PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DESA KHUSUSNYA PETANI MELALUI PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN DAN PENGEMBANGAN HASIL PERTANIAN OLEH : YUDI YUSDIAN, SP. MP. 1 Tantangan pengembangan pertanian ke depan semakin kompleks. Seiring dengan peningkatan pandapatan, tekanan dari kelompok masyarakat middle up menginginkan adanya suatu standar kualitas pada produk yang dibutuhkannya. Tuntutan konsumen terhadap produksi pertanian ke depan tidak hanya kuantitas, tetapi juga kualitas. Untuk menjawab tantangan tersebut diperlukan koordinasi dan konsolidasi segenap potensi sumberdaya nasional untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang yang di hadapi dalam upaya menciptakan kemandirian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap produk pertanian. Alasan-alasan pokok perlu adanya peningkatan produksi pertanian adalah sebagai berikut : 1. Permintaan meningkat, akibat jml penduduk meningkat. 2. Bahan baku industri(dr produk pertanian) meningkat, akibat perkembangan agroindustri. 3. Luas lahan pertanian menyempit, karena digunakan untuk kepentingan lain. 4. Kompetisi antar negara penghasil produk pertanian, makin ketat. Bila produk meningkat dan efisien, daya saing tinggi. 5. Menjaga ketahanan nasional dan kestabilan pemerintah. Bila kebutuhan pokok mahal, rakyat resah. 3 Syarat-syarat Pertanian dalam Pembangunan Syarat2 mutlak 2. Syarat2 pelancar SYARAT MUTLAK : a. Adanya pasar untuk hasil usaha tani b. Teknologi yg selalu berkembang c. Tersedianya bahan2 dan alat2 prod. d. Adanya perangsang bagi petani e. Tersedianya transportasi f. Kestabilan pemerintahan dan keamanan 1. 4 SYARAT PELANCAR : a. Pendidikan b. Kredit produksi c. Gotongroyong petani d. Perbaikan/Perluasan lahan pertanian e. Perencanaan nasional pemb. pertanian 5 Usaha-usahaPeningkatan Produksi Pertanian 1.Intensifikasi menerapkan inovasi baru (Panca Usaha, Bimas, SRI dll) 2.Ekstensifikasi membuka lahan baru, terutama diluar Jawa 3.Rehabilitasi memperbaiki jaringan irigasi; memperbaiki lahan non produktif menjadi produktif. 4.Diversifikasi penganeka ragaman tan (tumpangsari, rotasi tanaman, sisipan) 6 Untuk mendukung ke 4 usaha tsb, perlu dibangun atau direhabilitasi : - Jaringan irigasi - Pabrik pupuk - Pabrik pestisida Dengan dibangunnya prasarana dan sarana penunjang tsb., maka peningkatan produksi bisa dicapai. 7 Rehabilitasi Lahan Pertanian Terutama ditujukan pada lahan2 kritis Lahan kritis mudah tererosi, longsor, kesuburan tanah menurun, lahan tercemar limbah industri. CARA2 REHABILITASI LAHAN : 1. Penghijauan syaratnya : tan cepat tumbuh, rimbun, akar dalam, humus tebal. Sebaiknya dari famili leguminosa. 2. Terasering pada tanah2 miring; juga ditanami LCC atau pohon2 yg mempunyai nilai ekonomi. 3. Penanaman LCC atau mulsa. 4. Penggunaan stabilisator tanah lateks 5. Mengatur pola tanam rotasi tanaman. 6. Tanah kritis diberakan (tidak digarap) 8 7. Mencegah Shifting cultivation (ladang berpindah) pemukiman penduduk perambah hutan (petani menetap). 8. Pembuatan petak2 percontohan di wilayah DAS (Daerah Alitan Sungai) yang kritis (DAS Cimanuk, Citarum, Ciliwung). Keberhasilan usaha pelestarian dan rehab lahan kritis meningkatkan prod. Lahan. 9 Kebijakan Pemerintah dalam Peningkatan Prod. Pertanian 1. Subsidi Saprodi Pertanian (benih, pupuk, pestisida). Tujuan : membantu petani mendapatkan saprodi murah prod. Meningkat. Subsidi ini ber-angsur2 akan dikurangi sesuai dengan kemampuan petani. Saprodi yg masih disubsidi : Urea, ZA dan KCl. 1 0 2. Penetapan Harga Dasar (floor price policy) Tujuan : menolong petani pada saat panen, Jika harga gabah saat panen di bawah harga dasar, BULOG membeli gabah petani dengan harga sesuai harga dasar. 3. Penetan harga atap (Ceiling price policy) Dengan jalan Operasi Pasar. 1 1 4. Kredit Tujuan : membantu petani yg kurang modal dlm mengembangkan usaha taninya. Kredit diberikan kepada petani yang mengikuti program intensifikasi (padi, palawija, tanaman tahunan) 1 2 5. Impor Tujuan : proteksi terhadap komoditas pertanian yang dapat diproduksi oleh petani Indonesia (misal : buah2an) 6. Deregulasi PMA/PMDN Tujuan : agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya. Cara : menyederhanakan peraturan. 1 3 Beberapa Masalah dalam Peningkatan Produksi Pertanian 1. SDM pertanian umumnya berkualitas rendah produktivitas rendah. 2. Modal petani terbatas usaha tani tidak maksimal. 3. KUD daya saingnya rendah tidak mampu menolong petani waktu petani membutuhkan bantuan. 4. Harga hasil usahatani, tidak memadai. 1 4 5. Pemasaran hasil kurang lancar. 6.Biaya tambahan akibat penggunaan teknologi baru, tidak sebanding dengan harga jual produknya. 7. Fasilitas2 yang disediakan pemerintah, lebih banyak dimanfaatkan oleh non petani. 1 5 8. Petani selalu berada pada posisi “price taker” (pengambil harga), jarang sebagai “price maker” (penentu harga). Masalah-masalah tersebut belum dapat dipecahkan secara tuntas. Akibatnya : masih banyak keluarga petani kesejahteraannya masih rendah. 1 6