BAB IV KESIMPULAN Berdasarkan pemaparan pada

advertisement
106
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pada bab sebelumnya, Ideologeme sebuah teks
dihasilkan
melalui
analisis
suprasegmental
dan
intertekstual.
Analisis
suprasegmental yang bergerak dari dalam teks novel memperlihatkan sebagai teks
yang terbatas. Keterbatasan sebuah teks itu dijelaskan dengan interteks yang ada
pada teks luar.
Bentuk ideologeme tersebut berupa teks sosial dan sejarah. Teks sosial dan
sejarah tersebut meliputi mamak dan kemenakan, harta pusaka, perkawinan,
perempuan sebagai kemenakan, urang sumando, surau, Rumah Gadang dan
rangking, parewa, urang siak, urang asa,asal usul Islam di Makassar, dan
peristiwa tenggelamnya Kapal van der Wijck sebagai latar cerita.
Bentuk ideologeme tersebut ditemukan melalui fungsi atau kode
intertekstual yang secara material terlihat pada level struktural, baik berupa kata,
kalimat, maupun paragraf. Teks tersebut dapat disejajarkan secara sosial dan
historikal pada suatu masyarakat.
Melalui teks sosial dan sejarah tersebut tergambar adanya dominasi
budaya, yaitu Minangkabau. Yang dimaksud dominasi budaya Minangkabau
tersebut yaitu pertama, secara nyata teks sosial budaya Minangkabau memang
ditemukan
dalam
teks
Tenggelamnya
Kapal
van
der
Wijck.
Kedua,
pendominasian cara pandang atau melihat kebudayaan lain dengan sudut pandang
budayanya sendiri sehingga muncul rasa bangga pada budaya sendiri dan budaya
lain dianggap rendah.
107
Cara pandang oposisi terhadap teks Tenggelamnya Kapal van der Wijck
memperlihatkan, bahwa dua sistem tanda yang berbeda dan tidak dapat
dipersatukan. Agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan, tanda yang tidak
dominan ke luar dari ranah yang dominan dengan menemukan sistem tanda yang
lain atau transformasi dan sekaligus transposisi budaya.
Zainuddin keluar dari ranah kebudayaan tradisional menuju ke modern.
Pada kebudayaan modern tersebut Zanuddin menemukan identitas dirinya dan
juga mendapatkan tempat dalam masyarakat dan lingkungannya. Pada
kebudayaan itu pula ia mengenal semangat nasionalisme. Pada masa itu rasa
nasionalis harus ditumbuhkan karena bangsa Indonesia sedang memperjuangkan
kemerdekaannya. Rasa nasionalis yang sudah tumbuh pada hati nurani antarsuku
bangsa akan memperkokoh bangsa tersebut dalam meraih kemerdekaan.
Download