Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MENULIS TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS PUISI SISWA SEKOLAH DASAR Alis Muliawati Rizki Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Pedagogik, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Tatat Hartati dan Ani Hendriani1 Abstrak : Penerapan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya minat siswa dalam menulis puisi dibandingkan dengan membaca puisi. Untuk menjawab hal tersebut dilakukan beberapa tindakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang sejalan dengan tujuan, maka penerapan model menulis terbimbing diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menulis puisi. Dari hasil perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi dapat menjadi acuan dan perbaikan dalam setiap siklus. Analisis difokuskan pada (1) perencanaan, (2) penerapan (3) hasil belajar. Dari penelitian ini ditemukan peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis puisi. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar setiap siklusnya, yaitu : siklus I 62,14 %, siklus II 67,58%, dan siklus III 70,85%. Kata kunci : hasil belajar, menulis terbimbing, puisi Abstract : The Implementation of Guided Writing Learning Model to Improve Students’ Learning Achievement in Writing Poetry (Classroom Action Research of Fifth Graders in SDN 2 Cibodas – West Bandung Regency)The background of this study is the students’ low interest in writing poetry than reading poetry.To answer that case, we can accomplish some works in improving learning quality in line with the objective of the study, so the implementation of guided writing model expected to improve students’ learning achievement in writing poetry.The result of planning, implementation, observation, and reflection in the first cycle could be a reference and improvement for the next cycle.The analysis of this study was focused on (1) planning, (2) implementation, and (3) learning achievement. From this study, it had been founded the improvement of students’ learning achievement in writing poetry.It wasevidenced by the increase of learning achievementfor each cycle, namely: 62,14% of the first cycle; 67,58% of the second cycle; and 70,85%of the third cycle. Keywords : learning achievement, guided writing, poetry 1 Penulis Penanggung Jawab 1 Alis Muliawati Rizki. Penerapan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar Pada keterampilan menulis puisi ini, guru menggunakan Model Pembelajaran menulis terbimbing yaitu pembelajaran menulis yang dirancang untuk membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa. Dengan cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Untuk memperoleh keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari tatabahasa dan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis saja, melainkan tumbuh melalui proses pelatihan. Kenyataan di lapangan, menunjukkan bahwa pembelajaran menulis kurang mendapat perhatian yang sewajarnya. Pelly & Efendi (Syamsi, 1999:1) mengatakan bahwa Pembelajaran membaca dan menulis yang dulu merupakan pelajaran dan latihan pokok, kini kurang mendapat perhatian, baik dari para siswa maupun guru. Pembelajaran menulis tidak ditangani sebagaimana mestinya. Hal ini mengakibatkan keterampilan menulis para siswa tidak memadai. Untuk mengoptimalkan hasil belajar, terutama bidang keterampilan menulis diperlukan pendekatan pembelajaran yang lebih menekankan pada aktivitas belajar dan kreativitas para siswa. Adapun upaya untuk meningkatkan hasil belajar menulis puisi siswa dalam hal ini dengan menggunakan pendekatan yang menekankan pentingnya proses belajar bagi subyek didik, yakni pendekatan proses dan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Maka penelitian ini diberi judul, “Penerapan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat”. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Penerapan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat”. Untuk menjawab masalah itu, dibuat beberapa pertanyaan penelitian yang mengarahkan pada jawaban terhadap permasalahan utama penelitian itu. Maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagaimanakah rencana pembelajaran menulis puisi dengan penerapan Model pembelajaran menulis terbimbing untuk siswa kelas V di SD? 2. Bagaimanakah proses pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan penerapan Model pembelajaran menulis terbimbing untuk siswa kelas V di SD? 3. Bagaimanakah hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis puisi dengan penerapan Model pembelajaran menulis terbimbing untuk siswa kelas V di SD? Keterampilan menulis merupakan satu dari empat keterampilan yang harus dimiliki dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Selain menulis, tiga keterampilan lainnya yaitu menyimak, berbicara dan membaca. Keterampilan menulis merupakan hal yang harus dimiliki siswa. Ketrampilan tersebut digunakan guru untuk mengetahui seberapa besar tingkat siswa memahami suatu bacaan dan juga dapat digunakan untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mengetahui hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Hal tersebut bias tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi perubahan dalam meningkatkan minat membaca siswa. dalam menjawab pertanyaan yang bersangkutan dengan bacaan. Kemampuan menulis tidak dapat diperoleh secara alamiah, tetapi melalui 2 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 proses belajar mengajar. Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan sehingga pembelajarannya pun perlu dilakukan secara berkesinambungan sejak sekolah dasar. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa menulis merupakan kemampuan dasar sebagai bekal belajar menulis di jenjang berikutnya. Oleh karena itu pembelajaran menulis di sekolah dasar perlu mendapat perhatian yang optimal sehingga dapat memenuhi target kemampuan menulis yang diharapkan. Menulis merupakan kegiatan melahirkan fikiran dan perasaan dengan tulisan. Dapat juga di artikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan fikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis Suriamiharja, (Resmini, 2007:116). Morsey (Tarigan, 2008 : 4) mengatakan bahwa : “Menulis dipergunakan, melaporkan/memberitahukan, dan mempengaruhi; dan maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat dicapai dengan baik oleh orang-orang yang dapat menyusun pikirannya dan mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini bergantung pada pikiran, organisasi, pemakaian katakata, dan struktur kalimat.” Menulis juga dapat dianggap sebagai suatu proses ataupun suatu hasil. Menulis merupakan kegiatan yang dilakukan seseorang untuk menghasilkan sebuah tulisan. Kegiatan menulis yang menghasilkan sebenarnya sering dilakukan dalam kegiatan sehari-hari dan tanpa terduga., misalnya mencatat pesan ataupun menulis memo untuk teman. Akan tetapi menulis dalam hal ini lebih luas pengertiannya daripada sekedar melakukan perbuatan atau menghasilkan sebuah tulisan saja. Strategi menurut Kemp (Rusman, 2010, 132) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang haru dikerjakan guru 3 dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Senada dengan pendapat Kemp, Dick and Carey (1985) masih dalam buku yang sama juga menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran itu adalah suatu perangkat materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada peserta didik atau siswa. Dapat disimpulkan bahwa strategi dapat diartikan prosedur atau rencana yang akan digunakan dalam pembelajaran, guna tujuan dan rencana pembelajaran yang disusun dapat tercapai secara optimal. Dalam mencapai tujuan, maka strategi sendiri memerlukan metode yang digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan. Suatu strategi dalam pembelajaran dapat menggunakan beberapa metode. Strategi lebih menunjukan pada sebuah perencanaan, sedangkan metode sendiri merupakan cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Setelah rencana, kemudian alat, maka pembelajaran dilanjutkan kedalam proses. Proses disini dalam kata lain adalah pendekatan. Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran. Istilah pendekatan sendiri masih merujuk kepada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Sedangkan model sendiri disini biasanya disusun berdasarkan prinsip dan teori pengetahuan. Model adalah representasi konsep atau maujud yang dirancang secara khusus, serta digunakan untuk menjelaskan struktur atau fungsinya. Semua model mencakup pemetaan dalam dimensi konseptual baru dari seperangkat elemen yang dipahami dalam situasi termodelkan, Richards (Rahman et al, 2009:3). Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran, teori-teori psikologis, sosiologis, analisis sistem, atau teori-teori Alis Muliawati Rizki. Penerapan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar lain yang mendukung menurut Joyce dan Weil (Rusman, 2010:132). Joyce dan Weil (Rusman, 2010:133) berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Hal tersebut juga dikemukakan Kemp (Rahman et al, 2009:4) bahwa Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan pembelajaran (desain intructional) yang digunakan dalam menentukan maksud dan tujuan setiap topik / pokok bahasan (goals topics and purpose), menganalisis karakteristik warga belajar (learner characteristics), menyusun tujuan intruksional (learning objectives), memilih isi pembelajaran (subject content), melakukan proses (preassesment), mengadakan dukungan layanan (support services), melaksanakan evaluasi (evaluation), dan membuat revisi (revise). Model pembelajaran merupakan suatu alat, alat yang digunakan untuk merencanakn suatu pembelajaran, proses pelaksanaan, sampai dengan evaluasi dan revisi. Model pengajaran pada dasarnya adalah model belajar karena kita membantu siswa memperoleh informasi, gagasan, keterampilan, nilai-nilai, cara berfikir, dan memahami ekspresinya. Menurut Sutari (Yulianeta, 2010) Menulis Terbimbing merupakan model pembelajaran menulis yang dirancang untuk membantu siswa meningkatkan kemampuan menulis. Model ini diciptakan dan dikembangkan oleh “National Writing Project” di Amerika Serikat. Model Menulis Terbimbing ini merupakan istilah yang digunakan akhir-akhir ini untuk menggambarkan pengajaran menulis dimana satu periode satu periode pengajaran ditetapkan setiap hari agar para pelajar terlibat dalam kegiatan menulis. Istilah lain yang digunakan oleh pakar dan para pengajar keterampilan berbahasa, yakni “Menulis Terbimbing” yang prosedur pembelajarannya hampir sama dengan Guide Writing. Model ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis berbagai tujuan atau gaya. Model pembelajaran menulis terbimbing lebih menekankan guru sebagai tutor, yaitu dimana guru yang menguasai pembelajaran dan membimbing siswa secara detail. Jika dilihat dari proses pembelajarnnya, model pembelajaran ini guru akan lebih belajar merasakan kesulitan siswa yang sering dihadapi oleh siswanya ketika menulis. Akan tetapi dengan model menulis terbimbing ini juga guru akan lebih cepat mengevaluasi hasil belajar siswa dan akan dapat menyarankan agar siswa mengubahnya. Selain itu dalam pembelajaran menulis terbimbing menuntun kerja keras guru untuk membuat pembelajaran di kelas menjadi kegiatan yang menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa terpaksa untuk mendapatkan hasil menulis, tetapi sebaliknya, siswa merasa senang karena diajak guru untuk menulis. Calkins dan Harwayne dalam (Hardini et al : ) menyatakan bahwa Menulis Terbimbing merupakan istilah yang digunakan akhir-akhir ini untuk menggambarkan pengajaran menulis dimana satu periode pengajaran ditetapkan setiap hari agar pembelajar terlibat dalam kegiatan menulis. Model pembelajaran menulis terbimbing lebih kepada memberikan petunjuk tentang menulis kepada siswa. Dimana guru mengarahkan siswa untuk menyusun dari mulai tema, draf, sampai ke isi dalam penulisan. Menulis Terbimbing merupakan suatu cara atau petunjuk yang digunakan oleh guru dalam membimbing siswanya untuk menuangkan segala idea tau gagasan secara tertulis, sehingga ide tersebut dapat digambarkan secara jelas. 4 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 Menulis Terbimbing harus dapat ditumbuh kembangkan dalam diri anak, sesuai dengan taraf pemikiranya. Sehingga melalui model terbimbing diharapkan pelajar Bahasa Indonesia dapat menyampaikan pesan kepada orang lain. Berdasarkan penjelasan di atas bahwa pelatihan dengan Teknik Menulis Terbimbing merupakan salah satu teknik yang efektif untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa. Atwel (Mulayani : 2009) mengemukakan bahwa prinsip-prinsip dasar yang melandasi model Menulis Terbimbing ini, daintaranya yaitu: 1) Penulis membutuhkan waktu rutin; 2) Penulis memerlukan topik mereka sendiri; 3) Penulis memerlukan respon dari pembaca; 4) Penulis membutuhkan konteks dalam menulis; 5) Penulis harus lebih banyak membaca; 6) Dalam setiap tulisan, guru harus bertanggung jawab mengenai pengetahuan dan pengajaran mereka. Esensi dari keenam prinsip tersebut adalah perubahan, yaitu perbaikan proses pembelajaran dan kualitas kemampuan menulis para pembelajar. Selanjtnya menurut Ruddel & Ruddel (Mulayan : 2009) menguraikan focus Menulis Terbmbing ini sebagai berikut : Fokus utama menulis terbimbing adalah proses mengajak pelajar membiasakan menulis secara produktif untuk meningkatkan kelancaran menulis dan pengalaman dibandingkan dengan hasilnya, walaupun hasilnya mungkin muncul dari pelatihan tersebut. http://jurnal.upi.edu/file/ISYE_MULAYA NI.pdf Dari beberapa prinsip diatas dapat disimpulkan bahwa alam menulis yang paling utama adalah hasil dari sebuah proses tulisan. Dalam menulis terbimbing, 5 siswa dilibatkan aktif an produktif dalam menulis. Dimana hasil tulisan tersebut apat menghasilkan produk atau hasil tulisan yang memuskan. Untuk menerapkan model pembelajaran menulis terbimbing ini, terdapat tahapan – tahapan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut : 1) Persiapan (prewriting) 2) Penyusunan draf kasar (drafting) 3) Merevisi tulisan (revising) 4) melakukan Penyuntingan (editing) 5) Barbagi dengan teman dengan saling memeriksa tulisan (sharing) 6) Penulisan kembali dan mengumumkannya kepada teman-teman (publishing) Dalam bahasa Indonesia puisi hanya dikenal satu istilah sajak yang berarti poezie ataupun gendict. Poexie (Puisi) adalah jenis sastra (Genre) yang berpasangan dengan prosa. Puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (Jiwa) penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dam Tuhan sang pencipta, melalui media bahasa yang estetik yang secara padu dan utuh. M. Atar Semi dalam (Widjodjoko 2009 : 50) mengutip beberapa pendapat ahli sastra tentang pengertian puisi : 1) William Worswoth : Poetry is the best world in the best order (Puisi adalah kata-kata yang terbaik dalam susunan yang terbaik) ; 2) Leight Hunt (Poetry is imaginative pasion (Puisi adalah luapan perasaan yang imajinatif) ; 3) Mathew Arnold : Poetry is criticism of life (Puisi merupakan kritik kehidupan) ; 4) Herbert Read : Poetry is intuitive, imajinative, and synthetyc (Puisi bersifat intuitif, imajinatif, dan sintetik) Alis Muliawati Rizki. Penerapan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar Puisi merupakan ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam suatu bentuk citaan yang utuh dan menyatu. Jadi dapat diartikan menulis puisi merupakan kegiatan melahirkan tulisan yang dapat menungkapkan fikiran, perasaan, penyairnya dalam bentuk citaan yang utuh dan menyatu. METODE Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kualitatif melalui metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto (Utami 2010 : 37) mengemukakan bahwa “pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang diamati”. Pendekatan kualitatif yang digunakan dalam penelitian bertujuan untuk mencari data secara merata dari siswa secara komprehensif tentang pembelajaran menulis puisi. Dengan demikian mereka dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri untuk membuat perubahan-perubahan yang signifikan. Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa metode adalah cara yang teratur dan terarah baik-baik untuk mencapai tujuan. Jadi metode merupakan cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar mengajar dan tercapainya hasil belajar anak yang memuaskan. Penelitian Tindakan Kelas merupakan satu jenis penelitian yang dilakukan guru sebagai pengelola program pendidikan. Menurut kasbolah (Utami 2010 :10) mengemukakan bahwa “ Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dalam bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau kualitas pembelajaran”. Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu upaya untuk guru dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil kerja dalam pelajaran bahasa Indonesia terutama menulis puisi pada siswa kelas V A SDN 2 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat dengan menggunakan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing. Penelitian yang dilakukan adalah bersifat kualitatif. Menurut Bogdam dan Biklen (dalam Resmini, 2001), penelitian kualitatif memiliki ciri-ciri (a) bertlatar alami (natural) yang menjadi sumber langsung adalah data (b) bersifat deskriptif (c) lebih tertuju pada penelitian proses (d) analisis data cenderung dilakukan secara induktif (e) makna merupakan unsur yang esensial. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif dengan teknik Penelitain Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan adalah penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran, dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaborasi antara peneliti dan kelompok sasaran. Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan (Wibawa, 2004: 3). Sedangkan Arikunto mengatakan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Metode penelitian tindakan kelas yang dikembangkan yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart. Hal ini karena model Kemmis dan Mc. Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya terdapat beberapa komponen diantaranya 6 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi) dan refleksi (perenungan, pemikiran , evaluasi) serta perencanaan kembali untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya. Rencana pelaksanaannya terdiri dari 3 siklus, setiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil yang telah dicapai dalam upaya peningkatan keterampilan menulis puisi dengan menggunakan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan model pembelajaran menulis terbimbing yang dipilih peneliti dalam meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa di kelas V dan mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan model tersebut terhadap keterampilan menulis puisi. Penggunaan model menulis terbimbing dipilih karena dilatar belakangi masalah-masalah yang terjadi di kelas V, khususnya alam masalah menulis. Banyaknya hal yang telah peneliti upayakan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi. Dari mulai penggunaan media, sampai memotivasi siswa untuk antusias dalam pembelajaran menulis puisi sebagai bahan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Setelah melaksanakan beberapa siklus pembelajaran dengan menerapkan moel pembelajaran menulis terbimbing, dapat dilihat peningkatan keterampilan siswa yang cukup signifikan. Dalam setiap tahapan pembelajaran terjadi peningkatan hasil belajar dari setiap siklusnya siklusnya yang dapat dilihat pada grafik berikut. Penelitian yang dilakuakan dari mulai siklus I sampai siklus III, pembelajaran menulis puisi mengalami peningkatan dalam hasil belajar. Dari mulai siklus I dimana dalam menulis puisi dengan menggunakan model latihan terbimbing, siswa mengalami 7 kesulitan dalam menempatkan tema dan judul puisi. Sedangkan dalam penulisan dan pemilihan kata terdapat siswa yang kurang. Pada siklus I ini, guru membebaskan siswa dalam memilih tema sesuai dengan keinginan masing-masing. Berdasarkan hasil pengkajian yang ditunjukan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa keterampilan siswa dalam menulis puisi dianggap masih kurang optimal, terlihat dari tidak idealnya hasil penelitian yang dicapai pada setiap indikatornya. Indikator-indikator tersebut meliputi kesesuaian tema dengan isi, kesesuaian judul dengan isi, unsur-unsur puisi, penentuan gagasan/ide pokok dalam menulis puisi, dan pemilihan dan penulisan kata dengan tepat. Hasil pembelajaran siswa kelas V SDN II Cibodas dalam keterampilan menulis puisi dengan penerapan model pembelajaran menulis terbimbing menunjukan adanya peningkatan dalam setiap siklusnya. Hal ini diketahui dari hasil rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya ada peningkatan. Mulai hasil siklus I dari perolehan data-data dan observasi, hanya 11 orang siswa yang memenuhi krtiteria atau rata-rata presentase hasil belajar pada siklus I sebesar 62,14 %. Yang mana hasil tersebut masih jauh dari KKM yang ditentukan. Kemudian Dapat diperoleh hasil pembelajaran siklus II dari data-data yang telah dianalisis, terdapat 22 orang siswa yang memenuhi ktiteria dan rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 67,58 %, dimana dari perbandingan dengan siklus I, pada siklus II ini dalam keterampilan menulis puisi mengalami peningkatan hampir setengahnya siswa tuntas dalam pembelajaran, walaupun masih kurang dari nilaik KKM. Namun begitu walaupun ada peningkatan, tetap harus ada tindakan selanjutnya agar tercapai KKM yang ditentukan. Maka dari itu peneliti merencanakan tindakan siklus III. Setelah menganalisis data-data tersebut, keterampilan siswa dalam menulis puisi mengalami peningkatan. 28 orang siswa Alis Muliawati Rizki. Penerapan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar berhasil dalam pembelajaran menulis pada siklus III. Keberhasilan siswa pada siklus III, dengan dipengaruhi oleh aktivitas guru dan antusias siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran. Guru melaksanakan pembelajaran dengan baik, dari mulai memberi motivasi sampai membimbing siswa dalam menulis puisi. Dalam pembelajaran siklus III siswa sudah mulai terbiasa dengan menulis puisi. Siswa sudah mulai paham bagaimana menulis puisi yang baik. Yang disesuaikan dengan tema maupun judul puisi itu sendiri. Dengan adanya peningkatan hasil belajar dari setiap siklusnya, serta tercapainya siswa dalam mencapai KKM sebesar 70, 85 % maka kegiatan penelitian dianggap tuntas dan tidak dilakukan tindakan selanjutnya. Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran menulis terbimbing dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas V SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Setelah menganalisis data-data tersebut, keterampilan siswa dalam menulis puisi mengalami peningkatan. 28 orang siswa berhasil dalam pembelajaran menulis pada siklus III. Keberhasilan siswa pada siklus III, dengan dipengaruhi oleh aktivitas guru dan antusias siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran. Guru melaksanakan pembelajaran dengan baik, dari mulai memberi motivasi sampai membimbing siswa dalam menulis puisi. Dalam pembelajaran siklus III siswa sudah mulai terbiasa dengan menulis puisi. Siswa sudah mulai paham bagaimana menulis puisi yang baik. Yang disesuaikan dengan tema maupun judul puisi itu sendiri. Dengan adanya peningkatan hasil belajar dari setiap siklusnya, serta tercapainya siswa dalam mencapai KKM sebesar 70, 85 % maka kegiatan penelitian dianggap tuntas dan tidak dilakukan tindakan selanjutnya. KESIMPULAN Berdasarkan data yang telah diperoleh ari hasil penelitian dan pembahasan mengenai penerapan model menulis terbimbing, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perencanaan pembelajaran dalam menulis puisi dengan penerapan model pembelajaran menulis terbimbing, selain dengan penjelasan dan bimbingan, peneliti menggunakan media dalam setiap siklusnya untuk meningkatkan hasil belajar. Pada perencanaan pembelajaran siklus I, peneliti menggunakan media musik yaitu dengan mendengarkan lagu “Terima Kasih Guruku”dalam membantu proses pembelajaran yang kemudian dari lagu tersebut siswa dapat menentukan tema. Kemudian pada pembelajaran siklus II, peneliti ,menggunakan “Lingkungan Sekitar” sebagai media yang membantu dalam proses pembelajaran. Pada perencanaan tersebut peneliti menggunakan dua kunci tema yaitu Lingkungan dan Bencana Alam yang dipilh salah satu oleh siswa. Selanjutnya dalam perencanaan terakhir atau siklus III, peneliti menggunakan media gambar yang disatukan dengan tema yang membantu proses pembelajaran. 2. Pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung 2x35 menit dalam setiap siklus nya berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah di konsep terlebih dahulu. Dalam tahap ini, peneliti melakukan observasi terhadap tindakan yang telah dilakukannya. Observasi dapat dilakukan oleh peneliti sendiri atau pihak lain yang telah diberi tugas untuk hal itu. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan dengan rencana tindakan yang telah disusun sebelumnya, serta untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan 8 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 3. 9 yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan. Hal terpenting dari kegiatan pengamatan adalah dapat mengenali sejak dini apakah tindakan yang dilakukan mengarah kepada terjadinya perubahan proses pembelajaran yang sesuai dengan yang diharapkan atau bahkan sebaliknya. Hasil pembelajaran siswa kelas V SDN II Cibodas dalam keterampilan menulis puisi dengan penerapan model pembelajaran menulis terbimbing menunjukan adanya peningkatan dalam setiap siklusnya. Hal ini diketahui dari hasil rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada setiap siklusnya ada peningkatan. Mulai hasil siklus I dari perolehan data-data dan observasi, hanya 11 orang siswa yang memenuhi krtiteria atau rata-rata presentase hasil belajar pada siklus I sebesar 62,14 %. Yang mana hasil tersebut masih jauh dari KKM yang ditentukan. Kemudian Dapat diperoleh hasil pembelajaran siklus II dari data-data yang telah dianalisis, terdapat 22 orang siswa yang memenuhi ktiteria dan rata-rata hasil belajar pada siklus II sebesar 67,58 %, dimana dari perbandingan dengan siklus I, pada siklus II ini dalam keterampilan menulis puisi mengalami peningkatan hampir setengahnya siswa tuntas dalam pembelajaran, walaupun masih kurang dari nilaik KKM. Namun begitu walaupun ada peningkatan, tetap harus ada tindakan selanjutnya agar tercapai KKM yang ditentukan. Maka dari itu peneliti merencanakan tindakan siklus III. Setelah menganalisis data-data tersebut, keterampilan siswa dalam menulis puisi mengalami peningkatan. 28 orang siswa berhasil dalam pembelajaran menulis pada siklus III. Keberhasilan siswa pada siklus III, dengan dipengaruhi oleh aktivitas guru dan antusias siswa itu sendiri dalam proses pembelajaran. Guru melaksanakan pembelajaran dengan baik, dari mulai memberi motivasi sampai membimbing siswa dalam menulis puisi. Dalam pembelajaran siklus III siswa sudah mulai terbiasa dengan menulis puisi. Siswa sudah mulai paham bagaimana menulis puisi yang baik. Yang disesuaikan dengan tema maupun judul puisi itu sendiri. Dengan adanya peningkatan hasil belajar dari setiap siklusnya, serta tercapainya siswa dalam mencapai KKM sebesar 70, 85 % maka kegiatan penelitian dianggap tuntas dan tidak dilakukan tindakan selanjutnya. Hal tersebut membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran menulis terbimbing dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis puisi pada siswa kelas V SDN 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut ini disajikan rekomendasi bagi para guru, kiranya dapat meningkatkan masukan yang positif dalam meningkatkan pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar utamanya. 1. Siswa hendaknya mempelajari materi pelajaran dengan cara yang hampir serupa dengan kehidupan nyatanya sendiri. Selain dengan bimbingan guru, pembelajaran yang menyenangkan, dan dengan bantuan alat peraga lain, misalkan dengan bantuan media-media yang dapat membantu meningkatkan motivasi siswa dalam belajar sehingga siswa dapat berfikir dan berkreasi mencari konsep-konsep yang dibutuhkan terutama dalam menulis puisi. 2. Guru seyogyanya dapat memberikan pengetahuan yang jelas dalam membuat puisi, dan penguasaan Alis Muliawati Rizki. Penerapan Model Pembelajaran Menulis Terbimbing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Puisi Siswa Sekolah Dasar 3. konsep sehingga guru dapat menguasai cara membimbing siswa dalam menulis puisi baik dengan menggunakan media ataupun tidak. Sehingga dapat membantu siswa dalam meningkatkan keterampilannya dalam menulis puisi. Penelitian perbaikan pembelajaran dapat dilakukan secara terus menerus sesuai dengan permasalahan yang ditemukan ketika mengajar di sekolah sehingga permasalahan dapat diatasi dengan baik. DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, A.C. et al. (2005). Pokoknya Menulis. Bandung : PT Kiblat Buku Utama Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Cahyani, I. dan Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS Hardini, IT. et al. (2008). Model Pembelajaran Menulis Terbimbing Bahasa Perancis Berbasis Media Internet Melalui Mailing List dan Blog.[Online] v ___, 13 Halaman . Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JU R._PEND._BAHASA_PERANCIS/1 97401082000032FARIDA_AMALIA/Publikasi_Ilmia h-writing_2008.pdf. [22 April 2013] Heriawan, A. et al. (2002). Metodologi Pembelajaran Kajian Teoretis Praktis. Banten : LP3G Hernawan, A. et al (2006). Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran . Jakarta : Universitas Terbuka Iskandarwassid. et al. (2009). Model-model Pembelajaran Bahasa dan Sastra Sunda. Bandung : Wahana Karya Grafika Kurniawan, H. (2009). Sastra Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu. Kurniawan, H. dan Sutardi (2012). Penulisan Sastra Kreatif. Yogyakarta : Graha Ilmu Lilis, NA. Yulianeta. (2010). Bianglala Kajian dan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung :FPBS UPI Mulyani, I. (2009). Penerapan Model Writing Workshop Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Bahasa Inggris Siswa Kelas XII IPS SMAN 11 Bandung. [Online], Vol 10 (2), 13 Halaman. Tersedia : http://jurnal.upi.edu/file/ISYE_MUL AYANI.pdf . [7 Mei 2013] Resmini, N. et al. (2006). Membaca dan Menulis di SD : Teori dan Pengajarannya. Bandung : UPI PRESS Rusman. (2012). Model-model Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Sari, MN. et al. (2013). Analisis Penerapan Guide Reading dan Guide Writing Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. [Online], Vol __, 15 Halaman. Tersedia : http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpd pb/article/download/1466/pdf . [4 Juni 2013] Syaif. (2012). Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Teknik Menulis Terbimbing. [Online]. Tersedia : http://syaifcatroks.blogspot.com/2012/01/pening katan-ketrampilan-menulis.html .[3 Juni 2013] Sudjana, N. (2011). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo Sugiyono. (2010). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Taniredja, T. et al. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Alfabeta Tarigan, HG. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa 10 Antologi PGSD Bumi Siliwangi, Vol. I, Nomor 3, Desember 2013 Utami, R. (2010). Penerapan Teknik Permainan Bahasa Melalui Teka Teki silang untuk Meningkatkan Ketrampilan Menulis Puisi Akrostik pada Siswa Kelas V SDN Lembang XI Kabupaten Bandung Barat. Skripsi PGSD UPI. Bandung : Tidak diterbitkan Widjodjoko. dan Endang, H. (2009). Teori dan Sejarah Sastra Indonesia. Bandung : UPI PRESS Zainurrahman. (2011). Menulis : Dari Teori Hingga Praktik. Bandung : Alfabeta 11