6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kesejahteraan 1. Pengertian

advertisement
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesejahteraan
1.
Pengertian Kesejahteraan
Dari hasil Pre-Confrence Working for the 15th international confrence of
social welfare.kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha sosial yang terorganisir
dan memiiki tujuan utama untuk meningktakan taraf hidup masyarakat berdasarkan
konteks sosialnya. Didalamnya juga tercakup pula unsur kebijakan dan pelayanan
dalam arti luas yang terkait dala berbagai kehidupan dalam masyarakat seperti
pendapatan, jaminan sosial, kesehatan, perumahan, pendidikan, rekreasi budaya, dan
lain sebagainya (Sulistiati, 2004: 25 dalam Huda, 2009 : 73).
Kesejahteraan keluarga adalah suatu kondisi dinamis keluarga dimana
terpenuhi semua kebutuhan : fisik materil, mental spritual dan sosial yang yang
memungkinkan keluarga dapat hidup wajar sesuai dengan lingkungannya serta
memungkinkan anak-anak tumbuh kembang dan memperoleh perlindungan yang
diperlukan untuk membentuk sikap mental dan kepribadian yang mantap dan matang
sebagai sumber daya manusia yang berkualitas (BKKBN, 2002).
Fungsi Keluarga Sejahtera terdiri dari :
a.
Fungsi Keagamaan
Agama adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia yang ada sejak dalam
kandungan. Keluarga adalah tempat pertama seorang anak mengenal agama. Keluarga
juga dapat menanamkan dan menumbuhkan serta mengembangkan nilai-nilai agama,
sehingga anak menjadi manusia yang berakhlah baik dan bertaqwa.
6
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
b. Fungsi Sosial Budaya
Manusia adalah makhluk sosial. Ia bukan hanya membutuhkan orang lain.
Setiap keluarga tinggal disuatu daerah dengan memiliki kebudayaan sendiri. Keluarga
sebagian dari masyarakat diharapkan mampu mempertahankan dan mengambangkan
sosial budaya setempat. Disamping itu keluarga juga mampu menanamkan rasa
memiliki terhadap budaya daerahnya tetapi berlebih-lebihan, sehingga ia mampu
menghargai perbedaan budaya harus disajdikan rahmat bukan dijadikan bahan ejekan
yang menyebabkan terjadinya permusuhan dan perpecahan.
c.
Fungsi Cinta Dan Kasih Sayang
Mendapatkan cinta dan kasih sayang adalah hak anak dan kewajiban orangtua
untuk memenuhinya. Dengan kasih sayang orangtua, anak belajar bukan hanya
menyayangi yang lainnya tetapi belajar menghargai orang lain. Membimbing dan
mendidik mendidik anak dengan penuh cinta kasih akan membuat anak berkembang
menjadi anak yang lembut penuh kasih sayang dan bijaksana.
d. Fungsi Perlindungan
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat berlindug bagi anggota keluarga.
Dalam hal dimaksdukan keluarga harus memberikan rasa aman, tenang dan tentram
bagi anggota keluarganya. Dalam ajaran islam bahwa salah satu tujuan pernikahan
adalah diperolehnya rasa aman, tenang dan tentram.
e.
Fungsi Reproduksi
Salah satu tujuan perkawinan adalah melestarikan keturunan, karena itu
perkembangan suatu keturunan bagi suatu kelarga akan mengurangi kebahagiaan
bahkan menjadi sebab penderitaan batin bagi keluarga.
7
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
f.
Fungsi Sosialisasi Dan Pendidikan
Orangtua adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Keluarga
selain berfungsi sebagia pendidik juga sebagai pembimbing dan pendaping dalam
tumbuh kembang anak, baik secara fiisk, mental sosial dan spritual, mendidik anak
adalah kewajibanorangtua. Orang tua wajib mengarahkan anaknya agar mengenal,
mengetahui dan menjalankan kewajibannya.
g.
Fungsi Ekonomi
Pemenuhan kebutuhan berupa sandang pangan dan papan adalah kewajiban
setiap orangtua, tetapi selain itu adalah bagaimana mendorong anggotan keluarganya
untuk hidup sederhana tidak berlebih-lebihan sehingga ia dapat menghargai setiap
jerih payah yang telah dilakukan oleh kedua orang tuanya.
h. Fungsi Lingkungan
Kemampuan keluarga dalam pelestarian lingkungan merupakan langkah yang
positif. Penempatan untuk keluarga sejahtera dalam lingkungan sosial budaya dan
lingkungan alam yang dinamissecara serasi, selaras dan seimbang. Uapaya untuk
pengembangan fungsi keluarga ini dimaksudkan sebagai wahana bagi keluarga agar
dapat mengatualisasikan diri dalam membangun dirinya menjadi keluarga sejahtera
dengan difasilitasi oleh institut masyarkat sebagai lingkungan sosialnya dan dukungan
dari pemerintah. Lingkungan hidup perlu dilestarikan karena baik buruknya
lingkungan berkaitan dengan fungsi kelestarian lingkungan.
8
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
B. Aspek Kesejahteraan
Kesejahteraan merupakan sesuatu yang bersifat obyektif, sehingga ukuran
kesejahteraan bagi setiap individu berbeda atau keluarga berbeda sama lain. Tetapi
pada prinsipnya kesejahteraan berkaitan erat dengan kebutuhan dasar. Apabila
kebutuhan dasar terpenuhi, maka dikatakan bahwa tingkat kesejahteraan individu atau
keluarga tersebut dapat terpenuhi. Sedangkan tidak terpenuhnya kebutuhan dasar,
maka dikatakan bahwa individu atau keluarga tersebut berada dibawah kemiskinan.
Menurut Badan Pusat Statistik (2002), pendapatan per kapita sering digunakan
untuk mengukur tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat. Ekonomi masyarkat yang
makmur ditunjukan oleh pendapatan per kapita yang tinggi, dan sebaliknya ekonomi
masyarkat yang kurang makmur ditunjukan oleh pendapatan per kapita yang rendah.
Tingkat kesejahteraan sosial pada penelitian diukur dengan pedekatan pengamatan
terhadap kondisi pendidikan orangtua, pendapatan, konsumen dan pengeluaran.
Kesejahteraan masyarakat mempunyai aspek yang sangat kompleks oleh sebab
itu tidak mungkin meyajikan data yang mampu mengukur semua aspek kesejahteraan.
Aspek yang digunakan dalam penelitian ini disesuaikan dengan aspek kesejahteraan di
Desa Pekandangan Kecamatan Banjarmangu.
1.
Aspek Yang Mempengaruhi Kesejahteraan
Dalam keluarga sejahtera secara minimal kebutuhan dasarnya dapat terpenuhi,
menurut (BKKBN, 2002) Antara lain :
a.
Pangan
Pangan adalah makanan sehari- hari yang sangat penting untuk pertumbuhan
kesehatan jasmani dan rokhani dalam membentuk keluarga yang sehat, cerdas dan
kuat. Ditinjau dari pangan keluarga sejahtera adalah keluarga yang mampu memnuhi
9
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
kebutuhan pangan, yaitu pada umumnya satu hari makan dua kali atau lebih dan
paling kurang seminggu sekali keluarga menyediakan daging, ikan, telur sebagai lauk
pauk. Jadi dalam keluarga sejahtera dibutuhkan mutu pangan untuk menjamin status
kesehatan keluarga.
b. Sandang
Sandang merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi dan merupakan
kelengkapan hidup manusia maka perlu selalu diusahakan adanya sandang dalam
jumlah yang cukup terpelihara dan sehat. Bagi keluarga kecil, usaha pemenuhan
kebutuhan sandang tidak begitu sulit bila dibandingkan keluarga yang banyak
anaknya, maka keluarga sejahtera ditinjau dari segi sandang adalah keluarga yang
mampu memenuhi sandang secara baik, yaitu memiliki pakaian yang berbeda saat
dirumah bekerja sekolah dan bepergian.
c.
Perumahan
Perumahan berfungsi sebagai tempat berteduh dan berlindung serta dapat
memberikan rasa hidup tentram, aman dan bahagia. Oleh sebab itu perlu dusahakan
perumahan yang memenuhi kesehatan teratur lingkungan untuk meningkatkan rasa
bahagia, tentram dan mutu hidup. Keluarga sejahtera adalah keluarga yang memenuhi
kebutuhan perumahan, ini sesuai dengan persyaratan yang memadai yaitu setiap
rumah ditempati kurang dari 8 orang.
d. Kesehatan
Kesehatan adalah syarat untuk kebahagiaan hidup, karena iti perlu dihayati
bagaimana cara memelihara kesehatan itu baik pribadi maupun keluarga sampai
10
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
kesehatan lingkungan. Keluarga sejahtera secara kesehatan adalah keluarga yang
mampu memenuhi kebutuhan kesehatan dengan mandiri.
e.
Pendidikan
Untuk membentuk manusia seutuhnya berdasarkan pancasila, meliputi
pendidikan dalam lingkungan keluarga merupakan kewajiban orang tua terhadap
anak-anaknya. Medidik anak yang sedikit lebih mudah dari pada abanyak mendidik
anak banyak. Keluarga yang mampu menempuh pendidikan dasar 9 tahun, merupakan
standar terendah dari keluarga sejahtera. Karena keluarga tersebut baru memiliki
syarat minimum pendidikan.
2.
Penggolongan tingkat kesejahteraan masyarakat menurut BKKBN (2002)
Secara rinci keberadaan keluarga sejahtera digolongkan ke dalam lima
tingkatan sebagai berikut :
a.
Keluarga Pra Sejahtera (Pra KS)
Keluarga pra sejarah (Pra KS) yaitu keluarga yang belum dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan spritual, pangan,
sandang, papan dan kesehatan, termasuk keluarga pra sejarah.
Kriteria keluarga pra sejarah (sangat miskin) adalah belum dapat memenuhi
salah satu atau lebih indikator yang meliputi :
1) Indikator ekonomi
a) Makan dua kali atau lebih sehari
b) Memiliki pakaian yang berbeda untuk aktivitas (misalnya dirumah, bekerja
sekolah dan berpergian).
c) Bagian terluas lantai rumah bukan dari tanah
11
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
2) Indikator Non – ekonomii
a) Melaksanakan ibadah
b) Bila anak sakit dibawa kesarana kesehatan
b. Keluarga sejarah 1 (miskin)
Keluarga sejahtera 1 (miskin ) yaitu keluarga –keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memnuhi
kebutuhan sosial psikologisnya (sociopsycological needs). Seperti kebutuhan
pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal
dan transportasi.
Kriteria keluarga sejahtera 1 (miskin) adalah keluarga yang karena alasan
ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu atau lebih indikator meliputi :
1) Indikator ekonomi
a) paling kurang sekali seminggu keluarga makan daging atau ikan atau telor
b) setahun terakhir seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu
setel pakaian baru
c) luas lantai rumah paling kurang 8m² untuk tiap penghuni.
2) Indikator Non ekonomi
a) Ibadah teratur
b) Sehat tiga bulan terakhir
c) Punya penghasilan tetap
d) Usia 10 -60 tahun dapat baca tulis huruf latin
e) Usia 6 – 15 tahun bersekolah
f)
Anak lebih dari 2 orang BerKB
12
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
c.
Keluarga sejahtera 2 (KS II)
Adalah keluarga yang karena alasan ekonomi tidak dapat memenuhi salah satu
atau lebih indikator meliputi :
1) Memiliki tabungan keluarga
2) Makan bersama sambil berkomunikasi
3) Mengikuti kegiatan masyarakat
4) Rekreasi bersama (6bulan sekali)
5) Meningkatkan pengetahuan agama
6) Memperoleh berita dari surat kabar, radio, TV, dan majalah
7) Menggunakan sarana transportasi
d. Keluarga sejahtera 3 (KS III)
Keluarga sejarah 3 (KS III)yaitu keluarga – keluarga yang telah dapat
memenuhi kebutuhan dasar, sosial psikologi dan pengembangan keluarganya, tetapi
belum dapat memberikan sumbangan yang teratur bagi masyarakat. Seperti
sumbangan materi, dan berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan.
Kriteria keluarga sejahtera III Plus yaitu sudah dapat memenuhi beberapa
indikator meliputi :
1) Aktif memberikan sumbangan secara teratur dengan sukarela memberikan
sumbangan materi untuk kegiatan sosial.
2) Ada
anggota
keluarga
secara
aktif
sebagai
pengurus
perkumpulan
sosial/yayasan/instusi masyarakat.
13
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
C. Pendidikan Anak
1.
Pengertian Pendidikan Anak
Menurut ihsan (2010 :1) ilmu pendidikan ialah yang menyelidiki merenungkan
tentang gejala-gejala perbuatan mendidik. Isitilah ini berasal dari kata “pedagogia”
(yunani) yang berate pergaulan dengan anak-anak. Sedangkan yang sering digunakan
istilah pedagogos adalah seorang pelayan bujang pada zaman yunani kuno uang
pekerjaan mengantar dan menjeput anak-anak sekolah. Paedagogos berasal dari kata
paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin).
Perkataan pedagogos yang awal mulanya beerati pelayanan kemudian berubah
menjadi pekerjaan mulia, Karena pengertian pedagogo dari pedagogos berati seorang
yang tugasnya membimbing anak didalam pertumbuhannya kedaerah yang berdiri
sendiri dan bertanggung jawab.
Menurut (Hadi, 2008:22). Orang dewasa yang bertanggung jawab atas
pendidikan anak itu adalah :
a.
Orangtua(ayah ibu), menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya.
Orangtua sebagai pendidik adalah kodrati. Begitu sepasang suami istri dikarunia
anak, begitu pula sebutan orang tua sebagai pendidik diberikan dengan kesadaran
yang mendalam disertai rasa cinta kasih sayang orang tua mengasuh dan
mendidik anaknya dengan penuh tanggung jawab. Orang tua sering disebut
sebagai pendidik kodrat atau pendidik asli dan berperan dalam lingkungan
pendidikan informal atau keluarga.
b.
Pengajar atau guru disekolah yang disebut pendidik karena jabatannyaatau karena
keahliannya, maka dinamakan pendidik formal atau disekolah. Guru sering pula
disebut dengan pendidik pembantu, karena guru menerima limpahan sebagaian
tanggung jawab orang tua atau menolong dan membimbing anaknya.
14
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
2.
Tingkat pendidikan anak
Menurut ihsan (2010:22) tingkat pendidikan atau jenjang pendidikan
merupakan tahap pendidikan yang berkelanjutan, yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangaan peserta didik, tingkat kerumitan bahan pengajaran dan cara
menyajikan bahan pengajaran. Jenjang pendidikan sekolah terdiri dari pendidikan
dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Disamping jenjang pendidikan itu
dapat diadakan pendidikan pra sekolah yang tidak merupak pra syarat untuk
memasuki pendidikan dasar.
a.
Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan
ketrampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan dalam masyarakat, serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah. Pendidikan
dasar pada prinsispnya pendidikan yang memberikan bekal dasar bagi perkembangan
kehidupan baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat.
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik
menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan hubungan
timbal balik dengan lingkungan sosial budaya, dan alam sekitar, serta dapat
menegembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi.
c.
Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk
menjadi anggota masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tinggi yang bersifat
akademik dan atau profesional sehingga dapat menerapkan, mengembangkan dan
15
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam rangka pembangunan
nasional dan meningkatkan kesejahteraan manusia (Kepmendikbud No.0186/P/1984).
Menurut (Yusuf,1982:25-34) memahami lingkungan-lingkungan pendidikan,
pendidikan adalah merupakan suatu proses yang berkelanjutan secara terus menerus.
Sebagai suatu proses, pendidikan itu berlangsung dalam macam-macam situasi dan
lingkungan. Secara mencasar dapat dikatakan bahwa lingkungan pendidikan itu dapat
diklasifikasikan menjadi :
1) Lingkungan Keluarga
Keluarga adalah merupakan kesatuan-kesatuan kemasyarakatan yang paling
kecil. Dengan demikian jelaslah bahwa lingkungan keluarga adalah merupakan
lingkungan pendidikan yang pertama dalam membentuk pribadi anak didik. Dalam
lingkungan ini anak dimulai dibina dan dilatih fisik, mental, sosial dan bahasa serta
ketrampilannya, ia mulai dilatih berjalan, berlari dan sebagainya, ia mulai meraba dan
selanjutnya berbicara. Pada waktunya yang bersamaan mereka juga bergaul dengan
teman sebayanya. Ia mulai dikenalkan dengan tata karma kehidupan dalam keluarga
dan masyarakat.
2) Lingkungan Sekolah
Jelaslah bahwa peranan dan fungsi sekolah yang pertama-tama ialah
membantu keluarga dalam pendidikan anak-anaknya disekolah. Sekolah, guru dan
tenaga pendidik lainnya melalui wewenang hukum yang dimiliknya berusaha
melaksanakan tugas kedua yaitu memberikan pengetahuan, ketrampilan dan sikap
secara lengkap sesuai pula dengan apa yang dibutuhkan oleh anak-anak mendapatkan
pendidikan informal dengan terkait kepada tata aturan tertentu, maka setelah mereka
datang kesekolah kepada mereka diperkenalkan tata karma, peraturan dan disiplin
sekolah.
16
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
3) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat adalah merupakan lingkungan ketiga dalam proses
pembentukan kepribadian anak-anak sesuai dengan keberadaannya. Pada lingkungan
keluarga telah dikemukakan peranannya dalam pembentuk anak-anak, demikian juga
lingkungan sekolah. Lingkungan masyarakat akan memberikan sumbangan yang
sangat berarti dalam diri anak, apabila diwujudkan dalam proses dan pola yang tepat,
tidak semua ilmu pengetahuan, sikap, ketrampilan maupun perfomans dapatdapat
dikembangkan oleh sekolah ataupun dalam keluarga. Karena keterbatasan dana
kelengkapan lembaga tersebut. Kekurangan yang dirasakan akan dapat diisi dan
dilengkapi oleh lingkungan masyarakat dalam membina pribadi anak didik atau
individual secara utuh dan terpadu.
D. Petani
Petani adalah seseorang yang bergerak dalam pertanian, yaitu dengan cara
melakukan pengolahan tanah dengan tujuan menumbuhkan dan memeliara tanaman
(seperti padi, jagung, buah bunga dll) dengan harapan memperoleh hasil dari tanaman
tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain, untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Setiap orang bisa menjadi petani (asalkan
punya sebidang tanah ataua lebih), walau dia sudah mempunyai pekerjaan bukan
sebagai petani. Maksudnya kalimat tersebut bukan berarti pemilik tanah harus
mencangkul atau mengolah sendiri tanah miliknya, tetapi bekerja sama dengan petani
tulen untuk bercocok tanam di tanah pertanian miliknya. Apabila ini diterapkan, berati
pemilik tanah telah memberikan lapangan pekerjaan kepada orang lain walaupun
hasilnya tidak banyak.
17
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
A. Penelitian Yang Relevan
Tabel 2.1 Perbandingan Penelitian Sebelumnya Dengan Penelitin
No.
1
Trisna Wulaningtyas
Penulis
(2015)
Judul
Kajian kesejahteraan
pengrajin batu bata
terhadap pendidikan
anak di desa tunjung
kecamatan jatilawang
kabupaten bnyumas.
Tujuan
Untuk
mengetahui
keterkaitkan
antara
kesejahteraan dengan
tingkat
pendidikan
anaknya
Metode
Random sampling.
Angket (kuesioner)
Hasil
Kesejahteraan
pengrajin batu bata di
desa tunjung sangat
rendah.
Dan
pendidikan
anak
sangat rendah
2
Teguh Santosa
(2015)
Kajian
tingkat
kesejahteraan penambang
batu
gamping
dan
pendidikan anak di desa
darmakradenan kecamatan
ajibarang
kabupaten
banyumas
Untuk mengetahui tingkat
kesejahteraan penambang
batu gamping dan untuk
menhgetahui
tingkat
pendidikan
anak
penambang batu gamping
di desa darmakredanan
kecamatan
ajibarang
Kabupaten Banyumas.
Pengambilan
dengan
sampel teknik angket, dan
dokumentasi. analisi data
menggunakan
table
frekuensi dan tabulasi
silang.
Adanya sebuah hubungan
positif antara kesejahteraan
dengan pendidikan anak
pada tingkat atau kategori
tinggi yaitu didapat sebesar
0.01 yang lebih kecil dari
0,05 didesa darmakredanan
kecamatan
ajibarang
kabupaten banyumas
3
Intan Indra Natalia
(2016)
Kajin
tingkat
kesejahteraan
dan
pendidikan anak petani
salak pondoh di Desa
Pekandangan Kecamatan
Banjarmangu Kabupaten
Banjarnegara.
Mengetahui
kesejahteraan
dan
pendidikan anakk petani
salak pondoh di Desa
Pekandangan Kecamatan
Banjarmangu Kabupaten
Banjarnegara.
Pengambilan
dengan
sampel teknik angket,
dan dokumentasi. analisi
data menggunakan table
frekuensi dan tabulasi
silang.
Kesejahteraan
petani
salak
pondoh
desa
pekandangan
adalah
kategori
III
yaitu
berjumlah 32 orang 68%.
Tingkat pendidikan anak
petani salak pondoh tidak
berpengaruh
terhadap
kesejahteraan
petani
salak
pondoh
dan
hasilnya negatife.
Sumber : Trisna Wulaningtyas (skripsi 2015), Teguh Santoso (skripsi 2015)
18
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
B. Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Diagram Alir Kerangka Pikir.
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir diatas maka disusun sebagai berikut tingkat
kesejahteraan petani salak pondok di Desa Pekandangan lebih dari >50% termasuk
dalam kriteria keluarga sejahtera III Dan kesejahteraan hanya mampu mempengaruhi
pendidikan anak sebesar 1% dan hanya 99% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti. Tidak ada pengaruh yang signifikan kesejahteraan terhadap
pendidikan anak.
19
Kajian Tingkat Kesejahteraan…, Intan Indra Natalia, FKIP UMP, 2016
Download