Teorema Nilai Rata-rata BAB II TEOREMA NILAI RATA-RATA (TNR) Teorema nilai rata-rata menghubungkan nilai suatu fungsi dengan nilai derivatifnya (turunannya), dimana TNR merupakan salah satu bagian penting dalam kuliah analisis real demikian pula dalm kuliah kalkulus diferensial. Pada bab ini akan diberikan teorema penting terkait dengan derivatif suatu fungsi dan beberapa contohnya, dimulai dengan meninjau hubungan antara nilai ekstrem relatif (maksimum atau minimum relatif) suatu fungsi dan nilai derivatifnya Sebelum pembahasan lebih lanjut, diberikan terlebih dahulu pengertian maksimum dan minimum relatif suatu fungsi. Fungsi f : [a, b] ๏ฎ R mempunyai nilai maksimum relatif di titik c ๏ [a, b] jika terdapat persekitaran dari titik c dengan radius ๏ค ๏พ 0, yaitu ๐๐ฟ (๐)sehingga๐ ๐ฅ ≤ ๐ ๐ ๐ข๐๐ก๐ข๐ ๐ ๐๐ก๐๐๐ ๐ฅ ∈ [๐, ๐] ∩ ๐๐ฟ (๐). Fungsi f : [a, b] ๏ฎ R mempunyai nilai minimum relatif di titik c ๏ [a, b] jika terdapat persekitaran dari titik c dengan radius ๏ค ๏พ 0, yaitu ๐๐ฟ (๐)sehingga๐ ๐ฅ ≥ ๐ ๐ ๐ข๐๐ก๐ข๐ ๐ ๐๐ก๐๐๐ ๐ฅ ∈ [๐, ๐] ∩ ๐๐ฟ (๐). Jika fungsi f : [a, b] ๏ฎ R mempunyai nilai maksimum relatif atau minimum relatif di titik c ๏ [a, b] maka fungsi f dikatakan mempunyai nilai ekstrem relatif di titik c ๏ [a, b] Pembahasan selanjutnya memberikan justifikasi secara teoritis sebagai suatu proses yang umum untuk menemukan titik dimana fungsi f mempunyai ekstrem relatif dengan mencari harga derivatif fungsi di suatu titik di dalam domainnya agar sama dengan nol. Namun cara tersebut hanya dapat diaplikasikan pada titik-titik interior dari suatu interval. Untuk kejelasan hal ini perhatikan contoh berikut. Diberikan fungsi f : [0, 1] ๏ฎ R yang didefinisikan dengan ๐ ๐ฅ = ๐ฅ. Dapat dimengerti bahwa x = 0 adalah satu-satunya titik dimana f mencapai nilai minimum relatif dan x = 1 adalah satusatunya titik dimana f mencapai nilai maksimum relatif, akan tetapi tak satupun dapat ditemukan harga nol dari derivatifnya. Sebelum diberikan Teorema 2.1 perlu diberikan terlebih dahulu pengertian titik interior (interior point) suatu himpunan tak kosong dengan topologi biasa pada garis real. Diberikan S ๏ R, titik c ๏ S disebut titik interior himpunan S, jika terdapat persekitaran c dengan radius ๏ค ๏พ 0, yaitu ๐๐ฟ (๐) sehingga berlaku ๐๐ฟ (๐) ๏ S. Koleksi semua titik interior himpnan S disebut interior (bagian dalam) himpunan S dan dinotasikan dengan ๐ ๐ . Sangatlah mudah dimengerti bahwa interior setiap interval tertutup terbatas [a, b] pada garis real adalah (a, b). Teorema 2.1 (Teorema Ekstrem Interior) Diberikan c titik interior interval I = [a, b] dan fungsi f : [a, b] ๏ฎ R mempunyai nilai ekstrem relative. Jika fungsi f mempunyai derivatif di titik c, maka ๐ ′ ๐ = 0. 12 Thobirin – Herawan, Analisis Real II Teorema Nilai Rata-rata Bukti: Dibuktikan untuk kasus f mempunyai nilai maksimum relative. Misalkan ๐ ๐ maksimum relative. Andaikan ๐ ′ ๐ ≠ 0, maka ๐ ′ ๐ ๏พ 0 atau ๐ ′ ๐ ๏ผ 0. (i) Untuk ๐ ′ ๐ ๏พ 0, analogi dengan sifat limit fungsi (Teorema 12.14 pada Buku Analisis Real I) maka terdapat ๐๐ฟ (๐) ๏ I, sehingga ๐ ๐ฅ − ๐(๐) > 0, ∀๐ฅ ∈ ๐๐ฟ ๐ , ๐ฅ ≠ ๐. ๐ฅ−๐ Jika ๐ฅ ∈ ๐๐ฟ ๐ dan ๐ฅ > ๐ maka ๐ฅ − ๐ > 0, sehingga diperoleh ๐ ๐ฅ − ๐(๐) ๐ ๐ฅ − ๐ ๐ = (๐ฅ − ๐) >0 ๐ฅ−๐ ๐ ๐ฅ −๐ ๐ >0 ๐ ๐ฅ >๐ ๐ . Hal ini bertentangan dengan ๐ ๐ sebagai maksimum relative. (ii) Untuk ๐ ′ ๐ ๏ผ 0, analogi dengan sifat limit fungsi (Teorema 12.14 pada Buku Analisis Real I) maka terdapat ๐๐ฟ (๐) ๏ I, sehingga ๐ ๐ฅ − ๐(๐) < 0, ∀๐ฅ ∈ ๐๐ฟ ๐ , ๐ฅ ≠ ๐. ๐ฅ−๐ Jika ๐ฅ ∈ ๐๐ฟ ๐ dan ๐ฅ < ๐ maka ๐ฅ − ๐ < 0, sehingga diperoleh ๐ ๐ฅ − ๐(๐) ๐ ๐ฅ − ๐ ๐ = (๐ฅ − ๐) >0 ๐ฅ−๐ ๐ ๐ฅ −๐ ๐ >0 ๐ ๐ฅ >๐ ๐ . Hal ini bertentangan dengan ๐ ๐ sebagai maksimum relative. Dari (i) dan (ii) terbukti ๐ ′ ๐ = 0. Bukti untuk kasus f mempunyai nilai minimum relative diserahkan kepada pembaca untuk latihan. Akibat 2.2 Diberikan f : [a, b] ๏ฎ R fungsi kontinu pada interval [a, b] dan f mempunyai nilai ekstrem relative di c ๏ (a, b), maka derivatif fungsi f di titik c tidak ada atau ๐ ′ ๐ = 0. Untuk memperjelas pemahaman Akibat 4.2, perhatikan contoh berikut. Diberikan fungsi bernilai real pada [–1, 1] yang didefinisikan dengan ๐ ๐ฅ = ๐ฅ maka f mencapai nilai minimum relative di 0 ๏ (–1, 1). Tetapi ๐ ′ 0 tidak ada. Teorema 2.3 (Teorema Rolle) Andaikan fungsi f kontinu pada [a, b], derivatif fungsi f ada di setiap titik dalam interval terbuka (a, b) dan ๐ ๐ = ๐ ๐ = 0, maka terdapat paling sedikit satu titik c ๏ (a, b) sehingga ๐ ′ ๐ = 0. Bukti: Jika ๐ ๐ฅ = 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐], maka jelas ๐ ′ ๐ฅ = 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐]. Untuk kasus ๐ ๐ฅ ≠ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐, ๐), maka ๐ ๐ฅ > 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐, ๐) atau ๐ ๐ฅ < 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐, ๐). 13 Thobirin – Herawan, Analisis Real II Teorema Nilai Rata-rata Tanpa menghilangkan keumuman bukti, untuk selanjutnya diasumsikan ๐ ๐ฅ > 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐, ๐). Oleh karena f kontinu pada [a, b], berdasarkan Teorema Maksimum-Minimum (Teorema 16.3 pada Buku Analisis Real I) maka f mempunyai nilai maksimum di suatu titik c ๏ [a, b]. Karena ๐ ๐ = ๐ ๐ = 0 maka c ๏ (a, b) dan karena ๐ ′ ๐ ada maka berdasarkan Teorema 2.1 ๐ ′ ๐ = 0. Teorema 2.4 (Teorema Nilai Rata-rata = TNR) Misalkan fungsi f kontinu pada interval tertutup I = [a, b], derivatif fungsi f ada di setiap titik dalam interval terbuka (a, b), maka terdapat paling sedikit satu titik c ๏ (a, b) sehingga ๐ ๐ − ๐ ๐ = ๐ ′ ๐ (๐ − ๐). Y (b, f(b)) y = f(x) y = ๏ช(x) (a, f(a)) 0 a b c X Bukti Didefinisikan fungsi ๐ ๐ −๐ ๐ ๐ฅ − ๐ ∀๐ฅ ∈ ๐ผ ๐−๐ Dapat dijelaskan bahwa ๏ช merupakan fungsi yang kontinu pada I = [a, b] dan ๏ช terdiferensial pada (a, b) serta ๏ช(a) = ๏ช(b) = 0. Jelaskan! Berdasarkan Teorema Rolle, maka terdapat paling sedikit satu titik c ๏ (a, b) sehingga ๐′ ๐ = 0. Perhatikan: ๐ ๐ −๐ ๐ ๐′ ๐ = ๐′ ๐ − ๐−๐ ๐ ๐ −๐ ๐ 0 = ๐′ ๐ − ๐−๐ ๐ ๐ − ๐ ๐ = ๐ ′ ๐ (๐ − ๐). ๐ ๐ฅ = ๐ ๐ฅ −๐ ๐ − Teorema 2.5 Misalkan fungsi f kontinu pada interval tertutup I = [a, b], f terdiferensial pada interval terbuka (a, b) dan ๐ ′ ๐ฅ = 0 ∀๐ฅ ∈ (๐, ๐) maka f fungsi konstan pada [a, b]. 14 Thobirin – Herawan, Analisis Real II Teorema Nilai Rata-rata Bukti Cukup dibuktikan bahwa ๐ ๐ฅ = ๐ ๐ ∀๐ฅ > ๐. Berdasarkan TNR, maka terdapat ๐ ∈ (๐, ๐ฅ) sehingga ๐ ๐ฅ − ๐ ๐ = ๐ ′ ๐ (๐ฅ − ๐) untuk ๐ < ๐ < ๐ฅ < ๐. Oleh karena ๐ ′ ๐ = 0 untuk ๐ ∈ (๐, ๐ฅ) maka ๐ ๐ฅ − ๐ ๐ = 0(๐ฅ − ๐). Terbukti ๐ ๐ฅ = ๐ ๐ . Akibat 2.6 Jika fungsi-fungsi f dan g keduanya kontinu pada interval tertutup I = [a, b], terdiferensial pada interval terbuka (a, b) dan ๐ ′ ๐ฅ = ๐′ ๐ฅ ∀๐ฅ ∈ (๐, ๐), maka terdapat suatu konstanta C sehingga ๐ ๐ฅ = ๐ ๐ฅ + ๐ถ. Bukti Didefinisikan suatu fungsi ๐ ๐ฅ = ๐ ๐ฅ − ๐(๐ฅ) ∀๐ฅ ∈ ๐ผ sehingga ๐′ ๐ฅ = ๐′ ๐ฅ − ๐′(๐ฅ). Karena ๐ ′ ๐ฅ = ๐′ ๐ฅ maka ๐′ ๐ฅ = 0, sehingga berdasarkan Teorema 2.5 ๐ ๐ฅ = ๐ถ pada [a, b]. Dengan demikian ๐ ๐ฅ − ๐ ๐ฅ = ๐ถ ∀๐ฅ ∈ ๐ผ = [๐, ๐]. Untuk memperjelas teorema tersebut di atas, perhatikan contoh berikut. Diberikan dua fungsi bernilai real f dan g yang masing-masing didefinisikan dengan ๐ ๐ฅ = 3๐ฅ 2 , ∀๐ฅ ∈ [−2, 2] dan ๐ ๐ฅ = 3๐ฅ 2 + 4, ∀๐ฅ ∈ [−2, 2] Perhatikan bahwa ๐ ′ ๐ฅ = ๐′ ๐ฅ ∀๐ฅ ∈ (−2, 2) dan ๐ ๐ฅ = ๐ ๐ฅ + 4. Selanjutnya diberikan pengertian fungsi monoton naik dan fungsi monoton turun sebagai berikut. a. Fungsi f : [a, b] ๏ฎ R dikatakan monoton naik pada [a, b] jika untuk setiap ๐ฅ1 , ๐ฅ2 ∈ [๐, ๐] dengan๐ฅ1 < ๐ฅ2 berlaku ๐(๐ฅ1 ) ≤ ๐(๐ฅ2 ). b. Fungsi f : [a, b] ๏ฎ R dikatakan monoton turun pada [a, b] jika untuk setiap ๐ฅ1 , ๐ฅ2 ∈ [๐, ๐] dengan๐ฅ1 < ๐ฅ2 berlaku ๐(๐ฅ1 ) ≥ ๐(๐ฅ2 ). c. Fungsi f : [a, b] ๏ฎ R dikatakan monoton naik tegas pada [a, b] jika untuk setiap ๐ฅ1 , ๐ฅ2 ∈ [๐, ๐] dengan๐ฅ1 < ๐ฅ2 berlaku ๐(๐ฅ1 ) < ๐(๐ฅ2 ). d. Fungsi f : [a, b] ๏ฎ R dikatakan monoton turun tegas pada [a, b] jika untuk setiap ๐ฅ1 , ๐ฅ2 ∈ [๐, ๐] dengan๐ฅ1 < ๐ฅ2 berlaku ๐(๐ฅ1 ) > ๐(๐ฅ2 ). e. Fungsi f turun jika fungsi –f naik. Teorema berikut menunjukkan hubungan turun atau naiknya suatu fungsi dengan nilai derivatifnya pada suatu interval. Teorema 2.7 Diberikan fungsi f : [a, b] ๏ฎ R terdiferensial pada interval [a, b], maka: a. fungsi f naik pada [a, b] jika dan hanya jika ๐ ′ ๐ฅ ≥ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐] b. fungsi f turun pada [a, b] jika dan hanya jika ๐ ′ ๐ฅ ≤ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐] Bukti Bukti bagian a. (i) Syarat perlu Diketahui f naik pada [a, b], berarti untuk setiap ๐ฅ1 , ๐ฅ2 ∈ [๐, ๐] dengan๐ฅ1 < ๐ฅ2 berlaku ๐(๐ฅ1 ) ≤ ๐(๐ฅ2 ). Diketahui pula f terdiferensial pada [a, b], berarti ๐ ′ ๐ ada untuk ๐ ∈ [๐, ๐]. Ambil sembarang ๐ฅ ∈ [๐, ๐]. 15 Thobirin – Herawan, Analisis Real II Teorema Nilai Rata-rata Jika ๐ฅ < ๐, karena f naik maka ๐(๐ฅ) ≤ ๐(๐) sehingga ๐ ๐ฅ − ๐(๐) ≤ 0 Akibatnya ๐ ๐ฅ − ๐(๐) ≥ 0. ๐ฅ−๐ Jika ๐ฅ > ๐, karena f naik maka ๐(๐ฅ) ≥ ๐(๐) sehingga ๐ ๐ฅ − ๐(๐) ≥ 0 Akibatnya juga ๐ ๐ฅ − ๐(๐) ≥ 0. ๐ฅ−๐ Berdasarkan Teorema 12.9 (pada Buku Analisis Real I) maka diperoleh ๐ ๐ฅ − ๐(๐) ๐ ′ ๐ = lim ≥ 0. ๐ฅ→๐ ๐ฅ−๐ Karena c sembarang anggota [a, b], maka dapat disimpulkan ๐ ′ ๐ฅ ≥ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐]. (ii) Syarat cukup Diketahui ๐ ′ ๐ฅ ≥ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐]. Ambil sembarang ๐ฅ1 , ๐ฅ2 ∈ [๐, ๐] dengan ๐ฅ1 < ๐ฅ2 . Oleh karena f terdiferensial pada (๐ฅ1 , ๐ฅ2 ) dan f kontinu pada [๐ฅ1 , ๐ฅ2 ]. Selanjutnya dengan menggunakan TNR dapat dipilih titik ๐ ∈ (๐ฅ1 , ๐ฅ2 ) sehinga ๐ ๐ฅ2 − ๐ ๐ฅ1 = ๐ ′ ๐ (๐ฅ2 − ๐ฅ1 ). Karena ๐ ′ ๐ ≥ 0 dan ๐ฅ1 < ๐ฅ2 maka ๐ ๐ฅ2 − ๐ ๐ฅ1 = ๐ ′ ๐ (๐ฅ2 − ๐ฅ1 ) ≥ 0, sehingga diperoleh ๐(๐ฅ1 ) ≤ ๐(๐ฅ2 ). Kesimpulannya fungsi f naik. Bukti bagian b diserahkan kepada pembaca sebagai latihan. Teorema berikut memberikan suatu syarat cukup bagi suatu fungsi agar mempunyai ekstrem relative di titik interior pada suatu interval yang disebut uji derivative pertama. Teorema 2.8 Diberikan fungsi f : [a, b] ๏ฎ R kontinu pada interval [a, b] dan c titik interior [a, b]. Misalkan f terdiferensial pada (๐, ๐) dan (๐, ๐), maka: a. Jika terdapat ๐๐ฟ ๐ ๏ [๐, ๐] dengan sifat ๐ ′ (๐ฅ) ≥ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐ − ๐ฟ, ๐) dan ๐ ′ (๐ฅ) ≤ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐, ๐ + ๐ฟ) maka f mencapai maksimum relative di titik c. b. Jika terdapat ๐๐ฟ ๐ ๏ [๐, ๐] dengan sifat ๐ ′ (๐ฅ) ≤ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐ − ๐ฟ, ๐) dan ๐ ′ (๐ฅ) ≥ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐, ๐ + ๐ฟ) maka f mencapai minimum relative di titik c. Bukti a. Jika ๐ฅ ∈ (๐ − ๐ฟ, ๐), maka berdasarkan TNR terdapat ๐๐ฅ ∈ (๐ฅ, ๐) sehingga ๐ ๐ − ๐ ๐ฅ = ๐ ′ ๐๐ฅ ๐ − ๐ฅ . Karena ๐ ′ ๐๐ฅ ≥ 0 maka diperoleh ๐ ๐ − ๐ ๐ฅ ≥ 0. Jadi ๐ ๐ ≥ ๐ ๐ฅ untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐ − ๐ฟ, ๐). Demikian halnya jika ๐ฅ ∈ (๐, ๐ + ๐ฟ), maka berdasarkan TNR terdapat ๐๐ฅ ∈ (๐, ๐ฅ) sehingga ๐ ๐ฅ − ๐ ๐ = ๐ ′ ๐๐ฅ ๐ฅ − ๐ . Karena ๐ ′ ๐๐ฅ ≤ 0 maka diperoleh ๐ ๐ฅ − ๐ ๐ ≤ 0. Jadi ๐ ๐ ≥ ๐ ๐ฅ untuk setiap ๐ฅ ∈ (๐, ๐ + ๐ฟ). Terbukti f mencapai nilai maksimum relative di c. b. Bukti bagian b diserahkan kepada pembaca sebagai latihan. Untuk lebih memperjelas pemahaman Teorema 2.8 perhatikan contoh berikut. Diberikan fungsi bernilai real f yang didefinisikan dengan ๐ ๐ฅ = 3๐ฅ 2 + 6๐ฅ untuk setiap ๐ฅ ∈ [−3, 1]. Dengan menggunakan uji derivative pertama akan ditentukan nilai ekstrem relative fungsi f. 16 Thobirin – Herawan, Analisis Real II Teorema Nilai Rata-rata Perhatikan ๐ ′ ๐ฅ = 6๐ฅ + 6 untuk setiap ๐ฅ ∈ [−3, 1]. Dapat ditentukan c = –1 dan ๏ค = 1, sehingga jika ๐ฅ ∈ (๐ − ๐ฟ, ๐) maka ๐ฅ ∈ (−2, −1), akibatnya diperoleh ๐ ′ ๐ฅ ≤ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (−2, −1). Selanjutnya jika ๐ฅ ∈ (๐, ๐ + ๐ฟ) maka ๐ฅ ∈ (−1, 0), diperoleh ๐ ′ ๐ฅ ≥ 0 untuk setiap ๐ฅ ∈ (−1, 0). Jadi f mancapai minimum relative di c = –1. Penerapan Teorema Nilai Rata-rata (Ketidaksamaan) 1. Buktikan bahwa ๐ ๐ฅ ≥ 1 + ๐ฅ ∀๐ฅ ∈ ๐ . Penyelesaian: Karena ๐ ๐ฅ = ๐ ๐ฅ kontinu dan terdiferensial pada R maka TNR dapat digunakan untuk membuktikan ketidaksamaan tersebut. Selanjutnya akan ditunjukkan dalam 3 kasus, yaitu: a. Jika ๐ฅ = 0, maka benar ๐ 0 = 1 + 0 b. Jika ๐ฅ > 0, dengan menggunakan TNR pada interval [0, ๐ฅ] terdapat ๐ ∈ (0, ๐ฅ) sehingga ๐ ๐ฅ − ๐ 0 = ๐ ′ ๐ (๐ฅ − 0) ๐ ๐ฅ − ๐0 = ๐๐ ๐ฅ ๐ ๐ฅ = ๐0 + ๐๐ ๐ฅ ๐ ๐ฅ = 1 + ๐๐ ๐ฅ Oleh karena ๐ ∈ (0, ๐ฅ) maka ๐ ๐ > 1, sehingga diperoleh ๐ ๐ฅ ≥ 1 + ๐ฅ ∀๐ฅ > 0. c. Jika ๐ฅ < 0, dengan menggunakan TNR pada interval [๐ฅ, 0] terdapat ๐ ∈ (๐ฅ, 0) sehingga ๐ 0 − ๐ ๐ฅ = ๐ ′ ๐ (0 − ๐ฅ) ๐ 0 − ๐ ๐ฅ = ๐ ๐ (−๐ฅ) 1 − ๐ ๐ฅ = −๐ฅ๐ ๐ ๐ Oleh karena ๐ ∈ (๐ฅ, 0) maka ๐ < 1, dan dikarenakan −๐ฅ > 0, maka 1 − ๐ ๐ฅ < −๐ฅ. Akibatnya ๐ ๐ฅ ≥ 1 + ๐ฅ ∀๐ฅ < 0. 2. Tunjukkan sin ๐ฅ ≤ ๐ฅ ∀๐ฅ ≥ 0. Penyelesaian: Karena ๐ ๐ฅ = sin ๐ฅ kontinu dan terdiferensial pada R maka TNR dapat digunakan untuk membuktikan ketidaksamaan tersebut. Selanjutnya akan ditunjukkan dalam 2 kasus, yaitu: a. Jika ๐ฅ = 0, maka benar sin 0 = 0 b. Jika ๐ฅ > 0, dengan menggunakan TNR pada interval [0, ๐ฅ] terdapat ๐ ∈ (0, ๐ฅ) sehingga ๐ ๐ฅ − ๐ 0 = ๐ ′ ๐ (๐ฅ − 0) sin ๐ฅ − sin 0 = (cos ๐)๐ฅ sin ๐ฅ = ๐ฅ(cos ๐) Oleh karena −1 ≤ cos ๐ ≤ 1 maka −๐ฅ ≤ ๐ฅ cos ๐ ≤ ๐ฅ yang berakibat −๐ฅ ≤ sin ๐ฅ ≤ ๐ฅ, ini ekuivalen dengan sin ๐ฅ ≤ ๐ฅ. 3. Ketidaksamaan Bernoully Jika ๐ผ > 1 maka (1 + ๐ฅ)๐ผ ≥ 1 + ๐ผ๐ฅ, ∀๐ฅ > −1. Bukti: Jika ๐ ๐ฅ = (1 + ๐ฅ)๐ผ , maka ๐ ′ ๐ฅ = ๐ผ(1 + ๐ฅ)๐ผ−1 , ∀๐ฅ > −1. Selanjutnya akan dibuktikan dalam 3 kasus, yaitu: a. Jika ๐ฅ = 0, maka benar (1 + 0)๐ผ = 1 + ๐ผ. 0 b. Jika ๐ฅ > 0, dengan menggunakan TNR pada interval [0, ๐ฅ] terdapat ๐ ∈ (0, ๐ฅ) sehingga ๐ ๐ฅ − ๐ 0 = ๐ ′ ๐ (๐ฅ − 0) (1 + ๐ฅ)๐ผ − 1 = ๐ฅ๐ผ(1 + ๐)๐ผ−1 17 Thobirin – Herawan, Analisis Real II Teorema Nilai Rata-rata (1 + ๐ฅ)๐ผ = 1 + ๐ฅ๐ผ(1 + ๐)๐ผ−1 Jika ๐ ∈ (0, ๐ฅ) dan karena ๐ผ > 1, maka (1 + ๐)๐ผ −1 > 1. Oleh karenanya (1 + ๐ฅ)๐ผ = 1 + ๐ฅ๐ผ(1 + ๐)๐ผ−1 > 1 + ๐ฅ๐ผ c. Jika −1 < ๐ฅ < 0, dengan menggunakan TNR pada interval [๐ฅ, 0] terdapat ๐ ∈ (๐ฅ, 0) sehingga ๐ 0 − ๐ ๐ฅ = ๐ ′ ๐ (0 − ๐ฅ) 1 − (1 + ๐ฅ)๐ผ = −๐ฅ๐ผ(1 + ๐)๐ผ −1 −(1 + ๐ฅ)๐ผ = −1 − ๐ฅ๐ผ(1 + ๐)๐ผ −1 Oleh karena ๐ ∈ (๐ฅ, 0), dan karena ๐ผ > 1, maka (1 + ๐)๐ผ −1 < 1. OLeh karenanya −(1 + ๐ฅ)๐ผ = −1 − ๐ฅ๐ผ(1 + ๐)๐ผ −1 < −1 − ๐ฅ๐ผ (1 + ๐ฅ)๐ผ = 1 + ๐ฅ๐ผ(1 + ๐)๐ผ−1 > 1 + ๐ฅ๐ผ Sifat-sifat Nilai Tengah Derivatif Pada bagian ini diakhiri dengan memberikan suatu teorema menarik yang dikenal dengan teorema Darboux. Teorema tersebut menyatakan bahwa, jika fungsi bernilai real f terdiferensial pada domainnya, maka fungsi ๐′ mempunyai nilai tengah. Hal tersebut mempunyai maksud, jika ๐′ mengambil pada nilai A dan B maka setiap nilai ๐′ juga berada di antara A dan B. Lemma 2.9 Diberikan interval ๐, ๐ ๏ ๐ , fungsi f : [a, b] ๏ฎ R , ๐ ∈ [๐, ๐] dan f terdiferensial di c, diperoleh: a. Jika ๐ ′ (๐) > 0 maka terdapat bilangan ๐ฟ > 0 sehingga ๐(๐ฅ) > ๐ ๐ untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐] dengan ๐ < ๐ฅ < ๐ + ๐ฟ. b. Jika ๐ ′ (๐) < 0 maka terdapat bilangan ๐ฟ > 0 sehingga ๐(๐ฅ) > ๐ ๐ untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐] dengan ๐ − ๐ฟ < ๐ฅ < ๐. Bukti a. Bukti bagian a ini diserahkan kepada pembaca untuk latihan b. Jika ๐′ ๐ < 0 maka ๐ ๐ฅ − ๐(๐) <0 ๐ฅ→๐ ๐ฅ−๐ berdasarkan sifat limit fungsi (Teorema 12.14 pada Buku Analisis Real I) maka terdapat ๐๐ฟ (๐) sehingga ๐ ๐ฅ − ๐(๐) < 0, ∀๐ฅ ∈ ๐๐ฟ ๐ ∩ ๐, ๐ , ๐ฅ ≠ ๐. ๐ฅ−๐ Berarti ada ๐ฟ > 0 sehingga untuk setiap ๐ฅ ∈ ๐, ๐ dengan 0 < ๐ฅ − ๐ < ๐ฟ berlaku ๐ ๐ฅ − ๐(๐) < 0. ๐ฅ−๐ Jika ๐ฅ ∈ [๐, ๐] dan ๐ − ๐ฟ < ๐ฅ < ๐ maka ๐ฅ − ๐ < 0, sehingga diperoleh ๐ ๐ฅ − ๐(๐) ๐ ๐ฅ − ๐ ๐ = (๐ฅ − ๐) >0 ๐ฅ−๐ ๐ ๐ฅ −๐ ๐ >0 ๐ ๐ฅ >๐ ๐ . lim 18 Thobirin – Herawan, Analisis Real II Teorema Nilai Rata-rata Teorema 2.10 (Teorema Darboux) Jika fungsi bernilai real f terdiferensial pada interval ๐, ๐ ๏ ๐ dan k suatu bilangan di antara ′ ๐ ๐ dan ๐ ′ ๐ maka terdapat paling sedikit satu titik ๐ ∈ (๐, ๐) sehingga ๐ ′ ๐ = ๐. Bukti Kemungkinan dapat terjadi (i) ๐ ′ ๐ < ๐ < ๐ ′ ๐ atau (ii) ๐ ′ ๐ < ๐ < ๐ ′ ๐ . Kita buktikan untuk kemungkinan (i). Misalkan ๐ ′ ๐ < ๐ < ๐ ′ ๐ . Didefinisikan fungsi ๐: ๐, ๐ → ๐ dengan ๐ ๐ฅ = ๐๐ฅ − ๐ ๐ฅ , ∀๐ฅ ∈ ๐, ๐ . Karena f terdiferensial pada ๐, ๐ maka f kontinu pada ๐, ๐ . Oleh karenanya g memiliki nilai maksimum pada ๐, ๐ . Perhatikan bahwa ๐′ ๐ฅ = ๐ − ๐′ ๐ฅ . Oleh karena ๐ ′ ๐ < ๐ maka ๐′ ๐ = ๐ − ๐′ ๐ > 0. Berdasarkan Lemma 2.9 bagian a, maka ada ๐ฟ > 0 sehingga ๐(๐ฅ) > ๐(๐) untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐] dengan ๐ < ๐ฅ < ๐ + ๐ฟ. Jadi ๐(๐) bukan nilai maksimum g. Selanjutnya karena ๐ < ๐ ′ ๐ maka ๐′ ๐ = ๐ − ๐′ ๐ < 0. Berdasarkan Lemma 2.9 bagian b, maka ada ๐ฟ > 0 sehingga ๐(๐ฅ) > ๐(๐) untuk setiap ๐ฅ ∈ [๐, ๐] dengan ๐ − ๐ฟ < ๐ฅ < ๐. Jadi ๐(๐) juga bukan nilai maksimum g. Jadi nilai maksimum g tidak dicapai baik di a maupun di b. Oleh karena itu ada titik ๐ ∈ (๐, ๐) sehingga ๐(๐) maksimum, dan berdasarkan Teorema ๐′ ๐ = 0. Jadi ๐′ ๐ = ๐ − ๐′ ๐ = 0. Dengan demikian diperoleh๐ ′ ๐ = ๐. Contoh 2.11 Diberikan fungsi signum g yang dibatasi (restriksi) pada domain [−1, 1], ๐: [−1, 1] → ๐ , yaitu 1 , ๐ฅ>0 ๐= 0 , ๐ฅ=0 −1 , ๐ฅ < 0 Dapat dimengerti bahwa fungsi g tidak memenuhi sifat nilai tengah derivative pada [−1, 1]. Oleh karenanya menggunakan Teorema Darboux, tidak terdapat fungsi f sehingga ๐ ′ ๐ฅ = ๐(๐ฅ) untuk setiap ๐ฅ ∈ [−1, 1]. Dengan kata lain tidak ada fungsi pada [−1, 1] yang mempunyai turunan fungsi g. LATIHAN 2 1. Tentukan ekstrem relative, interval dimana fungsi naik dan interval dimana fungsi turun 1 a. ๐ ๐ฅ = ๐ฅ + ๐ฅ , ๐ฅ ≠ 0 1 b. ๐ ๐ฅ = ๐ฅ 2 +1 , ๐ฅ ∈ ๐ c. ๐ ๐ฅ = ๐ฅ − 2 ๐ฅ + 2 , ๐ฅ > 0 1 d. ๐ ๐ฅ = 2๐ฅ + ๐ฅ 2 , ๐ฅ ≠ 0 2. Tentukan ekstrem relative fungsi-fungsi berikut dengan domain tertentu. a. ๐ ๐ฅ = ๐ฅ 2 − 1 , −4 ≤ ๐ฅ ≤ 4 3 b. ๐ ๐ฅ = 1 − (๐ฅ − 1)2 , 0 ≤ ๐ฅ ≤ 2 c. ๐ ๐ฅ = ๐ฅ ๐ฅ 2 − 12 , −2 ≤ ๐ฅ ≤ 3 3 d. ๐ ๐ฅ = ๐ฅ ๐ฅ − 8 , 0 ≤ ๐ฅ ≤ 9 3. Gunakan Teorema Nilai Rata-rata untuk membuktikan bahwa sin ๐ฅ − sin ๐ฆ ≤ ๐ฅ − ๐ฆ , ∀๐ฅ, ๐ฆ ∈ ๐ 19 Thobirin – Herawan, Analisis Real II Teorema Nilai Rata-rata 4. Gunakan Teorema Nilai Rata-rata untuk membuktikan bahwa ๐ฅ−1 < log ๐ฅ < ๐ฅ − 1, untuk ๐ฅ > 1 ๐ฅ 5. Diberikan ๐: [๐, ๐] → ๐ fungsi kontinu pada ๐, ๐ dan terdiferensial pada (๐, ๐), Tunjukkan bahwa, jika lim๐ฅ→๐ ๐ ′ (๐ฅ) = ๐ด, maka ๐ ′ (๐) = ๐ด 6. Diberikan ๐: ๐ → ๐ didefinisikan dengan 1 2 ๐ฅ + 2๐ฅ sin , ๐ฅ≠0 ๐ ๐ฅ = ๐ฅ 0 , ๐ฅ=0 Tunjukkan bahwa fungsi f mempunyai minimum mutlak di ๐ฅ = 0, tetapi derivatifnya mempunyai nilai positif dan negative di sekitar 0. 7. Diberikan ๐: ๐ → ๐ didefinisikan dengan 1 2 ๐ฅ + 2๐ฅ sin , ๐ฅ≠0 ๐ ๐ฅ = ๐ฅ 0 , ๐ฅ=0 ′ Tunjukkan bahwa fungsi ๐ 0 = 1, akan tetapi di sekitar 0 manapun derivatifnya mempunyai nilai positif dan negative, jadi fungsi g tidak monoton di sekitar 0. 20 Thobirin – Herawan, Analisis Real II