PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM

advertisement
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013
DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA DIDIK
KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
Hendy Saputra
NIM. 12410249
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013
DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA DIDIK
KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
Hendy Saputra
NIM. 12410249
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2016
MOTTO 


     
  
        
 
   
    
     
     
      
   
         
 
Artinya:
Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan
cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa
yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari
manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan
angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri. ( Q.S. Luqman : 17-18 )
.1
1
Departemen Agama RI, Al Qur’an Al Karim: Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang:
PT. Karya Toha Putra, 2003), hal. 412
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi Ini penulis persembahkan Untuk
Almamater Tercinta
Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
vi
KATA PENGANTAR
ِ‫نِال َر ِحي ِْم‬
ِِ ‫بِس ِِْمِهللاِال َرحْ َم‬
ّ َ‫ اَ ْشهَد أَ ْن لَ اّلهَ إّل‬،‫اَ ْل َح ْمد ّ َلِلّ َرب ْال َعالَ ّمي َْه‬
ّ ‫للا َواَ ْشهَد أَ َن م َح َمدًا َرسىْ ل‬
‫صالَة‬
َ ‫ َوال‬،ّ‫للا‬
.‫ أَ َما بَعْد‬،‫ف ْاألَ ْوبّيَا ّء َو ْالمرْ َسلّي َْه م َح َمد َو َعلَي اَلّ ّه َواَصْ َحابّ ّه أَجْ َم ّعيْه‬
ّ ‫َوال َسالَم َعلَي اَ ْش َر‬
Puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan
rahmat serta karunia-Nya. Sholawat beserta salam senantiasa
tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari
zaman Jahiliyah menuju zaman yang Islamiyah.
Penulisan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang penerapan
pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa
kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini memperoleh bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai
pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta.
2. Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3. Bapak Drs. Radino, M.Ag, selaku Pembimbing Skripsi
4. Ibu Aninditya Sri Nugraheni, S.Pd., M.Pd, selaku Penasehat Akademik
penulis.
5. Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
6. Kepala sekolah beserta seluruh guru dan karyawan SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakarta.
vii
7. Orang tua tercinta Bapak Siswoyo dan Ibu Jumi Triyani serta kepada Adik
Wildan Khoirul Uman yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan
do’aِkepadaِpenulis.
8. Teman-teman PAI angkatan 2012 khususnya Arfan, Dian, Narjo, Norsa,
Sahal, Ahmad, Bambang yang selalu memberikan dukungan dalam
penyusunan skripsi.
9. Teman-teman Organisasi KPM Bambu Runcing Temanggung dan TPA Al
Husna Iromejan Yogyakarta, yang selalu memberikan semangat dan motivasi.
10. Teman –teman PPL-KKN Integratif kelompok 52 yang selalu memberikan
semangat dalam penyusunan skripsi.
11. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi Allah SWT
dan mendapatkan limpahan rahmat dari-Nya, Amin.
Yogyakarta, 24 Juni 2016
Penulis,
Hendy Saputra
NIM. 12410249
viii
ABSTRAK
HENDY SAPUTRA. Penerapan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013
dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah Peserta Didik Kelas IV SDIT Luqman Al
Hakim Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016.
Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari keresahan terhadap
proses dan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang selama ini masih
jauh dari tujuan yang diinginkan. Proses pembelajaran yang sering dilakukan
selama ini masih bersifat konvsional yaitu ceramah dan menghafal, disamping itu
masih minimnya kreatifitas dan inovasi dari guru dalam mengemas proses
pembelajaran yang bermakna. Sedangkan hasil yang bisa di lihat selama ini masih
banyak perilaku menyimpang dari norma-norma agama yang siswa lakukan.
Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan dan menganalisis penerapan
pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah
peserta didik kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menganalisa
bagaimana proses pembelajaran PAI aspek ibadah dengan pendekatan saintifik
peserta didik kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Pengumpulan data
dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan
dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data
kemudian menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran PAI menunjukkan bahwa guru melaksanakan proses
pembelajaran melalui langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik yaitu
mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan
secara runtut dengan memperhatikan prinsip pendekatan saintifik dalam
pelaksanannya 2) Hasil penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI
aspek ibadah membuat pembelajaran lebih efektif, peserta didik menjadi aktif dan
antusias mengikuti pembelajaran, bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam
melaksanakan ibadah sholat, lebih mudah memahami materi yang disampaikan
oleg guru. 3) Kendala dalam penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013
dalam pembelajaran PAI aspek ibadah kelas IV SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakarta yaitu belum semua peserta didik aktif dalam mengikuti pembelajaran,
keterlambatan buku sumber belajar, pengusaan kelas yang belum menyeluruh.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii
HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
PENDAHULUAN .................................................................................... 1
BAB I
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB
II
Latar Belakang Masalah ......................................................................
Rumusan Masalah................................................................................
Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................
Kajian Pustaka .....................................................................................
Landasan Teori ....................................................................................
Metode Penelitian ................................................................................
Sitematika Pembahasan .......................................................................
1
6
7
8
12
31
37
GAMBARAN UMUM SDIT LUQMAN AL HAKIM
YOGYAKARTA .............................................................................. 39
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
Letak Geografis ...................................................................................
Sejarah Bediri dan Perkembangannya .................................................
Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan ......................................................
Struktur Organisasinya ........................................................................
Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa .................................................
Struktur Kurikulum..............................................................................
Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................................
x
39
40
42
45
46
54
56
BAB III PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013
DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH KELAS IV
SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA ................................ 59
A. Penerapan Pendekatan Sintifik dalam Pembelajaran PAI Aspek
Ibadah .................................................................................................. 60
B. Hasil Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PAI
Aspek Ibadah ....................................................................................... 104
C. Kendala Penerapan Pendekatan Santifik dalam Pembelajaran PAI
Aspek Ibadah ....................................................................................... 109
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 111
A. Simpulan ............................................................................................... 111
B. Saran-saran............................................................................................ 112
C. Kata Penutup ......................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 114
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 116
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1
: Data Karyawan/Pegawai Tahun 2015/2016 ................................ 48
Tabel 2
: Data Siswa per Kelas Tahun 2013/2014...................................... 49
Tabel 3
: Data Siswa per Kelas Tahun 2014/2015...................................... 49
Tabel 4
: Data Siswa per Kelas Tahun 2015/2016...................................... 50
Tabel 5
: Data Hasil Ujian Nasional Lima Tahun Terakhir ........................ 50
Tabel 6
: Data Prestasi yang diperoleh Sekolah Tahun 2013/2014 ............ 51
Tabel 7
: Data Prestasi yang diperoleh Sekolah Tahun 2014/2015 ............ 52
Tabel 8
: Struktur Kurikulum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ......... 54
Tabel 9
: Data Keadaan Sarana dan Prasaran Tahun 2015/2016 ................ 57
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I
: Lampiran Gambar
Lampiran II
: Pedoman Pengumpulan Data
Lampiran III
: Catatan Lapangan
Lampiran IV
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran V
: Data guru SDIT Luqman Al Hakim tahun 2015/2016
Lampiran VI
: Berita Acara Seminar Proposal
Lampiran VII
: Bukti Seminar Proposal
Lampiran VIII
: Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi
Lampiran IX
: Kartu Bimbingan Skripsi
Lampiran X
: Surat Izin Penelitian Gubernur DIY
Lampiran XI
: Surat Izin Permohonan Penelitian
Lampiran XII
: Surat Izin Penelitian dari Pemerintah Kota Yogyakarta
Lampiran XIII
: Sertifikat SOSPEM
Lampiran XIV
: Sertifikat PPL 1
Lampiran XV
: Sertifikat PPL-KKN Integratif
Lampiran XVI
: Sertifikat ICT
Lampiran XVII : Sertifikat TOEC
Lampiran XVIII : Sertifikat IKLA
Lampiran XIX
: Daftar Riwayat Hidup
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Dalam pendidikan terdapat beberapa perangkat yang menjadi dasar dalam
penyelenggaran pendidikan yaitu tujuan, kurikulum, guru, peserta didik dan
sarana prasarana. Dari beberapa perangkat di atas, kurikulum
berperan
penting dalam kesuksesan penyelenggaraan pendidikan.
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sehingga kurikulum selama
ini menjadi patokan dalam penentuan kebijakan pendidikan. 2
Perubahan merupakan sesuatu yang harus terjadi dalam bidang
pendidikan. Pemerintah mengeluarkan kebijakkan perubahan kurikulum yaitu
kurikulum 2006 atau yang sering disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan
1
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
2
Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013
Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
1
Pendidikan (KTSP) dengan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013
dengan maksud agar pendidikan di Indonesia semakin maju. Dalam rangka
penerapan pendidikan yang bermutu pemerintah telah menetapkan kurikulum
tahun 2013 untuk diterapkan di sekolah atau madrasah.3
Kurikulum 2013 merupakan hasil dari penyempurnaan kurikulum
sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau yang sering disebut dengan KTSP
yang bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradapan dunia.4 Bersamaan
dengan penerapan kurikulum 2013, pemerintah menetapkan pendekatan
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah atau disebut
pendekatan saintifik. Pendekatan sendiri berfungsi sebagai titik tolak atau
sudut pandang yang digunakan sebagai landasan dalam memilih model,
metode, dan teknik pembelajaran.
Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang memadukan pengetahuan,
sikap, dan ketrampilan menjadi satu bagian yang hasil akhirnya adalah
peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan menjadi manusia yang
baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan
untuk hidup secara layak (hard skills) yang kemudian akan melahirkan
peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan
3
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hal. 31
4
Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun
2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah
2
sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran melibatkan ketrampilan proses seperti
mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan
menyimpulkan.5
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan sikap,
kertampilan dan pengetahuan peserta didik. Pendekatan saintifik atau
pendekatan ilmiah adalah pendekatan yang diharapkan dapat membuat siswa
lebih aktif di kelas dalam proses belajar mengajar. Guru tidak lagi sebagai
sumber utama, akan tetapi hanya sebagai fasilitator, begitu juga dalam
sumber belajar siswa tidak hanya bergantung pada buku, tetapi siswa juga
bisa belajar dari lingkungan sekitar.
Pendekatan saintifik terdiri dari lima tahap yaitu mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Lima
pengalaman belajar ini harus diimplementasikan dalam setiap kegiatan
pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan setiap pengalaman belajar.
Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan, akan
tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin
bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas peserta didik.6
Permasalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran saat ini
adalah dominasi pendidik yang kurang memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk berfikir mandiri serta metode yang dipakai oleh pendidik
masih bersifat konvensional. Kegiatan tersebut akan menghambat keaktifan
5
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Gava
Media, 2014), hal.51
6
Ibid., hal. 55
3
dan perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Begitu
juga akan menghambat kesuksesan pembelajaran dengan pendekatan
saintifik.
Melihat fenomena yang ada, proses pembelajaran PAI selama ini masih
bersifat konvensional yang ditandai dengan adanya dominasi penggunaan
metode ceramah, menghafal dan hanya bersifat satu arah yaitu hanya berpusat
pada pendidik. Penggunaan metode dan strategi pembelajaran juga masih
belum digunakan secara tepat, sehingga masih banyak peserta didik yang
hanya bisa menghafal, tetapi dalam praktik kehidupan sehari-hari masih jauh
dari tujuan yang diharapkan. Khususnya dalam materi ibadah, banyak peserta
didik yang hafal bacaan dan amalan ibadah, tetapi dalam praktik kehidupan
sehari-hari masih belum sesuai dengan yang sudah dipelajari.
Dalam pembelajaran PAI peserta didik dituntut tidak hanya menghafal
tetapi paham dan bisa mengamalkan apa yang sudah dipelajari. Sedangkan
pendidik dituntut untuk tidak hanya sekedar memberikan materi, tetapi yang
lebih penting yaitu penanaman nilai-nilai dan karakter melalui pembiasaanpembisaan yang menunjang, khususnya dalam hal ibadah.
Salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 adalah SDIT
Luqman Al Hakim Yogyakarta yaitu sekolah tingkat dasar yang berbasis
Islam terpadu di dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikannya. SDIT
Luqman Al Hakim Yogyakarta merupakan sekolah tingkat dasar yang sudah
menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun 2014 hingga sekarang dan termasuk
dalam daftar sekolah pilihan yang dipercaya oleh pemerintah untuk
4
melaksanakan kurikulum 2013 sejak pertama kali diterapkannya kurikulum
2013 didalam pendidikan Indonesia.
Proses pembelajaran PAI di sekolah tersebut dilaksanakan dengan
menerapkan pendekatan saintifik. Dapat diketahui dari proses pembelajaran
yang dilaksanakan dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berpedoman
pada langkah-langkah pendekatan saintifik. Dalam proses penerapannya
pendekatan saintifik mendapatkan respon positif dari peserta didik. Peserta
didik merasa senang dan lebih paham ketika belajar dengan mengunakan
pendekatan saintifik. Peserta didik menjadi lebih mudah dalam memahami
dan mempraktikkan langsung materi yang didapat dalam kegiatan
pembelajaran khususnya yang bersifat ibadah.
Menurut Syafia Rasyida Nugraheni peserta didik kelas IV A pembelajaran
PAI menjadi lebih mudah untuk dipahami dan dipraktikkan ketika melihat
video tentang salat dan rahasia gerakannya.7 Menurut keterangan dari bapak
Eko Yulianto, S.Pd.I selaku guru PAI kelas IV pendekatan saintifik sangat
membantu dalam menyelenggarakan kegiatan belajar khususnya materi
ibadah, hanya saja masih ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu kesulitan
guru dalam melakukan penilaian dan keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran.8 Adanya kurikulum terpadu yaitu integrasi aspek kauniyah
(alam) dengan qauliyah (qur’an) yang diimplementasikan dalam kegiatan
7
Hasil wawancara dengan Syafia Rosyida Nugraheni peserta didik kelas IV A pada hari
Senin 18 April 2016, jam 09.00 WIB di depan ruang kelas IV A
8
Hasil wawancara dengan bapak Eko Yulianto, S.Pd.I guru Pendidikan Agama Islam
Kelas IV di ruang BK pada hari Senin 11 April 2016 jam 09.00 -09.30 WIB
5
belajar mengajar sangat membantu dalam penerapan pendekatan saintifik
untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal.
Penerapan pendekatan saintifik dalam aspek ibadah di SDIT Luqman Al
Hakim Yogyakarta juga didukung dengan kegiatan diluar KBM (Kegiatan
Belajar Mengajar). Peserta didik diarahkan dan didampingi untuk
melaksanakan ibadah wajib maupun sunah, seperti adanya praktik salat sunah
duha setiap pagi dan salat fardhu secara berjama’ah. Hal ini menjadi sangat
penting untuk membentuk karakter dan kebiasaan siswa untuk melaksanakan
ibadah.9
Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian
dengan judul “Penerapan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Dalam
Pembelajaran PAI Aspek Ibadah Siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakarta”
B. Rumusan Masalah
Bertitik tolak pada latar belakang tersebut, dapat dirumuskan bahwa yang
menjadi fokus penelitian adalah :
1. Bagaimana penerapan pendekatan santifik dalam pembelajaran PAI
aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta?
2. Bagaimana hasil penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta?
9
Hasil wawancara dengan bapak Eko selaku guru PAI SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakarta, pada tanggal 17 November 2015 Jam 14.00 – selesai di Lab komputer
6
3. Apa saja kendala dalam penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT
Luqman
Al
Hakim Yogyakarta?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penulisan
a. Untuk
mengetahui
penerapan
pendekatan
saintifik
dalam
pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al
Hakim Yogyakarta.
b. Untuk mengetahui hasil penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al
Hakim Yogyakarta.
c. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT
Luqman Al Hakim Yogyakarta.
2. Kegunaan Penelitian
a. Secara Akademis
1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap
lembaga-lembaga
pendidikan
Islam
terutama
dalam
meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT.
2) Menambah dan memperkaya keilmuan pendekatan saintifik
dalam dunia pendidikan.
7
b. Secara Praktis
1) Bagi lembaga pendidikan yang bersangkutan: penelitian ini
kiranya dapat dijadikan salah satu sarana monitoring dan evaluasi
untuk dapat membantu pengembangan kualitas pembelajaran
khususnya PAI
2) Bagi guru khususnya guru PAI: penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukkan, khususnya guru Pendidikan Agma Islam
dalam penerapan pendekatan saintifik pembelajaran PAI aspek
ibadah dengan lebih maksimal
3) Bagi mahasiswa: penelitian ini diharapkan dapat dijadikan wadah
dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam
pembelajaran agama Islam.
D. Kajian Pustaka
Berdasarkan pengamatan penulis, ada beberapa skripsi yang berkaitan
dengan tema penelitian, yang dalam hal ini membahas tentang pendekatan
saintifik. Dimana karya tulis tersebut akan sangat membantu penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini, dengan maksud mencari pembanding atau
mencari celah tentang pendekatan saintifik yang belum dieksplorasi oleh
beberapa karya tulis diantaranya:
1. Skripsi yang ditulis oleh Reni Sintawati, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, yang berjudul
“Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Jetis Bantul” .
8
Skripsi ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis secara
kritis implementasi penerapan pendekatan saintifik model Discovery
Learning dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Jetis Bantul. Hasil
penelitian menunjukkan penerapan pendekaan saintifik model discovery
learning
dalam
melaksanakan
pembelajaran
proses
PAI
pembelajaran
menunjukkan
melalui
bahwa
guru
langkah-langkah
pembelajaran pendekatan saintifik model discovery learning dengan
mengamati melalui problem statement, menanya melalui stimulasi,
mengumpulkan data melalui data colection, mengasosiasi melalui data
prosessing
dan
generalisasi
serta
mengkomunikasikan
melalui
verifiction, dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar meskipun tidak
maksimal.10
Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis terlatak pada subjek
penelitian yakni penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya terlatak
pada objek penelitian. Pada skripsi ini objek penelitiannya membahas
tentang pembelajaran PAI secara umum, sedangkan objek penelitian
penulis membahas tentang pembelajaran PAI aspek ibadah.
2. Skripsi yang ditulis oleh Pendi Hermawan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, yang berjudul
“Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP
10
Reni Sintawati, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta,
Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014.
9
Negeri 5 Yogyakarta”. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan
Budi Pekerti Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, untuk mengetahui
prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta,
untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI
dan Budi Pekerti terhadap prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII
SMP Negeri 5 Yogyakarta.
Hasil penelitian adalah penerapan pendekatan saintifik pada
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berada pada kategori sedang. Adapun
nilai pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti
sebesar 83% dari yang diharapkan. Prestasi belajar ranah afektif siswa
kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta berada pada kategori sedang.
Adapun nilai prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5
Yogyakarta sebesar 84% dari yang diharapkan. Adanya pengaruh antara
variabel
pendekatan
saintifik
pada
pembelajaran
saintifik
pada
pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap prestasi belajar ranah afektif
siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta.11
Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada subyek
penelitian yaitu penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya terletak
pada objek penelitian. Pada skripsi ini objek penelitian membahas
11
Pendi Hermawan, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta,
Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, 2014
10
tentang prestasi belajar ranah afektif, sedangkan objek penelitan penulis
tentang pembelajaran PAI aspek ibadah.
3. Skripsi yang ditulis oleh Pratiyas Hida Ilyana, Jurusan PAI, Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun
2015, yang berjudul “Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran
Fiqih di Madrasah Salafiyah (Studi Kasus Siswa Kelas X di MA
Salafiyah Simbangkulon Buaran Pekalongan). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada
pembelajaran Fiqih, untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan
pendekatan saintifik pada pemmbelajaran Fiqih, dan untuk mengetahui
bagaimana kelemahan dan kelebihan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran Fiqih kelas X di MA Salafiyah Simbangkulon Buaran
Pekalongan.
Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada subjek
penelitian yakni penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya terletak
pada objek penelitian. Pada skripsi ini objek penelitiannya membahas
tentang pembelajaran Fiqih secara umum, sedangkan objek penelitian
penelitian penulis tentang pembelajaran PAI aspek ibadah.12
Maka dapat dilihat bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran
PAI aspek ibadah belum ada yang meneliti. Oleh karenanya, penulis
ingin meneliti berkaitan dengan penerapan pendekatan saintifik dalam
praktik ibadah peserta didik dengan mengambil judul: “ Penerapan
12
Pratiyas Hilda Ilyana,Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Fiqih di
Madrasah Salafiyah Simbangkulon, Buaran Pekalongan, Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015
11
Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran PAI Aspek
Ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta”.
Diharapakan penelitian ini dapat mengembangkan penelitian–penelitian
sebelumnya mengenai bagaimana penerapan pendekatan saintifik
khususnya dalam pebelajaran PAI aspek ibadah.
E.
Landasan Teori
1. Pendekatan Saintifik
Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi,
menguatkan, dan melatih pemikiran tentang bagaimana metode
pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Oleh karena itu
banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya
dengan metode.
Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan yang merujuk pada
teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh
pengetahuan baru, atau mengkoreksi dan memadukan pengetahuan
sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of
inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat
diobservasi, empiris dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik. Pendekatan ilmiah pada umumnya memuat serial aktivitas
pengkoleksian data melalui observasi dan eksperimen, kemudian
memformulasi dan menguji hipotesis.13
13
Daryato, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogyakarta:Gava
Media, 2014), hal. 55
12
Pembelajaran dengan menggunakan metode saintifik memiliki
karakteristik sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
Berpusat pada siswa
Mengembangkan kreativitas peserta didik
Kondisi menyenangkan dan menantang
Strategi dan metode menyenangkan, kontekstual, efektif dan
bermakna.
Ada beberapa kriteria dalam pendekatan saintifik diantaranya
sebagai berikut:
1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta;
2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa
terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berfikir logis.
3) Mendorong dan menginspirasi siswa befikir secara kritis, analitis, dan
tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memcahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berfikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan
dan mengembangkan pola berfikir rasional dan objektif dalam
merespon materi pembelajaran.
6) Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.14
Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada
keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan
pendekatan saintifik adalah:
a) Untuk meningkatkan kemampuan siswa secara intelek, khususnya
berfikir tingkat tinggi siswa.
b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu
masalah secara sistematik.
c) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa
belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
d) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi
e) Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikanide-ide, khususnya
dalam menulis artikel ilmiah
f) Untuk mengembangkan karakter siswa.15
14
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendekatan-Pendekatan Ilmiah dalam
Pembelajaran” dalam Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013; Konsep
Pendekatan Scientific, 2013, hal. 1-3
13
Langkah-langkah
Pembelajaran
dengan
Pendekatan
Ilmiah
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam
pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah
(saintific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan
dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi
atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah tidak selalu tepat
diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses
pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah
dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat non ilmiah. Pendekatan ilmiah
dalam pembelajaran disajiakan sebagai berikut.
1)
Mengamati (Observing)
Kegiatan pertama pada pendekatan ilmiah adalah pada langkah
pembelajaran mengamati/obesrving. Obeservasi menggunakan
panca indra untuk memperoleh informasi.16
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran (Meaningfull Learning). Metode ini memilki
keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata,
peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaanya.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin
15
Ibid, hal. 54
Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. 54
16
14
tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi.
Kegiatan
mengamati
dalam
pembelajaran
sebagaimana
disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013
hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan
peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan:
melihat, menyimak, mendengar, dan membaca.
Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan
peserta didik dalam observasi tersebut. Bentuk-bentuk keterlibatan
peserta didik dalam obeservasi adalah sebagai berikut:
a) Observasi Biasa (Common Observation)
Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran,
peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan
observasi (complete observer). Disini peserta didik sama sekali
tidak melibatkan dengan pelaku, objek, atau situasi yang
diamati.17
b) Observasi Terkendali (Controlled Observation)
Seperti halnya observasi biasa, pada observasi terkendali
untuk kepentingan pembelajaran peserta didik sama sekali
tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang
diamati. Perbedaanya adalah pada observasi terkendali pelaku
atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi
17
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik kurikulum 2013.... hal. 61
15
yang dikhususkan. Dalam observasi ini termuat nilai-nilai
percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang
diobservasi.
c) Obeservasi Partisipatif (Participant Observation)
Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri
secara langsung dengan pelaku atau obejek yang diamati.
Observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam
penelitian antropologi khususnya etnografi.18 Dalam kegiatan
pembelajaran, siswa mengamati objek yang akan dipelajari.
Kegiatan belajaranya adalah membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan
adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Dalam hal ini, guru menyajikan perangkat pembelajaran
berupa media pembelajaran.19
2)
Menanya (Questioning)
Langkah kedua dalam pendekatan ilmiah adalah menanya /
questioning. Kegiatan belajarnya adalah mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa
yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai pada
hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah kretivitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
18
Ibid, hal. 62
Hamzah dan Nurdin Muhammad, Belajar Dengan Pendekatan Paikem,(Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), hal. 40
19
16
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang
hayat.
Dalam kegiatan mengamati, guru secara luas membuka
kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa
yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu
membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaanpertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai
kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur,
ataupun hal lain yang lebih abstrak.
3) Mengumpulkan Data (Experimenting)
Tindak lanjut menanya yaitu menggali dan mengumpulkan
informasi dari berbagi sumber melalui berbagai cara. Untuk itu
peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak
memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau
bahkan melakukan eksperimen. Titik tekannya tentu dalam
banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif dari pada
guru. Dalam Permendikbud Nomor 81 a T ahun 2013, aktivitas
mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen,
membaca
sumber
lain
selain
buku
teks,
mengamati
objek/kajian/aktivitas wawancara dengan narasumber, dan
sebagainya.20
20
M. Hosnan, Pendekatan Saintifik... hal. 49
17
Adapun
kompetensi
mengembangkan
sikap
yang
teliti,
jujur,
diharapkan
sopan,
adalah
menghargai
pendapat orang lain, kemapuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara
yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.21
4) Mengasosiasikan (Associating)
Langkah berikutnya pada pendekatan ilmiah adalah
mengasosiasikan / mengolah informasi / menalar / assosiating.
Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan keterkaitan informasi
dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan
informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan
berfikir induktif serta deduktif dan menyimpulkan. Peserta
didik
dibina
untuk
memiliki
ketrampilan
agar
dapat
menerapkan dan memanfaatkan pengetahuan yang pernah
diterimanya pada hal-hal atau masalah yang dihadapinya.22
Peserta didik pun harus memilki ketrampilan proses untuk
mengembangkan alam sekitar, serta mampu mengunakan
metode ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya sehari-hari.
21
Daryato, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013... , hal. 70
Evelin Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran(Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010) hal. 108
22
18
5) Mengkomunikasikan
Kegiatan berikutnya yaitu menuliskan atau menceritakan
apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasi dan menemukan pola. Selain itu, kegiatan ini
meliputi
menyampaikan
hasil
pengamatan,
kesimpulan
berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media
lainnya.
Kompetensi yang dikembangkan yaitu sikap jujur, teliti,
toleransi, kemampuan berfikir sistematis, menungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkan
kemampuan berbahasa yang baik dan benar.23
2. Pembelajaran PAI Aspek Ibadah
Kurikulum PAI aspek ibadah di SD yaitu proses pembelajaran yang
dilaksanakan meliputi pengenalan dan pemahaman tentang cara
pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik dalam kehidupan seharihari seperti : tata cara taharah, salat, puasa, zakat dan ibadah haji.
Adapun tujuan dari pelaksanaan pembelajaran tersebut yaitu sebagai
berikut:
a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam
yang baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah
untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan
sosial.
23
Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013
Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah.
19
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar dan baik, sebagai ketaatan dalam menjalankan ajaran
agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT,
dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk
lainnya maupun dengan lingkungannya.24
Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar. Slemeto dalam
tulisannya yang dikutip oleh Tohirin menyatakan bahwa belajar dalam
persepektif psikologi merupakan suatu proses perubahan
yaitu
perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga
berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh
suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.25
Pasal 1 UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003,
dijelaskan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.26
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu
untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini pembelajaran sengaja
24
Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun
2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah.
25
Tohirin, Psikologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada,
2005), hal. 51-52.
26
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
20
dilakukan oleh pendidik untuk meyampaikan ilmu pengetahuan,
mengorganisasi dan menciptakan system lingkungan dengan berbagai
metode sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dan
memperoleh hasil optimal seperti dalam perubaha perilaku.27
Pada dasarnya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam
pendidikan, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kurikulum
Pendidikan Agama Islam menjelaskan bahwa tujuan ahir dari Pendidikan
Agama Islam untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukkan pengetahuan, penghayatan, pengalaman
peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal ini keimanan, ketakwaannya,
berbangsa dan bernegara.28
Secara bahasa, ibadah berarti taat, tunduk, turut, mengikut, dan
do’a. Bisa juga diartikan menyembah sebagaimana disebut dalam QS. alDzariyat: 56 yang artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia
kecuali untuk menyembah-Ku. Selain itu juga terdapat dalam Q.S. alFatihah: 5 yang artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah,
dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”. Prof. R.H.A.
Soenarjo, S.H, dkk., mendefinisikan pengertian ibadat dalam Q.S. alFatihah:5 itu adalah “ kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh
perasaan tentang kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena
27
Nini Subini dkk, Psikologi Pembelajaran, (Yogyakarta: Mentari Pustaka, 2012), hal.8
Nur uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI); untuk Fakultas Tarbiyah Komponen
MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), cet ke-2, hal.135
28
21
berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak
terhadapnya.29
Secara garis besar, ibadah dibagi menjadi dua macam, yaitu:
Pertama: ibadah mahdah (ibadah yang ketentuannya pasti) atau ibadah
khassah (ibadah murni, ibadah khusus), yakni ibadah yang ketentuan dan
pelakanaannya telah ditetapkan oleh nas dan merupakan sari ibadah
kepada Allah atau disebut juga hubungan vertikal seorang hamba dengan
tuhan-Nya, seperti: shalat, zakat, puasa dan haji. Kedua: ibadah ghairu
mahdah adalah ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan
dengan Allah swt, tetapi juga berkaitan dengan sesama makhluk (habl
min Allah wa habl min an-nas), disamping hubungan vertikal juga ada
hubungan horizontal. Hubungan sesama mahluk tidak hanya sebatas
hubungan antar manusia, tetapi juga hubungan manusia dengan
lingkungannya, seperti: sosial, politik, budaya, ekonomi, pendidikan,
lingkungan hidup, kemiskninan, dan sebagainya.
Jika ditinjau dari segi pelaksanannya, ibadah dapat dibagi dalam
tiga bentuk. Pertama, ibadah jasmaniah-rohiah (rohaniah) yaitu
perpaduan ibadah jasmani dan rohani, seperti sholat dan puasa. Kedua,
ibadah rohiah dan maliah, yaitu perpaduan antara ibadah rohani dan
harta, seperti zakat. Ketiga, ibadah jasmaniah, rohaniah dan maliah
sekaligus, seperti melaksanakan ibadah haji.
29
Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 2004), hal. 169-170
22
Jika ditinjau dari segi kepentingannya ada dua, yaitu kepentingan
fardi (perorangan), seperti sholat dan puasa serta kepentingan ijtima’i
(masyarakat), sperti zakat dan haji. Ibadah ditinjau dari segi bentuk dan
sifatnya ada lima macam, yaitu
a. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan (ucapan ibadah), seprti:
berzikir, berdo’a, tahmid, membaca al- Qur’an.
b. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya,
sperti menolong orang lain, jihad, mengurus jenazah.
c. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujud
perbuatannya, seperti sholat, zakat dan haji.
d. Ibadah yang tata cara pelaksanaanya berbentuk menahan diri, seperti
puasa, i’tikaf dan ikhram.
e. Ibadah yang berbentuk menggugurka hak, sperti memaafkan orang
yang telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan
seseorang yang berhutang kepadanya.30
Mengajar sebenarnya merupakan suatu proses transfer of
knowladge. Artinya guru sebagai pengajar (mu’allim), bertugas
mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada peserta didik, sehingga
peserta didik mengerti, memahami, menghayati dan dapat mengamalkan
berbagai ilmu pengetahuan tersebut. Guru juga berperan sebagai pendidik
(muaddib), yang berusaha membentuk budi pekerti yang baik (akhlak alkarimah), pembentuk nilai-nilai moral (transfer of value). Disamping
30
Ibid., hal.171-173
23
sebagai mu’allim dan muaddib, guru juga berperan untuk menularkan
ketrampilan, serta mengembangkan semua potensi peserta didik
semaksimal mungkin. Disini kegiatannya termasuk menciptakan situasi
belajar, mengorganisir lingkungan, menumbuhkan kegiatan belajar,
membimbing, mentransfer kebudayaan (transfer of culture) serta
menanamkan nilai-nilai keutamaan.31
Dalam pengajaran ibadah yang materinya termasuk luas, guru
sebaiknya menggunakan metodologi pengajaran yang tidak materialoriented (penekanan pada perolehan materi), tetapi process oriented
(penekanan pada ketrampilan proses). Cara kedua ini lebih berorientasi
pada siswa (student centered), berlangsung lebih demokratis, yang lazim
disebut PKP (Pendekatan Ketrampilan Proses) atau CBSA (Cara Belajar
Siswa Aktif).
Di samping itu, guru harus menyadari profesinya dan pengajaran
yang berorientasi pada siswa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
guru ketika mengajar ibadah, yakni :
1) Tujuan
Guru harus dapat memilah dan memilih, mana materi pegajaran
yang mengarah pada tujuan kognitif, afektif atau psikomotorik, atau
bahkan ketiga-tiganya. Jadi tujuan harus jelas cakupan spesifikasi
sasarannya. Sebagai contoh dalam kurikulum Pendidikan Agama
Islam, ketika guru mengajarkan tentang salat, tujuannya adalah agar
31
Ibid., hal. 173
24
peserta didik mampu melaksanakan ibadah salat. Perumusan tujuan
ini akan mencakup pemahaman tentang teori salat (kognitif), sikap
senang dan merasa bahwa salat adalah kebutuhan spiritualnya
(afektif), serta terampil dan hafal dalam melafalkan bacaan-bacaan
serta gerakan-gerakan sholat (psikomotorik).32
Sedangkan pendekatan comprehension, maka penekanannya
adalah pada pemahaman menyeluruh dan utuh tentang sholat,
meliputi: pengertian, syarat dan rukun, dasar hukum, latar belakang
diperintahkan sholat, tujuan salat, macam-macam salat sunah, fungsi
sholat, hikmah salat dan segala aspek permasalahan yang ada
kaitannya dengan sholat, seperti: wudhu, tayamum, kebersihan,
kesehatan, kedisiplinan, aspek sosial dan sebagainya.
Dengan demikian peserta didik yang menjalankan salat dapat
memahami dan menghayati ajaran tentang salat dan lebih dari itu
juga mampu menjelaskan arti penting ibadah salat di dalam ajaran
islam.
2) Bahan / Materi
Bahan atau materi ini menyangkut apa yang harus diberikan
kepada peserta didik. Pengetahuan, sikap atau nilai serta ketrampilan
apa yang harus dipelajari oleh peserta didik. Bahan atau materi
berfungsi memberi isi dan makna terhadap tujuan pengajaran.
32
Ibid, hal. 174
25
3) Metode / Alat
Guru harus mampu memilih dan memilah metode mana yang
tepat dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.
Selain itu juga harus mampu mencari variasi metode agar bisa
menggugah
semangat
dan
motivasi
belajar
peserta
didik.
Penggunaan suatu metode mengajar harus dilihat materi per materi.
Misalnya metode mengajarkan materi salat pasti berbeda dengan
metode mengajar pokok bahasan zakat. Dalam materi salat bisa
menggunakan berbagai macam metode, misalnya ceramah, tanya
jawab, diskusi, resitasi (penugasan), demonstrasi (praktek). Namun
untuk pokok bahasan zakat, tentunya metode yang tepat adalah
ceramah dan diskusi.
4) Evaluasi / Penilaian
Evaluasi
dimaksudkan
untuk
mengetahui
sejauhmana
penguasaan materi oleh peserta didik, memonitor keberhasilan
proses belajar mengajar, memberikan feed back (umpan balik) guna
penyempurnaan dan pengembangan proses belajar mengajar lebih
lanjut.
5)
Perbedaan Individu
Prinsip ini harus benar-benar diperhatikan oleh guru karena pada
dasarnya setiap peserta didik mempunyai perbedaan. Perbedaan ini
meliputi: bakat, minat, kecenderungan, sikap perhatian, kebiasaan,
26
cara belajar, lingkungan sosial, ekonomi rumah tangga, tingkat
intelegensi, cara bergaul, pembawaan dan sebagainya. 33
Tujuan mengajar ibadah yaitu pertama mengetahui teori (aspek
kognitif) tentang ibadah yang diajarkan. Hal yang harus diperhatikan
oleh guru adalah proses tahapan, jenjang pengetahua peserta didik.
Pada intinya, pengajaran harus diawali dengan hal-hal yang
elementer (dasar), dengan menggunkan pendekatan ketrampilan
proses, agar tujuan pengajaran lebih bisa diterima dan dipahami oleh
peserta didik. Kedua, mengamalkan (aspek psikomotorik-skill)
ketrampilan menjalankan ibadah yang diajarkan. Bentuk pengamalan
ibadah ini, misalnya ditandai dengan terampil dan hafal dalam
melafaldzkan bacaan-bacaan salat, gerakan-gerakan dalam salat
sudah benar, mendirikan salat secara rutin dan berjama’ah dan lainlain. Ketiga, apresiatif terhadap ibadah (aspek afektif).
Pada tahapan ini, diharapkan peserta didik mempunyai sikap
apresiatif (menghargai) dan senang serta merasa bahwa salat adalah
kebutuhan rohani-spiritualnya, bukan semata-mata merupakan
perbuatan yang hanya menjadi beban dan hanya menggugurkan
kewajiban.
Pada tahapan ini peserta didik diharapkan mampu menjalankan
ibadah sebagai bagian integral dari hidup dan kehidupannya, ada
kristalisasi dan internalisasi nilai-nilai salat dalam dirinya, serta salat
33
Ibid., hal.176
27
yang dilakukan mampu menjiwai perilakunya, menghiasi dirinya
dengan amalan sholeh dan mencegah segala bentuk kemungkaran.
3. Metodologi Pendidikan Ibadah Pada Anak Usia Sekolah Dasar
Menurut Zakiyah Darajat dalam bukunya ilmu jiwa agama, kategori
umur anak-anak adalah usia sekolah dasar pada umumnya usia 6-12
tahun. Ketika anak usia seperti ini jiwanya telah membawa rasa bekal
agama dan kepribadiannya tetapi masih dalam lingkungan dasar. Dengan
demikian, pengajaran agama sangat penting untuk ditanamkan dalam diri
anak.34
Adapun beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan
perkembangannya, yaitu metode keteladanan, metode nasihat, dan
metode pengawasan. Berikut ini merupakan penjelasan dari setiap
metode yaitu sebagai berikut:
a. Metode Keteladanan
Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang cukup
efektif dalam mempersiapkan dan membentuk anak secara moral,
spiritual dan sosial. Sebab seorang pendidik merupakan contoh ideal
dalam pandangan anak, yang tingkah laku dan sopan santunnya akan
ditiru. Melalui metode ini anak/peserta didik dapat melihat,
menyaksikan dan meyakini cara yang sebenarnya sehingga mereka
34
Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, ( Jakarta: Bulan Bintang, 2005), hal. 129
28
dapat melaksanakannya dengan lebih baik dan lebih mudah. Metode
keteladanan merupakan faktor penentu baik buruknya anak didik.35
Metode keteladanan atau contoh juga digunakan oleh nabi
Muhammad Saw dalam mengajarkaan ibadah seperti wudhu, adzan
dan shalat. Usman Qodri menjelaskan lebih lanjut tentang metode
contoh atau penerapan praktis adalah perintah yang bersifat teoritis,
ketika diimplementasikan melalui perbuatan oleh pendidik yang
menjadi
panutan,
maka
segala
materi
pendidikan
yang
disampaikannya akan mudah diikuti anak didiknya.36
b. Metode Nasihat
Metode nasihat merupakan salah satu metode dan cara-cara
mendidik yang efektif di dalam upaya membentuk keimanan anak,
mempersiapkannya secara moral, psikis, dan sosial. Nasehat sangat
berperan dalam menjelaskan kepada anak tentang segala hakikat,
menghiasinya dengan moral mulia, dan mengajarinya tentang prinsipprinsip Islam. Karena itu tidak aneh bila kita dapati Al-Qur’an sering
mengulang-ulang metode ini dan berbicara kepada jiwa dengan
nasihat.
Mengutip pendapat Muhammad Quthb, bahwa pada hakikatnya
didalam jiwa seseorang terdapat pembawaan yang dapat terpangaruh
35
Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008),
hal. 19
36
Moh. Slamet Untung, Menelusuri Metode Pendidikan Rosulullah, (Semarang: Pustaka
Rizki Putra,2007), hal. 143-144
29
oleh kata-kata yang didengarnya. Pembawaan itu biasanya tidak tetap
(konstan). Oleh karena itu, kata-kata berupa nasihat haruslah diulangulang agar bisa berpengaruh.
c.
Metode Pengawasan
Pengawasan adalah metode mendampingi anak dalam upaya
membentuk akidah dan moral yang bertujuan untuk mempersiapkan
anak secara psikis dan sosial, serta menanyakan secara terus menerus
tentang keadaanya, baik dalam hal pendidikan jasmani maupun dalam
hal belajarnya.
Adapun aspek-aspek pengawasan antara lain sebagai berikut:
Pertama, Pengawasan terhadap aspek keimanan anak. Menurut
Zakiyah Darajat, pembentukan iman seharusnya dimulai sejak anak
masih dalam kandungan sejalan dengan pertumbuhan kepribadiannya.
Kedua, Pengawasan terhadap aspek akhlak anak. Akhlak adalah
implementasi dari iman dalam segala bentuk perilaku. Melalui
pengawasan secara langsung berupa teguran yang arif dan bijak dari
para orangtua atau pendidik, niscaya anak akan sadar dan kembali
pada norma-norma yang sesuai dengan ajaran Islam manakala ia
melanggar norma tersebut. Ketiga, Pengawasan terhadap aspek
jasmani dan kesehatan anak.37
37
Mukodi, Pendidikan Islam Terpadu, ( Aura Pustaka: Yogyakarta, 2011), hal. 85-83
30
F.
Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah cara-cara berpikir dan berbuat dengan baik
untuk mengadakan penelitian dan mencapai suatu tujuan penelitian.
1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research)
dengan pendekatan kualitatif. Penelitian lapangan merupakan salah satu
metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak
memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan
kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Sedangkan penelitian kualitatif
adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati.38
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
pendekatan psikologi pendidikan, artinya pendekatan yang meliputi
aspek-aspek kejiwaan yang ada pada diri peserta didik. Psikologi
pendidikan pada dasarnya merupakan disiplin ilmu psikologi yang
khusus mempelajari, meneliti dan membahas seluruh tingkah laku
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan yang meliputi tingkah
laku belajar, tingkah laku mengajar dan tingkah laku belajar mengajar.39
2. Sumber Data/ Informan
Dalam memperoleh sumber data/ informan berati seorang peneliti
harus menentukan subjek penelitian. Subjek penelitian adalah sumber
38
39
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal 36
Ibid., hal. 58
31
utama data penelitian, yaitu yang memiliki data-data yang mengenai
variabel yang diteliti. Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan
dikenai kesimpulan hasil penelitian.40 Subjek penelitian ini antara lain
adalah:
a. Wakil kepala bidang kurikulum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta,
yaitu
orang
yang
mengontrol
penerapan
kurikulum
dan
bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kurikulum. Dalam hal ini
yang menjadi sumber penelitian tentang penerapan kurikulum 2013 di
SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta adalah bapak Syarifudin, M.Pd.
Sehingga melalui beliau dapat dikaji tentang penerapan kurikulum
2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.
b. Guru SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, khususnya guru
Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini yang menjadi sumber
penelitian tentang penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
PAI aspek ibadah adalah beliau bapak Eko Yulianto, S.Pd.I selaku
guru mata pelajaran PAI yang mengajar di kelas IV. Sehingga melalui
beliau dapat dikaji tentang penerapan pendekatan saintifik, langkahlangkah, dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran PAI aspek
ibadah.
c. Peserta didik SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Kelas IV (empat).
teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan
sample siswa dalam penelitian ini berdasarkan pada siswa yang
40
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hal.34
32
mempunyai prestasi di kelas. Dari jumlah kelas IV yang berjumlah 4
kelas dengan jumlah siswa 141 anak, peneliti mengambil 8 orang
dengan rincian masing-masing kelas diambil 2 orang.
Untuk
mengetahui penerapan pendekatan saintifik dikelas, serta untuk
mengetahui tingkat pemahaman dan pengamalan siswa terhadap
materi yang disampaikan.
Untuk proses pengembilan sample peneliti akan berkonsultasi
dengan bapak Eko Yulianto, S.Pd.I selaku guru PAI kelas IV, dengan
harapan didapatkan data yang berkaitan dengan penerapan pendekatan
saintifik pada mata pelajaran PAI aspek ibadah. Adapun yang menjadi
objek penelitian adalah penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran PAI aspek ibadah.
3. Metode Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian
ini adalah :
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sisitematik
terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dalam
penelitian ini dilakukan secara langsung dengan mengamati proses
pembelajaran secara langsung. Sedangkan jenis pengamatan yang
dilakukan adalah dengan partisipasi aktif. Partisipasi aktif dilakukan
dengan cara peneliti datang ketempat kegiatan orang yang diamati,
33
tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.41 Pada metode
observasi ini peneliti ingin mengetahui lebih dekat tentang penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah kelas IV
SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta.
b. Wawancara
Wawancara ialah percakapan tatap muka dalam suasana informal
dimana seorang berhadapan langsung dengan responden untuk
memperoleh pendapat, sikap, dan aspirasinya melalui pertanyaan yang
diajukan.42 Penelitian ini yang menjadi informan adalah:
1) Wakil kepala bidang kurikulum SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakarta.
2) Guru SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
3) Peserta didik SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
Melalui metode ini diharapkan dapat diperoleh data-data tentang
penerapan tentang gambaran umum penerapan pendekatan saintifik
kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah kelas IV SDIT
Lukman Al Hakim Yogyakarta.
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui
peninggalan penulis, seperti arsip-arsip termasuk juga buku-buku
41
Nana Sayodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja
Rosdakarya, 2012), hal. 312
42
Cece Wijaya dan A Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar
Mengajar, (PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 74
34
tentang pendapat teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian.43
Melalui metode dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data
yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Metode ini
digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang SDIT Lukman
Al Hakim Yogyakarta.
4. Metode Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data
ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat
ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang
disarankan oleh data. Analisis data yang digunakan dalam mengelola
data yang terkumpul adalah dengan analisis kulitatif. Teknik analisis data
kualitatif yang digunakan selama dilapangan adalah model Miles dan
Huberman. Pada model ini analisis data dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu:
a. Reduksi Data ( Data Reduction )
Adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada hal-hal
penting, dan membuang data yang tidak perlu. Dengan demikian data
akan menjadi jelas.
b. Penyajian Data ( Data Display)
Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam
bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya agar memudahkan
43
Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1993), hal. 103
35
peneliti memahami yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
bredasarkan apa yang difahami.44
c. Verifikasi ( Conclution Drawing )
Menarik kesimpualan merupakan tahap akhir, namun kesimpulan
awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat. Akan tetapi jika
kesimpulan tersebut didukung oleh bukti-bukti yang kuat, maka
kesimpulan tersebut kredibel. Dengan demikian kesimpulan tersebut
dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal.
5. Pemeriksaan keabsahan data
Salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data adalah dengan
menggunakan triangulasi. Pada penelitian ini mengunakan triangulasi
yaitu dengan mengunakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang ada diluar data untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Teknik triangulasi
dilakukan dengan mencari data dari banyak sumber informan.
Triangulasi sumber dan metode adalah menggali kebenaran informasi
tertentu melalui berbagai sumber dan perolehan data. Misalnya selain
melalui wawancara dan observasi, peneliti menggunakan dokumentasi
tertulis, foto dan lain-lain. Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan
dengan cara membandingkan data yang merupakan hasil pengamatan
secara langsung di SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta, wawancara
44
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010), hal. 388-341
36
dari
pihak
yang bersangkutan,
serta
diperkuat
dengan
data
dokumentasi yang dimiliki sekolah.
Setelah dilaksanakan pengumpulan data dan analisis data, tahap
selanjutnya adalah memberikan interpretasi yang kemudian disusun
dalam kesimpulan. Proses pengambilan kesimpulan ini merupakan
proses pengambilan inti dari penelitian yang kemudian disajikan dalam
bentuk pernyataan atau kalimat.
G. Sistematika Pembahasan
Penyusunan skripsi ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu bagian awal,
bagian inti, dan bagian akhir.
Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman surat pernyataan, halaman
persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman
persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, daftar isi, daftar
tabel, dan halaman daftar lampiran. Pembahasan dalam skripsi ini dibagi
menjadi empat bab, yang disusun secara sistematis sebagaimana tercermin
dalam sistematika berikut:
Bab I Pendahuluan
Bab pertama, adalah pendahuluan, yang memuat uraian seputar teknis
penelitian, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan pembahasan.
Bab II Gambaran Umum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
Bab kedua, menyajikan uraian tentang gambaran umum SDIT Luqman Al
Hakim Yogyakarta. Aspek-aspek yang dikemukakan meliputi letak geografis
37
sekolah, sejarah singkat berdiri dan perkembangannya, visi dan misi sekolah,
struktur organisasi, keadaan siswa, guru dan karyawan, serta sarana dan
prasarana.
Bab III Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran ibadah wudhu
dan tayamum di SDIT Luqman Al HakimYogyakarta
Bab ketiga, berisi tentang laporan hasil penelitian yang meliputi penyajian
data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian tentang penerapan
pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran ibadah wudhu dan
tayamum kelas VI SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
Bab keempat, adalah penutup, bab ini memuat kesimpuan, saran-saran dan
penutup. Pada bab ini juga berisi temuan-temuan dalam proses penelitian.
Sedangkan bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan
lampiran yang terkait dengan penelitian.
38
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data-data dan fakta sesuai dengan analisis yang
dilakukan di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta terkait dengan
Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah
Kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, maka dapat di ambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran
PAI aspek ibadah di kelas IV SDIT Luqman AL Hakim Yogyakarta
menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik
yang dapat dilihat dari penggunaan langkah-langkah mulai dari
mengamati,
menanya,
mencoba,
mengasosiasikan,
dan
mengkomunikasikan secara runtut dengan memperhatikan prinsipprinsip pendekatan saintifik dalam pelaksanaannya.
2. Hasil penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam
pembelajaran PAI aspek ibadah peserta didik kelas IV SDIT Luqman
Al Hakim Yogyakarta dapat membuat pembelajaran lebih efektif,
peserta didik menjadi aktif dan antusias mengikuti pembelajaran,
bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah
sholat, lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
3. Kendala penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam
pembelajaran PAI aspek ibadah peserta didik kelas IV SDIT Luqman
Al Hakim Yogyakarta yaitu masih adanya peserta didik yang malu
untuk bertanya dan menyampaikan gagasannya ketika proses
pembelajaran berlangsung, keterlambatan buku sumber belajar,
penguasaan kelas yang belum menyeluruh.
B. Saran - Saran
Saran–saran yang diajukan hanya sekedar masukan dengan
harapan agar pembelajaran PAI khususnya aspek ibadah di SDIT Luqman
Al Hakim Yogyakarta dapat berhasil dengan lebih baik. Adapun saransaran berikut disampaikan kepada:
1. Kepala Sekolah
a. Selalu menjaga hubungan dan komunikasi dengan orang tua siswa
dalam mewujudkan tujuan pendidikan khususnya terkait dengan
Pendidikan Agama Islam
b. Selalu berkomunikasi dengan guru khususnya PAI untuk mengatasi
permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar menagajar.
2. Guru PAI
a. Lebih kreatif lagi dalam mengemas pembelajaran agar peserta
didik lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan.
b. Terus mendampingi peserta didik dalam melaksanakan praktik
ibadah agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Selalu berusaha untuk memahami psikologi peserta didik agar
proses pembelajaran berjalan secara maksimal
112
3. Peserta Didik
a. Terus laksanakan salat sunah duha berjama’ah dan salat fardhu
berjama’ah
b. Tingakatkan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
C. Kata Penutup
Alhamdulillah, segala puji dan syukur tetap tercurahkan kehadirat
Allah SWT dzat yang maha segalanya yang telah memberikan hidayah
dan taufik-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan
lancar. Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penyusunan skripsi ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
dari para pembaca agar bisa dijadikan pedoman bagi peneliti selanjutnya.
Akhir kata, semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi para
pembaca dan penulis dalam megambangkan keilmuan dalam dunia
pendidikan khususnya pendidikan agama Islam.
113
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Sani, Ridwan, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum
2013, Jakarta: Bumi Aksara, 2014
Azwar, Saifudin Metode Penelitian,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998
Azzam, Abdul Aziz Muhammad & Hawws, Abdul wahab Sayyed, Fiqih Ibadah
Thaharah, Sholat, Zakat, Puasa, Haji, Amzah: Jakarta, 2010
Daradjat, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005
Daryato, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogyakarta: Gava
Media, 2014
Daryono, Administrasi dan Manajemen Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2013
Evelin Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010
Hamzah, Nurdin Muhammad,
Bumi Aksara, 2013
Belajar Dengan Pendekatan Paikem, Jakarta:
Hermawan, Pendi, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan
Budi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP
Negeri 5 Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014
Hosnan, M, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21,
Bogor: Ghalia Indonesia, 2014
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendekatan-Pendekatan Ilmiah dalam
Pembelajaran” dalam Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum
2013; Konsep Pendekatan Scientific, 2013
Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676
Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab di Madrasah
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1996
Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1993
Muchtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008
Peraturan Mentri Kebudayaan Dan Pendidikan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan MenegahPeraturan
Mentri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun
2013 Tentang Implementasi Kurikulum,
Sintawati, Reni, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi
Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP
Negeri 5 Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014
Subini, Nini dkk, Psikologi Pembelajaran, Yogyakarta: Mentari Pustaka, 2012
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2010
Sujana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1989
Sukmadinata, Nana Sayodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2012
Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam (IPI); untuk Fakultas Tarbiyah Komponen
MKDK, Bandung: Pustaka Setia, 1998
Thoha, Chabib, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, Semarang: Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Pustaka Pelajar,
2004
Ulfa, Maria, Pendekatan Model Problem- Based Learning (PBL) dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Implikasinya terhadap
Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah di SMA Negeri
Yogyakarta. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008
Undang-Undang Republik Indonesia no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Untung, Moh. Slamet, Menelusuri Metode Pendidikan Rosulullah, Semarang:
Pustaka Rizki Putra,2007
Wijaya, Cece dkk, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar,
PT. Remaja Rosdakarya, 1992
115
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran Gambar Dokumentasi
Visi, Misi Sekolah
Ruang Kantor
Ruang Perpustakaan Sekolah
Tujuan Sekolah
Ruangan Utama Masjid Sekolah
Koleksi Buku Perpustakaan
Dokumentasi Kegiatan
Pembelajaran PAI di kelas IV A, C dan B
Dokumentasi Kegiatan
Kegiatan Sholat Sunah Duha Berjama’ah
Dzikir Ba’da Sholat Duhur Berjama’ah
Dokumentasi Kegiatan
Foto Bersama dengan Informan
INSTRUMEN PENELITIAN
PEDOMAN OBSERVASI
1. GAMBARAN UMUM SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA
A. Gambaran Umum
1) Letak geografis, luas tanah dan bangunan
2) Kondisi lingkungan
3) Keadaan Sarana dan prasarana
B. Keadaan SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta
2. PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PAI
ASPEK IBADAH SISWA KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM
YOGYAKARTA
A. Pembelajaran PAI aspek ibadah dengan saintifik
B. Strategi, metode yang digunakan
C. Media dan sumber belajar
D. Langkah-langkah pembelajaran
E. Antusias peserta didik
F. Kendala dalam penerapan pendekatan saintifik
G. Praktik diluar pembelajaran
H. Pembentukkan karakter melalui praktik ibadah
PEDOMAN WAWANCARA
A. Kepala Sekolah
1. Bagaimana sejarah berdirinya SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ?
2. Apa visi dan misi berdirinya SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ?
3. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta?
B. Waka Kurikulum
1. Bagaimana keadaan siswa dari tahun ke tahun di SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakarta ?
2. Bagaimana konsep kurikulum yang digunakan di SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakrta ?
3. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ?
4. Bagaimana penerapan pendekatan saintifik secara umum di SDIT Lukman Al
Hakim Yogyakarta ?
5. Apakah sering ada pelatihan guru terkait dengan penerapan kurikulum 2013 di
SDIT Lukman Al Hakim ?
6. Apakah ada evaluasi kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta,
kalau ada seperti apa contohnya ?
7. Bagaimana hasil penerapan pendekatan saintifik di SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakarta ?
8. Apa kendala yang dialami dalam penerapan kurikulum 2013 dengan
menggunakan pendekatan saintifik di SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta ?
9. Apa kelebihan dan kekurangan penerapan pendekatan saintifik di SDIT Lukman
Al Hakim Yogyakarta ?
C. Guru PAI
1. Bagaimana penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI di SDIT
Lukman Al Hakim Yogyakarta ?
2. Apakah strategi yang anda gunakan untuk memancing keaktifan peserta didik ?
3. Apakah alat, media dan bahan pembelajaran di SDIT Luqman Al Hakim
mendukung dalam penerapan pendekaatan saintifik ?
4. Bagaimana respon siswa terhadap startegi yang anda gunakan ?
5.
Bagaimana hasil dari penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI
aspek ibadah terhadap praktek ibadah peserta didik ?
6. Apakah dalam pembelajaran anda memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengamati atau membaca materi yang akan dipelajari terlebih dahulu ?
7. Apakah anda memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
tentang materi yang belum dipahami ?
8. Apakah peserta didik diberikan kesempatan untuk mencoba atau mempraktikkan
materi yang sudah dipelajari ?
9. Apakah anda memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengasosiasikan materi yang sudah dijelaskan ?
10. Bagaimana strategi yang anda gunakan agar peserta didik dapat
mempresentasikan pendapat dan gagasannya terhadap materi yang dipelajari ?
11. Apa kendala yang dihadapi dalam penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran PAI aspek ibadah ?
12. Apa yang anda lakukan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya ibadah
terhadap peserta didik ?
13. Bagaimana cara anda untuk mengajak peserta didik melaksanakan sholat, baik itu
yang sifatnya wajib ataupun sunnah?
D. Peserta didik Kelas IV
1. Apakah meteri yang di sampaikan guru mudah dipahami ?
2. Apakah guru sering memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai
materi ?
3. Apakah stretegi yang digunakan oleh guru bisa membuat kamu lebih aktif dan
semangat mengikuti pelajaran ?
4. Apakah kamu diberikan kesempatan untuk membaca atau mengamati materi yang
akan dipelajari ?
5. Apakah dalam pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya
terhadap materi yang belum dipahami ?
6. Apakah guru memberikan kesempatan untuk mencoba parktik dari teori yang
sudah dipelajari ?
7. Apakah guru memberikan kesempatan untuk mengasosikan materi yang sudah
dipelajari ?
8. Apakah guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan apa yang sudah
kamu pahami ?
9. Apa yang guru lakukan agar kamu selalu disiplin dalam mengikuti pembelajaran
PAI dan praktik ibadah di sekolahan ?
10. Apakah kamu senang dan nyaman dengan cara guru membawakan materi PAI
dengan pendekatan saintifik ?
11. Apakah guru sering mengingatkan dan mendampingi ketika sudah masuk waktu
sholat ?
12. Bagaimana cara guru ketika mengingatkan dan mendampingi kamu untuk
melaksanakan sholat, baik itu sholat fardhu ataupun sunnah.?
13. Apakah cara guru selama ini sudah membuatmu terbiasa untuk melaksanakan
ibadah dirumah ?
PEDOMAN DOKUMENTASI
1. Sejarah singkat berdirinya SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
2. Visi, misi dan tujuan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
3. Struktur kepengurusan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
4. Data-data guru, karyawan, dan siswa SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
5. Sarana dan prasarana SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
6. Kalender pendidikan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
7. Dokumentasi proses pelaksanaan pembelajara PAI kelas IV
a. RPP
b. Materi
c. Metode
d. Media
e. Evaluasi
Catatan Lapangan I
Metode Pengumpulan Data: Wawancara
Hari/tanggal
: Senin, 11 April 2016
Lokasi
: Ruang guru BK
Sumebe Data
: Bapak Eko Yulianto, S.Pd.I
Diskripsi Data
:
Informan adalah guru Pendidikan Agama Islam kelas IV, wawancara ini
adalah kegiatan pengumpulan data pertama kali yang peneliti lakukan dengan
informan. Pada kesempatan tersebut peneliti mengajukan beberapa pertanyaan
diantaranya tentang pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran
Pendidikan Agama Islam aspek ibadah kelas IV SDIT Luqman Al Hakim
Yogayakarta, hasil, dan kendala dalam penerapan pendekatan saintifik. Data yang
diperoleh dari beliau adalah penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
PAI kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta sudah berjalan dengan baik,
kemudian hasil yang didapatkan yaitu peserta lebih aktif dan antusias dengan
menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah.
Kendala penerapan pendekatan saintifik di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
adalah peserta didik yang belum berani mengungkapkan ide dan gagasan mereka,
sehingga dalam kegiatan pembelajaran kurang aktif.
Interpretasi data:
Penerapan pendekatan sintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah
SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta sudah berjalan dengan baik, dapat dilihat
dari antusias dan keaktifan anak ketika mengikuti pembelajaran dikelas. Disisi
lain ada kendala yang ditemui yaitu kurang beraninya peserta didik dalam
mengungkapkan ide dan gagasan mereka seingga menjadikan peserta didik
kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
Catatan Lapangan II
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/tanggal
: Rabu, 13 April 2016
Lokasi
: Ruang Guru
Sumber Data
: Hidar Fawas Nur Huda
Deskripsi Data
:
Informan adalah siswa kelas IV D SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.
Data yang diperoleh adalah pelaksanaan pendekatan saintifik memudahkan siswa
untuk belajar aktif, kerjasama dengan peserta didik lain, dan memudahkan dalam
memahami materi yang disampaikan. Hal ini bisa dilihat dari penugasan yang
diberikan kepada siswa secara berkelompok, siswa sering diberikan contoh secara
langsung dan juga di tambah dengan penayangan video sebagai penunjang
pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Interpretasi data:
Penerepan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI memudahkan
siswa untuk belajar aktif dan kerjasama serta menjadikan kegiatan pembelajaran
lebih mudah dipahami dan menyenangkan.
Catatan Lapangan III
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/tanggal
: Senin, 18 April 2016
Lokasi
: Depan Ruang Kelas IV C
Sumber Data
: Fatah Rosyid Ahmad
Deskripsi Data
:
Informan adalah siswa kelas IV C SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.
Data yang diperoleh adalah kegiatan pembelajaran PAI aspek ibadah dengan
pendekatan saintifik lebih menyenangkan dan lebih mudah dipahami. Selain itu
juga adanya pembiasaan sholat sunnah dan sholat fardhu berjama’ah
memunculkan kebisaaan dalam diri peserta didik untuk melaksanakannya.
Interpretasi Data :
Peserta didik merasa senang mengikuti pembelajaran PAI aspek Ibadah
dengan pendekatan saintifik dikarenakan materi yang dipelajari menjadi mudah
untuk dipahami. Peserta didik mulai terbiasa melaksanakan sholat fardhu dan
sunah yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran PAI aspek ibadah.
Catatan Lapangan IV
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/tanggal
: Senin, 18 April 2016
Lokasi
: Depan Ruang Kelas IV A
Sumber Data
: Syafia Rosyida Nugraheni
Deskripsi Data
:
Informan adalah siswa kelas IV A SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.
Data yang diperoleh adalah kegiatan pembelajaran PAI dengan menggunakan
pendekatan saintifik membuat siswa menjadi lebih mudah dalam memahami
materi yang dipelajari karena ditamabah dengan contoh baik secara langsung oleh
guru maupun lewat tayangan video. Selain itu, siswa menjadi tahu arti pentingnya
ibadah khususnya sholat fardhu yang disempurnakan dengan sholat sunah.
Interpretasi Data:
Pembelajaran PAI menjadi lebih efektif dengan menggunakan pendekatan
saintifk, hal ini dapat dilihat dari pemahaman siswa terhadap materi yang mampu
menumbuhkan kedasaran siswa akan pentingnya sholat fardhu dan sholat sunah
sebagai penyempurnanya.
Catatan Lapangan V
Metode Pengumpulan Data : Wawancara
Hari/tanggal
: Senin, 18 April 2016
Lokasi
: Depan Ruang Kelas IV B
Sumber Data
: Maryam Radwa Al Hanifah
Deskripsi Data
:
Informan adalah siswa kelas IV B SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta.
Data yang diperoleh adalah kegiatan pembelajaran PAI dengan mengunakan
pendekatan
saintifik
menjadikan
PAI
sebagai
pelajaran
favorit
dan
menyenangkan, hal ini dikarenakan penyampaian materi dengan strategi belajar
sambil bermain membuat siswa antusias sehingga siswa tidak merasa bosan dalam
mengikuti pembelajaran.
Interpretasi Data:
Pembelajaran PAI menjadi pelajaran favorit dikarenakan penyampaian
materi yang diselingi dengan bermain, sehingga peserta didik menjadi antusias
dan menikmati proses belajarnya.
Catatan Lapangan VI
Metode Pengumpulan Data : Observasi
Hari/tanggal
: Senin, 22 Febuari 2016
Lokasi
: Ruang Kelas IV A
Sumber Data
: Proses Pembelajaran PAI
Deskripsi Data
:
Pengamatan yang peneliti lakukan yaitu proses pembelajaran PAI dikelas
IV A terkait dengan strategi yang dipakai oleh guru dan keaktifan peserta didik.
Data yang diperoleh dari kegiatan observasi yaitu proses kegiatan pembelajaran
PAI dengan menggunakan pendekatan saintifik. Strategi yang dipakai oleh guru
dari kegiatan awal, inti, dan penutup sudah menggunakan beberapa langkah dari
pendekatan saintifik. Hasilnya siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran.
Interpretasi Data:
Pendekatan saintifik sudah digunakan dalam proses pembelajaran PAI
aspek ibadah yang dilihat dari segi strategi dan keaktifan anak.
Catatan Lapangan VII
Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi
Hari/tanggal
: Rabu, 27 April 2016
Lokasi
: SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
Sumber Data
: Bangunan penunjang pembelajaran
Deskripsi Data
:
Kegiatan yang peneliti lakukan adalah mengambil gambar setiap bangunan
penunjang proses pembelajaran diantaranya, masjid, perpustakaan, UKS, kantor,
papan visi misi dan tujuan sekolah, ruang TU sekolah.
Interpretasi Data:
Pengambilan gambar bangunan sarana prasarana sekolah sebagai lampiran
dan sebagai bukti telah melaksanakan penelitian di SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakarta.
Catatan Lapangan VIII
Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi
Hari/tanggal
: Rabu, 27 April 2016
Lokasi
: Ruang Tata Usaha
Sumber Data
: Print Out Profil Sekolah
Deskripsi Data
:
Kegiatan yang peneliti lakukan yaitu pengumpulan data tentang profil
sekolah diantaranya data sekolah, latar belakang sekolah yang meliputi visi, misi
dan tujuan, struktur kurikulum, data siswa dan prestasi dari SDIT Luqman Al
Hakim Yogyakarta.
Interpretasi Data:
Pengumpulan data profil sekolah SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
Catatan Lapangan IX
Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi
Hari/tanggal
: Selasa, 3 Mei 2016
Lokasi
: Ruang Tata Usaha
Sumber Data
: Pegawai Tata Usaha Sekolah
Deskripsi Data
:
Kegiatan yang peneliti lakukan yaitu mengumpulkan data tentang guru
dan karyawan sekolah sebagai data penguat penelitian.
Interpretasi Data:
Pengumpulan data guru dan karyawan SDIT Luqman Al Hakim
Yogyakarta
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Materi Pokok
Alokasi Waktu
:
:
:
:
:
SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
IV / Dua
Mari Melaksanakan Sholat
10 Jam Pelajaran ( 5 x pertemuan )
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai, ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca)
dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
1.2 Menunaikan Salat secara tertib sebagai wujud dari penghambaan diri kepada Allah Swt.
1.4 Menghindari perilaku tercela sebagai implementasi dari pemahaman ibadah Salat.
3.5 Memahami makna bacaan Salat.
4.8 Menceritakan pengalaman melaksanakan Salat di rumah, atau di masjid lingkungan sekitar
rumah.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Peserta didik dapat menyebutkan keutamaan ibadah Salat dengan tepat
2. Peserta didik dapat mengetahui bacaan ibadah Salat dengan tepat
3. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat
4. Peserta didik dapat menceritakan pengalaman ibadah salah di rumah dan Masjid
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat :
1. Memahami keutamaan ibadah Salat
2. Memahami makna bacaan ibadah Salat
3. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat
4. Menceritakan pengalaman ibadah Salat di rumah dan masjid.
E. MATERI PEMBELAJARAN
1. Keutamaan Salat
 Termasuk rukun Islam
 Disampaikan secara langsung oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an
 Ibadah yang pertama kali dihisab
 Amal yang paling dicintai Allah SWT
 Menghapus kesalahan/dosa/keburukan
 Mencegah perbuatan keji dan munkar
 Mendapatkan surga Firdaus
 Mendapatkan pertolongan Allah SWT
2.
Makna Bacaan Salat
Bacaan takbiratul ihram.
‫هللا اكبز‬
Allah Maha Besar.
Bacaan iftitah.
ُ ٓ‫إًَِِّ َٔ َّج‬
. ٍٍْ‫ض َحُِ ٍْفًا ُي ْسهِ ًًا َٔ َيا أَََا ِيٍَ ان ًُ ْش ِز ِك‬
َ ْ‫ت َٔاألَر‬
ِ ‫ْث َٔجْ ِٓ ًَ نِهَّ ِذيْ فَطَ َز ان َّس ًَ َٕا‬
ُ ْ‫ك أ ُ ِيز‬
ٍَ‫ت َٔأَََا ِي‬
َ ِ‫ك نَُّ َٔبِ َذن‬
َ ٌْ ‫َلِل َربِّ ان َعانَ ًٍٍِْ الَ َش ِز‬
َ ‫صالَجًِ ََُٔ ُس ِك ًْ َٔ َيحْ ٍَا‬
َ ٌَّ ِ‫إ‬
ِ َّ ِ ًِ‫ي َٔ َي ًَاج‬
ًًٍٍِ ِ‫ان ًُ ْسه‬
Sesungguhnya aku menghadapkan mukaku kepada Dzat yang menciptakan langit dan
bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan bukannya aku termasuk dalam
golongan musyrik. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanya
untuk Allah semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, karena itu aku rela diperintah dan
aku ini adalah golongan orang Islam.
Bacaan ruku.
ِِ ‫ُس ْب َحاٌَ َرب ًَِّ ْان َع ِظ ٍْ ِى َٔ ِب َح ًْ ِد‬
Maha Suci Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Terpuji.
Bacaan i’tidal.
‫ك ْان َح ًْ ُد‬
َ َ‫َس ًِ َع هللاُ نِ ًَ ٍْ َح ًِدَِ َربََُّا َٔن‬
Allah mendengar akan sesiapa yang memuji-Nya. Hai Tuhan kami, kepada Engkaulah
segala pujian.
Bacaan sujud.
ِِ ‫ُس ْب َحاٌَ َرب ًَِّ ْاألَ ْعهَى َٔ ِب َح ًْ ِد‬
Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Terpuji
Bacaan duduk diantara dua sujud.
ُ ‫ًُ َٔا ْع‬
ًْ ُِّ‫ف َع‬
ْ ِ‫ب ّاِ ْغفِزْ نِ ًِ َٔارْ َح ًُِْ ًْ َٔارْ فَ ْعُِ ًْ َٔاجْ بُزْ َِ ًْ َٔارْ ُس ْقُِ ًْ َٔا ْْ ِدَِ ًْ َٔ َعاِف‬
ِ ‫َر‬
Ya Allah ! ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan angkatlah darjatku dan
cukuplah segala kekuranganku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk
dan sejahterakanlah aku dan berilah keampunan padaku.
Bacaan Attahiyat
َّ ُ‫ك أَ ٌَُّٓا انَُّبِ ًُّ َٔ َرحْ ًَة‬
ُ َٕ َ‫صه‬
ُ ٍ‫انحَّ ِح‬
ُ َ‫ات َٔانطٍَِّّب‬
َّ ‫َلِل َٔان‬
‫ ان َّسالَ ُو‬،ُُّ‫هللاِ َٔبَ َز َكاج‬
َ ٍْ َ‫ ان َّسالَ ُو َعه‬،‫ات‬
ِ َّ ِ ‫َّات‬
َّ ‫ أَ ْشَٓ ُد أَ ٌْ الَ إِنََّ إِ َّال‬، ٍٍَ‫هللا انصَّانِ ِح‬
,ُُّ‫هللاُ َٔأَ ْشَٓ ُد أَ ٌَّ ُي َح ًَّدًا َع ْب ُدُِ َٔ َرسُٕن‬
ِ َّ ‫َعهَ ٍَُْا َٔ َعهَى ِعبَا ِد‬
َ ‫صهَّب‬
‫ْث َعهَى‬
َ ‫آل ُي َح ًَّد َك ًَا‬
َ ‫ار ْك َعهَى ُي َح ًَّ ٍد انهَُّٓ َّى‬
ِ ‫ص ِّم َعهَى ُي َح ًَّد ٔعهى‬
ِ َ‫إِ ْب َزا ِْ ٍْ َى َٔب‬
َ ‫ار ْك‬
‫ك َح ًِ ٍْ ٌد‬
َ ََِّ‫ث َعهَى إِ ْب َزا ِْ ٍْ َى َٔ َعهَى آ ِل إِ ْب َزا ِْ ٍْ َى فِ ًْ ْان َعانَ ًِ ٍٍَْ إ‬
َ َ‫آل ُي َح ًَّ ٍد َك ًَا ب‬
ِ ‫َٔ َعهَى‬
‫َي ِجٍْد‬
“Semua salam/keselamatan milik Allah, demikian pula shalawat (doadoa=
pengagungan kepada Allah Subhanahu wata’ala) dan ucapan-ucapan yang baik (yang
pantas disanjungkan kepada Allah Subhanahu wata’ala). Salam kesejahteraan atasmu
wahai Nabi, rahmat Allah dan keberkahan-Nya. Salam kesejahteraan atas kami dan atas
hambahamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang
berhak disembah kecuali Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi
bahwasanya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.”
Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. “ Sebagimana pernah Engkau
beri rahmat kepada Nabi Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta
para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. “ Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia.
3.
4.
Perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat
Kebaikan terhadap sesama
 Melatih kekompakan
 Patuh terhadap pimpinan
 Menghilangkan kemarahan
 Mendoakan saudaranya
 Menepati janji
 Menjaga persatuan
Menghindari perilaku tercela
 Menghilangkan sifat riya’
 Suka meremehkan teman
 Menjauhi sikap menang sendiri (egoisme)
 Menghindari sifat mencuri
Menceritakan pengalaman sholat (rumah dan Masjid)
Catatan :
Mengisi angket dan praktek sholat berjama’ah
F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Scientific
2. Metode Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Presentasi dan Demonstrasi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama
No.
Kegiatan
Waktu
1 Pendahuluan
10 menit
 Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.
 Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.
 Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, yaitu keutamaan Salat
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2 Kegiatan Inti
40 menit
a. Mengamati
 Guru meminta peserta didik untuk mengamati bacaan pada halaman
94 – 95
b. Menanya
 Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang keutamaan
ibadah Salat
c. Eksperimen
 Secara berpasangan, peserta didik mencari tentang “ rukun dan
keutamaan ibadah salat dengan membuat mind map”
d. Asosiasi
 Setiap peserta didik membuat catatan hasil diskusi tentang keutamaan
Salat
e. Komunikasi
 Guru menyampaikan kembali ibrah kewajiban Salat yang Allah SWT
tetapkan bagi umat Islam
 Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta
didik sebagai kesimpulan akhir
3 Penutup
10 menit
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:
 mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan
 menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama
Pertemuan kedua
No.
Kegiatan
Waktu
1 Pendahuluan
10 menit
 Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.
 Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.
 Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu makna
bacaan Salat
2 Kegiatan Inti
40 menit
a. Mengamati
 Guru meminta peserta didik untuk mengamati bacaan pada halaman
97 – 101
b. Menanya
 Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang makna bacaan
ibadah Salat
Eksperimen
 Secara berpasangan, peserta didik mencari tentang makna bacaan
ibadah Salat
d. Asosiasi
 Setiap peserta didik membuat catatan hasil diskusi tentang makna
bacaan Salat
e. Komunikasi
 Guru menyampaikan kembali ibrah kewajiban Salat yang Allah SWT
tetapkan bagi umat Islam (dikaitkan dengan bacaan Salat)
 Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta
didik sebagai kesimpulan akhir
Penutup
10 menit
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:
 mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan
 menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama
c.
3
Pertemuan ketiga
No.
Kegiatan
Waktu
1 Pendahuluan
10 menit
 Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.
 Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.
 Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu perilaku
yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat
2
Kegiatan Inti
40 menit
a. Mengamati
 Guru meminta peserta didik untuk mengamati bacaan pada halaman
102 – 107
b. Menanya
 Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang perilaku yang
mencerminkan pemahaman ibadah Salat
c. Eksperimen
 Peserta didik dibagi menjadi 7 atau 8 kelompok.
 Peserta didik mencari tentang perilaku yang mencerminkan
pemahaman ibadah Salat
d. Asosiasi
 Setiap peserta didik membuat catatan tentang perilaku yang
mencerminkan pemahaman ibadah Salat
e. Komunikasi
 Guru menyampaikan kembali ibrah kewajiban Salat yang Allah SWT
tetapkan bagi umat Islam (dikaitkan dengan perilaku orang yang Salat)
 Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta
didik sebagai kesimpulan akhir
3
Penutup
10 menit
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:
 mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan
 menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama
Pertemuan keempat
No.
Kegiatan
Waktu
1 Pendahuluan
10 menit
 Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.
 Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.
 Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu tentang
pengalaman melaksanakan ibadah Salat saat di rumah dan di Masjid dan
praktek sholat berjama’ah
2 Kegiatan Inti
40 menit
a. Mengamati
 Guru meminta peserta didik untuk mengamati tayangan yang
berkaitan dengan ibadah Salat
b. Menanya
 Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang pengalaman
melaksanakan ibadah Salat saat di rumah dan di Masjid dan praktek
sholat berjama’ah
c. Eksperimen
 Peserta didik dibagi menjadi 7 – 8 kelompok untuk melaksanakan
praktik sholat berjama’ah
 Secara individu, peserta didik mengisi angket yang sudah disediakan
oleh guru berkaitan tentang pengalaman melaksanakan ibadah Salat
saat di rumah dan di Masjid dan praktek sholat berjama’ah
d. Asosiasi
 Setiap peserta didik membuat catatan tentang perilaku yang
mencerminkan pemahaman ibadah Salat
e. Komunikasi
 Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta
didik sebagai kesimpulan akhir
3 Penutup
10 menit
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:
 mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan
 menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama
Pertemuan Kelima
No.
Kegiatan
Waktu
1 Pendahuluan
10 menit
 Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran.
 Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama.
 Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk
disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu evaluasi
materi pelaksanaan Salat (ulangan harian)
2 Kegiatan Inti
40 menit
 Guru mengukur kemampuan peserta didik sebagai entuk evaluasi dari
materi yang di pelajari (ulangan harian)
3 Penutup
10 menit
Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:
 mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
 menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya; dan
 menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama
H. MEDIA, ALAT dan SUMBER BELAJAR
1. Media
: Video tentang ibadah Salat
2. Alat
: Kertas HVS
3. Sumber Belajar
: Al Qur’an dan terjemahan dari Syamil
Internet
Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas IV, Kemdikbud Jakarta, 2013
I.
PENILAIAN, REMIDI DAN PENGAYAAN
1. Teknik dan Instrumen Penilaian
NO.
KOM
PETENSI
1.
KI 1
Observasi 
Lembar Observasi
Terlampir
2.
KI 2
Observasi 
Lembar Observasi
Terlampir
3.
KI 3
Uraian
Tugas mandiri di buku catatan
Terlampir
TEKNIK
Tes
tertulis
INSTRUMEN


 Lembar laporan tugas praktik
 Lembar laporan tugas proyek
Catatan : Bentuk Penilaian Terlampir
4.
KI 4
Proyek
KET.
Terlampir
2. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan
Pembelajaran Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
dalam belajar dengan format soal sama dengan instrumen penilaian (terlampir).
Pelaksanaan remidi dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan.
Pembelajaran Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan
dalam pembelajaran dengan format soal yang berbeda dengan instrumen penilaian
(terlampir). Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai sebagai award / penghargaan
yang berhasil dalam pengayaan tersebut
Yogyakarta, 4 Januari 2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti
Ulfi Fatkhiyah Mahmud, S.Ag
NIP :
-
Eko Yulianto, S.Pd.I
NIP :
-
Lampiran 1
Instrumen Penilaian Aspek Spiritual / KI. 1
BUAT OBSERVASI ATAU PENILAIAN DIRI BERKAITAN DENGAN IBADAH SALAT
Lampiran 2
Instrumen Penilaian Aspek Sosial / KI. 2
NO
PE
SER
TA
DI
DIK
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
KERJASAMA
MK MB MT BT
AKTIFITAS
KEAKTIFAN
PARTISIPATIF
MK
MB MT BT MK
MB MT BT
MK
INISIATIF
MB MT
BT
Aktivitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti: disiplin, jujur, sopan santun, dll.
Keterangan:
MK
= Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang
dinyatakan dalam indikator secara konsisten). Skor 4
MB
= Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda
perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten). Skor 3
MT
= Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten). Skor 2
BT
= Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal
perilaku yang dinyatakan dalam indikator). Skor 1
Penilaian / Skor =
Skor yang diperoleh
Skor Maksimal
X 100 %
Lampiran 3
Instrumen Penilaian Aspek Pengetahuan / KI. 3
1.
Sebutkan 5 keutamaan ibadah Salat yang kamu ketahui ? (Skor 5)
2.
Sebutkan 5 makna dari arti lafadz atau do’a dibawah ini ? (Skor 5)
Lampiran 4
Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan / KI. 4
(Rubrik Penguasaan Materi Peserta Didik)
KATEGORI
NO
NAMA PESERTA DIDIK
AMAT
BAIK
BAIK
CUKUP
BAIK
KURANG
BAIK
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:
Amat Baik
Baik
: Jika penjelasan alasan berisi:
1. Salat termasuk rukun Islam.
2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secara langsung.
3. Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan dihisab pada hari
kiamat.
4. Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah.
5. Salat dapat menghapuskan kesalahan dan menghilangkan keburukan.
6. Salat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
7. Orang yang khusyuk ¡alat-nya akan mewarisi surga Firdaus.
8. Sarana untuk mendapatkan pertolongan Allah.
: Jika penjelasan alasan berisi:
1. Salat termasuk rukun Islam.
2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secaralangsung.
3. Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan dihisabpada hari
kiamat.
4. Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah.
5. Salat dapat menghapuskan kesalahan dan menghilangkankeburukan.
6. Salat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
Cukup Baik
: Jika penjelasan alasan berisi:
1. Salat termasuk rukun Islam.
2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secara langsung.
3. Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan dihisab pada hari
kiamat.
4. Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah.
Kurang Baik
: Jika penjelasan alasan berisi:
1. Salat termasuk rukun Islam.
2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secara langsung.
Rubrik Penguasaan Hafalan Peserta Didik
Kategori
No
Peserta Didik
Amat Baik
Baik
Cukup
Baik
1.
2.
3.
4.
5.
Keterangan:
Amat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
: Jika :
1. Hafal bacaanya dengan lancar
2. Tahu artinya sesuai dengan bacaan.
: Jika :
1. Hafal bacaanya dengan lancar
2. Tahu artinya namun sedikit kurang sesuai dengan bacaan.
: Jika :
1. Hafal bacaanya dengan lancar
2. Tahu artinya namun kurang sesuai dengan bacaan.
: Jika :
1. Hafal bacaanya dengan lancar
2. Tahu artinya namun tidak sesuai dengan bacaan.
Kurang Baik
Data Guru SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016
NO
1.
Pendidikan
Nama
Jabatan
Kelas
Kepala
-
Terahir
Ulfi Fatkhiyah M, S.Ag
S1
Sekolah
2.
Syarifudin, S.Pd. M.Pd
S2
Waka
4
Kurikulum
3.
M.
Singgih
Nugroho
S1
Cahyono, S.Ag
4.
Waka
3
Sarpras
Moch. Yuniardi, S.P., M.Pd
S2
Waka
5
Humas
5.
Wasid Asdi, S.Ag
S1
Wali Kelas
1
6.
Wahyu Nur Ngansyah, S.Si
S1
Ass Wali
1
Kelas
7.
Retno Apriliani, S.Pd. SD
S1
Korel, Wali
1
Kelas
8.
Kurnianingsih, S.Pd.I
S1
Ass. Wali
1
Kelas
9.
Witri Kartindari,
S.E., S.S
10.
Ade Andriani, S.Pd.I
S1
Wali Kelas
1
S1
Ass. Wali
1
Kelas
11.
Rian Dwi Astuti, S.Pd
S1
Wali Kelas
1
12.
Ulfa
S1
Ass Wali
1
Ainul
Mardhiyah,
S.Pd.I
13.
Sulastri, S.Pd.I
Kelas
S1
Korel wali
2
kelas
14.
Shofiatiningsih, Sos.I
S1
Ass Wali
2
Kelas
14.
Drs, Tupardi,
S1
Wali krlas
2
15.
Maryanti, S.Pd.I
S1
Ass, Wali
2
kelas
16.
Wening Ariani WG, S.H
S1
Wali Kelas
2
17.
Nasikin,S.Pd.I
S1
Ass, Wali
2
Kelas
18.
Murwandi Suciati, S.Pd. SD
S1
Wali Kelas
2
19.
Susanti, S.Si
S1
Ass. Wali
2
Kelas
20.
Endang Rustianingsih
S1
Wali Kelas
3
21.
Parti Wahyuni, S.Pd
S1
Korel, Wali
3
Kelas
22.
Alfi Ni’mah Ma’arif, S. Ag
S1
Ass. Wali
3
Kelas
23.
Eni Triharyati, S.Si
S1
Wali Kelas
3
24.
Rustiana, S.Pd.SD
S1
Wali Kelas
3
25.
Khusnul Muawanah, S.Si
S1
Ass. Wali
3
Kelas
26.
Ita Nur Rochmah, S.E.
S1
Wali Kelas
4
27.
Warsono, S.Ag., M.S.I
S2
Yayasan
4
28.
Intarti
S1
Wali Kelas
4
S1
Ass. Wali
4
Ratnaningsih,
S.Ag.,S.Pd.SD
29.
Nurmah Zakiyah, S.Si
Kelas
30.
Rochma
Yulika,
S1
S.Ag.,S.Pd.SD
31.
Sutriana, A.Md
Korel, Wali
4
Kelas
D3
Ass. Wali
4
Kelas
32.
Wiwik Agustina, S.T
S1
Wali Kelas
4
33.
Eko Yulianto, S.Pd.I
S1
Ass. Wali
4
Kelas
34.
Reni Suwanti, S.Pt
S1
Korel, Wali
5
Kelas
35.
Marlika Purnama, S.Pd
S1
Ass. Wali
5
Kelas
36.
Enny Jati Saptiti, S.Pd.Si
S1
Wali Kelas
5
37.
Agung Trianto, S.Si
S1
Wali Kelas
5
38.
Rusli Hasyim, S.Pd
S1
Ass. Wali
5
Kelas
39.
Arif Baharudin, S.Sos
S1
Wali Kelas
5
40.
Alwanto, S.H.I
S1
Ass. Wali
5
Kelas
41.
Drs. Ahmad Burhani, M.Si
42.
Nasiroh, S.Pd.SD
S1
Wali Kelas
6
43.
Ani Noviyati, S.Pd
S1
Ass. Wali
6
Kelas
44.
Ratna Sari Damayanti, S.Pd
S1
Wali Kelas
6
45.
Rita Hidayati
S1
Ass. Wali
6
Kelas
46.
Eram Kusuma Kartikasari,
S1
Wali Kelas
6
S1
Ass. Wali
6
S.S.,S.Pd.SD
47.
Wiwid Susilowati
Kelas
48.
Sunaryo, S.Pd.SD
S1
Korel, Wali
6
Kelas
49.
Agung Prasojo, S.S
S1
Ass. Wali
6
Kelas
50.
Nur Adnan, S.Pd
S1
Wali Kelas
6
51.
Sumardi, S.Pd.I
S1
Ass. Wali
6
Kelas dan
Koor.
Ekstra
52.
Arif Sholahuddin
53.
Anita Nurussa’adah. S.Gz
BTHQ
S1
Koord.
BTHQ
BTHQ
54.
Asmah Rofiati, S.Si
S1
BTHQ
55.
Edi Sastrowijoyo
56.
Eka Wahyu Hidayati, S.Hum
S1
BTHQ
57.
Elis Farida Hanoum, S.Pd.I
S1
BTHQ
58.
Enik Khuroidah, S.Sos.I
S1
BTHQ
BTHQ
59.
Etik, S.Hum
S1
BTHQ
60.
Eva Pratiwi, S.Pd
S1
BTHQ
61.
Hefie Setiyarini, S.Pd.I
S1
BTHQ
62.
Heri Jumadi
63.
Isnawan, S.Kom
64.
Juhan Syah
65.
Mawartiningsih, S.Pd.SD
S1
BTHQ
66.
Muhammad
S1
BTHQ
BTHQ
S1
BTHQ
BTHQ
Makmun,
S.Pd.SD
67.
Mujiyati, S.Pd.I
S1
BTHQ
68.
Nadhiroh, S.Pd.I
S1
BTHQ
69.
Nur Hidayati, S.Pd.I
S1
Sekertaris
BTHQ
BTHQ
70.
Prayogi
BTHQ
71.
Rahmini, S.Pd.I
S1
BTHQ
72.
Roisuddin, S.Pd.I
S1
BTHQ
73.
Suliyatun, S.Pd.SD
S1
BTHQ
74.
Yuyuk Aminah, S.Pd.I
S1
BTHQ
75.
Muhammad
S1
Hermawan,
Koord. BK
BK
S.Psi
76.
Muhammad Asfani, S.Psi
S1
77.
Khamid Fajar Raharjo, S.Pd.
S1
Jas
BK
Koord.
OR
Olahraga
78.
Cahyo Nugroho, S.Pd.Jas
S1
OR
79.
Wahyu Lestari,S.Pd.Jas
S1
OR
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: Hendy Saputra
2. Tempat, Tanggal Lahir
: Temanggung, 09 April 1993
3. Jenis Kelamin
: Laki-Laki
4. Agama
: Islam
5. Orang Tua
: Ayah : Siswoyo
Ibu
6. Alamat
: Jumi Triyanti
: Tempuran RT.01/RW.01, Kaloran,
Temanggung, Jawa Tengah
7. No. HP
: 085 712 894 698
8. E-mail
: [email protected]
Riwayat Pendidikan
1. SD
: MI Muh Tempuran 1 (2000-2005)
2. SMP
: MTs Muh Tempuran
(2005-2008)
3. SMA
: MAN Temanggung
(2008-2011)
4. Perguruan Tinggi
: UIN SUNAN KALIJAGA (2012-....)
Demikian riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya
Yogyakarta, 09 April 2016
Penyusun
Hendy Saputra
NIM. 12410249
Download