GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI

advertisement
GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA
KARYAWAN
(Studi Korelasional Pengaruh Gaya Komunikasi Pimpinan terhadap
Motivasi Kerja Karyawan pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sumatera Utara (Al- Mannar))
YOSICA RATU RANGKUTI
100922016
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk mengetahui Gaya Komunikasi Pimpinan Dan Motivasi
Kerja (Studi Korelasional Pengaruh Gaya Komunikasi Pimpinan Terhadap
Motivasi Kerja Karyawan Pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera
Utara
(Al-Manar) ). Metode penelitian yang digunakan adalah metode
korelasional yang bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel
berkaitan dengan variasi variabel lain. Dari hasil analisa di atas diperoleh
gambaran Diperoleh nilai r korelasi variabel Gaya Komunikasi Pimpinan (X)
berkorelasi dengan Motivasi Kerja (Y) adalah 0,83, dimana nilai r korelasi
berada pada skor korelasi 0,71 – 0,90. Hal ini menunjukkan hubungan yang tinggi
dan kuat. Diperoleh hasil rho = 0,83 berada pada skala 0,71-0,90 yang
menunjukkan hubungan yang tinggi dan kuat antara gaya kepemimpinan Pada
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (Al-Manar) terhadap
Motivasi Kerja Karyawan. Diperoleh hasil perhitungan prediksi yang
menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan Pada Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sumatera Utara (Al-Manar) mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan
sebesar 68,89%. Selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar penelitian
ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai r korelasi variabel Gaya
Komunikasi Pimpinan (X) berkorelasi dengan Motivasi Kerja (Y) sebesar
68,89% dan berkorelasi tinggi dan kuat.
Dengan melihat kesimpulan diatas maka disarankan agar pihak manajemen
mempertahankan gaya kepemimpinan yang telah diberikan sehingga dapat
memotivasi karyawan tersebut.
Kata Kunci : Komunikasi Pimpinan, Gaya Komunikasi Pimpinan, Motivasi
Kerja, Komunikasi Organisasi.
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG MASALAH
Salah satu lembaga Perguruan Tinggi Swasta terbesar di kota Medan
adalah Perguruan Tinggi Universitas Islam Sumatera Utara (Al- Manar), yang
terdiri dari beberapa fakultas yang salah satunya adalah Fakultas Kedokteran.
Fakultas Kedokteran mempunyai pegawai sebanyak 125 orang, yang mana
dibedakan menurut bagiannya masing-masing. Pekerjaan yang dilakukan oleh
para bawahan sudah diatur sesuai dengan ketentuan atas kebijakan pimpinan yang
sudah ditetapkan, baik itu dalam bentuk disiplin kerja, kehadiran, dan sebagainya.
1
Hanya saja diantara semua karyawan, masih terdapat beberapa orang yang masih
belum mematuhi peraturan yang telah ditetapkan sebagaimana mestinya. Disinilah
dituntut peran seorang pimpinan dalam mengelola para bawahannya agar lebih
efektif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya serta lebih tanggap lagi
terhadap pelayanan mahasiswa agar terciptanya suasana yang baik dan harmonis.
Untuk mencapai efektivitas kerja yang diinginkan, Pimpinan harus
menjalankan peran dan tugasnya dengan cara memotivasi para bawahannya dan
juga selalu berkomunikasi, agar para bawahannya menyadari bahwa mereka
memang dibutuhkan dan tidak ada pembedaan, sehingga mereka mengerjakan
pekerjaan dengan sebaik-baiknya demi kemajuan bersama. Pimpinan juga
dibutuhkan untuk mengontrol kegiatan bawahan apakah berjalan sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai atau tidak. Pimpinan dan bawahan harus saling bekerja
sama dalam mencapai tujuan tersebut. Masing-masing harus menyadari tugas dan
tanggung jawabnya.
Bedasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa
gaya komunikasi pimpinan di Fakultas Kedokteran tersebut menggambarkan gaya
komunikasi pimpinan yang selalu aktif namun tetap lembut dan berinisiatif sosial
(Emotive style), selalu bersikap serius dan suka mengawasi bawahannya
(Director style), pimpinan juga dapat mengontrol emosinya jika ia memerintahkan
bawahannya dengan melihat kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pekerjaan
(Reflektive style), bersikap selalu memberi perhatian penuh kepada bawahannya
dan selalu mempertimbangkan semua pihak-pihaknya (Supportive style). Hal ini
juga dapat dilihat dari ketegasan pimpinan kepada bawahan yang telat dan tidak
bekerja secara maksimal diberikan penegasan berupa hukuman.
Peruusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang menjadi pokok dalam penelitian ini
adalah: Sejauhmana pengaruh gaya komunikasi pimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (Al –
Mannar) Medan.
Tujuan Penelitian :
1. Untuk mengetahui gaya komunikasi antara pimpinan dan bawahan di
dalam membangun motivasi kerja karyawan pada Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sumatera Utara ( Al – Mannar ).
2. Untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat kinerja
karyawan pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara
(Al – Mannar).
3. Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh gaya komunikasi pimpinan
terhadap motivasi kerja karyawan pada Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sumatera Utara (Al – Mannar).
URAIAN TEORITIS
Menurut Liliweri (2011:311) didalam praktek komunikasi terdapat 4 gaya
komunikasi sebagai berikut :
2
1. Emotive style, yang menggambarkan gaya komunikasi seseorang selalu
aktif namun lembut, mengambil inisiatif sosial, merangkum dengan ,
menyatakan pendapat secara emocional.
2. Director style, yang menyampaikan pendapatnya sebagai orang sibuk,
kadang-kadang mengirimkan informasi tetapi tidak memandang
orang
lain, yang tampil dengan sikap serius dan suka mengawasi orang lain.
3. Reflektive style, yang suka mengontrol ekspresi emosi mereka, yang
menunjukkan pilihan tertentu dan memerintah, cenderung
menyatakan
pendapatdengan terukur, dan melihat kesulitan yang harus kita ketahui.
4. Supportive style, yang diam dan tenang penuh perhatian, melihat orang
dengan perhatian penuh, cenderung menghindari kekuasaan, dan dia
membuat keputusan dengan mempertimbangkan semua pihak.
Pada dasarnya dari keempat gaya komunikasi di atas, masing-masing
memilki esensi yang berbeda-beda yakni bersifat mendukung, memerintah,
mengkoordinasi, terbuka dan juga memotivasi, yang sesuai dengan realitas
kepribadian seseorang pada umumnya.
KERANGKA KONSEP
Model Teoritis
Variable X
Variable Y
Gaya Komunikasi Pimpinan
Motivasi Kerja Karyawan
TABEL 1.
Variabel Teoritis
Variabel Bebas
( Gaya Komunikasi Pimpinan )
Variabel Operasional
1. Emotive Style
- Aktif dan bersahaja
- Berinisiatif sosial
- Merangkum dengan informal
-Menyatakan pendapat secara emosional
2. Director Style
- Selalu sibuk
- Angkuh
- Bersikap serius
- Suka mengawasi bawahan
3. Reflektive Style
- Bersikap menengahi
- Tegas dan konsekuen
- Realistis
- Terbuka
4. Supportive Style
- Tenang
3
- Perhatian terhadap orang lain
- Tidak merasa berkuasa
- Adil
Variabel Terikat
( Motivasi Kerja Karyawan )
1.Adanya dorongan kebutuhan fisik
2.Adanya dorongan rasa aman
3.Adanya dorongan kebutuhan kepuasan
kerja
4.Meningkatkankebutuhankan
penghargaan diri
5. Kebutuhan akan potensi kerja
HIPOTESIS
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha : Terdapat pengaruh gaya komunikasi pimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.
H0: Tidak terdapat pengaruh gaya komunikasi pimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara .
METODOLOGI PENELITIAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sumatera Utara yang beralamat di Jl. Karya Bakti No.34 Kelurahan Gedung
Johor, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan April 2014.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
korelasional.Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket
atau disebut pula metode kuesioner.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sumatera Utara yang berjumlah 125 orang. Jumlah sampel yang
diambil sebesar 10% dari populasi yaitu sebanyak 55 orang. Teknik penarikan
sampel yaitu dengan purposive sampling.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah:
a. Penelitian Lapangan (Field Research)
b. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
4
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Uji Validitas
b. Uji Reliabilitas
c. Analisis Tabel Tunggal
d. Analisis Tabel Silang
e. Uji Hipotesis
HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Validitas
Kriteria yang digunakan dalammenentukan valid tidaknya pertanyaan
yang digunakan dalam penelitian iniadalah sebagai berikut: tingkat kepercayaan =
95% (= 5%), derajat kebebasan = 55, dan r hitung > r tabel. Nilai r tabel sebesar
0.266.Setelah melakukan uji validitas, terdapat 21 pertanyaan yang valid.
Uji Reliabilitas
Menurut Koncoro (dalam Ginting dan Situmorang, 2008) butir pertanyaan
yang yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria jika nilai Cronbach's Alpha >0.80 maka pertanyaan
reliabel.Pada 21 pertanyaan dengan signifikansi 5% diketahui bahwa koefisien
alpha (Cronbach's Alpha) adalah sebesar 0.917, yaitu lebih besar dari 0.80.Maka
semua konseppengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel.
Analisis Tabel Tunggal
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat
pada Tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Usia
No.
Kelompok Usia
Frequensi (f)
Persentase (%)
1.
24-31 Tahun
14
25,5
2.
32- 37 Tahun
21
38,2
3.
38-45 Tahun
20
36,4
Total
55
100,0
Sumber : data diolah (2013)
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa Pegawai Fakultas
Kedokteran UISU yang terpilih sebagai responden tidak terbatas pada usia
tertentu. Data yang diperoleh melalui kuesioner yang diisi oleh responden
menunjukan bahwa responden yang kelompok usia 32- 37 Tahun sebesar 38,2%,
dan responden yang kelompok terkecil adalah kelompok usia 24-31 Tahun sebesar
25,5%. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini
adalah usia 32- 37 tahun.
5
Analisis Tabel Silang
Uji Silang antara variabel Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja
Tabel 4.37. Uji Silang antara variabel Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi
Kerja
Gaya Kepemimpinan
Motivasi Kerja
Jumlah
Tinggi
Sedang
Rendah
f
f
f
Baik
0
29
25
54
Buruk
0
0
1
1
Total
0
29
26
55
Sumber : Hasil Penelitian (2013)
Tabel di atas menunjukkan hubungan antara variabel Gaya Kepemimpinan
dengan Motivasi Kerja. Dari 55 responden, terdapat 54 responden menyatakan
gaya kepemimpinan adalah Baik, diantaranya 29 responden merasa motivasi kerja
mereka Sedang, sementara 25 responden yang menyatakan motivasi kerja rendah.
Selanjutnya 1 responden menyatakan motivasi kerja rendah dengan gaya
kepemimpinan yang buruk.
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui hubungan antara Gaya
kepemimpinan dengan motivasi kerja responden karena mayoritas responden
memberikan pendapat bahwa Gaya Kepemimpinan adalah Baik.
Maka akan dijelaskan dalam perhitungan sebagai berikut :
Baik : 54/55 X 100% = 98,18%
Buruk : 1/55 X 100% = 1,81%
Berdasarkan data di atas, dapat dilihat persentase responden yang
menyatakan ada hubungan yang Baik antara gaya kepemimpinan dengan
motivasi kerja sebesar 98,18%, sementara terdapat 1% hubungan yang Buruk
antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja
Pengujian Hipotesis
Uji Korelasi Gaya Komunikasi Pimpinan (X) dengan Motivasi Kerja (Y)
Tabel 4.38 Hasil Uji Korelasi Gaya Komunikasi Pimpinan (X) dengan
Motivasi Kerja (Y)
Correlations
Xtotal
Ytot
Correlation Coefficient
1,000
,300*
Xtotal Sig. (2-tailed)
.
,026
N
55
55
Spearman's rho
Correlation Coefficient
,300*
1,000
Ytot
Sig. (2-tailed)
,026
.
N
55
55
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
6
1. Arti Angka Korelasi (Lihat Correlation Coefficient)
Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara
dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien
korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan
dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel
mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai
variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka
kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi,
maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan
melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis
memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono,2006):
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tabel 4.39. Tabel Korelasi
Skor Korelasi
Kategori Korelasi
0
Tidak ada korelasi antara dua variabel
> 0 – 0,25
Korelasi sangat lemah
> 0,25 – 0,5
Korelasi cukup
> 0,5 – 0,75
Korelasi kuat
> 0,75 – 0,99
Korelasi sangat kuat
1
Korelasi sempurna
Selanjutnya dari tabel di atas diperoleh nilai r korelasi adalah 0,300,
dimana nilai r korelasi berada pada skor korelasi >0,25 – 0,5, berarti variabel
Gaya Komunikasi Pimpinan (X) berkorelasi Cukup Kuat dengan Motivasi
Kerja (Y). artinya gaya komunikasi pimpinan di Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sumatera Utara mampu meningkatkan motivasi kerja karyawan.
2. Signifikansi Hasil Korelasi (lihat Sig. (2-tailed))
Maka bila kita ingin menguji hipotesis ini, kita misalnya dapat menguji
dengan melakukan uji dua sisi. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan
dasar probabilitas sebagai berikut:
a. Jika probabilitas > 0,05 (atau 0,01) maka Ho diterima
b. Jika probabilitas < 0,05 (atau 0,01) maka Ho ditolak
Keputusan pada contoh kasus yang kita miliki pada keterangan Sig. (2tailed) diperoleh angka probabilitasnya 0,026 < 0,05 maka kedua variabel Gaya
Komunikasi Pimpinan (X) berkorelasi dengan Motivasi Kerja (Y) .
PEMBAHASAN
Pengujian hipotesa dimulai dengan membuat ranking dan nilai-nilai
jawaban responden (Karyawan Fakultas Kedokteran) pada kuesioner, yang telah
diberi skor terlebih dahulu untuk setiap pertanyaan. Berdaarkan perhitungan
rumus, maka diperoleh hasil koefisien korelasi rs sebesar 0,71. Berdasarkan
pernyataan bahwa rs > 0, maka hipotesis diterima. Selanjutnya untuk menghitung
kuat lemahnya hubungan digunakan skala Guilford. Hasil rs = 0,83 berada pada
skala 0,71-0,90. Hal ini menunjukkan hubungan yang tinggi dan kuat antara gaya
7
kepemimpinan Pada Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (AlManar) terhadap Motivasi Kerja Karyawan.
Hasil perhitungan Determinasi menunjukkan bahwa gaya komunikasi
pimpinan terhadap motivasi kerja karyawan pada Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sumatera Utara sebesar 68,89%. Selebihnya sebesar 31,11% dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian tentang Pengaruh Gaya Komunikasi
Pimpinan Dan Motivasi Kerja Karyawan Fakultas Kedokteran UISU, maka
peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
Kesimpulan
1. Bahwa faktor yang mendukung dan menghambat kinerja karyawan pada
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara adalah kedisiplinan
bekerja dan penerapan gaya komunikasi yang disampaikan pimpinan terhadap
para karyawan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya komunikasi pimpinan mampu
mempengaruhi motivasi kerja karyawan pada fakultas kedokteran Universitas
Islam Sumatera Utara. Gaya komunikasi pimpinan yang diterapkan terhadap
karyawan sudah sesuai dengan situasi dan kondisi di Universitas Islam
Sumatera Utara.
SARAN DARI RESPONDEN PENELITIAN
Hendaknya pimpinan memperhatikan faktor-faktor lain di luar faktor gaya
kepemimpinan dan komunikasi internal. Misalnya faktor kedisiplinan, tata
ruang kantor, lingkungan kerja dan lain sebagainya. Karena ada kemungkinan
faktor-faktor tersebut mempunyai pengaruh yang besar terhadap motivasi.
SARAN DALAM KAITAN AKADEMIS
Adanya hasil dari penelitian ini, diharapkan mahasiswa khususnya dalam
bidang ilmu komunikasi dapat melanjutkan penelitian sejenis dengan sudut
pandang yang berbeda dan memperkaya khasanah penelitian di bidang ilmu
komunikasi khususnya penelitian mengenai gaya komunikasi pimpinan dan
motivasi kerja, seperti menambah / memperbanyak teori dan wilayah yang
lebih luas lagi.
SARAN DALAM KAITAN PRAKTIS
Visi dari Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara yang
mengedepankan pendidikan sehingga mnciptakan calon dokter-dokter yang
berpendidikan serta mempunyai nilai-nilai moral sudah berada pada level atau
tingkat yang sudah baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anthoni, Abdurrahmat, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, cetakan
pertama, Jakarta : Rineka Cipta.
8
Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Sosial. Airlangga University Press.
Devito, A. Joseph. 2011. Komunikasi Antarmanusia. Tangerang : Karisma
Publishing Group.
Everett M.Rogers. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Hafied Cangara
Hasibuan, Malayu. 2008. Organisasi dan Motivasi : Dasar Peningkatan
Produktivitas. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Liliweri, Alo. 2011. Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.
Morissan. 2009. Teori Komunikasi Organisasi. Jakarta : Ghalia Indonesia
Muchlas, Makmuri. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Muhammad, Arni . 2006. Komunikasi Organisasi. Jakarta : Bumi Aksara.
Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
2010. Psikologi Komunikai. Bogor : Ghalia Indonesia
Umar Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Veithzal Rivai, Deddy Mulyadi. 2011. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi.
Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
Wursanto. 2005. Dasar – Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta : Andi Offset.
Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi : Teori Aplikasi dan Penelitian.
Jakarta : Salemba Empat
9
Download