BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Teoritik 1. Kemampuan Berpikir

advertisement
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teoritik
1.
Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
a. Pengertian Berpikir Kreatif
Proses berpikir merupakan urutan kejadian mental yang terjadi
secara alamiah atau terencana dan sistematis pada konteks ruang, waktu,
dan media yang digunakan, serta menghasilkan suatu perubahan terhadap
objek yang mempengaruhinya. Proses berpikir merupakan peristiwa
mencampur, mencocokan, menggabungkan, menukar, dan mengurutkan
konsep-konsep,
persepsi-persepsi,
dan
pengalaman
sebelumnya
(Kuswana, 2011).
Kreativitas merupakan istilah yang banyak digunakan baik di
lingkungan sekolah maupun di luar sekolah. Pada hakikatnya, pengertian
kreatif berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang
menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang
telah ada. Menurut Sudarma (2013) kreativitas berasal dari kata ‘to
create’ artinya membuat, dengan kata lain kreativitas adalah kemampuan
seseorang untuk membuat sesuatu, apakah itu dalam bentuk ide, langkah,
atau produk.
6
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
7
Menurut Sudarma (2013), kreativitas dapat ditinjau dari empat
aspek, yaitu :
1) Kreativitas dimaknai sebagai sebuah kekuatan atau energi (power)
yang ada dalam diri individu. Energi ini menjadi daya dorong bagi
seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara atau untuk
mendapatkan hasil yang terbaik. Dengan kata lain, masalah kreativitas
ini dapat dimaknai sebagai sebuah energi atau dorongan dalam diri
yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan tertentu.
2) Kreativitas dimaknai sebagai sebuah proses. Kreativitas adalah proses
mengelola informasi, melakukan sesuatau atau membuat sesuatu.
Kreativitas adalah suatu proses yang tercermin dalam kelancaran,
kelenturan (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam berpikir.
3) Kreativitas adalah sebuah produk. Penilaian orang lain, terhadap
kreativitas seseorang akan dikaitkan dengan produknya. Maksudnya
dari produk ini, bisa dalam pengertian produk pemikiran (ide), karya
tulis, atau produk dalam pengertian barang.
4) Kreativitas dimaknai sebagai person. Kreatif ini, tidak dialamatkan
pada produknya, pada prosesnya, atau pada energinya. Kreativitas
dimaknakan pada individunya.
Berdasarkan keempat aspek itu Sudarma (2013) menyimpulkan
bahwa kreativitas adalah kecerdasan yang berkembang dalam diri
individu, dalam bentuk sikap, kebiasaan, dan tindakan dalam melahirkan
sesuatu yang baru dan orisinal untuk memecahkan masalah.
7
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
8
Menurut Schwarts (1996) berpikir kreatif berarti menemukan caracara baru yang lebih baik untuk mengerjakan apa saja. Sedangkan
menurut Yusuf (2011) berpikir kreatif (Creative thinking), yaitu
kemampuan berpikir dengan cara-cara baru dan menemukan pemecahan
masalah secara unik. Kemampuan berpikir bukan berpikir konvergen
(yang menghasilakan satu jawaban benar), tetapi berpikir divergen (yang
menghasilkan banyak jawaban untuk pertanyaan sama). Munandar
(2009) mengatakan berpikir kreatif merupakan kemampuan untuk
memberikan gagasan-gagasan yang baru yang dapat diterapkan dalam
pemecahan masalah. Siswa yang kreatif selalu mempunyai rasa ingin
tahu, ingin mencoba-coba, berpetualang, memiliki banyak ide dan
mampu mengelaborasi beberapa pendapat.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir
kreatif adalah kemampuan yang dimiliki individu untuk memberikan
gagasan-gagasan yang baru dalam memecahkan masalah.
b. Ciri-Ciri Berpikir Kreatif
Munandar (2009) mengatakan bahwa ciri-ciri kemampuan yang
berpikir kreatif yang berhubungan dengan kognisi dapat dilihat dari
kemampuan berpikir lancar, ketrampilan berpikir luwes, ketrampilam
berpikir orisinal, ketrampilan elaborasi, dan ketrampilan menilai.
Penjelasan dari ciri-ciri yang berkaitan dengan ketrampilan-ketrampilan
tersebut diuraikan sebagai berikut:
8
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
9
1) Berpikir lancar (fluency) :
Kemampuan memproduksi banyak gagasan/ jawaban yang
relevan, arus pemikiran lancar.
2) Berpikir luwes (fleksibel) :
Menghasilkan gagasan-gagasan yang seragam. Mampu
mengubah cara atau pendekatan. Arah pemikiran yang berbedabeda.
3) Berpikir orisinal
Memberikan jawaban yang tidak lazim, yang lain dari orang
lain, yang jarang diberikan kebanyakan orang.
4) Berpikir terperinci (elaborasi)
Mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan.
Memperinci detail-detail dan memperluas suatu gagasan.
Karakteristik pemikiran kreatif menurut Guilford berkaitan erat
dengan lima ciri yang menjadi sifat kemampuan berpikir, yaitu: (a)
Kelancaran (fluency) dalam berpikir, (b) Keluwesan (flexibility), (c)
Keaslian (originality), (d) Penguraian (elaboration), (e) Perumusan
kembali (redefinition) yaitu kemampuan untuk mengkaji suatu persoalan
melalui cara dan perspektif yang berbeda dengan apa yang sudah lazim
(Satiadarma, 2003).
c. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis
Berpikir kreatif dalam matematika dapat dipandang sebagai
orientasi tentang instruksi matematika, termasuk tugas penemuan dan
9
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
10
pemecahan masalah. Aktivitas tersebut dapat membawa siswa
mengembangkan pemikiran kreatif dalam matematika.
Krutetski adalah seorang psikologi Rusia yang menandai
kreativitas matematika dalam konteks masalah formal, penemuan,
kebebasan, dan keaslian, Haylock; et all telah menerapkan konsepkonsep dari kelancaran, fleksibilitas, dan keaslian untuk konsep
kreativitas dalam matematika. Sebagai kelengkapan terhadap konsepkonsep ini, Holland menambahkan bahwa pengembangan atau
meningkatan metode-metode dan kepekaan membangun metode-metode
standar. Sedangkan Singh menyatakan bahwa kreativitas matematika
digambarkan seperti proses dari perumusan hipotesis mengenai
penyebab dan mempengaruhi dalam situasi matematika, menguji
hipotesis dan membuat modifikasi-modifikasi dan mengkomunikasikan
hasil akhirnya (Mann, 2005).
Berdasarkan beberapa pengertian yang dikemukakan para ahli di
atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir kreatif matematis
sebagai
kemampuan
matematika
yang
menemukan
meliputi
dan
menyelesaikan
komponen-komponen:
masalah
kelancaran,
kelenturan, keaslian dan elaborasi. Penilaian terhadap kemampuan
kreatif siswa dalam matematika penting untuk dilakukan. Pengajuan
masalah yang menuntut siswa dalam pemecahan masalah sering
digunakan dalam penilaian kreativitas matematika. Tugas-tugas yang
diberikan pada siswa yang bersifat penghadapan siswa dalam masalah
10
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
11
dan pemecahannya digunakan peneliti untuk mengidentifikasi individuindividu yang kreatif.
Merujuk dari ciri-ciri kemapuan berpikir kreatif dan pengertian
kemampuan berpikir kreatif matematis yang disampaikan oleh para ahli,
maka indikator kemampuan berpikir kreatif matematis yaitu:
1) Kelancaran
(fluency)
dalam
berpikir
adalah
kemampuan
memproduksi banyak gagasan.
Siswa dapat memberikan banyak gagasan dalam pemecahan masalah
yang terkait dengan materi pembelajaran matematika.
2) Keluwesan (flexibility) merupakan kemampuan untuk mengajukan
berbagai pendekatan atau jalan pemecahan masalah.
Siswa dapat menyelesaikan permasalahan matematika dengan
beberapa cara.
3) Keaslian (originality) adalah kemampuan untuk melahirkan gagasangagasan asli sebagai hasil pemikiran sendiri.
Siswa dapat menemukan penyelesaian dari masalah matematika
dengan cara sendiri.
4) Penguraian (elaboration) adalah kemampuan untuk menguraikan
sesuatu secara terperinci.
Siswa dapat menguraikan suatu materi pembelajaran matematika
secara terperinci.
11
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
12
2.
Rasa Ingin Tahu
James mendeskripsikan dua jenis rasa ingin tahu. Pertama yaitu suatu
insting atau tanggapan emosional, dimana perhatian dibangun dari melihat
sesuatu yang baru. Kedua, yaitu rasa ingin tahu ilmiah dan mengagumi
dimana otak merespon suatu ketidakselarasan atau suatu celah di dalam
pengetahuan, sama halnya ketika otak merespon apa yang didengarnya.
(Borowske, 2005)
Menurut Mustari (2014) rasa ingin tahu (kuriositas) adalah emosi
yang dihubungkan dengan perilaku mengorek secara alamiah seperti
eksplorasi, investigasi dan belajar. Rasa ingin tahu terdapat pada
pengalaman manusia dan binatang. Istilah itu juga dapat digunakan untuk
menunjukkan perilaku itu sendiri yang disebabkan oleh emosi ingin tahu.
Karena emosi ini mewakili kehendak untuk mengetahui hal-hal baru, rasa
ingin tahu bisa diibaratkan “bensin” atas “kendaraan” ilmu dan disiplin lain
dalam studi yang dilakukan oleh manusia.
Panca indera akan memberikan tanggapan terhadap semua rangsangan
dimana tanggapan itu menjadi suatu pengalaman. Pengalaman yang
diperoleh terakumulasi oleh adanya kuriositas manusia. Pengalaman
merupakan salah satu cara terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan
fakta-fakta. Pengalaman akan bertambah terus seiring berkembangnya
manusia dan hal itu diwariskan kepada generasi-generasi berikutnya.
Rasa ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang menunjukkan upaya
untuk mengetahui lebih dalam tentang sesuatu hal yang dilihat, didengar,
12
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
13
dan dipelajari (Prayitno, 2011). Rasa ingin tahu juga merupakan nilai
karakter utama pada mata pelajaran matematika, karena rasa ingin tahu
merupakan karakter yang paling dekat dengan karakteristik mata pelajaran
matematika.
Dalam deskripsi nilai karakter yang perlu ditanamkan melalui mata
pelajaran matematika di SMP untuk indikator rasa ingin tahu yaitu :
a. Bertanya tentang materi pelajaran yang belum dipahami.
b. Berupaya mencari sumber belajar tentang konsep/masalah yang
dipelajari /dijumpai.
c. Berupaya untuk mencari masalah yang lebih menantang.
d. Aktif dalam mencari informasi yang belum diketahui.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa rasa ingin
tahu adalah sikap atau perilaku yang menunjukkan upaya untuk mengetahui
lebih mendalam atau mengorek suatu hal seperti eksplorasi, investigasi dan
belajar. Ada yang menyebutkan bahwa rasa ingin tahu merupakan bagian
dari kreatifitas. Tetapi, dalam penelitian ini, peneliti menekankan untuk
meneliti keingintahuan siswa dalam mempelajari matematika. Rasa ingin
tahu yang akan diteliti yaitu rasa ingin tahu dari ranah afektif, bukan rasa
ingin tahu dalam berpikir kreatif (ranah kognitif). Jadi, kemampuan berpikir
kreatif matematis dan rasa ingin tahu merupakan hal yang berbeda.
Adapun indikator dari sikap rasa ingin tahu siswa dalam penelitian ini
yaitu :
13
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
14
a. Bertanya tentang materi pelajaran matematika yang belum dipahami.
b. Berupaya mencari sumber belajar tentang konsep/masalah matematika
yang dipelajari /dijumpai.
c. Berupaya untuk mencari masalah matematika yang lebih menantang.
d. Aktif dalam mencari informasi yang belum diketahui tentang pelajaran
matematika.
B. Pokok Bahasan Materi Matematika
Pokok bahasan yang akan diamati dalam penelitian ini adalah materi segi
empat dan segitiga.
Standar Kompetensi (SK)
: Memahami konsep segiempat dan segitiga
serta menentukan ukurannya.
Kompetensi Dasar (KD)
: Menghitung keliling dan luas bangun
segitiga
dan
menggunakannya
segi
empat
dalam
serta
pemecahan
masalah.
Indikator :
1. Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segiempat.
2. Menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segiempat.
3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling
bangun segitiga dan segiempat.
4. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung luas bangun
segitiga dan segiempat.
14
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
15
C. Penelitian Relevan
Daryati (2014) menyatakan bahwa penerapan Problem Based
Learning lebih baik daripada pembelajaran konvensional di SMK N 1
Purbalingga. Dengan melihat uji t dan pengamatan terhadap guru serta siswa
selama pembelajaran berlangsung, penerapan Problem Based Learning ini
dapat mendorong dan memudahkan siswa untuk berpikir kreatif, ini
menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif Problem Based Learning
terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMK N 1 purbalingga.
Ardiyanto (2013) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual dalam
pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan strategi REACT. Hands
on problem solving yang dilakukan dalam pembelajaran selain memberikan
pengalaman juga merangsang rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan nyata.
Hasil penelitian menunjukkan adanya implikasi rasa ingin tahu siswa
terhadap prestasi belajar siswa dan pembelajaran yang dilakukan sejalan
dengan kurikulum 2013, ditujukan melalui kegiatan pembelajaran yang
mengasah ketrampilan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji,
dan mencipta.
Penelitian-penelitian yang disebutkan di atas adalah beberapa
penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti.
Perbedaan antara penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti adalah peneliti hanya akan menggabungkan beberapa variabel
dari beberapa penelitian di atas, yaitu peneliti ingin meneliti tentang
kemampuan berpikir kreatif matematis dan rasa ingin tahu dari siswa.
15
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
16
Perbedaan yang lain yaitu peneliti hanya ingin mendeskripsikan
kemampuan berpikir kreatif dan rasa ingin tahu siswa.
D. Kerangka Pikir
Kemampuan berpikir kreatif adalah
kemampuan yang dimiliki
individu untuk memberikan gagasan-gagasan baru dalam memecahkan
masalah.
Kemampuan
berpikir
kreatif
sangat
diperlukan
dalam
pembelajaran matematika, salah satunya yaitu untuk memudahkan siswa
dalam menyelesaikan dan memecahkan masalah matematika.
Berawal dari rasa ingin tahu, maka siswa akan berupaya untuk
mencari sebanyak mungkin informasi tentang materi pembelajaran yaang
sedang dipelajari, sehingga siswa akan menemukan banyak gagasan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran tersebut.
Beberapa informasi yang didapat siswa dari keingintahuannya dalam
mempelajari materi pelajaran juga akan membantu siswa untuk dapat
memberikan jawaban menurut pendapat dirinya sendiri, bahkan lain dari
yang lain. Dengan adanya rasa ingin tahu yang tinggi juga akan mendorong
siswa untuk mencari masalah yang lebih menantang, dengan demikian siswa
akan dapat mengembangkan ide atau gagasannya dalam pemecahan suatu
masala
16
Deskripsi Kemampuan Berpikir..., Dwi Kurniasih, FKIP UMP, 2015
Download