Korompis 1 Ivan Abhirama Korompis Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 7 19 April 2012 Puisi Bebas Tema: Cintaku Bagian 1: Puisi Bebas Engkau membuatku berdiri Engkau memberi kehidupan Dan kenyamanan Di negara penuh Jamrud ini. Aku mabuk cinta padamu Aku berterima kasih padamu Dan kau Harus berterima kasih jua Oh cintaku, Mengapa kau menangis, Sampai matamu bengkak Dan mengurangi pengelihatanmu? Darah juga mengucur Apa yang terjadi padamu? Oh cintaku, Korompis 2 Aku akan memperbaikimu Dari yang terjadi padamu Untuk menjadi Yang lebih baik Dan bersinarlah dengan damai Demi kehidupanku Bagian 2: Tujuan Puisi Bebas Tujuan pembuatan puisi ini adalah untuk mengekspresikan bagaimana seseorang mencintai negaranya yang ditempati. Saya juga ingin menunjukan cara seseorang mencintai Indonesia melalui puisi ini, dengan arti-arti jatuh cinta, perihatin dengan yang terjadi di Indonesia, ingin membuat Indonesia bersinar kembali. Pada puisi ini saya menceritakan tentang rasa cinta saya kepada Indonesia, maka saya membuat percakapan seperti “sedang jatuh cinta”, tetapi ini bermaksud dengan mencintai Indonesia yang telah menjadikan tempat saya makan, minum, tidur, dan daerah yang saya tinggali. Judul puisi saya adalah “Cintaku”, karena arti kiasan dari judul ini adalah Indonesia, bukanlah seorang pacar atau kekasih. Sinopsis puisi: Pada bagian awal puisi bebas ini, saya mengekspresikan bahwa Indonesia sudah menjadi tempat lahir dan hidup saya sejak kecil. Maka, saya membuat katakata “mabuk cinta kepadamu” karena saya mencintai Indonesia sebagai tempat hidup saya dari lahir. Saya juga meminta terima kasih dari negaraku karena saya sudah berkontribusi dan mencintai demi Tanah Air saya. Pada bagian ketiga, saya mengekspresikan keperihatinan karena adanya masalah dan bencana akhir-akhir ini di Indonesia, seperti kerusuhan kenaikan BBM. Maka dari tu, saya memberi kata-kata “Mengapa kau menangis sampai matamu bengkak” dan “Apa yang terjadi” Korompis 3 karena saya merasa perihatin tentang ada apa yang terjadi di Indonesia hingga ada kerusuhan besar-besaran. Maka, di bagian terakhir, saya mengatakan “Aku akan memperbaikimu” dan “Bersinarlah dengan damai demi kehidupanku”, sebagai ekspresi untuk memperbaiki Indonesia. Majas dan arti puitis: Dalam puisi ini, saya menggunakan majas atau gaya-gaya bahasa, juga arti-arti puitis. Majas yang saya gunakan adalah personifikasi, hiperbola, dan metafora. Personifikasi ada di bagian awal, karena seolah-olah Indonesia sudah memberi kehidupan kepada saya dan membuat saya berdiri sejak saya lahir dan pertama kali berpijak. Hiperbola atau majas yang melebih-lebihkan terdapat di bagian “Mengapa engkau menangis sampai matamu bengkak”, karena ekspresi hipérbola ini berarti bahwa saya merasa perihatin dengan apa yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Saya juga mengatakan “darah mengucur” karena dengan bencana di Indonesia pada beberapa minggu yang lalu, yaitu kerusuhan. Dua arti hipérbola ini adalah simbol dari rasa sedih saya terhadap yang terjadi di Indonesia sekarang. Majas Metafora juga terdapat pada akhir puisi saya. Yaitu tentang “Bersinarlah dengan Damai demi Kehidupanku”. Artinya, saya ingin negara saya kembali bersinar setelah bencana yang terjadi akhir-akhir ini di Indonesia. Bersinar kembali ini bermaksud saya mau negara saya menuju yang lebih baik. Arti kiasan yang saya gunakan adalah salah satunya “Negara Jamrud”, karena Indonesia sangat terkenal dengan yang namanya “Jamrud Khatulistiwa”. Kata-kata “Cintaku” juga terdapat dalam puisi ini yang berarti negaraku.