Laporan Studi Pustaka (KPM 403) EFEKTIVITAS SEGMENTASI PROGRAM SIARAN RADIO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENDENGAR Oleh SITI HOELILAH I34120005 Dosen Pembimbing Dr Ir Pudji Muljono, MSi DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 ii PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa Studi Pustaka yang berjudul “EFEKTIVITAS SEGMENTASI PROGRAM SIARAN RADIO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENDENGAR” benar-benar hasil karya sendiri yang belum pernah diajukan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun dan tidak mengandung bahan-bahan yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain kecuali sebagai bahan rujukan yang dinyatakan dalam naskah. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnnya dan saya bersedia mempertanggungjawabkan pernyataan ini. Bogor, Januari 2016 Siti Hoelilah NIM. I34120005 iii ABSTRAK SITI HOELILAH. Efektivitas Segmentasi Program Siaran Radio Terhadap Tingkat Pengetahuan Pendengar. Di bawah bimbingan PUDJI MULJONO. Dalam upaya untuk meningkatkan pengetahuan seseorang, banyak cara yang bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan mendengarkan radio, dengan adanya kemajuan teknologi telah menciptakan kran frekuensi radio semakin terbuka lebar sehingga membuat para pengelola radio harus gencar menarik minat pendengar. Pengelompokan sasaran atau yang dikenal segmentasi pasar adalah salah satu strategi yang bisa dilakukan. Segmentasi telah memberikan kemudahan untuk menentukan pasar sasaran/konsumen yang akan dituju, mulai dari berdasarkan geografi, demografi, dan psikografi. Kegiatan mendengarkan radio untuk meningkatkan pengetahuan merupakan salah satu perpanjangan penyampaian pesan untuk masyarakat. Kini masyarakat telah disuguhkan dengan berbagai kemudahan untuk menunjang pengetahuan yang ingin mereka peroleh hanya dengan mendengarkan radio. Kata kunci: Radio, Segmentasi, Tingkat pengetahuan ABSTRACT SITI HOELILAH. The Effective Segmentation Broadcast Program Radio Against to Knowledge Level of Listener. Supervised by PUDJI MULJONO In a effort to increase knowledge people, many ways we can do and the one of way is listening the radio, with the advancement of technology has created the faucent wide open frequency, so made the radio’s manager must aggressively attract to interesting the audiences. Grouping targets or familiar with the name market segmentation is one of the strategies that can be done. Segmentation has made it easier to determine the target market/consumer to be addressed. Listening the radio’s activity to increase knowledge is an extension of the delivery of message to the public. And now the public has been presented with various facilities to support the knowledge they gained with listening the radio only. Keywords : Radio, Segmentation, Knowledge Level iv EFEKTIVITAS SEGMENTASI PROGRAM SIARAN RADIO TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN PENDENGAR Oleh SITI HOELILAH I34120005 Laporan Studi Pustaka Sebagai syarat kelulusan KPM 403 Pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016 v LEMBAR PENGESAHAN Dengan ini menyatakan bahwa Studi Pustaka yang disusun oleh: Nama Mahasiswa : Siti Hoelilah NIM : I34120005 Judul : Efektivitas Segmentasi Program Siaran Radio terhadap Tingkat Pengetahuan Pendengar dapat diterima sebagai syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403) pada Mayor Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Menyetujui, Dosen Pembimbing Dr Ir Pudji Muljono, MSi NIP. 1962 1010 1989 0310 05 Mengetahui, Ketua Departemen Dr Ir Siti Amanah, MSc NIP. 1967 0903 1992 1220 01 Tanggal Pengesahan : vi DAFTAR ISI PERNYATAAN………………………………………………………………… ABSTRAK……………………………………………………………………… LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………….. DAFTAR ISI……………………………………………………………………. PRAKATA……………………………………………………………………… PENDAHULUAN..…………………………………………………………….. Latar Belakang ……………………………………………………………... Tujuan Penelitian ………………………………………………………….... Metode Penelitian …………………………………………………………… RINGKASAN DAN ANALISIS PUSTAKA ………………………………….. Segmentasi Program Siaran Radio RAMA FM bagi Pendengar Fanatik…… Segmentasi Program Siaran Radio MQ FM Yogyakarta……………………. Media Massa, Khalayak Media,The Audience Theory, Efek Isi Media dan Fenomena Diskursif (Sebuah Tinjauan dengan Kasus pada Surat Kabar Rakyat Merdeka)………………………………………………………….. Radio Siaran dan Khalayak (Survei Masyarakat Kota Merauke Terkait Radio PRO 2 FM RRI Merauke………………………........................... Ekologi Media Radio Siaran di Yogyakarta: Kajian Teori Niche terhadap Program Acara Radio Siaran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta………………………………………………………………... Efektivitas Media Komunikasi M-Radio dalam Meningkatkan Kepedulian Kesehatan Masyarakat Terhadap Pencegahan HIV/AIDS di Kota Samarinda………………………………………………………………… Segmentasi Pasar Berdasarkan Demografi terhadap Produk Mobil Nissan Pada PT. Wahana Wirawan Manado……………………………………... Pendekatan Segmentasi Demografi Dalam Pemasaran Produk…………….. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan TBC pada Mahasiswa di Asrama Manokwari Sleman Yogyakarta………………………………………………………………... Efektifitas Program Talkshow Tambahan Obat Tradisional terhadap Perilaku Pendengar Radio di Kota Makassar…………………………….. RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN ………………………………………. Segmentasi Pasar…………………………………………………………….. Program Siaran Radio……………………………………………………….. Peningkatan Pengetahuan…………………………………………………… Tingkatan Pengetahun dalam Domain Kognitif……………………………... SIMPULAN…………………………………………………………………….. Perumusan Masalah dan Penelitian Skripsi…………………………………. Usulan Kerangka Analisis …………………………………………………... DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………... ii iii v vi viii 1 1 2 2 3 3 4 5 7 8 9 10 11 12 13 14 14 16 17 17 18 18 19 20 22 vii PRAKATA Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kebaikan Maha Luas bagi penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Studi Pustaka dengan judul “Efektivitas Segmentasi Program Siaran Radio terhadap Tingkat Pengetahuan Pendengar” untuk memenuhi syarat kelulusan mata kuliah Studi Pustaka (KPM 403). Dalam penyusunan studi pustaka ini, penulis menyadari banyak pihak yang terlibat dan mendukung penulis. Maka dari itu, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dr Ir Pudji Muljono, MSi selaku dosen pembimbing yang selalu membimbing, memberikan saran dan inspirasi yang terus membangun semangat penulis. Tidak lupa terimakasih kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda H. Hobir dan ibu Cicah yang senantiasa memberikan dorongan, dukungan, dan doa yang tidak pernah berbatas. Tulisan ini semoga dapat menjadi pembuktian rasa terimakasih pula bagi kakak tercinta yang selalu memberikan dorongan semangat untuk adiknya. Selain itu, terima kasih atas segala dukungan dan semangat yang diberikan terutama kepada gerakan Inovasi untuk Indonesia (Inovasia) dan Paskibra Resimen Mahasiswa sebagai organisasi yang pernah penulis ikuti, dan tentunya untuk seluruh rekan SKPM 49 yang telah memotivasi penulis selama ini, dan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Penulis berharap kajian mengenai Efektivitas Segmentasi Program Siaran Radio terhadap Tingkat Pengetahuan Pendengar ini dapat bermanfaat dan memberikan sumbangsih bagi khazanah ilmu pengetahuan. Bogor, Januari 2016 Siti Hoelilah NIM. I34120137 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi telah banyak menciptakan kemudahan untuk berbagai aktivitas manusia. Salah satunya media komunikasi yang ikut serta menunjang masyarakat dalam memperoleh informasi secara luas. Media komunikasi hadir dengan berbagai pilihan visual dan audio visual seperti radio, televisi, koran, dan majalah. Dewasa ini radio selalu menjadi salah satu pilihan yang masih diminati oleh masyarakat dalam memperoleh informasi, selain karena memiliki peran penting dalam proses penyebaran fungsinya seperti hiburan, edukasi, dan menginformasikan pesan. El Mulaz (2010) memaparkan beberapa kekuatan radio seperti: 1. Menjangkau jumlah khalayak sasaran yang besar pada waktu yang bersamaan 2. Menjangkau individu atau kelompok masyarakat yang hidup terpencil dan terpencar-pencar seperti kehidupan masayarakat agraris pada umumnya 3. Mengatasi berbagai kendala geografis 4. Mudah dimengerti, tidak memerlukan kemampuan membaca sehingga dapat dikonsumsi masyarakat yang tidak bisa membaca Selanjutnya, program acara menjadi elemen penting bagi radio dalam menyebarluaskan informasi. Pemilihan program acara yang tepat akan membuat minat pendengar radio semakin bertambah karena dirasa program acara yang dimaksudkan bermanfaat bagi dirinya. Bisnis radio pun semakin menggeliat, terutama setelah kran frekuensi terbuka lebar. Segmentasi kemudian dipatok dengan ketat hingga kita bisa memilih radio menurut usia, mahasiswa, pekerja muda, dan paruh baya. Segmentasi adalah proses pengelompokkan pendengar dalam kotak-kotak psikografis yang lebih homogen.1 Persaingan yang semakin ketat menuntut pengelola radio mengalihkan segmentasi pasarnya secara khusus dengan menampilkan siaran masing-masing untuk berlomba-lomba mengikat hati pendengar, karena disadari atau tidak, pendengar hanya akan memperhatikan apa yang menarik dan bermanfaat bagi dirinya. Segmentasi pasar akan memberikan kemudahan untuk menentukan pasar sasaran atau konsumen yang dituju. Tingkat kompetensi untuk mendapatkan pendengar semakin meningkat, masingmasing harus semakin jeli dalam memilih sasarannya. Kegiatan memilah-milah ini atau lebih dikenal dengan nama membagi pasar menjadi bagian yang dikenal dengan segmentasi pasar. Fenomenanya di Bandung terdapat 53 stasiun radio FM, dan 5 stasiun radio AM. Dengan begitu banyaknya jumlah radio tersebut, pihak pengelola radio harus pandai-pandai dalam menyajikan program siaran yang menarik untuk pendengarnya. Radio MQ FM adalah radio satu-satunya di Bandung yang menyajikan kajian islami, berperan sebagai media yang memberikan suguhan siaran religi islam guna menjadi perimbangan pembinaan keagamaan sebagai pondasi kehidupan yang lebih bermutu sesuai dengan tuntutan era globalisasi, dengan begitu radio MQ FM tidak hanya sekedar menyampaikan informasi, melainkan bisa menjadi sarana dakwah pada setiap program siarannya. Pada ranah segmentasi psikografis, radio MQ FM ini juga telah menunjang 1 Masduki dalam El Mulaz RB. 2010. Segmentasi Program dalam Siaran Radio Rama Fm Bag Pendengar Fanatik. [Skripsi]. [Internet]. [Diunduh pada: 09 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: http://digilib.uinsuka.ac.id/id/eprint/4202 2 pengetahuan terutama nilai-nilai yang dianut dalam hal ini nilai agama islam bagi sejumlah orang yang tidak dapat diperoleh dengan cara-cara yang lazim seperti menghadiri pengajian, ceramah, atau kegiatan keagamaan lainnya. Topik ini menarik untuk diteliti, mengingat belum banyaknya kran frekuensi radio muslim yang justru sedikit banyak telah menunjang masyarakat dalam memperoleh pengetahuan dengan melakukan pengindraan dari mendengarkan radio. Tujuan Penulisan Penulisan studi pustaka ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas segmetasi suatu program siaran radio, dan menganalisis hubungan pengaruh antara mendengarkan radio dengan tingkat pengetahun seseorang. Metode Penulisan Metode yang dilakukan dalam melakukan studi pustaka ini ialah berupa metode analisis data sekunder. Adapun data sekunder tersebut merupakan hasil penelitian yang berupa jurnal ilmiah, buku teks, skripsi, tesis ataupun disertasi yang relevan dengan topik “Efektivitas Segmentasi Progam Siaran Radio terhadap Tingkat Pengetahuan Pendengar”. Selanjutnya kajian pustaka tersebut dibaca, diringkas, dan dianalisis serta dikritisi hingga menjadi sebuah ringkasan yang sesuai dengan teori-teori yang ada dan relevan yang kemudian dapat ditarik kerangka teoritis yang menjadi dasar perumusan masalah untuk kepentingan penelitian ilmiah berikutnya. 3 RINGKASAN PUSTAKA 1 Judul : Segmentasi Program Siaran Radio RAMA FM bagi Pendengar Fanatik 2010 Skripsi Elektronik Rifqi Baharudin El Mulaz Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan Nama Penerbit : : : : : Nama Jurnal Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : : http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4202 Tanggal diunduh : 9 Oktober 2015 Ringkasan Penelitian ini dilatar belakangi adanya radio yang merupakan salah satu media komunikasi yang efektif untuk menyampaikan berbagai informasi dan dapat juga digunakan sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Radio merupakan media yang memiliki jangkauan selektif terhadap segmentasi khalayak tertentu. Di Indonesia yang mempunyai tipe masyarakat agraris dengan jangkauan wilayah yang sangat luas, radio menjadi solusi kebutuhan terhadap komunikasi yang dapat memacu perubahan masyarakat. Berdasarkan kekuatan dan kelemahan radio, maka program sangat penting, karena akan berkaitan dengan segmentasi khalayak. Oleh karena itu perlu adanya program-program yang segmentasinya lebih jelas, lebih khusus, dan lebih mengena. Susunan mata acara yang disiarkan, baik harian, mingguan, yang akan membidik, suatu komunitas atau suatu kelompok tertentu, sehingga diharapkan akan bermunculan pendengar- pendengar yang lebih fanatik kepada salah satu radio tertentu. Metode dalam penelitian ini adalah menggunakan data. Adapun langkah–langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: - Sumber data (direktur, program direktur, penyiar, dan pendengar radio Rama FM) - Fokus penelitian: segmentasi program yang disajikan oleh Rama FM bagi pendengar fanatik Metode pengumpulan data dari penelitian ini adalah dengan mengumpulkan data yang dianggap relevan dengan obyek penelitian. Metode yang digunakan seperti melakukan interview yang diperuntukkan memperoleh informasi dengan bertanya secara langsung kepada responden (informan). Metode dokumentasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Analisis data yang digunakan adalah model Spradley. Model ini tidak lepas dari keseluruhan proses penelitian. Analisis Metode analisis data yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu digambarkan dengan kata-kata atau kalimat yang akan mencoba menganalisis kerangka teori tentang segmentasi program bagi pendengar fanatik pada radio Rama FM dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. Radio Rama FM mempunyai segmentasi yang sangat jelas yaitu keluarga, dengan formulasi keluarga sakinah yang mengusung semangat keagamaan, sehingga untuk menentukan format, 4 menentukan pendengar dan menentukan sponsor menjadi lebih mudah. Pemilihan segmen yang tepat pada Radio Rama FM yaitu segmen radio islami memberikan keunggulan tersendiri karena radio pertama yang mengambil segmen tersebut di Yogyakarta menjadi memudahkan untuk mendapatkan pendengar-pendengar yang setia dalam hal ini fanatik. 2 Judul : Segmentasi Program Siaran Radio MQ Yogyakarta 2014 Skripsi Elektronik Surtiningsih Manajemen Dakwah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan Nama Penerbit : : : : : Nama Jurnal Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : : http://digilib.uin-suka.ac.id/eprint/12887 Tanggal diunduh : 14 September 2015 FM Ringkasan Penelitian ini dilatar belakangi oleh hadirnya berbagai jenis media seperti televisi, radio, surat kabar, atau internet pada dasarnya merupakan manifestasi sebuah peradaban dan kebudayaan manusia itu sendiri. Salah satu media yang digunakan masyarakat adalah radio, selain menyampaikan informasi dan hiburan, radio digunakan sebagai media dakwah. Hal ini dilakukan sebagai upaya pengembangan metode dan sarana dakwah agar lebih efektif, karena dakwah pada saat ini hendaklah dapat memahami kondisi obyek dakwah, harus mampu melihat persoalan-persoalan dengan lebih teliti, sehingga mampu memberikan solusi terbaik dalam setiap permasalahan. Seiring dengan munculnya globalisasi, bisnis radio pun semakin menggeliat. Segmentasi kemudian dipatok dengan ketat. Persaingan yang semakin ketat menuntut pengelola radio mengalihkan segmentasi pasarnya secara khusus dengan menampilkan siarannya masing-masing untuk berlomba-lomba mengikat hati pendengar, karena disadari atau tidak disadari, pendengar hanya akan memperhatikan apa yang menarik dan bermanfaat bagi dirinya. Segmentasi pasar akan memberikan kemudahan untuk menentukan pasar sasaran atau konsumen yang akan dituju. Segmentasi pasar dapat dilakukan berdasarkan geografi, deografi, psikografi, atau berdasar perilaku. Melihat persaingan yang begitu ketat diantara stasiun radio di Yogyakarta, radio harus mampu menyajikan program yang menarik perhatian pendengar. Radio MQ FM adalah radio yang menyajikan kajian islami, melalui radio, dakwah yang disampaikan harus efekif dan tepat sasaran. Sasaran dakwah yang tepat, akan diminati banyak pendengar, sehingga menarik konsumen (lembaga, perusahaan, dll) untuk beriklan dan tertarik untuk menjadi sponsor dalam setiap program yang ditayangkan. Citra yang terbentuk dalam persepsi pendengar bahwa Radio MQ FM adalah “Radio Keluarga Muslim” dimana menyajikan kajian yang menginspirasi keluarga, menjadikan radio sebagai media yang memiliki segmen tersendiri yang jelas dan sasaran yang tepat yaitu keluarga muslim Jogja. 5 Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapang yaitu (field research), yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan di lingkungan tertentu. Subyek penelitian ini adalah individu dan Radio MQ FM yang dijadikan sasaran kasus yang diteliti sebagai sumber informasi. Objek penelitian adalah segmentasi program siaran radio MQ FM Yogyakarta. Sumberdata: data primer yang diperoleh langsung dari sumbernya, termasuk didalamnya adalah hasil wawancara. Data sekunder: data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung. Data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari observasi dan dokumetasi literatur–literatur yang relevan dengan penelitian. Analisis Penentuan segmentasi program siaran Radio MQ FM dilakukan melalui 3 tahap yaitu, tahap survei, tahap analisis, dan tahap penentuan. Untuk penetapan sasaran radio MQ FM menggunakan pendekatan pemasaran dengan pembedaan (differentiated marketing). Segmen yang dibidik mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, dan orangtua. Positioning radio MQ FM tampak lebih rasional, membatasi keunggulan dalam program-program Islami. Namun meskipun demikian penulis tidak terlalu memaparkan terkait kajian seperti apa saja yang disebut dapat menginspirasi keluarga. : Media Massa, Khalayak Media, The Audience Theory, Efek Isi Media dan Fenomena Diskursif (Sebuah Tinjauan dengan Kasus pada Surat Kabar Rakyat Merdeka) Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan Nama Penerbit : : : : : 2012 Jurnal Elektronik Hasyim Ali Imran Peneliti Madya Bidang Studi Komunikasi dan Media pada BPPKI, Jakarta. Nama Jurnal Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : : Jurnal Studi Komunikasi dan Media 16 No. 1 (Januari – Juni 2012): 47-60 http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/vi ew/12 Tanggal diunduh : 13 Oktober 2015 3 Judul Ringkasan Komunikasi dalam konteks massa, atau lazim dikenal dengan komunikasi massa, telah banyak didefinisikan akademisi. Menurut Bittner dalam Rakhmat (1985) bahwa komunikasi massa yaitu pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (Mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people). Definisi ini menyiratkan makna bahwa komunikasi massa pada hakikatnya adalah sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh suatu organisasi media massa kepada khalayak luas yang anonim. Littlejohn menyebut proses komunikasi yang demikian dengan konsep media encoding, yaitu proses dimana organisasi media memediakan pesannya kepada khalayak. 6 Khalayak media dan The Audience Theory: Audience theory atau teori tentang khalayak sendiri yaitu suatu teori yang mencoba menjelaskan seorang khalayak menerima, membaca dan merespon sebuah teks. Terkait dengan ini, disebutkan bahwa para analis media telah mengembangkan beberapa model-model efek media. Model-model tersebut yaitu The Hypodermic Needle Model, Two-Step Flow,Uses & Gratifications dan Reception Theory. Penjelasan teori yang muncul dari keempat model tersebut dalam kaitan penjelasan teori agenda setting pada bagian yang mengenai the relationship between audience and text yang notaben menggambarkan pasifnya individu khalayak, kiranya hubungan tersebut relevan dengan the relationship between audience and text seperti sebagaimana yang digambarkan oleh model awal efek media pada khalayak yang dibuat pada tahun 1920-an, yakni The Hypodermic Needle Model. Namun menjadi berkurang relevansinya ketika dikaitkan dengan penjelasan teoritikal dalam model Two Step Flow-nya Lazarsfeld, Berelson, dan Gaudet. Dikatakan bahwa efek itu terbatas sifatnya, tidak langsung “dari teks ke dalam pikiran khalayak tanpa mediasi” melainkan “disaring melalui "pemimpin opini" yang kemudian berkomunikasi ke rekan-rekan mereka yang kurang aktif, pada merekalah pemimpin opini itu memiliki pengaruh”. Komponen audience bagi para pemerhati dan terutama akademisi, itu tampak cenderung karena persoalan audience dalam kaitannya dengan efek yang ditimbulkan isi media. Isi dimaksud yang bersifat low-taste content; nondebated content dan high-taste content. Menyangkut “low-taste content”, sejumlah pengamat media berpendapat bahwa perilaku negatif berupa rusaknya moral dan perilaku kekerasan di kalangan individu khalayak, memang dapat muncul karena jenis isi media dimaksud, sementara itu berkaitan dengan high-taste content, representasinya dalam media antara lain bisa berupa musik serius, drama canggih, dan diskusi politik. Fenomena diskursif dalam surat kabar: sehubungan dengan konsep public sphere mencakup sebuah keragaman makna dan implikasinya terhadap suatu konsep pengisian ruang, berupa situs atau arena sosial dimana makna diartikulasikan, disalurkan dan dinegosiasikan, serta badan kolektif yang dibentuk, maka “pertumbuhan media massa komersial, menghasilkan situasi dimana media menjadi lebih komoditif-sesuatu yang harus dikonsumsi ketimbang alat untuk wacana publik”, dengan sendirinya memungkinkan surat kabar sebagai public space akan menjadi tidak/kurang efektif dalam mengakomodir ekspresi diskursif individu warga demokrasi mengenai berbagai persoalan publik yang mereka lihat, dengar dan alami dalam kehidupan sehari-hari. Analisis Pembahasan penelitian ini difokuskan tentang persoalan-persoalan yang menyangkut: 1) keterkaitan media dan khalayak dengan the audience theory 2) komponen audience dan efek yang ditimbulkan isi media 3) fenomena diskursif dalam surat kabar (Kasus Harian Rakyat Merdeka). Hasil penelitian menunjukkan keadaan yang bertolak belakang dari rumusan masalah yang ditentukan. Penelitian ini tidak menjelasakan metode yang digunakan dalam proses penelitian, data yang diperoleh dan sebagainya. 7 4 Judul : Radio Siaran dan Khalayak (Survei Masyarakat Kota Merauke terkait Radio PRO 2 FM RRI Merauke) 2014 Jurnal Elektronik Rukman Pala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Makassar Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan Nama Penerbit : : : : : Nama Jurnal Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : : Jurnal Studi Komunikasi dan Media 18 No.2 (Juli – Desember 2014): 217 – 228 http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/vi ew/205 Tanggal diunduh : 13 Oktober 2015 Ringkasan Penelitian ini dilatar belakangi fenomena penggunaan saluran FM oleh industri radio siaran Indonesia yang difokuskan pada fenomena praktik Radio FM RRI Merauke. Pada pemfokusan tersebut, penelitian ini mencoba mengkaitkannya dengan khalayak di salah satu kelurahan di distrik Merauke, yaitu Kelurahan Karang Indah. Fenomena radio yang jadi fokus studi yaitu menyangkut program isi siaran Radio PRO 2 FM RRI Merauke. Keterkaitanya dengan khalayak terbatas menyangkut fenomena variabel minat dengar dan variabel aspirasi. Radio siaran (broadcast) merupakan salah satu bentuk media massa konvensional yang hingga kini masih tetap eksis di tengah pertumbuhan dan perkembangan media inkonvensional (media konvergen). Sebagai salah satu bentuk media konvensional, radio siaran tersebut beroperasional melalui dua penggunaan spektrum frekuensi radio, yaitu frekuensi AM dan FM. Program Siaran Radio PRO 2 FM RRI Merauke: memiliki lima golongan siaran, mulai dari berita/informasi, hiburan, kebudayaan, pendidikan, dan iklan/acara. Program siaran radio harus mengacu pada pilihan format siaran tertentu seiring banyaknya stasiun penyiaran dan makin tersegmennya audien. Format siaran radio diwujudkan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar tentang apa, untuk siapa dan bagaimana proses pengolahan suatu siaran hingga dapat diterima audiens. Tujuan penentuan format siaran adalah untuk memenuhi sasaran khalayak secara spesifik dan untuk kesiapan berkompetisi dengan media lainnya di suatu lokasi siaran. Minat Dengar Radio: sebagian besar (60%) responden berminat dengar kecil terhadap siaran Pro 2 FM Merauke. Minat dengar berkadar sedang yaitu (38%) dan minat dengar besar/tinggi dengan jumlah relatif sedikit yaitu (2%). Aspirasi terhadap Radio: data menunjukkan bahwa kalangan responden banyak yang beraspirasi besar terhadap Radio Pro 2 FM RRI. Proporsi responden yang demikian sendiri jumlahnya mencapai 77%, sementara kalangan responden yang aspirasinya sedang jumlahnya yaitu 21% dan 2 % bagi responden yang beraspirasi kecil. Melalui analisis konten isi siaran radio, temuan menunjukkan bahwa isi siaran radio yang disajikan PRO 2 FM RRI Merauke itu, tampaknya sebagian besar cenderung masih sesuai dengan format ideal sebagaimana dikemukakan Pringle Starr Mc Cavitt dalam Morisson (2008), seluruh format stasiun radio itu dapat dikelompokkan ke dalam 8 tiga kelompok besar, yaitu format musik, format informasi dan format khusus (specialty). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menjelaskan hubungan antar variabel melalui metode survey non probability sampling, temuan menunjukkan sebagian besar responden berminat dengar kecil terhadap siaran Pro 2 FM RRI Merauke. Namun responden banyak yang beraspirasi besar terhadap Radio Pro 2 FM RRI. Analisis Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai praktek penggunaan spektrum frekuensi radio FM baik pada level instansi pemerintah maupun dalam level masyarakat sebagai pengguna isi siaran radio FM. Penelitian juga mencoba mengelaborasi variabel minat dan variabel aspirasi terkait pemanfaatan isi siaran radio PRO 2 FM RRI Merauke. Namun pada hasil temuan yang ada, peneliti cenderung lebih banyak membahas tentang pengelaborasian antara variabel minat dan variabel aspirasi terkait pemanfaatan isi siaran radio PRO 2 FM RRI Merauke, sedangkan untuk penggunaan spektrum frekuensi peneliti kurang menjelaskan lebih detail. Sementara itu adanya poin “diskusi” dan “karateristik responden” pada hasil temuan kurang bisa dijelaskan keterkaitannya dengan penelitian tentang radio siaran dan khalayak ini. : Ekologi Media Radio Siaran di Yogyakarta: Kajian Teori Niche terhadap Program Acara Radio Siaran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan Nama Penerbit : : : : : 2007 Jurnal Elektronik Anita Herawati F, Setio Budi HH - Nama Jurnal Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : : Jurnal Ilmu Komunikasi Vol.4 No.2 (Desember 2007): 107 130 http://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/222 Tanggal diunduh : 13 Oktober 2015 5 Judul Ringkasan Persaingan diantara stasiun radio untuk dapat bertahan hidup dianalogikan sebagaimana fenomena yang terjadi dalam bio-ecology atau human ecology, yaitu bagaimana makhluk hidup berhubungan dengan lingkungan hidupnya (ekologi). Permasalahan ekologi sendiri menurut Otto Sumarwoto dalam Sendjaja (1993) adalah mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan di sekitarnya. Pandangan ekologi media berkenaan dengan hubungan timbal balik antara media (massa) dengan lingkungan penunjang kehidupannya tren perkembangan radio akan makin menuju kepada segmentasi yang bertambah tinggi, dengan khalayak sasaran yang makin selektif, dengan ciri demografis dan budaya komunikasi yang semakin 9 tajam. Penelitian ini lebih menekankan pada sumber penunjang hidup berupa type of content, dalam hal ini adalah program-program acara di radio. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang memaparkan suatu fenomena, obyek, dan tidak untuk menarik kesimpulan, sedangkan obyek penelitian ini adalah progam acara dari radio. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, studi dokumen, dan studi pustaka. Selanjutnya pada tahap analisis penulis menggunakan tiga teknik yaitu analisis isi, Niche Breadth, dan Niche Overlap Analisis Teori niche dan niche breadth, menunjukkan bahwa hubungan antara suatu populasi dengan sumber penunjang kehidupannya dalam suatu lingkungan dapat dipolarisasikan menjadi dua yaitu, jika terdapat ketergantungan yang tinggi terhadap “satu” jenis sumber penunjang hidup, maka populasi/makhluk tersebut disebut sebagai spesialis. Sebaliknya jika sumber penunjang kehidupannya beragam jenis disebut sebagai generalis. Namun, dalam penelitian tersebut penulis masih menggunakan data siaran radio yang cukup lama sehingga adanya kemungkinan bahwa data tidak cukup terbarukan. : Efektivitas Media Komunikasi M-Radio dalam Meningkatkan Kepedulian Kesehatan Masyarakat terhadap Pencegahan HIV/AIDS di Kota Samarinda Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan Nama Penerbit : : : : : 2013 Jurnal Elektronik Ani Wulandari - Nama Jurnal Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : : Jurnal Ilmu Komunikasi Vo 1 No 1 (2013): 389-410 http://e-journal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Tanggal diunduh : 09 Oktober 2015 6 Judul Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas media komunikasi salah satunya yaitu radio, dalam kasus ini M-Radio telah melaksanakan beberapa peranannya dalam komunikasi sebagai wujud pelayanan publik. Peranan dan upaya yang digunakan oleh M-Radio dalam meningkatkan kepedulian kesehatan masyarakat terhadap pencegahan HIV/AIDS di kota Samarinda melalui program siaran beraneka ragam, diantaranya: mengadakan himbauan melalui udara (siaran on air) dan mengadakan tanya jawab secara langsung. Salah satu faktor yang mendukung berhasil atau tidaknya suatu kegiatan komunikasi secara efektif ditentukan oleh strategi komunikasi secara makro (planned multimedia strategy) maupun secara mikro (single communication medium strategy). Pengadaan kegiatan dan sosialisasi masyarakat di Kota Samarinda juga merupakan strategi komunikasi yang dilakukan pemerintah kota Samarinda. Penelitian ini menjelaskan program radio siaran yang meliputi berita 10 ringan, informs, talkshow, dialog interaktif, snapshot, musik, music live show, dan iklan layanan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang memaparkan obyek yang diteliti berdasarkan fakta dilapangan. Jenis data dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi, dokumentasi, dan artikel dengan teknik analisis data kualitatif dengan model interaktif dari Mathew B. Miles dan A.Michael Huberman. Analisis Penelitian ini secara keseluruhan sudah mencakup apa yang ingin dibahas berdasarkan rumusan dan tujuan penelitian. Penulis juga memaparkan program radio siaran dengan sangat rinci, akan tetapi pemaparan terkait pada program siaran apakah sebenarnya peranan M-Radio dalam meningkatkan kepedulian kesehatan seperti yang disebutkan pada judul penelitian kurang begitu dijelaskan. : Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi terhadap Produk Mobil Nissan Pada PT. Wahana Wirawan Manado Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan Nama Penerbit : : : : : 2013 Jurnal Elektronik Hari Wahyudi - Nama Jurnal Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : : Jurnal EMBA Vol.1 No. 3 (Juni 2013): 302 – 310 http://ejournal.insrat.ac.id/index.pp/emba/article/view/ 1739/1381 Tanggal diunduh : 19 Desember 2015 7 Judul Ringkasan Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana analisis segmentasi pasar berdasarkan demografis efektif dalam proses pemilihan konsumen pada mobil Nissan. PT. Wahana Wirawan Manado dalam menjalankan kegiatan pemasarannya menggunakan lembaga perantara penyalur khusus dan pedagang besar serta pengecer untuk menyalurkan produknya sampai ke konsumen sasaran. Kebijakan saluran distribusi yang ditempuh perusahaan dalam usaha mendistribusikan dan memasarkan produk, dengan melalui: saluran satu tingkatan, saluran dua tingkatan dan saluran tiga tingkatan. Penelitian ini juga menjelaskan hubungan segmentasi demografis (umur, tingkat pendapatan, dan pendidikan) terhadap pemilihan produk. Pada dasarnya keberhasilan perusahaan di dalam memasarkan produksinya sangat ditentukan oleh ketetapan strategi yang dipakainya. Segmentasi demografis berdasarkan tingkat umur dan pendapatan memiliki hubungan yang signifikan terhadap umur dan pendapatan tertentu memiliki hubungan yang nyata dalam memilih produk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi, sekumpulan data yang bersifat angka-angka atau bilangan menyangkut tanggapan responden dalam hubungan 11 dengan segmentasi pasar berdasarkan demografi. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden konsumen. Data Sekunder adalah data yang telah tersedia pada perusahaan yang menjadi obyek metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dipilih konsumen dengan karakteristik tertentu yang diketahui, dengan tujuan untuk mendapatkan dan menjamin keakuratan penelitian. Analisis Kajian ini telah menjelaskan segmentasi demografis dapat berpengaruh terhadap produk Nissan dengan sangat baik. Seluruh rumusan masalah terjawab dan data yang didapat dijelaskan secara merinci sehingga memudahkan pembaca untuk memahami maskud dari kajian ini. Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan Nama Penerbit : : : : : Pendekatan Segmentasi Demografi dalam Pemasaran Produk 2010 Jurnal Elektronik Lukmono Hadi - Nama Jurnal Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : : Jurnal Administrasi Bisnis Vol 7, No 1 (Juli 2010): 162-232 http://repository.upynk.ac.id/6237 Tanggal diunduh : 19 Desember 2015 8 Judul : Ringkasan Segmentasi berdasarkan demografis merupakan salah satu pendekatan yang dilakukan dalam membidik pasar sasaran. Ada tiga macam pola yang umum dipetakan untuk menghubungkan relasi antara segmentasi demografis dan himpunan produk mulai dari pemetaan banyak ke satu, pemetaan satu ke satu, dan pemetaan satu ke banyak, selain itu penelitian ini juga menjelaskan berbagai segmentasi yang didasari atas peta kependudukan tersebut. Mulai dari usia, gender dan pembangunan, ukuran keluarga, agama, dan suku bangsa. Pada segi pemanfaatan segmentasi pasar segmentasi demografis dapat memberikann masukan yang penting bagi pemasar, dimana manfaat suatu segmentasi demografis berkaitan erat dengan produknya. Data tentang jumlah calon konsumen jelas diperlukan. Pada tingkatan tertentu konsumen membeli bukan karena fungsinya atau kebutuhannya, melainkan karena aspek emosional yang bisa dijadikan sebagai penanda bagi dirinya. Hal ini menunjukkan bahwa pembentukan segmentasi pasar merupakan syarat perlu untuk keberhasilan pemasaran suatu produk. Analisis Pada dasarnya penelitian tentang “Pendekatan Segmentasi Demografi dalam Pemasaran Produk” sudah menjawab apa yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan. Namun, penulis tidak menjelaskan bagaimana metode yang digunakan dalam penelitian ini seperti data yang digunakan, teknik pengambilan data, dll. Berdasarkan 12 bacaan tersebut diduga penulis hanya menggunakan literatur untuk menjawab poin permasalahan dan tujuan penelitian. Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis Kota dan Nama Penerbit : : : : : Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan TBC pada Mahasiswa di Asrama Manokwari Sleman Yogyakarta 2009 Jurnal Elektronik Siti Nur Djannah, Dyah Suryani, Dian Asih Purwati - Nama Jurnal Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : : Jurnal KES MAS Vol 3, No 3 (September 2009): 162-232 http://jogjapress.com/index.php/article/view/549 Tanggal diunduh : 19 Desember 2015 9 Judul : Ringkasan Pengetahuan dan sikap seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain pendidikan, pengalaman, dan fasilitas. Melalui pendidikan maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun media massa, semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan seseorang dapat juga dipengaruhi oleh pelatihan-pelatihan atau seminar kesehatan yang pernah diikuti. Melalui latihan-latihan, tugas-tugas dan aktivitas yang terkait dengan kemampuan kognitif dapat mempengaruhi perilaku dan pola pikir yang lebih positif. Salah satu faktor yang mempengaruhi sikap seseorang ialah pengetahuan yang dimilikinya. Semakin tinggi pengetahuan yang dimiliki akan memberikan kontribusi terhadap terbentuknya sikap yang baik. Pembentukan sikap tidak dapat dilepaskan dari adanya faktor-faktor yang mempengaruhi seperti pengalaman pribadi, kebudayaan, serta keberadaan orang lain yang dianggap penting, media massa, serta faktor emosional dari individu. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku adalah lingkungan, baik lingkungan fisik, sosial budaya, dan ekonomi. Faktor lingkungan merupakan faktor dominan yang mewarnai perilaku seseorang. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode observasi analitik dengan rancangan penelitian cross sectional untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan TBC di Asrama Manokwari Sleman. Penelitian ini dilakukan di Asrama Manokwari Sleman dengan teknik totality sampling yaitu semua populasi dijadikan sampel penelitian sebanyak 37 responden. Analisis Penelitian tentang Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan TBC pada umumnya sudah sangat baik, akan tetapi penulis tidak menjelaskan bagaimana sikap dan perilaku dapat diukur, lain hal dengan pengetahuan yang telah dijelaskan cara pengukurannya yakni dengan persentase jawaban kuesioner dari responden yang terdiri dari 20 item. 13 10 Judul : Tahun Jenis Pustaka Bentuk Pustaka Nama Penulis : : : : Kota dan Nama Penerbit : Nama Jurnal : Volume (Edisi):hal Alamat URL/doi : : Tanggal diunduh : Efektifitas Program Talkshow Tambahan Obat Tradisional terhadap Perilaku Pendengar Radio di Kota Makassar 2014 Jurnal Elektronik Rindah Firiani Hamid, Watief A.Rachman, Indra Fajarwati Ibnu Jurnal Administrasi & Kebijakan Kesehatan Indonesia Vol 3, No 01 (Januari 2014): 30-40 http://journal.unhas.id/index.php/jadkkm/article/vie w/1043 30 Desember 2015 Ringkasan Radio Gamasi dengan frekuensi 105,9 FM ini dipilih untuk menjadi tempat penelitian karena salah satu program unggulan dari radio ini adalah program talkshow kesehatan yaitu tentang pengobatan tradisional dengan judul program siaran “Tambahan Obat Tradisional” yang biasa disingkat dengan sebutan “Tambara” ini dapat menarik dan bermanfaat karena dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang masalahmasalah pengobatan. Menurut Marlina (2008) program siaran kesehatan ini sangat bagus disiarkan melalui radio dengan alasan untuk menjangkau masyarakat yang luas salah satunya dengan menggunakan radio. Cara penyampaian “Tambara” juga mendukung keberhasilan program, seperti menggunakan bahasa yang cukup jelas, mudah ditangkap, dan dimengerti oleh pendengar, sangat komunikatif dan aplikatif. Komunikatif yang dimaksudkan adalah bahasa yang digunakan oleh penyiar dan narasumber sangat jelas dan mudah dimengerti oleh pendengar dengan gaya bahasa yang sesuai dengan bahasa sehari-hari pendengar pada umumnya. Hal-hal yang dapat dipahami dari progam Tambara adalah solusi bagi penyakit pendengar, manfaat buahbuahan dan tanaman misalnya ramuan untuk demam dan pilek, kanji untuk asam lambung serta ramuan untuk penyakit gula dan penyakit jantung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan pendekatan fenomenologi yang dilaksanakan selama dua bulan. Penentuan informan dalam penelitian ini adalah dengan purposive sampling, dengan jumlah informan sebanyak 7 orang yang mendengarkan program talkshow. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Setelah pengolahan data kualitatif yang sesuai dengan tujuan penelitian ini telah dilaksanakan maka selanjutnya dianalisis dengan metode analisis konten. Analisis Penelitian tentang Efektifitas Program Talkshow Tambahan Obat Tradisional terhadap Perilaku Pendengar Radio di Kota Makassar ini telah dengan jelas memaparkan program acara ini dapat memberikan manfaat bagi pendengarnya. Mulai dari gaya bahasa yang digunakan oleh penyiar agar terkesan lebih dekat dengan 14 pendengar, isi materi yang disampaikan dll. Namun, penelitian ini hanya menggunakan 7 orang pendengar setia yang digunakan untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, alangkah baiknya penelitian ini juga menggunakan informan lain yang bukan pendengar setia sebagai pembanding dalam memperoleh data yang akan digunakan untuk membantu dalam menentukan kevaliditasan data penelitian. 15 RANGKUMAN DAN PEMBAHASAN Segmentasi Pasar Pada setiap program siaran baik radio maupun televisi umumnya sudah pasti mempunyai sasaran pasar dalam hal ini khalayak yang ingin dituju. Kegiatan ini dilakukan untuk membuat pasar yang dituju menjadi lebih jelas agar program siaran lebih tepat sasaran. Menurut Surtiningsih (2014) segmentasi adalah membagi pasar, pasar dalam penelitian ini adalah pendengar, membagi menjadi kelompok yang terbedakan berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang berbeda, dimana pengelompokannya adalah karena kesamaan kebutuhan, karakteristik atau kesamaan yang relatif dan dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Kotler dalam Surtiningsih (2014) juga memaparkan ada 3 tahap segmentasi yang harus dilakukan: 1. Tahap Survey Periset menyelenggarakan wawancara untuk mencari penjelasan dan memusatkan perhatian pada kelompok untuk memperoleh pandangan terhadap motivasi konsumen, sikap dan perilaku. Ada dua cara yang dilakukan, yaitu: a. wawancara langsung: wawancara yang dilakukan secara langsung terhadap masyarakat yang menjadi konsumen. b. wawancara tidak langsung meliputi: wawancara dengan menggunakan kuesioner, wawancaa dengan menggunakan telepon, wawancara melalui surat. 2. Tahap Analisis Menggunakan analisis faktor pada data untuk membuang variabel yang berkonotasi tinggi, kemudian periset menggunakan analisis kelompok untuk penetapan jumlah segmen maksimum. 3. Tahap Penentuan Masing-masing kelompok dibentuk dengan persyaratan perbedaan sikap, perilaku, demografi, psikografi, dan kebiasaan konsumsi media mereka. Masing-masing segmen dapat diberi nama berdasarkan sifat dari yang membedakan. Adisaputro dalam Surtiningsih (2014) menjelaskan bahwa pengelompokkan pasar konsumen dapat menggunakan jumlah dan jenis variabel segmentasi yang sangat berbeda satu sama lain. Segmentasi berdasarkan karakteristik konsumen: 1. Segmentasi Geografis Segmentasi geografis membagi pasar produk berdasarkan geografis seperti negara, bangsa, kawasan, bagian dari negara seperti provinsi, kabupaten, dan lainlain atau daerah lingkungan tertentu. 2. Segmentasi Demografis Pasar-pasar dibagi ke dalam kelompok-kelompok atas dasar variabel sebagai berikut: a. usia dan lifecycle b. tahapan hidup c. gender d. pendapatan e. angkatan atau generasi f. kelas sosial 3. Segmentasi Psikografis Psikografis adalah suatu pengetahuan yang menggunakan psikologi dan demografis untuk memahami konsumen. Di dalam segmentasi psikografis para pembeli dibagi ke dalam beberapa kelompok yang berbeda atas dasar personalitas, traits, gaya hidup, dan nilai-nilai yang dianutnya. 16 Sudah jamak disebutkan bahwa data demografi pada umumnya dapat merupakan salah satu pendekatan yang sangat berharga bagi para pemasar dalam membaca segmentasi pasar. Produsen praktis tidak bisa menguasai seluruh lapisan masyarakat karena harus memilih segmen mana yang ingin dikuasai. Program Siaran Radio Penyajian program merupakan elemen penting yang perlu diperhatikan sebelum disebarluaskan kepada pendengar, karena program yang menarik akan berpengaruh terhadap kepuasan seseorang sehingga pendengar tidak beralih pada radio yang lain. Morissan (2005) mengemukakan berbagai penggunaan dan pemuasan terhadap media secara ringkas yang dapat dikelompokan dalam empat tujuan, yaitu: 1. Pengetahuan. Seseorang menggunakan media massa untuk mengetahui sesuatu atau memperoleh tentang suatu informasi. 2. Hiburan. Kebutuhan dasar lainnya pada manusia adalah hiburan, dan orang mencari hiburan salah satunya kepada media massa. 3. Kepentingan Sosial. Isi media menjadi perbincangan yang hangat, media memberikan kesamaan landasan untuk membicarakan masalah sosial. 4. Pelarian. Orang menggunakan media tidak hanya untuk tujuan santai tetapi juga sebagai bentuk pelarian. Menurut J.B Wahyudi dalam El Mulaz (2010) program siaran menjadi salah satu faktor penting dalam menarik perhatian pendengar. Siaran radio mempunyai beberapa jenis program yang dapat dikelompokkan sesuai dengan segmentasi pendengar: 1. Musik Sejarah radio siaran identik sebagai media sosialisasi musik ke indera telinga. Radio adalah media hiburan dan musik menjadi menu utamanya. 2. Berita dan Informasi Berita kian menjadi program dominan di radio seiring makin terbukanya iklim eknomi dan politik yang mengakibatkan kesadaran kritis dikalangan pendengar. Dua model kemasan berita radio: langsung (live report) dari lokasi peristiwa, baik untuk acara hiburan maupun peristiwa politik dan kriminal. Rekaman (record) kemudian disiarkan secara khusus di radio pada jam tertentu. 3. Bertutur Interaktif Bertutur yaitu “melirik” naskah sebagai panduan improvisasi bicara. Selain memutar musik, radio juga kerap menyajikan berbagai acara tuturan interaktif yang melibatkan pendengar seperti permintaan lagu (song request), curahan hati, kuis hingga perbincangan bebas. Namun harus sesuai dengan kriteria kepenyiaran yang ada. 4. Diskusi Publik Radio menjadi arena untuk menyampaikan gagasan kritik terhadap situasi sosial, ekonomi, dan politik. Perencanaan siaran yang cerdik menangkap peluang dengan menyuguhkan beragam acara diskusi publik seputar masalah kesehatan, seksualitas, isu narkoba, dinamika elit politik, dll. Sementara itu menurut Wahyudi dalam Triartanto (2010) dari aspek karakteristiknya jenis siaran terbagi menjadi dua, yaitu: 1. Siaran karya artistik: siaran yang diproduksi melalui pendekatan artistik, yaitu proses produksi yang mengutamakan segi keindahan, 2. Siaran karya jurnalistik: siaran yang diproduksi melalui pendekatan jurnlistik yaitu suatu proses produksi yang mengutamakan segi kecepatan, termasuk dalam proses penyajian kepada khalayak. 17 Peningkatan Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Pengetahuan manusia sebagian besar diperoleh melalui mata dan telinga. Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (over behavior). Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan ini adalah mengingat kembali (recall) rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.2 Menurut Marlina et al. (2009) kognisi atau pengetahuan dalam proses komunikasi sering dipandang sebagai salah satu hasil akhir atau tujuan yang terpenting. Seseorang mengetahui berarti ia mengamati secara langsung, memiliki pengalaman, mengenali, atau sudah biasa terhadap sesuatu hal, menginsafi kesamaan dengan sesuatu yang sudah lebih dulu diketahui, memahami, meyakini, atau merasa pasti serta menyadari kebenaran tentang sesuatu hal. Tingkatan Pengetahuan dalam Domain Kognitif Menurut Notoatmodjo (2005), tingkat pengetahuan terdiri dari 6 (enam) tingkatan, yakni: a. Tahu (Know) Tahu diartikan mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya yang termasuk mengingat kembali tahap suatu yang spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari atau rangsangan. Jadi tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b. Memahami (Comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan. c. Aplikasi (Aplication) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan suatu materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). d. Analisis (Analysis) Analisa adalah kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuankemampuan analisis dapat dikaitkan dari penggunaan-penggunaan kata kerja seperti kata kerja seperti menggambarkan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya. e. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru, dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun suatu formulasi baru dari formulasi yang ada. f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan pengetahuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi atau objek. 2 Notoatmodjo. 2007. Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta [ID]: Rineka Cipta 18 SIMPULAN Hasil Rangkuman dan Pembahasan Dari hasil studi dan analisis pustaka yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa peranan radio untuk menyebarluaskan informasi masih sangat penting untuk dilakukan. Program siaran tetap menjadi elemen penting untuk membuat minat pendengar terus ada mulai dari program musik, berita dan informasi, bertutur interaktif, dan diskusi publik. Terselenggaranya program menarik juga tidak terlepas dari kemampuan pengelola radio dalam mengelompokkan sasaran pendengar atau dikenal dengan segmentasi. Pada beberapa kajian pustaka yang dilakukan terdapat pembagian segmentasi berdasarkan karakteristik konsumen seperti : segmentasi geografis, segmentasi demografis, dan segmentasi psikografis. Kaitan dengan pemanfaatannya radio diharapkan dapat menambah khazanah pengetahuan bagi pendengar saat mendengarkan program siarannya. Seperti dari hasil penelitian yang ada, tingkat pengetahuan pun terdiri dari enam tingkatan. Seperti: tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi. Beberapa tingkatan atau bahkan keseluruhan tingkatan pengetahuan dalam domain kognitif tersebut diharapkan bisa diperoleh seseorang dari hasil melakukan pengindraan dengan mendengarkan radio. Perumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian Skripsi Mendengarkan radio sudah menjadi kebiasaan bagi sejumlah orang demi mendapatkan hasil dari peranan fungsi yang bisa disuguhkan radio. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pendengarnya, khususnya dalam meningkatkan pengetahuan dari hasil mendengarkan radio. Oleh karena itu, perumusan masalah dan pertanyaan analisis pada penelitian ini, antara lain: 1. Bagaimana segmentasi yang dilakukan pengelola radio dalam upaya meningkatkan pengetahuan pendengar? 2. Seperti apa jenis program siaran radio yang digunakan dalam upaya meningkatkan pengetahuan pendengar? 3. Sejauhmana efektivitas segmentasi program siaran radio terhadap tingkat pengetahuan pendengar? Usulan Kerangka Analisis Pengetahuan dapat diperoleh dengan adanya hasil penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Salah satunya dengan melakukan pengindraan pendengaran, dalam hal ini dengan mendengarkan radio. Efektivitas berbicara soal bagaimana kita melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin agar keluaran yang diharapkan bisa sesuai dengan yang kita inginkan. Adanya jenis program siaran radio yang tepat baik dari segi artistik maupun jurnalistik merupakan hal yang berpengaruh terhadap efektif atau tidaknya seseorang dalam memperoleh pengetahuan ketika mendengarkan radio. Selanjutnya, kepiawaian pengelola radio dalam menentukan segmentasi/pengelompokan sasaran pendengar yang digunakan dalam menunjang keberhasilan program siaran diduga memiliki pengaruh penting dalam meningkatkan pengetahuan. Karakteristik pendengar seperti umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat motivasi mendengarkan, tingkat lama mendengarkan, dan tingkat frekuensi mendengarkan yang merupakan faktor internal juga tidak luput dari variabel yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan pendengar. 19 Jenis Program Siaran Radio Artistik Jurnalistik Segmentasi Pasar (Pendengar) Geografis Demografis Psikografis Efektivitas terhadap Pengetahuan Pendengar Karakteristik Pendengar Umur Jenis Kelamin Tingkat Pendidikan Tingkat Motivasi Mendengarkan Tingkat Lama Mendengarkan Tingkat Frekuensi Mendengarkan Gambar 1 Usulan Kerangka Analisis Tingkat pengetahuan sebelum mendengarkan radio Tingkat Pengetahunan setelah mendengarkan radio 20 DAFTAR PUSTAKA Djannah SN, Suryani D, Purwati DA. 2009. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan TBC pada Mahasiswa di Asrama Manokwari Sleman Yogyakarta. Jurnal KES MAS. 3 (3), 162-232. [Internet]. [Diunduh pada: 19 Desember 2015]. Dapat diunduh di: http://jogjapress.com/index.php/article/view/549 El Mulaz RB. 2010. Segmentasi Program dalam Siaran Radio Rama Fm Bagi Pendengar Fanatik. [Skripsi]. [Internet]. [Diunduh pada: 09 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/4202 HA Imran. 2012. Media Massa, Khalayak Media,The Audience Theory, Efek Isi Media dan Fenomena Diskursif (Sebuah Tinjauan dengan Kasus pada Surat Kabar Rakyat Merdeka). Jurnal Studi Komunikasi dan Media 16 (1), 47-60. [Internet]. [Diunduh pada: 13 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/12 Hadi L. 2010. Pendekatan Segmentasi Demografi dalam Pemasaran Produk. Jurnal Administrasi Bisnis. 7 (1), 162-232. [Internet]. [Diunduh pada: 19 Desember 2015]. Dapat diunduh di: http://repository.upynk.ac.id/6237 Hamid RF, Rachman WA, Ibnu IF. 2014. Efektifitas Program Talkshow Tambahan Obat Tradisional terhadap Perilaku Pendengar Radio di Kota Makassar. Jurnal Administrasi & Kebijakan Kesehatan Indonesia. 3 (1), 30-40. [Internet]. [Diunduh pada: 30 Desember 2015]. Dapat diunduh di: http://journal.unhas.id/index.php/jadkkm/article/view/1043 Herawati AF, Budi SHH. 2007. Ekologi Media Radio Siaran di Yogyakarta: Kajian Teori Niche terhadap Program Acara Radio Siaran di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi. 4 (2), 107-130. [Internet]. [Diunduh pada: 13 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: http://ojs.uajy.ac.id/index.php/jik/article/view/222 Marlina L, Saleh A, Lumintang RWE. Perbandingan Efektivitas Media Cetak (Folder dan Poster-Kalender) dan Penyajian Tanaman Zodia terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat. Jurnal Komunikasi dan Pembangunan. 07 (2), 1-20. [Internet]. [Diunduh pada: 10 Januari 2016]. Dapat diunduh di: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalkmp/article/view5684 Morrissan. 2005. Media Penyiaran, Strategi Penyiaran, dan Televisi. Tanggerang [ID]. Ramdina Prakarsa Nirmala AT, Pratama AA. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya [ID]. PT Prima Media Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta [ID]: Rineka Cipta Notoatmodjo. 2007. Promosi kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta [ID]: Rineka Cipta Pala R. 2014. Radio Siaran dan Khalayak (Survei Masyarakat Kota Merauke terkait Radio PRO 2 FM RRI Merauke. Jurnal Studi Komunikasi dan Media. 18 (2), 21 217-228. [Internet]. [Diunduh pada: 13 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: http://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/article/view/205 Surtiningsih. 2014. Segmentasi Program Siaran Radio MQ FM Yogyakarta. [Skripsi]. [Internet]. [Diunduh pada: 14 September 2015]. Dapat diunduh di: http://digilib.uin-suka.ac.id/eprint/12887 Triartanto AIY. 2010. Broadcasting Radio. Yogyakarta (ID): Pustaka Book Publisher. Wahyudi H. 2013. Segmentasi Pasar Berdasarkan Demografi terhadap Produk Mobil Nissan Pada PT. Wahana Wirawan Manado. Jurnal EMBA. 1 (3), 302-310. [Internet]. [Diunduh pada: 19 Desember 2015]. Dapat diunduh di: http://ejournal.insrat.ac.id/index.pp/emba/article/view/1739/1381 Wulandari A. 2013. Efektivitas Media Komunikasi M-Radio dalam Meningkatkan Kepedulian Kesehatan Masyarakat Terhadap Pencegahan HIV/AIDS di Kota Samarinda. Jurnal Ilmu Komunikasi. 1 (1), 389-410. [Internet]. [Diunduh pada: 09 Oktober 2015]. Dapat diunduh di: http://e-journal.ilkom.fisip-unmul.ac.id 22 RIWAYAT HIDUP Penulis Lahir di Kabupaten Cianjur, 24 Desember 1993. Merupakan putri kedua dari pasangan H.Hobir dan Cicah, dan memiliki satu orang kakak laki-laki bernama Mulyana. Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2006 di SDN Palasari, dan sekolah menengah pertama di SMPN 2 Cipanas pada tahun 2009. Setelah itu, penulis melanjutkan sekolah ke jenjang sekolah menengah atas di SMAN 1 Pacet dengan menekuni jurusan Ilmu Pengetahun Alam dan lulus pada tahun 2012. Kini penulis meneruskan pendikan sarjana di departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Institut Pertanian Bogor. Di samping mengikuti kegiatan akademik, penulis pernah mengikuti kegiatan non-akademik seperti organisasi Paskibra Resimen Mahasiswa dan mengikuti organisasi diluar kampus sebagai manajer divisi Human Resource Development pada gerakan sosial yang menghubungkan inovasi-inovasi akademisi dengan dunia pengembangan masyarakat bernama Inovasi untuk Indonesia (Inovasia), dan anggota Rohani Islam KPM 49. Penulis juga pernah terlibat dikepanitian sebagai staf divisi acara The 7th Journalistik Fair IPB, Kompas Kampus, RRI goes to Campus, Cianjur Grand University Day dan anggota divisi PJR Masa Perkenalan Fakultas.