PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA

advertisement
PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU
DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI
ARTIKEL ILMIAH
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana pendidikan (STRATA 1)
ALVINO PRASETYAWAN
NPM 10080288
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) PGRI SUMBAR
PADANG
2014
PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU
DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI
Alvino Prasetyawan1, Eva Krisna2, Trisna Helda3
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perubahan nilai-nilai budaya Minangkabau
dalam novel Tamu karya Wisran Hadi. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan perubahan
nilai-nilai budaya Minangkabau dalam novel Tamu karya Wisran Hadi. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam novel
Tamu karya Wisran Hadi terdapat tiga perubahan nilai-nilai budaya Minangkabau, yaitu: (1)
perubahan nilai-nilai adat yang tercermin dalam harta pusaka yang sudah tidak ternilai, tanggung
jawab mamak kepada kemenakan yang mulai berkurang, jabatan kepala kaum yang tidak menarik
lagi, dan sumando yang mulai berkuasa di rumah kaum istri; (2) perubahan nilai-nilai organisasi
sosial di Minangkabau tercermin dari cara anggota kaum dalam bergaul baik di lingkungan
kaumnya atau di lingkungan masyarakat luas; dan (3) perubahan nilai-nilai religi di Minangkabau
tercermin dalam surau yang mulai ditinggalkan jemahnya untuk salat ataupun mengaji, akhlak
yang tidak baik, dan perempuan yang bertindak asusila.
Kata Kunci: Perubahan Nilai-nilai Budaya, Minangkabau, dan Novel Tamu
PERUBAHAN NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU
DALAM NOVEL TAMU KARYA WISRAN HADI
Alvino Prasetyawan1, Eva Krisna2, Trisna Helda3
1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat
2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT
This research is motivated by the change in the values of the Minangkabau culture in the
novel Tamu Wisran Hadi works. The purpose of this study was to describe changes in the values
of the Minangkabau culture in the novel Tamu Wisran Hadi works. The research is a descriptive
qualitative research method. The results showed that the novel Tamu Wisran Hadi works there are
three changes in the values of the Minangkabau culture, namely: (1) changes in traditional values
reflected in the treasures that have been invaluable, responsibility uncle to nephew began to
decrease, as head of people who are not interesting anymore, and Sumando who came to power in
the house of the wife; (2) changes in the values of social organization in Minangkabau reflected in
the way members of the tribe get along well in the environment or in the wider community; and
(3) changes in religious values reflected in the Minangkabau mosque is becoming obsolete
congregations to pray or read the Qur'an, morals are not good, and women who act immoral.
Keywords: Changes in Cultural Values, Minangkabau, and Novel Tamu
PENDAHULUAN
Setiap individu tentu mempunyai definisi karya sastra. Namun, hingga kini belum
diperoleh persamaan pendapat definisi karya sastra. Meski begitu karya sastra selalu diterima
dengan baik di tengah masyarakat sampai saat ini. Menurut Semi (1993:1), sastra merupakan salah
satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu.
Kehadiran sastra di tengah peradaban manusia tidak dapat ditolak, bahkan diterima sebagai salah
satu realitas sosial budaya. Dengan kata lain, sastra tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan
budaya hingga saat ini.
Karya sastra tercipta karena adanya hubungan keadaan dengan suatu kelompok
mayarakat. Sastra adalah cerminan suatu kelompok masyarakat. Hal ini diperkuat oleh pernyataan
Wellek dan Warren (2014:98) bahwa sastra menyajikan kehidupan, dan kehidupan sebagian besar
terdiri dari kenyataan, walaupun karya sastra juga meniru alam dan dunia subjektif manusia.
Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa sastra tidak sekedar imajinasi pengarang secara
tiba-tiba, melainkan imajinasi berdasarkan kenyataan yang juga dirasakan oleh suatu kelompok
masyarakat itu sendiri. Sesungguhnya inspirasi pengarang dalam menulis adalah lingkungannya.
Saat ini, banyak karya sastra khususnya novel yang membahas kebiasaan suatu kaum atau
kelompok masyarakat. Karya sastra yang membahas perangai atau budaya sudah mendapat tempat
di hati masyarakat. Digemarinya novel yang membahas budaya tidak lepas dari kondisi geografis
negara ini, Indonesia. Indonesia memiliki ragam suku budaya sehingga menarik apabila suatu
budaya diangkat ke dalam bentuk cerita dengan pengaruh imajinasi pengarang.
Satu di antara novel berlatar budaya yang masih layak dibaca sampai saat ini adalah
Tamu karya Wisran Hadi. Tamu (novel) diterbitkan oleh PT Pustaka Utama Grafiti dan mendapat
penghargaan Buku Utama dari IKAPI dan Dept. P dan K Jakarta. Sebelumnya, novel tersebut
diterbitkan secara bersambung pada Harian Umum Republika Jakarta.
Tamu membahas kaum Minangkabau di Kota Padang yang sedang mengalami perubahan
budaya, khususnya peran seorang mamak yang diwakili oleh Ongga dalam kebudayaan
Minangkabau. Ongga sangat tertekan karena berbagai masalah yang dialami oleh keluarga
besarnya. Mulai dari pembunuhan dalam kaum keluarga, kasus asusila, hingga memperebutkan
harta pusaka. Ongga sangat tertekan karena semua orang mengadukan setiap masalah kepadanya,
mereka percaya bahwa Ongga adalah orang yang pantas untuk menyelesaikan setiap masalah.
Ongga pun pernah diminta menjadi kepala kaum, tapi ia menolak dengan berbagai alasan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini difokuskan pada masalah
perubahan nilai-nilai budaya Minangkabau dalam novel Tamu karya Wisran Hadi. Tujuan
penelitian ini adalah mendeskripsikan perubahan nilai-nilai budaya Minangkabau dalam novel
Tamu karya Wisran Hadi.
Menurut Koentjaraningrat (2000:181), budaya berasal dari kata Sanskerta buddhayah,
yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” dan “akal”. Dengan demikian budaya dapat
diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan dangan akal. Pada umumnya ada beberapa faktor yang
menyebabkan perubahan budaya. Menurut Setiadi dkk. (2007:44), Ada lima faktor yang menjadi
penyebab perubahan kebudayaan tersebut, yaitu: (1) perubahan lingkungan alam; (2) perubahan
karena adanya kontak dengan kelompok lain; (3) perubahan karena adanya penemuan (discovery);
(4) perubahan karena suatu masyarakat atau bangsa mengadopsi beberapa elemen kebudayaan
material yang telah dikembangkan oleh bangsa lain ditempat lain; dan (5) perubahan karena suatu
bangsa memodifikasi cara hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan
baru.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif.
Menurut Basrowi dan Suwandi (2008:23), penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan. Melalui
jenis dan metode penelitian ini, peneliti akan mendeskripsikan perubahann nilai-nilai budaya
Minangkabau dalam novel Tamu karya Wisran Hadi dengan menggunakan pendekatan antropologi
sastra. Setelah peneliti memperoleh data dan menganalisisnya, maka akan didapat kesimpulan
umum.
Data penelitian ini adalah perubahan nilai-nilai budaya Minangkabau dalam novel Tamu
karya Wisran Hadi. Sumber data pada penelitian ini adalah novel Tamu karya Wisran Hadi yang
diterbitkan oleh Pustaka Utama Grafiti, Jakarta pada tahun 1996. Novel yang digunakan adalah
cetakan pertama dengan jumlah halaman 182. Warna sampul merah muda dengan gambar seorang
laki-laki menggunakan pakaian adat. Novel ini pernah dimuat sebagai cerita bersambung dalam
harian Republika pada bulan Januari hingga Februari tahun 1994.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara: (1) membaca dan
memahami keseluruhan isi novel Tamu karya Wisran Hadi; (2) mengidentifikasikan satuan-satuan
peristiwa yang terkait dengan permasalahan penelitian dalam novel; (3) memahami data yang
berhubungan dengan perubahan nilai-nilai budaya Minangkabau; dan (4) mengklasifikasikan data
yang telah terkumpul dalam novel Tamu karya Wisran Hadi.
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara (1) mendeskripsikan
perubahan budaya Minangkabau yang terjadi; (2) menganalisis perubahan budaya Minangkabau
yang terjadi; (3) menginterpretasikan teks yang mengandung perubahan budaya Minangkabau; (4)
menyimpulkan data yang terkumpul; dan (5) menulis laporan.
HASIL PENELITIAN
Perubahan nilai-nilai budaya Minangkabau dalam novel Tamu karya Wisran Hadi terbagi
menjadi tiga, yaitu: (1) perubahan nilai-nilai adat Minangkabau; (2) perubahan nilai Organisasi
Sosial di Minangkabau; dan (3) perubahan nilai-nilai religi di Minangkabau. Semua itu
digambarkan Wisran Hadi dalam novel berjudul Tamu.
Perubahan nilai adat Minangkabau dapat diartikan sebagai keadaan berubah yang sedang
dialami masyarakat Minangkabau. Dalam novel Tamu, Wisran banyak memaparkan perubahan
adat yang sedang dialami kaum Minangkabau di Kota Padang. Perubahan itu tercermin dalam
pengaturan harta pusaka yang tidak sesuai lagi, jabatan kepala kaum yang tidak menarik lagi,
mamak dan kemenakan yang lupa akan tanggung jawab masing-masing, dan semenda yang tidak
bisa menjaga kelakuan di dalam lingkungan kaum istri.
Perubahan sosial adalah keadaan atau proses kebiasaan yang sedang berubah. Orang
Minangkabau menjunjung tinggi nilai egaliter atau persamaan derjat. Mereka sangat menjunjung
tinggi musyawarah dan mufakat. Salah satu cara bersosial kaum Minangkabau adalah
bermusyawarah dan bermufakat jika ada permasalahan yang dialami. Dalam novel Tamu, bagian
sosial tersebut justru tidak ada. Musyawarah dan mufakat hilang karena permasalahan adat.
Perubahan religi berkaitan dengan perubahan kepercayaan. Masyarakat Minangkabau
dikenal sebagai masyarakat dengan sistem religi yang kuat dan agamis. Ciri masyarakat yang
agamis salah satunya adalah rajin beribadah. Masyarakat Minangkabau dikenal sebagai
masyarakat yang taat beribadah, memiliki tempat beribadah yang biasa disebut surau, dan
mempergunakan surau dengan sebaik-baiknya. Dalam novel Tamu justru banyak perubahan nilai
religi yang terjadi. Banyak pernyataan yang menunjukkan bawah akhlak dan akidah kaum
Minangkabau sedang merosot.
SIMPULAN
Perubahan budaya dalam novel Tamu karya Wisran Hadi tersebut terbagi menjadi tiga,
yaitu: (1) perubahan nilai-nilai adat Minangkabau; (2) perubahan nilai Organisasi Sosial di
Minangkabau; dan (3) perubahan nilai-nilai religi di Minangkabau. Semua itu digambarkan
Wisran Hadi dalam novel berjudul Tamu.
Perubahan budaya yang pertama adalah perubahan adat Minangkabau. Perubahan adat
berarti keadaan atau kebiasaan yang berubah, dalam hal ini berubah ke arah negatif. Perubahan
nilai-nilai adat yang terjadi dalam novel Tamu tercermin dalam pengaturan harta pusaka yang tidak
sesuai lagi, jabatan kepala kaum yang tidak menarik lagi, mamak dan kemenakan yang lupa akan
tanggung jawab masing-masing, dan semenda yang tidak bisa menjaga kelakuan di dalam
lingkungan kaum istri.
Perubahan budaya yang kedua adalah perubahan nilai-nilai organisasi sosial
Minangkabau. Salah satu cara bersosial kaum Minangkabau dengan bermusyawarah dan
bermufakat jika ada permasalahan yang dialami. Dalam novel Tamu, bagian sosial tersebut hilang.
Musyawarah dan mufakat hilang karena permasalahan adat. kaum Ongga mulai meninggalkan
kebiasaan bermusyawarah dan bermufakat ketika ada masalah.
Perubahan budaya ketiga adalah perubahan nilai religi Minagkabau. Perubahan nilai-nilai
religi ini tercermin ketika merosotnya akhlak dan akidah, meremehkan fungsi al-Quran, tidak
percaya kekuatan doa, berubahnya fungsi surau, musrik dengan mempercayai dukun, dan percaya
dengan ilmu hitam.
SARAN
Saran-saran penulis adalah sebagai berikut. Pertama bagi pembaca, untuk lebih
memahami budaya dan adat yang ada, khususnya untuk orang Minangkabau agar tidak mengubah
adat Minangkabau dengan alasan perkembangan zaman dan melengkapi yang tidak ada. Kedua
bagi pegarang dari Minangkabau agar dalam menulis karyanya untuk memperbanyak tulisannya
dengan tema budaya Minangkabau. Hal ini dimaksudkan agar generasi muda bisa menambah
wawasannya tentang adat Minangkabau dengan membaca karya tersebut.
KEPUSTAKAAN
Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Hadi, Wisran. 1996. Tamu. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
Koentjaraningrat. 2000. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Semi, Atar. 1993. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa.
Setiadi, Elly, dkk. 2007. Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Wellek, Rene dan Austin Warren. 2014. Teori Kesusasteraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Download