6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum Sub Bab ini berisikan teori-teori yang dipakai dalam pembuatan skripsi mengenai perencanaan sistem dan teknologi informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Menurut Dyck & Neubert (2009, p.8) perencanaan didefinisikan sebagai mengidentifikasikan tujuan organisasi, strategi dan mengalokasikan sesuai sumber daya organisasi yang diperlukan untuk mencapai tujuannya. 2.1.2 Pengertian Strategi Strategi adalah kumpulan tindakan yang tergabung yang ditujukan untuk meningkatkan kekuatan jangka panjang dari perusahaan yang terkait dengan para pesaingnya. Strategi dapat membuat suatu kebijakan baru yang bisa digunakan dalam praktek seperti merancang ulang prosesproses produksi dalam bisnis. (Ward d an Peppard, 2002, p .69). Menurut Rangkuti (2006, p3), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta alokasi sumber daya. 7 Berdasarkan prinsipnya strategi dapat dibagi dalam tiga tipe, y akni (Rangkuti, 2006, p 7): 1. Strategi M anajemen Meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi pengembangan produk, strategi penerapan harga dan sebagainya. 2. Strategi Investasi Merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi. Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan agresif, strategi bertahan dan sebagainya. 3. Strategi B isnis Strategi yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen misalnya strategi produksi atau operasional, strategi distribusi dan strategi yang berhubungan dengan keuangan 2.1.3 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2005, p29), sistem adalah sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama dengan menerima input dan memproduksi output dalam sebuah proses transformasi yang teratur. Sistem ini biasa disebut sebagai 8 sistem yang dinamis, memiliki tiga fungsi dasar yang saling berinteraksi, yaitu: a. Input, berfungsi sebagai penangkapan dan perakitan berbagai elemen yang memasuki suatu sistem untuk diproses. b. Proses, berfungsi sebagai suatu proses transformasi yang mengubah input menjadi output. c. Output, berfungsi sebagai suatu proses dimana input yang diproses menjadi output. Menurut Romney dan Steinbart (2004, p2), sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan yaitu input, proses, dan output. Menurut McLeod dan Scheel (2007, p10), sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan, dimana elemen-elemen tersebut terdiri dari sumber daya input, proses transformasi, dan sumber daya output. 2.1.4 Pengertian Informasi Menurut Bernard (2005, p.124) informasi merupakan data yang telah diproses atau diorganisasikan ulang menjadi lebih bermakna bagi seseorang. Menurut McLeod dan Scheel (2007, p11), informasi adalah data yang telah diproses sehingga lebih berarti dan lebih bermanfaat bagi pemakai tertentu. 9 Menurut Romney dan Steinbart (2004, p11), informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberikan suatu arti. Nilai suatu informasi (Value of information) ditentukan oleh dua hal, yaitu: 1. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. 2. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila informasi tersebut tidak dinilai dengan keuntungan nilai uang tetapi ditafsirkan dengan nilai efektif. Menurut Laudon, Kenneth C. & Jane P.Laudon (2006, p13), informasi adalah data yang telah dibentuk sehingga mengandung pengertian dan berguna bagi manusia. Menurut Turban (2009, p6), informasi adalah data yang telah diorganisasikan sehingga mengandung arti dan berguna bagi penerima. 2.1.5 Pengertian Sistem Informasi Menurut McLeod & Schell (2008, p.10) Sistem Informasi adalah suatu sistem virtual yang memungkinkan manajemen mengendalikan operasi sistem fisik perusahaan. Menurut Laudon, Kenneth C. & Jane P.Laudon (2006, p13), sistem informasi mengumpulkan adalah atau seperangkat mengambil, komponen memproses, terkait menyimpan, yang dan menyebarluaskan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian dalam suatu organisasi. 10 2.1.6 Pengertian Teknologi Informasi Menurut Turban (2009,p6), teknologi informasi adalah hubungan antara alat berbasis komputer yang digunakan manusia untuk bekerja dengan informasi dan untuk mendukung informasi dan memproses informasi yang dibutuhkan organisasi. Menurut O’Brien (2006, p5), teknologi informasi adalah Hardware, Software, jaringan telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pengolah informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer. 2.1.7 Pengertian Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi Menurut Laudon (2004, p91), Strategi sistem informasi adalah sistem komputer pada setiap level yang ada pada organisasi yang mengubah tujuan, operasi, produk, pelayanan, atau hubungan antar lingkungan untuk membantu organisasi mengumpulkan keuntungan yang kompetitif. Menurut Turban (2005, p15), Strategi sistem informasi adalah sistem yang membantu sebuah organisasi untuk mendapatkan keuntungan kompetitif melalui kontribusinya terhadap strategi tujuan dari organisasi dan atau kemampuan untuk meningkatkan performance dan produktifitas secara nyata. Menurut Ward and Pepard (2002, p 44), Pada dasarnya, strategi SI/TI dibagi atas 2 bagian, yaitu: strategi SI dan strategi TI. 11 1. Strategi SI Strategi sistem informasi adalah strategi yang mendefinikan kebutuhan organisasi atau permintaan perusahaan terhadap informasi dan sistem yang mendukung keseluruhan strategi bisnis yang dimiliki organisasi tersebut 2. Strategi TI Strategi Teknologi Informasi adalah strategi yang berfokus pada penetapan visi tentang bagaimana teknologi dapat mendukung dalam memenuhi kebutuhan informasi dan sistem dari organisasi. 2.1.8 Pengertian Strategi Bisnis Menurut Rangkuti (2006, p7), strategi bisnis adalah strategi fungsional yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan manajemen, misalnya strategi pemasaran, strategi produksi atau operasional, strategi distribusi, strategi organisasi dan strategi-strategi yang berhubungan dengan keuangan dari suatu bisnis. Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), strategi bisnis adalah sekumpulan tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan kekuatan perusahaan untuk menghadapi pesaing. 12 2.1.9 Pengertian Proses Bisnis Menurut Rama & Jones (2006, p4) proses bisnis adalah urutan aktivitas yang ditunjukkan oleh bisnis untuk memperoleh, memproduksi, menjual barang dan jasa. 2.1.10 Model Perencanaan Strategi Sistem Teknologi Informasi Dari beberapa pengertian subbab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan pengertian dari Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi, yaitu suatu proses analisis yang menyeluruh dan sistematis dalam merumuskan tujuan dan sasaran perusahaan serta menentukan strategi yang memanfaatkan keunggulan sistem informasi dan dukungan teknologi informasi dalam menunjang strategi bisnis dan memberikan perusahaan suatu keunggulan jangka panjang untuk menghadapi persaingan dengan perusahaan lainnya. 2.2 Teori-Teori Khusus 2.2.1 Pengertian Enterpriese Menurut Bernard (2005, p.31) enterprise merupakan area dari aktivitas dan tujuan umum diantara sebuah organisasi maupun beberapa organisasi, dimana informasi dan sumber daya saling digunakan 2.2.2 Pengetian Enterprise Architecture Menurut Bernard (2005, p.31) Enterprise Architecture adalah analisis dan dokumentasi dari sebuah perusahaan mengenai keadaan masa 13 kini dan masa yang akan datang dari integrasi strategi, bisnis, dan pandangan teknologi. EA = S+B+T Enterprise Architecture = Strategi + Bisnis + Teknologi Gambar 2.1 Dokumentasi Kerangka Kerja EA (Bernard, 2005, p.37) Menurut Bernard (2005, p.97), Proses Dokumentasi EA dicapai melalui penerapan metodologi EA yang mencakup (1) kerangka; (2) komponen; (3) current architectural view; (4) future architectural views; (5) rencana yang mengelola transisi yang sedang berjalan antara current architectural view dengan future architectural views; (6) benang vertical yang mempengaruhi arsitektur dari semua level. 14 (1) Kerangka EA dokumentasi mengidentifikasi cakupan dari arsitektur yang akan didokumentasikan dan membangun suatu hubungan antara area arsitektur. (2) Komponen Komponen EA adalah tujuan, proses, standard dan sumber daya yang dapat dikembangkan dalam suatu perusahaan yang dapat berubah-ubah. Contohnya adalah semua komponen yang meliputi inisiatif dan tujuan strategi, produk bisnis dan pelayanan, aliran informasi dan aplikasi software, program sumber daya perusahaan dan website. (3) Current Architecture Current Architecture meliputi semua EA komponen yang saat ini ada dalam perusahaan pada setiap tingkat kerangka. EA Current View terdiri dari dokumen-dokumen, diagram-diagram, data, spreadsheets, grafik, dll. (4) Future Architecture EA Future Architecture adalah semua EA dokumen baru atau diubah komponen yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menutup kesenjangan kinerja yang ada atau mendukung inisiatif strategis baru, persyaratan operasional atau solusi teknologi. (5) Perencanaan Manajemen Perencanaan Manajemen bertujuan untuk mengartikulasikan program dan pendekatan dokumentasi, rencana pengelolaan EA 15 juga memberikan gambaran dari pandangan saat ini dan masa depan untuk sebuah perusahaan. (6) Keterkaitan Hubungan dengan Semua Level di dalam EA EA dokumentasi mencakup ‘benang’ aktivitas umum yang hadir di semua tingkat kerangka. Keterkaitan ini termasuk TI ~ terkait keamanan, standar, dan pertimbangan tenaga kerja. 2.2.3 Current Architecture Menurut Bernard (2005, p.135) Current Architecture dapat diartikan sebagai kumpulan artifak dokumen dan komponen EA yang ada di seluruh perusahaan. EA saat ini menjadi suatu pandangan yang penting bagi perusahaan di dalam menetapkan atau memverifikasi segala sumber daya yang digunakan dalam kegiatan bisnis untuk mendukung tujuan strategis. 2.2.4 Future Architecture Menurut Bernard (2005, p.158) Future Architecture merupakan pandangan masa depan dari EA yang penting bagi perusahaaan karena mereka mungkin menangkap satu atau lebih bisnis dan skenario operasi teknologi, yang mendukung perencanaan dan pengambilan keputusan. Skenario masa mendatang yang didasarkan pada asumsi dari kemampuan dan strategi untuk suatu kesuksesan kinerja dalam respon terhadap pengaruh internal dan eksternal 16 2.2.5 EA Management Plan Menurut Bernard (2005, p.42) EA Management Plan menggambarkan dari pendekatan program dan dokumentasi EA. Perencanaan pengaturan EA juga menyediakan penjelasan arsitektur dari pandangan saat ini dan masa yang akan datang, dan urutan perencanaan untuk mengatur transisi lingkungan pelaksanaan bisnis/teknologi demi masa depan. 2.2.6 EA Repository Menurut Bernard (2005, p.226), EA Repository adalah dimaksudkan untuk memberikan jenis akses mudah dengan menjadi “One-stop-shop” untuk semua dokumen yang mengisi berbagai tingkat dari kerangka EA. Salah satu aspek yang berharga dimiliki pendekatan EA repository ini adalah bahwa berbagai tingkat perusahaan dapat melihat perspektif lengkap bisnis dan teknologi, yang mereka nyatakan tidak mungkin dapat terlihat. Jika batas akses yang diinginkan, maka sel-sel tertentu atau kelompok sel dapat dilindungi password. 17 Gambar 2.2 EA Repository Design (Bernard, 2005, p.228) 2.3 Teknik Analisis Perancangan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.3.1 Goal and initiatives 1. Strategic Plan Strategic plan merupakan tingkatan kebijaksanaan dan dokumen perencanaan paling tinggi yang akan digunakan perusahaan untuk menentukan arah, strategi kompetitif, tujuan yang memungkinkan dari suatu proyek. Perencanaan strategis melingkupi masa yang akan datang, biasanya perencanaan 3-5 tahun. 2. Mission Statement 18 Misi perusahaan menjelaskan secara ringkas tujuan dan arah perusahaan. pernyataan ini harusnya cukup untuk mengartikan tujuan dari perusahaan, tetapi tidak terlalu detail. 3. Vision Statement Visi suatu perusahaan menjelaskan dalam singkat dari strategi kompetitif sebuah perusahaan. Pernyataan ini harus singkat dan mengesankan sehingga dapat mudah di ingat. 4. Strategic Direction Statement Pernyataan ini menetapkan arah strategis yang akan menuntun perusahaan selama periode yang dicakup oleh rencana strategis. Strategic Direction Statement dibangun di atas pernyataan tujuan, misi, dan visi, dan mengidentifikasi dan karakter dari perusahaan di masa depan yang dibayangkan. 5. SWOT Analysis Salah satu kegiatan awal perusahaan melakukan dalam mengembangkan rencana strategis dalam suatu kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman (analisis SWOT). analisis ini melihat faktor-faktor internal dan eksternal untuk menentukan daerah-daerah bahwa perusahaan harus fokus untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. 6. CONOPS Scenario CONOPS Scenario merupakan konsep dari skenario operasi adalah dokumen narasi yang menjelaskan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan beroperasi beberapa tahun dalam waktu 19 yang diberikan faktor-faktor tertentu internal dan eksternal menyatakan diidentifikasi dalam analisis SWOT. 7. Concept of Operations Diagram Konsep operasi (CONOPS) diagram adalah gambaran tingkat tinggi grafis dari bagaimana fungsi perusahaan, baik secara keseluruhan, atau di wilayah tertentu yang menarik. 8. Competitive Strategy Competitive Strategy mengidentifikasi bagaimana perusahaan akan mencapai keberhasilan dengan melakukan tindakan strategis. Competitive Strategy ini dilakukan pada dua tingkat: pertama, strategi umum yang berkaitan dengan pertumbuhan, dan kedua, strategi yang lebih spesifik yang berhubungan dengan kompetisi dan / atau diferensiasi. 9. Strategic Goals Tujuan strategis perusahaan adalah objek-objek yang ketika disatukan bersama-sama akan menjamin kelangsungan hidup dan mencapai keberhasilan, sebagaimana didefinisikan dalam ukuran hasil dan metrik kinerja yang perusahaan berkembang untuk dirinya sendiri. 10. Strategic Initiatives Inisiatif strategis perusahaan ini adalah aktivitas yang digunakan untuk mendukung tujuan strategis. Tidak semua kegiatan suatu perusahaan berasal dari strategis inisiatif , karena beberapa kegiatan fungsi dukungan. 20 2.3.1.1 SWOT Analysis Menurut Bernard (2005, p.293) SWOT Analysis termasuk Kelebihan, Kelemahan, Peluang dan juga Ancaman (SWOT) merupakan gambaran keseluruhan pada perusahaan dengan mengidentifikasi faktor – faktor internal dan eksternal dimana dapat mengungkapkan area – area yang harus difokuskan dan dikembangkan. SWOT terbagi dalam 4 komponen dasar, yaitu: 1. S : Strength, merupakan kekuatan dari organisasi. 2. W : Weakness, merupakan kelemahan dari organisasi. 3. O : Opportunity, merupakan peluang dari organisasi yang berguna untuk perkembangan di masa yang akan dating. 4. T : Threat, Merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi. Gambar 2.3 berikut merupakan contoh dari bentuk analisis SWOT. Gambar 2.3 SWOT Analysis (Bernard, 2005, p.293) 21 Dalam analisis SWOT faktor internal adalah kondisi internal proyek program pengembangan SI/TI dan faktor eksternal adalah lingkup di luar proyek program pengembangan SI/TI yang memiliki dampak. Proses analisa ini berdasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght) dan peluang (Opportunities), namun secara bersama dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Dari analisis faktor internal dan eksternal SWOT di dapatkan matrix grand strategy seperti pada gambar 2.4 berikut. Gambar 2.4 Analisis Matriks Grand SWOT (Gunawan, Suryono, & Purwanto, 2010, pp. A-5) Menurut Gunawan, Suryono, & Purwanto (2010, pp. A-5) matriks grand strategi pada gambar 2.4 dapat dijelaskan sebagai: 22 • Kuadran 1, merupakan situasi yang sangat menguntungkan, organisasi yang berada di kuadran tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. • Kuadran 2, walaupun terdapat berbagai ancaman, organisasi yang ada pada kuadaran 2 masih memiliki kekuatan dari segi internal, strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanafaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi produk dan jasa. • Kuadran 3, keadaan pada kuadran ini organisasi menghadapi masalah-masalah internal organisasi sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. • Kuadran 4, adalah kuadaran yang memberikan situasi yang sangat merugikan organisasi, menghadapi ancaman dan kelemahan internal. 2.3.1.2 Matrik SWOT Dalam penyusunan faktor-faktor strategis perusahaan digunakan Matrik SWOT. Matrik ini menjelaskan bagaimana peluang dan ancaman eksternal (EFAS) yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan (IFAS) yang dimilikinya. 23 Matrik ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategis (Rangkuti , 2006, p.31). Cara membuat matrik SWOT adalah dengan menggunakan faktor-faktor strategis eksternal maupun internal sebagaimana telah dijelaskan dalam tabel EFAS dan IFAS yaitu dengan mentransfer peluang dan ancaman dari tabel EFAS serta mentransfer kekuatan dan kelemahan (IFAS) kedalam sel yang sesuai dalam matrik SWOT. Kemudian membandingkan faktor-faktor strategis tersebut lalu dibuatkan empat set kemungkinan alternatif strategi (SO,ST,WO,WT) menurut (Rangkuti, 2006, p.35): 1. Strategi SO: strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peulang sebesar-besarnya. 2. Strategi ST: strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. 3. Strategi WO: strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. 4. Strategi WT: strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. 24 Tabel 2.1 Matrik SWOT (Rangkuti, 2006, p.31) 2.3.1.3 Penentuan Faktor Strategi Eksternal (EFAS) Menurut Rangkuti (2006, p.22) sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal, terlebih dahulu kita perlu mengetahui faktor strategi eksternal. Tabel 2.2 EFAS (Rangkuti, 2006, p23) 25 Berikut adalah penjelasan dari cara penentuan faktor strategi eksternal (EFAS) : 1. Susunlah kolom 1 (5 sampai 10 peluang dan ancaman). 2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom dua, mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis. 3. Hitung rating (dalam kolom tiga) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor) berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai ancamannya sangat besar, rating adalah 1. Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4. 4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor pembonotan dalam kkolom 4. Hasilnya berupa skor pebobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). 5. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap 26 faktor-faktor strategis eksternalnya. Total skor ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan kelompok industri yang sama. 2.3.1.4 Penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS) Menurut Rangkuti (2006, p.24) setelah faktor strategi internal suatu perusahaan diidentifikasi, suatu tabel IFAS disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength and Weakness perusahaan. Tabel 2.3 IFAS (Rangkuti, 2006, p.25) Berikut adalah penjelasan mengenai tahap-tahap penentuan Faktor Strategi Internal (IFAS): 1. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam kolom 1. 27 2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bonot tersebut jumlahnya tidak boleh melbihi skor total 1,00). Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengeruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai mulai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkannya dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif, kebalikannya. Contohnya, jika kelemahan perusahaan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri, nilainya adalah 1, sedangkan jika kelemahan perusahaan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah 4. 2.3.1.5 Concept of Operations Scenario Menurut Bernard (2005, p.294) Konsep dari Skenario Operasi adalah dokumen naratif yang mendeskripsikan bagaimana perusahaan beroperasi saat ini atau akan dioperasikan beberapa tahun ke depan. Skenario ini bisa dikatakan sebagai catatan penting dengan perencanaan asumsi. 28 2.3.1.6 Concept Of Operation Diagram Menurut Bernard (2005, p.295) CONOPS Diagram adalah gambaran grafis tingkat tinggi tentang bagaimana fungsi perusahaan, baik secara keseluruhan maupun area tertentu yang harus diperhatikan. Gambar 2.5 merupakan contoh dari Concept Of Operation Diagram. Gambar 2.5 Concept of Operation Diagram (Bernard, 2005, p.295) 2.3.1.7 Balance Scorecard Menurut Bernard (2005, p.296) Balance Scorecard merupakan ukuran luar dari kesuksesan perkembangan keuangan sebuah perusahaan dan tujuan perusahaan. Pengukuran melalui Balance Scorecard ini ada 4 perspektif berbeda, yaitu perspektif keuangan (finance), perspektif pelanggan (customer), perspektif proses bisnis internal (internal business process) dan juga perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning & growth). Gambar 2.6 menunjukkan dari Strategic Objective pada Balance Scorecard. 29 Gambar 2.6 Balance Scorecard (Prabowo, 2007, pp. J-61) 2.3.2 Product & Services 2.3.2.1 Business Plan Menurut Bernard (2005, p.297) The Business Plan menawarkan deskripsi tingkat tinggi urutan kunci dari fungsi bisnis, dan strategi keuangan yang akan menyelesaikan tujuan dan inisiatif strategis. Yang terdapat di dalam perencanaan bisnis adalah: 1. Business overview 2. Executive team profile 3. Relationship of business activites to strategic goals 4. Organizational structure 5. Market outlook and competitive strategy 6. Business cycles 30 7. Capitalization summary 8. Financial strategi 9. Curretn financial status summary 10. Business partnership and alliances 2.3.2.2 Organization Chart Menurut Bernard (2005, p.336) Bagan organisasi menunjukan bagaimana posisi dan personil di urutkan sesuai dengan susunan bertingkat atau dengan matriks. Bagan organisasi membantu untuk menampilkan urutan wewenang, hubungan pekerjaan, sebagaimana pemilik dari sumber daya, produk, dan proses. Gambar 2.7 menunjukkan bagaimana Organization Chart. Gambar 2.7 Organization Chart (Bernard, 2005, p.336) 31 2.3.2.3 Swim Lane Process Diagram Menurut Bernard (2005, p.299) Diagram aktivitas pemangku kepentingan menunjukkan setiap pemangku kepentingan (yang memiliki kepentingan dengan perusahaan) terlibat dengan proses bisnis, dan waktu interaksinya. Diagram menggunakan format dari “Swim Lanes” untuk mengurutkan pemangku kepentingan dengan baris dan urutan waktu dengan kolom, dan mengurutkan aktivitas menggunakan simbol flowchart. Gambar 2.8 Swim Lane Process Diagram (Bernard, 2005, p.299) 2.3.2.4 Business Process/Service Model Menurut Bernard (2005, p.300) Diagram proses bisnis menunjukkan rincian dari suatu kegiatan, termasuk bagaimana setiap 32 langkah dalam aktivitas berhubungan dengan orang lain. Diagram proses bisnis mengikuti IDEF-0 teknik pemodelan untuk menunjukkan masukan, kontrol, output, dan mekanisme untuk setiap langkah dalam proses. Gambar 2.9 merupakan contoh alur proses dari Business Process Diagram. Gambar 2.9 Business Process Diagram (Bernard, 2005, p.300) 2.3.2.5 Use Case Narrative & Diagram Menurut Bernard (2005, p.302) merupakan sebuah narasi dari kasus penggunaan mengidentifikasi bahasa pemodelan kebutuhan bisnis, (UML) format untuk konteks, orang yang berkepentingan (aktor), dan aturan bisnis untuk interaksi mereka dengan sistem, layanan, dan aplikasi yang diidentifikasi sebagai solusi 33 teknologi yang membutuhkan perkembangan. Gambar 2.10 berikut menggambarkan contoh dari usecase diagram. Gambar 2.10 Use Case Diagram (Bernard, 2005, p.302) 2.3.3 Data and Information 2.3.3.1 Object State Transition Diagram Menurut Bernard (2005, p.306) Diagram keadaan transisi menggunakan notasi dari bahasa pemodelan terpadu untuk menunjukkan bagaimana siklus hidup objek data tertentu. Diagram ini menunjukkan perubahan atribut, link, dan perilaku dari objek “OnLine Order” yang merupakan hasil dari aktivitas sistem internal atau eksternal yang memicu perubahan dalam tahapan. Gambar 2.11 menunjukkan contoh dari Object State Transition Diagram. 34 Gambar 2.11 Object State Transition Diagram (Bernard, 2005, p.306) 2.3.3.2 Logical Data Model Menurut Bernard (2005, p.308) Model data semantik dapat dikembangkan dengan menggunakan metode terstruktur tradisional dan simbologi (diagram hubungan entitas) atau satu dapat menggunakan metode object-oriented dan simbologi, dari bahasa pemodelan terpadu (UML), yang menghasilkan kelas diagram. Gambar 2.12 menjelaskan contoh dari logical data model yang di gambarkan dengan data flow diagram. 35 Gambar 2.12 Entity Relationship Diagram (Armiati, Okdinawati, & Yulientinah, 2010, pp. B-22) 2.3.3.3 Activity/Entity Matrix (CRUD) Menurut Bernard (2005, p.310) Matriks entitas/aktivitas pemetaan yang dikembangkan oleh entitas data dipengaruhi oleh garis terkait kegiatan proses bisnis perusahaan. Sering disebut matrik 'mentah' karena mengidentifikasi jenis dasar dari transformasi yang dilakukan pada data (membuat, membaca, memperbarui, menghapus) melalui proses bisnis. Gambar Activity/Entity Matrix (CRUD). 2.13 menjelaskan tentang 36 Gambar 2.13 Activity/Entity Matrix (CRUD) (Bernard, 2005, p.310) 2.3.4 System and Applications 2.3.4.1 System Data Flow Diagram Menurut Bernard (2005, p.315) Sistem Data Flow Diagram lebih di kenal dengan sebutan “Diagram Aliran Data” dan yang dimaksudkan untuk menunjukkan proses dalam suatu sistem yang melakukan pertukaran data dan bagaimana pertukaran data itu terjadi. Gambar 2.14 merupakan contoh dari data flow diagram yang terjadi pada proses penjualan. 37 Gambar 2.14 Data Flow Diagram (Noertjahyana & Prawiradirja, 2009, pp.E-54) 2.3.5 Nerwork & Infrastructure 2.3.5.1 Network Connectivity Diagram Menurut Bernard (2005, p.321) Network Connectivity Diagram dapat menunjukkan koneksi fisik antara suara perusahaan, data, dan jaringan video termasuk jaringan area eksternal (WANs) dan area jaringan lokal (LANs) juga disebut extranet dan intranet. Pada gambar 2.15 menjelaskan mengenai contoh dari network connectivity diagram. 38 Gambar 2.15 Network Connectivity Diagram (Bernard, 2005, p.321) 2.3.6 Security/Standard/Workforce 2.3.6.1 Security & Privacy Plan Menurut Bernard (2005, p.328) Perencanaan keamanan menyediakan tingkat tertinggi dan penjelasan detail mengenai program keamanan yang memberikan dampak pada keseluruhan perusahaan. Termasuk fisik, data, personil, elemen operasional keamanan dan prosedur. Berikut ini adalah penjelasan tambahan dari perencanaan keamanan. 39 1. Introduction • Purpose of the IT Security Program • Principles of IT • Critical Success Factor • Intended Outcomes • Performance Measures 2. Policy • Executive Guidance • Technical Guidance • Applicable Law and Regulations • Standars 3. Reporting requirements • IT Security Program Roles and Responsibilities • IT Security Program Schedule and Milestones 4. Concept of Operations • IT Security Threat Summary • IT Security Risk Mitigation • Intergration with Enterprise Architecture • Component/System Security Plans 40 5. Security Program Elements • Information Security • Personal Security Operational Security Phisical Security 6. Standard Operating Procedures • Test and Evaluation • Risk Assessment 2.3.6.2 Technology Forecast Menurut Bernard (2005, p.334) Perkiraan dari teknologi merupakan mendokumentasikan harapan dari perubahan teknologi yang akan di lakukan perusahaan, dimana perubahan masa depan yang akan terjadi atau yang akan dilakukan. 41 Tabel 2.4 Technology Forecast (Bernard, 2005, p.334)