SILABUS AKUNTANSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS

advertisement
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
SILABUS
AKUNTANSI PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS
A. Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis merupakan mata kuliah yang
mempelajari mengenai penggunaan informasi akuntansi manajemen untuk perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan, serta penggunaan informasi
akuntansi manajemen untuk pengambilan keputusan.
B. TUJUAN
Setelah mengikuti mata kuliah Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis mahasiswa
diharapkan memiliki pengetahuan dasar mengenai penggunaan informasi akuntansi
manajemen untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan,
serta penggunaan informasi akuntansi manajemen untuk pengambilan keputusan.
C. Buku Acuan
1. Supriyono R A., Akuntansi Biaya: Perencanaan dan Pengendalian Biaya serta
Pembuatan Keputusan, BPFE-UGM, Yogyakarta. (Sp-1)
2. Hansen, Don R., and Maryenne M. Mowen, Managent Accounting, South-Western
Publishing. (HM)
3. Supriyono R A., Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan
Globalisasi, BPFE-UGM, Yogyakarta. (Sp-2)
D. Penilaian
1.
2.
3.
4.
Ujian Tengah & Akhir Semester
Tugas Mandiri / Kelompok
Keaktifan diskusi & Tugas
Kehadiran
50%
15%
20%
15%
E. Materi Kuliah
No.
Pokok Bahasan
1
Peran, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
2
Perencanaan dan Pengendalian Biaya
3
Variable Costing
4
Analisa Laporan Laba-Rugi
5
CPV Analysis
6
Pembuatan Keputusan Taktis
7
Keputusan Investasi Modal
8
Harga Jual
9
Activity Based Costing
10
Activity Based Management
11
Quantity Cost of Productivity
12
Quality Cost of Productivity
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Referensi
HM
Sp-1
Sp-1
Sp-1
HM, Sp-2
HM, Sp-2
HM, Sp-2
HM, Sp-2
HM, Sp-2
HM, Sp-2
HM, Sp-2
HM, Sp-2
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
PERAN, SEJARAH DAN
ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN
A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Sistem informasi akuntansi manajemen asalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran
(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk
memenuhi tujuan tertentu manajemen. Proses dapat dideskripsikan melalui berbagai kegiatan
seperti pengumpulan, pengukuran, penyimpanan, analisis, pelaporan, dan pengelolaan informasi.
Keluaran mencakup laporan khusus, harga pokok produk, biaya pelanggan, anggaran, laporan
kinerja. Model operasional dari sistem informasi akuntansi manajemen diilustrasikan sebagai
berikut:
Masukan
Keluaran
Proses
pengguna
Gambar: Model Operasional Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Sistem informasi akuntansi manajemen tidak terikat oleh suatu kriteria formal yang
menjelaskan sifat dari masukan, prosean maupun keluarannya. Kriteria bersifat fleksibel dan
berdasarkan pada tujuan yang akan dicapai manajemen. Sistem akuntansi manajemen
mempunyai tiga tujuan umum, yaitu:
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam penghitungan harga pokok jasa, produk,
dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan
informasi
yang
dipergunakan
pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputuan.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
dalam
perencanaan,
pengendalian,
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
B. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi memiliki dua subsistem utama, yaitu: sistem
akuntansi manajeman dan sistem akuntansi keuangan. Kedua subsistem akuntansi tersebut
berbeda dalam tujuannya, sifat masukannya, dan jenis proses yang dipergunakan untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output).
Sistem informasi akuntansi keuangan berhubungan dengan penyediaan keluaran bagi
pengguna eksternal. Sistem tersebut menggunakan kegiatan ekonomi sebagai masukan dan
memprosesnya sampai memenuhi aturan dan ketentuan tertentu. Tujuan sistem informasi
akuntansi keuangan adalah untuk menyusun laporan eksternal (laporan keuangan) bagi investor,
kreditor, lembaga pemerintah, dan pengguna eksternal lainnya. Informasi yang dihasilkan
digunakan untuk keperluan seperti keputusan investasi, evaluasi, pemonitoran aktivitas, dan
ketentuan peraturan.
Sistem informasi akuntansi manajemen menghasilkan informasi untuk pengguna internal,
seperti manajer, eksekutif, dan pekerja. Secara spesifik, akuntansi manajemen mengidentifikasi,
mengumpulkan, mengukur, mengklasifikasi, dan melaporkan informasi yang bermanfaat bagi
pengguna internal dalam merencanakan, mengendalikan, dan membuat keputusan.
Beberapa perbedaan penting antara akuntansi manajemen dengan akuntansi keuangan
dapat diringkas sebagai berikut:
Akuntansi Manajemen
1. Fokus internal
2. Tidak mengikuti aturan
3.
4.
5.
6.
Akuntansi Keuangan
1. Fokus eksternal
2. Mengikuti aturan tertentu dan pihak
eksternal
Informasi keuangan dan non-keuangan, 3. Informasi keuangan bersifat objektif
informasi dapat bersifat subjektif
Penekanan pada masa yang akan dating 4. Berorientansi histories
Evaluasi dan keputusan internal 5. Informasi mengenai perusahaan secara
didasarkan atas informasi yang sangat
keseluruhan
terinci
Sangat luas dan multidisiplin
6. Lebih independen
C. Sejarah Singkat Akuntansi Manajemen
 Sampai ± 1914
Akuntansi manajemen menekankan pada perhitungan penetapan harga pokok produk pada
tingkat manajerial, menelusuri tingkat laba perusahaan ke tiap produk dan menggunakan
informasi tersebut untuk pengambilan keputusan strategis.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
 Tahun 1925
Akuntansi manajemen menggunakan pendekatan perhitungan biaya persediaan, mengalokasikan
biaya manufaktur ke produk agar biaya persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal
laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan menjadi kekuatan yang membentuk desain
sistem biaya.
Manajer dan perusahaan dapat menerima informasi biaya rata-rata secara agregat atas tiap
produk, dari pada informasi biaya yang lebih terinci dan akurat setiap produk. Meskipun
keanekaragaman jenis produk meningkat, kebutuhan informasi biaya yang lebih akurat kalah
dengan tingginya biaya yang dibutuhkan untuk menyediakan informasi tersebut.
 Tahun 1950-an sampai 1960-an
Akuntansi manajemen melakukan usaha-usaha untuk memperbaiki sistem biaya konvensional
guna meningkatkan manfaat informasi akuntansi keuangan bagi penggunanya.
 Tahun 1980-an sampai 1990-an
Banyak ditemukan bahwa praktik-praktik akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu
melayani kebutuhan manajerial. Perhitungan biaya produk yang lebih akurat, yang menjelaskan
secara rinci penggunaan input dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan
perhitungan, produktivitas, dan mengurangi biaya.
D. Topik-topik Akuntansi Manajemen
1. Activity – Based Management
Manajemen berbardasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan
terintegrasi, yang memfokuskan pada aktivitas, dengan tujuan meningkatkan nilai bagi
pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya.
Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas/Activity
Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas meningkatkan
keakuratan mengalokasikan biaya dengan pertama-tama menelusuri biaya ke berbagai
aktivitas, dan kemudian menelusuri pada produk atau pelanggan yang menggunakan aktivitas
tersebut. Analisis nilai proses menekankan pada analisis aktivitas, yaitu menetapkan
mengapa aktivitas dilakukan dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk
menemukan cara melakukan aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk
menghapuskan aktivitas yang tidak memberikan nilai bagi pelanggan.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
2. Orientasi Pada Pelanggan
Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan
(customer value). Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima
(realisasi bagi pelanggan) dengan apa yang pelanggan serahkan (hal yang dikorbankan oleh
pelanggan). Apa yang pelanggan terima disebut sebagai produk total (total product). Produk
total adalah seluruh manfaat bai berwujud (tangible) maupun tidak berwujud (intangible)
yang pelanggan terima dari produk yang dibeli. Produk total meliputi fitur umum dan khusus
suatu produk/jasa, kualitas, petunjuk penggunaan, reputasi, merek dagang, dan faktor-faktor
lain yang dianggap penting oleh pelanggan. Pengorbanan pelanggan meliputi biaya
pembelian produk, waktu dan usasha yang dikeluarkan untuk mendapatkan dan mempelajari
cara menggunakan produk, dan biaya-biaya pasca pembelian yang meliputi biaya
penggunaan, pemeliharaan, dan menjual kembali produk tersebut. Meningkatkan nilai bagi
pelanggan berarti meningkatkan realisasi bagi pelanggan, menurunkan pengorbanan
pelanggan, atau keduanya.
a. Penetapan Posisi Strategis (Strategic Positioning). Meningkatkan nilai bagi pelanggan
untuk menciptkan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dapat dicapai melalui
pemilihan berbagai strategi secara bijaksana. Umumnya, perusahaan memilih suatu posisi
strategis yang sesuai dari dua strategi umum berikut ini: (1)kepemimpinan biaya (cost
leadership); dan (2)produk superior melalui diferensiasi produk. Tujuan dari strategi
kepemimpinan biaya adalah untuk memberikan nilai yang sama atau lebih baik bagi
pelanggan, dengan biaya yang lebih rendah dari pesaing. Sebagai contoh, menurunkan
biaya pembuatan suatu produk dengan memperbaiki proses, akan memungkinkan
perusahaan untuk menurunkan harga jual, yang kemudian akan menurunkan pengorbanan
pelanggan. Tujuan dari strategi diferensiasi adalah untuk meningkatkan nilai bagi
pelanggan dengan meningkatakan realisasi. Menyediakan sesuatu untuk pelanggan yang
tidak disediakan oleh pesaing, akan menciptakan keunggulan kompetitif. Sebagi contoh,
salah satu toko komputer dapat memberikan penawaran pelayanan perbaikan di tempat,
sesuatu yang tidak ditawarkan oleh pesaing di pasar setempat. Agar strategi diferensiasi
dapat berjalan, nilai yang ditambahkan bagi pelanggan dengan diferensiasi harus
melebihi biaya perusahaan untuk melakukan diferensiasi.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
b. Kerangka Kerja Rantai Nilai. Aplikasi atas strategi kepemimpinan biaya dan/atau
strategi diferensiasi, membutuhkan suatu pemahaman atas rantai nilai tingkat internal dan
tingkat industri perusahaan. Rantai nilai internal adalah rangkaian aktivitas yang
dibutuhkan untuk mendesain, mengembangkan, memproduksi, memasarkan, dan
mengirimkan produk serta jasa ke pelanggan. Sebagai contoh, pengiriman suatu produk
atau jasa yang tepat waktu adalah bagian dari total produk, dan bernilai bagi pelanggan.
Nilai pelanggan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kecepatan pengiriman dan
respon. Rantai nilai industri perusahaan adalah rangkaian aktivitas yang menciptakan
nilai dan saling berhubungan, mulai dari bahan dasar mentah hingga pada penjualan
kembali produk jadi oleh pengguna akhir.
Dasar kerangka kerja rantai nilai adalah pemahaman akan pertalian (linkage) yang
komplek dan hubungan antar aktivitas-aktivitas di dalam maupun di luar perusahaan.
Terdapat dua pertalian, yaitu: (1)pertalian internal, adalah hubungan antara aktivitasaktivitas yang dilakukan dalam jaringan industri perusahaan (nilai rantai internal);
(2)pertalian eksternal, adalah hubungan aktivitas-aktivitas antara perusahaan dengan
pemasok dan pelanggan perusahaan. Dengan menggunakan dua pertalian tersebut untuk
mencapai hasil yang saling memenangkan antara pihak perusahaan, pemasok, dan
pelanggan merupakan kunci suksesnya manajemen biaya strategis. Manajemen biaya
strategis adalah penggunaan data biaya untuk mengembangkan dan mengidentifikasi
strategi-strategi superior yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif yang
berkelanjutan. Hal ini juga merupakan karakteristik utama dari apa yang disebut sebagai
manajemen rantai suplai (supply chain management). Manajemen rantai suplai adalah
manajemen dari aliran material dimulai dari pemasok hingga ke hulu, bergerak dari
transformasi material menjadi barang jadi, dan diselesaikan dengan distribusi barang
jadi kepada pelanggan, dan pelanggan berikutnya.
3. Total Quality Management
Filosofi dari manajemen kualitas adalah perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan
yang memungkinkan pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero-defect),
menggantikan sikap “kualitas yang dapat diterima” di masa lalu. Penekanan pada kualitas
telah menciptakan kebutuhan akan adanya suatu sistem akuntansi manajemen yang mampu
menyediakan informasi operasional dan keuangan mengenai kualitas termasuk informasi
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
jumlah produk cacat, laporan biaya kualitas, laporan trend biaya kualitas, dan laporan kinerja
biaya kualitas.
Industri jasa juga berusaha meningkatkan kualitas. Perusahaan jasa menghadapi persoalan
adanya perbedaan kualitas antara pekerja yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu,
perusahaan jasa mengutamakan konsistensi melalui pengembangan suatu sistem yang
mendukung usaha yang dilakukan pekerjanya.
Sebagai contoh, Ritz-Carlton Hotel Company merancang suatu strategi untuk mencapai 100 persen loyalitas
tamu. Bagian kunci dari strategi ini adalah untuk mencapai target ‘pengalaman sempurna’ (defect-free) bagi
para tamu. Perusahaan menerapkan sistem bagan untuk mengukur proses dalam menghilangkan masalah
tamu. Setiap karyawan disediakan salinan kecil “Standar Emas” (Gold Standard) seukuran saku. Standarstandar ini adalah kinerja yang diharapkan dan protokol untuk berinteraksi dengan tamu dan merespons
kebutuhan tamu. Standar-standar ini ditekankan pada setiap pengarahan lima sampai sepuluh menit di awak
setiap jadwal pergantian. Survei independen menghasilkan 99 persen tamu puas dengan pengalaman mereka,
lebih dari 80 persen menyatakan sangat puas. Keuntungan (earning), kembalian investasi (return on
investment), dan pendapatan (revenue) per kamar telah meningkat dengan dramatis.
4. Waktu sebagai Unsur Kompetitif
Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mecapai pasar dengn cara
memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan tersebut mengirim
produk atau jasa dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai-tambah
(waktu yang tidak bermanfaat). Waktu yang tidak bermanfaat bagi pelanggan misalnya,
waktu yang dibutuhkan untuk memuat produk ke kapal. Pengurangan waktu yang tidak
bernilai-tambah semakan besar seiring dengan meningkatnya kualitas.
5. Efisiensi
Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatan efisiensi adalah hal
yang juga vital. Baik pengukuran efisiensi finansial maupun non-finansial diperlukan. Biaya
adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya
harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan dengan tepat; produk jadi harus berhubungan
dengan input yang dibutuhkan, dan pengaruh karena perubahan produktivitas harus dihitung.
6. Bisnis secara Elektronik (e-business)
Bisnis secara elektronik (e-business) adalah semua transaksi bisnis atau pertukaran informasi
yang dijalankan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan
secara elektronik (e-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
E. Peran Akuntan Manajemen
Peran akuntan manajemen dalam suatu organisasi merupakan salah satu peran pendukung.
Akuntan manajemen membantu orang-orang yang bertanggung jawab melaksanakan tujuan
dasar organisasi. Posisi yang bertanggung jawab langsung pada tujuan dasar organisasi disebut
posisi lini. Posisi yang mendukung dan tidak bertanggung jawab langsung terhadap tujuan dasar
organisasi disebut sebagai posisi staf.
Manajer lini adalah orang yang membuat kebijakan dan membuat keputusan yang
berpengaruh terhadap produksi. Melalui penyediaan dan penginterpretasian informasi akuntansi,
akuntan manajemen dapat memiliki masukan pentin dalam berbagai kebijakan dan keputusan.
Controller, kepala bagian akuntansi, mengawasi semua departemen akuntansi. Karena
perannya yang penting dalam operasi suatu organisasi, controller sering dipandang sebagai
anggota dari tim manajemen puncak dan diikutsertakan dalam perencanaan, pengendalian, dan
pengambilan keputusan. Sebagai kepala bagian akuntansi, controller bertanggung jawab terhadap
kebutuhan akuntansi baik secara internal maupun eksternal. Tanggung jawab tersebut dapat
mencakup pertanggungjawaban langsung kepada pemeriksaan internal, akuntansi biaya,
akuntansi keuangan, akuntansi sistem, dan perpajakan.
Bendahara bertanggung jawab terhadap fungsi keuangan. Bendahara mencari dana dan
mengelola kas serta investasi. Bendahara bertanggung jawab atas pemberian kredit dan
penagihan serta asuransi.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
PERENCANAAN
DAN PENGENDALIAN BIAYA
Tujuan utama perusahaan adalah mencapai laba dengan menggunakan sumber daya yang
dimilikinya. Tujuan perusahaan ditentukan di dalam perencaan yang berupa anggaran.
Pengendalian biaya dapat dipakai untuk menganalisa efisiensi dan efektifitas biaya produksi
yang terjadi dengan cara membandingkan antara anggaran dengan taksiran atau standarnya.
A. Perencanaan dan Penganggaran
Perencanaan adalah perumusan tujuan perusahaan dan penentuan strategi yang akan ditempuh
untuk mencapai tujuan perusahaan.
Penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang dipakai sebagai dasar
pengendalian keuangan perusahaan untuk periode yang akan datang.
Cara penyusunan anggaran dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Anggaran tetap atau anggaran statis (fixed atau static budget)
Anggaran tetap didasarkan pada estimasi satu tingkatan volume kapasitas tertentu yang
sifatnya konstan yang akan dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu.
2. Anggaran fleksibel atau anggaran skala turun-naik (flexible budget atau sliding scale
budget)
Anggaran fleksibel disusun berderet (berseri) yang merupakan perbandingan antara beberapa
tingkatan volume kapasitas dimana anggaran digolongkan ke dalam anggaran biaya tetap dan
anggaran biaya variabel.
Periode anggaran disusun atas dasar berikut ini:
1. Anggaran jangka panjang merupakan anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk jangka
waktu beberapa tahun, mislnya 3 atau 5 tahun.
2. Anggaran tahunan merupakan anggaran yang disusun oleh perusahaan untuk jangka waktu
satu tahun atau satu periode akuntansi.
3. Anggaran bulanan merupakan anggaran tahunan yang disusun lebih terinci untuk setiap
bulan di dalam tahun anggaran yang bersangkutan.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
Keuntungan pemakaian anggaran adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan anggaran merupakan kekuatan manajemen dalam menyusun perencanaan.
2. Anggaran dapat digunakan sebagai alat koordinasi berbagai kegiatan perusahaan.
3. Implementasi anggaran dapat menciptakan alat untuk pengawasan kegiatan perusahaan.
4. Berdarkan anggaran manajemen dapat memeriksa dengan seksama penggunaan sumber daya
perusahaan.
5. Pemakaian anggaran mengakibatkan timbulnya suasana
yang bersemangat untuk
memperoleh laba, timbul kesadaran tentang pentingnya biaya sebelum dana disediakan.
6. Pemakaian anggaran dapat mendorong dipakainya standar sebagai alat pengukur prestasi
suatu bagian atau individu di dalam perusahaan.
7. Pemakaian anggaran dapat membantu manajemen di dalam pengambilan keputusan untuk
memilih beberapa alternatif yang mungkin dilaksanakan.
Keterbatasan anggaran adalah sebagai berikut:
1. Anggaran didasarkan pada estimasi atas kegiatan yang akan datang, ketepatan dari estimasi
sangat tergantung pada pengalaman dan kemampuan dari estimator, ketidaktepatan anggaran
berakibat tidak dapat dipakai sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengawasan dengan
baik.
2. Anggaran harus selalu disesuaikan dengan perubahan kondisi dan asumsi.
3. Anggaran dapat dipakai sebagai alat oleh manajemen hanya apabila semua pihak, terutama
manajer-manajer perusahaan, secara terus menerus dan terkoordinasi berusaha dan
bertanggungjawab atau tercapainya tujuan yang telah ditentukan di dalam anggaran.
4. Anggaran adalah alat untuk membantu manajemen, akan tetapi tidak dapat menggantikan
fungsi manajemen dan “judgement” manajemen masih diperlukan atas dasar pengetahuan
dan pengalaman.
B. Sistem Harga Pokok Taksiran
Sistem harga pokok taksiran adalah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di muka
untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan jalan menentukan besarnya taksiran biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diperlukan untuk
mengolah produk atau jasa di waktu yang akan datang.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
Kebaikan sistem harga pokok taksiran adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengurangi atau menekan biaya administrasi
Penggunaan beberapa dokumen dasar dapat dikurangi dan perhitungan harga pokok produk
atau jasa dapat dengan cepat diadakan, sehingga mengurangi besarnya biaya administrasi.
2. Dapat menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan
Manajemen memerlukan informasi biaya untuk pengambilan keputusan tentang produk atau
jasa sebelum produk atau jasa tersebut diolah.
3. Mengantar ke pamakaian sistem harga pokok standar
Pada sistem harga pokok taksiran selisih biaya mulai dihitung, sehingga suatu bagian
perusahaan akan tahu apakah mereka telah menyerap biaya sesungguhnya lebih tinggi atau
lebih rendah dibanding taksiran. Oleh karena itu, apabila masa yang akan datang digunakan
sistem harga pokok standar maka para pelaksana tidak mengalami kejutan atau frustasi.
Kelemahan sistem harga pokok taksiran adalah sebagai berikut:
Harga pokok taksiran yang ditentukan kurang teliti baru dapat dikoreksi pada akhir periode
setelah selisih biaya dihitung dan dialokasikan. Di lain pihak pengambilan keputusan oleh
manajemen telah dilakukan sebelum produk atau jasa diolah, sehingga terjadinya selisih biaya
yang besar dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang keliru.
Penentuan besarnya harga pokok taksiran
Harga pokok taksiran untuk setiap elemen biaya produksi ditentukan sebagai berikut:
1. Taksiran biaya bahan baku meliputi taksiran kuantitas setiap jenis bahan baku yang
diperlukan untuk mengolah setiap satuan produk tertentu dan taksiran harga setiap jenis
bahan baku yang diperlukan tersebut.
2. Taksiran biaya tenaga kerja langsung dipengaruhi oleh sistem pengupahan yang berlaku
di perusahaan.
a. Apabila sistem pengupahan yang digunakan perusahaan sistem upah per potong (buah
produk) yang dihasilkan, maka besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung dapat
diperoleh dari penentuan taksiran upah per potang yang akan digunakan untuk waktu
yang akan datang.
b. Apabila sistem pengupahan yang digunakan perusahaan sistem upah per jam kerja
langsung, maka besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan
menaksir waktu (jam kerja) yang diperlukan untuk mengolah satu satuan produk dan
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
menaksir besarnya tarip biaya tenaga kerja langsung per jam yang akan berlaku untuk
waktu yang akan datang.
c. Apabila sistem pengupahan yang digunakan perusahaan sistem upah tetap per bulan,
maka besarnya taksiran biaya tenaga kerja langsung ditentukan dengan menjumlahkan
total biaya tenaga kerja langsung didalam satu periode dibagi volume produksi yang
ditaksir (direncanakan) akan dihasilkan didalam periode tersebut.
3. Taksiran biaya overhead pabrik ditentukan dengan cara menaksir besarnya setiap elemen
biaya overhead pabrik dalam periode tertentu yang dikelompokkan ke dalam biaya tetap dan
biaya variabel sehingga diketahui besarnya taksiran biaya overhead pabrik. Penentuan biaya
taksiran setiap unit produk yang dihasilkan dilakukan dengan cara membagi antara jumlah
taksiran biaya overhead pabrik dengan taksiran kapasitas yang akan dipakai sebagi dasar
pembebanan biaya overhead pabrik.
C. Sistem Harga Pokok Standar
Sistem harga pokok standar adalah salah satu sistem harga pokok yang ditentukan di muka untuk
mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan besarnya biaya standar dari biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk mengolah satu satuan
produk atau jasa tertentu.
Penggunaan biaya standar di dalam penyusunan anggaran akan dapt dipakai sebagai alat
perencanaan dan pengendalian biaya dengan baik dan teliti.
Manfaat harga pokok standar adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan
Penetapan harga pokok standar dapat dipakai sebagai dasar yang kuat untuk menyusun
rencana kegiatan perusahaan dengan efisien, ekonomis, dan teliti.
2. Koordinasi
Penetapan dan pemakaian harga pokok standar akan membiasakan adanya koordinasi antar
bagian didalam organisasi yang berhubungan dengan standar tersebut.
3. Pengambilan keputusan
Pemakaian harga pokok standar menentukan harga pokok yang seharusnya terjadi sebelum
produk atau jasa mulai diolah atau dikerjakan. Informasi harga pokok standar tersebut sangat
bermanfaat bagi manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
4. Pengendalian biaya
Harga pokok standar dapat dipakai oleh manajemen sebagai alat pengendalian biaya dan
menilai prestasi pelaksana dengan baik. Biaya sesungguhnya dibandingkan dengan biaya
standar, sehingga dapat dilakukan penentuan efisiensi setiap elemen biaya pada setiap
departemen dimana produk diolah. Penentuan besarnya selisih biaya yang timbul akan
menunjukkan elemen biaya apa, pada departemen mana, dan tanggung jawab siapa selisih
biaya tersebut.
5. Memungkinkan diterapkan “Prinsip Pengecualian” (Principle of Exception)
Pada perusahaan besar, eksekutif atau pengawas tidak dapat menilai efisiensi dan
produktivitas setiap individu. Penggunaan “prisip pengecualian” dapat mengatasi masalah
tersebut dengan cara menitikkan perhatiannya kepada hal-hal yang menyimpang disbanding
dengan standar yang sudah ditetapkan.
6. Penentuan insentif kepada personal
Apabila standar dikaitkan dengan pemberian insentif kepada karyawan yang dapat
berprestasi lebih baik dibandingkan standar, maka karyawan akan memperoleh motivasi
untuk berprestasi.
7. Mengurangi biaya administrasi
Pemakaian harga pokok standar dapat menekan atau mengurangi waktu, tenaga, dan biaya
administrasi.
Jenis-jenis standar
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam penggunaan standar oleh perusahaan adalah
sebagai berikut:
1. Faktor tingkat harga
Beberapa konsep tingkat harga yang dapat dipakai untuk menentukan harga pokok standar
adalah sebagai berikut:
a. Standar ideal (ideal standard) mendasarkan anggapan kepada tinggat harga bahan baku,
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang paling rendah.
b. Standar normal (normal standard) mendasarkan anggapan kepada tingkat harga ratarata yang diharapkan terjadi dalam siklus perusahaan
c. Current standard mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan akan
terjadi di dalam periode akuntansi pemakaian standar.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
d. Standar dasar (basic standard) mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang
diharapkan terjadi pada tahun pertama penggunaan standar.
2. Faktor tingkat prestasi
Penentuan tingkat prestasi standar mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a. Standar prestasi teoritis (theoretical performance standard) mendasarkan anggapan
bahwa semua pelaksana akan dapat bekerja dengan tingkat yang paling efisien. Standar
ini tidak memperhitungkan hambatan-hambatan prestasi yang tidak dapat dihindari
terjadinya.
b. Standar prestasi terbaik yang dicapai (attainable good performance standard)
mendasarkan kepada standar prestasi teoritis dengan memperhitungkan hambatanhambatan prestasi yang tidak dapat dihindari terjadinya.
c. Standar prestasi rata-rata masa lalu (average past performance standard)
mendasarkan kepada rata-rata prestasi masa lalu untuk menentukan standar prestasi yang
akan datang.
d. Standar prestasi normal (normal performance standard) mendasarkan pada taksiran
prestasi dan efisiensi yang normal dapat dicapai oleh para pelaksana di waktu yang akan
datang.
3. Faktor tingkat produksi
Tingkat produksi yang dapat dipertimbankan didalam penentuan standar adalah sebagai
berikut:
a. Standar kapasitas teoritis (theoretical capacity standard) mendasarkan kepada
kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik pada kecepatan penuh tanpa berhenti.
Standar
kapasitas
teoritis
tidak
memperhitungkan
hambatan-hambatan
atau
pemberhentian kegiatan produksi yang tidak dapat dihindari, baik yang disebagkan faktor
internal atau eksternal perusahaan.
b. Standar kapasitas praktis (practical capacity standard) mendasarkan kepada tingkatan
produksi teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan kegiatan produksi yang tidak
dapat dihindari karena faktor internal perusahaan.
c. Standar kapasitas normal (normal capacity standard) mendasarkan kepada tingkatan
produksi teoritis dikurangi hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari baik yang
datangnya dari faktor internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
d. Standar kapasitas yang diharapkan (expected capacity standard) mendasarkan kepada
kegiatan produksi yang diharapkan dapat dicapai pada periode akuntansi pemakaian
standar. Besarnya tingkat produksi yang diharapkan dipengaruhi oleh ramalan penjualan
pada periode akuntansi yang akan datang dan perubahan persediaan produk yang
dikehendaki.
Penentuan harga pokok standar
1. Standar biaya bahan baku adalah biaya bahan baku yang seharusnya terjadi dalam
pengolahan satu satuan produk.
Faktor-faktor yang menentukan standar biaya bahan baku untuk mengolah produk adalah
sebagai berikut:
a. Standar kuantitas bahan baku adalah jumlah kuantitas bahan baku yang seharusnya
dipakai didalam pengolahan satu satuan produk tertentu. Penetapan standar kuantitas
bahan bku didasarkan atas: (1)spesifikasi kualitas bahan baku; (2)spesifikasi produk yang
dihasilkan; (3)ukuran bahan baku setiap satuan; (4)spesifikasi teknis.
b. Standar harga bahan baku adalah harga bahan baku per satuan yang seharusnya terjadi
didalam pembelian bahan baku. Penentuan standar harga bahan baku dapat menggunakan
dasar tingkar harga ideal, normal, dan current. Standar harga bahan baku meliputi harga
faktur bahan baku dikurangi potongan pembelian bahan baku apabila ada, ditambah
biaya-biaya lainnya dalam rangka pengadaan bahan baku sampai siap dipakai.
2. Standar biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja langsung yang seharusnya
terjadi didalam pengolahan satu satuan produk.
Faktor-faktor yang menentukan standar biaya tenaga kerja langsung adalah sebagai berikut:
a. Standar tarip upah langsung adalah tarip upah langsung yang seharusnya terjadi untuk
setiap satuan pengupahan (misalnya: upah per jam, upahper potong) didalam pengolahan
produk tertentu. Penentuan standar tarip upah langsung dapat didasarkan atas: (1)sistem
pengupahan yang dilaksanakan oleh perusahaan’ (2)perjanjian kerja kolektif yang
diadakan oleh organisasi buruh atau karyawan dengan perusahaan; (3)tarip upah langsung
yang dibayarkan pada masa lalu disesuaikan dengan tingkat upah yang diharapkan akan
terjadi pada periode penggunaan standar; (4)berdasarkan pasaran tenaga kerja yang
bersaing sesuai dengan kondisi dan tempat atau lokasi perusahaan
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Akuntansi Pengambilan Keputusan Bisnis
b. Standar waktu (jam) kerja langsung adalah jam atau waktu kerja yang seharusnya
dipakai didalam pengolahan satu satuan produk. Penetapan standar waktu kerja
didasarkan pada faktor berikut: (1)kegiatan apa yang dilaksanakan oleh tenaga kerja
langsung; (2)berapa waktu yang seharusnya diserap untuk setiap kegiatan atau setiap unit
produk yang dikerjakan.
3. Standar biaya overhead pabrik adalah biaya oeverhead pabrik yang seharusnya terjadi
didalam mengolah satu satuan produk.
Langkah-langkah penentuan standar biaya overhead pabrik tidak berbeda dengan langkahlangkah penentuan tarip biaya overhead pabrik.

Penentuan tarip tunggal standar biaya overhead pabrik ditentukan dengan langkahlangkah sebagai berikut: (1)penentuan anggaran biaya overhead pabrik; (2)penentuan
dasar pembebanan dan tingkat kapasitas; (3)perhitungan tarip standar biaya overhead
pabrik.
Penentuan tarip standar biaya overhead pabrik departemenisasi adalah melalui proses distribusi
dan alokasi yang pada akhirnya tarip standar biaya overhead pabrik dapat dihitung untuk setiap
departemen produksi, dimana tarip tersebut dihitung tarip total, tarip tetap, tarip variabel untuk
setiap departemen produksi.
Azfa Mutiara Ahmad Pabulo
Download