KEWENANGAN KURATOR DALAM MENGEKSEKUSI HARTA PAILIT KETIKA DEBITUR MENGALIHKAN ASETNYA PADA PIHAK LAIN (ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NIAGA MEDAN NO. Reg : 07/PDT. SUS–ACTIO PAULIANA/2015/PENGADILAN NIAGA. MDN) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara OLEH: ANITA SURYANI LUMBANTOBING NIM: 130200245 DEPARTEMEN HUKUM EKONOMI FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2017 KEWENANGAN KURATOR DALAM MENGEKSEKUSI HARTA PAILIT KETIKA DEBITUR MENGALIHKAN ASETNYA PADA PIHAK LAIN (ANALISIS PUTUSAN PENGADILAN NIAGA MEDAN NO. Reg : 07/PDT. SUS–ACTIO PAULIANA/2015/PENGADILAN NIAGA. MDN) Prof. Dr. Sunarmi S.H., M.Hum. *) Tri Murti Lubis S.H.,M.H. **) Anita Suryani Lumbantobing ***) ABSTRAK Terhadap perbuatan yang dilakukan oleh debitur yang dapat merugikan para kreditur, Pasal 41 UUK dan PKPU memberikan perlindungan kepada kreditur berupa hak yang disebut Actio Pauliana. Azas ini memberikan jaminan bagi kreditur terhadap debitur yang mengalihkan harta pailit. Adapun yang menjadi permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana pengaturan kepailitan dalam sistem hukum di Indonesia, bagaimana akibat hukum terhadap seluruh perbuatan hukum debitur yang dilakukan sebelum dan sesudah putusan pernyataan pailit diucapkan, bagaimana kewenangan kurator terkait eksekusi harta pailit ketika debitur mengalihkan asetnya pada pihak lain Penelitian yang dilakukan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian hukum normatif. Data yang digunakan adalah data sekunder terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan data dilakukan studi hukum kepustakaan. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah analisis kualitatif.. Kesimpulan dari skripsi ini adalah pengaturan kepailitan dalam sistem hukum di Indonesia mempunyai fungsi yang sangat penting yaitu melalui Hukum Kepailitan akan diadakan suatu penyitaan umum terhadap seluruh harta kekayaan debitor. Akibat hukum terhadap seluruh perbuatan hukum debitor yang dilakukan sebelum putusan pernyataan pailit diucapkan adanya pembatalan perbuatan hukum yang dilakukan oleh debitor dan pihak dengan siapa perbuatan hukum tersebut dilakukan mengetahui atau sepatutnya mengetahui bahwa perbuatan hukum tersebut akan mengakibatkan kerugian bagi kreditor. Kewenangan kurator terkait mengeksekusi harta pailit ketika debitor mengalihkan asetnya pada pihak lain adalah melakukan meminta pembatalan perbuatan hukum debitor yang telah dinyatakan pailit. Saran dari skripsi ini adalah untuk menghindari terjadinya actio pauliana, debitor yang sudah dinyatakan pailit harus menghormati dan tidak melakukan tindakan yang merugikan kepentingan kreditor dan untuk melindungi kreditor, hendaknya gugatan actio pauliana diproses dalam waktu singkat guna menjamin pengembalian piutang kepada kreditor tidak berlangsung lama. Kata kunci:Kewenangan Kurator,Debitur Pailit, Actio Pauliana *) Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II ***) Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara **) ii KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, atas berkat dan kasihNya yang berlimpah penulis merasakan sukacita yang teramat dalam, sehingga masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk dapat menjalani perkuliahan sampai pada tahap penyelesaian skripsi pada Departemen Hukum Ekonomi di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara ini. Penulisan skripsi ini diajukan untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Hukum di Universitas Sumatera Utara. Adapun judul dari skripsi ini adalah : KEWENANGAN KURATOR DALAM MENGEKSEKUSI HARTA PAILIT KETIKA DEBITUR MENGALIHKAN ASETNYA PADA PIHAK LAIN PADA PUTUSAN PENGADILAN NIAGA MEDAN RI NO. 07/ PDT.SUS-ACTIO PAULIANA/ 2015/ PENGADILAN.NIAGA.MDN. Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan, pengetahuan, wawasan serta bahan literatur yang diperoleh. Oleh karenanya, sangat berterima kasih jika ada kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini untuk kedepannya . Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis telah banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini, dengan tulus mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, SH.,M.Hum selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. iii 2. Bapak Dr.O.K. Saidin, SH.,M.Hum selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Puspa Melati, SH.,M.Hum selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH.,M.Hum selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 5. Ibu Nurmalawaty, SH.M.Hum sebagai Dosen Penasihat Akademik Penulis dari semester 1 (satu) sampai semester 8(delapan) di Fakultas Hukum Universiitas Sumatera Utara. 6. Bapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH. MH. selaku Ketua Departemen Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 7. Ibu Prof. Dr. Sunarmi S.H., M.Hum selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Tri Murti Lubis, SH., M.H selaku Dosen Pembimbing II penulis, yang telah banyak membantu memberikan saran dalam penulisan skripsi ini serta membimbing sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. 8. Ibu Windha, SH. M.Hum selaku Dosen Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang sempat menjadi Ketua Departemen Hukum Ekonomi Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah mengijinkan penulis untuk mengangkat judul skripsi ini menjadi judul skirpsi. 9. Kepada kedua orang tua ku Jhonny Ansen Lumbantobing dan Derisma Sinaga yang tak henti – hentinya memberikan kasih sayang, doa, semangat dan dukungan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis mengucapkan terimakasih tak terhingga atas pengorbanan yang dilakukan iv serta perjuangan yang sangat besar untuk menguliahkan. Kepada kak mita, sarah, melisa, pomparan op.riris, terima kasih untuk segalanya atas kasih sayangnya, doa-doanya, dukungan yang luar biasa sehingga dapat menyelesaikan S-1. 10. Kepada kelompok kecil ku, teruntuk Agus, Melva, Minar, Tika, Kak Erma, Bang Suspim terima kasih atas dukungan dan doa-doanya dan kebersamaan yang kita lalui selama 4 tahun ini. Buat adek-adekku Bintang, Yuliarta, Jesica, Lastiar, terima kasih atas dukungannya dan doa-doanya. Untuk temanteman seperjuangan skripsi teruntuk Yana, Efrini, Oni terima kasih atas bantuan kalian dan dukungan yang luar biasa sehingga bisa menyelesaikan kitab suci mahasiswa ini. Dan terima kasih untuk Geng Najuseng yang telah mewarnai hidup ku di kampus ini, yang telah mewarnai hidupku di kampus tercinta ini. Medan, April2017 Penulis, ANITA SURYANI LUMBANTOBING 130200245 v DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................ i KATA PENGANTAR .............................................................................. ii DAFTAR ISI …………………………………………………………….. vii BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah …………………………………… 7 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ……………………… 8 D. Keaslian Penulisan ………………………………….. 9 E. Tinjauan Kepustakaan ………………………………. 10 F. Metode Penulisan …………………………………… 13 G. Sistematika Penulisan ………………………………. 15 BAB II : KEPAILITAN DALAM SISTEM HUKUM INDONESIA A. Tinjauan Umum Kepailitan …………………………. 1. Pengertian dan Dasar Hukum Kepailitan ……....... 17 2. Maksud dan Tujuan Hukum Kepailitan …………. 27 3. Syarat Permohonan Pailit dan Proses vi 17 Permohonan PernyataanPailit…………………………..…………….…… 28 4. Pihak – pihak yang Terkait dalam Pengurusan Harta Pailit ......................................................... 42 B. Akibat Hukum Pernyataan Pailit Terhadap Harta KekayaanDebitor …………………………….……… 1. Akibat Kepailitan Terhadap Harta Kekayaan ........ 49 50 2. Akibat Kepailitan Terhadap Harta Perkawinan (Suami/Istri) Debitor Pailit ……………………… 51 3. Akibat Terhadap Perikatan Debitor Sesudah AdaPutusan Pernytaan Pailit………………..……. 52 4. Akibat Kepailitan Terhadap Seluruh Perbuatan Hukum Debitor yang Dilakukan Sebelum Putusan Pernyataan Pailit...................................... 53 5. Akibat Kepailitan Terhadap Perjanjian Timbal Balik .............................................................. 57 6. Akibat Kepailitan Terhadap Berbagai Jenis Perjanjian ..............................................................59 C. Pengurusan dan Pemberesan Harta Pailit …………… vii 62 BAB III : AKIBAT HUKUM TERHADAP SELURUH PERBUATAN HUKUM DEBITOR YANG DILAKUKAN SEBELUM PUTUSAN PERNYATAAN PAILIT DIUCAPKAN A. Pengertian Perbuatan Hukum dan Akibat Hukum ……………………………………… 66 B. Bentuk – bentuk Kewenangan Debitor Pailit dalam Melakukan Perbuatan Hukum atas Hartanya ………………………..………………. 69 C. Pengaturan Actio Pauliana …………………………. 1. Actio Pauliana dalam KUH Perdata ....................... 71 72 2. Actio Pauliana dalam UUK – PKPU ...................... 74 3. Tindakan Debitor yang Dapat Dikenakan BAB IV Actio Pauliana ........................................................ 85 4. Prosedur Pembatalan ............................................... 87 : KEWENANGAN KURATOR TERKAIT MENGEKSEKUSI HARTA PAILIT KETIKA DEBITOR MENGALIHKAN ASETNYA PADA PIHAK LAIN A.Tugas dan Kewenangan Kurator dalam Kepailitan ……………………………..…….. viii 89 B. Akibat Pembatalan Perbuatan Hukum Terhadap Orangyang Telah Menerima Pengalihan atas Bagian HartaKekayaan Debitor Pailit …………….. 99 C. Kewenangan Kurator Terkait Mengeksekusi Harta Pailit Ketika Debitor Mengalihkan Asetnya pada Pihak Lain …………………………………………. 101 D. Dasar dan Pertimbangan Hakim Dalam Memberikan Putusan Terkait Gugatan Actio Pauliana Dengan Register Perkara Nomor 07/ Pdt. Sus-Actio Pauliana/2015/ Pengadilan Niaga . Mdn …………… 109 1. Posisi Kasus ...........................................................109 2. Pertimbangan Hakim .............................................123 3. Penerapan Actio Pauliana dalam Perkara Nomor 07/ Pdt. Sus-Actio Pauliana/2015/ Pengadilan Niaga . Mdn ...................................... ix 139 BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan …………………………………………... 142 B. Saran ………………………………………………….143 DAFTAR PUSTAKA x