1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian. Salah satu tempat
yang digunakan untuk menyelenggarakan pendidikan adalah sekolah. Di
sekolah diajarkan berbagai mata pelajaran, salah satunya adalah mata
pelajaran matematika. Mata pelajaran ini merupakan ilmu yang banyak
mendasari ilmu pengetahuan lainnya dan merupakan salah satu mata
pelajaran yang diajarkan pada tiap jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan
dasar hingga pendidikan tinggi.
Belajar matematika berkaitan erat dengan aktivitas proses belajar dan
berpikir, agar mereka mampu memahami konsep-konsep matematika yang
dipelajari serta mampu menggunakan konsep-konsep secara tepat ketika
mereka harus mencari jawaban berbagai soal matematika. Kegiatan atau
proses berpikir yang dijalani agar seseorang mampu menyelesaikan suatu soal
matematika
mempunyai
keterkaitan
dengan
kemampuan
mengingat,
mengenali hubungan diantara konsep-konsep matematika, menyadari adanya
hubungan sebab akibat, hubungan analogi atau perbedaan, yang kemudian
dapat memunculkan gagasan-gagasan original, serta lancar dan luwes dalam
pembuatan keputusan atau kesimpulan secara tepat. Proses ini dibangun sejak
1
Pengaruh Pembelajaran Siklus 7E…, Faizah Istiqomah, FKIP UMP, 2016
2
awal dalam upaya menyelesaikan suatu masalah berlangsung secara sengaja
dan sampai tuntas.
Salah satu tujuan pembelajaran matematika dalam Permendikbud 58
tahun 2014 lampiran III yaitu agar siswa memahami konsep matematika.
NCTM (2000:20) menyatakan bahwa "Conceptual understanding is an
essential in an increasingly technological world, conceptual understanding
even more important". Siswa yang kurang memahami konsep matematika
pada suatu materi akan berdampak pada siswa tersebut dalam aktivitas
pembelajaran. Siswa akan sulit untuk mengklasifikasikan obyek menurut sifat
tertentu, serta siswa akan sulit untuk mentransformasikan suatu konsep
matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Sumarmo (2002:2) juga menyatakan visi pengembangan pembelajaran
matematika untuk memenuhi kebutuhan masa kini yaitu pembelajaran
matematika perlu diarahkan untuk pemahaman konsep dan prinsip
matematika yang kemudian hari untuk menyelesaikan masalah matematika,
masalah dalam disiplin ilmu dan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman konsep juga merupakan salah satu kemampuan yang diharapkan
dalam pembelajaran matematika. Pemahaman konsep diperlukan untuk
memahami arti dari suatu permasalahan. Jika siswa memahami suatu konsep,
dia dapat menyelesaikan suatu soal secara runtut berdasarkan konsep yang
telah dipelajari dan dipahami. Pemahaman konsep membantu siswa untuk
mengingat kembali apa yang mereka pahami dan mencoba untuk
merepresentasikannya kedalam pemikirannya sendiri.
Pengaruh Pembelajaran Siklus 7E…, Faizah Istiqomah, FKIP UMP, 2016
3
Seorang siswa akan mampu memahami konsep matematika dengan
baik jika siswa tersebut bertanggung jawab dan mengetahui cara belajar yang
efisien. Keberhasilan seorang siswa dalam proses memahami sebuah konsep
pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh tingkat intelegensi (IQ) yang
dimilikinya, tetapi dibutuhkan juga kemampuan mengatur dirinya selama
mengikuti proses pembelajaran. Dalam hal ini dibutuhkan pengaturan diri
yang baik dalam belajarnya atau sering disebut dengan regulasi diri. Sebagai
mana yang dikemukakan oleh Bandura (1991: 248 – 287) : “Self-regulation is
a multifaceted phenomenon operating through a number of subsidiary
cognitive processes including sefl-monitoring, standard setting, evaluative
judgment, self-appraisal, and effective self-reaction.”
Perilaku regulasi diri dalam konteks pembelajaran adalah kemampuan
untuk mengatur diri atau pengaturan diri siswa dalam proses belajar.
Kemampuan regulasi diri ini dibutuhkan siswa agar mampu mengatur dan
mengarahkan dirinya sendiri, mampu menyesuaikan dan mengendalikan diri
dalam menghadapi tugas-tugas pembelajaran. Regulasi diri yang baik juga
membantu siswa dalam mengatur, merencanakan, dan mengarahkan dirinya
untuk memahami konsep matematika. Oleh karena itu, dengan adanya
regulasi diri siswa diharapkan lebih bisa menunjukkan perilaku-perilaku atau
usaha yang dapat menunjang keberhasilan dalam pemahaman konsep
matematika.
Proses pembelajaran yang tidak tepat akan menjadikan siswa pasif
dan hilangnya kreativitas untuk menemukan pengetahuan atau apa yang
Pengaruh Pembelajaran Siklus 7E…, Faizah Istiqomah, FKIP UMP, 2016
4
dibutuhkannya untuk dipelajari, sehingga guru diharapkan mengetahui,
memilih, dan menerapkan pembelajaran yang dinilai efektif, sehingga dapat
menciptakan suasana kelas yang kondusif dalam menunjang proses
pembelajaran yang optimal. Perkembangan jaman yang semakin maju
menemukan berbagai inovasi yang akan memenuhi kebutuhan manusia,
seperti halnya dalam bidang pendidikan.
Menurut Wena (2011:170) pembelajaran siklus merupakan salah satu
model dengan pendekatan kontruktivisme. Menurut Suyono dan Hariyanto
(2014:107) kontruktivis percaya bahwa siswa mengkontruksi sendiri
realitasnya atau paling tidak menerjemahkan berdasarkan persepsi tentang
pengalamannya, sehingga pengetahuan individu adalah sebuah fungsi dari
pengalaman sebelumnya. Kegiatan pembelajaran yang melibatkan langsung
peran aktif siswa itu sendiri, akan menjadikan siswa mampu mengatur dirinya
dan memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran siklus 7E ini suatu pembelajaran yang berpusat pada
siswa (student centered). Tahap pelaksanaan dalam pembelajaran siklus 7E
terdiri dari Elicit, Engage, Explore, Explain, Elaborate, Evaluate, dan Extend.
Pembelajaran siklus 7E merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase)
yang di organisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai
kemampuan pemahaman konsep dengan jalan berperan aktif. Menurut
Shoimin (2014:60) dengan menggunakan pembelajaran siklus 7E siswa tidak
hanya mendengar keterangan guru, tetapi dapat berperan aktif untuk menggali
Pengaruh Pembelajaran Siklus 7E…, Faizah Istiqomah, FKIP UMP, 2016
5
serta memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang
dipelajari.
Pembelajaran siklus 7E ini menjadikan siswa belajar mengatur dirinya
sendiri, karena dapat mengajak siswa untuk lebih berperan aktif dan dapat
mengemukakan pengalaman belajarnya secara langsung. Alasan mengapa
memilih pembelajaran siklus 7E karena pembelajaran yang berpusat terhadap
siswa serta didasarkan pada pandangan kontruktivisme dimana pengetahuan
dibangun dari pengetahuan siswa itu sendiri. Sehingga siswa itu yang dapat
meregulasikan dirinya sendiri.
Penggunaan pembelajaran siklus 7E yang dapat meningkatkan
regulasi diri siswa juga dalam tahapannya atau setiap fasenya akan membantu
siswa untuk meningkatkan pemahaman konsep matematika. Siswa yang
memiliki regulasi diri yang baik diduga akan lebih mudah memahami konsep
matematika. Berdasarkan latar belakang tersebut maka akan diteliti
“Pengaruh Pembelajaran Siklus 7E terhadap Kemampuan Pemahaman
Konsep Matematika dan Regulasi Diri Siswa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1.
Apakah kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang
mengikuti pembelajaran siklus 7E lebih baik dibandingkan siswa yang
mengikuti Direct Instruction.
Pengaruh Pembelajaran Siklus 7E…, Faizah Istiqomah, FKIP UMP, 2016
6
2.
Apakah regulasi diri siswa yang mengikuti pembelajaran siklus 7E lebih
baik dibandingkan siswa yang mengikuti Direct Instruction.
3.
Apakah kemampuan pemahaman konsep matematika dan regulasi diri
siswa yang mengikuti pembelajaran siklus 7E lebih baik dibandingkan
siswa yang mengikuti Direct Instruction.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1.
Mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika siswa yang
mengikuti pembelajaran siklus 7E lebih baik dibandingkan siswa yang
mengikuti Direct Instruction.
2.
Mengetahui regulasi diri siswa yang mengikuti pembelajaran siklus 7E
lebih baik dibandingkan siswa yang mengikuti Direct Instruction.
3.
Mengetahui kemampuan pemahaman konsep matematika dan regulasi
diri siswa yang mengikuti pembelajaran siklus 7E lebih baik
dibandingkan siswa yang mengikuti Direct Instruction.
D. Manfaat Penelitian
1.
Bagi Siswa
Penerapan pembelajaran siklus 7E bermanfaat bagi siswa karena
dapat menerima pengalaman belajar yang lebih bervariasi dan siswa
menjadi lebih aktif karena terbentuk dua arah komunikasi (guru-siswaguru) sehingga dapat meningkatan kemampuan pemahaman konsep pada
pembelajaran matematika.
Pengaruh Pembelajaran Siklus 7E…, Faizah Istiqomah, FKIP UMP, 2016
7
2.
Bagi Guru
a.
Memberikan informasi atau gambaran bagi guru matematika dalam
menentukan alternatif model pembelajaran matematika.
b.
Memberikan masukan kepada guru matematika tentang berbagai
kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran siklus 7E.
c.
Memberikan masukkan kepada guru di sekolah tempat penelitian ini
yang dapat digunakan sebagai upaya meningkatkan proses
pembelajaran.
3.
Bagi Sekolah
Dapat dijadikan referensi untuk melakukan bimbingan yang
terkait dengan siswa terutama dalam pembelajaran matematika sehingga
dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.
4.
Bagi Peneliti
Menambah pengalaman peneliti dalam bereksperimen memilih
pembelajaran siklus 7E untuk peningkatan proses pembelajaran.
Pengaruh Pembelajaran Siklus 7E…, Faizah Istiqomah, FKIP UMP, 2016
Download