Mendengarkan radio sudah menjadi kebiasaan bagi

advertisement
Laporan Studi Pustaka (KPM 403)
EFEKTIVITAS SEGMENTASI PROGRAM SIARAN RADIO TERHADAP
TINGKAT PENGETAHUAN PENDENGAR
Oleh
SITI HOELILAH
I34120005
Dosen Pembimbing
Dr Ir Pudji Muljono, MSi
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “EFEKTIVITAS
SEGMENTASI PROGRAM SIARAN RADIO TERHADAP TINGKAT
PENGETAHUAN PENDENGAR” benar-benar hasil karya sendiri yang belum
pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun dan
tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain
kecuali sebagai bahan rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini
saya buat dengan sesungguhnnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan
pernyataan ini.
Bogor, Januari 2016
Siti Hoelilah
NIM. I34120005
iii
ABSTRAK
SITI HOELILAH. Efektivitas Segmentasi Program Siaran Radio Terhadap Tingkat
Pengetahuan Pendengar. Di bawah bimbingan PUDJI MULJONO.
Dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan seseorang, banyak cara yang
bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan mendengarkan radio, dengan adanya
kemajuan teknologi telah menciptakan kran frekuensi radio semakin terbuka lebar
sehingga membuat para pengelola radio harus gencar menarik minat pendengar.
Pengelompokan sasaran atau yang dikenal segmentasi pasar adalah salah satu strategi
yang bisa dilakukan. Segmentasi telah memberikan kemudahan untuk menentukan
pasar sasaran/konsumen yang akan dituju, mulai dari berdasarkan geografi, demografi,
dan psikografi. Kegiatan mendengarkan radio untuk meningkatkan pengetahuan
merupakan salah satu perpanjangan penyampaian pesan untuk masyarakat. Kini
masyarakat telah disuguhkan dengan berbagai kemudahan untuk menunjang
pengetahuan yang ingin mereka peroleh hanya dengan mendengarkan radio.
Kata kunci: Radio, Segmentasi, Tingkat pengetahuan
ABSTRACT
SITI HOELILAH. The Effective Segmentation Broadcast Program Radio Against to
Knowledge Level of Listener. Supervised by PUDJI MULJONO
In a effort to increase knowledge people, many ways we can do and the one of
way is listening the radio, with the advancement of technology has created the faucent
wide open frequency, so made the radio’s manager must aggressively attract to
interesting the audiences. Grouping targets or familiar with the name market
segmentation is one of the strategies that can be done. Segmentation has made it easier
to determine the target market/consumer to be addressed. Listening the radio’s activity
to increase knowledge is an extension of the delivery of message to the public. And now
the public has been presented with various facilities to support the knowledge they
gained with listening the radio only.
Keywords : Radio, Segmentation, Knowledge Level
iv
EFEKTIVITAS SEGMENTASI PROGRAM SIARAN RADIO TERHADAP
TINGKAT PENGETAHUAN PENDENGAR
Oleh
SITI HOELILAH
I34120005
Laporan Studi Pustaka
Sebagai syarat kelulusan KPM 403
Pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2016
v
LEMBAR PENGESAHAN
Dengan ini menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh:
Nama Mahasiswa
: Siti Hoelilah
NIM
: I34120005
Judul
: Efektivitas Segmentasi Program Siaran Radio terhadap Tingkat
Pengetahuan Pendengar
dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada
Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains
Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian Bogor.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Dr Ir Pudji Muljono, MSi
NIP. 1962 1010 1989 0310 05
Mengetahui,
Ketua Departemen
Dr Ir Siti Amanah, MSc
NIP. 1967 0903 1992 1220 01
Tanggal Pengesahan :
vi
DAFTAR ISI
PERNYATAAN…………………………………………………………………
ABSTRAK………………………………………………………………………
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….
PRAKATA………………………………………………………………………
PENDAHULUAN..……………………………………………………………..
Latar Belakang ……………………………………………………………...
Tujuan Penelitian …………………………………………………………....
Metode Penelitian ……………………………………………………………
RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA …………………………………..
Segmentasi Program Siaran Radio RAMA FM bagi Pendengar Fanatik……
Segmentasi Program Siaran Radio MQ FM Yogyakarta…………………….
Media Massa, Khalayak Media,The Audience Theory, Efek Isi Media dan
Fenomena Diskursif (Sebuah Tinjauan dengan Kasus pada Surat Kabar
Rakyat Merdeka)…………………………………………………………..
Radio Siaran dan Khalayak (Survei Masyarakat Kota Merauke Terkait
Radio PRO 2 FM RRI Merauke………………………...........................
Ekologi Media Radio Siaran di Yogyakarta: Kajian Teori Niche terhadap
Program Acara Radio Siaran di Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta………………………………………………………………...
Efektivitas Media Komunikasi M-Radio dalam Meningkatkan Kepedulian
Kesehatan Masyarakat Terhadap Pencegahan HIV/AIDS di Kota
Samarinda…………………………………………………………………
Segmentasi Pasar Berdasarkan Demografi terhadap Produk Mobil Nissan
Pada PT. Wahana Wirawan Manado……………………………………...
Pendekatan Segmentasi Demografi Dalam Pemasaran Produk……………..
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan
Penularan TBC pada Mahasiswa di Asrama Manokwari Sleman
Yogyakarta………………………………………………………………...
Efektifitas Program Talkshow Tambahan Obat Tradisional terhadap
Perilaku Pendengar Radio di Kota Makassar……………………………..
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN ……………………………………….
Segmentasi Pasar……………………………………………………………..
Program Siaran Radio………………………………………………………..
Peningkatan Pengetahuan……………………………………………………
Tingkatan Pengetahun dalam Domain Kognitif……………………………...
SIMPULAN……………………………………………………………………..
Perumusan Masalah dan Penelitian Skripsi………………………………….
Usulan Kerangka Analisis …………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..
RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………...
ii
iii
v
vi
viii
1
1
2
2
3
3
4
5
7
8
9
10
11
12
13
14
14
16
17
17
18
18
19
20
22
vii
PRAKATA
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kebaikan Maha Luas bagi penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Studi Pustaka
dengan judul “Efektivitas Segmentasi Program Siaran Radio terhadap Tingkat
Pengetahuan Pendengar” untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka
(KPM 403).
Dalam penyusunan studi pustaka ini, penulis menyadari banyak pihak yang
terlibat dan mendukung penulis. Maka dari itu, penulis menyampaikan ucapan
terimakasih kepada Dr Ir Pudji Muljono, MSi selaku dosen pembimbing yang selalu
membimbing, memberikan saran dan inspirasi yang terus membangun semangat
penulis. Tidak lupa terimakasih kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda H. Hobir
dan ibu Cicah yang senantiasa memberikan dorongan, dukungan, dan doa yang tidak
pernah berbatas. Tulisan ini semoga dapat menjadi pembuktian rasa terimakasih pula
bagi kakak tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat untuk adiknya.
Selain itu, terima kasih atas segala dukungan dan semangat yang diberikan terutama
kepada gerakan Inovasi untuk Indonesia (Inovasia) dan Paskibra Resimen Mahasiswa
sebagai organisasi yang pernah penulis ikuti, dan tentunya untuk seluruh rekan SKPM
49 yang telah memotivasi penulis selama ini, dan terimakasih kepada semua pihak yang
telah mendukung yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis berharap kajian
mengenai Efektivitas Segmentasi Program Siaran Radio terhadap Tingkat Pengetahuan
Pendengar ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangsih bagi khazanah ilmu
pengetahuan.
Bogor, Januari 2016
Siti Hoelilah
NIM. I34120137
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan teknologi telah banyak menciptakan kemudahan untuk berbagai
aktivitas manusia. Salah satunya media komunikasi yang ikut serta menunjang
masyarakat dalam memperoleh informasi secara luas. Media komunikasi hadir dengan
berbagai pilihan visual dan audio visual seperti radio, televisi, koran, dan majalah.
Dewasa ini radio selalu menjadi salah satu pilihan yang masih diminati oleh masyarakat
dalam memperoleh informasi, selain karena memiliki peran penting dalam proses
penyebaran fungsinya seperti hiburan, edukasi, dan menginformasikan pesan. El Mulaz
(2010) memaparkan beberapa kekuatan radio seperti:
1. Menjangkau jumlah khalayak sasaran yang besar pada waktu yang bersamaan
2. Menjangkau individu atau kelompok masyarakat yang hidup terpencil dan
terpencar-pencar seperti kehidupan masayarakat agraris pada umumnya
3. Mengatasi berbagai kendala geografis
4. Mudah dimengerti, tidak memerlukan kemampuan membaca sehingga dapat
dikonsumsi masyarakat yang tidak bisa membaca
Selanjutnya, program acara menjadi elemen penting bagi radio dalam
menyebarluaskan informasi. Pemilihan program acara yang tepat akan membuat minat
pendengar radio semakin bertambah karena dirasa program acara yang dimaksudkan
bermanfaat bagi dirinya. Bisnis radio pun semakin menggeliat, terutama setelah kran
frekuensi terbuka lebar. Segmentasi kemudian dipatok dengan ketat hingga kita bisa
memilih radio menurut usia, mahasiswa, pekerja muda, dan paruh baya. Segmentasi
adalah proses pengelompokkan pendengar dalam kotak-kotak psikografis yang lebih
homogen.1 Persaingan yang semakin ketat menuntut pengelola radio mengalihkan
segmentasi pasarnya secara khusus dengan menampilkan siaran masing-masing untuk
berlomba-lomba mengikat hati pendengar, karena disadari atau tidak, pendengar hanya
akan memperhatikan apa yang menarik dan bermanfaat bagi dirinya. Segmentasi pasar
akan memberikan kemudahan untuk menentukan pasar sasaran atau konsumen yang
dituju. Tingkat kompetensi untuk mendapatkan pendengar semakin meningkat, masingmasing harus semakin jeli dalam memilih sasarannya. Kegiatan memilah-milah ini atau
lebih dikenal dengan nama membagi pasar menjadi bagian yang dikenal dengan
segmentasi pasar.
Fenomenanya di Bandung terdapat 53 stasiun radio FM, dan 5 stasiun radio
AM. Dengan begitu banyaknya jumlah radio tersebut, pihak pengelola radio harus
pandai-pandai dalam menyajikan program siaran yang menarik untuk pendengarnya.
Radio MQ FM adalah radio satu-satunya di Bandung yang menyajikan kajian islami,
berperan sebagai media yang memberikan suguhan siaran religi islam guna menjadi
perimbangan pembinaan keagamaan sebagai pondasi kehidupan yang lebih bermutu
sesuai dengan tuntutan era globalisasi, dengan begitu radio MQ FM tidak hanya sekedar
menyampaikan informasi, melainkan bisa menjadi sarana dakwah pada setiap program
siarannya. Pada ranah segmentasi psikografis, radio MQ FM ini juga telah menunjang
1
Masduki dalam El Mulaz RB. 2010. Segmentasi Program dalam Siaran Radio Rama Fm Bag Pendengar
Fanatik. [Skripsi]. [Internet]. [Diunduh pada: 09 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: http://digilib.uinsuka.ac.id/id/eprint/4202
2
pengetahuan terutama nilai-nilai yang dianut dalam hal ini nilai agama islam bagi
sejumlah orang yang tidak dapat diperoleh dengan cara-cara yang lazim seperti
menghadiri pengajian, ceramah, atau kegiatan keagamaan lainnya.
Topik ini menarik untuk diteliti, mengingat belum banyaknya kran frekuensi
radio muslim yang justru sedikit banyak telah menunjang masyarakat dalam
memperoleh pengetahuan dengan melakukan pengindraan dari mendengarkan radio.
Tujuan Penulisan
Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas segmetasi
suatu program siaran radio, dan menganalisis hubungan pengaruh antara mendengarkan
radio dengan tingkat pengetahun seseorang.
Metode Penulisan
Metode yang dilakukan dalam melakukan studi pustaka ini ialah berupa metode
analisis data sekunder. Adapun data sekunder tersebut merupakan hasil penelitian yang
berupa jurnal ilmiah, buku teks, skripsi, tesis ataupun disertasi yang relevan dengan
topik “Efektivitas Segmentasi Progam Siaran Radio terhadap Tingkat Pengetahuan
Pendengar”. Selanjutnya kajian pustaka tersebut dibaca, diringkas, dan dianalisis serta
dikritisi hingga menjadi sebuah ringkasan yang sesuai dengan teori-teori yang ada dan
relevan yang kemudian dapat ditarik kerangka teoritis yang menjadi dasar perumusan
masalah untuk kepentingan penelitian ilmiah berikutnya.
3
RINGKASAN PUSTAKA
1 Judul
:
Segmentasi Program Siaran Radio RAMA FM bagi
Pendengar Fanatik
2010
Skripsi
Elektronik
Rifqi Baharudin El Mulaz
Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
Nama Jurnal
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4202
Tanggal diunduh
:
9 Oktober 2015
Ringkasan
Penelitian ini dilatar belakangi adanya radio yang merupakan salah satu media
komunikasi yang efektif untuk menyampaikan berbagai informasi dan dapat juga
digunakan sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Radio merupakan
media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmentasi khalayak tertentu. Di
Indonesia yang mempunyai tipe masyarakat agraris dengan jangkauan wilayah yang
sangat luas, radio menjadi solusi kebutuhan terhadap komunikasi yang dapat memacu
perubahan masyarakat. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan radio, maka program
sangat penting, karena akan berkaitan dengan segmentasi khalayak. Oleh karena itu
perlu adanya program-program yang segmentasinya lebih jelas, lebih khusus, dan lebih
mengena. Susunan mata acara yang disiarkan, baik harian, mingguan, yang akan
membidik, suatu komunitas atau suatu kelompok tertentu, sehingga diharapkan akan
bermunculan pendengar- pendengar yang lebih fanatik kepada salah satu radio tertentu.
Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan data. Adapun langkah–langkah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
- Sumber data (direktur, program direktur, penyiar, dan pendengar radio Rama FM)
- Fokus penelitian: segmentasi program yang disajikan oleh Rama FM bagi
pendengar fanatik
Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data yang
dianggap relevan dengan obyek penelitian. Metode yang digunakan seperti melakukan
interview yang diperuntukkan memperoleh informasi dengan bertanya secara langsung
kepada responden (informan). Metode dokumentasi adalah pengamatan dan
pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Analisis data
yang digunakan adalah model Spradley. Model ini tidak lepas dari keseluruhan proses
penelitian.
Analisis
Metode analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif
kualitatif, yaitu digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang akan mencoba
menganalisis kerangka teori tentang segmentasi program bagi pendengar fanatik pada
radio Rama FM dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. Radio Rama FM
mempunyai segmentasi yang sangat jelas yaitu keluarga, dengan formulasi keluarga
sakinah yang mengusung semangat keagamaan, sehingga untuk menentukan format,
4
menentukan pendengar dan menentukan sponsor menjadi lebih mudah. Pemilihan
segmen yang tepat pada Radio Rama FM yaitu segmen radio islami memberikan
keunggulan tersendiri karena radio pertama yang mengambil segmen tersebut di
Yogyakarta menjadi memudahkan untuk mendapatkan pendengar-pendengar yang
setia dalam hal ini fanatik.
2 Judul
:
Segmentasi Program Siaran Radio MQ
Yogyakarta
2014
Skripsi
Elektronik
Surtiningsih
Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan
Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
Nama Jurnal
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
http://digilib.uin-suka.ac.id/eprint/12887
Tanggal diunduh
:
14 September 2015
FM
Ringkasan
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hadirnya berbagai jenis media seperti
televisi, radio, surat kabar, atau internet pada dasarnya merupakan manifestasi sebuah
peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri. Salah satu media yang digunakan
masyarakat adalah radio, selain menyampaikan informasi dan hiburan, radio digunakan
sebagai media dakwah. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengembangan metode dan
sarana dakwah agar lebih efektif, karena dakwah pada saat ini hendaklah dapat
memahami kondisi obyek dakwah, harus mampu melihat persoalan-persoalan dengan
lebih teliti, sehingga mampu memberikan solusi terbaik dalam setiap permasalahan.
Seiring dengan munculnya globalisasi, bisnis radio pun semakin menggeliat.
Segmentasi kemudian dipatok dengan ketat. Persaingan yang semakin ketat menuntut
pengelola radio mengalihkan segmentasi pasarnya secara khusus dengan menampilkan
siarannya masing-masing untuk berlomba-lomba mengikat hati pendengar, karena
disadari atau tidak disadari, pendengar hanya akan memperhatikan apa yang menarik
dan bermanfaat bagi dirinya. Segmentasi pasar akan memberikan kemudahan untuk
menentukan pasar sasaran atau konsumen yang akan dituju. Segmentasi pasar dapat
dilakukan berdasarkan geografi, deografi, psikografi, atau berdasar perilaku. Melihat
persaingan yang begitu ketat diantara stasiun radio di Yogyakarta, radio harus mampu
menyajikan program yang menarik perhatian pendengar. Radio MQ FM adalah radio
yang menyajikan kajian islami, melalui radio, dakwah yang disampaikan harus efekif
dan tepat sasaran. Sasaran dakwah yang tepat, akan diminati banyak pendengar,
sehingga menarik konsumen (lembaga, perusahaan, dll) untuk beriklan dan tertarik
untuk menjadi sponsor dalam setiap program yang ditayangkan. Citra yang terbentuk
dalam persepsi pendengar bahwa Radio MQ FM adalah “Radio Keluarga Muslim”
dimana menyajikan kajian yang menginspirasi keluarga, menjadikan radio sebagai
media yang memiliki segmen tersendiri yang jelas dan sasaran yang tepat yaitu keluarga
muslim Jogja.
5
Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapang yaitu (field research), yaitu
kegiatan penelitian yang dilakukan di lingkungan tertentu. Subyek penelitian ini adalah
individu dan Radio MQ FM yang dijadikan sasaran kasus yang diteliti sebagai sumber
informasi. Objek penelitian adalah segmentasi program siaran radio MQ FM
Yogyakarta. Sumberdata: data primer yang diperoleh langsung dari sumbernya,
termasuk didalamnya adalah hasil wawancara. Data sekunder: data sekunder yang
diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
diperoleh dari observasi dan dokumetasi literatur–literatur yang relevan dengan
penelitian.
Analisis
Penentuan segmentasi program siaran Radio MQ FM dilakukan melalui 3 tahap
yaitu, tahap survei, tahap analisis, dan tahap penentuan. Untuk penetapan sasaran radio
MQ FM menggunakan pendekatan pemasaran dengan pembedaan (differentiated
marketing). Segmen yang dibidik mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan orangtua.
Positioning radio MQ FM tampak lebih rasional, membatasi keunggulan dalam
program-program Islami. Namun meskipun demikian penulis tidak terlalu memaparkan
terkait kajian seperti apa saja yang disebut dapat menginspirasi keluarga.
:
Media Massa, Khalayak Media, The Audience
Theory, Efek Isi Media dan Fenomena Diskursif
(Sebuah Tinjauan dengan Kasus pada Surat Kabar
Rakyat Merdeka)
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
2012
Jurnal
Elektronik
Hasyim Ali Imran
Peneliti Madya Bidang Studi Komunikasi dan
Media pada BPPKI, Jakarta.
Nama Jurnal
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
Jurnal Studi Komunikasi dan Media
16 No. 1 (Januari – Juni 2012): 47-60
http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/vi
ew/12
Tanggal diunduh
:
13 Oktober 2015
3 Judul
Ringkasan
Komunikasi dalam konteks massa, atau lazim dikenal dengan komunikasi
massa, telah banyak didefinisikan akademisi. Menurut Bittner dalam Rakhmat (1985)
bahwa komunikasi massa yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada
sejumlah besar orang (Mass communication is messages communicated through a mass
medium to a large number of people). Definisi ini menyiratkan makna bahwa
komunikasi massa pada hakikatnya adalah sebuah proses komunikasi yang dilakukan
oleh suatu organisasi media massa kepada khalayak luas yang anonim. Littlejohn
menyebut proses komunikasi yang demikian dengan konsep media encoding, yaitu
proses dimana organisasi media memediakan pesannya kepada khalayak.
6



Khalayak media dan The Audience Theory: Audience theory atau teori tentang
khalayak sendiri yaitu suatu teori yang mencoba menjelaskan seorang khalayak
menerima, membaca dan merespon sebuah teks. Terkait dengan ini, disebutkan
bahwa para analis media telah mengembangkan beberapa model-model efek media.
Model-model tersebut yaitu The Hypodermic Needle Model, Two-Step Flow,Uses
& Gratifications dan Reception Theory. Penjelasan teori yang muncul dari keempat
model tersebut dalam kaitan penjelasan teori agenda setting pada bagian yang
mengenai the relationship between audience and text yang notaben
menggambarkan pasifnya individu khalayak, kiranya hubungan tersebut relevan
dengan the relationship between audience and text seperti sebagaimana yang
digambarkan oleh model awal efek media pada khalayak yang dibuat pada tahun
1920-an, yakni The Hypodermic Needle Model. Namun menjadi berkurang
relevansinya ketika dikaitkan dengan penjelasan teoritikal dalam model Two Step
Flow-nya Lazarsfeld, Berelson, dan Gaudet. Dikatakan bahwa efek itu terbatas
sifatnya, tidak langsung “dari teks ke dalam pikiran khalayak tanpa mediasi”
melainkan “disaring melalui "pemimpin opini" yang kemudian berkomunikasi ke
rekan-rekan mereka yang kurang aktif, pada merekalah pemimpin opini itu
memiliki pengaruh”.
Komponen audience bagi para pemerhati dan terutama akademisi, itu tampak
cenderung karena persoalan audience dalam kaitannya dengan efek yang
ditimbulkan isi media. Isi dimaksud yang bersifat low-taste content; nondebated
content dan high-taste content. Menyangkut “low-taste content”, sejumlah
pengamat media berpendapat bahwa perilaku negatif berupa rusaknya moral dan
perilaku kekerasan di kalangan individu khalayak, memang dapat muncul karena
jenis isi media dimaksud, sementara itu berkaitan dengan high-taste content,
representasinya dalam media antara lain bisa berupa musik serius, drama canggih,
dan diskusi politik.
Fenomena diskursif dalam surat kabar: sehubungan dengan konsep public sphere
mencakup sebuah keragaman makna dan implikasinya terhadap suatu konsep
pengisian ruang, berupa situs atau arena sosial dimana makna diartikulasikan,
disalurkan dan dinegosiasikan, serta badan kolektif yang dibentuk, maka
“pertumbuhan media massa komersial, menghasilkan situasi dimana media menjadi
lebih komoditif-sesuatu yang harus dikonsumsi ketimbang alat untuk wacana
publik”, dengan sendirinya memungkinkan surat kabar sebagai public space akan
menjadi tidak/kurang efektif dalam mengakomodir ekspresi diskursif individu
warga demokrasi mengenai berbagai persoalan publik yang mereka lihat, dengar
dan alami dalam kehidupan sehari-hari.
Analisis
Pembahasan penelitian ini difokuskan tentang persoalan-persoalan yang
menyangkut: 1) keterkaitan media dan khalayak dengan the audience theory 2)
komponen audience dan efek yang ditimbulkan isi media 3) fenomena diskursif dalam
surat kabar (Kasus Harian Rakyat Merdeka). Hasil penelitian menunjukkan keadaan
yang bertolak belakang dari rumusan masalah yang ditentukan. Penelitian ini tidak
menjelasakan metode yang digunakan dalam proses penelitian, data yang diperoleh dan
sebagainya.
7
4 Judul
:
Radio Siaran dan Khalayak (Survei Masyarakat
Kota Merauke terkait Radio PRO 2 FM RRI
Merauke)
2014
Jurnal
Elektronik
Rukman Pala
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan
Komunikasi dan Informatika Makassar
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
Nama Jurnal
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
Jurnal Studi Komunikasi dan Media
18 No.2 (Juli – Desember 2014): 217 – 228
http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/vi
ew/205
Tanggal diunduh
:
13 Oktober 2015
Ringkasan
Penelitian ini dilatar belakangi fenomena penggunaan saluran FM oleh industri
radio siaran Indonesia yang difokuskan pada fenomena praktik Radio FM RRI
Merauke. Pada pemfokusan tersebut, penelitian ini mencoba mengkaitkannya dengan
khalayak di salah satu kelurahan di distrik Merauke, yaitu Kelurahan Karang Indah.
Fenomena radio yang jadi fokus studi yaitu menyangkut program isi siaran Radio PRO
2 FM RRI Merauke. Keterkaitanya dengan khalayak terbatas menyangkut fenomena
variabel minat dengar dan variabel aspirasi. Radio siaran (broadcast) merupakan salah
satu bentuk media massa konvensional yang hingga kini masih tetap eksis di tengah
pertumbuhan dan perkembangan media inkonvensional (media konvergen). Sebagai
salah satu bentuk media konvensional, radio siaran tersebut beroperasional melalui dua
penggunaan spektrum frekuensi radio, yaitu frekuensi AM dan FM.
 Program Siaran Radio PRO 2 FM RRI Merauke: memiliki lima golongan siaran,
mulai dari berita/informasi, hiburan, kebudayaan, pendidikan, dan iklan/acara.
 Program siaran radio harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu seiring
banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. Format siaran radio
diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa dan
bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima audiens. Tujuan
penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik
dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran.
 Minat Dengar Radio: sebagian besar (60%) responden berminat dengar kecil
terhadap siaran Pro 2 FM Merauke. Minat dengar berkadar sedang yaitu (38%) dan
minat dengar besar/tinggi dengan jumlah relatif sedikit yaitu (2%).
 Aspirasi terhadap Radio: data menunjukkan bahwa kalangan responden banyak yang
beraspirasi besar terhadap Radio Pro 2 FM RRI. Proporsi responden yang demikian
sendiri jumlahnya mencapai 77%, sementara kalangan responden yang aspirasinya
sedang jumlahnya yaitu 21% dan 2 % bagi responden yang beraspirasi kecil.
Melalui analisis konten isi siaran radio, temuan menunjukkan bahwa isi siaran radio
yang disajikan PRO 2 FM RRI Merauke itu, tampaknya sebagian besar cenderung
masih sesuai dengan format ideal sebagaimana dikemukakan Pringle Starr Mc Cavitt
dalam Morisson (2008), seluruh format stasiun radio itu dapat dikelompokkan ke dalam
8
tiga kelompok besar, yaitu format musik, format informasi dan format khusus
(specialty).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang
menjelaskan hubungan antar variabel melalui metode survey non probability sampling,
temuan menunjukkan sebagian besar responden berminat dengar kecil terhadap siaran
Pro 2 FM RRI Merauke. Namun responden banyak yang beraspirasi besar terhadap
Radio Pro 2 FM RRI.
Analisis
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai praktek
penggunaan spektrum frekuensi radio FM baik pada level instansi pemerintah maupun
dalam level masyarakat sebagai pengguna isi siaran radio FM. Penelitian juga mencoba
mengelaborasi variabel minat dan variabel aspirasi terkait pemanfaatan isi siaran radio
PRO 2 FM RRI Merauke. Namun pada hasil temuan yang ada, peneliti cenderung lebih
banyak membahas tentang pengelaborasian antara variabel minat dan variabel aspirasi
terkait pemanfaatan isi siaran radio PRO 2 FM RRI Merauke, sedangkan untuk
penggunaan spektrum frekuensi peneliti kurang menjelaskan lebih detail. Sementara itu
adanya poin “diskusi” dan “karateristik responden” pada hasil temuan kurang bisa
dijelaskan keterkaitannya dengan penelitian tentang radio siaran dan khalayak ini.
:
Ekologi Media Radio Siaran di Yogyakarta: Kajian
Teori Niche terhadap Program Acara Radio Siaran di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
2007
Jurnal
Elektronik
Anita Herawati F, Setio Budi HH
-
Nama Jurnal
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
Jurnal Ilmu Komunikasi
Vol.4 No.2 (Desember 2007): 107 130
http://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/222
Tanggal diunduh
:
13 Oktober 2015
5 Judul
Ringkasan
Persaingan diantara stasiun radio untuk dapat bertahan hidup dianalogikan
sebagaimana fenomena yang terjadi dalam bio-ecology atau human ecology, yaitu
bagaimana makhluk hidup berhubungan dengan lingkungan hidupnya (ekologi).
Permasalahan ekologi sendiri menurut Otto Sumarwoto dalam Sendjaja (1993) adalah
mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan di
sekitarnya. Pandangan ekologi media berkenaan dengan hubungan timbal balik antara
media (massa) dengan lingkungan penunjang kehidupannya tren perkembangan radio
akan makin menuju kepada segmentasi yang bertambah tinggi, dengan khalayak sasaran
yang makin selektif, dengan ciri demografis dan budaya komunikasi yang semakin
9
tajam. Penelitian ini lebih menekankan pada sumber penunjang hidup berupa type of
content, dalam hal ini adalah program-program acara di radio.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang memaparkan suatu fenomena,
obyek, dan tidak untuk menarik kesimpulan, sedangkan obyek penelitian ini adalah
progam acara dari radio. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi
dokumen, dan studi pustaka. Selanjutnya pada tahap analisis penulis menggunakan
tiga teknik yaitu analisis isi, Niche Breadth, dan Niche Overlap
Analisis
Teori niche dan niche breadth, menunjukkan bahwa hubungan antara suatu
populasi dengan sumber penunjang kehidupannya dalam suatu lingkungan dapat
dipolarisasikan menjadi dua yaitu, jika terdapat ketergantungan yang tinggi terhadap
“satu” jenis sumber penunjang hidup, maka populasi/makhluk tersebut disebut sebagai
spesialis. Sebaliknya jika sumber penunjang kehidupannya beragam jenis disebut
sebagai generalis. Namun, dalam penelitian tersebut penulis masih menggunakan data
siaran radio yang cukup lama sehingga adanya kemungkinan bahwa data tidak cukup
terbarukan.
:
Efektivitas Media Komunikasi M-Radio dalam
Meningkatkan Kepedulian Kesehatan Masyarakat
terhadap Pencegahan HIV/AIDS di Kota Samarinda
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
2013
Jurnal
Elektronik
Ani Wulandari
-
Nama Jurnal
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
Jurnal Ilmu Komunikasi
Vo 1 No 1 (2013): 389-410
http://e-journal.ilkom.fisip-unmul.ac.id
Tanggal diunduh
:
09 Oktober 2015
6 Judul
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas media komunikasi salah
satunya yaitu radio, dalam kasus ini M-Radio telah melaksanakan beberapa
peranannya dalam komunikasi sebagai wujud pelayanan publik. Peranan dan upaya
yang digunakan oleh M-Radio dalam meningkatkan kepedulian kesehatan masyarakat
terhadap pencegahan HIV/AIDS di kota Samarinda melalui program siaran beraneka
ragam, diantaranya: mengadakan himbauan melalui udara (siaran on air) dan
mengadakan tanya jawab secara langsung. Salah satu faktor yang mendukung berhasil
atau tidaknya suatu kegiatan komunikasi secara efektif ditentukan oleh strategi
komunikasi secara makro (planned multimedia strategy) maupun secara mikro (single
communication medium strategy). Pengadaan kegiatan dan sosialisasi masyarakat di
Kota Samarinda juga merupakan strategi komunikasi yang dilakukan pemerintah kota
Samarinda. Penelitian ini menjelaskan program radio siaran yang meliputi berita
10
ringan, informs, talkshow, dialog interaktif, snapshot, musik, music live show, dan iklan
layanan masyarakat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif yaitu penelitian yang memaparkan obyek yang diteliti berdasarkan fakta
dilapangan. Jenis data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi,
dan artikel dengan teknik analisis data kualitatif dengan model interaktif dari Mathew B.
Miles dan A.Michael Huberman.
Analisis
Penelitian ini secara keseluruhan sudah mencakup apa yang ingin dibahas
berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian. Penulis juga memaparkan program radio
siaran dengan sangat rinci, akan tetapi pemaparan terkait pada program siaran apakah
sebenarnya peranan M-Radio dalam meningkatkan kepedulian kesehatan seperti yang
disebutkan pada judul penelitian kurang begitu dijelaskan.
:
Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi terhadap
Produk Mobil Nissan Pada PT. Wahana Wirawan
Manado
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
2013
Jurnal
Elektronik
Hari Wahyudi
-
Nama Jurnal
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
Jurnal EMBA
Vol.1 No. 3 (Juni 2013): 302 – 310
http://ejournal.insrat.ac.id/index.pp/emba/article/view/
1739/1381
Tanggal diunduh
:
19 Desember 2015
7 Judul
Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana analisis segmentasi pasar
berdasarkan demografis efektif dalam proses pemilihan konsumen pada mobil Nissan.
PT. Wahana Wirawan Manado dalam menjalankan kegiatan pemasarannya
menggunakan lembaga perantara penyalur khusus dan pedagang besar serta pengecer
untuk menyalurkan produknya sampai ke konsumen sasaran. Kebijakan saluran
distribusi yang ditempuh perusahaan dalam usaha mendistribusikan dan memasarkan
produk, dengan melalui: saluran satu tingkatan, saluran dua tingkatan dan saluran tiga
tingkatan. Penelitian ini juga menjelaskan hubungan segmentasi demografis (umur,
tingkat pendapatan, dan pendidikan) terhadap pemilihan produk. Pada dasarnya
keberhasilan perusahaan di dalam memasarkan produksinya sangat ditentukan oleh
ketetapan strategi yang dipakainya. Segmentasi demografis berdasarkan tingkat umur
dan pendapatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap umur dan pendapatan
tertentu memiliki hubungan yang nyata dalam memilih produk.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, sekumpulan data yang
bersifat angka-angka atau bilangan menyangkut tanggapan responden dalam hubungan
11
dengan segmentasi pasar berdasarkan demografi. Sumber data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden
konsumen. Data Sekunder adalah data yang telah tersedia pada perusahaan yang
menjadi obyek metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Sampel dipilih konsumen dengan karakteristik tertentu yang diketahui, dengan tujuan
untuk mendapatkan dan menjamin keakuratan penelitian.
Analisis
Kajian ini telah menjelaskan segmentasi demografis dapat berpengaruh terhadap
produk Nissan dengan sangat baik. Seluruh rumusan masalah terjawab dan data yang
didapat dijelaskan secara merinci sehingga memudahkan pembaca untuk memahami
maskud dari kajian ini.
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
Pendekatan Segmentasi Demografi dalam
Pemasaran Produk
2010
Jurnal
Elektronik
Lukmono Hadi
-
Nama Jurnal
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol 7, No 1 (Juli 2010): 162-232
http://repository.upynk.ac.id/6237
Tanggal diunduh
:
19 Desember 2015
8 Judul
:
Ringkasan
Segmentasi berdasarkan demografis merupakan salah satu pendekatan yang
dilakukan dalam membidik pasar sasaran. Ada tiga macam pola yang umum dipetakan
untuk menghubungkan relasi antara segmentasi demografis dan himpunan produk mulai
dari pemetaan banyak ke satu, pemetaan satu ke satu, dan pemetaan satu ke banyak,
selain itu penelitian ini juga menjelaskan berbagai segmentasi yang didasari atas peta
kependudukan tersebut. Mulai dari usia, gender dan pembangunan, ukuran keluarga,
agama, dan suku bangsa. Pada segi pemanfaatan segmentasi pasar segmentasi
demografis dapat memberikann masukan yang penting bagi pemasar, dimana manfaat
suatu segmentasi demografis berkaitan erat dengan produknya. Data tentang jumlah
calon konsumen jelas diperlukan. Pada tingkatan tertentu konsumen membeli bukan
karena fungsinya atau kebutuhannya, melainkan karena aspek emosional yang bisa
dijadikan sebagai penanda bagi dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan
segmentasi pasar merupakan syarat perlu untuk keberhasilan pemasaran suatu produk.
Analisis
Pada dasarnya penelitian tentang “Pendekatan Segmentasi Demografi dalam
Pemasaran Produk” sudah menjawab apa yang menjadi tujuan dari penelitian yang
dilakukan. Namun, penulis tidak menjelaskan bagaimana metode yang digunakan dalam
penelitian ini seperti data yang digunakan, teknik pengambilan data, dll. Berdasarkan
12
bacaan tersebut diduga penulis hanya menggunakan literatur untuk menjawab poin
permasalahan dan tujuan penelitian.
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
Kota dan Nama
Penerbit
:
:
:
:
:
Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan
Perilaku Pencegahan Penularan TBC pada
Mahasiswa di Asrama Manokwari Sleman
Yogyakarta
2009
Jurnal
Elektronik
Siti Nur Djannah, Dyah Suryani, Dian Asih Purwati
-
Nama Jurnal
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
:
Jurnal KES MAS
Vol 3, No 3 (September 2009): 162-232
http://jogjapress.com/index.php/article/view/549
Tanggal diunduh
:
19 Desember 2015
9 Judul
:
Ringkasan
Pengetahuan dan sikap seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain
pendidikan, pengalaman, dan fasilitas. Melalui pendidikan maka seseorang akan
cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun media massa,
semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula informasi yang masuk
semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan
seseorang dapat juga dipengaruhi oleh pelatihan-pelatihan atau seminar kesehatan yang
pernah diikuti. Melalui latihan-latihan, tugas-tugas dan aktivitas yang terkait dengan
kemampuan kognitif dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir yang lebih positif.
Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap seseorang ialah pengetahuan yang
dimilikinya. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki akan memberikan kontribusi
terhadap terbentuknya sikap yang baik. Pembentukan sikap tidak dapat dilepaskan dari
adanya faktor-faktor yang mempengaruhi seperti pengalaman pribadi, kebudayaan, serta
keberadaan orang lain yang dianggap penting, media massa, serta faktor emosional dari
individu. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku adalah lingkungan, baik
lingkungan fisik, sosial budaya, dan ekonomi. Faktor lingkungan merupakan faktor
dominan yang mewarnai perilaku seseorang.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasi analitik dengan
rancangan penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan
dan sikap dengan perilaku pencegahan TBC di Asrama Manokwari Sleman. Penelitian
ini dilakukan di Asrama Manokwari Sleman dengan teknik totality sampling yaitu
semua populasi dijadikan sampel penelitian sebanyak 37 responden.
Analisis
Penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku
Pencegahan Penularan TBC pada umumnya sudah sangat baik, akan tetapi penulis tidak
menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku dapat diukur, lain hal dengan pengetahuan
yang telah dijelaskan cara pengukurannya yakni dengan persentase jawaban kuesioner
dari responden yang terdiri dari 20 item.
13
10
Judul
:
Tahun
Jenis Pustaka
Bentuk Pustaka
Nama Penulis
:
:
:
:
Kota dan Nama
Penerbit
:
Nama Jurnal
:
Volume (Edisi):hal
Alamat URL/doi
:
:
Tanggal diunduh
:
Efektifitas Program Talkshow Tambahan Obat
Tradisional terhadap Perilaku Pendengar Radio di
Kota Makassar
2014
Jurnal
Elektronik
Rindah Firiani Hamid, Watief A.Rachman, Indra
Fajarwati Ibnu
Jurnal Administrasi & Kebijakan Kesehatan
Indonesia
Vol 3, No 01 (Januari 2014): 30-40
http://journal.unhas.id/index.php/jadkkm/article/vie
w/1043
30 Desember 2015
Ringkasan
Radio Gamasi dengan frekuensi 105,9 FM ini dipilih untuk menjadi tempat
penelitian karena salah satu program unggulan dari radio ini adalah program talkshow
kesehatan yaitu tentang pengobatan tradisional dengan judul program siaran “Tambahan
Obat Tradisional” yang biasa disingkat dengan sebutan “Tambara” ini dapat menarik
dan bermanfaat karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang masalahmasalah pengobatan. Menurut Marlina (2008) program siaran kesehatan ini sangat
bagus disiarkan melalui radio dengan alasan untuk menjangkau masyarakat yang luas
salah satunya dengan menggunakan radio. Cara penyampaian “Tambara” juga
mendukung keberhasilan program, seperti menggunakan bahasa yang cukup jelas,
mudah ditangkap, dan dimengerti oleh pendengar, sangat komunikatif dan aplikatif.
Komunikatif yang dimaksudkan adalah bahasa yang digunakan oleh penyiar dan
narasumber sangat jelas dan mudah dimengerti oleh pendengar dengan gaya bahasa
yang sesuai dengan bahasa sehari-hari pendengar pada umumnya. Hal-hal yang dapat
dipahami dari progam Tambara adalah solusi bagi penyakit pendengar, manfaat buahbuahan dan tanaman misalnya ramuan untuk demam dan pilek, kanji untuk asam
lambung serta ramuan untuk penyakit gula dan penyakit jantung.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan pendekatan
fenomenologi yang dilaksanakan selama dua bulan. Penentuan informan dalam
penelitian ini adalah dengan purposive sampling, dengan jumlah informan sebanyak 7
orang yang mendengarkan program talkshow. Metode pengumpulan data dilakukan
dengan cara wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Setelah pengolahan data
kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian ini telah dilaksanakan maka selanjutnya
dianalisis dengan metode analisis konten.
Analisis
Penelitian tentang Efektifitas Program Talkshow Tambahan Obat Tradisional
terhadap Perilaku Pendengar Radio di Kota Makassar ini telah dengan jelas
memaparkan program acara ini dapat memberikan manfaat bagi pendengarnya. Mulai
dari gaya bahasa yang digunakan oleh penyiar agar terkesan lebih dekat dengan
14
pendengar, isi materi yang disampaikan dll. Namun, penelitian ini hanya menggunakan
7 orang pendengar setia yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan dalam
penelitian ini, alangkah baiknya penelitian ini juga menggunakan informan lain yang
bukan pendengar setia sebagai pembanding dalam memperoleh data yang akan
digunakan untuk membantu dalam menentukan kevaliditasan data penelitian.
15
RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN
Segmentasi Pasar
Pada setiap program siaran baik radio maupun televisi umumnya sudah pasti
mempunyai sasaran pasar dalam hal ini khalayak yang ingin dituju. Kegiatan ini
dilakukan untuk membuat pasar yang dituju menjadi lebih jelas agar program siaran
lebih tepat sasaran. Menurut Surtiningsih (2014) segmentasi adalah membagi pasar,
pasar dalam penelitian ini adalah pendengar, membagi menjadi kelompok yang
terbedakan berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang berbeda,
dimana pengelompokannya adalah karena kesamaan kebutuhan, karakteristik atau
kesamaan yang relatif dan dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Kotler
dalam Surtiningsih (2014) juga memaparkan ada 3 tahap segmentasi yang harus
dilakukan:
1. Tahap Survey
Periset menyelenggarakan wawancara untuk mencari penjelasan dan memusatkan
perhatian pada kelompok untuk memperoleh pandangan terhadap motivasi
konsumen, sikap dan perilaku. Ada dua cara yang dilakukan, yaitu:
a. wawancara langsung: wawancara yang dilakukan secara langsung terhadap
masyarakat yang menjadi konsumen.
b. wawancara tidak langsung meliputi: wawancara dengan menggunakan kuesioner,
wawancaa dengan menggunakan telepon, wawancara melalui surat.
2. Tahap Analisis
Menggunakan analisis faktor pada data untuk membuang variabel yang berkonotasi
tinggi, kemudian periset menggunakan analisis kelompok untuk penetapan jumlah
segmen maksimum.
3. Tahap Penentuan
Masing-masing kelompok dibentuk dengan persyaratan perbedaan sikap, perilaku,
demografi, psikografi, dan kebiasaan konsumsi media mereka. Masing-masing
segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat dari yang membedakan.
Adisaputro dalam Surtiningsih (2014) menjelaskan bahwa pengelompokkan pasar
konsumen dapat menggunakan jumlah dan jenis variabel segmentasi yang sangat
berbeda satu sama lain. Segmentasi berdasarkan karakteristik konsumen:
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis membagi pasar produk berdasarkan geografis seperti
negara, bangsa, kawasan, bagian dari negara seperti provinsi, kabupaten, dan lainlain atau daerah lingkungan tertentu.
2. Segmentasi Demografis
Pasar-pasar dibagi ke dalam kelompok-kelompok atas dasar variabel sebagai
berikut:
a. usia dan lifecycle
b. tahapan hidup
c. gender
d. pendapatan
e. angkatan atau generasi
f. kelas sosial
3. Segmentasi Psikografis
Psikografis adalah suatu pengetahuan yang menggunakan psikologi dan
demografis untuk memahami konsumen. Di dalam segmentasi psikografis para
pembeli dibagi ke dalam beberapa kelompok yang berbeda atas dasar personalitas,
traits, gaya hidup, dan nilai-nilai yang dianutnya.
16
Sudah jamak disebutkan bahwa data demografi pada umumnya dapat merupakan
salah satu pendekatan yang sangat berharga bagi para pemasar dalam membaca
segmentasi pasar. Produsen praktis tidak bisa menguasai seluruh lapisan masyarakat
karena harus memilih segmen mana yang ingin dikuasai.
Program Siaran Radio
Penyajian program merupakan elemen penting yang perlu diperhatikan sebelum
disebarluaskan kepada pendengar, karena program yang menarik akan berpengaruh
terhadap kepuasan seseorang sehingga pendengar tidak beralih pada radio yang lain.
Morissan (2005) mengemukakan berbagai penggunaan dan pemuasan terhadap media
secara ringkas yang dapat dikelompokan dalam empat tujuan, yaitu:
1. Pengetahuan. Seseorang menggunakan media massa untuk mengetahui sesuatu atau
memperoleh tentang suatu informasi.
2. Hiburan. Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan, dan orang mencari
hiburan salah satunya kepada media massa.
3. Kepentingan Sosial. Isi media menjadi perbincangan yang hangat, media
memberikan kesamaan landasan untuk membicarakan masalah sosial.
4. Pelarian. Orang menggunakan media tidak hanya untuk tujuan santai tetapi juga
sebagai bentuk pelarian.
Menurut J.B Wahyudi dalam El Mulaz (2010) program siaran menjadi salah satu
faktor penting dalam menarik perhatian pendengar. Siaran radio mempunyai beberapa
jenis program yang dapat dikelompokkan sesuai dengan segmentasi pendengar:
1. Musik
Sejarah radio siaran identik sebagai media sosialisasi musik ke indera telinga.
Radio adalah media hiburan dan musik menjadi menu utamanya.
2. Berita dan Informasi
Berita kian menjadi program dominan di radio seiring makin terbukanya iklim
eknomi dan politik yang mengakibatkan kesadaran kritis dikalangan pendengar.
Dua model kemasan berita radio: langsung (live report) dari lokasi peristiwa, baik
untuk acara hiburan maupun peristiwa politik dan kriminal. Rekaman (record)
kemudian disiarkan secara khusus di radio pada jam tertentu.
3. Bertutur Interaktif
Bertutur yaitu “melirik” naskah sebagai panduan improvisasi bicara. Selain
memutar musik, radio juga kerap menyajikan berbagai acara tuturan interaktif yang
melibatkan pendengar seperti permintaan lagu (song request), curahan hati, kuis
hingga perbincangan bebas. Namun harus sesuai dengan kriteria kepenyiaran yang
ada.
4. Diskusi Publik
Radio menjadi arena untuk menyampaikan gagasan kritik terhadap situasi sosial,
ekonomi, dan politik. Perencanaan siaran yang cerdik menangkap peluang dengan
menyuguhkan beragam acara diskusi publik seputar masalah kesehatan, seksualitas,
isu narkoba, dinamika elit politik, dll.
Sementara itu menurut Wahyudi dalam Triartanto (2010) dari aspek
karakteristiknya jenis siaran terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Siaran karya artistik: siaran yang diproduksi melalui pendekatan artistik, yaitu
proses produksi yang mengutamakan segi keindahan,
2. Siaran karya jurnalistik: siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnlistik yaitu
suatu proses produksi yang mengutamakan segi kecepatan, termasuk dalam proses
penyajian kepada khalayak.
17
Peningkatan Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba.
Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga. Menurut
Notoatmodjo (2007) pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Tahu diartikan sebagai
mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam
pengetahuan ini adalah mengingat kembali (recall) rangsangan yang telah diterima.
Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.2 Menurut Marlina et al.
(2009) kognisi atau pengetahuan dalam proses komunikasi sering dipandang sebagai
salah satu hasil akhir atau tujuan yang terpenting. Seseorang mengetahui berarti ia
mengamati secara langsung, memiliki pengalaman, mengenali, atau sudah biasa
terhadap sesuatu hal, menginsafi kesamaan dengan sesuatu yang sudah lebih dulu
diketahui, memahami, meyakini, atau merasa pasti serta menyadari kebenaran tentang
sesuatu hal.
Tingkatan Pengetahuan dalam Domain Kognitif
Menurut Notoatmodjo (2005), tingkat pengetahuan terdiri dari 6 (enam)
tingkatan, yakni:
a. Tahu (Know)
Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya yang
termasuk mengingat kembali tahap suatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang
dipelajari atau rangsangan. Jadi tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling
rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang
objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.
Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan.
c. Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan suatu materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis (Analysis)
Analisa adalah kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek didalam struktur
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuankemampuan analisis dapat dikaitkan dari penggunaan-penggunaan kata kerja seperti
kata kerja seperti menggambarkan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.
e. Sintesis (Synthesis)
Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan
kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari
formulasi yang ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu
materi atau objek.
2
Notoatmodjo. 2007. Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta [ID]: Rineka Cipta
18
SIMPULAN
Hasil Rangkuman dan Pembahasan
Dari hasil studi dan analisis pustaka yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa peranan radio untuk menyebarluaskan informasi masih sangat penting untuk
dilakukan. Program siaran tetap menjadi elemen penting untuk membuat minat
pendengar terus ada mulai dari program musik, berita dan informasi, bertutur
interaktif, dan diskusi publik. Terselenggaranya program menarik juga tidak terlepas
dari kemampuan pengelola radio dalam mengelompokkan sasaran pendengar atau
dikenal dengan segmentasi. Pada beberapa kajian pustaka yang dilakukan terdapat
pembagian segmentasi berdasarkan karakteristik konsumen seperti : segmentasi
geografis, segmentasi demografis, dan segmentasi psikografis. Kaitan dengan
pemanfaatannya radio diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan bagi
pendengar saat mendengarkan program siarannya.
Seperti dari hasil penelitian yang ada, tingkat pengetahuan pun terdiri dari enam
tingkatan. Seperti: tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi. Beberapa
tingkatan atau bahkan keseluruhan tingkatan pengetahuan dalam domain kognitif
tersebut diharapkan bisa diperoleh seseorang dari hasil melakukan pengindraan
dengan mendengarkan radio.
Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi
Mendengarkan radio sudah menjadi kebiasaan bagi sejumlah orang demi
mendapatkan hasil dari peranan fungsi yang bisa disuguhkan radio. Hal tersebut
diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pendengarnya, khususnya dalam
meningkatkan pengetahuan dari hasil mendengarkan radio. Oleh karena itu,
perumusan masalah dan pertanyaan analisis pada penelitian ini, antara lain:
1. Bagaimana segmentasi yang dilakukan pengelola radio dalam upaya
meningkatkan pengetahuan pendengar?
2. Seperti apa jenis program siaran radio yang digunakan dalam upaya
meningkatkan pengetahuan pendengar?
3. Sejauhmana efektivitas segmentasi program siaran radio terhadap tingkat
pengetahuan pendengar?
Usulan Kerangka Analisis
Pengetahuan dapat diperoleh dengan adanya hasil penginderaan terhadap suatu
obyek tertentu. Salah satunya dengan melakukan pengindraan pendengaran, dalam hal
ini dengan mendengarkan radio. Efektivitas berbicara soal bagaimana kita melakukan
pekerjaan dengan sebaik mungkin agar keluaran yang diharapkan bisa sesuai dengan
yang kita inginkan. Adanya jenis program siaran radio yang tepat baik dari segi artistik
maupun jurnalistik merupakan hal yang berpengaruh terhadap efektif atau tidaknya
seseorang dalam memperoleh pengetahuan ketika mendengarkan radio. Selanjutnya,
kepiawaian pengelola radio dalam menentukan segmentasi/pengelompokan sasaran
pendengar yang digunakan dalam menunjang keberhasilan program siaran diduga
memiliki pengaruh penting dalam meningkatkan pengetahuan. Karakteristik pendengar
seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat motivasi mendengarkan, tingkat
lama mendengarkan, dan tingkat frekuensi mendengarkan yang merupakan faktor
internal juga tidak luput dari variabel yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan
pendengar.
19
Jenis Program Siaran
Radio


Artistik
Jurnalistik
Segmentasi Pasar
(Pendengar)



Geografis
Demografis
Psikografis
Efektivitas terhadap
Pengetahuan Pendengar


Karakteristik Pendengar






Umur
Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Tingkat Motivasi
Mendengarkan
Tingkat Lama
Mendengarkan
Tingkat Frekuensi
Mendengarkan
Gambar 1 Usulan Kerangka Analisis
Tingkat pengetahuan
sebelum mendengarkan
radio
Tingkat Pengetahunan
setelah mendengarkan
radio
20
DAFTAR PUSTAKA
Djannah SN, Suryani D, Purwati DA. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
dengan Perilaku Pencegahan Penularan TBC pada Mahasiswa di Asrama
Manokwari Sleman Yogyakarta. Jurnal KES MAS. 3 (3), 162-232. [Internet].
[Diunduh
pada:
19
Desember
2015].
Dapat
diunduh
di:
http://jogjapress.com/index.php/article/view/549
El Mulaz RB. 2010. Segmentasi Program dalam Siaran Radio Rama Fm Bagi
Pendengar Fanatik. [Skripsi]. [Internet]. [Diunduh pada: 09 Oktober 2015].
Dapat diunduh di: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4202
HA Imran. 2012. Media Massa, Khalayak Media,The Audience Theory, Efek Isi Media
dan Fenomena Diskursif (Sebuah Tinjauan dengan Kasus pada Surat Kabar
Rakyat Merdeka). Jurnal Studi Komunikasi dan Media 16 (1), 47-60.
[Internet]. [Diunduh pada: 13 Oktober 2015]. Dapat diunduh di:
http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/12
Hadi L. 2010. Pendekatan Segmentasi Demografi dalam Pemasaran Produk. Jurnal
Administrasi Bisnis. 7 (1), 162-232. [Internet]. [Diunduh pada: 19 Desember
2015]. Dapat diunduh di: http://repository.upynk.ac.id/6237
Hamid RF, Rachman WA, Ibnu IF. 2014. Efektifitas Program Talkshow Tambahan
Obat Tradisional terhadap Perilaku Pendengar Radio di Kota Makassar. Jurnal
Administrasi & Kebijakan Kesehatan Indonesia. 3 (1), 30-40. [Internet].
[Diunduh
pada:
30
Desember
2015].
Dapat
diunduh
di:
http://journal.unhas.id/index.php/jadkkm/article/view/1043
Herawati AF, Budi SHH. 2007. Ekologi Media Radio Siaran di Yogyakarta: Kajian
Teori Niche terhadap Program Acara Radio Siaran di Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi. 4 (2), 107-130. [Internet].
[Diunduh
pada:
13
Oktober
2015].
Dapat
diunduh
di:
http://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/222
Marlina L, Saleh A, Lumintang RWE. Perbandingan Efektivitas Media Cetak (Folder
dan Poster-Kalender) dan Penyajian Tanaman Zodia terhadap Peningkatan
Pengetahuan Masyarakat. Jurnal Komunikasi dan Pembangunan. 07 (2), 1-20.
[Internet]. [Diunduh pada: 10
Januari 2016]. Dapat diunduh di:
http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view5684
Morrissan. 2005. Media Penyiaran, Strategi Penyiaran, dan Televisi. Tanggerang [ID].
Ramdina Prakarsa
Nirmala AT, Pratama AA. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya [ID]. PT
Prima Media
Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta [ID]: Rineka Cipta
Notoatmodjo. 2007. Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta [ID]: Rineka Cipta
Pala R. 2014. Radio Siaran dan Khalayak (Survei Masyarakat Kota Merauke terkait
Radio PRO 2 FM RRI Merauke. Jurnal Studi Komunikasi dan Media. 18 (2),
21
217-228. [Internet]. [Diunduh pada: 13 Oktober 2015]. Dapat diunduh di:
http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/205
Surtiningsih. 2014. Segmentasi Program Siaran Radio MQ FM Yogyakarta. [Skripsi].
[Internet]. [Diunduh pada: 14 September 2015]. Dapat diunduh di:
http://digilib.uin-suka.ac.id/eprint/12887
Triartanto AIY. 2010. Broadcasting Radio. Yogyakarta (ID): Pustaka Book Publisher.
Wahyudi H. 2013. Segmentasi Pasar Berdasarkan Demografi terhadap Produk Mobil
Nissan Pada PT. Wahana Wirawan Manado. Jurnal EMBA. 1 (3), 302-310.
[Internet]. [Diunduh pada: 19 Desember 2015]. Dapat diunduh di:
http://ejournal.insrat.ac.id/index.pp/emba/article/view/1739/1381
Wulandari A. 2013. Efektivitas Media Komunikasi M-Radio dalam Meningkatkan
Kepedulian Kesehatan Masyarakat Terhadap Pencegahan HIV/AIDS di Kota
Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi. 1 (1), 389-410. [Internet]. [Diunduh pada:
09 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: http://e-journal.ilkom.fisip-unmul.ac.id
22
RIWAYAT HIDUP
Penulis Lahir di Kabupaten Cianjur, 24 Desember 1993. Merupakan putri kedua
dari pasangan H.Hobir dan Cicah, dan memiliki satu orang kakak laki-laki bernama
Mulyana. Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2006 di SDN
Palasari, dan sekolah menengah pertama di SMPN 2 Cipanas pada tahun 2009.
Setelah itu, penulis melanjutkan sekolah ke jenjang sekolah menengah atas di SMAN
1 Pacet dengan menekuni jurusan Ilmu Pengetahun Alam dan lulus pada tahun 2012.
Kini penulis meneruskan pendikan sarjana di departemen Sains Komunikasi dan
Pengembangan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.
Di samping mengikuti kegiatan akademik, penulis pernah mengikuti kegiatan
non-akademik seperti organisasi Paskibra Resimen Mahasiswa dan mengikuti
organisasi diluar kampus sebagai manajer divisi Human Resource Development pada
gerakan sosial yang menghubungkan inovasi-inovasi akademisi dengan dunia
pengembangan masyarakat bernama Inovasi untuk Indonesia (Inovasia), dan anggota
Rohani Islam KPM 49. Penulis juga pernah terlibat dikepanitian sebagai staf divisi
acara The 7th Journalistik Fair IPB, Kompas Kampus, RRI goes to Campus, Cianjur
Grand University Day dan anggota divisi PJR Masa Perkenalan Fakultas.
Download