perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perubahan jaman yang semakin maju dan perkembangan teknologi yang semakin canggih menghasilkan berbagai inovasi dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk bidang industri. Kemajuan ini akan memberikan lebih banyak manfaat bila dapat dinikmati oleh banyak pihak (Kristanto Jahja, 2009). Perubahan dunia industri semakin cepat, semakin banyak pula tuntutan kerja yang diinginkan perusahaan. Untuk mendukung pekerjaan agar dapat dilakukan lebih mudah dan lebih nyaman, salah satu yang harus dibangun adalah budaya kerja yang baik. Budaya kerja di perusahaan perlu diciptakan dan dibutuhkan untuk perkembangan perusahaan dimasa yang akan datang dalam menghadapi tantangan di dunia industri. Perusahaan yang bergerak dalam proses manufacture memerlukan sebuah iklim kerja yang baik karena di dalamnya terdapat sebuah proses produksi yang saling berkaitan antar lini. Proses produksi harus mengedapankan asas-asas efektifitas kerja, efisiensi, produktifitas dan keselamatan kerja agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang sudah ditetapkan. Unit paling dasar dalam produksi adalah machining atau pemesinan. Unit machinery merupakan tempat proses produksi yang penting untuk mensuplai unit-unit lain dalam proses produksi. Di dalam Unit Machinery and Tool terdapat proses pengerjaan dengan mesin bubut, CNC, frais, bor, gerinda, dan packaging yang membutuhkan ketelitian, keakuratan, ketepatan, dan kecepatan pendistribusian masing-masing komponen ke unit-unit produksi lain. Perusahaan melaksanakan MESH System (Management, Environment, Safety, and Health System) sebagai wujud kesadaran akan pentingnya keadaan lingkungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja. Salah satu cara untuk mengimplementasikan MESH System dengan melakukan penerapan housekeeping management dari Jepang, yaitu: 5S yang terdiri dari Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu commit to user 1 perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 2 dan Shitsuke. 5S diartikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 5R yaitu: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Sistem Housekeeping diterapkan karena terjadi ketidakteraturan penempatan tools di tempat kerja, khususnya departemen produksi, sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mencari alat yang ingin digunakan. Banyak barang yang tidak jelas statusnya, digunakan atau tidak digunakan pada zona kerja. Melalui implementasi program 5S diharapkan berbagai pemborosan yang ada dapat diminimalkan sehingga terjadi peningkatan produktifitas dan efektivitas dari perusahaan (Osada, 2011). Metode 5R merupakan tahap untuk mengatur kondisi tempat kerja yang berdampak terhadap efektifitas kerja, efisiensi, produktifitas dan keselamatan kerja. Salah satu cara menciptakan suasana kerja yang nyaman adalah perusahaan menerapkan sikap kerja 5R (Kristanto Jahja, 2009). Lingkungan kerja yang sebelumnya kurang nyaman bagi pekerja dapat diperbaiki dan disusun dengan program 5R di PT. Mega Andalan Kalasan. Program 5R diterapkan di perusahaan dengan latar belakang hospital equipment dan motorcycle yang terdiri banyak unit/departemen produksi agar karyawan memiliki budaya kerja baik, sehingga kualitas produk yang dihasilkan sesuai standar perusahaan dan internasional. PT. Mega Andalan Kalasan merupakan perusahaan yang telah memenuhi standar kualitas, baik di dalam negeri maupun internasional. PT. Mega Andalan Kalasan telah mendapatkan sertifikat dari SNI/SII (Indonesian National and Industrial Standards), ISO 9001 (Quality System), ISO 13485 (Quality System – Medicald Divice), EN 1441 (Risk Analysis) dan EN 12183 (Test & Requirements For Manual Propelled Wheelchair), dan beberapa produk telah memenuhi kualifikas CE-Marking (Community Euro-Marking). Dilandasi asumsi-asumsi tersebut, perlu adanya penelitian terhadap budaya kerja yaitu budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) yang sedang diterapkan di PT. Mega Andalan Kalasan bagian kerja Unit Machinery and Tool. Penulis mengangkat permasalahan tersebut dalam skripsi yang berjudul: ”IMPLEMENTASI BUDAYA 5R (RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT DAN RAJIN) DI UNIT MACHINERY AND TOOL (UMT) PT. MEGA ANDALAN commit to user KALASAN” perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3 B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) telah diterapkan oleh karyawan di Unit Machinery and Tool (UMT) PT. Mega Andalan Kalasan dengan baik? 2. Apa saja tindakan dan kegiatan di Unit Machinery and Tool (UMT) PT. Mega Andalan Kalasan sebagai perwujudan budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) untuk menuju industri unggulan sebagai dasar membangun industri kelas dunia? C. TUJUAN PENELITIAN Sesuai rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui apakah penerapan budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) oleh karyawan di Unit Machinery and Tool (UMT) PT. Mega Andalan Kalasan telah dilakukan dengan baik 2. Mengetahui tindakan dan kegiatan budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) di Unit Machinery and Tool (UMT) PT. Mega Andalan Kalasan menuju industri unggulan sebagai dasar membangun industri kelas dunia. D. MANFAAT PENELITIAN Manfaat penelitian ini terdiri dari dua manfaat yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis yang akan diuraikan sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Mengkaji secara ilmiah penerapan budaya 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) oleh karyawan dan pegawai sesuai dengan Pedoman Seri Budaya 5R sebagai dasar membangun industri kelas commit to user perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 4 dunia khususnya di bagian Unit Machinery and Tool (UMT) PT. Mega Andalan Kalasan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa Kesempatan bagi mahasiswa untuk menambah ilmu pengetahuan praktis dalam dunia kerja secara nyata tentang dunia produksi industri dan budaya industri unggulan 5R menuju world class. b. Bagi pekerja Unit Machinery and Tool (UMT) Menumbuhkan budaya kerja yang efektifitas, efisiensi, produktifitas, dan terjaminnya keselamatan kerja. c. Bagi PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) 1) Perusahaan mendapatkan SDM tambahan untuk mengetahui penerapan program yang sedang dilaksanakan yaitu budaya 5R. 2) Perusahaan mendapat fakta nyata di lapangan tempat kerja setelah dilakukan pencanangan budaya 5R dengan sebelum dilaksanakan 5R. 3) Perusahaan mendapatkan informasi mengenai kemampuan calon lulusan dari universitas yang bersangkutan sehingga dapat digunakan sebagai praseleksi tenaga kerja setelah lulus. d. Bagi Universitas Sebelas Maret Menambah sumber referensi bagi perpustakaan sehingga membantu mahasiswa dalam menambah pengetahuan tentang dunia machining maupun proses produksi industri agar mampu memahami budaya kerja menuju industri kelas dunia. commit to user