permasalahan - Ditjen Cipta Karya

advertisement
PERMASALAHAN
1. Jumlah peraturan keuangan banyak
2. Frekuensi perubahan peraturan tinggi
3. Penyimpanan berdasarkan bentuk/jenis peraturan :
 Uu
 Perpu
 PP
Dst
4. Sulit dalam pencarian peraturan keuangan yang dibutuhkan
MANFAAT
 Pencarian cepat dan mudah
 Untuk mempelajari dan memahami lebih mudah dan cepat
KLASIFIKASI PERATURAN
 Berdasarkan pokok isi peraturan dan
 Bentuk/jenis peraturan
STRUKTUR / FORMAT RINGKASAN
1. Pendahuluan
 Latar belakang / dasar pemikiran
 Keterkaitan dengan peraturan sebelumnya
2. Pokok-pokok isi
 Gambaran pokok-pokok isi peraturan
3. Ringkasan
 Rincian ringkas dari pokok-pokok isi peraturan
1
RINGKASAN
UU No.17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN NEGARA
A. Pendahuluan
Uu no.17/2003 tentang keuangan negara dimaksudkan untuk
menggantikan :
 Indische Comftabiliteitswet (ICW) stbl. 1925 no. 448
 Indische Bedrijevnwet (IBW) stbl. 1927 no 419 jo stbl 1936 no 445
 Reglement voorhet Administratif Beheer (RAB) stbl. 1933 no 381
Yang disusun pada masa pemerintahan kolonial hindia belanda dan
tidak sesuai lagi dengan perkembangan sistem kelembagaan negara
dan pengelolaan keuangan pemerintah negara Republik Indonesia
berdasarkan uud 1945
F. UU no 17/2003 merupakan reformasi sistem pengelolaan
keuangan negara yang meliputi :
 Reformasi penyusunan dan penetapan anggaran
 Reformasi pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
anggaran
 Reformasi pengawasan anggaran (audit)
B. Pokok-pokok isi / sistimatika
I. Ketentuan umum
II. Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara
III. Penyusunan dan penetapan APBN/APBD
IV. Hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan Bank Sentral,
pemerintah dasar/ lembaga agung
V. Hubungan keuangan antara pemerintah dan perusahaan
negara/dasar/swasta serta badan pengelola dana masyarakat
VI. Pelaksanaan APBN/APBD
VII. Pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD
VIII. Ketentuan pidana sanksi administrasi dan ganti rugi
IX. Ketentuan peralihan
X. Ketentuan penutup
C. RINGKASAN ISI
I. Ketentuan umum
1. Pengertian keuangan negara dilihat dari segi :
 Objek
: semua hak, kewajiban, dan perubahannya
Yang dapat dimiliki dalam uang
 Subjek
: oleh negara, pemerintah pusat, daerah,
perusahaan negara / daerah dan badan
lain
 Proses
: dimulai dari perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pertanggungjawaban
2
 Tujuan
: dalam rangka mewujudkan tujuan
Bernegara
2. Lingkup keuangan negara :
a. Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan
mengedarkan uang dan melakukan pinjaman
b. Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas
layanan umum pemerintahan negara dan membayar
tagihan pihak ketiga
c. K
d. Pengeluaran negara/dasar
e. Kekayaan negara / dasar berupa uang, surat berharga,
piutang, barang, hak-hak lain yang dapat dinilai dengan
uang termasuk kekayaan yang dipisahkan pada
perusahaan negara/ dasar
f. Kekayaan pihak lain yang dikuasai pemerintah dengan
rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan atas
kepentingan umum
g. Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan
fasilitas yang di… pemerintah
3. Prinsip-prinsip pengelolaan keuangan negara
 Akuntabilitas berdasarkan hasil kepada lembaga legislatif
dan publik
 Keterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara
 Profesionalitas
 Proporsionalitas
 Pemeriksaan keuangan oleh badan … yang luas … dan
mandiri
II. Kekuasaan atas pengelolaan keuangan negara
1. Pengaturan kekuasaan atas keuangan negara
a. Presiden
: Pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan
negara
b. Menteri Keuangan : pengelola fiskal dan wakil pemerintah
dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan
c. Menteri / pimpinan lembaga : Pengguna anggaran/
pengguna barang kementrian negara/lembaga
d. Gubernur/ bapak walikota : pengelola keuangan daerah dan
wakil pemerintah dasar dalam kepemilikan kekayaan dasar
yang dipisahkan
2. Tugas fiskal MENKEN
 Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi waktu
 Menyusun rancangan APBN dan perubahannya
 Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran
 Melakukan perjanjian internasional di bidang keuangan
 Memungut penerimaan negara sesuai uu
 Menyelenggarakan …
3


3.
Menyusun laporan keuangan negara
Melaksanakan tugas lain-lain bidang fiskal
Tugas Menteri pengguna anggaran
 Menyusun rancangan anggaran kementrian
 Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
 Melaksanaan anggaran
 Melaksanakan pemungutan PNPB dilingkungannya
 Mengelola aset, piutang, dan utang dilingkungannya
 Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementrian
yang dipimpinnya
 Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai uu
III. PENYESUAIAN DAN PENETAPAN APBN/APBD
1. Penyusunan APBN
a. Proses penyusunan APBN
 Pemerintah menyampaikan pokok-pokok kebijakan fiskal
dan kerangka ekonomi makso… kepada DPR
 Pemerintah bersama DPR menyepakati kerangka ekonomi
makoo.. dan pokok-pokok kebijakan fiskal
 Pemerintah bersama DPR membahas kebijakan umum
dan prioritas anggaran
 Menteri / pimpinan lembaga menyusun rencana kerja
dan anggaran konstitusi/lembaga
 Menteri/pimpinan lembaga bersama DPR membahas
rencana kerja dan anggaran kementerian/lembaga dalam
pembicaraan pendahuluan rancangan APBN
 Penyusunan RUU APBN dan nota keuangan beserta
dokumen pendukungnya …
 Pembahasan RUU APBN oleh pemerintah
 Pengesahan APBN oleh DPR
b. Format APBN
APBN terinci sampai dengan unit organisasi, fungsi,
program, kegiatan, dan jenis …
c. Pendekatan Penyusunan anggaran
 Penganggaran dengan perspektif … menengah (Hedium
Term Ekspendituse Framework)
 Penganggaran terpadu (Unifud Budget)
 Penganggaran berbasis kinerja (Performance Budget)
d. Konstitusi Belanja
Menggunakan konstitusi menurut fungsi dan jenis
Menurut fungsi :
 Pelayanan umum
 …
 Ketertiban dan keamanan
 Perumahan dan fasilitas umum
 Kesehatan
 Pariwisata dan budaya
4
 Agama
 Pendidikan
 Perlindungan sosial
Menurut jenis:
 Belanja pegawai
 Belanja barang
 Belanja modal
 Bunga
 Subsidi
 Hibah
 Bantuan sosial
 Belanja lain-lain
2. Penyusunan APBD
 Penyusunan dan … kebijakan umum APBD sejalan dengan
rancangan kerja pemerintah daerah ke DPRD
 Pembahasan kebijakan umum APBD oleh pemerintah daerah
bersama DPRD dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD
 Pemerintah daerah bersama DPRD membahas prioritas dan
dan plafon anggaran sementara
 Penyusunan rencana kerja dan anggaran satuan kerja
eprangkata daerah
 Pembahasan rencanakerja dan anggaran oleh DPRD dalam
pembicaraan pendahuluan DPRD
 Penyusunan rancangan peraturan daerah tentang APBD
 Pengajuan rancangan peraturan daerah tentang APBD
disertai penjelasan dokumen pendukungnya ke DPRD
 Pembahasan rancangan peraturan daerah tentang APBD oleh
DPRD
 Persetujuan DPRD atan APBD terinci sampai dengan unik
organisasi, fungsi, program kegiatan dan jenis belanja.
IV.
HUBUNGAN KEUANGAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN BANK SENTRAL,
PEMERINTAH DAERAH, PEMERINTAH/ LEMBAGA ASING
1. Pemerintah pusat dan bank sentral berkoordinasi dalam penetapan
dan pelaksanaan kebijakan fiskal dan moneter
2. Pemerintah pusat dengan persetujuan DPR dapat memberi
pinjaman/hibah kepada Pemerintah daerah atau sebaliknya
3. Pemerintah Daerah dengan persetujuan DPRD dapat memberi
pinjaman kepada atau menerima pinjaman dari daerah lain dengan
persetujuan DPRD
4. Pemerintah Pusat dengan persetujuan DPR dapat memberi
hibah/pinjaman kepada atau menerima hibah/pinjaman dari
Pemerintah/lembaga asing
5. Pinjaman/hibah yang diterima Pemerintah Pusat dapat diterus
pinjamkan kepada Pemerintah Daerah/Perusahaan Negara/Daerah
VII.
PELAKSANAAN ANGGARAN
5
a. Pelaksanaan UU APBN dituangkan dalam Keputusan Presiden
b. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA) disusun kementerian/lembaga
sesuai UU APBN
c. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DIPA) disahkan oleh Menteri
Keuangan oleh BUN
d. Adanya pemisahan pemegang fungsi administratif dan pemegang
fungsi pembayaran dalam pelaksanaan anggaran
e. Menteri Teknis adalah pemegang kekuasaan administratif dengan
kewenangan
 Pembuatan komitmen/kontrak (SPK)
 Pengerjaan dan pembebanan (SPP)
 Permintaan pembayaran (SPD)
f. Menteri Keuangan selaku BUN pemegang fungsi pembayaran dengan
kewenangan :
 Pengujian
 Pencairan dana (SP2D)
g. Pemerintah Pusat menyampaikan dan membahas bersama DPR
Laporan Realisasi Semester Pertama APBN dan prognosis untuk 6 bulan
berikutnya
h. Penyesuaian APBN dengan perkembangan/perubahan dibahas bersama
DPR dan Pemerintah Pusat
i. Perubahan APBN dilakukan bila terjadi :
 Perkembangan ekonomi makro
 Perkembangan pokok-pokok kebijakan fiskal
VIII
PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN
a. BUN tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN berupa laporan
keuangan yang telah diperiksa Bapeka disampaikan ke DPR paling
lambat 6 (enam) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
b. Laporan Keuangan berisi :
 Laporan realisasi APBD
 Neraca
 Laporan arus kas
 Catatan atas laporan keuangan
c. Diagram Sistem Akuntansi dan Pelaporan
6
Laporan
Realisasi
Anggaran
Menteri
Teknis
Sistem
Akuntansi
Instansi
Neraca
Catatan Atas
Laporan
Realisasi
Anggaran &
Neraca
Laporan
Realisasi
Anggaran
Neraca
Diperiksa
Bapeka
Laporan Arus
Kas
Laporan Arus
kas
BUN
IX
Sistem
Akuntansi Kas
Umum Negara
Catata Atas
Laporan
Keuangan
Catatan Atas
Laporan Arus
SANKSI PIDANA, SANKSI ADMINISTRASI DAN GANTI RUGI
Kas
1. Sanksi Pidana dan Sanksi Administrasi
a. Ancaman Pidana Penjara dan denda bagi :
 Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota yang
terbukti melakukan penyimpangan kebijakan yang telah
ditetapkan dalam UU APBN/Perda APBD
 Pimpinan Unit Organisasi Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang melakukan penyimpangan kegiatan
anggaran yang telah ditetapkan dalamU APBN/Perda APBD
b. Presiden memberi sanksi administratif kepada pegawai negeri dan
pihak-pihak lain yang tidak memenuhi kewajiban sesuai ditentukan
UU ini.
2. Ganti Rugi
a. Setiap pejabat negara dan pegawai negeri bukan bendahara yang
melanggar hukum atau melalaikan kewajibannya langsung atau
tidak langsung yang merugikan keuangan negara diwajibkan
mengganti kerugian dimaksud.
b. Setiap bendahara :
 Wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada
Bapeka
7
 Bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian keuangan
negara yang berada dalam pengurusannya
c. Ketentuan mengenai penyelesaian kerugian negara diatur dalam U
mengenai perbendaharaan negara
VIII
KETENTUAN PERALIHAN
 Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuhan pendapatan dan
belanja berbasis akrual dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5
(lima) tahun. Selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan
belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan
pengukuran berbasis kas.
 Batas waktu penyampaian laporan keuangan oleh Pemerintah
pusat/daerah, demikian pula penyelesaian pemeriksaannya oleh
Bapeka berlaku mulai APBN/APBD tahun 2006
IX
KETENTUAN PENUTUP
 Ketentuan pelaksanaan UU KN sudah selesai selambat-lambatnya 1
(satu) tahun sejak UU KN diundangkan
 Pelaksanaan penataan sudah selesai dalam waktu 2 (dua) tahun
8
Download