ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENGGUNAAN BANTUAN KEUANGAN PARTAI POLITIK DARI APBN/APBD PASCA DIUNDANGKANNYA UNDANGUNDANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANGUNDANG NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PARTAI POLITIK Riyan_Hidayat1, Nurbeti1, Suamperi1, Program Studi Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta. Email : [email protected] ABSTRAK The enactment of Law No. 2 of 2011 on the amendment of Act No. 2 of 2008 on Political Parties, be a significant development in the use of financial aid a political party in Indonesia. The most interesting change is required political parties to use the financial assistance of political parties from the state budget / prioritize the budget for political education activities, so that the authors raised concerns about the use of financial aid How political parties after the release of Act No. 2 of 2011 on the amendment of Act No. 2 of 2008 on political parties. weaknesses in the use of financial aid arrangements of political parties after the release of Act No. 2 of 2011 on the amendment of Act No. 2 of 2008 on political parties. What efforts do political parties to use the financial assistance of political parties. The method used in this study is that normative legal research done by examining library materials or secondary data. The results of this study it can be concluded that the implementation of the use of financial assistance to political parties conducted political education budget provision of financial assistance from the political party National / regional budget is at least 60% of the financial aid that has been received by the political parties. Constraints of political parties in the use of financial aid a political party is giving 40% usage limit financial assistance of political parties from the state budget / Budget. Keywords: financial assistance, political party, political party financing, the use of budget / Budgets perubahan Undang-undang Nomor 2 Tahun PENDAHULUAN Diundangkannya Undang-undang 2008 tentang Partai Politik, Penggunaan Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan bantuan atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 APBN/APBD, tidak disebutkan batasan tentang menjadi partai politik dalam menggunakan bantuan perkembangan yang signifikan di dalam keuangan partai politik dari APBN/APBD, penggunaan bantuan keuangan partai politik untuk masing-masing kegiatan pendidikan di politik Partai Indonesia. Politik, Perubahan yang paling menarik adalah diwajibkan partai politik menggunakan bantuan keuangan keuangan maupun partai politik kebutuhan dari operasional sekretariat. partai Pasca diundangkannya Undang- politik dari APBN/APBD diprioritaskan undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang untuk kegiatan pendidikan politik. Sebelum perubahan atas Undang-undang Nomor 2 1 Tahun 2008 tentang Partai Politik, yang perubahan atas Undang-undang Nomor mengalami perubahan signifikan dalam 2 Tahun 2008 tentang partai politik? penggunaan bantuan keuangan partai politik untuk pendidikan politik, mempengaruhi perubahan pengaturan lanjut lebih 3. Upaya-upaya ikut dilakukan terhadap undang-undang perubahan. Partai Batasan Politik, yang di politik dapat terhadap politik ? Tujuan yang hendak dicapai dalam terhadap Undang-undang Nomor 2 Tahun tentang partai yang penggunaan bantuan keuangan partai partai politik, yang sebelumnya berpedoman 2008 apa penelitian ini adalah: sebelum 1. Untuk berikan mengetahui penggunaan bantuan keuangan partai politik pasca Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011 diundangkannya Undang-undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 2011 Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik perubahan atas Undang-undang Nomor untuk penggunaan bantuan keuangan partai 2 Tahun 2008 tentang partai politik. politik diprioritaskan terhadap pendidikan 2 2. Untuk Tahun mengetahui tentang kelemahan- politik, di atur lebih lanjut oleh peraturan kelemahan pemerintah dan peraturan menteri sebagai bantuan keuangan partai politik pasca pedoman diundangkannya dalam melaksanakan bantuan keuangan partai politik dari APBN/APBD. Nomor Berkaitan dengan judul dan latar 2 pengaturan penggunaan Undang- Tahun 2011 undang tentang perubahan atas Undang-undang Nomor belakang masalah yang telah penulis uraikan 2 tahun 2008 tentang Partai Politik di atas maka permasalahan yang akan 3. Untuk mengetahui upaya-upaya yang dibahas antara lain: dapat dilakukan partai politik dalam 1. Bagaimanakah penggunaan bantuan keuangan partai politik menggunakan bantuan keuangan partai pasca politik. keluarnya Undang-undang Nomor 2 Metodologi Tahun 2011 tentang perubahan atas Metode penelitian ini merupakan hal Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 yang penting bagi peneliti, karena sebagai tentang partai politik? pembatas studi agar tidak melebar dan 2. Apa kelemahan-kelemahan pengaturan menjadi layak, sehingga data yang diperoleh penggunaan bantuan keuangan partai sesuai dengan permasalahan yang hendak politik Undang- diteliti. Penelitian ini menggunakan metode undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang pendekatan yuridis normatif yaitu penelitian pasca keluarnya 2 hukum yang dilakukan dengan cara meneliti Bantuan bahan pustaka atau data sekunder. Partai Politik. 1. Sumber data Keuangan Kepada (6) Peraturan Menteri Dalam Negeri Sumber data yang dipergunakan Nomor 26 Tahun 2013 dalam penelitian ini terdiri atas: tentang a. Bahan hukum primer Peraturan Menteri Dalam Negeri Bahan hukum primer adalah Perubahan Atas Nomor 24 Tahun 2009 tentang bahan-bahan penelitian hukum yang Pedoman didasarkan kepada sumber hukum Penghitungan, formal. Dimana bahan hukum ini Dalam mempunyai kekuatan mengikat dan Penyaluran, berlaku dalam waktu tertentu. Dalam Pertanggungjawaban penelitian ini bahan hukum primer Penggunaan Bantuan Keuangan yang digunakan adalah bahan hukum Partai Politik yang berkaitan dengan Tata Cara Pelanggaran APBD, Pengajuan, Dan Laporan b. Bahan hukum sekunder permasalahan yang diangkat dalam Bahan yang terdiri dari atas penulisan ini yaitu: buku-buku literatur penunjang dan (1) Undang-Undang Dasar (UUD) laporan data yang akan ada terkait 1945 Negara Kesatuan Republik dengan penelitian yang dilakukan. Indonesia c. Bahan hukum tersier (2) Undang-undang Nomor 17 Sumber data tersier adalah Tahun 2003 tentang Keuangan bahan hukum yang memberikan Negara penjelasan terhadap data primer dan (3) Undang-undang Tahun 2006 Nomor tentang 15 data sekunder. Badan d. Bahan Hukum Sekunder Pemeriksa Keuangan Bahan (4) Undang-undang Nomor 2 Tahun adalah hukum bahan sekunder hukum yang 2011 tentang Perubahan Undang- menjelaskan bahan hukum primer, undang Nomor 2 Tahun 2008 bahan tentang Partai Politik digunakan adalah literatur-literatur (5) Peraturan Pemerintah Nomor 83 serta hukum buku-buku sekunder yang yang berkaitan Tahun 2012 tentang Perubahan dengan masalah bantuan keuangan Atas partai politik Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang 3 e. Bahan Hukum Tersier politik, bantuan keuangan partai politik Bahan hukum tersier yang digunakan dalam adalah kamus, bahasa hukum, penelitian secara ini tegas di arahkan pendidikan politik. Aturan kepada tersebut tepatnya kamus dapat dilihat dalam Pasal 34 ayat (3a), kamus bahasa ayat (3b) Undang-undang Nomor 2 Inggris, untuk memberikan petunjuk Tahun 2011 tentang perubahan atas maupun penjelasan terhadap bahan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 hukum primer dan bahan hukum tentang partai politik, yang menyatakan sekunder. sebagai berikut : 2. Teknik Pengumpulan Bahan Hukum Pasal 34 ayat (3a): Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diprioritaskan untuk melaksanakan pendidikan politik bagi anggota Partai Politik dan masyarakat. Memandang dari pendekatan masalah dalam penelitian ini bersifat normatif, maka pengumpulan digunakan dari itu teknik data hukum yang adalah dengan studi pustaka. Pasal 34 ayat (3b) : 3. Analisis Data Pendidikan Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (3a) berkaitan dengan kegiatan: a. Pendalaman mengenai empat pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia b. Pemahaman mengenai hak dan kewajiban warga negara Indonesia dalam membangun etika dan budaya politik c. Pengkaderan anggota Partai Politik secara berjenjang dan berkelanjutan. Analisa data atau analisa bahan hukum dilakukan dengan analisa kualitatif, yaitu dengan cara menafsirkan gejala yang terjadi, tidak dalam paparan perilaku, tetapi dalam sebuah kecenderungan, juga dilakukan dengan cara mengumpulkan semua bahan hukum yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Dari uraian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN pasal-pasal diatas dapat pahami bahwa Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan 1. Dalam penggunaan bantuan keuangan atas Undang-undang Nomor 2 Tahun partai politik pasca diundangkannya 2008 tentang partai politik, bahwa, partai Undang- undang Nomor 2 Tahun 2011 politik diarahkan dalam penggunaan tentang perubahan atas Undang-undang bantuan keuangan lebih diprioritaskan Nomor 2 Tahun 2008 tentang partai 4 untuk pendidikan politik dibandingkan kemudian dengan kebutuhan di luar pendidikan pemerintah politik seperti halnya, konsolidasi peraturan pemerintah Republik Indonesia organisasi, perjalanan tugas pengurus Nomor 83 Tahun 2012 tentang perubahan dan operasional sekretariat. Pengaturan atas peraturan pemerintah Nomor 5 Tahun pengunaan bantuan keuangan partai 2009 tentang bantuan keuangan kepada politik dalam Undang-undang Nomor 2 partai politik, pengaturan tersebut dapat Tahun 2011 tentang perubahan atas dilihat di dalam pasal-pasal berikut : Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 Pasal 9 ayat (1) : tentang partai politik tidak mengatur Bantuan di implementasikan dengan oleh diundangkannya keuangan kepada secara tegas tentang besaran anggaran Politik yang bisa digunakan partai politik penunjang kegiatan pendidikan politik terhadap kegiatan pendidikan politik. dan operasional sekretariat Partai Politik. 2. Pasca diundangkannya Undang-undang digunakan sebagai Partai Pasal 9 ayat (2) : Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan Bantuan atas Undang-undang Nomor 2 Tahun dimaksud pada ayat (1) 2008 tentang partai politik, di dalam APBN atau APBD. pengaturannya memberikan dana mandat keuangan sebagaimana berasal dari Pasal 9 Ayat (3): kepada pemerintah untuk mengeluarkan Bantuan peraturan pemerintah sebagai pengaturan Politik digunakan untuk melaksanakan lebih lanjut tentang bantuan keuangan pendidikan politik bagi anggota Partai partai politik, pengaturan tersebut dapat Politik dan masyarakat paling sedikit 60 dilihat dalam Pasal 34 ayat (4) yang % (enam puluh persen). menyatakan sebagai berikut: Keuangan kepada Partai Dari uraian pasal di atas dapat Bantuan keuangan dan laporan penggunaan bantuan keuangan kepada Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan (3a) diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah diketahui bahwa, penggunaan bantuan keuangan partai politik berasal dari APBN/APBD digunakan paling sedikit 60% dari anggaran yang diberikan kepada partai politik untuk pendidikan Berdasarkan Pasal 34 ayat (4) diatas politik. Penggunaan paling sedikit 60% dapat kita ketahui bahwa dalam penggunaan atas anggaran yang diterima partai bantuan keuangan partai politik masih politik diperlukan pengaturan lebih lanjut melalui untuk pendidikan politik sekaligus memberikan pengaturan lebih peraturan pemerintah, pengaturan tersebut lanjut terhadap Pasal 5 34 ayat (3a) Undang-undang Nomor 2 Tahun 2011 yang diterima oleh partai politik. Tidak tentang perubahan atas undang-undang seimbangnya Nomor 2 Tahun anggaran politik, 2008 tentang partai yang bantuan dengan keuangan partai menyatakan politik untuk operasional sekretariat penggunaan bantuan keuangan partai itulah yang menunjukkan adanya usaha- politik diprioritaskan kepada pendidikan usaha partai politik mencari dana illegal. politik. Partai politik cukup leluasa menggalang 3. Ditetapkannya hanya kebutuhan Peraturan Pemerintah dana illegal, karena undang-undang Tentang partai politik tidak mengaturnya secara Nomor 83 Tahun 2012 perubahan atas Peraturan Pemerintah ketat. Nomor 5 Tahun 2009 tentang bantuan Peraturan menteri dalam Negeri keuangan kepada partai politik, yang Republik Indonesia Nomor 26 menyatakan bahwa bantuan keuangan 2013 tentang perubahan atas Peraturan partai politik digunakan paling sedikit Menteri dalam Negeri Nomor 24 Tahun 60% untuk pendidikan politik, sekaligus 2009 membatasi penghitungan, peluang partai politik tentang pedoman tata penganggaran Tahun cara dalam menggunakan lebih dari 40 % bantuan APBD, pengajuan, penyaluran, dan keuangan laporan pertanggungjawaban partai untuk operasional sekretariat. Operasional sekretariat yang penggunaan bantuan keuangan partai merupakan alat pertama bagi politik politik, pengaturannya dalam melakukan kegiatan politik, harus pasal sebagai berikut: dapat dipenuhi agar kegiatan berjalan Pasal 23 ayat (1) : Kegiatan pendidikan politik bertujuan untuk: a. Meningkatkan kesadaran hak dan kewajiban masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara b. Meningkatkan partisipasi politik dan inisiatif masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara c. Meningkatkan kemandirian, kedewasaan, dan membangun karakter bangsa dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan bangsa. dengan baik. Kebutuhan partai politik akan pemenuhan operasional sekretariat membutuhkan dana yang tidak murah, karena gedung partai politik membutuhkan sekretariat, komputer, kendaraan, dan jasa karyawan pembantu administrasi di sekretariat. Di dalam memenuhi kebutuhan bantuan keuangan untuk operasional sekretariat dalam pasal- partai politik akan mengalami kesulitan jika kebutuhan dana operasional sekretariat lebih dari 40 % dari bantuan keuangan 6 Pasal 23 ayat (2) : Pendidikan dimaksud politik. mengingat pengakderan anggota politik pada sebagaimana ayat merupakan (1) berkaitan kegiatan demikian a. Pendalaman mengenai 4 (empat) pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia b. Pemahaman mengenai hak-hak dan kewajiban Warga Negara Indonesia dalam membangun etika dan budaya politik; dan c. Pengkaderan anggota partai politik secara berjenjang dan berkelanjutan. APBN/APBD keuangan dipergunakan, dari sehingga kebutuhan operasional sekretariat dapat di maksimal pengunaannya 40 % paling banyak dari bantuan keuangan partai politik yang diterima . Di dalam mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan keuangan partai politik di luar pendidikan tersebut partai juga dapat menggunakan bantuan keuangan dapat partai politik dari APBD/APBN paling politik dalam banyak sebesar 40%. Sedangkan untuk melaksanakan fungsinya tidak saja bertumpu kebutuhan kampanye menjelang pemilu dalam kegiatan pendidikan politik, tetapi partai politik dapat memenuhi dengan juga harus memenuhi kebutuhan operasional sumber keuangan partai politik dari iuran sekretariat anggota, dan sumbangan yang sah menurut bahwa pasal bantuan diatas diketahui uraian yang membutuhkan dana besar maka dengan dengan kegiatan Dari anggaran Partai dan kebutuhan kampanye menjelang Pemilu. Di dalam Permendagri hukum No. 26/2013 dengan jelas menyebutkan, SIMPULAN. yang dimaksud dengan pendidikan politik 1. Penggunaan bantuan keuangan partai adalah kegiatan peningkatan politik pasca diundangkannya Undang- kesadaran hak dan kewajiban masyarakat undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang dalam perubahan atas Undang-undang Nomor 2 berbangsa, untuk kehidupan dan bermasyarakat, bernegara peningkatan Tahun 2008 tentang partai politik, partisipasi politik dan inisiatif masyarakat mengalami dalam kehidupan signifikan di bidang batasan anggaran berbangsa, dan bermasyarakat, bernegara; perubahan yang cukup peningkatan yang dikeluarkan partai politik untuk kemandirian, kedewasaan, dan membangun pendidikan politik, sebelumnya di dalam karakter bangsa Undang-undang Nomor 2 Tahun 2008 persatuan dan dalam kesatuan memelihara bangsa. Dari tentang partai politik, sebelum penggunaan bantuan pengertian dan tujuan pendidikan politik perubahan, tersebut partai politik dapat melakukan keuangan kegiatan pengkadrean melalui pendidikan APBN/APBD hanya disebutkan untuk 7 partai politik dari pendidikan politik operasional berlangganan daya sekretariat tanpa ada batasan yang harus pemeliharaan data di keluarkan terhadap kegiatan tersebut. pemeliharaan peralatan kantor. Pendidikan dan politik jasa, dan arsip, menjadi Di dalam pengunaan bantuan prioritas dalam menggunakan anggaran keuangan bersumber dari APBN/APBD bantuan keuangan partai politik dari partai politik harus memberikan laporan APBN/APBD adalah: pertanggungjawaban berkaitan dengan mengenai 4 (empat) yang dan kegiatan yang pendalaman Pemeriksaan kepada Badan Keuangan (BPK) pilar berbangsa sebagaimana diatur dalam Pasal 34 A, dan bernegara yaitu Pancasila, UUD Ayat (1) Undang-undang No 2 Tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara 2011 Kesatuan Republik Undang No 2 Tahun 2008 tentang Partai pemahaman mengenai hak-hak dan Politik, bahwa Partai kewajiban Warga Negara Indonesia menyampaikan laporan dalam membangun etika dan budaya pertanggungjawaban politik dan berkelanjutan. pengeluaran yang bersumber dari dana Indonesia, tentang Perubahan Undang- Politik wajib penerimaan dan Dalam melaksanakan kegiatan bantuan Anggaran Pendapatan pendidikan politik partai politik dapat Belanja Negara melakukannya melalui kegiatan seminar, Pendapatan lokakarya, dialog interaktif, sarasehan kepada Badan dan workshop. Pemberian anggaran (BPK) secara berkala 1 (satu) tahun pendidikan politik dari bantuan sekali untuk di audit paling lambat 1 keuangan partai politik dari (satu) bulan setelah tahun anggaran APBN/APBD paling sedikit adalah 60 % dari bantuan keuangan yang Belanja Pemeriksa Daerah Keuangan telah 2. Kemampuan keuangan partai politik dalam memenuhi kebutuhan menjadi keuangan kunci dalam kelancaran partai politik partai politik dari APBN/APBD untuk dalam melaksanakan fungsinya. Selain operasional sekretariat partai politik melaksanakan pendidikan politik partai paling banyak adalah 40 % dari bantuan politik juga harus memenuhi kebutuhan keuangan yang telah diterima oleh partai sekretariat. politik. Kegiatan operasional sekretariat memenuhi biaya administrasi umum, tersebut yang berlangganan daya umum, pemeliharaan data adalah menyangkut, bantuan Anggaran berakhir. diterima oleh partai politik. Pengunaan dan dan dan kegiatan administrasi 8 Partai politik dan dan harus jasa, arsip, pemeliharaan peralatan kantor. Bantuan Negara dan merangkap Pembimbing II yang keuangan partai politik diberikan secara telah proporsional terhadap partai politik, motivasi akan menjadi kendala bagi partai politik penyelesaian penulisan skripsi ini juga tidak yang lebih sedikit mendapatkan bantuan terlepas dari bimbingan dan dukungan dari keuangan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan memenuhi terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : sekretariat 1. Ibu Dwi Astuti Palupi, S.H., M.H, selaku partai APBN/APBD kebutuhan politik untuk operasional tersebut, dengan menetapkan paling diterima partai politik untuk dan karyawati Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta. melakukan kegiatan 3. Buat Ayahanda tercinta Selmetri, dan anggota, yang Ibunda tersayang Netti Arjuna yang cukup banyak selalu mendo’akan dan memberikan ke dalam Pengkaderan dapat itu, Universitas Bung Hatta, serta karyawan partai politik dari APBN/APBD, partai membutuhkan Selain 2. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Hukum 3. Dalam menggunakan bantuan keuangan dapat petunjuk. bimbingan, Bung Hatta. operasional sekretariat. politik dan arahan, Dekan Fakultas Hukum Universitas banyak 40% dari bantuan keuangan yang memberikan biaya dikelompokkan dukungan baik moril maupun materil. pendidikan politik. Dengan dimaksudkan 4. Buat kakak saya Donny Arjuna, S.T, pengkaderan anggota partai politik ke Defri Gusnadi, S.E, dan adik tercinta dalam kegiatan pendidikan politik dapat Yerila Lispa Dewi, terima kasih atas membantu dukungannya, motivasi dan semangat partai memaksimalkan keuangan politik pengunaan partai politik ke untuk bantuan selama ini. dalam 5. Teristimewa buat (Yulsandra Defil, S.H, operasional sekretariat paling banyak 40 Mila Artika, S.H,, Yuli Elfita, S.H, Deka % dari bantuan keuangan yang diterima Putra, S.H,) yang telah membantu dan oleh partai politik. memberikan dorongan dari awal hingga skripsi ini selesai. Ucapan Terima Kasih Penulis menyadari bahwa dalam 6. Seluruh mahasiswa Fakultas Hukum penyelesaian skripsi tidak terlepas dari Universitas Bung Hatta Angkatan 2010. bantuan, Ibu Nurbeti, S.H., M.H, selaku pembimbing sekaligus Wakil 7. Buat semua rekan-rekan seperjuangan Dekan yang telah berpartisipasi dalam Fakultas Hukum dan Bapak Suamperi, S,H., memberikan masukan dan do’a dalam M,H selaku Ketua Bagian Hukum Tata penyelesaian skripsi ini. 9 Semoga Allah S.W.T memberikan B. Perundang-undangan balasan yang sebesar-besarnya atas jasa- Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 Negara Kesatuan Republik Indonesia jasa, kebaikan, serta bantuan yang telah diberikan kepada penulis. Undang-undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Akhir kata penulis sampaikan semoga skripsi ini akan bermanfaat bagi penulis Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan sendiri dan bagi pembaca. Amiin. DAFTAR PUSTAKA Undang-undang No 2 Tahun 2011 tentang Perubahan Undang-undang No 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik A. Buku-buku Jimly Asshiddiqie, 2012, Perkembangan dan Konsolidasi Lembaga Negara, Jakarta, Sinar Grafika Peraturan Pemerintah Nomor 83 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik Mahfud MD, 2001, Dasar dan Struktur Ketatanegaraan Indonesia, Jakarta: PT Rineka cipta Miriam Budiardjo, 2008, Dasar-dasar Ilmu politik, Jakarta, CV. Prima Grafika Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 26 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Cara Penghitungan, Penganggaran Dalam APBD, Pengajuan, Penyaluran, dan Laporan Pertanggungjawaban Penggunaan Bantuan Keuangan Partai Politik Ramlan Surbakti, Didik Supriyanto, 2011, Pengendalian Keuangan Partai Politik, Jakarta, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan. Said Gatara, Dzulkiah Said, 2007, Sosiologi Politik, Bandung, CV. Pustaka Setia C. Lain-lain Soerjono Soekanto, 1986, Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta, Universitas Indonesia (UI-Press) Wikipedia. Partai Politik di Indonesia, http://id.wikipedia.org/wiki/Parta i_politik_di_Indonesia, di akses 6 Augustus 2014, Pukul. 09.30. WIB. Didik Supriyanto Dan Lia Wulandari, 2012, Bantuan Keuangan Partai Politik, Yayasan Perludem, Veri Wikipedia. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, http://id.wikipedia.org/wiki/Ang garan_Pendapatan_dan_Belanja Negara di akses 6 Augustus 2014, Pukul. 19.30. WIB Junaidi dkk, 2011,Anomali Keuangan Partai Politik, Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan, Jakarta.. 10 11