang menjadi tujuan pembelajaran, dimana guru belum bisa mengelola dan membuat suasana kelas dengan baik, sehingga siswa belum aktif dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru masih menggunakan metode lama yaitu Qiro`ati. Pada pra siklus ini terlihat siswa belum bisa menguasai bacaan Al qur`an dengan benar. Jadi ketuntasan belajar pada pra siklus masih jauh dari apa yang diinginkan guru. Ketuntasan belajar kemampuan tilawah Al Qur`an pada pra siklus adalah 53,33 %, sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal dari 15 siswa yang tuntas belajar hanya 8 siswa, sedang 7 siswa belum tuntas. 2. Siklus I Berdasarkan analisis data, pada siklus I ini, ternyata masih mempunyai kekurangan, dimana guru belum bisa memotivasi siswa dengan baik, sehingga siswa belum aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus ini terlihat, siswa masih belum bisa tilawah dengan benar sesuai makhroj. Namun secara klasikal ketuntasan belajar pada siklus I sudah tuntas. Ketuntasan belajar dalam kemampuan tilawah Al Qur`an pada siklus I adalah 67 %, sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal dari 15 siswa yang tuntas belajar hanya 10 siswa, sedang 5 siswa belum tuntas. 3. Siklus II Berdasarkan analisis data, pada siklus II ini sudah mencapai peningkatan dari siklus I, namun masih ada juga kekurangan dalam proses pembelajaran yaitu guru belum optimal dalam membimbing siswa dalam mempraktekkan bacaan tilawah Al Qur`an dengan benar. Namun demikian siswa sudah bisa mengikuti sepenuhnya proses pembelajaran yang diberikan oleh guru. Ketuntasan belajar dalam motivasi tilawah AL Qur`an meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu masing-masing 67 % dan 87 %. Tetapi ketuntasan belajar secara klasikal dari 15 siswa yang tuntas belajar hanya 13 siswa atau 87 %, sedang 2 siswa belum tuntas. 4. Siklus III Berdasarkan analisis data, pada siklus III ini, siswa sudah mengalami peningkatan 100 %, bahkan siswa mampu tilawah Al Qur`an dengan benar sesuai metode Tahsin. Hal ini disebabkan karena siswa optimal dalam belajar dan guru juga optimal memotivasi dan membimbing siswa mempraktekkan bacaan tilawah Al Qur`an dengan benar. Ketuntasan belajar dalam prestasi meningkat dari siklus I, II, III yaitu masing-masing 53 %, 67 % dan 87 % dan 100 %, sehingga ketuntasan belajar secara klasikal dari 15 siswa telah tercapai. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari seluruh kegiatan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010 sesuai dengan tujuan penelitian yakni meningkatkan tilawah Al Qur`an melalui metode Tahsin. Dipaparkan melalui pra siklus dan III siklus dan pembahasan sebagai berikut : 1. Pembelajaran dengan metode Tahsin dapat meningkatkan tilawah Al Qur`an siswa sesuai makhroj, sifat huruf dan tajwid. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan dalam kemampuan tilawah Al Qur`an dari pra siklus ke siklus I 53 %. 2. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Tahsin dapat menjaga Tilawah Al Qur`an siswa dari kesalahan yang fatal, sehingga mampu menjaga bacaan tetap benar. Hal ini ditunjukkan perolehan nilai rmotivasai dari siklus I 67 % ke siklus II 87 %. 3. Pembelajaran tilawah Al Qur`an dengan menggunakan metode Tahsin dapat meningkatkan prestasi tilawah Al Qur`an siswa, hal ini ditunjukkan pada peningkatan prestasi siklus II 87 % ke siklus III 100 %. Dengan demikian ketuntasan belajar tilawah Al Qur`an berhasi 100 %. B. Saran Berdasarkan pengamatan selama pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada tilawah Al Qur`an pada siswa kelas V SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, maka dapat diajukan saran sebagai berikut : 1. Kepada Guru Pendidikan Agama Islam a. Diharapkan guru menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk materi pelajaran sehingga dapat tercapainya tujuan pembelajaran. b. Proses pembelajaran seharusnya melibatkan siswa secara aktif menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. 2. Kepada siswa a. Siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar meningkatkan kedisiplinan dan kepatuhan terhadap guru b. Diharapakan siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat secara aktif, kritis untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya 3. Kepada Pihak Sekolah a. Mengingat perkembangan pendidikan di era globalisasi sekarang ini semakin maju, maka sebaiknya sekolah meningkatkan sistem pengajarannya, supaya tidak tertinggal serta lebih mendapatkan kepercayaan oleh masyarakat. b. Mendapatkan dukungan penuh dari sekolah untuk menggunakan metode pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran. C. Kata Penutup Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita semua, karena dengan rahmat dan kasih sayang-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam skripsi masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik bersifat membangun adalah sangat penulis harapkan dari pembaca yang budiman demi kesempurnaan di masa mendatang. Harapan penulis semoga skripsi ini berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Amin ya rabbal alamin. DAFTAR PUSTAKA Abdur Rouf,Abdul Aziz, Pedoman Dauroh Al Qur’an,Jakarta, Markaz Al Qur‟an, 2009 Abu Zakaria, Al Imam. Riayadhus Shalihin, Jakarta: Pustaka Amani, 1999 Agama, Departemen, Al Qur`an dan Terjemahnya, Bandung, CV. Penerbit JART, 2004 Alwi, Hasan, Kamus Besar Bahasa Indonesia ,Jakarta, PN Balai Pustaka, 2005 Anwar, Desi, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia,Surabaya:Karya Abditama, 2001 Aqib, Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, Surabaya, Yrama Widya, 2006 Arikunto, Suharsimi,dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2007 Hadi, Sutrisno, Metodologi Researcch, Yogyakarta, Andi offset, 2001 Humam, As‟ad, Cara Cepat Belajar Tajwid Praktis, Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional, 2005 Poerwadarminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, PN Balai Pustaka, 1984 Sujana, Nana. Dasar – Dasar proses Belajar Mengajar, Bandung, Sinar baru Algensindo, 2009. Syarifuddin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al Qur`an, Jakarta, Gema Insani, 2008 Usman, Moh Uzer dan Lilis Setyawati, “ Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar”, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung Kisi-Kisi Tes Pra Siklus Nama Sekolah : SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas : IV Semester : II (Dua) mad tabi`i Standar Kompetensi : 9. Membaca Kutipan lafadl dari ayat-ayat Al Qur`an dengan menerapkan kaidah hokum bacaan mad selain mad tabi`i serta mengurai tulisan lafadz-lafadz tersebut. Kompetensi Dasar : 9.1 Pengertian dan tanda/ penyebab adanya bacaan mad badal serta cara membacanya. Banyak Soal : 15 Alokasi Waktu : 15 menit No. 1. Materi Pembelajaran Mad badal (Surat Ar Rahnman ayat 1-5) Tujuan Pembelajaran Siswa mampu: 1. Menyebutkan pengertian dan adanya bacaan mad badal 2. Membaca bacaan mad badal 3. Menunjukkan contoh lfadz yang memiliki bacaan mad badal SOAL PRA SIKLUS Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas :V Semester : II Banyak Soal : 15 Alokasi Waktu : 15 menit Petunjuk Mengerjakan Soal Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Mad badal adalah ………….. a. Setiap Aa Ii Uu yang panjang c. Mad yang tidak dipengaruhi hamzah/sukun b. Setiap Hu Hi diantara huruf hidup d. Mad terjadi ketka waqaf 2. Di bawah ini yang bukan termasuk contoh mad badal yaitu ……………… a. ًٍَُْﺍنسَح c. ٌَﺍنْقُسْآ b. 3. َعَهى َ d. ٍ ُ ًَْ ﺍنسَحadalah contoh bacaan …………. a. Mad asli c. Mad iwad b. Mad badal d. MadShilah 4. Cara membaca mad badal adalah …………….. a. 1 harakat c. 2 harakat b. 3 harakat d. 4 harakat 5. Salah satu sebab dibaca mad badal karena …………….. a. Pengganti hamzah yang hilang c. Mad yang tidak dipengaruhi hamzah/sukun b. Mad terjadi ketka waqaf d. Mad waqof berfathah tanwin 6. Di bawah ini yang termask bacaan mad badal adalah …………… a. b. ٌَﺍنْقُسْآ َخهَّق َ 7. Dalam lafadz c. d. ُعهَ ًَه َ ُﺍنّشَ ًْس ُ وَﺍنْقًََسhuruf mim keluar dari ………… a. Dua Bibir c. Tenggorokan b. Rongga hidung 8. Dalam lafadz d. Lidah ُعهَ ًَه َ huruf ha mempunyai sifat-sifat kecuali ………… a. Hams c. Jahr b. Rokhowah d.Ismad 9. Huruf ya mempunyai sifat huruf …………….. a. Hams c. istiklak b. syiddad d. ismat 10. Tanda mad badal sama juga ………… alif 11. a. satu c. tiga b. dua d. empat ٌٍحسْثَا ُ ِت huruf ba keluar dari ………….. a. Rongga mulut c. Lidah b. Dua bibir d. Rongga hidung 12. Sifat huruf seperti hams, sidah, istikfal, infitah, dan ismad terdapat pada huruf ………… yaitu keluar dari lisan a. wa .b. ma c. ta d. fa 13. Uraian sifat huruf pada huruf wa dibawah ini kecuali ………… a. Jahr b. Rokhowah c. Istifal d. Hams 14. Nun adalah huruf yang keluar dari …… a. Rongga mulut c. Lidah b. Dua bibir d. Rongga hidung 15. ٌِ ٌَسْجُدَﺍdiantara sifat huruf yang tidak dimiliki huruf dal yaitu …… a. Hams c. Syidah b. Jahr d. Rokhowah KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN SOAL PRA SIKLUS Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas : V ( Lima ) Semester : II (Dua) Banyak Soal : 15 (lima belas) butir Kunci jawaban soal pilihan ganda 1. A 6. A 11. B 2. B 7. A 12. C 3. B 8. C 13. D 4. C 9. D 14. C 5. A 10. A Pedoman Penilaian Nilai = Jumlah jawaban benar X 100 15 Nilai tertinggi adalah 100 15. A Lampiran I RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRA SIKLUS Satuan Pendidikan : SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas : V ( Lima ) Semester : II (Dua) Alokasi Waktu : 2 X 35 menit A. Standar Kompetensi : 9. Membaca Kutipan lafadl dari ayat-ayat Al Qur`an dengan menerapkan kaidah hukum bacaan mad selain mad tabi`i serta mengurai tulisan lafadz-lafadz tersebut. B. Kompetensi Dasar : 9.1 Pengertian dan tanda/ penyebab adanya bacaan mad badal& cara membaca C. Indikator : 9.1.1. Menyebutkan pengertian dan adanya bacaan mad badal 9.1.2 Membaca bacaan mad badal 9.1.3 Menunjukkan contoh lafadz yang memiliki bacaan mad badal D. Materi Pokok Mad Badal Mad Badal adalah setiap mad yang dipanjangkan dua harakat sebagai pengganti mad yang hilang, atau Aa Ii Uu yang dibaca panjang satu alif. Contoh: ٌَﺍنْقُسْآ,ًٍَُْﺍنسَح E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Drill F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Guru mengkondisikan kelas b. Salam, Berdo’a c. Guru memanggil siswa sesuai nama perkelompok d. Guru mengajak klasikal bersama-sama 1) Membaca secara bersama 2) Tanya jawab yang dibaca 2. Kegiatan inti a. Guru menjelaskan materi tentang mad badal b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. c. Guru meyuruh siswa membaca secara individu sesuai halamannya d. Observer mengamati keaktifan, kesiapan siswa dalam proses pembelajaran dan mencatatnya dalam lembar observasi e. Guru membagikan lembar soal f. Siswa mengerjakan soal secara individu g. Mengumpulkan hasil dari pekerjaan siswa. 3. Kegiatan penutup a. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mad badal b. Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian terhadap hasil evaluasi c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan do’a G. Alat dan Sumber Bahan Buku “ Pedoman Dauroh Al Qur`an, Buku tajwid, Al qur`an dan jilid Tahsin H. Penilaian Jenis penilaian: Tes tertulis (terlampir) Lesan Bentuk Penilaian: Tes tertulis bentuk pilihan ganda Bergas, 12 Mei 2010 Observer Peneliti Nina Sumiyati Ani Kholifah - NIM: 11408053 Mengetahui Kepala Sekolah SD IslamTerpadu Cahaya Ummat Endah Fitri Utami, SKM SOAL SIKLUS 1 Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas :V Semester : II Banyak Soal : 15 Alokasi Waktu : 15 menit Petunjuk Mengerjakan Soal Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. وَﺍنّشَجَ ُسkata disamping terdapat bacaan AL adalah ………….. a. Syamsiyah c. Idghom b. Qomariyah d. Idzhar 2. Di bawah ini yang bukan termasuk contoh mad yaitu ……………… a. ٌٌَِسْجُدَﺍ c. وَﺍنسًََاء b. 3. ُجى ْ َُوَﺍن d. ٌَﺍنًٍِْصَﺍ وَﺍنسًََاءadalah contoh bacaan …………. a. Mad asli c. Mad iwad b. Mad Wajib Muttasil d. Mad Shilah 4. Cara membaca mad Wajib Muttasil adalah …………….. 5. a. 3 harakat c. 4-5 harakat b. 4 harakat d. 6 harakat ِ ِنهْأَََاوDibaca mad karena …………….. a. Setelah tanda fathah huruf alif c. Mad yang tidak dipengaruhi hamzah/sukun b. Mad terjadi ketika waqaf d. Mad waqof berfathah tanwin 6. Di bawah ini yang termasuk bacaan al Qamariyah adalah …………… a. ٌَﺍنًٍِْصَﺍ b. ُجى ْ َُوَﺍن 7. Dalam lafadz c. وَﺍنسًََاء d. ُوَﺍنّشَجَس ُجى ْ َُ وَﺍنhuruf jim keluar dari ………… a. Lidah c. Tenggorokan b. Rongga hidung 8. Dalam lafadz تَطْغَىْﺍ d. Dua bibir huruf ta mempunyai sifat-sifat kecuali ………… a. Hams c. Jahr b. Rokhowah d.Ismad 9. Huruf ya mempunyai sifat huruf …………….. a. Hams c. istiklak b. syiddad d. ismat 10. Tanda mad badal sama juga ………… alif 11. a. dua c. lima b. tiga d. empat ًِ فhuruf fa keluar dari ………….. a. Rongga mulut c. Lidah b. Dua bibir d. Rongga hidung 12. Sifat huruf seperti hams, sidah, istikfal, infitah, dan ismad terdapat pada huruf ………… yaitu keluar dari lisan a. wa .b. ma c. ta 13. Uraian sifat huruf pada huruf wa dibawah ini kecuali ………… a. Jahr b. Rokhowah c. Istifal d. Hams 14. ٌَْ ﺍنْىَشNun adalah huruf yang keluar dari …… a. Rongga mulut c. Lidah b. Dua bibir d. Rongga hidung 15. Diantara sifat huruf yang tidak dimiliki huruf dal yaitu …… a. Hams c. Syidah b. Jahr d. Rokhowah d. fa KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN SOAL SIKLUS I Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas : V ( Lima ) Semester : II (Dua) Banyak Soal : 15 (lima belas) butir Kunci jawaban soal pilihan ganda 1. A 6. A 11. B 2. B 7. A 12. C 3. B 8. C 13. D 4. C 9. D 14. C 5. A 10. A Pedoman Penilaian Nilai = Jumlah jawaban benar X 100 15 Nilai tertinggi adalah 100 15. A Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Satuan Pendidikan : SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas : V ( Lima ) Semester : II (Dua) Alokasi Waktu : 2 X 35 menit A. Standar Kompetensi : 9. Membaca Kutipan lafadl dari ayat-ayat Al Qur`an dengan menerapkan kaidah hukum bacaan mad serta mengurai tulisan lafadz-lafadz tersebut. B. Kompetensi Dasar : 9.1 Pengertian dan tanda/ penyebab adanya bacaan mad & cara membaca C. Indikator : 9.1.1. Menyebutkan pengertian dan adanya bacaan mad 9.1.2 Membaca bacaan mad 9.1.3 Menunjukkan contoh lafadz yang memiliki bacaan mad D. Materi Pokok Terlampir E. Metode Pe mbelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Drill F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Guru mengkondisikan kelas b. Salam, Berdo’a c. Guru memanggil siswa sesuai nama perkelompok d. Guru mengajak klasikal bersama-sama 1) Membaca secara bersama 2) Tanya jawab yang dibaca 2. Kegiatan inti a. Guru menjelaskan materi tentang mad b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. c. Guru meyuruh siswa membaca secara individu sesuai halamannya d. Observer mengamati keaktifan, kesiapan siswa dalam proses pembelajaran dan mencatatnya dalam lembar observasi e. Guru membagikan lembar soal f. Siswa mengerjakan soal secara individu g. Mengumpulkan hasil dari pekerjaan siswa. 4. Kegiatan penutup a. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mad b. Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian terhadap hasil evaluasi c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan do’a G. Alat dan Sumber Bahan Buku “ Pedoman Dauroh Al Qur`an, Buku tajwid, Al qur`an dan jilid Tahsin H. Penilaian Jenis penilaian: Tes tertulis (terlampir) Lesan Bentuk Penilaian: Tes tertulis bentuk pilihan ganda Bergas, 14 Mei 2010 Observer Peneliti Nina Sumiyati Ani Kholifah - NIM: 11408053 Mengetahui Kepala Sekolah SD IslamTerpadu Cahaya Ummat Endah Fitri Utami, SKM SOAL SIKLUS II Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas :V Semester : II Banyak Soal : 15 Alokasi Waktu : 15 menit Petunjuk Mengerjakan Soal Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. ِ ﺍنْأَّكًَْاوkata disamping terdapat bacaan AL adalah ………….. a. Qamariyah c. Idghom b. Syamsiyah d. Idzhar 2. Di bawah ini yang termasuk contoh mad badal yaitu ……………… a. b. فٍِهَا آنَاء c. d. ٍص ْهصَال َ ٍيَازِج 3. ٌَﺍنْئَِسَا adalah contoh bacaan …………. a. Idzhar c. Idghom b. Ikhfak d. Iqlab 4. Cara membaca ٌِ تُكَرِتَاjika waqaf adalah …………….. a. tukazzibaana c. tukazzibaan b. tukazzibaani 5. d. tukazibani ٍِ ََازٍ يDibaca dengung karena …………….. a. Setelah nun ada huruf nun b. Mad terjadi ketika waqaf c. Setelah nun ada huruf ra d. Mad waqof berfathah tanwin 6. Di bawah ini yang termasuk bacaan al Syamsiyah adalah …………… a. b. ُوَﺍنَُخْم ُحة َ ْوَﺍن 7. Dalam lafadz c. d. ِّكَانْفَخَاز ٌَﺍنْئَِسَا َخهَّق َ huruf kha keluar dari ………… a. Tenggorokan c. Lidah b. Rongga hidung 8. Dalam lafadz ٍص ْهصَال َ d. Dua bibir huruf sha mempunyai sifat-sifat kecuali ………… a. Hams c. Jahr b. Rokhowah d.Ismad 9. Huruf za mempunyai sifat huruf …………….. a. Hams c. istiklak b. syiddad d. ismat 10. Tanda mad iwad sama juga ………… alif 11. a. satu c. tiga b. dua d. empat ِ ﺍنْ َعصْفhuruf `ain keluar dari ………….. a. Rongga mulut c. Lidah b. Tenggorokan d. Rongga hidung 12. Sifat huruf seperti jahr, rokhowah, istiklak, infitah, dan ismad terdapat pada huruf ………… yaitu keluar dari tenggorokan. a. ha .b. `ain c. gain 13. Uraian sifat huruf pada huruf ha dibawah ini kecuali ………… d. kha a. Hams b. Rokhowah c. Istifal d. Jahr 14. Kata َخهَّق َ qa adalah huruf yang keluar dari …… a. Rongga mulut c. Lidah b. Dua bibir d. Rongga hidung 15. ِ ﺍنْ َعصْفdiantara sifat huruf yang tidak dimiliki huruf `ain yaitu …… a. Hams c. Ismad b. Jahr d. Istifal KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN SOAL SIKLUS II Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas : V ( Lima ) Semester : II (Dua) Banyak Soal : 15 (lima belas) butir Kunci jawaban soal pilihan ganda 1. A 6. A 11. B 2. B 7. A 12. C 3. B 8. C 13. D 4. C 9. D 14. C 5. A 10. A Pedoman Penilaian Nilai = Jumlah jawaban benar X 100 15 Nilai tertinggi adalah 100 15. A Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II Satuan Pendidikan : SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas : V ( Lima ) Semester : II (Dua) Alokasi Waktu : 2 X 35 menit A. Standar Kompetensi : 9. Membaca Kutipan lafadl dari ayat-ayat Al Qur`an dengan menerapkan kaidah hukum bacaan mad serta mengurai tulisan lafadz-lafadz tersebut. B. Kompetensi Dasar : 9.1 Pengertian dan tanda/ penyebab adanya bacaan mad & cara membaca C. Indikator : 9.1.1. Menyebutkan pengertian dan adanya bacaan mad 9.1.2 Membaca bacaan mad 9.1.3 Menunjukkan contoh lafadz yang memiliki bacaan mad D. Materi Pokok SURAT AR-RAHMAN AYAT 11-15 ًٍِْسىِ ﺍنسَحٍِىِ ﺍنسَح ْ ﺍهللِ ِت (ٔٔ) ِفٍِهَا فَاّكِ َهةٌ وَﺍنَُخْمُ ذَﺍتُ ﺍنْأَّكًَْاو (ٕٔ ) َحةُ ذُو ﺍنْ َعصْفِ ﺍنسٌَْحَاَُى َ ْوَﺍن ( ٖٔ)ِتُكَرِتَاٌِ زَتِكًَُا آنَاء فَثِأَي (ٔٗ)ٍص ْلصَال َ ِخلَقَ لْإِنسَانَ مِن ّكَانْفَخَاز َ (ٔ٘)خلَقَ الْجَانَ مِن مَارِجٍ ََازٍ مِن َ َو E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Drill F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Guru mengkondisikan kelas b. Salam, Berdo’a c. Guru memanggil siswa sesuai nama perkelompok d. Guru mengajak klasikal bersama-sama 1) Membaca secara bersama 2) Tanya jawb yang dibaca 2. Kegiatan inti a. Guru menjelaskan materi tentang mad b. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru. c. Guru meyuruh siswa membaca secara individu sesuai halamannya d. Observer mengamati keaktifan, kesiapan siswa dalam proses pembelajaran dan mencatatnya dalam lembar observasi e. Guru membagikan lembar soal f. Siswa mengerjakan soal secara individu g. Mengumpulkan hasil dari pekerjaan siswa. 5. Kegiatan penutup a. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mad b. Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian terhadap hasil evaluasi c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan do’a G. Alat dan Sumber Bahan Buku “ Pedoman Dauroh Al Qur`an, Buku tajwid, Al qur`an dan jilid Tahsin H. Penilaian Jenis penilaian: Tes tertulis (terlampir) Lesan Bentuk Penilaian: Tes tertulis bentuk pilihan ganda Bergas, 19 Mei 2010 Observer Peneliti Nina Sumiyati Ani Kholifah - NIM: 11408053 Mengetahui Kepala Sekolah SD IslamTerpadu Cahaya Ummat Endah Fitri Utami, SKM SOAL SIKLUS III Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas :V Semester : II Banyak Soal : 15 Alokasi Waktu : 15 menit Petunjuk Mengerjakan Soal Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. آنَاءkata disamping terdapat bacaan mad ………….. a. Wajib Muttasil c. Iwad b. Tobi`i d. Badal 2. Di bawah ini yang termasuk contoh mad ashli kecuali yaitu ……………… a. b. 3. فٍِهَا c. آنَاء ٌٌَِثْغٍَِا d. ٍص ْهصَال َ ٍيَازِج adalah contoh bacaan yang terdapat Qalqalah …………. a. Kubra c. Besar b. Sughra d. Kabir 4. Cara membaca ٌِ تُكَرِتَاjika waqaf adalah …………….. a. tukazzibaana c. tukazzibaan b. tukazzibaani 5. d. tukazibani ٍِ ََازٍ يDibaca dengung karena …………….. a. Setelah nun ada huruf nun b. Mad terjadi ketika waqaf c. Setelah nun ada huruf ra d. Mad waqof berfathah tanwin 6. Di bawah ini yang termasuk bacaan al Qamariyah kecuali …………… a. b. ُوَﺍنَُخْم c. ُحة َ ْوَﺍن 7. Dalam lafadz d. ِّكَانْفَخَاز ٌَﺍنْئَِسَا زَتِكًَُاhuruf ka keluar dari ………… a. Lidah c. Tenggorokan b. Rongga hidung 8. Dalam lafadz ٌِتُكَرِتَا d. Dua bibir huruf dzal mempunyai sifat-sifat kecuali ………… a. Jahr c. Hams b. Rokhowah d.Ismad 9. Huruf syin mempunyai sifat huruf …………….. a. Jahr c. istiklak b. syiddad d. ismat 10. Tanda mad Liin sama juga ………… alif a. bisa 2,4,6 c. tiga b. dua 11. ِ ﺍنْ َعصْفhuruf `ain keluar dari ………….. d. empat a. Rongga mulut c. Lidah b. Tenggorokan d. Rongga hidung 12. Sifat huruf seperti jahr, rokhowah, istiklak, infitah, dan ismad terdapat pada huruf ………… yaitu keluar dari tenggorokan. a. ha .b. `ain c. gain d. kha 13. Uraian sifat huruf pada huruf lam dibawah ini yang benar yaitu ………… a. Hams b. Rokhowah c. Istifal d. Jahr 14. Kata َخهَّق َ qa adalah huruf yang keluar dari …… a. Rongga mulut c. Lidah b. Dua bibir d. Rongga hidung 15. ُ َزبdiantara sifat huruf yang tidak dimiliki huruf ra yaitu …… a. Hams c. Istifal b. Jahr d. Infitah KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN PENILAIAN SOAL SIKLUS III Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas : V ( Lima ) Semester : II (Dua) Banyak Soal : 15 (lima belas) butir Kunci jawaban soal pilihan ganda 1. A 6. A 11. B 2. B 7. A 12. C 3. B 8. C 13. D 4. C 9. D 14. C 5. A 10. A 15. A Pedoman Penilaian Nilai = Jumlah jawaban benar X 100 15 Nilai tertinggi adalah 100 Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III Satuan Pendidikan : SD Islam Terpadu Cahaya Ummat Mata Pelajaran : BTA ( Tahsin ) Kelas : V ( Lima ) Semester : II (Dua) Alokasi Waktu : 2 X 35 menit A. Standar Kompetensi : 9. Membaca Kutipan lafadl dari ayat-ayat Al Qur`an dengan menerapkan kaidah hukum bacaan mad serta mengurai tulisan lafadz-lafadz tersebut. B. Kompetensi Dasar : 9.1 Pengertian dan tanda/ penyebab adanya bacaan mad & cara membaca C. Indikator : 9.1.1. Menyebutkan pengertian dan adanya bacaan mad 9.1.2 Membaca bacaan mad 9.1.3 Menunjukkan contoh lafadz yang memiliki bacaan mad D. Materi Pokok Terlampir E. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Drill F. Skenario Pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Guru mengkondisikan kelas b. Salam, Berdo’a c. Guru memanggil siswa sesuai nama perkelompok d. Guru mengajak klasikal bersama-sama 1) Membaca secara bersama 2) Tanya jawab yang dibaca 2. Kegiatan inti a. Guru menjelaskan materi, siswa memperhatikan b. Guru meyuruh siswa membaca secara individu sesuai halamannya c. Observer mengamati keaktifan, kesiapan siswa dalam proses pembelajaran dan mencatatnya dalam lembar observasi d. Guru membagikan lembar soal e. Siswa mengerjakan soal secara individu f. Mengumpulkan hasil dari pekerjaan siswa. 3. Kegiatan penutup a. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan materi b. Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian terhadap hasil evaluasi c. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam dan do’a G. Alat dan Sumber Bahan Buku “ Pedoman Dauroh Al Qur`an, Buku tajwid, Al qur`an dan jilid Tahsin H. Penilaian Jenis penilaian: Tes tertulis (terlampir) Lesan Bentuk Penilaian: Tes tertulis bentuk pilihan ganda Bergas, 26 Mei 2010 Observer Peneliti Nina Sumiyati Ani Kholifah - NIM: 11408053 Mengetahui Kepala Sekolah SD IslamTerpadu Cahaya Ummat Endah Fitri Utami, SKM MATERI SIKLUS I SURAT AR-RAHMAN AYAT 6-10 ِتسْى ﺍهللِ ﺍنسَحًٍِْ ﺍنسَحٍِىِ جىُ وَﺍنّشَجَسُ ٌَسْجُدَﺍٌِ )(ٙ وَﺍنَُ ْ وَﺍنسًََاء َزفَعَهَا وَ َوضَعَ ﺍنًٍِْصَﺍٌَ) َ (٧أنَا تَطْغَىْﺍ فًِ ﺍنًٍِْصَﺍٌِ ) ( ٨ خسِسُوﺍ ﺍنًٍِْصَﺍٌَ) (٩ َوَأقًٍُِى ﺍ ﺍنْىَشٌَْ تِانْ ِقسْطِ َونَا تُ ْ وَﺍنْأَ ْزضَ َوضَعَهَا ِنهْأَََاوِ) ٓٔ( MATERI SIKLUS II SURAT AR-RAHMAN AYAT 11-15 سىِ ﺍهللِ ﺍنسَحًٍِْ ﺍنسَحٍِىِ ِت ْ فٍِهَا فَاّكِ َهةٌ وَﺍنَُخْمُ ذَﺍتُ ﺍنْأَّكًَْاوِ )ٔٔ( حةُ ذُو ﺍنْ َعصْفِ وَﺍنسٌَْحَاٌُ) ٕٔ( وَﺍنْ َ فَثِأَيِ آنَاء زَتِكًَُا تُكَرِتَاٌِ) ٖٔ( ص ْهصَالٍ ّكَانْفَخَازِ )ٗٔ( خهَّقَ ﺍنْئَِسَاٌَ يٍِ َ َ خهَّقَ جَاٌَ يٍِ يَازِجٍ يٍِ ََازٍ)٘ٔ( وَ َ MATERI SIKLUS III SURAT AR-RAHMAN AYAT 16-20 سىِ ﺍهللِ ﺍنسَحًٍِْ ﺍنسَحٍِىِ ِت ْ آنَاءفَثِأَيِ زَتِكًَُا تُكَرِتَاٌِ ) (ٔٙ َزبُ ﺍنْ ًَّشْ ِسقٍٍَِْ وَ َزبُ ﺍنًَْغْسِتٍٍَِْ )( ٔ٧ آنَاءفَثِأَيِ زَتِكًَُا تُكَرِتَاٌِ ) (ٔ٨ يَسَجَ ﺍنْثَحْسٌٍَِْ ٌَهْتَقٍَِاٌِ )(ٔ٩ تٍََُْهًَُا تَسْشَخٌ نَا ٌَثْغٍَِاٌِ ) ٕٓ( MATERI PRA SIKLUS SURAT AR-RAHMAN AYAT 1-5 سىِ ﺍهللِ ﺍنسَحًٍِْ ﺍنسَحٍِىِ ِت ْ عهَ ًَهُ ﺍنْثٍََاٌَ )ٗ( خهَّقَ ﺍنْئَِسَاٌَ )ٖ( َ عَهىَ ﺍنْقُسْآٌَ )ٕ( َ ﺍنسَحًٍَُْ )ٔ( َ جىُ ٌَسْجُدَﺍٌِ)(ٙ حسْثَاٌٍ )٘( وَﺍنّشَجَسُ وَﺍنَُ ْ ﺍنّشَ ًْسُ وَﺍنْقًََسُ تِ ُ DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama : ANI KHOLIFAH 2. Tempat dan tanggal lahir : Kab. Semarang, 2 Mei 1983 3. Jenis Kelamin : Perempuan 4. Warga Negara : Indonesia 5. Agama : Islam 6. Alamat :Tawangsari 4/6, Klepu, Pringapus, kab. Semarang 7. Riwayat Pendidikan : - SDN Klepu V Lulus Tahun 1996 - MTs. Darul Ma`arif Prringapus Lulus Tahun 1999 - MAN 1 Salatiga Lulus Tahun 2002 - STAIN Salatiga Lulus Tahun 2004 - STAIN Salatiga masuk Tahun 2008 Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Salatiga, 30 Agustus 2010 Penulis ANI KHOLIFAH NIM : 11408053