Istilah-istilah dalam Undang-undang tentang Keuangan Negara

advertisement
Istilah-istilah dalam Undang-undang
tentang Keuangan Negara
Pertemuan III
Dani Sugiri, SE, SST
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara
2012
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa dapat memahami pengertian dan istilah-istilah
dalam Undang-undang tentang Keuangan Negara.







Pengertian Keuangan Negara
Pengertian Perusahaan Milik Negara/Daerah
Pengertian APBN
Pengertian Penerimaan, Pendapatan, Belanja, &
Pembiayaan.
Pengertian Tahun Anggaran.
Pengertian Surplus Penerimaan.
Pembiayaan
Postur APBN 2012
Postur APBN-P 2012 belum ditemukan
UUD 1945 AMANDEMEN KE 4
Pasal 23 ayat (1)
APBN sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
ditetapkan setiap tahun dengan UU dan dilaksanakan secara terbuka
dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya
kemakmuran
rakyat.
Pasal 23 ayat (2)
RUU APBN diajukan oleh presiden untuk dibahas
dengan memperhatikan DPD.
bersama
DPR
Pasal 23 ayat (3)
Apabila DPR tidak menyetujui RAPBN yang diusulkan oleh
Presiden, Pemerintah menjalankan APBN tahun yang lalu.
Pasal 23C
Hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undang-undang.
Keuangan Negara
• Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara
yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan
milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut. (UU 17/2003 Pasal 1 angka 1)
• Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada
peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif,
transparan, dan bertanggung jawab dengan
memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. (UU 17/2003
Pasal 3 ay 1 )
Perusahaan Milik Negara/Daerah
5. Perusahaan Negara adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian modalnya
dimiliki oleh Pemerintah Pusat. (Pasal 1
angka 5)
6. Perusahaan Daerah adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian modalnya
dimiliki oleh Pemerintah Daerah. (Pasal 1
angka 6)
Perusahaan Negara/Daerah sebagai kekayaan
negara/daerah yang dipisahkan adalah salah satu ruang
lingkup Keuangan Negara
APBN dan APBD
• APBN adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan
Negara yang disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat (UU
17/2003 Pasal 1 angka 7, UU 11/2010 Pasal 1 angka 1)
• Pemerintah Pusat mengajukan Rancangan Undang-undang
tentang APBN, disertai nota keuangan dan dokumendokumen pendukungnya kepada Dewan Perwakilan Rakyat
pada bulan Agustus tahun sebelumnya. (UU 17/2003 Pasal
15 ayat 1)
• APBN yang disetujui oleh DPR terinci sampai dengan unit
organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja. (UU
17/2003 pasal 15 ayat 5)
• APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan
daerah yg disetujui oleh DPRD (Pasal 1 angka 8)
• Pemerintah Daerah mengajukan Rancangan Peraturan
Daerah tentang APBD, disertai penjelasan dan dokumendokumen pendukungnya kepada DPRD pada minggu
pertama bulan Oktober tahun sebelumnya. (Pasal 20 ayat
1)
• APBD yang disetujui oleh DPRD terinci sampai dengan unit
organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja.
(Pasal 20 ayat 5)
• APBN/APBD mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan,
pengawasan, alokasi, distribusi, dan stabilisasi. (Pasal 3 ayat
4).
Format dan Struktur APBN/APBD
1. APBN terdiri atas anggaran pendapatan dan
hibah, anggaran belanja, dan pembiayaan.
2. Pendapatan negara terdiri atas penerimaan
pajak, penerimaan bukan pajak, dan hibah.
3. Belanja negara dipergunakan untuk keperluan
penyelenggaraan tugas pemerintahan pusat
dan pelaksanaan perimbangan keuangan
antara pemerintah pusat dan daerah.
4. Belanja negara dirinci menurut organisasi,
fungsi, dan jenis belanja
STRUKTUR APBN
Pendapatan Negara dan Hibah
 Pendapatan Negara
 Hibah
-
Belanja Negara
 Belanja Pemerintah Pusat
 Transfer ke Daerah
=
Surplus/Defisit Anggaran
Pembiayaan
Pendapatan Negara
• UU 17/2003 Pasal 1 angka 13
Pendapatan negara adalah hak pemerintah
pusat yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih.
• UU Nomor 10 Tahun 2010
Anggaran Pendapatan Negara dan Hibah
• Penerimaan perpajakan, terdiri dari :
- pajak dalam negeri dan
- pajak perdagangan internasional
• Penerimaan Negara Bukan Pajak terdiri dari:
- penerimaan sumber daya alam,
- bagian pemerintah atas laba badan usaha milik
Negara - penerimaan negara bukan pajak lainnya
• Penerimaan Hibah
Penerimaan Negara
• UU 17/2003 Pasal 1 angka 9
Penerimaan negara adalah uang yang
masuk ke kas negara.
• UU 17/2003 Pasal 3 ayat 5 dan 6
Semua penerimaan yang menjadi hak dan
pengeluaran yang menjadi kewajiban negara
(daerah) dalam tahun anggaran yang
bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN
(APBD).
Belanja Negara
• UU 17/2003 Pasal 1 angka 14
Belanja negara adalah kewajiban pemerintah
pusat yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih.
• UU 10/2010
Anggaran Belanja Negara
• Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dikelompokkan
menurut:
- organisasi/bagian anggaran,
- fungsi dan belanja
- jenis belanja
• Anggaran Belanja ke Daerah terdiri dari:
- dana perimbangan dan
- otonomi khusus dan dana penyesuaian
Pengeluaran Negara
• UU 17/2003 Pasal 1 angka 12
Pengeluaran negara adalah uang yang keluar dari
kas negara.
• UU 17/2003 Pasal 3 ayat 5 dan 6
Semua penerimaan yang menjadi hak dan
pengeluaran yang menjadi kewajiban negara
(daerah) dalam tahun anggaran yang
bersangkutan harus dimasukkan dalam APBN
(APBD).
Surplus Anggaran
• UU Keuangan Negara Pasal 3 ayat 7
– Surplus penerimaan negara/daerah dapat digunakan
untuk membiayai pengeluaran negara/daerah tahun
anggaran berikutnya.
• Pemerintah Pusat dapat mengajukan rencana penggunaan
surplus anggaran kepada Dewan Perwakilan Rakyat.
• Penggunaan surplus penerimaan negara/daerah adalah:
– untuk membentuk dana cadangan atau
– Penyertaan pada Perusahaan Negara/Daerah
harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari
DPR/DPRD
Defisit Anggaran
• UU 17/2010 Pasal 12 ayat 3
Dalam hal anggaran diperkirakan defisit,
ditetapkan sumber-sumber pembiayaan untuk
menutup defisit tersebut dalam UU tentang
APBN/Perda ttg APBD.
• UU 10/2010 Pasal 1 angka 30
Pembiayaan Negara
• Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang
perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran
yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun tahuntahun anggaran berikutnya. (UU 17/2003
Pasal 1 angka 17)
Tahun Anggaran
• Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun,
mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
• UU 10/2010 Pasal 1 angka 50
Terima Kasih
Download