BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi barang dan jasa yang dihasilkan. Perkembangan ini dimulai sejak adanya kerjasama dan pembagian kerja diantara dua orang atau lebih. Pengelolaan Sumber Daya ini sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi melalui manajemen yang merupakan alat untuk mencapai tujuan tersebut. Manajemen yang baik akan memudahkan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen daya guna dan hasil guna unsur-unsur manajemen akan dapat ditingkatkan. Dalam pencapaian tujuan perusahaan banyak unsur-unsur yang menjadi hal penting dalam pemenuhannya, diantaranya adalah unsur kepemimpinan atau pemimpin. Sumber Daya yang telah tersedia jika tidak dikelola dengan baik maka tidak akan memperoleh pemimpin sangat tujuan yang telah direncanakan, sehingga peranan penting yang dapat mempergunakan wewenang dan kepemimpinannya untuk mencapai suatu tujuan. Dasarnya merupakan gaya seorang pemimpin mempengaruhi bekerja sama dan bekerja efektif sesuai kepemimpinan bawahannya agar mau dengan perintahnya, dengan gaya kepemimpinan yang dimiliki oleh seorang pemimpin ini yang akan digunakan untuk bisa mengarahkan Sumber Daya Manusia dapat menggunakan semua kemampuannya dalam mencapai kinerja yang baik. Menurut Ulrich (1999:184), Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk berkontribusi terhadap efektivitas dan keberhasilan organisasi Ulrich membagi dimensi kepemimpinan dalam 4 (empat) dimensi, yaitu 1). Menentukan arah, 2) BAB I PENDAHULUAN Memobilisasi komitmen individual, 3) Meningkatkan kapabilitas organisasi, dan 4) Menunjukkan karakter personal. Melalui kepemimpinan, seorang pemimpin bertanggung jawab untuk menghimpun, mengarahkan dan mendayagunakan sumber daya yang ada, termasuk di dalamnya sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi. Pemimpin harus menyadari bahwa sumber daya manusia merupakan sumber daya yang paling strategik dimiliki, di luar sumber daya lain seperti modal, mesin, metode kerja, materi, waktu, energi dan informasi. Hal penting lain yang harus dipahami oleh seorang pemimpin bahwa mengatur karyawan adalah hal yang sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung, karyawan merupakan assets yang sangat berharga yang dimiliki oleh perusahan. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya , sehingga untuk bisa memadukan antara kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan seorang pemimpin harus mengintegrasikan kedua hal tersebut, salah satunya dengan pemberian motivasi. Dengan motivasi ini pemimpin dapat mendorong atau menggerakkan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan, perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan mampu, cakap dan terampil, tetapi yang terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan karyawan tidak ada artinya bagi perusahaan jika mereka tidak mau bekerja dengan giat. Motivasi merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. (Frederick Herzberg, 1996). Selain itu motivasi merupakan daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuannya. Dengan pengertian, bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan. (Siagian, 2009:102). 2 BAB I PENDAHULUAN Menurut Wahjosumidjo (2003), kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan motivasi, sebab keberhasilan seorang pemimpin dalam menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat bergantung kepada kewibawaan, dan juga pemimpin itu di dalam menciptakan motivasi di dalam diri setiap orang bawahan, kolega maupun atasan pemimpin itu sendiri. PT. Huawei Tech Investment adalah pemimpin dalam penyediaan jaringan telekomunikasi generasi berikutnya, dan saat ini melayani 45 dari 50 operator terbaik dunia, selain lebih dari satu miliar pengguna di seluruh dunia. Perusahaan ini berkomitmen untuk menyediakan produk, layanan, dan solusi inovatif serta unik untuk menciptakan nilai jangka panjang dan potensi pertumbuhan untuk pelanggannya. Akan tetapi dalam di perusahaan ada beberapa hal yang menjadi masalah seperti pemimpin di PT. Huawei tech Investment kantor cabang Bandung bersikap otoriter dimana pemimpin tidak mampu mendengarkan aspirasi para karyawan. Hal ini menjadi salah satu yang mampu mengurangi memotivasi karyawan di dalam perusahaan. Hal lain yang terjadi dalam perusahaan bahwa pemimpin pada PT. Huawei tech Investment kantor cabang Bandung yang terkadang tidak mampu mengenal situasi di lapangan dan tidak mampu menjadi contoh bagi karyawannya. Hal ini mampu menurunkan situasi kerja menjadi tidak kondusif dan menurunkan motivasi karyawan pada PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung. Dari uraian di atas maka penulis akan meneliti lebih lanjut mengenai Gaya Kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap peningkatan motivasi kerja karyawan PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung dengan mengambil judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung”. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut: 3 BAB I PENDAHULUAN 4 1. Bagaimana gaya kepemimpinan dilakukan pada PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung? 1. Bagaimana motivasi kerja karyawan pada PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung? 2. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung? 1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah penyusun tuliskan di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dan informasi untuk mempelajari dan menilai pengaruh dari kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan. Sedangkan tujuan dari penelitian adalah : 1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan pada PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung 2. Untuk mengetahui motivasi kerja karyawan pada PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung 3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan pada PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk : 1. Bagi perusahaan tempat penyusun melakukan penelitian dapat berguna sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menyikapi berbagai masalah yang timbul dalam perusahaan menyangkut pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja karyawan. 2. Bagi penyusun, penelitian ini selain merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh dalam rangka menempuh sidang sarjana di Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama, penelitian ini BAB I PENDAHULUAN merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga dimana penyusun dapat memperoleh suatu gambaran yang sangat nyata dan dapat membandingkan teori-teori yang telah penyusun pelajari selama masa kuliah dengan kenyataan yang terjadi dalam dunia kerja nyata. 3. Bagi pembaca khususnya di lingkungan perguruan tinggi, penyusun sangat berharap agar hasil yang telah penyusun tulis dari hasil penelitian dapat sangat berguna untuk menambah pengetahuan serta wawasan khususnya di bidang sumber daya manusia. 1.5 Kerangka Pemikiran Suatu organisasi didirikan atau diciptakan oleh seorang atau sekelompok orang dengan maksud untuk menggunakannya sebagai wahana untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, manajemen mutlak perlu menyatakan arah yang akan ditempuh oleh organisasi sehingga terwujud sesuatu keadaan yang diinginkan pada suatu waktu tertentu di masa depan. Maka dari itu suatu organisasi membutuhkan kepemimpinan yang kuat, yang bisa memberikan motivasi kepada bawahannya dan yang berdampak kepada kinerja karyawan orgnisasi tersebut. Seorang pemimpin organisasi memiliki andil yang sangat besar dalam pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Pemimpinlah yang menentukan kemana organisasi mau dibawa dan bagaimana menggerakan semua elemen yang ada dalam organisasi agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuan itu tentu bukan suatu yang mudah, karena ada factor manusia yang ada dalam organisasi yang seringkali memunculkan masalah yang rumit dan sulit dipecahkan dibanding masalahmasalah yang bersifat teknis. Kepemimpinan didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran. (Robinson, 2006:432). Dari definisi tersebut bahwa seorang pemimpin harus memiliki kepemimpinan yang relevan dengan kondisi dan situasi lingkungan kerja dalam hal cara memotivasi 5 BAB I PENDAHULUAN bawahannya. Maka dari itu peranan kepemimpinan akan sangat berpengaruh terhadap proses berhasil atau tidaknya sasaran organisasi atau kelompok tersebut. Ulrich mengatakan (1999:184), The ability of in individual to influence, motivate, and enable others to contribute toward the effectiveness and success of the organization. Kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain untuk berkontribusi terhadap efektivitas dan keberhasilan organisasi . Menurut Ulrich (1999:7), teori kepemimpinan memiliki empat dimensi, yaitu 1). Menentukan arah, 2) Memobilisasi komitmen individual, 3) Meningkatkan kapabilitas organisasi, dan 4) Menunjukkan karakter personal. Motivasi merupakan faktor yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. (Frederick Herzberg, 1996). Maslow dan Henzberg, pakar motivasi terkemuka di bidang studi manajemen, memahami motivasi sebagai respon seorang individu terhadap pola kebutuhan inti, yang mencakup makanan dan keamanan hingga prestasi dan pemenuhan diri. Maslow berpendapat “sebuah kebutuhan yang terpenuhi akan berhenti memotivasi” (Jhon Adair, 2006:39). Manusia yang hidup tentu mempunyai keinginan dan kebutuhan, seperti makanan, keamanan, dan berprestasi. Dengan adanya kebutuhan tersebut, maka manusia akan sendirinya termotivasi untuk mencari, bekerja dalam memenuhi kebutuhannya. Teori yang dikemukakan oleh Maslow dan Herzberg di atas, mengindikasikan bahwa faktor dari dalam diri kita yang akan memotivasi kita untuk melakukan sesuatu dalam pemenuhan kebutuhan tersebut. Organisasi yang berhasil dan efektif merupakan organisasi dengan individu yang didalamnya memiliki kinerja yang baik. Organisasi yang efektif atau berhasil akan ditopang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Banyak organisasi yang berhasil atau efektif karena ditopang oleh kinerja sumber daya manusia. Sebaliknya, tidak sedikit organisasi yang gagal karena faktor kinerja sumber daya manusia. Dengan demikian, ada kesesuaian antara keberhasilan organisasi atau kinerja organisasi dengan kinerja individu atau sumber daya 6 BAB I PENDAHULUAN manusia. Apabila kepemimpinan yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan dapat memberikan kepuasan bagi karyawan maka motivasi kerja akan meningkat. 1.5.1 Hipotesis Berdasarkan uraian tersebut, penulis menarik hipotesis “Apabila pemimpin menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai maka motivasi kerja karyawan akan meningkat”. 1.6 Metode Penelitian Di dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyusun berdasarkan data-data dari hasil penelitian pada PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung. Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2003:54) mengemukakan bahwa metode deskriptif yaitu, “Suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai aspek-aspek yang sedang diteliti dan melakukan hubungan terhadap variabel yang diteliti.” Jadi tujuan dari penelitian ini adalah membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan yang diselidiki. 1.7 Lokasi Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini, Penulis mengadakan penelitian pada PT. Huawei Tech Investment kantor cabang Bandung yang beralamat di Gedung Wahana Bakti Pos Lt. 6 jl. LL. RE. Martadinata No.30 Bandung. Adapun waktu penelitian dilakukan mulai bulan Juni 2013 sampai dengan selesai. 7