PENGANTAR EKONOMI PERIKANAN Click to edit Master subtitle style OLEH: LIS M YAPANTO,S.Pi MM 10/23/09 Neelayan . 10/23/09 TUJUAN MEMPELAJARI MATA KULIAH INI ADALAH: Kompetensi Umum : Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa jurusan teknologi perikanan prodi budidaya perairan mampu memahami dan menjelaskan mengenai aspek – aspek produksi dalam ekonomi perikanan . 10/23/09 Tujuan Kompetensi Khusus adalah Diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan tentang jenis-jenis faktor ekonomi yang meliputi persiapan produksiperencanaan produkperencanaan lokasi, pengendalian produksi perikanan 10/23/09 1.Pengertian Ekonomi Perikanan 1.Ilmu Ekonomi : Ilmu yang mempelajari bagaimana cara manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. 2. Ilmu Perikanan : Suatu ilmu yang mempelajari bagaiman mengelola laut, dan perairan. 10/23/09 PENGERTIAN EKONOMI PERIKANAN PENGERTIAN EKONOMI PERIKANAN ADALAH: ADALAH: Suatu Ilmu yang mempelajari dan Suatu Ilmu yang dan membahas sertamempelajari menganalisis membahas serta menganalisis Perikanan secara ekonomi, atau Perikanan secara atau ilmu ekonomi yangekonomi, diterapkan pada ilmu ekonomi yang diterapkan pada perikanan. perikanan. 10/23/09 A. MASALAH EKONOMI PERIKANAN ADA 4 MASALAH POKOK DALAM DALAM EKONOMI PERIKANAN YAITU: 1. MASALAH EKONOMI PERIKANAN 2. FAKTOR PRODUKSI 3. FAKTOR PENDUKUNG 4. EKSISTENSI PERIKANAN INDONESISA SAAT INI 10/23/09 1. MASALAH EKONOMI PERIKANAN ADALAH TENGGANG WAKTU YANG CUKUP PANJANG DALAM PROSES PRODUKSI,BIAYA PRODUKSI, TEKANAN JUMLAH PENDUDUK. BIAYA DALAM PROSES PRODUKSI TIDAK KALAH RUMITNYA DIBANDING WAKTU. DALAM USAHA PERIKANAN DIBUTUHKAN MASUKAN YANG SESUAI DENGAN TUNTUTAN ATAU KEBUTUHAN PERIKANAN MISALNYA PEMBELIAN BIBIT,PAKAN , OBAT-OBATAN , LAHAN ,TENAGA KERJA DAN UPAH.10/23/09 2. FAKTOR PRODUKSI FAKTOR PRODUKSI DALAM USAHA PERIKANAN MELIPUTI: SUMBERDAYA LAUT (LAHAN) ,MODAL ,TENAGA KERJA, DAN PENGELOLAAN ATAU MANEGEMENT (SKILL) 3. FAKTOR PENDUKUNG YANG TERMASUK DALAM FAKTOR PENDUKUNG DALAM KELANCARAN USAHA PERIKANAN ANTAR LAIN KELEMBAGAAN, KEMITRAAN, KEBIJAKAN dan FAKTOR LAINNYA SEPERTI SARANA DAN PRASARANA (ALAT TRANSPORTASI). 10/23/09 4. EKSISTENSI PERIKANAN INDONESIA SAAT INI.SAAT KUNCI STRATEGIS UNTUK MENGHADAPI SEGALA TANTANGAN DAN PERUBAHAN YANG TERJADI DALAM LINGKUNGAN STRATEGIS ITU ADALAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN DAN MUTU SUMBERDAYA MANUSIA TERUTAMA 10/23/09 DITENTUKAN OLEH KEMAHIRAN DAN II. ASPEK PRODUKSI PERIKANAN A. PERSIAPAN PRODUKSI SEBELUM USAHA PERIKANAN DIMULAI, SEGALA SESUATU PERLU DIPERTIMBANGKAN SECARA MATANG . 1. PERENCANAAN PRODUK JENIS IKAN YANG AKAN DIPRODUKSI PERLU DIPERTIMBANGKAN DAN DITENTUKAN TERLEBIH DAHULU. JENIS IKAN YANG DIPILIH HENDAKNYA DAPAT MEMENUHI SELERA PASAR DENGAN BAIK DAN DISESUAIKAN DENGAN LAHAN10/23/09 YANG FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERLUKAN DALAM MEMILIH JENIS PRODUK ANTARA LAIN ; KEGUNAAN ,JUMLAH, PERMINTAAN PASAR , POTENSI PENJUALAN , PERSAINGAN , DISTRIBUSI, FAKTOR BUDIDAYA, DAN UMUR PANEN. GABUNGAN FAKTOR-FAKTOR INI MENUNJUKKAN PROFIL IKAN YANG SESUNGGUHNYA . KELEMAHAN ATAU KEKUATAN YANG TIMBUL BILA MEMPRODUKSI IKAN TERSEBUT AKAN TERLIHAT 10/23/09 SECARA UMUM JENIS IKAN YANG SIAP DIJUAL DIBAGI MENJADI DUA YAITU; - IKAN UNTUK KONSUMSI - IKAN HIAS CONTOH JENIS IKAN KONSUMSI YAITU; IKAN TONGKOL, SELAR, GURAMI, IKAN MAS. DLL 10/23/09 JENIS IKAN KONSUMSI 10/23/09 JENIS NON IKAN KONSUMSI YAITU; GOLONGAN KEPITING; - RAJUNGAN HIJAU • - RAJUNGAN BATIK - RAJUNGAN KARANG - KEPITING GOLONGAN TERIPANG; - TERIPANG HITAM - TERIPANG PASIR - TERIPANG ULAR MATA - TERIPANG RAJA - TERIPANG BATU UBUR-UBUR CUMI-CUMI 10/23/09 GOLONGAN KERANG ; - KAPAK - KIMAH - KIPAS-KIPAS - TIRAM - KERANG MUTIARA 10/23/09 GOLONGAN IKAN HIAS SEPERTI ; - MAS KOKI - ARWANA - LOHAN - DLL 10/23/09 PERENCANAAN LOKASI USAHA ASPEK TEKNIS - EKONOMIS - BERDASARKAN ASPEK TEKNIS EKONOMIS ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU DI LIHAT DARI LOKASI USAHA YANG DIRENCANAKAN YAITU : * BIAYA TRANSPORTASI * SARANA JALAN * TENAGA KERJA * SEWA TANAH 10/23/09 * SERTA SARAN LISTRIK DAN IRIGASI PEMILIHAN LOKASI YANG TEPAT. 10/23/09 B. ASPEK IKLIM ASPEK IKLIM SANGAT MEMPENGARUHI KEBERHASILAN BUDIDAYA PERIKANAN UMUMNYA BISNIS PERIKANAN TERGANTUNG PADA FAKTOR ALAM. MISALNYA CURAH HUJAN DAPAT MEMPENGARUHI SUMBER AIR BILA CURAH HUJANNYA SEDIKIT. TENTU DERAH TERSEBUT KURANG IDEAL UNTUK SUATU USAHA PERIKANAN. OLEH KARENA ITU JENIS IKAN 10/23/09 YANG AKAN DI BUDIDAYAKAN HARUS C. ASPEK AGRONOMIS CAKUPAN ASPEK AGRONOMIS ADALAH TOPOGRAFI, LOKASI, KONDISI JENIS TANAH, DAN KONDISI TANAH SERTA JENIS PERAIRAN YANG ADA DI LOKASI TERSEBUT UNTUK BUDIDAYA AIR PAYAU DAN LAUT KADAR SALINITAS JUGA IKUT MEMPENGARUHI JENIS IKAN. 10/23/09 MISALNYA PADA TAMBAK . TAMBAK YANG LETAKNYA JAUH DARI PANTAI DAN DEKAT SUNGAI MEMPUNYAI SALINITAS YANG RENDAH . SEMENTARA TAMBAK YANG DEKAT DENGAN PANTAI DAN SUNGAI MEMPUNYAI SA;LINITAS YANG SEDANG. KEDUA JENIS TAMBAK INI COCOK UNTUK TEMPAT PEMELIHARAAN IKAN BANDENG ATAU UDANG KARENA PENGERINGANNYA MUDAH DILAKUKAN SEHINGGA MUDAH DIPUPUK. 10/23/09 JIKA TAMBAK TERLALU DEKAT DENGAN PANTAI, KADAR SALINITAS TINGGI, MAKA PENGERINGAN AIRNYA AKAN SANGAT SULIT SEHINGGA TIDAK COCOK UNTUK USAHA BUDIDAYA BANDENG DAN UDANG 10/23/09 3. PERENCANAAN STANDAR PRODUKSI PENGUSAHA YANG BERPIKIR MAJU TIDAK HANYA SEKEDAR MEMENTINGKAN JUMLAH PRODUKSI SAJA , TETAPI JUGA MENGUTAMAKAN KUALITAS PRODUKSI. HAL INI SANGAT BERPERAN DALAM MENETUKAN SEGMEN PASAR. BILA SUATU PRODUK DILEMPAR KE PASARAN MAKA PRODUK DENGAN KUALITAS TERBAIK YANG AKAN LEBIH BANYAK DIMINATI DENGAN DEMIKIAN HARGANYA 10/23/09 JUGA AKAN LEBIH BAIK. MATERI MINGGU DEPAN ADALAH * PRINSIP – PRINSIP EKONOMI DALAM PROSES PRODUKSI A. HASIL DAN BIAYA PRODUKSI B. FUNGSI PRODUKSI C. PRODUK MARGINAL D. HUBUNGAN PRODUK RATA-RATA, PRODUK TOTAL, PRODUK MARGINAL 10/23/09 4. PERENCANAAN DAN PENGADAAN TENAGA KERJA ASPEK INI PENTING UNTUK DIPERHATIKAN KARENA AKAN SANGAT MEMBANTU JALANNYA SUATU USAHA.. KETERSEDIAAN TENAGA KERJA YANG MENGERTI DAN MEMAHAMI USAHA PERIKANAN AKAN SNGAT MEMBANTU JALANNYA SEBUAH USAHA. 10/23/09 10/23/09 II.FAKTOR PRODUKSI . 1 Kombinasi Faktor-faktor produksi Proses pengkombinasian faktor-faktor produksi dipengaruhi oleh perubahanperubahan teknologi,selera konsumen,kebiasaan dan harga dari input serta output . Secara khusus dapat ditentukan sehingga fungsi 1. Y=ax +b ( Linier) 2. Y=a + bx + cx2 ( kwadratik) 3. ax ( d+x)-1 - cx ( hiperbolis) 4. ax1 b1 x2 b2 ( cobb- Douglass) input yang terlibat dalam faktduksi dapat digolongkan atas faktor produksi tetap (fixed factor) dan faktor produksi variabel. 10/23/09 Hubungan kuantitatif antara satu satuan faktor produksi (input) variabel dengan produk (out put) dapat mempunyai salah satu kombinassi dari tiga bentuk yaitu 1. kenaikan produk tetap (contant increasing) 2. kenaikan hasil bertambah ( increasing return) 3. kenaikan produk berkurang ( decreasing atau deminising10/23/09 return) - Kenaikan Produk tetap; Apabila penambahan tiap satu satuan faktor produksi yang menyebabkan kenaikan produk tetap. - Kenaikan produk bertambah : apabila penambahan satu satuan faktor produksi menyebabkan pertambahan produk yang senantiasa bertambah. 10/23/09 -- Kenaikan produk berkurang : Apabila penambahan satu satuan faktor produksi menyebabkan kenaikan produk semakin berkurang. ELASTISITAS PRODUKSI pengertian elastisitas produksi adalah perubahan dari produk yang dihasilkan yang disebabkan oleh perubahan faktor produksi yang dipergunakan . 10/23/09 E prod = perubahan relatif produk yg dihasilkan perubahan relatif jumlah faktor produksi yg dipakai atau = persentase perubahan dari produk persentase perubahan dari faktor produksi misalnya : diketahui perubahan faktor produksi adalah 10 %. Sedangkan perubahan jumlah produk yang dihasilkan adalah 20 %, maka elastisitas produksinya adalah 20% = 2, 0 10% 10/23/09 Elastisitas produksi (Eprod) mempunyai hubungan dengan produk marginal (PM) dan produk rata-rata.(PR) dy y E prod= dx = dy x dx x x y 10/23/09 Dimana dy dx adalah PM (produk Marginal) apabila: 1. Produk marginal (PM) lebih besar daripada produk rata – rata (PR) maka elastisitas produksinya adalah lebih besar dari 1.( > 1 ) PM=PR 2.Produk marginal sama dengan Produk rata=rata. Maka elastisitas produksinya adalah sama dengan satu PM=PR E prod = 1 3. Produk Marginal bernilai negatif maka elastisitas produksi sama dengan nol PM=0 E prod = 0 4. Produk marginal bernilai negatif maka elastisitas produksi akan lebih kecil dari nol . PM negatif E prod < 0 10/23/09 DAERAH PRODUKSI Berdasarkan elastisitas produksi (E prod) maka oleh ahli ekonomi ,proses produksi itu dibagi atas tiga daerah produksi sebagai berikut 1. Daerah I merupakan daerah dengan elastisitas produksi lebih besar dari satu atau satu satuan akan menyebabkan 10/23/09 penambahan 2. Daerah II adalah daerah produksi dengan elastisitas produksi lebih besar dari nol sampai dengan satu (0 E prod= 1 ) pada daerah ini dapat dicapai suatu pendapatan maksimum, meskipun pada daerah ini belum ditentukan tingkat maksimumnya 3. Derah III adalah daerah dimana elastisitas produksi (E prod) sama dengan nol atau lebih kecil dari nol. Pada daerah ini penambahan faktor produksi 1 % akan mendapatkan penambahan yang berkurang (bertanda negatif). Daerah ini jg disebut Irrational stage of product 10/23/09 Contoh : hubungan faktor produksi tanah, tenaga kerja,produk total, produk marginal ,produk rata-rata tanah tenaga kerja PT PM PR 1 1 3 4 3 1 2 7 4 3.5…….daerah I 1 3 12 5 4 1 4 16 4 4 1 5 19 3 4 1 6 21 2 3. 4/5 1 7 22 1 3 .1/ 2…….daerah II 1 8 22 0 3 1/7 1 9 21 -1 2. 1/3………daerah III 1 10 15 -6 1. 1/2 10/23/09 EFISIENSI DAN TINGKAT PRODUKSI OPTIMUM Untuk mengetahui tingkat efisiensi produksi perlu terlebih dahulu diketahui 10/23/09 SEKIAN 10/23/09 SEKIAN 10/23/09