Pembelajaran Multimedia Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar

advertisement
Pembelajaran Multimedia Untuk Meningkatkan Kualitas Belajar Siswa Dalam
Mempelajari Materi Bahasa Inggris Kelas XI IPS Menggunakan Macromedia Flash
MX Di MAN 2 Kota Cirebon
Dadang Sudrajat, Hesti Permatasari
Jurusan Teknik Informatika, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer IKMI Cirebon.
Jl Perjuangan No 10 B Majasem Cirebon, Telp.(0231)490480
ABSTRAK
Multimedia pembelajaran bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Pembelajaran dengan multimedia yang kreatif, menarik dan menyenangkan dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa. Dalam kegiatan belajar mengajar bahasa Inggris kelas
XI IPS di MAN 2 Cirebon masih menggunakan metode pengajaran lama seperti ceramah,
diskusi dan tanya jawab. Guru hanya menyampaikan materi kepada siswa dengan
menggunakan metode ceramah atau dengan memberi materi di papan tulis kemudian siswa
menyalin dan memperhatikannya. Namun hasilnya belum maksimal setelah dilakukan
penelitian dari beberapa nilai ulangan yang dilakukan. Maka proses kegiatan belajar
mengajar harus ditingkatkan sehingga menghasilkan kualitas yang lebih baik. Pembelajaran
dengan menggunakan ceramah memiliki beberapa kekurangan yaitu siswa cenderung merasa
bosan dan jenuh mendapat materi yang monoton dan merasa kurang tertarik apalagi
pembelajaran materi bahasa Inggris yang mayoritas siswa merasa kurang suka karena merasa
sulit dan tidak bisa, terlebih lagi jika penyampaiannya di sampaikan kurang menarik dan
pada waktu yang kurang tepat, artinya penyampaian materi dilakukan pada siang hari yang
semangat belajar siswa sudah mulai berkurang. Kondisi tersebut perlu dilakukan perubahan
guna menghasilkan mutu pendidikan siswa yang lebih baik. Suatu mekanisme pembelajaran
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan perlu diciptakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan yang lebih baik. Pada kesempatan ini, mencoba untuk dikaji pembelajaran
multimedia untuk meningkatkan kualitas siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris kelas XI
IPS. Dengan adanya metode pembelajaran multimedia ini diharapkan siswa dapat belajar
bahasa Inggris dengan mudah dan menyenangkan sehingga menghasilkan hasil belajar yang
lebih baik. Penelitian ini merupakan pemanfaatan perangkat lunak (software) dengan sasaran
akhir terbangunnya sebuah perangkat lunak berupa multimedia pembelajaran menggunakan
macromedia flash mx yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa
Inggris.
Kata Kunci : Multimedia Pembelajaran;
Perangkat Lunak.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
1
A. Pendahuluan
1.1 Latar Belakan Masalah
Perkembangan teknologi yang
sangat pesat dibidang pendidikan
membuat pengaruh yang sangat baik
dalam majunya dunia pendidikan.
Masuknya teknologi di bidang
pendidikan melahirkan bermacammacam media pembelajaran baru yang
berbau teknologi. Ini berdampak
positif bagi dunia pendidikan, karena
dengan
adanya
media-media
pembelajaran yang semakin canggih
akan sangat berguna dan membantu
siswa dalam belajar.
Dari beberapa uraian di atas,
menunjukkan bahwa mulitimedia bisa
menjadi suatu alat yang menjembatani
antara ilmu pengetahuan dengan
siswa. Karena dengan pembelajaran
menggunakan multimedia siswa dapat
mendapatkan proses belajar mengajar
yang hampir sama dengan proses
belajar yang didapat saat bersama
seorang guru karena multimedia tetap
tidak dapat menggantikan peranan
guru seutuhnya tetapi multimedia
dapat mendampingi seorang guru
pada saat proses belajar mengajar dan
dapat menggantikan peran guru yang
bersifat sementara pada saat proses
belajar
mengajar
itu
sedang berlangsung.
Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
2 Kota Cirebon, merupakan sekolah
SMA Negeri berbasis agama Islam
yang
berada
pada
naungan
Kementerian Agama Kota Cirebon.
Kondisi siswa yang ada di MAN 2
Kota Cirebon saat ini siswa cenderung
tidak menyukai pelajaran bahasa
Inggris, sehingga berdasarkan data
ulangan yang telah dilakukan, hasil
belajar yang diperoleh siswa untuk
mata pelajaran bahasa Inggris relatif
rendah yaitu hanya mendapatkan nilai
rata-rata 51,93 dan 60,91 dari hasil
penelitian 2 kelas , yaitu kelas XI IPS
2 & 3 yang menunjukkan bahwa nilai
rata-rata siswa kurang dari pada nilai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum)
yaitu 70. Namun dengan adanya
kesenjangan yang ada ini dapat
menjadi suatu perhatian yang serius
bagi sekolah pada umumnya dan
khususnya guru mata pelajaran
sehingga dapat menciptakan metode
pembelajaran yang baru yaitu
pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan sehingga
hasil belajar siswa meningkat serta
dapat mencapai nilai KKM yang telah
ditentukan.
Upaya bagi seorang guru selama
ini hanya memberikan materi dengan
ceramah, tanya jawab dan diskusi di
kelas, namun dengan ini perlu adanya
teknologi pembelajaran multimedia
yang diharapkan siswa lebih senang
dan tertarik untuk belajar bahasa
Inggris.
Penelitian yang dilakukan Bobbi De
Porter, penggagas Quantum Learning
mengungkapkan, manusia dapat
menyerap suatu materi sebanyak 70
persen dari apa yang dikenakan, 50
persen dari apa yang didengar dan
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
dilihat (audio visual) dan 30 persen
dari
yang
dilihatnya,
dari
Tampilanasi 20 persen dan dari yang
dibaca hanya 10 persen.[1]
Pembelajaran
dengan
menggunakan multimedia interaktif
akan membantu siswa dalam
memahami materi pelajaran dan
membantu guru dalam menyampaikan
materi pelajaran.
Dari latar belakang yang ada ini,
kemudian peneliti tertarik untuk
mengambil judul “Pembelajaran
Multimedia Untuk Meningkatkan
Kualitas Belajar Siswa Dalam
Mempelajari Materi Bahasa Inggris
Kelas XI IPS Menggunakan
Macromedia Flash MX Di MAN 2
Kota Cirebon”.
B. Batasan Masalah
Aspek permasalahan yang akan
dibahas peneliti pada skripsi ini
adalah
tentang
pembelajaran
multimedia bahasa Inggris yang dapat
membantu siswa dalam meningkatkan
kualitas belajar bahasa Inggris pada
siswa kelas XI IPS, yaitu materi yang
akan dijelaskan dalam macromedia
flash ini yaitu materi yang sesuai
dengan kurikulum tingkat satuan
pendidikan
(KTSP)
Kelas
XI
Semester 1 yaitu meliputi : Tenses
yaitu meliputi Simple Present Tense,
Simple Past Tense dan Simple Present
Perfect Tense. Serta komposisi dari
masing-masing menu tenses ini
meliputi definition, grammar in focus,
structur, example and conversation.
Serta terdapat beberapa menu lain
seperti menu home yang berisi
abstraksi dari pembuatan multimedia
pembelajaran, menu latihan yang
berisi soal-soal latihan dari masingmasing materi tenses dan menu
ulangan yang berupa story atau cerita.
Namun dalam pembuatan multimedia
pembelajaran ini saya batasi hanya
sebatas menampilkan materi-materi
yang dilengkapi dengan suara serta
soal latihan dan ulangan yang dibuat
hanya untuk satu kali pakai tanpa
adanya rekapan nilai dari beberapa
pemakai/user artinya di dalam
pembuatan multimedia pembelajaran
ini tidak menggunakan Database.
C. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang masalah
di atas, terdapat beberapa masalah
yang dapat peneliti definisikan, yaitu :
1. Pembelajaran bahasa Inggris yang
lama seperti ceramah, diskusi dan
tanya jawab membuat siswa bosan
dan kurang menyenangkan.
2. Siswa merasa jenuh dan kurang
suka untuk belajar bahasa Inggris.
Dengan
menggunakan
metode
pembelajaran yang lama hasil belajar
siswa kurang memenuhi nilai standar
KKM.
D. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud
dan
tujuan
dari
pembuatan multimedia pembelajaran
bahasa Inggris kelas XI IPS
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
menggunakan Macromedia Flash MX
di MAN 2 Kota Cirebon ini adalah
sebagai berikut :
1. Merancang
multimedia
pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan dengan
pemanfaatan kemajuan teknologi
komputer.
2. Dengan
adanya
metode
pembelajaran
ini
akan
meningkatkan kualitas siswa
dalam belajar bahasa Inggris
khususnya materi pelajaran bahasa
Inggris di kelas XI.
b.
3. Memberikan solusi pembelajaran
yang baru bagi guru dengan
pemanfaatan teknologi komputer.
4. Memberikan motivasi tersendiri
bagi siswa untuk dapat menggali
dan
mengimplementasikan
kosakata bahasa Inggris ke dalam
kehidupan sehari-hari.
Untuk mengurangi keributan
siswa dalam proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) di kelas, artinya
yang biasanya siswa ribut dalam
mendengarkan guru menjelaskan di
depan kelas, diharapkan dengan
adanya
media
pembelajaran
multimedia ini siswa dapat lebih
konsentrasi dalam menyimak dan
memperhatikan materi yang sedang
diajarkan.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan
dalam penulisan skripsi ini adalah :
Manfaat Teoritis
a.
Manfaat yang diperoleh dari
penelitian ini antara lain multimedia
pembelajaran dalam mengemas materi
pembelajaran yang lebih menarik dan
menyenangkan
yang
dilengkapi
dengan suara. Sehingga siswa lebih
senang belajar dan lebih mudah untuk
memahami materi bahasa Inggris,
sehingga akhirnya siswa dapat
mendapatkan hasil belajar yang lebih
baik sehingga dapat memenuhi nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yaitu 70.
Adanya perbandingan menggunakan
metode pembelajaran lama yaitu
ceramah, diskusi dan tanya jawab
dengan pembelajaran menggunakan
multimedia yang didesain lebih
menarik dan menyenangkan.
Manfaat Praktis
Bagi Sekolah.
Dengan pemanfaatan multimedia
pembelajaran pada mata pelajaran
bahasa Inggris diharapakan dapat
meningkatkan kualitas siswa dalam
belajar dan memahami pelajaran
bahasa Inggris dengan baik.
Bagi Siswa
Dengan
adanya
multimedia
pembelajaran bahasa Inggris ini siswa
dapat mendapatkan hasil belajar yang
maksimal, artinya memenuhi nilai
kriteria ketuntasan minimal (KKM)
yang telah ditentukan. Dan siswa
dapat lebih semangat untuk aktif
mengimplementasikan bahasa Inggris
dalam kehidupan sehari-hari seperti
melakukan
percakapan
dengan
menggunakan bahasa Inggris.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
Bagi Kalangan Akademis
Multimedia pembelajaran ini
dapat digunakan untuk menambah
referensi
perpustakaan
untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
E. Landasan Teori
Pengertian Multimedia
Multimedia didefinisikan sebagai
penyampaian
tampilan
secara
interaktif dan terintegrasi yang
mencakup teks, gambar, suara, video
atau animasi[3].
Multimedia
merupakan
kombinasi antara teks, seni, suara,
animasi, dan video yang disampaikan
melalui komputer atau peralatan
elektronik dan digital[4]. Jika
menggunakan bersama-sama elemen
multimedia tersebut seperti gambar
dan animasi yang dilengkapi dengan
suara, video clip, dan tampilan dalam
bentuk teks, maka akan dapat
memberikan makna yang jelas kepeda
orang yang memerlukannya[4].
Multimedia dapat membawa
perubahan radikal dalam proses
pembelajaran, yaitu dari model
pembelajaran siswa pasif menjadi
model pembelajaran siswa aktif[5].
Sejalan dengan hal tersebut istilah
multimedia lebih terfokus pada
interaktivitas antara media dengan
pemakai media dan “Multimedia
refers to computer-based systems that
use various types of content, such as
text,
audio,
video,
graphics,
animation, and interactivity”[5].
Maksudnya adalah bahwa multimedia
merujuk kepada sistem berbasis
komputer
yang
menggunakan
berbagai jenis isi seperti teks, audio,
video,
grafik,
animasi,
dan
interaktivitas.
Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran
adalah
Membelajarkan siswa menggunakan
asas pendidikan maupun teori belajar
merupakan
penentu
utama
keberhasilan
pendidikan
dan
pembelajaran
merupakan
proses
komunikasi dua arah, mengajar
dilakukan oleh pihak guru sebagai
pendidik, sedangkan belajar dilakukan
oleh peserta didik atau siswa[6].
Pembelajaran merupakan suatu proses
dimana lingkungan seseorang secara
sengaja dikelola untuk memungkinkan
ia turut serta dalam tingkah laku
tertentu dalam kondisi–kondisi khusus
atau menghasilkan respon terhadap
situasi
tertentu,
pembelajaran
merupakan subset khusus dari
pendidikan[7].
Pembelajaran mengandung arti
setiap kegiatan yang dirancang untuk
membantu seseorang mempelajari
suatu kemampuan dan atau nilai yang
baru. Proses pembelajaran pada
awalnya
meminta
guru
untuk
mengetahui kemampuan dasar yang
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
dimiliki
oleh
siswa
meliputi
kemampuan dasarnya, motivasinya,
latar belakang akedemisnya, latar
balakang sosial ekonominya dan lain
sebagainya.
Pembelajaran
mempunyai
dua
karakteristik, yaitu: Pertama, dalam
proses
pembelajaran
melibatkan
proses mental siswa secara maksimal,
bukan hanya menuntut siswa sekedar
mendengar, mencatat, akan tetapi
menghendaki aktivitas siswa dalam
proses berfikir. Kedua, dalam
pembelajaran membangun suasana
dialogis dan proses tanya jawab terus
menerus yang diarahkan untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan
kemampuan berfikir siswa, yang pada
gilirannya kemampuan berfikir itu
dapat membantu sisiwa memperoleh
pengetahuan yang mereka kontruksi
sendiri.
Pengertian Kualitas
Arti dasar dari kata kualitas
adalah “kualitet”: “mutu, baik
buruknya barang” Seperti halnya yang
dikutip oleh Quraish Shihab yang
mengartikan kualitas sebagai tingkat
baik buruk sesuatu atau mutu
sesuatu[8].
Sedangkan kalau diperhatikan
secara etimologi, mutu atau kualitas
diartikan dengan kenaikan tingkatan
menuju
suatu
perbaikan
atau
kemapanan.
Sebab
kualitas
mengandung makna bobot atau tinggi
rendahnya sesuatu. Jadi dalam hal ini
kualitas
pendidikan
adalah
pelaksanaan
pendidikan
disuatu
lembaga, sampai dimana pendidikan
di lembaga tersebut telah mencapai
suatu keberhasilan.
Kualitas adalah sebuah kata yang
bagi penyedia jasa merupakan sesuatu
yang harus dikerjakan dengan baik.
Kualitas
pendidikan
merupakan
kemampuan lembaga pendidikan
dalam mendayagunakan sumbersumber
pendidikan
untuk
meningkatkan kemampuan belajar
seoptimal mungkin[9].
Di dalam konteks pendidikan,
pengertian kualitas atau mutu dalam
hal ini mengacu pada proses
pendidikan dan hasil pendidikan. Dari
konteks “proses” pendidikan yang
berkualitas terlibat berbagai input
(seperti bahan ajar: kognitif, afektif
dan, psikomotorik), metodologi (yang
bervariasi sesuai dengan kemampuan
guru), sarana sekolah, dukungan
administrasi dan sarana prasarana dan
sumber daya lainnya serta penciptaan
suasana yang kondusif. Dengan
adanya manajemen sekolah, dukungan
kelas berfungsi
mensingkronkan
berbagai
input
tersebut
atau
mensinergikan semua komponen
dalam interaksi (proses) belajar
mengajar, baik antara guru, siswa dan
sarana pendukung di kelas atau di luar
kelas, baik dalam konteks kurikuler
maupun ekstra-kurikuler, baik dalam
lingkungan substansi yang akademis
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
maupun yang non akademis dalam
suasana yang mendukung proses
belajar pembelajaran.
Kualitas
ditentukan
sebagai
konstruksi sosial dan dikaitkan
dengan pengalaman oleh individu atau
komunitas, dan tidak ada kualitas
independen makna itu. Oleh karena
itu pendekatan untuk penelitian harus
kualitatif[10].
Model jaminan mutu di sekolah
LIS (IFLA. Pendidikan dan Bagian
Pelatihan dan Tammaro 2005;
Tammaro 2006) diselidiki dalam
proyek penelitian dimulai tahun 2003,
pada Konferensi Berlin IFLA. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi indikator kualitas
dan bagaimana kualitas diukur dan
dievaluasi[11]. Model kualitas tidak
saja berhubungan dengan apa yang
kita ajarkan dan bagaimana kita
mengajar, tetapi juga untuk implikasi
dari perbedaan dalam pertimbangan
nilai.
Kualitas adalah nilai subjektif dan
stakeholder yang berbeda telah
dievaluasi Mais berbeda. Kecuali
untuk persepsi siswa, evaluasi
stakeholder belum dianggap sebagai
pendekatan Mais dengan model hasil
belajar. Sebagai hasil dari nilai-nilai
yang berbeda dari stakeholder, siswa
Mais jarang memperoleh pengakuan
kualifikasi
mereka.
Hasil
ini
menegaskan pendapat Harvey bahwa
fokus sekarang jaminan kualitas
adalah pada akuntabilitas
pengukuran input[12].
dan
Kompetensi KTSP
bahasa inggris
yang berhubungan dengan kualitas
Kebijakan
pendidikan
dan
kurikulum
memberikan cakupan
konteks serta harapan yang bisa
mendorong proses
pembelajaran
menuju masa depan siswa yang lebih
baik. Bahasa Inggris yang di ajarkan
di sekolah Tampilanal sebagai bekal
siswa, saat ini dirasakan masih belum
memuaskan. Sangat sedikit lulusan
SMA yang mampu berkomunikasi
secara intens menggunakan bahasa
Inggris. Dalam penelitian tentang
kebijakan pendidikan dan penerapan
kurikulum bahasa Inggris sebagai
bahasa asing, Lie mengungkapkan
bahwa harus ada sebuah komitmen
dari
pihak
sekolah
untuk
menyelenggarakan
pembelajaran
bahasa Inggris secara lebih baik
dengan mengacu pada metoda-metoda
pengajaran yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai ujian para
siswa[13].
Nilai ujian akhir nasional para
siswa SMA dalam mata pelajaran
bahasa Inggris pada tahun 2011 yang
lalu telah dipatok dengan nilai 5.50.
Saat ini ujian Nasional bahasa Inggris
terbagi menjadi 2 bagian yaitu, bagian
pertama terdiri dari 15 soal ujian
mendengarkan teks lisan baik dalam
percakapan maupun monolog dan
bagian kedua yang terdiri dari 35 soal
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
membaca yang meliputi pemahaman
tata bahasa, jenis-jenis genre dalam
suatu teks serta komponen-komponen
yang ada dalam wacana.
Adanya kesulitan siswa pada
bagian pertama ujian akhir nasional
untuk
bahasa
Inggris,
yaitu
mendengarkan.
Kesulitan
ini
disebabkan karena adanya berbagai
hambatan (barriers) yang dialami
siswa selama pembelajaran di kelas
dan juga selama ujian tersebut
dilaksanakan. Hambatan-hambatan ini
antara lain; kurangnya latihan
mendengarkan teks dari penutur asli,
keterbatasan penguasaan kosa kata,
kurangnya waktu yang dicurahkan
dalam mendengarkan, pengajaran
yang tidak proporsional dalam
pembagian antara membaca, menulis,
berbicara dan mendengarkan, tidak
diajarkannya strategi mendengarkan
yang baik, serta kemungkinan adanya
gangguan dari luar diri siswa
(eksternal) yang berupa kebisingan di
sekitar tempat ujian dan adanya murid
lain yang meminta jawaban soal
ujian[13]. Selanjutnya, penelitian ini
menunjukkan bahwa kemampuan
berbahasa Inggris sangat bergantung
dari kualitas pembelajaran di kelas
maupun di luar kelas yang melibatkan
siswa dalam kegiatan yang bisa
memperkaya pengalaman siswa dan
keterlibatan mereka secara langsung
dalam suatu pekerjaan yang bisa
mendorong mereka untuk berbahasa
Inggris secara aktif.
Macromedia Flash adalah
program untuk membuat animasi dan
aplikasi web profesional. Bukan
hanya itu, Macromedia Flash juga
banyak digunakan untuk membuat
game, animasi kartun, dan aplikasi
multimedia interaktif seperti demo
produk dan tutorial interaktif.
Software keluaran Macromedia ini
merupakan program untuk mendesain
grafis animasi yang sangat populer
dan banyak digunakan desainer grafis.
Kelebihan
flash
terletak
pada
kemampuannya
menghasilkan
animasi gerak dan suara. Awal
perkembangan
flash
banyak
digunakan untuk animasi pada
website, namun saat ini mulai banyak
digunakan untuk media pembelajaran
karena kelebihan-kelebihan yang
dimiliki.
Macromedia Flash merupakan
gabungan
konsep
pembelajaran
dengan teknologi audiovisual yang
mampu menghasilkan fitur-fitur baru
yang dapat dimanfaatkan dalam
pendidikan. Pembelajaran berbasis
multimedia tentu dapat menyajikan
materi pelajaran yang lebih menarik,
tidak monoton, dan memudahkan
penyampaian. Peserta didik dapat
mempelajari materi pelajaran tertentu
secara mandiri dengan komputer yang
dilengkapi program multimedia.
Macromedia Flash memiliki sejumlah
kelebihan.
Beberapa
kelebihan
Macromedia
Flash antara lain :
Pengertian Macromedia Flash
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
1. Animasi dan gambar konsisten
dan fleksibel untuk ukuran jendela
dan resolusi layar
2. berapapun
pada
monitor
pengguna.
3. Kualitas gambar terjaga.
4. Waktu kemunculan (loading time)
program relative cepat.
5. Program
yang
dihasilkan
interaktif.
6. Mudah dalam membuat animasi.
7. Dapat
diintegrasikan
dengan
beberapa program lain.
8. Dapat
dimanfaatkan
untuk
membuat film pendek atau kartun,
presentasi, dan lain-lain.
Pengertian Media Pembelajaran
Media
pembelajaran
adalah
segala sesuatu yang digunakan untuk
menyalurkan pesan serta dapat
merangsang pikiran , perasaan,
perhatian, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya
proses belajar yang disengaja,
bertujuan dan terkendali [14]. Dalam
penelitian ini media yang digunakan
adalah media komputer karena
melalui media pembelajaran komputer
siswa mendapat kesempatan untuk
mengembangkan kemampuan tanpa
harus terus menerus diberi Tampilan
secara
searah
oleh
gurunya.
Melakukan penemuan, penyelidikan
dan
melakukan
latihan
yang
dipandang perlu tanpa dihinggapi
kebosanan.
Komputer
Pembelajaran
sebagai
Media
Komputer memungkinkan para
siswa untuk belajar sesuai dengan
kecepatan belajar mereka masingmasing. Komputer dapat diprogram
menjadi lebih fleksibel dan pandai,
karena dukungan tampilan yang
lengkap. Bahasa komputer yang
mempermudah programmer untuk
mengembangkan aplikasi bidang
pendidikan juga sudah mulai banyak
bermunculan.
Komputer
sudah
dianggap sebagai alat yang sangat
mampu
untuk
membantu
pendidikan[15].
Perkembangan
komputer
demikian pesat dalam beberapa
dasawarsa
terakhir
ini,
penggunaannya tidak hanya dalam
bidang aplikasi teknologi, namun
sudah merambah pula pada semua
jenjang kehidupan. Seiring dengan
perkembangan dan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK),
media komputer sekarang ini dapat
dijadikan sebagai salah satu media
pembelajaran di dalam kelas bahkan
sebagai media utama dalam kegiatan
pembelajaran.
Komputer
sebagai
media
pembelajaran memiliki keunggulankeunggulan yang tidak terdapat dalam
media-media lainnya. Di samping
memiliki kelebihan, komputer sebagai
sarana komunikasi interaktif juga
memiliki kelemahan. Kelemahan yang
sangat mendasar yaitu tingginya biaya
pengadaan
dan
pengembangan
program komputer, terutama yang
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
dirancang khusus untuk maksud
pembelajaran.
Disamping
itu,
pengadaan,
pemeliharaan,
dan
perawatan
komputer yang meliputi perangkat
keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) memerlukan biaya yang
relatif tinggi sehingga memerlukan
pemikiran dan pertimbangan biaya
serta manfaat yang harus dilakukan
sebelum
memutuskan
untuk
menggunakan
komputer
untuk
keperluan pendidikan.
implementation) merupakan tahap
meletakan sistem supaya siap untuk
dioperasikan. Tahap implementasi ini
termasuk juga kegiatan dalam menulis
kode program jika tidak digunakan
paket perangkat lunak aplikasi.
Setelah implementasi maka dilakukan
pengujian sistem yang baru dimana
akan dilihat kekurangan-kekurangan
pada aplikasi yang baru untuk
selanjutnya diadakan pengembangan
sistem.
Implementasi Sistem
Perangkat Lunak
Program aplikasi multimedia
pembelajaran ini merupakan program
aplikasi
yang
dibuat
dengan
menggunakan macromedia flash MX.
Perangkat lunak minimum yang
dibutuhkan
dalam
implementasi
program
aplikasi
multimedia
pembelajaran ini antara lain :
Perangkat
lunak
dibutuhkan untuk menjalankan
computer yang digunakan
membangun aplikasi ini
sebagai berikut :
a)
XP2
b)
yang
sistem
unuk
adalah
Implementasi sistem dilakukan setelah
perancangan selesai dilakukan dan
selanjutnya akan diimplementasikan
pada bahasa pemrograman yang akan
digunakan. Tujuan Implementasi
adalah untuk mengkonfirmasikan
modul program perancangan pada
para pelaku sistem sehingga user
dapat memberi masukan kepada
pembangun sistem .
Tampilan menu
pengguna (user)
utama
untuk
Install sistem operasi windows
Perancangan tampilan merupakan
rancangan yang akan ditampilkan
dalam
multimedia
pembelajaran
bahasa Inggris ini.
Install macromedia flash MX
Tampilan Menu Program
F. Implementasi dan Hasil Uji Coba
Pada bab ini akan dilakukan
implementasi dan pengujian terhadap
sistem
yang
baru.
Tahapan
implementasi
sistem
(sistem
Tampilan Home
Tampilan ini akan tampil halaman
awal tampilan multimedia yang
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
dilengkapi beberapa menu diantaranya
: home, materi, latihan dan ulangan.
Gambar 4.3 Tampilan Menu Materi
Simple Present Tense
Gambar 4.1 Menu Tampilan Home
Tampilan Materi
2.Tampilan Menu Materi Simple Past
Tense
Tampilan ini akan muncul ketika user
mengklik
materi.
Ketika
user
mengklik materi maka akan muncul
beberapa menu-menu materi Tenses
diantaranya : menu materi simple
present tense, simple past tense dan
simple present perfect tense.
Gambar 4.4 Tampilan Menu Materi
Simple Past Tense
3. Tampilan Menu Materi Simple
Present Perfect Tense
Gambar 4.2 Tampilan Menu Materi
1.Tampilan Menu Materi Simple
Present Tense
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
Gambar 4.5 Tampilan Materi Simple
Present Perfect Tense
Tampilan Latihan
Tampilan ini akan muncul ketika user
mengklik latihan.
Gambar 4.7 Tampilan Menu Latihan
Present Tense
2.Tampilan Menu Latihan Simple
PastTense
Gambar 4.8 Tampilan Menu Latihan
Past Tense
Gambar 4.6 Tampilan Menu Latihan
1 Tampilan Menu Latihan Simple
Present Tense
3. Tampilan Menu Latihani
Simple Present Perfect Tense
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
Kesimpulan
Gambar 4.9 Tampilan Menu Latihan
Simple Present Perfect Tense
Tampilan Ulangan
Tampilan ini akan muncul ketika user
mengklik ulangan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh penulis yang
didasari oleh rumusan masalah dan
tujuan penelitian yang sebelumnya
telah dijabarkan pada Bab1, maka
dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Terbuatnya
multimedia
pembelajaran bahasa Inggris untuk
siswa kelas XI IPS yang aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan
dengan pemanfaatan kemajuan
teknologi komputer yang disukai
oleh siswa.
2. Siswa tidak merasa bosan dan
senang belajar dengan pemanfaatan
dan
penggunaan
multimedia
pembelajaran bahasa Inggris.
3. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan dengan memanfaatkan
multimedia pembelajaran bahasa
Inggris didapat kesimpulan bahwa
adanya peningkatan kualitas belajar
siswa dengan dibuktikan pada nilai
yang diperoleh oleh siswa kelas XI
IPS 2&3 MAN 2 Kota Cirebon.
4. Berdasarkan
penelitian
yang
dilakukan,
multimedia
pembelajaran ini dapat memberikan
motivasi bagi siswa untuk dapat
menyukai dan terus belajar bahasa
Inggris.
Saran
Gambar 4.10 Tampilan Menu
Ulangan Simple Present Tense
G. Kesimpulan
1. Perlu dikembangkan multimedia
pembelajaran yang lebih baik
dengan memanfaatkan database
sehingga
pada
saat
siswa
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
melakukan latihan dan ulangan
semua
data
siswa
yang
mengerjakan soal latihan dan
ulangan dapat tersimpan dalam
suatu database sehingga guru dapat
merekap atau melihat langsung
seluruh nilai siswa yang telah
mengerjakan latihan dan ulangan.
2. Agar pada penelitian selanjutnya
bisa dikembangkan multimedia
pembelajaran
ini
dengan
pengembangan materi, animasi,
gambar, suara dan video yang lebih
bagus dan lengkap.
3. Untuk
mahasiswa
yang
melanjutkan materi multimedia
pembelajaran ini disarankan untuk
menambah data dan melakukan
pengembangan data dalam suatu
database.
[4]
Vaughan, “hypermedia 7,” pp.
7–34, 2004.
[5]
M. D. Flash and D. A. N.
Mysql, “Pengembangan
evaluasi pembelajaran berbasis
mulimedia dengan flash, php,
dan mysql,” no. 10, pp. 79–85.
[6]
B. A. B. Ii, “Proses Belajar
Mengajar,” pp. 12–47, 2010.
[7]
B. A. B. Ii and A. K.
Pembelajaran, “No Title,” pp.
7–28, 1997.
[8]
M. Kualitas and P. Di,
“Program Studi Pendidikan
Islam Jurusan Pendidikan
Agama Islam Fakultas
Tarbiyah Universitas Islam
Negeri ( Uin ) Universitas
Islam Negeri ( UIN ),” 2010.
[9]
K. Pendidikan, “Manajemen
pendidikan dalam meningkatan
kualitas pendidikan “,” no.
03110035, 2007.
H. DAFTAR PUSTAKA
[1] Y.
A.
Anisa,
“,
2012
Pengembangan
Multimedia
Pembelajaran...
Universitas
Pendidikan
Indonesia
|
repository.upi.edu,” Multimedia,
p. 15, 2012.
[2] Kuncoro, “Deskriptif Kualitatif,”
2003.
[3] F. I. Pendidikan, “Pengembangan
Dan
Evaluasi
Multimedia
PembelajaraN Oleh I Gde Wawan
Sudatha * A. Pendahuluan,” pp.
1–28, 1980.
[10] R. Program, D. A. N. Kegiatan,
and P. Semester, “Metodologi
ilmu politik,” 2007.
[11] “No Title,” no. February, 2011.
[12] “P e n i l a i a n h a s i l b e l a j
arsekolahmenengahk
e j u r u a n.”
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
[13] T. S. Mulyanto and L.
Syahman, “Kegiatan ‘
Independent Movie Festival:
Anti Bullying Campaign ’,”
vol. 9, no. 1, pp. 1–9, 2009.
[14] A. A. Itu and M. Pembelajaran,
“Pembuatan Media
Pembelajaran Dengan
Macromedia Flash 8.”
[15] B. A. B. Ii, “No Title,” pp. 13–
43, 2004.
[16] B. A. Perkuliahan, “Metodologi
penelitian,” 2010.
[21] B. A. B. Iii and L. Penelitian,
“Mutmainnah, 2012 Penutupan
Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Kentang (Solanium T.L.)
niversitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu.”
[22] A. K. Penelitian, “Zainal Aqib,
2008, Pedoman Pemilihan
Guru Berprestasi Kepala
Sekolah Berprestasi,” pp. 1–76,
2007.
[23] B. A. B. Iii and A. M.
Penelitian, “Metodologi
Penelitian,” pp. 36–58, 2008.
[17] B. A. B. Iii and P. Penelitian,
“No Title,” pp. 45–53, 1994.
[18] B. A. B. Iii and A. M.
Penelitian, “No Title,” pp. 19–
43, 2011.
[19] B. A. B. Iii, A. Pendekatan, and
J. Penelitian, “No Title,” pp.
49–62.
[20] B. A. B. Iii, “Yoris Prasasti
Haridiana, 2012 Hubungan
Gaya Kepemimpinan Pelatih
Dengan Prestasi Atlet Panjat
Tebing Kategori Rintisan
Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu,”
pp. 59–74, 2012.
Jurnal Online ICT STMIK IKMI – Vol. 1-No. 1 Edisi Juli 2013
Download