pengaruh penggunaan model perempuan dalam

advertisement
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEREMPUAN DALAM IKLAN
KOPI TERHADAP KEBIASAAN MINUM KOPI BAGI PEREMPUAN
-----------------------------------------------------------------------------------------------THE INFLUENCE OF USING FEMALE MODEL ON COFFEE
COMMERCIAL TO FEMALE HABITS IN DRINKING COFFEE
Oleh:
Amanda Sylviana Fitrannisa
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Uliviana Restu Handaningtias
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
ABSTRAK
Setiap iklan yang ditayangkan memerlukan adanya seorang pendukung iklan atau
biasa disebut dengan endorser. Dalam iklan kopi yang identik dengan laki-laki
digunakan model yaitu model perempuan sebagai pendukung utama iklan
tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh penggunaan model perempuan dalam iklan kopi terhadap kebiasaan
minum kopi bagi perempuan. Penelitian ini menggunakan teori Integrated
Marketing Comunication (IMC). Metode penelitian yang digunakan adalah
metode kuantitatif yang bersifat korelasional. Sampel peneliti ini merupakan
pengunjung caffe yang tersebar di kota Serang sebanyak 35 orang yang diambil
dengan menggunakan teknik penarikan sampel aksidental. Hasil penelitian
menunjukan bahwa ada pengaruh penggunaan model perempuan dalam iklan
kopi terhadap kebiasaan minum kopi bagi perempuan, yang dibuktikan dari
koefisien regresi untuk penggunaan model perempuan dalam iklan kopi terhadap
kebiasaan minum kopi bagi perempuan = 3,233 dengan nilai signifikansi 0,00 <
0,05 sehingga hipotesis yang dibuktikan terbukti. Selain itu, peranan penggunaan
model perempuan dalam iklan kopi dan kebiasaan minum kopi bagi perempuan
adalah sebesar 24,7%, dan sisanya sebesar 75,3% dipengaruhi oleh faktor lain.
kata kunci : model perempuan, kebiasaan minum kopi bagi perempuan, iklan
kopi, integrated marketing communication
JURNAL RISET KOMUNIKASI
1
ABSTRACT
Product commercial in television often to use female endorser in order to atractive
audience. Coffee product which are related to male habits, were using female
model to support commercial massage. Therefore, this research are trying to know
how is the influence of female model at coffee commercial to female coffee’s
habits. This research is also using integrated marketing communication theory
(IMC) and correlational as research methods. Research sample were taken from
cafe visitor which are spread among Serang City, with the number of 35 people.
The results shows that there are influence on using female model in coffee
commercial with the habits of drinking coffee by female in Serang City. Result
also indicate that there are other factor influence on female habits in drinking
coffee.
Keywords: integrated marketing communication theory, coffee commercial,
female model, drinking coffee for female.
JURNAL RISET KOMUNIKASI
2
minum kopi di Indonesia mulai
Pendahuluan
Masyarakat
Indonesia
memiliki kebiasaan minum kopi
yang dimulai sejak prakemerdekaan.
Pada saat itu,
kopi
merupakan
minuman mewah yang sangat mahal.
Kopi hanya dapat dinikmati oleh
kalangan
tertentu
saja,
yaitu
kalangan-kalangan atas saja, seperti
keluarga-keluarga kerajaan, pejabatpejabat tinggi, pengusaha kaya, dan
orang-orang
yang
berpengaruh.
Namun saat ini, kopi merupakan
minuman
yang
mudah
dijumpai
dimanapun, biasa dinikmati
sudah
menjadi
kebiasaan
dan
orang
Indonesia untuk menikmati kopi di
pagi hari maupun malam hari baik
meningkat hingga 0,9 kg per kapita
per tahun (Asosiasi Eksportir Kopi
Indonesia. Tempo, 30 Juni 2014).
Tiap
tahunnya
kopi
juga
terus
mengalami banyak inovasi dari segi
penambahan aroma serta memiliki
banyak sekali varian rasa sehingga
terus menarik perhatian konsumen
dan banyak diminati masyarakat.
Karena meningkatnya konsumsi kopi
di
Indonesia,
menyebabkan
banyaknya para pengusaha yang
memproduksi kopi instan maupun
mendirikan
baik
warung-warung
yang
tradisional
kopi
maupun
warung kopi modern.
Jika dulu warung kopi sangat
bawah,
erat dengan gambaran kelaki-lakian,
kaum muda, dewasa maupun lanjut
saat ini warung kopi modern atau
usia .
biasa disebut dengan café bisa
kalangan
atas,
kalangan
Kebiasaan
minum
kopi
masyarakat di Indonesia yang terus
meningkat
dari
tahun,menyebabkan
tahun
ke
produksi kopi
di Indonesia juga terus meningkat
sejak tahun 2010. Saat ini Indonesia
menjadi negara penghasil kopi ketiga
terbesar di dunia. Saat ini, kebiasaan
menghapus
Faktanya,
gambaran
tersebut.
perempuan-perempuan
masa kini juga senang menikmati
kopi. Kebiasaan minum kopi tersebut
pada kebanyakan perempuan juga
didiorong oleh tren gaya hidup bukan
rutinitas seperti yang didapati pada
laki-laki.
Laki-laki
mengkonsumsi
umumnya
kopi
JURNAL RISET KOMUNIKASI
untuk
3
membantunya dalam menghilangkan
inovasi-inovasi
rasa kantuk dan penat, membuat
menarik perhatian masyarakat. Salah
mereka bisa terjaga dimalam hari
satunya dengan membuat dekorasi-
atau membantu dalam menambah
dekorasi unik maupun menyediakan
stamina setelah melakukan pekerjaan
akses internet gratis di warung
yang berat. Saat ini kopi menjadi
kopinya. Sehingga para konsumen
gaya hidup yang menjamur disemua
akan lebih banyak menghabiskan
kalangan, khususnya di kota-kota
waktunya di warung kopi. Sehingga
besar.
penjualan kopi akan terus meningkat.
Dari
Banyak perempuan yang sering
agar
terus
fenomena
dapat
tersebut
untuk
banyak pengusaha-pengusaha kopi
café.
yang mengambil kesempatan untuk
Kopi juga menjadi magnet tersendiri
meningkatkan jumlah produksi dan
untuk para perempuan-perempuan
penjualannya. Banyak iklan kopi
aktif dan berkarir karena kopi yang
yang
dipercaya dapat menghilangkan rasa
perempuan
kantuk dan bisa menambah stamina.
iklannya tersebut. Diantaranya iklan
Khususnya bagi para perempuan
kopi
aktif dan berkarir minum kopi adalah
perempuan adalah iklan kopi Good
bagian dari pola hidup. Mereka
Day, Luwak White Kopi, Kapal Api,
senang
Top White Coffee, dan Torabika
menghabiskan
waktunya
sekedar menikmati kopi di
menghabiskan
waktunya
untuk berkumpul bersama teman-
di
café
atau
untuk
menyelesaikan berbagai pekerjaan
dikantor
sambil
bersantai.
Berjamurnya warung-warung kopi
menjadikan persaingan yang besar
diantara pengusaha-pengusaha kopi
sebagai
yang
model
daya
menggunakan
tarik
model
Creamy Latte.
temannya sambil menikmati segelas
kopi
menggunakan
Periklanan merupakan cara
yang paling efektif dalam usaha
meraih
pasar.
Periklanan
atau
advertising adalah komunikasi non
pribadi melalui bermacam-macam
media yang dibayar oleh sebuah
perusahaan bisnis atau organisasi
tersebut. Banyak yang membuat
JURNAL RISET KOMUNIKASI
4
dalam
Dalam sebuah iklan, hal yang
beberapa cara teridentifikasi dalam
pertama diperhatikan oleh penonton
pesan
adalah pendukung iklan (endorser).
nirlaba/individu
yang
iklan
dan
berharap
menginformasikannya/membujuk
Semakin menarik pendukung iklan
anggota-anggota
tersebut, maka iklan tersebut akan
tertentu
dari
pemirsa
(Simamora,
2000:
selalu
dapat
sehingga
756).Periklanan
bersifat
ada
dibenak
masyarakat
produk/jasa
yang
menjangkau masyarakat luas tidak
diiklankan akan menjadi terkenal dan
menggunakan
diminati oleh masyarakat. Begitu
pribadi
secara
langsung berhadapan dengan audien
pula
dan dapat menyampaikan sasaran
perempuan yang ada didalam iklan
secara
kopi.
meyakinkan
dan
dengan
Jika
model-model
dulu
model-model
menimbulkan efek yang dramatif
perempuan dalam iklan kopi hanya
(Fandy, 2000: 191).
sebagai
Salah satu bagian penting
dari iklan yaitu adanya seorang
pendukung iklan atau biasa disebut
dengan endorser. Model iklan atau
endorser
dalam
sebuah
iklan
pemanis
iklan,
karena
perempuan hanya menjadi pembuat
kopi
untuk
laki-laki
ataupun
menemani laki-laki minum kopi.
Tapi saat ini perempuan juga ikut
menikmati kopi tersebut.
memang sering kali menjadi magnet
Dari hal tersebut, peneliti
yang begitu berpengaruh terhadap
merasa
penikmatnya, karena iklan dapat
tentang
memiliki makna yang berbeda bagi
perempuan dalam iklan kopi apakah
setiap orang. Iklan bisa menjadi
adanya pengaruh terhadap kebiasan
faktor
minum kopi bagi perempuan dan
utama
konsumtif,
seseorang
disisi
lain
menjadi
dapat
tertarik
untuk
meneliti
penggunaan
model
mengambil
judul
“Pengaruh
memberikan hiburan atau bahkan
Penggunaan
Model
Perempuan
memberikan informasi bagi khalayak
dalam
yang melihatnya.
Kebiasaan
Iklan
Kopi
Minum
Terhadap
Kopi
bagi
Perempuan”. Penelitian ini akan
JURNAL RISET KOMUNIKASI
5
dilakukan di café-café sekitar kota
dilaksanakan. Kuantitatif Penelitian
Serang.
ini juga bersifat verifikatif, yaitu
metode
yang
bertujuan
untuk
menguji secara matematis dugaan
mengenai adanya hubungan antar
variabel dari masalah yang sedang
diselidiki di dalam hipotesis. Atau
METODE PENELITIAN
dengan kata lain, penelitian untuk
Metode
digunakan
penelitian
dalam
yang
penelitian
ini
adalah metode penelitian survei.
Yaitu penelitian kuantitatif yang
bersifat
korelasional
menggunakan
pertanyaan
terstruktur/sistematis
kepada
dengan
banyak
yang
orang,
sama
untuk
menguji kebenaran suatu hipotesis
dimana dalam penelitian ini yang
akan
diuji
Penggunaan
adalah“Pengaruh
Model
Perempuan
dalam Iklan Kopi Terhadap Kebisaan
Minum Kopi bagi Perempuan” yang
akan
di
uji
kepada
responden
perempuan di lokasi penelitian.
kemudian seluruh jawaban yang
diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan
PEMBAHASAN
dianalisis. Pertanyaan terstruktur dan
Hasil penelitian menunjukan
sistematis itu dikenal dengan istilah
bahwa ada pengaruh penggunaan
kuisioner. Kuisioner berisikan daftar
model perempuan dalam iklan kopi
pertanyaan yang mengukur variabel-
terhadap kebiasaan minum kopi bagi
variabel, hubungan di antara variabel
perempuan, yang dibuktikan dari
yang ada, atau juga pengalaman atau
koefisien regresi untuk penggunaan
opini dari responden.
model perempuan dalam iklan kopi
untuk
terhadap kebiasaan minum kopi bagi
serta
perempuan = 3,233 dengan nilai
mempelajari gejala atau fenomena
signifikansi 0,00 < 0,05 sehingga
sosial dengan jalan meneliti variabel-
hipotesis yang dibuktikan terbukti.
variabel
Selain
Tujuannya
mengumpulkan
yaitu
data
penelitian
yang
itu,
peranan
penggunaan
JURNAL RISET KOMUNIKASI
6
model perempuan dalam iklan kopi
menikmati kopi. Pada kebanyakan
dan kebiasaan minum kopi bagi
perempuan,
perempuan adalah sebesar 24,7%,
menghabiskan waktunya di warung-
dan
warung kopi untuk menikmati kopi
sisanya
sebesar
75,3%
rekannya
Penggunaan seorang endorser
berpengaruh
senang
sambil bersantai bersama rekan-
dipengaruhi oleh faktor lain.
sangat
mereka
atau
menyelesaikan
dalam
sahabat
ataupun
pekerjaan
kantor
keberhasilan sebuah iklan. Endorser
sambil menikmati fasilitas internet
dapat menarik perhatian khalayak
gratis yang disediakan oleh warung-
untuk menyaksikan tayangan iklan
warung kopi modern.
dan
pesan
dapat
Kopi
tersampaikan
menjadi
bagi
magnet
dengan jelas, sehingga akan ada efek
tersendiri
perempuan-
yang ditimbulkan dari pesan tersebut
perempuan aktif yang berkarir, kopi
yaitu pembelian.
yang dikenal dengan khasiatnya yang
Dalam sebuah iklan, endorser
dapat menghilangkan rasa kantuk
dituntut untuk dapat mempengaruhi
dan menambah stamina membuat
khalayaknya
perempuan menjadikan kopi sebagai
untuk
melakukan
sesuatu sesuai dengan pesan yang
kebutuhannya
disampaikannya, yang intinya adalah
menambah
adanya suatu pembelian. Jika hal
beraktifitas. Namun saat ini kopi
tersebut sudah terjadi, maka model
belum menjadi minuman yang wajib
perempuan dapat dikatakan berhasil
bagi perempuan. Hanya sebagian
sebagai seorang endorser yang ahli.
perempuan saja yang menjadikan
Dalam
iklan-iklan
kopi
tersebut, pesan yang disampaikan
sehari-hari
semangat
dan
dalam
kopi sebagian minuman rutin setiap
harinya.
berkaitan dengan minum kopi yang
Setelah melihat iklan-iklan
dilakukan oleh perempuan. Saat ini
kopi yang dibawakan oleh model
minum kopi bagi perempuan adalah
perempuan,
suatu kebiasaan dan gaya hidup.
terpengaruh untuk mengkonsumsi
Perempuan masa kini juga sangat
kopi-kopi tersebut dan melakukan
sebagian
khalayak
JURNAL RISET KOMUNIKASI
7
pembelian
(dari
hasil
analisis
keberhasilan iklan kopi. Penggunaan
kuisioner) walaupun pengaruhnya
model perempuan dalam iklan kopi
belum dapat mempengaruhi seluruh
berpengaruh terhadap produk kopi
khalayak.
tersebut.
Dari hasil analisis yang telah
dilakukan
sebelumnya,
dapat
disimpulkan bahwa adanya pengaruh
kopi bagi perempuan yangpositif.
Dan
hasilnya
bersifat
pengaruh
tersebut
dengan
besar
sedang
sumbangan atau peranan Penggunaan
Model Perempuan dalam Iklan Kopi
(Variabel X) dan Kebiasaan Minum
Kopi bagi Perempuan (Variabel Y)
adalah sebesar 24,7%, dan sisanya
sebesar 75,3%
dipengaruhi
oleh
faktor lain yang masih memerlukan
penelitian
lebih
lanjut
(hasil
didapatkan dari hasil perhitungan DK
(Determinasi Koefisien).
perempuan dalam iklan kopi tersebut
cukup memberikan pengaruh.
Kebiasaan minum kopi bagi
perempuan sudah mulai berkembang.
perempuan-perempuan
senang
kini
waktunya
untuk bersantai sambil menikmati
segelas kopi, tidak hanya di rumah
tetapi
mereka
juga
sengaja
mengunjungi kedai-kedai kopi atau
caffe hanya untuk menikmati kopi
dan
berkumpul
bersama
dengan
teman-temannya. Begitu juga dengan
di kota Serang. Kebiasaan minum
kopi bagi perempuan di kota Serang
juga
sudah
mulai
berkembang,
perempuan-perempuan
menghabiskan
waktu
untuk
menikmati kopi di caffe.
a. Kesimpulan
Berdasarkan
masa
menghabiskan
banyak
KESIMPULAN DAN SARAN
pengaruhnya
tidak terlalu besar, akan tetapi model
penggunaan model perempuan dalam
iklan kopi terhadap kebiasaan minum
Walaupun
Dari penelitian yang sudah
hasil
dari
dilakukan, didapatkan hasil yaitu ada
penelitian yang sudah dilakukan,
pengaruh
penggunaan
penggunaan model perempuan dalam
perempuan dalam iklan kopi kapal
iklan kopi berperan penting dalam
api terhadap kebiasaan minum kopi
JURNAL RISET KOMUNIKASI
model
8
bagi
perempuan
sebesar
24,7%.
mencoba
Walaupun pengaruh tersebut hanya
tersebut.
mengkonsumsi
kopi
sebesar 24,7% tetapi sudah dapat
menyampaikan
baik
dan
pesannya
dengan
membuat
khalayak
khususnya perempuan tertarik untuk
mencoba kopi instan dan membeli
kopi tersebut.
b. Saran
Model
perempuan
dalam
iklan hanya memberikan pengaruh
terhadap kebiasaan minum kopi bagi
perempuan hanya sebesar 24,7%,
dan
sisanya
sebesar
75,3%
dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan
demikian sebaiknya perusahaan tidak
hanya
terfokus
pada
pengunaan
model
dalam
strategi
penjualan
untuk menambah pembelian produk.
Melainkan harus memperhatikan lagi
faktor-faktor
lainnya.
Peneliti
menyarankan agar perusahaan terus
membuat
iklan-iklan
yang lebih
menarik lagi dan lebih kreatif untuk
meningkat jumlah penjualan dan
pembelian.
Karena
dengan
hal
tersebut akan membuat penonton
akan terus mengingat produk kopi
tersebut dan lebih tertarik lagi untuk
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro, Komala, Lukiati
dan
Karlina,
Siti.
2007.
Komunikasi
Massa:
Suatu
Pengatar Edisi Revisi. Bandung:
Simbiosa Rekatama Media
Belch,George E & Belch, Michael A.
2008.
Advertising
and
Promotion : AnIntegrated
Marketing
Communications
Perpective, English Edition.
McGraw Hill Higher Education
Jaiz, Muhammad. 2014. DasarDasar Periklanan. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Jefkins, Frank. 1997. Periklanan
edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip & Amstrong, Gary.
2004. Dasar-Dasar Pemasaran
Jilid 2 Principles of Marketing,
Ninth Edition. PT Indeks
Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik
Praktis
Riset
Komunikasi:
Disertai Contoh Praktis Riset
Media,
Public
Relations,
Advertising,
Komunikasi
Organisasi,
Komunikasi
Pemasaran. Jakarta: Kencana
Kuswandi,
Wawan.
2008.
Komunikasi Massa (Analisis
Interaktif
Budaya
Massa).
Jakarta : PT Rineka Cipta
Mulyana, Deddy. 2005. NuansaNuansa
Komunikasi:
JURNAL RISET KOMUNIKASI
9
Swastha, Basu. 2005. Azas-Azas
Marketing: Edisi 3. Yogyakarta :
Liberty
Meneropong Politik dan Budaya
Komunikasi
Masyarakat
Kontemporer. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Mulyana, Deddy dan Solatun. 2008.
Metode Penelitian Komunikasi.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya
Website :
Anngika
Bolsterli
(https://id.m.wikipedia.org/wiki
/Anggika_Bolsterli). Diakses
pada tanggal 09 Januari 2015
Prasetyo, Bambang dan Miftahul,
Lina. 2005. Metode Penelitian
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi.
Jakarta: PT RajawaliGrafindo
Persada.
Syafna, Rianty Tayu. 2011. Kopi dan
Wanita:
Tren
Masa
Kini?.www.kompasiana.com/ri
syafnaas/kopi-dan-wanita-trenmasa-kini
Prisgunanto,
Ilham.
2006.
Komunikasi
Pemasaran
:
Strategi dan Taktik. Bogor :
Ghalia Indonesia
Yuliandri, Mustika Treisna. 2016.
Rivers, William L. , Jensen, Jay W,
dan Peterson, Theodore. 2003.
Media Massa & Masyarakat
Modern. Jakarta: Prenada Media
Perempuan dalam sejarah kopi.
Serevin, Werner J. Dan Tankard,
James
W.
2007.
Teori
Komunikasi: Sejarah, Metode,
dan Terapan di dalam Media
Massa. Jakarta: Kencana
kopi/
https://majalah.ottencoffee.co.i
d/perempuan-dalam-sejarah-
Shimp, Terence A. 2000. Periklanan
Promosi dan Aspek Tambahan
Komunikasi
Pemasaran
Terpadu, Edisi Ke-5 jilid 1.
Jakarta : Erlangga
Sugiyono. 2012. Statistika Untuk
penelitian. Bandung: Alfabeta
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen &
Komuninkasi
Pemasaran
:Pengantar Prof. Dr. Teddy
Pawitra. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
JURNAL RISET KOMUNIKASI
10
Download