INTERNAL AUDIT

advertisement
1
INTERNAL AUDIT
Oleh: Jufina
A
udit merupakan suatu kegiatan yang lazim di suatu perusahaan atau organisasi.
Dalam ISO 19011: 2011 mengenai guidelines for auditing management systems,
audit terbagi atas dua jenis yaitu internal audit dan eksternal audit. Internal audit
merupakan kegiatan audit yang dilakukan oleh pihak internal perusahaan.
Sedangkan eksternal audit adalah kegiatan audit yang dilakukan oleh pihak kedua
maupun pihak ketiga.
Menurut Hiro Tugiman (2006), Internal audit adalah suatu fungsi penilaian yang
independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi
yang dilaksanakan. Robert Tampubolon dalam bukunya yang berjudul Risk and System
Based Internal Auditing (2005) menyatakan bahwa fungsi dari internal audit yaitu untuk
sebagai mata dan telinga manajemen karena manajemen membutuhkan kepastian
bahwa semua kebijakan yang telah ditetapkan tidak akan dilaksanakan secara
menyimpang.
CRITERIA
EVIDENCE
FINDING
CONFORMITY
NONCONFORMITY
Gambar 1. Skema Internal Audit
PT COGNOS CENDEKIA GLOBAL
Tel : (021) 2902 2128 – 29
e-mail : [email protected]
Fax : (021) 2902 2121
website : www.ccg.co.id
2
Kegiatan audit internal adalah proses dimana seorang auditor memeriksa kesesuaian
antara kriteria yang berlaku dalam organisasi tersebut dengan bukti yang terjadi di
lapangan. Kriteria yang dimaksud ini dapat berupa system operating procedure, working
instruction, peraturan pemerintah, peraturan perusahaan, ISO dan peraturan lainnya
yang mengatur proses di suatu organisasi / perusahaan. Segala hal yang didapatkan
selama kegiatan internal audit kita kenal dengan sebutan temuan audit. Temuan audit
tersebut terbagi atas dua jenis, temuan audit kesesuaian dan temuan audit
ketidaksesuaian. Temuan audit kesesuaian adalah temuan yang menunjukan bahwa
proses yang berjalan di suatu perusahaan sesuai dengan kriteria yang berlaku
diperusahaan tersebut. Sedangkan, temuan audit ketidaksesuaian adalah temuan audit
yang menunjukan bahwa adanya ketidaksesuaian antara proses yang berjalan di suatu
organisasi/ perusahaan dengan kriteria yang berlaku di organisasi/ perusahaan tersebut.
Seorang auditor dalam melakukan kegiatan auditnya perlu memegang teguh prinsipprinsip audit, antara lain:
1. Integrity
Seorang auditor harus mempunyai integritas dan profesional dalam menjalankan
tugasnya sebagai seorang auditor.
2. Fair presentation
Seorang auditor mempunyai kewajiban untuk melaporkan hasil auditnya secara
benar dan akurat. Laporan audit yang disajikan bukanlah hasil dari temuan yang
mengada-ada.
3. Due professional care
Profesionalitas seorang auditor merupakan hasil dari ketekunan dalam melakukan
kegiatan audit dan ketegasan dalam mengambil suatu keputusan
4. Independence
Dalam kegiatan internal audit, tidak menutup kemungkinan bahwa seorang auditor
mempunyai hubungan baik dengan auditeenya. Oleh karena itu, seorang auditor
harus bersikap tidak memihak kepada pihak manapun dan harus bersikap objektif.
5. Evidence
Laporan audit yang disampaikan kepada auditee haruslah didasarkan kepada
adanya bukti yang rasional. Hal ini dikarenakan laporan audit yang disampaikan
akan menjadi konklusi dari suatu kegiatan audit.
PT COGNOS CENDEKIA GLOBAL
Tel : (021) 2902 2128 – 29
e-mail : [email protected]
Fax : (021) 2902 2121
website : www.ccg.co.id
3
Gambar 2. Prinsip Audit
Selama melakukan kegiatan audit, auditor akan mencari dan mengumpulkan informasi
sebanyak mungkin. Metode pengumpulan informasi tersebut dapat diperoleh melalui
wawancara, pengamatan kegiatan dan peninjauan dokumen. Informasi tersebut dapat
menjadi bukti atas temuan yang dilakukan selama kegiatan internal audit. Secara garis
besar, siklus kegiatan audit yang dilakukan oleh seorang auditor untuk mengumpulkan
berbagai informasi yaitu:
1. Audit initiation
Pada tahap ini, auditor melakukan persiapan untuk pelaksanaan audit. Persiapan
tersebut berupa penunjukan ketua tim audit; penetapan sasaran, lingkup dan
kriteria; seleksi tim audit; dan kontak awal dengan auditee.
2. Document review
Kegiatan review dokumen merupakan kegiatan untuk meninjau dokumen sistem
manajemen yang terkait. Tujuan dari review dokumen ini adalah untuk
mempelajari proses-proses yang terdapat diperusahaan atau organisasi tersebut.
3. On-site audit preparation
Tahap selanjutnya yang dilakukan auditor yaitu melakukan persiapan audit di
lapangan. Persiapan yang dilakukan dapat berupa persiapan jadwal audit,
penugasan tim audit dan persiapan dokumen kerja.
4. On-site audit
Pelaksanaan audit di lapangan dapat lebih mudah dilakukan jika kita mempunyai
dokumen kerja. Dokumen kerja ini dapat menjadi pedoman seorang auditor untuk
mengumpulkan berbagai informasi selama kegiatan audit. Dokumen kerja tersebut
umumnya berupa checklist. Checklist merupakan formulir untuk mencatat
informasi seperti bukti audit, temuan audit dan risalah rapat.
PT COGNOS CENDEKIA GLOBAL
Tel : (021) 2902 2128 – 29
e-mail : [email protected]
Fax : (021) 2902 2121
website : www.ccg.co.id
4
5. Audit reporting
Laporan audit merupakan dokumen yang menjadi representative dari serangkaian
kegiatan audit. Laporan audit ini merupakan dokumen yang menjadi bentuk
komunikasi antara auditee dan auditor. Laporan audit yang disajikan haruslah jelas,
tidak ambigu. Dalam penulisan laporan audit, pendekatan yang dapat digunakan
yaitu laporan audit seharusnya mengandung unsur penjelasan masalah, lokasi,
bukti dan referensi yang digunakan.
•Referensi merupakan
kriteria yang digunakan
sebagai dasar adanya
temuan
ketidaksesuaian kriteria
•Masalah yang diangkat
sebagai temuan
ketidaksesuain
terhadap kriteria
Reference
Problem
Objective
Evidence
Location
•Data-data yang menjadi
bukti temuan
ketidaksesuaian
terhadap kriteria
•Tempat atau lokasi
bukti ketidaksesuai
kriteria ditemukan
Gambar 3. Pendekatan Laporan Audit
6. Audit completion
Audit completion yaitu konklusi dari kegiatan audit yang memberikan gambaran
mengenai :
a. Tingkat kesesuaian dari sistem manajemen dengan kriteria audit
b. Efektivitas penerapan sistem manajemen
c. Rekomendasi improvement
PT COGNOS CENDEKIA GLOBAL
Tel : (021) 2902 2128 – 29
e-mail : [email protected]
Fax : (021) 2902 2121
website : www.ccg.co.id
5
7. Audit follow up
Audit follow up merupakan tindak lanjut atas temuan audit yang diperoleh selama
kegiatan audit. Tindak lanjut temuan audit harus dilakukan dengan adanya batas
waktu yang telah ditentukan. Selain itu, tindak lanjut audit juga perlu dilakukan
pencatatan atas kesimpulan keefektivitasan tindakan perbaikan dan pencegahan.
Temuan ketidaksesuaian audit umumnya terbagi atas tiga jenis, yaitu :
Compliace
Performace
Adequacy
Tipe Temuan
Ketidaksesuaian
Gambar 4. Tipe Temuan Audit
1. Adequacy
Adequacy yaitu temuan ketidaksesuai yang menunjukan bahwa kriteria yang
digunakan tidak cukup atau belum dapat menggambarkan proses yang berlaku di
dalam suatu perusahaan / organisasi. Kriteria seperti SOP, IK dan sebagainya
bukanlah sebuah kitab suci yang tidak dapat diubah. Jenis temuan ini dapat
ditindaklanjuti dengan adanya perbaikan atas kriteria yang digunakan.
2. Compliance
Compliance yaitu temuan ketidaksesuaian yang menunjukan bahwa temuan yang
dilakukan merupakan akibat tidak ada konsistensinya antara kriteria yang telah
ditetapkan dengan prosedur yang dilakukan.
3. Performance
Performance adalah temuan ketidaksesuaian yang menunjukan bahwa adanya
penyimpangan dikarenakan performance yang belum optimal dari auditee. Hal ini
dapat menjadi masukan bagi bagian sumber daya manusia dalam upaya
peningkatan kompetensi karyawan.
PT COGNOS CENDEKIA GLOBAL
Tel : (021) 2902 2128 – 29
e-mail : [email protected]
Fax : (021) 2902 2121
website : www.ccg.co.id
6
Kegiatan internal audit bertujuan untuk meningkatkan perbaikan di suatu perusahaan /
organisasi. Oleh karena itu, kegiatan internal audit perlu dan penting untuk dilakukan oleh
setiap perusahaan / organisasi. Hal ini akan membantu manajemen dalam melakukan
improvement dalam perusahaan / organisasi.
PT COGNOS CENDEKIA GLOBAL
Tel : (021) 2902 2128 – 29
e-mail : [email protected]
Fax : (021) 2902 2121
website : www.ccg.co.id
Download