12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi 2.1.1 Definisi

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Komunikasi
2.1.1
Definisi Komunikasi
Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian
pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain . Pikiran dapat berupa
gagasan, informasi, opini dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan
dapat
berupa
keyankinan,
kepastian,
keragu-raguan,
kekhawatiran,
kemarahan, keberanian, kegairahan dan sebagainya yang timbul dari lubuk
hati1. Pengertian singkat mengenai komunikasi menunjukan suatu proses
khas yang memungkinkan interaksi antar manusia dan menyebabkan
individu-individu menjadi mahluk sosial2.
2.1.2 Prinsip Komunikasi
Prinsip-prinsip komunikasi pada dasarnya merupakan penjabaran
lebih jauh dari definisi atau hakikat komunikasi3. Berikut prinsip-prinsip
komunikasi :
a) Komunikasi adalah proses simbolik
b) Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
c) Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
d) Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesejangan
e) Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
1
Onong. U. Effendy. Ilmu Komunikasi; teori dan praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2005 hal
Frazier Moore. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2004 hal 86
3
Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung. Remaja Rosdakarya. 2013 hal 92
2
12
13 f) Komunikasi melibakan prediksi peserta komunikasi
g) Komunikasi bersifat sistemik
h) Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah
komunikasi
i) Komunikasi bersifat nonsekuensial
j) Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
k) Komunikasi bersifat irreversible
l) Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
2.1.3 Tujuan Komunikasi
Tujuan sebuah komunikasi terkadang tidak perlu dikemukakan secara
sadar dan pelaku komunikasi pun tidak perlu menyepakati tujuan komunikasi.
Tanpa disadari tujuan komunikasi akan terbentuk dengan sendirinya. Tujuantujuan komunikasi dijabarkan sebagai berikut4 :
a) Menemukan
Salah satu tujuan komunikasi menyangkut penemuan diri. Berkomunikasi
dengan orang lain, secara tidak langsung kita belajar mengenal diri sendiri
selain juga tentang orang lain. Persepsi diri kita sebagian besar dihasilkan dari
apa yang telah kita pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama proses
komunikasi.
4
Agus Hermawan. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Gelora Aksara Pratama. 2012 hal 10
14 b) Untuk berhubungan
Salah satu motivasi paling kuat dalam berkomunikasi adalah berhubungan
dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain)
dengan tujuan untuk menjaga hubungan sosial.
c) Untuk meyakinkan
Media massa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap
dan perilaku. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan yang
diarahkan untuk mendorong membeli berbagai produk.
d) Untuk bermain
Perilaku komunikasi banyak digunakan untuk bermain dan menghibur diri
sebagai hiburan. Adakalanya komunikasi menjadi cara untuk mengikat
perhatian orang lain sehinggan dapat mencapai tujuan yang lain
Tujuan komunikasi tentu tidak hanya ini saja, masih banyak terdapat tujuan
komunikasi yang lain. Jika disimpulkan tujuan komunikasi tidak hanya untuk
mencapai tujuan yang direncanakan namun juga mencapai tujuan yang
sebelumnya tidak terencanakan. Namun, berbagai tujuan komunikasi tersebut
pada dasarnya menimbulkan komunikasi efektif di antara pelaku komunikasi.
2.2
Hubungan Masyarakat
2.2.1 Definisi Humas
Humas adalah suatu filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam
kebijaksanaan beserta pelaksanaannya, yang melalui interpretasi yang peka
mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan
15 publiknya, berusahan untuk memperoleh saling perngertian dan
itikad baik5.
Definisi lain dikemukan oleh Public Relations News6, humas adalah fungsi
manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaankebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang individu atau sebuah organisasi
berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan suatu program unutk
mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.
1.
Ruang Ligkup Humas
Humas dituntut untuk memiliki latar belakang atau pengetahuan tertentu
untuk dapat berkomunikasi secara lebih efektif dengan khalayaknya. Hal ini
menimbulkan pengkhususan atau spesialisasi dalam pengetahuan kehumasan.
Ruang lingkup humas satu per satu dijabarkan sebagai berikut7 :
a) Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan menempatkan berita mengenai seseorang,
organisasi atau perusahaan di media massa. Definisi lain, publisitas adalah
upaya orang atau organisasi agar kegiatannya diberitakan media massa.
Humas setiap organisasi tentu saja mengharapkan agar informasi yang
diberikan kepada media massa dapat diberitakan. Untuk itu, humas harus
mengetahui informasi seperti apa yang akan menarik perhatian media massa,
5
Frazier Moore. Humas Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2004 hal 6
6
ibid
7
Morissan. Manajemen Public Relations Startegi Menjadi Humas Profesional. Jakarta: Kencana.
2008 hal 9
16 mengetahui angle dan kepala berita yang memiliki nilai berita, menuliskan
atau mengemas informasi yang sesuai dengan jenis media massa.
b) Pemasaran
Banyak orang saat ini sulit membedakan antara fungsi humas dan fungsi
pemasaran. Tujuan pemasaran adalah untuk menarik dan memuaskan klien
atau pelanggan dalam jangka panjang dalam upaya mencapai tujuan ekonomi
perusahaan. Bagian pemasaran membutuhkan publisitas media massa bagi
produknya dan karenanya pemasaran membutuhkan fungsi humas untuk
melaksanakan hal ini karena biasanya orang humas mengetahui bagaimana
menulis untuk media massa dan mengetahui bagaimana menangani wartawan
daripada orang pemasaran.
c) Public Affair
Organisasi atau perusahaan harus menjalin hubungan yang harmonis dengan
pemerintah karena pemerintah mengeluarkan peraturan yang harus dipatuhi
oleh perusahaan. Berbagai peraturan yang dilekuarkan pemerintah merupakan
salah satu bentuk kebijkan publik dan tentu saja diharapkan kebijakan publik
itu tidak akan merugikan perusahaan atau organisasi secara keseluruhan.
d) Manajemen Isu
Manajemen isu merupakan upaya organisasi atau perusahaan untuk melihat
kecenderungan isu atau opini publik yang muncul di tengah masyarakat
dalam upaya organisasi atau perusahaan untuk memberikan tanggapan atau
respon yang sebaik-baiknya.
17 e) Lobi
Organisasi bisnis sudah lazim menunjuk tim humas untuk melakukan
pendekatan atau lobi (lobbying) dengan lembaga-lembaga yang bertanggung
jawan terhadap pembentukan hukum atau undang-undang baru dengan
harapan undang-undang baru yang akan dikeluarkan itu tidak akan merugikan
organisasi bersangkutan.
f)
Hubungan Investor
Hubungan investor merupakan bidang khusus dari humas korporat yang
membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan
dengan pemegang saham dan pihak lainnya dalam masyarakat keuangan
untuk memaksimalkan nilai pasar.
2.
Tujuan Humas
Berikut tujuan public relations menurut Rachmat Krisyantono8 :
a) Menciptakan pemahaman (mutual understanding) antara perusahaan dan
publiknya
Tujuan kegiatan humas pertama kali adalah berupaya menciptakan saling
pengertian antara perusahaaan dan publiknya. Melalui kegiatan komunikasi
diharapkan terjadi kondisi kecukupan informasi (well-informed) antara
perusahaan dan publiknya. Kecukupan informasi ini merupakan dasar untuk
mencegah kesalahan persepsi. Perusahaan harus mampu memahami kondisi
nyata publiknya. Demikian sebaliknya, publik harus mempunyai informasi
8
Rachmat Kriyantono. Public Relations Writting. Jakarta: Kencana. 2008 hal 6
18 yang cukup tentang perusahaan. Untuk memperoleh informasi tentang
kondisi nyata publiknya, public relations dapat menggunakan berbagai
saluran komunikasi, baik itu informal maupun formal, antar pribadi atau
kelompok.
b) Membangun citra korporat (Corporate Image)
Citra merupakan gambaran yang ada dalam benak publik tentang perusahaan.
Citra adalah persepsi publik tetang perusahaan menyangkut pelayanannya,
kualitas produk, budaya perusahaan, perilaku perusahaan atau perilaku
individu-individu dalam perusahaan dan lainnya. Pada akhirnya persepsi akan
mempengaruhi sikap publik, apakah mendukung, netral,atau memusuhi.
c) Citra Korporat melalui Program CSR
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah program public relations untuk
melibatkan diri mengatasi persoalan-persoalan di lingkungannya. CSR dalah
pengintegrasian kepedulian terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ke
dalam operasi bisnis perusahaan dan interaksi sukarela antara perusahaan dan
para stakeholdernya.
d) Membentuk opini publik yang favourable
Sikap publik terhadap perusahaan bila diekspresikan disebut opini publik.
Opini publik merupakan ekspresi publik mengenai persepsi dan sikap
perusahaan. Ada tiga jenis opini, yaitu opini positif (mendukung atau
favourable), negatif (menentang) dan netral. Public relations dituntut
memelihara komunikasi persuasif yang ditujukan untuk menjaga opini yang
19 mendukung, menciptakan opini yang maish tersembunyi atau belum
diekspresikan dan menetralkan opini yang negatif.
e) Membentuk goodwill dan kerjasama
Apabila sudah tercipta jalinan kerja sama dalam bentuk perilaku tertentu yang
mendukung keberhasilan perusahaan
diharapkan publik secara nyata
mendudkung program-program perusahaan. Tujuan menciptakan kerjasama
berarti membantu perusahaan dan publik untuk saling beradaptasi atu sama
lain. Public relations adalah upaya-upaya perusahaan untuk menciptakan
kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat.
2.2.2
Identifikasi Fungsi dan Peran Humas
Identifikasi adalah (1) upaya untuk menyamakan atau (2) memisahkan
satu hal dengan hal lain, secara lebih spesifik.9
1.
Fungsi Humas
Edwin dalam Bambang menggambarkan fungsi public relations secara
umum dan mendasar, bahwa public relations10 :
a) Kegiatan yang bertujuan untuk memperoleh goodwill, kepercayaan, saling
adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada
umumnya.
b) Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan
menguntungkan bagi semua pihak.
9
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom. Effective Public Relations. Prenada Media
Grup. 2006 Hal 6.
10
Bambang Herimanto, dkk. Public Relations dalam organisasi.Yogyakarta : Santusta. 2007 Hal
30 20 c) Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
harapan publik tetapi merupakan kekhasan organisasi/perusahaan. Sangat
penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana yang
kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat dan produktifitas bisa di
capai secara optimal.
d) Usaha menciptakan
hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbal
balik, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya yang sangat
berguna sebagai input bagi perusahaan yang bersangkutan.
Penjabaran lain mengenai fungsi humas11, yaitu :
a) Image Maker
Menciptakan, memelihara dan meningkatkan citra positif perusahaan.
b) Communicator / Mediator
Menciptakan komunikasi dua arah antar organisasi dan publiknya.
c) Back Up Management
Memberikan dukungan dan menunjang kegiatan setiap departemen dalam
perusahan untuk mencapai misi dan sasarannya.
2.
Peran Humas
Menurut Cutlip, Allen dan Glen terdapat empat peran utama Public
Relations yang sebagian besar praktik kerja mereka12 :
11
T.E Ardhoyo. Peran dan Strategi Humas (Public Relations) dalam mempromosikan produk
perusahaan. eJournal Ilmu Komunikasi. Volume 1 Nomor 1, 2013 Hal 1 21 a) Teknisi Komunikasi
Teknisi komunikasi difungsikan untuk menulis dan mengedit newsletter
karyawan, menulis news release dan feature, mengembangkan isi web dan
menangani kontak media. Praktisi yang melakukan peran ini biasanya tidak
hadir saat manajemen mendefinisika problem dan memeilih solusi. Mereka
baru bergabung untuk melakukan komunikasi dan mengimplementasikan
program.
b) Expert Prescriber (Penasehat Ahli)
Praktisi yang beroperasi sebagai praktisi pakar bertugas mendefinisikan
problem, mengembangkan program dan bertanggung jawab penuh atas
implementasinya.
c) Fasilitator Komunikasi
Peran fasilitator komunikasi bagi seorang praktisi adalah sebagai pendengar
yang peka dan
broker (perantara) komunikasi. Fasilitator komunikasi
bertindak sebagai perantara (liaison) interpreteur dan mediator antara
organisasi dan publiknya. Mereka menjaga komunikasi dua arah dan
memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan
dan menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah
memberi informasi yang dibutuhkan oleh itu baik manajemen maupun publik
untuk membuat keputusan demi kepentingan bersama.
12
Scott M. Cutlip, Allen H. Center, Glen M. Broom,op.cit. 45 22 d) Fasilitator Pemecah Masalah
Ketika praktisi melakukan peran fasilitator pemecah masalah, mereka
berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan
masalah. Mereka menjadi bagian dari tim perencanaan strategis. Kolaborasi
dan musyawarah dimulai dengan persoalan pertama dan kemudian sampai ke
evaluasi program final. Praktisi pemecah masalah membantu manajer lain dan
organisasi untuk mengaplikasikan PR dalam proses manajemen bertahap
yang juga dipakai untuk memecahkan problem organisasional lainnya.
2.3
Humas Pemerintahan
Humas Pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas
di institusi pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan
kebijakan-kebijakan mereka. Memberi informasi secara teratur tentang kebijakan,
rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada
masyarakat tentang peraturan dan perundang-undangan dan segala sesuatunya
yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat13.
Setiap program yang dijalankan oleh pemerintah memiliki karakteristik
tersendiri14, yaitu :
a) Program pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar
belakang, karakter, ekonomi, pendidikan, pendidikan yang beragam.
b) Seringkali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan
dalam jangka yang panjang sekalipun, karena sifatnya integral dan
13
Frida Kusumastuti. Dasar-dasar Humas. Bogor: Ghalia Indonesia. 2004 hal 17
ibid
14
23 berkesinambungan. Melibatkan generasi ke generasi. Bahkan program
pemerintah cenderung dibayar dengan “harga sosial” yang tinggi. Programprogram
pemerintah
seringkali
tidak
dapat
menghindari
perlunya
“pengorbanan” sosial masyarakat.
c) Program pemerintah selalu mendapat controlling/pengawasan dari berbagai
kalangan, terutama pers, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan
sebagainya.
Fungsi humas secara umum dengan humas pemerintahan pada dasarnya
tidak jauh berbeda. Keduanya memiliki tujuan yang sama yaitu membentuk citra
positif di mata publiknya. Namun, humas pemerintah menjalan fungsinya terkait
program pemerintah bagi masyarakat yang sifat wajib diikuti. Humas
pemerintahan
dalam
kegiatan
bertujuan
untuk
meningkatkan
kesadaran
masyarakat akan sebuah program yang ada di pemerintahan, sedangkan humas
swasta mengedepankan kesadaran terhadap citra dan merek perusahaan.
2.3.1. Ruang Lingkup Humas Pemerintahan
Secara umum ruang lingkup humas pemerintahan meliputi15 :
a) Kegiatan yang dilaksanakan humaspem secara timbal balik dengan pemangku
kepentingan melalui berbagai bentuk penyampaian pesan dan penciptaan
opini publik
15
Komarudin. Reformasi Humas Pemerintahan. Jakarta: Genesindo. 2014 hal 12
24 b) Komunikasi positif internal dan eksternal yang terencana untuk menciptakan
saling pengertian dalam mencapai tujuan tertentu guna memperoleh manfaat
bersama bagi lembaga dan pemangku kepentingan
c) Kegiatan yang melaksanakan fungsi manajemen pemerintahan
d) Aktivitas dalam rangka membangun citra dan reputasi organisasi, pemerintah,
bangsa dan negara.
2.3.2. Fungsi Humas Pemerintahan
Komarudin16 menjabarkan fungsi humas pemerintahan sebagai berikut :
a) Juru bicara lembaga
b) Fasilitator
c) Pemberi pelayanan informasi kepada publik
d) Menindaklanjuti pengaduan publik
e) Menyediakan informasi tentang kebijakan, program, produk dan jasa lembaga
f)
Menciptakan iklim hubungan internal dan eksternal yang kondusif dan
dinamis
g) Penghubung lembaga dengan pemangku kepentingan
2.4.
Sosialisasi
Sosialisasi sebagai proses yang membantu individu belajar dan
menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan berfikir kelompoknya agar ia dapat
berperan dan berfungsi dalam kelompoknya17.
16
Ibid. Hal 13
Setiadi, Elly. M., dan Usman Kolip, Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana Persada Media
Grup, 2011 hal 153
17
25 Menurut Robert Lawang dalam Setiadi18, sosialiasi terdiri dari dua macam,
yaitu :
a) Sosialisasi primer adalah proses sosialisasi yang terjadi pada saat usia
seseorang masih usia balita
b) Sosialisasi sekunder adalah sosialisasi berlangsung setelah sosialisasi primer
yaitu semenjak usia empat tahun hingga selama hidupnya.
Proses sosialisasi dapat dilakukan oleh siapapun. Fuller dan Jacobs dalam
Kamanto19, mengidentifikasi empat agen atau pelaku sosialisasi utama :
a) Keluarga
Awal kehidupan manusia biasanya agen sosialisasi terdiri atas orang tua dan
saudara kandung. Arti penting agen sosialisasi terletak pada pentingnya
kemampuan yang diajarkan pada tahap ini. Untuk dapat berinteraksi dengan
significant others pada tahap ini seorang bayi belajar berkomunikasi secara
verbal dan non verbal.
b) Teman Bermain
Pada tahap ini seseorang mulai dilibtakan dengan hubungan yang sederajat
atau sebaya. Seseorang mulai mempelajari aturan yang mengatur peran orang
yang kedudukannya sederajat. Pada tahap ini pula, seseorang belajar nilainilai keadilan.
18
19
Ibid. Hal 167
Kamanto Sunarto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: FEUI. 2004 hal 24.
26 c) Sekolah
Pada sistem pendidikan formal, seseorang mempelajari hal baru yang belum
dipelajarinya dalam keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal
mempersiapkan untuk penguasaan peran-peran baru dikemudian hari, disaat
seseorang tidak tergantung lagi pada orang tuanya.
d) Media Massa
Media massa diidentifikasikan sebagai suatu agen sosialisasi yang
berpengaruh terhadap perilaku khalayaknya. Peningkatan teknologi yang
memungkinkan peningkatan kualitas pesan serta peningkatan frekuensi
penerpaan masyarakat pun
memberi peluang bagi media massa untuk
berperan sebagai agen sosialisasi yang semakin penting.
Menurut Kamanto20 sosialisasi pada dasarnya dilakukan melalui dua cara,
yaitu:
a) Tatap Muka
Sosialisasi melalui pertemuan langsung dilakukan dengan menggunakan
pertemuan-pertemuan
formal
yang
sengaj
dilakukan
dalam
rangka
pelaksanaan kegiatan, maupun secara informal menggunakan pertemuanpertemuan yang telah ada sebelumnya.
20
Ibid. Hal 21 27 b) Media massa
Media massa disini adalah media cetak (surta kabar, majalah, tabloid) media
elektronik (radio, televisi, video film). Besarnya pengaruh media sangat
tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
Download