PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA DIDIK KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun Oleh : Hendy Saputra NIM. 12410249 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH PESERTA DIDIK KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Pendidikan Islam Disusun Oleh : Hendy Saputra NIM. 12410249 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2016 MOTTO Artinya: Hai anakku, Dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan Bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. ( Q.S. Luqman : 17-18 ) .1 1 Departemen Agama RI, Al Qur’an Al Karim: Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2003), hal. 412 v HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi Ini penulis persembahkan Untuk Almamater Tercinta Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta vi KATA PENGANTAR ِنِال َر ِحي ِْم ِِ بِس ِِْمِهللاِال َرحْ َم ّ َ اَ ْشهَد أَ ْن لَ اّلهَ إّل،اَ ْل َح ْمد ّ َلِلّ َرب ْال َعالَ ّمي َْه ّ للا َواَ ْشهَد أَ َن م َح َمدًا َرسىْ ل صالَة َ َوال،ّللا . أَ َما بَعْد،ف ْاألَ ْوبّيَا ّء َو ْالمرْ َسلّي َْه م َح َمد َو َعلَي اَلّ ّه َواَصْ َحابّ ّه أَجْ َم ّعيْه ّ َوال َسالَم َعلَي اَ ْش َر Puji dan syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya. Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW, yang telah membawa manusia dari zaman Jahiliyah menuju zaman yang Islamiyah. Penulisan skripsi ini merupakan kajian singkat tentang penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini memperoleh bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada: 1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 3. Bapak Drs. Radino, M.Ag, selaku Pembimbing Skripsi 4. Ibu Aninditya Sri Nugraheni, S.Pd., M.Pd, selaku Penasehat Akademik penulis. 5. Segenap Dosen dan Karyawan Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 6. Kepala sekolah beserta seluruh guru dan karyawan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. vii 7. Orang tua tercinta Bapak Siswoyo dan Ibu Jumi Triyani serta kepada Adik Wildan Khoirul Uman yang selalu memberikan kasih sayang, motivasi, dan do’aِkepadaِpenulis. 8. Teman-teman PAI angkatan 2012 khususnya Arfan, Dian, Narjo, Norsa, Sahal, Ahmad, Bambang yang selalu memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi. 9. Teman-teman Organisasi KPM Bambu Runcing Temanggung dan TPA Al Husna Iromejan Yogyakarta, yang selalu memberikan semangat dan motivasi. 10. Teman –teman PPL-KKN Integratif kelompok 52 yang selalu memberikan semangat dalam penyusunan skripsi. 11. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi Allah SWT dan mendapatkan limpahan rahmat dari-Nya, Amin. Yogyakarta, 24 Juni 2016 Penulis, Hendy Saputra NIM. 12410249 viii ABSTRAK HENDY SAPUTRA. Penerapan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah Peserta Didik Kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016. Latar belakang penelitian ini adalah berawal dari keresahan terhadap proses dan hasil pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang selama ini masih jauh dari tujuan yang diinginkan. Proses pembelajaran yang sering dilakukan selama ini masih bersifat konvsional yaitu ceramah dan menghafal, disamping itu masih minimnya kreatifitas dan inovasi dari guru dalam mengemas proses pembelajaran yang bermakna. Sedangkan hasil yang bisa di lihat selama ini masih banyak perilaku menyimpang dari norma-norma agama yang siswa lakukan. Tujuan penelitian ini untuk mendiskripsikan dan menganalisis penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah peserta didik kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menganalisa bagaimana proses pembelajaran PAI aspek ibadah dengan pendekatan saintifik peserta didik kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data kemudian menarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan: 1) Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI menunjukkan bahwa guru melaksanakan proses pembelajaran melalui langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan secara runtut dengan memperhatikan prinsip pendekatan saintifik dalam pelaksanannya 2) Hasil penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah membuat pembelajaran lebih efektif, peserta didik menjadi aktif dan antusias mengikuti pembelajaran, bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah sholat, lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleg guru. 3) Kendala dalam penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta yaitu belum semua peserta didik aktif dalam mengikuti pembelajaran, keterlambatan buku sumber belajar, pengusaan kelas yang belum menyeluruh. ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN...................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv HALAMAN MOTTO ................................................................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi KATA PENGANTAR ............................................................................................... vii HALAMAN ABSTRAK ............................................................................................ ix DAFTAR ISI .............................................................................................................. x DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii PENDAHULUAN .................................................................................... 1 BAB I A. B. C. D. E. F. G. BAB II Latar Belakang Masalah ...................................................................... Rumusan Masalah................................................................................ Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ Kajian Pustaka ..................................................................................... Landasan Teori .................................................................................... Metode Penelitian ................................................................................ Sitematika Pembahasan ....................................................................... 1 6 7 8 12 31 37 GAMBARAN UMUM SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA .............................................................................. 39 A. B. C. D. E. F. G. Letak Geografis ................................................................................... Sejarah Bediri dan Perkembangannya ................................................. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan ...................................................... Struktur Organisasinya ........................................................................ Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa ................................................. Struktur Kurikulum.............................................................................. Keadaan Sarana dan Prasarana ............................................................ x 39 40 42 45 46 54 56 BAB III PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA ................................ 59 A. Penerapan Pendekatan Sintifik dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah .................................................................................................. 60 B. Hasil Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah ....................................................................................... 104 C. Kendala Penerapan Pendekatan Santifik dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah ....................................................................................... 109 BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 111 A. Simpulan ............................................................................................... 111 B. Saran-saran............................................................................................ 112 C. Kata Penutup ......................................................................................... 113 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 114 LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 116 xi DAFTAR TABEL Tabel 1 : Data Karyawan/Pegawai Tahun 2015/2016 ................................ 48 Tabel 2 : Data Siswa per Kelas Tahun 2013/2014...................................... 49 Tabel 3 : Data Siswa per Kelas Tahun 2014/2015...................................... 49 Tabel 4 : Data Siswa per Kelas Tahun 2015/2016...................................... 50 Tabel 5 : Data Hasil Ujian Nasional Lima Tahun Terakhir ........................ 50 Tabel 6 : Data Prestasi yang diperoleh Sekolah Tahun 2013/2014 ............ 51 Tabel 7 : Data Prestasi yang diperoleh Sekolah Tahun 2014/2015 ............ 52 Tabel 8 : Struktur Kurikulum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ......... 54 Tabel 9 : Data Keadaan Sarana dan Prasaran Tahun 2015/2016 ................ 57 xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : Lampiran Gambar Lampiran II : Pedoman Pengumpulan Data Lampiran III : Catatan Lapangan Lampiran IV : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran V : Data guru SDIT Luqman Al Hakim tahun 2015/2016 Lampiran VI : Berita Acara Seminar Proposal Lampiran VII : Bukti Seminar Proposal Lampiran VIII : Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi Lampiran IX : Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran X : Surat Izin Penelitian Gubernur DIY Lampiran XI : Surat Izin Permohonan Penelitian Lampiran XII : Surat Izin Penelitian dari Pemerintah Kota Yogyakarta Lampiran XIII : Sertifikat SOSPEM Lampiran XIV : Sertifikat PPL 1 Lampiran XV : Sertifikat PPL-KKN Integratif Lampiran XVI : Sertifikat ICT Lampiran XVII : Sertifikat TOEC Lampiran XVIII : Sertifikat IKLA Lampiran XIX : Daftar Riwayat Hidup xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1 Dalam pendidikan terdapat beberapa perangkat yang menjadi dasar dalam penyelenggaran pendidikan yaitu tujuan, kurikulum, guru, peserta didik dan sarana prasarana. Dari beberapa perangkat di atas, kurikulum berperan penting dalam kesuksesan penyelenggaraan pendidikan. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sehingga kurikulum selama ini menjadi patokan dalam penentuan kebijakan pendidikan. 2 Perubahan merupakan sesuatu yang harus terjadi dalam bidang pendidikan. Pemerintah mengeluarkan kebijakkan perubahan kurikulum yaitu kurikulum 2006 atau yang sering disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2 Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah 1 Pendidikan (KTSP) dengan kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013 dengan maksud agar pendidikan di Indonesia semakin maju. Dalam rangka penerapan pendidikan yang bermutu pemerintah telah menetapkan kurikulum tahun 2013 untuk diterapkan di sekolah atau madrasah.3 Kurikulum 2013 merupakan hasil dari penyempurnaan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau yang sering disebut dengan KTSP yang bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradapan dunia.4 Bersamaan dengan penerapan kurikulum 2013, pemerintah menetapkan pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ilmiah atau disebut pendekatan saintifik. Pendekatan sendiri berfungsi sebagai titik tolak atau sudut pandang yang digunakan sebagai landasan dalam memilih model, metode, dan teknik pembelajaran. Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang memadukan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan menjadi satu bagian yang hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) yang kemudian akan melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan 3 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), hal. 31 4 Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah 2 sikap, ketrampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan ketrampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, meramalkan, menjelaskan dan menyimpulkan.5 Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan sikap, kertampilan dan pengetahuan peserta didik. Pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah adalah pendekatan yang diharapkan dapat membuat siswa lebih aktif di kelas dalam proses belajar mengajar. Guru tidak lagi sebagai sumber utama, akan tetapi hanya sebagai fasilitator, begitu juga dalam sumber belajar siswa tidak hanya bergantung pada buku, tetapi siswa juga bisa belajar dari lingkungan sekitar. Pendekatan saintifik terdiri dari lima tahap yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Lima pengalaman belajar ini harus diimplementasikan dalam setiap kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahapan setiap pengalaman belajar. Dalam melaksanakan proses-proses tersebut, bantuan guru diperlukan, akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa atau semakin tingginya kelas peserta didik.6 Permasalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran saat ini adalah dominasi pendidik yang kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk berfikir mandiri serta metode yang dipakai oleh pendidik masih bersifat konvensional. Kegiatan tersebut akan menghambat keaktifan 5 Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Gava Media, 2014), hal.51 6 Ibid., hal. 55 3 dan perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik. Begitu juga akan menghambat kesuksesan pembelajaran dengan pendekatan saintifik. Melihat fenomena yang ada, proses pembelajaran PAI selama ini masih bersifat konvensional yang ditandai dengan adanya dominasi penggunaan metode ceramah, menghafal dan hanya bersifat satu arah yaitu hanya berpusat pada pendidik. Penggunaan metode dan strategi pembelajaran juga masih belum digunakan secara tepat, sehingga masih banyak peserta didik yang hanya bisa menghafal, tetapi dalam praktik kehidupan sehari-hari masih jauh dari tujuan yang diharapkan. Khususnya dalam materi ibadah, banyak peserta didik yang hafal bacaan dan amalan ibadah, tetapi dalam praktik kehidupan sehari-hari masih belum sesuai dengan yang sudah dipelajari. Dalam pembelajaran PAI peserta didik dituntut tidak hanya menghafal tetapi paham dan bisa mengamalkan apa yang sudah dipelajari. Sedangkan pendidik dituntut untuk tidak hanya sekedar memberikan materi, tetapi yang lebih penting yaitu penanaman nilai-nilai dan karakter melalui pembiasaanpembisaan yang menunjang, khususnya dalam hal ibadah. Salah satu sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 adalah SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta yaitu sekolah tingkat dasar yang berbasis Islam terpadu di dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikannya. SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta merupakan sekolah tingkat dasar yang sudah menerapkan kurikulum 2013 sejak tahun 2014 hingga sekarang dan termasuk dalam daftar sekolah pilihan yang dipercaya oleh pemerintah untuk 4 melaksanakan kurikulum 2013 sejak pertama kali diterapkannya kurikulum 2013 didalam pendidikan Indonesia. Proses pembelajaran PAI di sekolah tersebut dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan saintifik. Dapat diketahui dari proses pembelajaran yang dilaksanakan dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang berpedoman pada langkah-langkah pendekatan saintifik. Dalam proses penerapannya pendekatan saintifik mendapatkan respon positif dari peserta didik. Peserta didik merasa senang dan lebih paham ketika belajar dengan mengunakan pendekatan saintifik. Peserta didik menjadi lebih mudah dalam memahami dan mempraktikkan langsung materi yang didapat dalam kegiatan pembelajaran khususnya yang bersifat ibadah. Menurut Syafia Rasyida Nugraheni peserta didik kelas IV A pembelajaran PAI menjadi lebih mudah untuk dipahami dan dipraktikkan ketika melihat video tentang salat dan rahasia gerakannya.7 Menurut keterangan dari bapak Eko Yulianto, S.Pd.I selaku guru PAI kelas IV pendekatan saintifik sangat membantu dalam menyelenggarakan kegiatan belajar khususnya materi ibadah, hanya saja masih ada beberapa kendala yang dihadapi yaitu kesulitan guru dalam melakukan penilaian dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran.8 Adanya kurikulum terpadu yaitu integrasi aspek kauniyah (alam) dengan qauliyah (qur’an) yang diimplementasikan dalam kegiatan 7 Hasil wawancara dengan Syafia Rosyida Nugraheni peserta didik kelas IV A pada hari Senin 18 April 2016, jam 09.00 WIB di depan ruang kelas IV A 8 Hasil wawancara dengan bapak Eko Yulianto, S.Pd.I guru Pendidikan Agama Islam Kelas IV di ruang BK pada hari Senin 11 April 2016 jam 09.00 -09.30 WIB 5 belajar mengajar sangat membantu dalam penerapan pendekatan saintifik untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Penerapan pendekatan saintifik dalam aspek ibadah di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta juga didukung dengan kegiatan diluar KBM (Kegiatan Belajar Mengajar). Peserta didik diarahkan dan didampingi untuk melaksanakan ibadah wajib maupun sunah, seperti adanya praktik salat sunah duha setiap pagi dan salat fardhu secara berjama’ah. Hal ini menjadi sangat penting untuk membentuk karakter dan kebiasaan siswa untuk melaksanakan ibadah.9 Hal inilah yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Penerapan Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah Siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta” B. Rumusan Masalah Bertitik tolak pada latar belakang tersebut, dapat dirumuskan bahwa yang menjadi fokus penelitian adalah : 1. Bagaimana penerapan pendekatan santifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta? 2. Bagaimana hasil penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta? 9 Hasil wawancara dengan bapak Eko selaku guru PAI SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, pada tanggal 17 November 2015 Jam 14.00 – selesai di Lab komputer 6 3. Apa saja kendala dalam penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta? C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. b. Untuk mengetahui hasil penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. c. Untuk mengetahui apa saja kendala dalam penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. 2. Kegunaan Penelitian a. Secara Akademis 1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi terhadap lembaga-lembaga pendidikan Islam terutama dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. 2) Menambah dan memperkaya keilmuan pendekatan saintifik dalam dunia pendidikan. 7 b. Secara Praktis 1) Bagi lembaga pendidikan yang bersangkutan: penelitian ini kiranya dapat dijadikan salah satu sarana monitoring dan evaluasi untuk dapat membantu pengembangan kualitas pembelajaran khususnya PAI 2) Bagi guru khususnya guru PAI: penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan, khususnya guru Pendidikan Agma Islam dalam penerapan pendekatan saintifik pembelajaran PAI aspek ibadah dengan lebih maksimal 3) Bagi mahasiswa: penelitian ini diharapkan dapat dijadikan wadah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya dalam pembelajaran agama Islam. D. Kajian Pustaka Berdasarkan pengamatan penulis, ada beberapa skripsi yang berkaitan dengan tema penelitian, yang dalam hal ini membahas tentang pendekatan saintifik. Dimana karya tulis tersebut akan sangat membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, dengan maksud mencari pembanding atau mencari celah tentang pendekatan saintifik yang belum dieksplorasi oleh beberapa karya tulis diantaranya: 1. Skripsi yang ditulis oleh Reni Sintawati, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, yang berjudul “Implementasi Pendekatan Saintifik Model Discovery Learning pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Jetis Bantul” . 8 Skripsi ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis implementasi penerapan pendekatan saintifik model Discovery Learning dalam pembelajaran PAI di SMA Negeri 1 Jetis Bantul. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pendekaan saintifik model discovery learning dalam melaksanakan pembelajaran proses PAI pembelajaran menunjukkan melalui bahwa guru langkah-langkah pembelajaran pendekatan saintifik model discovery learning dengan mengamati melalui problem statement, menanya melalui stimulasi, mengumpulkan data melalui data colection, mengasosiasi melalui data prosessing dan generalisasi serta mengkomunikasikan melalui verifiction, dengan memperhatikan prinsip-prinsip belajar meskipun tidak maksimal.10 Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis terlatak pada subjek penelitian yakni penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya terlatak pada objek penelitian. Pada skripsi ini objek penelitiannya membahas tentang pembelajaran PAI secara umum, sedangkan objek penelitian penulis membahas tentang pembelajaran PAI aspek ibadah. 2. Skripsi yang ditulis oleh Pendi Hermawan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014, yang berjudul “Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP 10 Reni Sintawati, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014. 9 Negeri 5 Yogyakarta”. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, untuk mengetahui prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, untuk mengetahui pengaruh pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta. Hasil penelitian adalah penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti berada pada kategori sedang. Adapun nilai pendekatan saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti sebesar 83% dari yang diharapkan. Prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta berada pada kategori sedang. Adapun nilai prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta sebesar 84% dari yang diharapkan. Adanya pengaruh antara variabel pendekatan saintifik pada pembelajaran saintifik pada pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap prestasi belajar ranah afektif siswa kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta.11 Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada subyek penelitian yaitu penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya terletak pada objek penelitian. Pada skripsi ini objek penelitian membahas 11 Pendi Hermawan, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014 10 tentang prestasi belajar ranah afektif, sedangkan objek penelitan penulis tentang pembelajaran PAI aspek ibadah. 3. Skripsi yang ditulis oleh Pratiyas Hida Ilyana, Jurusan PAI, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun 2015, yang berjudul “Penerapan Pendekatan Saintifik Pada Pembelajaran Fiqih di Madrasah Salafiyah (Studi Kasus Siswa Kelas X di MA Salafiyah Simbangkulon Buaran Pekalongan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran Fiqih, untuk mengetahui bagaimana hasil penerapan pendekatan saintifik pada pemmbelajaran Fiqih, dan untuk mengetahui bagaimana kelemahan dan kelebihan pendekatan saintifik dalam pembelajaran Fiqih kelas X di MA Salafiyah Simbangkulon Buaran Pekalongan. Persamaan skripsi ini dengan skripsi penulis terletak pada subjek penelitian yakni penerapan pendekatan saintifik. Perbedaannya terletak pada objek penelitian. Pada skripsi ini objek penelitiannya membahas tentang pembelajaran Fiqih secara umum, sedangkan objek penelitian penelitian penulis tentang pembelajaran PAI aspek ibadah.12 Maka dapat dilihat bahwa pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah belum ada yang meneliti. Oleh karenanya, penulis ingin meneliti berkaitan dengan penerapan pendekatan saintifik dalam praktik ibadah peserta didik dengan mengambil judul: “ Penerapan 12 Pratiyas Hilda Ilyana,Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Fiqih di Madrasah Salafiyah Simbangkulon, Buaran Pekalongan, Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015 11 Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah siswa kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta”. Diharapakan penelitian ini dapat mengembangkan penelitian–penelitian sebelumnya mengenai bagaimana penerapan pendekatan saintifik khususnya dalam pebelajaran PAI aspek ibadah. E. Landasan Teori 1. Pendekatan Saintifik Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatih pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan berdasarkan teori tertentu. Oleh karena itu banyak pandangan yang menyatakan bahwa pendekatan sama artinya dengan metode. Pendekatan ilmiah merupakan pendekatan yang merujuk pada teknik-teknik investigasi atas fenomena atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengkoreksi dan memadukan pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik. Pendekatan ilmiah pada umumnya memuat serial aktivitas pengkoleksian data melalui observasi dan eksperimen, kemudian memformulasi dan menguji hipotesis.13 13 Daryato, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, (Yogyakarta:Gava Media, 2014), hal. 55 12 Pembelajaran dengan menggunakan metode saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut : a. b. c. d. Berpusat pada siswa Mengembangkan kreativitas peserta didik Kondisi menyenangkan dan menantang Strategi dan metode menyenangkan, kontekstual, efektif dan bermakna. Ada beberapa kriteria dalam pendekatan saintifik diantaranya sebagai berikut: 1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta; 2) Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berfikir logis. 3) Mendorong dan menginspirasi siswa befikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memcahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 4) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berfikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 5) Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan dan mengembangkan pola berfikir rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. 6) Berbasis pada konsep, teori dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. 7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.14 Tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut. Beberapa tujuan pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah: a) Untuk meningkatkan kemampuan siswa secara intelek, khususnya berfikir tingkat tinggi siswa. b) Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik. c) Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. d) Diperolehnya hasil belajar yang tinggi e) Untuk melatih siswa dalam mengkomunikasikanide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah f) Untuk mengembangkan karakter siswa.15 14 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendekatan-Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran” dalam Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013; Konsep Pendekatan Scientific, 2013, hal. 1-3 13 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (saintific approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat non ilmiah. Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran disajiakan sebagai berikut. 1) Mengamati (Observing) Kegiatan pertama pada pendekatan ilmiah adalah pada langkah pembelajaran mengamati/obesrving. Obeservasi menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi.16 Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (Meaningfull Learning). Metode ini memilki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta didik senang dan tertantang dan mudah pelaksanaanya. Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin 15 Ibid, hal. 54 Ridwan Abdullah Sani, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), hal. 54 16 14 tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam observasi tersebut. Bentuk-bentuk keterlibatan peserta didik dalam obeservasi adalah sebagai berikut: a) Observasi Biasa (Common Observation) Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Disini peserta didik sama sekali tidak melibatkan dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.17 b) Observasi Terkendali (Controlled Observation) Seperti halnya observasi biasa, pada observasi terkendali untuk kepentingan pembelajaran peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Perbedaanya adalah pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi 17 Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik kurikulum 2013.... hal. 61 15 yang dikhususkan. Dalam observasi ini termuat nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi. c) Obeservasi Partisipatif (Participant Observation) Pada observasi partisipatif, peserta didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau obejek yang diamati. Observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi.18 Dalam kegiatan pembelajaran, siswa mengamati objek yang akan dipelajari. Kegiatan belajaranya adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa dengan alat). Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi. Dalam hal ini, guru menyajikan perangkat pembelajaran berupa media pembelajaran.19 2) Menanya (Questioning) Langkah kedua dalam pendekatan ilmiah adalah menanya / questioning. Kegiatan belajarnya adalah mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai pada hipotetik). Kompetensi yang dikembangkan adalah kretivitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk 18 Ibid, hal. 62 Hamzah dan Nurdin Muhammad, Belajar Dengan Pendekatan Paikem,(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal. 40 19 16 pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat. Dalam kegiatan mengamati, guru secara luas membuka kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat, disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaanpertanyaan tentang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak. 3) Mengumpulkan Data (Experimenting) Tindak lanjut menanya yaitu menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagi sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat membaca buku yang lebih banyak memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif dari pada guru. Dalam Permendikbud Nomor 81 a T ahun 2013, aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca sumber lain selain buku teks, mengamati objek/kajian/aktivitas wawancara dengan narasumber, dan sebagainya.20 20 M. Hosnan, Pendekatan Saintifik... hal. 49 17 Adapun kompetensi mengembangkan sikap yang teliti, jujur, diharapkan sopan, adalah menghargai pendapat orang lain, kemapuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.21 4) Mengasosiasikan (Associating) Langkah berikutnya pada pendekatan ilmiah adalah mengasosiasikan / mengolah informasi / menalar / assosiating. Kegiatan ini dilakukan untuk menentukan keterkaitan informasi dengan informasi lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi tersebut. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berfikir induktif serta deduktif dan menyimpulkan. Peserta didik dibina untuk memiliki ketrampilan agar dapat menerapkan dan memanfaatkan pengetahuan yang pernah diterimanya pada hal-hal atau masalah yang dihadapinya.22 Peserta didik pun harus memilki ketrampilan proses untuk mengembangkan alam sekitar, serta mampu mengunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. 21 Daryato, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013... , hal. 70 Evelin Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran(Bogor: Ghalia Indonesia, 2010) hal. 108 22 18 5) Mengkomunikasikan Kegiatan berikutnya yaitu menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasi dan menemukan pola. Selain itu, kegiatan ini meliputi menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis atau media lainnya. Kompetensi yang dikembangkan yaitu sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berfikir sistematis, menungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.23 2. Pembelajaran PAI Aspek Ibadah Kurikulum PAI aspek ibadah di SD yaitu proses pembelajaran yang dilaksanakan meliputi pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik dalam kehidupan seharihari seperti : tata cara taharah, salat, puasa, zakat dan ibadah haji. Adapun tujuan dari pelaksanaan pembelajaran tersebut yaitu sebagai berikut: a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam yang baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial. 23 Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. 19 b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun dengan lingkungannya.24 Pembelajaran berasal dari kata dasar belajar. Slemeto dalam tulisannya yang dikutip oleh Tohirin menyatakan bahwa belajar dalam persepektif psikologi merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga berarti suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.25 Pasal 1 UU Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, dijelaskan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.26 Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dalam hal ini pembelajaran sengaja 24 Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. 25 Tohirin, Psikologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada, 2005), hal. 51-52. 26 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 20 dilakukan oleh pendidik untuk meyampaikan ilmu pengetahuan, mengorganisasi dan menciptakan system lingkungan dengan berbagai metode sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dan memperoleh hasil optimal seperti dalam perubaha perilaku.27 Pada dasarnya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam pendidikan, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Kurikulum Pendidikan Agama Islam menjelaskan bahwa tujuan ahir dari Pendidikan Agama Islam untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukkan pengetahuan, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal ini keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara.28 Secara bahasa, ibadah berarti taat, tunduk, turut, mengikut, dan do’a. Bisa juga diartikan menyembah sebagaimana disebut dalam QS. alDzariyat: 56 yang artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku. Selain itu juga terdapat dalam Q.S. alFatihah: 5 yang artinya: “Hanya kepada Engkaulah kami menyembah, dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan”. Prof. R.H.A. Soenarjo, S.H, dkk., mendefinisikan pengertian ibadat dalam Q.S. alFatihah:5 itu adalah “ kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena 27 Nini Subini dkk, Psikologi Pembelajaran, (Yogyakarta: Mentari Pustaka, 2012), hal.8 Nur uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (IPI); untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, (Bandung: Pustaka Setia, 1998), cet ke-2, hal.135 28 21 berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.29 Secara garis besar, ibadah dibagi menjadi dua macam, yaitu: Pertama: ibadah mahdah (ibadah yang ketentuannya pasti) atau ibadah khassah (ibadah murni, ibadah khusus), yakni ibadah yang ketentuan dan pelakanaannya telah ditetapkan oleh nas dan merupakan sari ibadah kepada Allah atau disebut juga hubungan vertikal seorang hamba dengan tuhan-Nya, seperti: shalat, zakat, puasa dan haji. Kedua: ibadah ghairu mahdah adalah ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan dengan Allah swt, tetapi juga berkaitan dengan sesama makhluk (habl min Allah wa habl min an-nas), disamping hubungan vertikal juga ada hubungan horizontal. Hubungan sesama mahluk tidak hanya sebatas hubungan antar manusia, tetapi juga hubungan manusia dengan lingkungannya, seperti: sosial, politik, budaya, ekonomi, pendidikan, lingkungan hidup, kemiskninan, dan sebagainya. Jika ditinjau dari segi pelaksanannya, ibadah dapat dibagi dalam tiga bentuk. Pertama, ibadah jasmaniah-rohiah (rohaniah) yaitu perpaduan ibadah jasmani dan rohani, seperti sholat dan puasa. Kedua, ibadah rohiah dan maliah, yaitu perpaduan antara ibadah rohani dan harta, seperti zakat. Ketiga, ibadah jasmaniah, rohaniah dan maliah sekaligus, seperti melaksanakan ibadah haji. 29 Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, (Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 2004), hal. 169-170 22 Jika ditinjau dari segi kepentingannya ada dua, yaitu kepentingan fardi (perorangan), seperti sholat dan puasa serta kepentingan ijtima’i (masyarakat), sperti zakat dan haji. Ibadah ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya ada lima macam, yaitu a. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan (ucapan ibadah), seprti: berzikir, berdo’a, tahmid, membaca al- Qur’an. b. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya, sperti menolong orang lain, jihad, mengurus jenazah. c. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujud perbuatannya, seperti sholat, zakat dan haji. d. Ibadah yang tata cara pelaksanaanya berbentuk menahan diri, seperti puasa, i’tikaf dan ikhram. e. Ibadah yang berbentuk menggugurka hak, sperti memaafkan orang yang telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan membebaskan seseorang yang berhutang kepadanya.30 Mengajar sebenarnya merupakan suatu proses transfer of knowladge. Artinya guru sebagai pengajar (mu’allim), bertugas mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan kepada peserta didik, sehingga peserta didik mengerti, memahami, menghayati dan dapat mengamalkan berbagai ilmu pengetahuan tersebut. Guru juga berperan sebagai pendidik (muaddib), yang berusaha membentuk budi pekerti yang baik (akhlak alkarimah), pembentuk nilai-nilai moral (transfer of value). Disamping 30 Ibid., hal.171-173 23 sebagai mu’allim dan muaddib, guru juga berperan untuk menularkan ketrampilan, serta mengembangkan semua potensi peserta didik semaksimal mungkin. Disini kegiatannya termasuk menciptakan situasi belajar, mengorganisir lingkungan, menumbuhkan kegiatan belajar, membimbing, mentransfer kebudayaan (transfer of culture) serta menanamkan nilai-nilai keutamaan.31 Dalam pengajaran ibadah yang materinya termasuk luas, guru sebaiknya menggunakan metodologi pengajaran yang tidak materialoriented (penekanan pada perolehan materi), tetapi process oriented (penekanan pada ketrampilan proses). Cara kedua ini lebih berorientasi pada siswa (student centered), berlangsung lebih demokratis, yang lazim disebut PKP (Pendekatan Ketrampilan Proses) atau CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif). Di samping itu, guru harus menyadari profesinya dan pengajaran yang berorientasi pada siswa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guru ketika mengajar ibadah, yakni : 1) Tujuan Guru harus dapat memilah dan memilih, mana materi pegajaran yang mengarah pada tujuan kognitif, afektif atau psikomotorik, atau bahkan ketiga-tiganya. Jadi tujuan harus jelas cakupan spesifikasi sasarannya. Sebagai contoh dalam kurikulum Pendidikan Agama Islam, ketika guru mengajarkan tentang salat, tujuannya adalah agar 31 Ibid., hal. 173 24 peserta didik mampu melaksanakan ibadah salat. Perumusan tujuan ini akan mencakup pemahaman tentang teori salat (kognitif), sikap senang dan merasa bahwa salat adalah kebutuhan spiritualnya (afektif), serta terampil dan hafal dalam melafalkan bacaan-bacaan serta gerakan-gerakan sholat (psikomotorik).32 Sedangkan pendekatan comprehension, maka penekanannya adalah pada pemahaman menyeluruh dan utuh tentang sholat, meliputi: pengertian, syarat dan rukun, dasar hukum, latar belakang diperintahkan sholat, tujuan salat, macam-macam salat sunah, fungsi sholat, hikmah salat dan segala aspek permasalahan yang ada kaitannya dengan sholat, seperti: wudhu, tayamum, kebersihan, kesehatan, kedisiplinan, aspek sosial dan sebagainya. Dengan demikian peserta didik yang menjalankan salat dapat memahami dan menghayati ajaran tentang salat dan lebih dari itu juga mampu menjelaskan arti penting ibadah salat di dalam ajaran islam. 2) Bahan / Materi Bahan atau materi ini menyangkut apa yang harus diberikan kepada peserta didik. Pengetahuan, sikap atau nilai serta ketrampilan apa yang harus dipelajari oleh peserta didik. Bahan atau materi berfungsi memberi isi dan makna terhadap tujuan pengajaran. 32 Ibid, hal. 174 25 3) Metode / Alat Guru harus mampu memilih dan memilah metode mana yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik. Selain itu juga harus mampu mencari variasi metode agar bisa menggugah semangat dan motivasi belajar peserta didik. Penggunaan suatu metode mengajar harus dilihat materi per materi. Misalnya metode mengajarkan materi salat pasti berbeda dengan metode mengajar pokok bahasan zakat. Dalam materi salat bisa menggunakan berbagai macam metode, misalnya ceramah, tanya jawab, diskusi, resitasi (penugasan), demonstrasi (praktek). Namun untuk pokok bahasan zakat, tentunya metode yang tepat adalah ceramah dan diskusi. 4) Evaluasi / Penilaian Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana penguasaan materi oleh peserta didik, memonitor keberhasilan proses belajar mengajar, memberikan feed back (umpan balik) guna penyempurnaan dan pengembangan proses belajar mengajar lebih lanjut. 5) Perbedaan Individu Prinsip ini harus benar-benar diperhatikan oleh guru karena pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai perbedaan. Perbedaan ini meliputi: bakat, minat, kecenderungan, sikap perhatian, kebiasaan, 26 cara belajar, lingkungan sosial, ekonomi rumah tangga, tingkat intelegensi, cara bergaul, pembawaan dan sebagainya. 33 Tujuan mengajar ibadah yaitu pertama mengetahui teori (aspek kognitif) tentang ibadah yang diajarkan. Hal yang harus diperhatikan oleh guru adalah proses tahapan, jenjang pengetahua peserta didik. Pada intinya, pengajaran harus diawali dengan hal-hal yang elementer (dasar), dengan menggunkan pendekatan ketrampilan proses, agar tujuan pengajaran lebih bisa diterima dan dipahami oleh peserta didik. Kedua, mengamalkan (aspek psikomotorik-skill) ketrampilan menjalankan ibadah yang diajarkan. Bentuk pengamalan ibadah ini, misalnya ditandai dengan terampil dan hafal dalam melafaldzkan bacaan-bacaan salat, gerakan-gerakan dalam salat sudah benar, mendirikan salat secara rutin dan berjama’ah dan lainlain. Ketiga, apresiatif terhadap ibadah (aspek afektif). Pada tahapan ini, diharapkan peserta didik mempunyai sikap apresiatif (menghargai) dan senang serta merasa bahwa salat adalah kebutuhan rohani-spiritualnya, bukan semata-mata merupakan perbuatan yang hanya menjadi beban dan hanya menggugurkan kewajiban. Pada tahapan ini peserta didik diharapkan mampu menjalankan ibadah sebagai bagian integral dari hidup dan kehidupannya, ada kristalisasi dan internalisasi nilai-nilai salat dalam dirinya, serta salat 33 Ibid., hal.176 27 yang dilakukan mampu menjiwai perilakunya, menghiasi dirinya dengan amalan sholeh dan mencegah segala bentuk kemungkaran. 3. Metodologi Pendidikan Ibadah Pada Anak Usia Sekolah Dasar Menurut Zakiyah Darajat dalam bukunya ilmu jiwa agama, kategori umur anak-anak adalah usia sekolah dasar pada umumnya usia 6-12 tahun. Ketika anak usia seperti ini jiwanya telah membawa rasa bekal agama dan kepribadiannya tetapi masih dalam lingkungan dasar. Dengan demikian, pengajaran agama sangat penting untuk ditanamkan dalam diri anak.34 Adapun beberapa metode yang dapat diterapkan sesuai dengan perkembangannya, yaitu metode keteladanan, metode nasihat, dan metode pengawasan. Berikut ini merupakan penjelasan dari setiap metode yaitu sebagai berikut: a. Metode Keteladanan Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang cukup efektif dalam mempersiapkan dan membentuk anak secara moral, spiritual dan sosial. Sebab seorang pendidik merupakan contoh ideal dalam pandangan anak, yang tingkah laku dan sopan santunnya akan ditiru. Melalui metode ini anak/peserta didik dapat melihat, menyaksikan dan meyakini cara yang sebenarnya sehingga mereka 34 Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, ( Jakarta: Bulan Bintang, 2005), hal. 129 28 dapat melaksanakannya dengan lebih baik dan lebih mudah. Metode keteladanan merupakan faktor penentu baik buruknya anak didik.35 Metode keteladanan atau contoh juga digunakan oleh nabi Muhammad Saw dalam mengajarkaan ibadah seperti wudhu, adzan dan shalat. Usman Qodri menjelaskan lebih lanjut tentang metode contoh atau penerapan praktis adalah perintah yang bersifat teoritis, ketika diimplementasikan melalui perbuatan oleh pendidik yang menjadi panutan, maka segala materi pendidikan yang disampaikannya akan mudah diikuti anak didiknya.36 b. Metode Nasihat Metode nasihat merupakan salah satu metode dan cara-cara mendidik yang efektif di dalam upaya membentuk keimanan anak, mempersiapkannya secara moral, psikis, dan sosial. Nasehat sangat berperan dalam menjelaskan kepada anak tentang segala hakikat, menghiasinya dengan moral mulia, dan mengajarinya tentang prinsipprinsip Islam. Karena itu tidak aneh bila kita dapati Al-Qur’an sering mengulang-ulang metode ini dan berbicara kepada jiwa dengan nasihat. Mengutip pendapat Muhammad Quthb, bahwa pada hakikatnya didalam jiwa seseorang terdapat pembawaan yang dapat terpangaruh 35 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, ( Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 19 36 Moh. Slamet Untung, Menelusuri Metode Pendidikan Rosulullah, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,2007), hal. 143-144 29 oleh kata-kata yang didengarnya. Pembawaan itu biasanya tidak tetap (konstan). Oleh karena itu, kata-kata berupa nasihat haruslah diulangulang agar bisa berpengaruh. c. Metode Pengawasan Pengawasan adalah metode mendampingi anak dalam upaya membentuk akidah dan moral yang bertujuan untuk mempersiapkan anak secara psikis dan sosial, serta menanyakan secara terus menerus tentang keadaanya, baik dalam hal pendidikan jasmani maupun dalam hal belajarnya. Adapun aspek-aspek pengawasan antara lain sebagai berikut: Pertama, Pengawasan terhadap aspek keimanan anak. Menurut Zakiyah Darajat, pembentukan iman seharusnya dimulai sejak anak masih dalam kandungan sejalan dengan pertumbuhan kepribadiannya. Kedua, Pengawasan terhadap aspek akhlak anak. Akhlak adalah implementasi dari iman dalam segala bentuk perilaku. Melalui pengawasan secara langsung berupa teguran yang arif dan bijak dari para orangtua atau pendidik, niscaya anak akan sadar dan kembali pada norma-norma yang sesuai dengan ajaran Islam manakala ia melanggar norma tersebut. Ketiga, Pengawasan terhadap aspek jasmani dan kesehatan anak.37 37 Mukodi, Pendidikan Islam Terpadu, ( Aura Pustaka: Yogyakarta, 2011), hal. 85-83 30 F. Metode Penelitian Metode Penelitian adalah cara-cara berpikir dan berbuat dengan baik untuk mengadakan penelitian dan mencapai suatu tujuan penelitian. 1. Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (filed research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian lapangan merupakan salah satu metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yang tidak memerlukan pengetahuan mendalam akan literatur yang digunakan dan kemampuan tertentu dari pihak peneliti. Sedangkan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.38 Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan psikologi pendidikan, artinya pendekatan yang meliputi aspek-aspek kejiwaan yang ada pada diri peserta didik. Psikologi pendidikan pada dasarnya merupakan disiplin ilmu psikologi yang khusus mempelajari, meneliti dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan yang meliputi tingkah laku belajar, tingkah laku mengajar dan tingkah laku belajar mengajar.39 2. Sumber Data/ Informan Dalam memperoleh sumber data/ informan berati seorang peneliti harus menentukan subjek penelitian. Subjek penelitian adalah sumber 38 39 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal 36 Ibid., hal. 58 31 utama data penelitian, yaitu yang memiliki data-data yang mengenai variabel yang diteliti. Subjek penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian.40 Subjek penelitian ini antara lain adalah: a. Wakil kepala bidang kurikulum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, yaitu orang yang mengontrol penerapan kurikulum dan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kurikulum. Dalam hal ini yang menjadi sumber penelitian tentang penerapan kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta adalah bapak Syarifudin, M.Pd. Sehingga melalui beliau dapat dikaji tentang penerapan kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. b. Guru SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, khususnya guru Pendidikan Agama Islam. Dalam hal ini yang menjadi sumber penelitian tentang penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah adalah beliau bapak Eko Yulianto, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran PAI yang mengajar di kelas IV. Sehingga melalui beliau dapat dikaji tentang penerapan pendekatan saintifik, langkahlangkah, dan strategi yang digunakan dalam pembelajaran PAI aspek ibadah. c. Peserta didik SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Kelas IV (empat). teknik penentuan sample dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sample siswa dalam penelitian ini berdasarkan pada siswa yang 40 Saifudin Azwar, Metode Penelitian, ( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hal.34 32 mempunyai prestasi di kelas. Dari jumlah kelas IV yang berjumlah 4 kelas dengan jumlah siswa 141 anak, peneliti mengambil 8 orang dengan rincian masing-masing kelas diambil 2 orang. Untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik dikelas, serta untuk mengetahui tingkat pemahaman dan pengamalan siswa terhadap materi yang disampaikan. Untuk proses pengembilan sample peneliti akan berkonsultasi dengan bapak Eko Yulianto, S.Pd.I selaku guru PAI kelas IV, dengan harapan didapatkan data yang berkaitan dengan penerapan pendekatan saintifik pada mata pelajaran PAI aspek ibadah. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah. 3. Metode Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah : a. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sisitematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi dalam penelitian ini dilakukan secara langsung dengan mengamati proses pembelajaran secara langsung. Sedangkan jenis pengamatan yang dilakukan adalah dengan partisipasi aktif. Partisipasi aktif dilakukan dengan cara peneliti datang ketempat kegiatan orang yang diamati, 33 tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.41 Pada metode observasi ini peneliti ingin mengetahui lebih dekat tentang penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah kelas IV SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta. b. Wawancara Wawancara ialah percakapan tatap muka dalam suasana informal dimana seorang berhadapan langsung dengan responden untuk memperoleh pendapat, sikap, dan aspirasinya melalui pertanyaan yang diajukan.42 Penelitian ini yang menjadi informan adalah: 1) Wakil kepala bidang kurikulum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. 2) Guru SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta 3) Peserta didik SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Melalui metode ini diharapkan dapat diperoleh data-data tentang penerapan tentang gambaran umum penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah kelas IV SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta. c. Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data melalui peninggalan penulis, seperti arsip-arsip termasuk juga buku-buku 41 Nana Sayodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 312 42 Cece Wijaya dan A Tabrani Rusyan, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar, (PT. Remaja Rosdakarya, 1992), hal. 74 34 tentang pendapat teori, dalil atau hukum-hukum dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.43 Melalui metode dokumentasi dimaksudkan untuk melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara dan observasi. Metode ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum tentang SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta. 4. Metode Analisis Data Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data yang digunakan dalam mengelola data yang terkumpul adalah dengan analisis kulitatif. Teknik analisis data kualitatif yang digunakan selama dilapangan adalah model Miles dan Huberman. Pada model ini analisis data dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu: a. Reduksi Data ( Data Reduction ) Adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada hal-hal penting, dan membuang data yang tidak perlu. Dengan demikian data akan menjadi jelas. b. Penyajian Data ( Data Display) Penyajian data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, dan sejenisnya agar memudahkan 43 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993), hal. 103 35 peneliti memahami yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya bredasarkan apa yang difahami.44 c. Verifikasi ( Conclution Drawing ) Menarik kesimpualan merupakan tahap akhir, namun kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat. Akan tetapi jika kesimpulan tersebut didukung oleh bukti-bukti yang kuat, maka kesimpulan tersebut kredibel. Dengan demikian kesimpulan tersebut dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal. 5. Pemeriksaan keabsahan data Salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi. Pada penelitian ini mengunakan triangulasi yaitu dengan mengunakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang ada diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data. Teknik triangulasi dilakukan dengan mencari data dari banyak sumber informan. Triangulasi sumber dan metode adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai sumber dan perolehan data. Misalnya selain melalui wawancara dan observasi, peneliti menggunakan dokumentasi tertulis, foto dan lain-lain. Triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan data yang merupakan hasil pengamatan secara langsung di SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta, wawancara 44 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010), hal. 388-341 36 dari pihak yang bersangkutan, serta diperkuat dengan data dokumentasi yang dimiliki sekolah. Setelah dilaksanakan pengumpulan data dan analisis data, tahap selanjutnya adalah memberikan interpretasi yang kemudian disusun dalam kesimpulan. Proses pengambilan kesimpulan ini merupakan proses pengambilan inti dari penelitian yang kemudian disajikan dalam bentuk pernyataan atau kalimat. G. Sistematika Pembahasan Penyusunan skripsi ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir. Bagian awal terdiri dari halaman judul, halaman surat pernyataan, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman kata pengantar, halaman abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan halaman daftar lampiran. Pembahasan dalam skripsi ini dibagi menjadi empat bab, yang disusun secara sistematis sebagaimana tercermin dalam sistematika berikut: Bab I Pendahuluan Bab pertama, adalah pendahuluan, yang memuat uraian seputar teknis penelitian, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, metode penelitian dan pembahasan. Bab II Gambaran Umum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Bab kedua, menyajikan uraian tentang gambaran umum SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Aspek-aspek yang dikemukakan meliputi letak geografis 37 sekolah, sejarah singkat berdiri dan perkembangannya, visi dan misi sekolah, struktur organisasi, keadaan siswa, guru dan karyawan, serta sarana dan prasarana. Bab III Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran ibadah wudhu dan tayamum di SDIT Luqman Al HakimYogyakarta Bab ketiga, berisi tentang laporan hasil penelitian yang meliputi penyajian data, analisis data, dan pembahasan hasil penelitian tentang penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran ibadah wudhu dan tayamum kelas VI SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Bab keempat, adalah penutup, bab ini memuat kesimpuan, saran-saran dan penutup. Pada bab ini juga berisi temuan-temuan dalam proses penelitian. Sedangkan bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka dan lampiran yang terkait dengan penelitian. 38 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan data-data dan fakta sesuai dengan analisis yang dilakukan di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta terkait dengan Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran PAI Aspek Ibadah Kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah di kelas IV SDIT Luqman AL Hakim Yogyakarta menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik yang dapat dilihat dari penggunaan langkah-langkah mulai dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan secara runtut dengan memperhatikan prinsipprinsip pendekatan saintifik dalam pelaksanaannya. 2. Hasil penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah peserta didik kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta dapat membuat pembelajaran lebih efektif, peserta didik menjadi aktif dan antusias mengikuti pembelajaran, bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah sholat, lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. 3. Kendala penerapan pendekatan saintifik kurikulum 2013 dalam pembelajaran PAI aspek ibadah peserta didik kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta yaitu masih adanya peserta didik yang malu untuk bertanya dan menyampaikan gagasannya ketika proses pembelajaran berlangsung, keterlambatan buku sumber belajar, penguasaan kelas yang belum menyeluruh. B. Saran - Saran Saran–saran yang diajukan hanya sekedar masukan dengan harapan agar pembelajaran PAI khususnya aspek ibadah di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta dapat berhasil dengan lebih baik. Adapun saransaran berikut disampaikan kepada: 1. Kepala Sekolah a. Selalu menjaga hubungan dan komunikasi dengan orang tua siswa dalam mewujudkan tujuan pendidikan khususnya terkait dengan Pendidikan Agama Islam b. Selalu berkomunikasi dengan guru khususnya PAI untuk mengatasi permasalahan yang timbul dalam kegiatan belajar menagajar. 2. Guru PAI a. Lebih kreatif lagi dalam mengemas pembelajaran agar peserta didik lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. b. Terus mendampingi peserta didik dalam melaksanakan praktik ibadah agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. c. Selalu berusaha untuk memahami psikologi peserta didik agar proses pembelajaran berjalan secara maksimal 112 3. Peserta Didik a. Terus laksanakan salat sunah duha berjama’ah dan salat fardhu berjama’ah b. Tingakatkan keaktifan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran C. Kata Penutup Alhamdulillah, segala puji dan syukur tetap tercurahkan kehadirat Allah SWT dzat yang maha segalanya yang telah memberikan hidayah dan taufik-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar bisa dijadikan pedoman bagi peneliti selanjutnya. Akhir kata, semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca dan penulis dalam megambangkan keilmuan dalam dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam. 113 DAFTAR PUSTAKA Abdullah Sani, Ridwan, Pembelajaran Saintifik Untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta: Bumi Aksara, 2014 Azwar, Saifudin Metode Penelitian,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998 Azzam, Abdul Aziz Muhammad & Hawws, Abdul wahab Sayyed, Fiqih Ibadah Thaharah, Sholat, Zakat, Puasa, Haji, Amzah: Jakarta, 2010 Daradjat, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2005 Daryato, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogyakarta: Gava Media, 2014 Daryono, Administrasi dan Manajemen Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2013 Evelin Siregar, Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia Indonesia, 2010 Hamzah, Nurdin Muhammad, Bumi Aksara, 2013 Belajar Dengan Pendekatan Paikem, Jakarta: Hermawan, Pendi, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014 Hosnan, M, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, “Pendekatan-Pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran” dalam Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013; Konsep Pendekatan Scientific, 2013 Lampiran Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Islam Nomor 2676 Tahun 2013 Tentang Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1996 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1993 Muchtar, Heri Jauhari, Fikih Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008 Peraturan Mentri Kebudayaan Dan Pendidikan Nomor 54 Tahun 2013 Tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan MenegahPeraturan Mentri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum, Sintawati, Reni, Pengaruh Pendekatan Sanitifik pada Pembelajaran PAI dan Budi Pekerti terhadap Prestasi Belajar Ranah Afektif Siswa Kelas VII SMP Negeri 5 Yogyakarta, Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2014 Subini, Nini dkk, Psikologi Pembelajaran, Yogyakarta: Mentari Pustaka, 2012 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2010 Sujana, Nana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru, 1989 Sukmadinata, Nana Sayodih, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012 Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan Islam (IPI); untuk Fakultas Tarbiyah Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Setia, 1998 Thoha, Chabib, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 2004 Ulfa, Maria, Pendekatan Model Problem- Based Learning (PBL) dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Implikasinya terhadap Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Masalah di SMA Negeri Yogyakarta. Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008 Undang-Undang Republik Indonesia no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Untung, Moh. Slamet, Menelusuri Metode Pendidikan Rosulullah, Semarang: Pustaka Rizki Putra,2007 Wijaya, Cece dkk, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, 1992 115 LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran Gambar Dokumentasi Visi, Misi Sekolah Ruang Kantor Ruang Perpustakaan Sekolah Tujuan Sekolah Ruangan Utama Masjid Sekolah Koleksi Buku Perpustakaan Dokumentasi Kegiatan Pembelajaran PAI di kelas IV A, C dan B Dokumentasi Kegiatan Kegiatan Sholat Sunah Duha Berjama’ah Dzikir Ba’da Sholat Duhur Berjama’ah Dokumentasi Kegiatan Foto Bersama dengan Informan INSTRUMEN PENELITIAN PEDOMAN OBSERVASI 1. GAMBARAN UMUM SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA A. Gambaran Umum 1) Letak geografis, luas tanah dan bangunan 2) Kondisi lingkungan 3) Keadaan Sarana dan prasarana B. Keadaan SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta 2. PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN PAI ASPEK IBADAH SISWA KELAS IV SDIT LUQMAN AL HAKIM YOGYAKARTA A. Pembelajaran PAI aspek ibadah dengan saintifik B. Strategi, metode yang digunakan C. Media dan sumber belajar D. Langkah-langkah pembelajaran E. Antusias peserta didik F. Kendala dalam penerapan pendekatan saintifik G. Praktik diluar pembelajaran H. Pembentukkan karakter melalui praktik ibadah PEDOMAN WAWANCARA A. Kepala Sekolah 1. Bagaimana sejarah berdirinya SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ? 2. Apa visi dan misi berdirinya SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ? 3. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta? B. Waka Kurikulum 1. Bagaimana keadaan siswa dari tahun ke tahun di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ? 2. Bagaimana konsep kurikulum yang digunakan di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakrta ? 3. Bagaimana penerapan kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ? 4. Bagaimana penerapan pendekatan saintifik secara umum di SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta ? 5. Apakah sering ada pelatihan guru terkait dengan penerapan kurikulum 2013 di SDIT Lukman Al Hakim ? 6. Apakah ada evaluasi kurikulum 2013 di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta, kalau ada seperti apa contohnya ? 7. Bagaimana hasil penerapan pendekatan saintifik di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta ? 8. Apa kendala yang dialami dalam penerapan kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik di SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta ? 9. Apa kelebihan dan kekurangan penerapan pendekatan saintifik di SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta ? C. Guru PAI 1. Bagaimana penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI di SDIT Lukman Al Hakim Yogyakarta ? 2. Apakah strategi yang anda gunakan untuk memancing keaktifan peserta didik ? 3. Apakah alat, media dan bahan pembelajaran di SDIT Luqman Al Hakim mendukung dalam penerapan pendekaatan saintifik ? 4. Bagaimana respon siswa terhadap startegi yang anda gunakan ? 5. Bagaimana hasil dari penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah terhadap praktek ibadah peserta didik ? 6. Apakah dalam pembelajaran anda memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengamati atau membaca materi yang akan dipelajari terlebih dahulu ? 7. Apakah anda memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami ? 8. Apakah peserta didik diberikan kesempatan untuk mencoba atau mempraktikkan materi yang sudah dipelajari ? 9. Apakah anda memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengasosiasikan materi yang sudah dijelaskan ? 10. Bagaimana strategi yang anda gunakan agar peserta didik dapat mempresentasikan pendapat dan gagasannya terhadap materi yang dipelajari ? 11. Apa kendala yang dihadapi dalam penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah ? 12. Apa yang anda lakukan untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya ibadah terhadap peserta didik ? 13. Bagaimana cara anda untuk mengajak peserta didik melaksanakan sholat, baik itu yang sifatnya wajib ataupun sunnah? D. Peserta didik Kelas IV 1. Apakah meteri yang di sampaikan guru mudah dipahami ? 2. Apakah guru sering memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai materi ? 3. Apakah stretegi yang digunakan oleh guru bisa membuat kamu lebih aktif dan semangat mengikuti pelajaran ? 4. Apakah kamu diberikan kesempatan untuk membaca atau mengamati materi yang akan dipelajari ? 5. Apakah dalam pembelajaran guru memberikan kesempatan untuk bertanya terhadap materi yang belum dipahami ? 6. Apakah guru memberikan kesempatan untuk mencoba parktik dari teori yang sudah dipelajari ? 7. Apakah guru memberikan kesempatan untuk mengasosikan materi yang sudah dipelajari ? 8. Apakah guru memberikan kesempatan untuk mempresentasikan apa yang sudah kamu pahami ? 9. Apa yang guru lakukan agar kamu selalu disiplin dalam mengikuti pembelajaran PAI dan praktik ibadah di sekolahan ? 10. Apakah kamu senang dan nyaman dengan cara guru membawakan materi PAI dengan pendekatan saintifik ? 11. Apakah guru sering mengingatkan dan mendampingi ketika sudah masuk waktu sholat ? 12. Bagaimana cara guru ketika mengingatkan dan mendampingi kamu untuk melaksanakan sholat, baik itu sholat fardhu ataupun sunnah.? 13. Apakah cara guru selama ini sudah membuatmu terbiasa untuk melaksanakan ibadah dirumah ? PEDOMAN DOKUMENTASI 1. Sejarah singkat berdirinya SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta 2. Visi, misi dan tujuan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta 3. Struktur kepengurusan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta 4. Data-data guru, karyawan, dan siswa SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta 5. Sarana dan prasarana SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta 6. Kalender pendidikan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta 7. Dokumentasi proses pelaksanaan pembelajara PAI kelas IV a. RPP b. Materi c. Metode d. Media e. Evaluasi Catatan Lapangan I Metode Pengumpulan Data: Wawancara Hari/tanggal : Senin, 11 April 2016 Lokasi : Ruang guru BK Sumebe Data : Bapak Eko Yulianto, S.Pd.I Diskripsi Data : Informan adalah guru Pendidikan Agama Islam kelas IV, wawancara ini adalah kegiatan pengumpulan data pertama kali yang peneliti lakukan dengan informan. Pada kesempatan tersebut peneliti mengajukan beberapa pertanyaan diantaranya tentang pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam aspek ibadah kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogayakarta, hasil, dan kendala dalam penerapan pendekatan saintifik. Data yang diperoleh dari beliau adalah penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI kelas IV SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta sudah berjalan dengan baik, kemudian hasil yang didapatkan yaitu peserta lebih aktif dan antusias dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah. Kendala penerapan pendekatan saintifik di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta adalah peserta didik yang belum berani mengungkapkan ide dan gagasan mereka, sehingga dalam kegiatan pembelajaran kurang aktif. Interpretasi data: Penerapan pendekatan sintifik dalam pembelajaran PAI aspek ibadah SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta sudah berjalan dengan baik, dapat dilihat dari antusias dan keaktifan anak ketika mengikuti pembelajaran dikelas. Disisi lain ada kendala yang ditemui yaitu kurang beraninya peserta didik dalam mengungkapkan ide dan gagasan mereka seingga menjadikan peserta didik kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran. Catatan Lapangan II Metode Pengumpulan Data : Wawancara Hari/tanggal : Rabu, 13 April 2016 Lokasi : Ruang Guru Sumber Data : Hidar Fawas Nur Huda Deskripsi Data : Informan adalah siswa kelas IV D SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Data yang diperoleh adalah pelaksanaan pendekatan saintifik memudahkan siswa untuk belajar aktif, kerjasama dengan peserta didik lain, dan memudahkan dalam memahami materi yang disampaikan. Hal ini bisa dilihat dari penugasan yang diberikan kepada siswa secara berkelompok, siswa sering diberikan contoh secara langsung dan juga di tambah dengan penayangan video sebagai penunjang pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Interpretasi data: Penerepan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI memudahkan siswa untuk belajar aktif dan kerjasama serta menjadikan kegiatan pembelajaran lebih mudah dipahami dan menyenangkan. Catatan Lapangan III Metode Pengumpulan Data : Wawancara Hari/tanggal : Senin, 18 April 2016 Lokasi : Depan Ruang Kelas IV C Sumber Data : Fatah Rosyid Ahmad Deskripsi Data : Informan adalah siswa kelas IV C SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Data yang diperoleh adalah kegiatan pembelajaran PAI aspek ibadah dengan pendekatan saintifik lebih menyenangkan dan lebih mudah dipahami. Selain itu juga adanya pembiasaan sholat sunnah dan sholat fardhu berjama’ah memunculkan kebisaaan dalam diri peserta didik untuk melaksanakannya. Interpretasi Data : Peserta didik merasa senang mengikuti pembelajaran PAI aspek Ibadah dengan pendekatan saintifik dikarenakan materi yang dipelajari menjadi mudah untuk dipahami. Peserta didik mulai terbiasa melaksanakan sholat fardhu dan sunah yang dapat mendukung keberhasilan pembelajaran PAI aspek ibadah. Catatan Lapangan IV Metode Pengumpulan Data : Wawancara Hari/tanggal : Senin, 18 April 2016 Lokasi : Depan Ruang Kelas IV A Sumber Data : Syafia Rosyida Nugraheni Deskripsi Data : Informan adalah siswa kelas IV A SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Data yang diperoleh adalah kegiatan pembelajaran PAI dengan menggunakan pendekatan saintifik membuat siswa menjadi lebih mudah dalam memahami materi yang dipelajari karena ditamabah dengan contoh baik secara langsung oleh guru maupun lewat tayangan video. Selain itu, siswa menjadi tahu arti pentingnya ibadah khususnya sholat fardhu yang disempurnakan dengan sholat sunah. Interpretasi Data: Pembelajaran PAI menjadi lebih efektif dengan menggunakan pendekatan saintifk, hal ini dapat dilihat dari pemahaman siswa terhadap materi yang mampu menumbuhkan kedasaran siswa akan pentingnya sholat fardhu dan sholat sunah sebagai penyempurnanya. Catatan Lapangan V Metode Pengumpulan Data : Wawancara Hari/tanggal : Senin, 18 April 2016 Lokasi : Depan Ruang Kelas IV B Sumber Data : Maryam Radwa Al Hanifah Deskripsi Data : Informan adalah siswa kelas IV B SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Data yang diperoleh adalah kegiatan pembelajaran PAI dengan mengunakan pendekatan saintifik menjadikan PAI sebagai pelajaran favorit dan menyenangkan, hal ini dikarenakan penyampaian materi dengan strategi belajar sambil bermain membuat siswa antusias sehingga siswa tidak merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran. Interpretasi Data: Pembelajaran PAI menjadi pelajaran favorit dikarenakan penyampaian materi yang diselingi dengan bermain, sehingga peserta didik menjadi antusias dan menikmati proses belajarnya. Catatan Lapangan VI Metode Pengumpulan Data : Observasi Hari/tanggal : Senin, 22 Febuari 2016 Lokasi : Ruang Kelas IV A Sumber Data : Proses Pembelajaran PAI Deskripsi Data : Pengamatan yang peneliti lakukan yaitu proses pembelajaran PAI dikelas IV A terkait dengan strategi yang dipakai oleh guru dan keaktifan peserta didik. Data yang diperoleh dari kegiatan observasi yaitu proses kegiatan pembelajaran PAI dengan menggunakan pendekatan saintifik. Strategi yang dipakai oleh guru dari kegiatan awal, inti, dan penutup sudah menggunakan beberapa langkah dari pendekatan saintifik. Hasilnya siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Interpretasi Data: Pendekatan saintifik sudah digunakan dalam proses pembelajaran PAI aspek ibadah yang dilihat dari segi strategi dan keaktifan anak. Catatan Lapangan VII Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi Hari/tanggal : Rabu, 27 April 2016 Lokasi : SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Sumber Data : Bangunan penunjang pembelajaran Deskripsi Data : Kegiatan yang peneliti lakukan adalah mengambil gambar setiap bangunan penunjang proses pembelajaran diantaranya, masjid, perpustakaan, UKS, kantor, papan visi misi dan tujuan sekolah, ruang TU sekolah. Interpretasi Data: Pengambilan gambar bangunan sarana prasarana sekolah sebagai lampiran dan sebagai bukti telah melaksanakan penelitian di SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Catatan Lapangan VIII Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi Hari/tanggal : Rabu, 27 April 2016 Lokasi : Ruang Tata Usaha Sumber Data : Print Out Profil Sekolah Deskripsi Data : Kegiatan yang peneliti lakukan yaitu pengumpulan data tentang profil sekolah diantaranya data sekolah, latar belakang sekolah yang meliputi visi, misi dan tujuan, struktur kurikulum, data siswa dan prestasi dari SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta. Interpretasi Data: Pengumpulan data profil sekolah SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Catatan Lapangan IX Metode Pengumpulan Data : Dokumentasi Hari/tanggal : Selasa, 3 Mei 2016 Lokasi : Ruang Tata Usaha Sumber Data : Pegawai Tata Usaha Sekolah Deskripsi Data : Kegiatan yang peneliti lakukan yaitu mengumpulkan data tentang guru dan karyawan sekolah sebagai data penguat penelitian. Interpretasi Data: Pengumpulan data guru dan karyawan SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : : : : : SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti IV / Dua Mari Melaksanakan Sholat 10 Jam Pelajaran ( 5 x pertemuan ) A. KOMPETENSI INTI 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai, ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia B. KOMPETENSI DASAR 1.2 Menunaikan Salat secara tertib sebagai wujud dari penghambaan diri kepada Allah Swt. 1.4 Menghindari perilaku tercela sebagai implementasi dari pemahaman ibadah Salat. 3.5 Memahami makna bacaan Salat. 4.8 Menceritakan pengalaman melaksanakan Salat di rumah, atau di masjid lingkungan sekitar rumah. C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 1. Peserta didik dapat menyebutkan keutamaan ibadah Salat dengan tepat 2. Peserta didik dapat mengetahui bacaan ibadah Salat dengan tepat 3. Peserta didik dapat menunjukkan perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat 4. Peserta didik dapat menceritakan pengalaman ibadah salah di rumah dan Masjid D. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, peserta didik diharapkan dapat : 1. Memahami keutamaan ibadah Salat 2. Memahami makna bacaan ibadah Salat 3. Menunjukkan perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat 4. Menceritakan pengalaman ibadah Salat di rumah dan masjid. E. MATERI PEMBELAJARAN 1. Keutamaan Salat Termasuk rukun Islam Disampaikan secara langsung oleh Allah SWT di dalam Al Qur’an Ibadah yang pertama kali dihisab Amal yang paling dicintai Allah SWT Menghapus kesalahan/dosa/keburukan Mencegah perbuatan keji dan munkar Mendapatkan surga Firdaus Mendapatkan pertolongan Allah SWT 2. Makna Bacaan Salat Bacaan takbiratul ihram. هللا اكبز Allah Maha Besar. Bacaan iftitah. ُ ٓإًَِِّ َٔ َّج . ٍٍْض َحُِ ٍْفًا ُي ْسهِ ًًا َٔ َيا أَََا ِيٍَ ان ًُ ْش ِز ِك َ ْت َٔاألَر ِ ْث َٔجْ ِٓ ًَ نِهَّ ِذيْ فَطَ َز ان َّس ًَ َٕا ُ ْك أ ُ ِيز ٍَت َٔأَََا ِي َ ِك نَُّ َٔبِ َذن َ ٌْ َلِل َربِّ ان َعانَ ًٍٍِْ الَ َش ِز َ صالَجًِ ََُٔ ُس ِك ًْ َٔ َيحْ ٍَا َ ٌَّ ِإ ِ َّ ِ ًِي َٔ َي ًَاج ًًٍٍِ ِان ًُ ْسه Sesungguhnya aku menghadapkan mukaku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan berserah diri, dan bukannya aku termasuk dalam golongan musyrik. Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, karena itu aku rela diperintah dan aku ini adalah golongan orang Islam. Bacaan ruku. ِِ ُس ْب َحاٌَ َرب ًَِّ ْان َع ِظ ٍْ ِى َٔ ِب َح ًْ ِد Maha Suci Tuhan Yang Maha Besar lagi Maha Terpuji. Bacaan i’tidal. ك ْان َح ًْ ُد َ ََس ًِ َع هللاُ نِ ًَ ٍْ َح ًِدَِ َربََُّا َٔن Allah mendengar akan sesiapa yang memuji-Nya. Hai Tuhan kami, kepada Engkaulah segala pujian. Bacaan sujud. ِِ ُس ْب َحاٌَ َرب ًَِّ ْاألَ ْعهَى َٔ ِب َح ًْ ِد Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi lagi Maha Terpuji Bacaan duduk diantara dua sujud. ُ ًُ َٔا ْع ًْ ُِّف َع ْ ِب ّاِ ْغفِزْ نِ ًِ َٔارْ َح ًُِْ ًْ َٔارْ فَ ْعُِ ًْ َٔاجْ بُزْ َِ ًْ َٔارْ ُس ْقُِ ًْ َٔا ْْ ِدَِ ًْ َٔ َعاِف ِ َر Ya Allah ! ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan angkatlah darjatku dan cukuplah segala kekuranganku dan berilah rezeki kepadaku, dan berilah aku petunjuk dan sejahterakanlah aku dan berilah keampunan padaku. Bacaan Attahiyat َّ ُك أَ ٌَُّٓا انَُّبِ ًُّ َٔ َرحْ ًَة ُ َٕ َصه ُ ٍانحَّ ِح ُ َات َٔانطٍَِّّب َّ َلِل َٔان ان َّسالَ ُو،ُُّهللاِ َٔبَ َز َكاج َ ٍْ َ ان َّسالَ ُو َعه،ات ِ َّ ِ َّات َّ أَ ْشَٓ ُد أَ ٌْ الَ إِنََّ إِ َّال، ٍٍَهللا انصَّانِ ِح ,ُُّهللاُ َٔأَ ْشَٓ ُد أَ ٌَّ ُي َح ًَّدًا َع ْب ُدُِ َٔ َرسُٕن ِ َّ َعهَ ٍَُْا َٔ َعهَى ِعبَا ِد َ صهَّب ْث َعهَى َ آل ُي َح ًَّد َك ًَا َ ار ْك َعهَى ُي َح ًَّ ٍد انهَُّٓ َّى ِ ص ِّم َعهَى ُي َح ًَّد ٔعهى ِ َإِ ْب َزا ِْ ٍْ َى َٔب َ ار ْك ك َح ًِ ٍْ ٌد َ ََِّث َعهَى إِ ْب َزا ِْ ٍْ َى َٔ َعهَى آ ِل إِ ْب َزا ِْ ٍْ َى فِ ًْ ْان َعانَ ًِ ٍٍَْ إ َ َآل ُي َح ًَّ ٍد َك ًَا ب ِ َٔ َعهَى َي ِجٍْد “Semua salam/keselamatan milik Allah, demikian pula shalawat (doadoa= pengagungan kepada Allah Subhanahu wata’ala) dan ucapan-ucapan yang baik (yang pantas disanjungkan kepada Allah Subhanahu wata’ala). Salam kesejahteraan atasmu wahai Nabi, rahmat Allah dan keberkahan-Nya. Salam kesejahteraan atas kami dan atas hambahamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.” Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. “ Sebagimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. “ Diseluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia. 3. 4. Perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat Kebaikan terhadap sesama Melatih kekompakan Patuh terhadap pimpinan Menghilangkan kemarahan Mendoakan saudaranya Menepati janji Menjaga persatuan Menghindari perilaku tercela Menghilangkan sifat riya’ Suka meremehkan teman Menjauhi sikap menang sendiri (egoisme) Menghindari sifat mencuri Menceritakan pengalaman sholat (rumah dan Masjid) Catatan : Mengisi angket dan praktek sholat berjama’ah F. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan Scientific 2. Metode Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Presentasi dan Demonstrasi G. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama No. Kegiatan Waktu 1 Pendahuluan 10 menit Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran. Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran, yaitu keutamaan Salat Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 2 Kegiatan Inti 40 menit a. Mengamati Guru meminta peserta didik untuk mengamati bacaan pada halaman 94 – 95 b. Menanya Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang keutamaan ibadah Salat c. Eksperimen Secara berpasangan, peserta didik mencari tentang “ rukun dan keutamaan ibadah salat dengan membuat mind map” d. Asosiasi Setiap peserta didik membuat catatan hasil diskusi tentang keutamaan Salat e. Komunikasi Guru menyampaikan kembali ibrah kewajiban Salat yang Allah SWT tetapkan bagi umat Islam Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta didik sebagai kesimpulan akhir 3 Penutup 10 menit Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk: mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya; dan menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama Pertemuan kedua No. Kegiatan Waktu 1 Pendahuluan 10 menit Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran. Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu makna bacaan Salat 2 Kegiatan Inti 40 menit a. Mengamati Guru meminta peserta didik untuk mengamati bacaan pada halaman 97 – 101 b. Menanya Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang makna bacaan ibadah Salat Eksperimen Secara berpasangan, peserta didik mencari tentang makna bacaan ibadah Salat d. Asosiasi Setiap peserta didik membuat catatan hasil diskusi tentang makna bacaan Salat e. Komunikasi Guru menyampaikan kembali ibrah kewajiban Salat yang Allah SWT tetapkan bagi umat Islam (dikaitkan dengan bacaan Salat) Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta didik sebagai kesimpulan akhir Penutup 10 menit Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk: mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya; dan menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama c. 3 Pertemuan ketiga No. Kegiatan Waktu 1 Pendahuluan 10 menit Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran. Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat 2 Kegiatan Inti 40 menit a. Mengamati Guru meminta peserta didik untuk mengamati bacaan pada halaman 102 – 107 b. Menanya Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat c. Eksperimen Peserta didik dibagi menjadi 7 atau 8 kelompok. Peserta didik mencari tentang perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat d. Asosiasi Setiap peserta didik membuat catatan tentang perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat e. Komunikasi Guru menyampaikan kembali ibrah kewajiban Salat yang Allah SWT tetapkan bagi umat Islam (dikaitkan dengan perilaku orang yang Salat) Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta didik sebagai kesimpulan akhir 3 Penutup 10 menit Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk: mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya; dan menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama Pertemuan keempat No. Kegiatan Waktu 1 Pendahuluan 10 menit Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran. Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu tentang pengalaman melaksanakan ibadah Salat saat di rumah dan di Masjid dan praktek sholat berjama’ah 2 Kegiatan Inti 40 menit a. Mengamati Guru meminta peserta didik untuk mengamati tayangan yang berkaitan dengan ibadah Salat b. Menanya Melalui motivasi, guru mengajukan pertanyaan tentang pengalaman melaksanakan ibadah Salat saat di rumah dan di Masjid dan praktek sholat berjama’ah c. Eksperimen Peserta didik dibagi menjadi 7 – 8 kelompok untuk melaksanakan praktik sholat berjama’ah Secara individu, peserta didik mengisi angket yang sudah disediakan oleh guru berkaitan tentang pengalaman melaksanakan ibadah Salat saat di rumah dan di Masjid dan praktek sholat berjama’ah d. Asosiasi Setiap peserta didik membuat catatan tentang perilaku yang mencerminkan pemahaman ibadah Salat e. Komunikasi Guru memberikan penegasan terhadap hasil pembelajaran peserta didik sebagai kesimpulan akhir 3 Penutup 10 menit Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk: mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya; dan menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama Pertemuan Kelima No. Kegiatan Waktu 1 Pendahuluan 10 menit Peserta didik harus dalam kondisi siap menerima pelajaran. Guru mengucapkan salam dan dilanjutkan berdoa bersama. Memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, yaitu evaluasi materi pelaksanaan Salat (ulangan harian) 2 Kegiatan Inti 40 menit Guru mengukur kemampuan peserta didik sebagai entuk evaluasi dari materi yang di pelajari (ulangan harian) 3 Penutup 10 menit Guru bersama peserta didik baik secara individual maupun kelompok melakukan refleksi untuk: mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya; dan menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama H. MEDIA, ALAT dan SUMBER BELAJAR 1. Media : Video tentang ibadah Salat 2. Alat : Kertas HVS 3. Sumber Belajar : Al Qur’an dan terjemahan dari Syamil Internet Buku PAI dan Budi Pekerti Kelas IV, Kemdikbud Jakarta, 2013 I. PENILAIAN, REMIDI DAN PENGAYAAN 1. Teknik dan Instrumen Penilaian NO. KOM PETENSI 1. KI 1 Observasi Lembar Observasi Terlampir 2. KI 2 Observasi Lembar Observasi Terlampir 3. KI 3 Uraian Tugas mandiri di buku catatan Terlampir TEKNIK Tes tertulis INSTRUMEN Lembar laporan tugas praktik Lembar laporan tugas proyek Catatan : Bentuk Penilaian Terlampir 4. KI 4 Proyek KET. Terlampir 2. Pembelajaran Remidial dan Pengayaan Pembelajaran Remidial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai ketuntasan dalam belajar dengan format soal sama dengan instrumen penilaian (terlampir). Pelaksanaan remidi dilakukan pada hari dan waktu tertentu yang disesuaikan. Pembelajaran Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai ketuntasan dalam pembelajaran dengan format soal yang berbeda dengan instrumen penilaian (terlampir). Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai sebagai award / penghargaan yang berhasil dalam pengayaan tersebut Yogyakarta, 4 Januari 2016 Mengetahui, Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti Ulfi Fatkhiyah Mahmud, S.Ag NIP : - Eko Yulianto, S.Pd.I NIP : - Lampiran 1 Instrumen Penilaian Aspek Spiritual / KI. 1 BUAT OBSERVASI ATAU PENILAIAN DIRI BERKAITAN DENGAN IBADAH SALAT Lampiran 2 Instrumen Penilaian Aspek Sosial / KI. 2 NO PE SER TA DI DIK 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. KERJASAMA MK MB MT BT AKTIFITAS KEAKTIFAN PARTISIPATIF MK MB MT BT MK MB MT BT MK INISIATIF MB MT BT Aktivitas dapat disesuaikan dengan kebutuhan, seperti: disiplin, jujur, sopan santun, dll. Keterangan: MK = Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten). Skor 4 MB = Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten). Skor 3 MT = Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator namun belum konsisten). Skor 2 BT = Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator). Skor 1 Penilaian / Skor = Skor yang diperoleh Skor Maksimal X 100 % Lampiran 3 Instrumen Penilaian Aspek Pengetahuan / KI. 3 1. Sebutkan 5 keutamaan ibadah Salat yang kamu ketahui ? (Skor 5) 2. Sebutkan 5 makna dari arti lafadz atau do’a dibawah ini ? (Skor 5) Lampiran 4 Instrumen Penilaian Aspek Keterampilan / KI. 4 (Rubrik Penguasaan Materi Peserta Didik) KATEGORI NO NAMA PESERTA DIDIK AMAT BAIK BAIK CUKUP BAIK KURANG BAIK 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan: Amat Baik Baik : Jika penjelasan alasan berisi: 1. Salat termasuk rukun Islam. 2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secara langsung. 3. Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat. 4. Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah. 5. Salat dapat menghapuskan kesalahan dan menghilangkan keburukan. 6. Salat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. 7. Orang yang khusyuk ¡alat-nya akan mewarisi surga Firdaus. 8. Sarana untuk mendapatkan pertolongan Allah. : Jika penjelasan alasan berisi: 1. Salat termasuk rukun Islam. 2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secaralangsung. 3. Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan dihisabpada hari kiamat. 4. Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah. 5. Salat dapat menghapuskan kesalahan dan menghilangkankeburukan. 6. Salat dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Cukup Baik : Jika penjelasan alasan berisi: 1. Salat termasuk rukun Islam. 2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secara langsung. 3. Salat merupakan amal perbuatan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat. 4. Salat termasuk amal yang paling disukai oleh Allah. Kurang Baik : Jika penjelasan alasan berisi: 1. Salat termasuk rukun Islam. 2. Salat diwajibkan atas muslim yang disampaikan oleh Allah secara langsung. Rubrik Penguasaan Hafalan Peserta Didik Kategori No Peserta Didik Amat Baik Baik Cukup Baik 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan: Amat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik : Jika : 1. Hafal bacaanya dengan lancar 2. Tahu artinya sesuai dengan bacaan. : Jika : 1. Hafal bacaanya dengan lancar 2. Tahu artinya namun sedikit kurang sesuai dengan bacaan. : Jika : 1. Hafal bacaanya dengan lancar 2. Tahu artinya namun kurang sesuai dengan bacaan. : Jika : 1. Hafal bacaanya dengan lancar 2. Tahu artinya namun tidak sesuai dengan bacaan. Kurang Baik Data Guru SDIT Luqman Al Hakim Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016 NO 1. Pendidikan Nama Jabatan Kelas Kepala - Terahir Ulfi Fatkhiyah M, S.Ag S1 Sekolah 2. Syarifudin, S.Pd. M.Pd S2 Waka 4 Kurikulum 3. M. Singgih Nugroho S1 Cahyono, S.Ag 4. Waka 3 Sarpras Moch. Yuniardi, S.P., M.Pd S2 Waka 5 Humas 5. Wasid Asdi, S.Ag S1 Wali Kelas 1 6. Wahyu Nur Ngansyah, S.Si S1 Ass Wali 1 Kelas 7. Retno Apriliani, S.Pd. SD S1 Korel, Wali 1 Kelas 8. Kurnianingsih, S.Pd.I S1 Ass. Wali 1 Kelas 9. Witri Kartindari, S.E., S.S 10. Ade Andriani, S.Pd.I S1 Wali Kelas 1 S1 Ass. Wali 1 Kelas 11. Rian Dwi Astuti, S.Pd S1 Wali Kelas 1 12. Ulfa S1 Ass Wali 1 Ainul Mardhiyah, S.Pd.I 13. Sulastri, S.Pd.I Kelas S1 Korel wali 2 kelas 14. Shofiatiningsih, Sos.I S1 Ass Wali 2 Kelas 14. Drs, Tupardi, S1 Wali krlas 2 15. Maryanti, S.Pd.I S1 Ass, Wali 2 kelas 16. Wening Ariani WG, S.H S1 Wali Kelas 2 17. Nasikin,S.Pd.I S1 Ass, Wali 2 Kelas 18. Murwandi Suciati, S.Pd. SD S1 Wali Kelas 2 19. Susanti, S.Si S1 Ass. Wali 2 Kelas 20. Endang Rustianingsih S1 Wali Kelas 3 21. Parti Wahyuni, S.Pd S1 Korel, Wali 3 Kelas 22. Alfi Ni’mah Ma’arif, S. Ag S1 Ass. Wali 3 Kelas 23. Eni Triharyati, S.Si S1 Wali Kelas 3 24. Rustiana, S.Pd.SD S1 Wali Kelas 3 25. Khusnul Muawanah, S.Si S1 Ass. Wali 3 Kelas 26. Ita Nur Rochmah, S.E. S1 Wali Kelas 4 27. Warsono, S.Ag., M.S.I S2 Yayasan 4 28. Intarti S1 Wali Kelas 4 S1 Ass. Wali 4 Ratnaningsih, S.Ag.,S.Pd.SD 29. Nurmah Zakiyah, S.Si Kelas 30. Rochma Yulika, S1 S.Ag.,S.Pd.SD 31. Sutriana, A.Md Korel, Wali 4 Kelas D3 Ass. Wali 4 Kelas 32. Wiwik Agustina, S.T S1 Wali Kelas 4 33. Eko Yulianto, S.Pd.I S1 Ass. Wali 4 Kelas 34. Reni Suwanti, S.Pt S1 Korel, Wali 5 Kelas 35. Marlika Purnama, S.Pd S1 Ass. Wali 5 Kelas 36. Enny Jati Saptiti, S.Pd.Si S1 Wali Kelas 5 37. Agung Trianto, S.Si S1 Wali Kelas 5 38. Rusli Hasyim, S.Pd S1 Ass. Wali 5 Kelas 39. Arif Baharudin, S.Sos S1 Wali Kelas 5 40. Alwanto, S.H.I S1 Ass. Wali 5 Kelas 41. Drs. Ahmad Burhani, M.Si 42. Nasiroh, S.Pd.SD S1 Wali Kelas 6 43. Ani Noviyati, S.Pd S1 Ass. Wali 6 Kelas 44. Ratna Sari Damayanti, S.Pd S1 Wali Kelas 6 45. Rita Hidayati S1 Ass. Wali 6 Kelas 46. Eram Kusuma Kartikasari, S1 Wali Kelas 6 S1 Ass. Wali 6 S.S.,S.Pd.SD 47. Wiwid Susilowati Kelas 48. Sunaryo, S.Pd.SD S1 Korel, Wali 6 Kelas 49. Agung Prasojo, S.S S1 Ass. Wali 6 Kelas 50. Nur Adnan, S.Pd S1 Wali Kelas 6 51. Sumardi, S.Pd.I S1 Ass. Wali 6 Kelas dan Koor. Ekstra 52. Arif Sholahuddin 53. Anita Nurussa’adah. S.Gz BTHQ S1 Koord. BTHQ BTHQ 54. Asmah Rofiati, S.Si S1 BTHQ 55. Edi Sastrowijoyo 56. Eka Wahyu Hidayati, S.Hum S1 BTHQ 57. Elis Farida Hanoum, S.Pd.I S1 BTHQ 58. Enik Khuroidah, S.Sos.I S1 BTHQ BTHQ 59. Etik, S.Hum S1 BTHQ 60. Eva Pratiwi, S.Pd S1 BTHQ 61. Hefie Setiyarini, S.Pd.I S1 BTHQ 62. Heri Jumadi 63. Isnawan, S.Kom 64. Juhan Syah 65. Mawartiningsih, S.Pd.SD S1 BTHQ 66. Muhammad S1 BTHQ BTHQ S1 BTHQ BTHQ Makmun, S.Pd.SD 67. Mujiyati, S.Pd.I S1 BTHQ 68. Nadhiroh, S.Pd.I S1 BTHQ 69. Nur Hidayati, S.Pd.I S1 Sekertaris BTHQ BTHQ 70. Prayogi BTHQ 71. Rahmini, S.Pd.I S1 BTHQ 72. Roisuddin, S.Pd.I S1 BTHQ 73. Suliyatun, S.Pd.SD S1 BTHQ 74. Yuyuk Aminah, S.Pd.I S1 BTHQ 75. Muhammad S1 Hermawan, Koord. BK BK S.Psi 76. Muhammad Asfani, S.Psi S1 77. Khamid Fajar Raharjo, S.Pd. S1 Jas BK Koord. OR Olahraga 78. Cahyo Nugroho, S.Pd.Jas S1 OR 79. Wahyu Lestari,S.Pd.Jas S1 OR DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Nama : Hendy Saputra 2. Tempat, Tanggal Lahir : Temanggung, 09 April 1993 3. Jenis Kelamin : Laki-Laki 4. Agama : Islam 5. Orang Tua : Ayah : Siswoyo Ibu 6. Alamat : Jumi Triyanti : Tempuran RT.01/RW.01, Kaloran, Temanggung, Jawa Tengah 7. No. HP : 085 712 894 698 8. E-mail : [email protected] Riwayat Pendidikan 1. SD : MI Muh Tempuran 1 (2000-2005) 2. SMP : MTs Muh Tempuran (2005-2008) 3. SMA : MAN Temanggung (2008-2011) 4. Perguruan Tinggi : UIN SUNAN KALIJAGA (2012-....) Demikian riwayat hidup ini penulis buat dengan sebenar-benarnya Yogyakarta, 09 April 2016 Penyusun Hendy Saputra NIM. 12410249