BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk karakter siswa. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya. Berdasarkan penjelasan tersebutbahwa pendidikan suatu usaha untuk mengembangkan kemampuan siswa melalui proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan proses untuk membantu siswa agar dapat belajar dengan baik. Kegiatan pembelajaran terjadi proses interaksi antara guru dengan siswa. Pembelajaran menurut Susanto (2013: 19) adalah bantuan yang diberikan pendidik agar terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan, serta pembentukan sikap dan keyakinan pada siswa. Siswa merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada pendidikan tertentu. Jadi, dalam proses pembelajaran siswa dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan, membentuk sikap serta mengembangkan keyakinan pada siswa. Pembelajaran di Sekolah Dasar saat inidilakukan dengan pendidikan karakter. Salah satu karakter yang dikembangkan oleh siswa yaitu rasa percaya diri karena percaya diri merupakan salah satu sikap yang dimiliki siswa. Percaya diri menurut Dariyo (2007: 206) adalah kemampuan individu 1 Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017 2 untuk dapat memahami dan meyakini seluruh potensinya agar dapat dipergunakan dalam menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan. Siswa yang mempunyai rasa atau sikap percaya diri cenderung mempunyai motivasi yang baik untuk belajar guna mencapai kemajuan, serta penuh keyakinan terhadap peran yang dijalankannya. Siswa yang percaya diri lebih tenang dan berani dibandingkan dengan siswa yang kurang yakin akan kemampuan dirinya, mereka tampak tidak gugup dalam menghadapi persoalan dalam belajarnya, sebab mereka merasa cukup menguasai persoalan yang dihadapi. Oleh karena itu, rasa percaya diri harus dikembangkan dalam diri siswa untuk mewujudkan potensi yang dimilikinya. Percaya diri merupakan sikap yakin akan kemampuannya sendiri untuk bertingkah laku sesuai dengan yang diharapkannya sebagai suatu perasaan yang yakin pada tindakannya dan bertanggung jawab terhadap tindakannya. Mustari (2014: 51) mengatakan bahwa percaya diri adalah keyakinan bahwa orang mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Adanya rasa percaya diri yang tinggi akan membuat siswa merasa optimis, dan dari rasa optimis ini akan memberi dorongan untuk mempermudah proses belajarnya. Guru dapat membantu menanamkan rasa percaya diri siswa yang masih belum terlihat dengan cara meminta mereka sering menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal ke depan kelas. Penelitian dari Narulita (2014: 68) menjelaskan bahwa percaya diri sangat penting bagi seseorang, termasuk untuk siswa tingkat sekolah Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017 3 dasar. Hal ini menunjukkan bahwa rasa percaya diri perlu dibentuk agar siswa yakin pada kemampuan diri sendiri. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik jika partisipasi siswa baik. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran sangat penting dan menentukan keberhasilan belajarnya. Partisipasi yang baik melibatkan mental dan fisik. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryosubroto (2009: 294)bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi serta fisik anggota dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan-kegiatan yang dilancarkan oleh organisasi serta mendukung pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya. Unsur-unsur dari partisipasi adalah keterlibatan siswa dalam segala kegiatan yang dilaksanakan oleh guru dan kemauan siswa untuk berinisiatif dan berkreasi dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh guru. Keterlibatan siswa sangat penting dan menentukan keberhasilan pembelajaran. Sudjana (Darmadi, 2010: 167) mengemukakan syarat kelas yang efektif adalah: Adanya keterlibatan tanggung jawab dan umpan balik dari siswa. Keterlibatan siswa merupakan syarat utama dalam kegiatan belajar dikelas. Untuk terjadinya keterlibatan itu, siswa harus memahami dan memiliki tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar. Keterlibatan siswa itu pun harus memiliki arti penting sebagai bagian dari dirinya dan perlu diarahkan secara baik oleh sumber belajar. Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017 4 Banyak guru atau pendidik yang menggunakan istilah partisipasi atau keaktifan yang menunjukkan dalam suatu aktifitas yang sama yaitu siswa terlibat dalam pembelajaran. Partisipasi itu sendiri diartikan sebagai keterlibatan mental serta fisik dalam memberikan inisiatif terhadap kegiatan untuk tercapainya tujuan. Keaktifan ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal baik intelektual, emosional dan fisik. Partisipasi dan keaktifan terdapat unsur yang sama yaitu keterlibatan emosional dan mental siswa terhadap tercapainya tujuan. Penelitian ini tidak untuk memisahkan antara partisipasi dan keaktifan, namun lebih pada melihat aktifitas siswa dalam pembelajaran. Partisipasi sangat penting menurut penelitian Utama (2016: 2.5012.502) menjelaskanbahwa jika siswa mampu menguasai materi, maka siswa akan mampu berpartisipasi dalam pembelajaran, salah satu bentuknya adalah mampu mengkomunikasikan pendapat atau ide secara lisan ataupun penampilan dalam diskusi kelompok maupun diskusi dikelas. Oleh karena itu, partisipasi siswa sangat penting dilakukan dalam proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh rasa percaya diri terhadap partisipasisiswa. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasi yang berjudul “Pengaruh Rasa Percaya Diri terhadap Tingkat Partisipasi Siswa dalam Pembelajaran Kelas IV di SD Negeri Gugus Permadani Purwojati”. Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017 5 B. Rumusan Masalah Uraian latar belakang di atas menjadi dasar dalam pelaksanaan penelitian dan memberikan motivasi kepada peneliti. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah: Adakah pengaruh rasa percaya diri terhadap tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Gugus Permadani Purwojati? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui pengaruh rasa percaya diri terhadap tingkat partisipasi siswa dalam pembelajaran kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Gugus Permadani Purwojati. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini tentunya akan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Manfaat teoritis dan praktis tersebut adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam ilmu pendidikan. b. Memberikan sumbangan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia, khususnya bagi para siswa yang mengalami masalah terhadap rasa percaya diri. Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017 6 2. Manfaat Praktis a. Bagi Kepala Sekolah Memberikan masukan kepada pihak sekolah dalam meningkatkan pemberian rasa percaya diri untuk keberhasilan belajar siswa. b. Bagi Guru Sebagai bahan informasi dalam memecahkan permasalahan siswa sehubungan dengan proses belajar mengajar. c. Bagi Peneliti Memberikan wawasan dan pengalaman dalam melakukan penelitian tentang rasa percaya diri terhadap tingkat partisipasi belajar siswa. d. Bagi Siswa Untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam pembelajaran agar memperoleh hasil belajar yang optimal. Pengaruh Rasa Percaya Diri…, Ferra Martiana Dewi, FKIP, UMP, 2017