JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.072 DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.072.11 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN PADA ANAK ATTENTION DEFICIT DISORDER MELALUI METODE AL-BARQY BERBASIS APPLIED BEHAVIOR ANALYSIS RINI ASTUTI PAUD PPs Universitas Negeri Jakarta Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. E-mail: [email protected] Abstract: The purpose of this research is to obtain information on Al-Quran reading comprehension for ADD children using Al-Barqy methode with ABA basic. Every child, even these with special need, must be able to read Al-Quran.This research was taken from March to April 2013 in SDIT AL-KAMIL. The method applied is the Action Research by Kemmis and Taggard. The subject is two 1st grade of elementary student. The result or quantitative data analysis shows an enchancement of Quran reading comprehension on ADD children significantly. Mean while. the result of qualitative data analysis can be determined from the materials, media and the best way to improve Quran reading comprehension of ADD children. It also explained that the Albarqy method with ABA has been succesfully performed to increase the Quran reading comprehension for ADD children in SDIT Al-KAMIL, Tapos Depok. This methode can be applied in improving and developing Quran reading comprehension. Keywords: Impoving Al-Quran Reading, Fun Methode Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang pemahaman bacaan Al-Quran untuk anak-anak ADD menggunakan metode Al-Barqy dengan ABA dasar. Setiap anak dengan kebutuhan khusus, harus mampu membaca Al-penelitian Quran. Penelitian ini diambil dari bulan Maret sampai April 2013 di SDIT AL-KAMIL. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan oleh Kemmis dan Taggard. Subjek adalah dua kelas 1 siswa SD. Hasil atau analisis data kuantitatif menunjukkan pemahaman bacaan Al-Quran pada anak-anak ADD signifikan. Berarti sementara. hasil analisis data kualitatif dapat ditentukan dari bahan, media dan cara terbaik untuk meningkatkan pemahaman bacaan Quran anak-anak ADD. Hal ini juga menjelaskan bahwa metode Al-barqy dengan ABA telah berhasil dilakukan untuk meningkatkan pemahaman bacaan Quran untuk anak-anak ADD di SDIT Al-KAMIL, Tapos Depok. Metode ini dapat diterapkan dalam meningkatkan dan mengembangkan kemampuan memahami bacaan Quran. Kata Kunci: Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-qur’an, Metode Menyenangkan Mengajarkan Al-Quran sejak dini merupakan salah satu stimulasi pengembangan potensi anak yaitu pengembangan kemampuan JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 membaca, menulis dan menghafal. yang berlokasi di kecamatan Tapos, Mengajarkan Al-Quran diketahui terdapat dua orang anak kepada anak-anak memerlukan cara terdiagnosa ADD. Pengamatan awal, tersendiri apalagi jika anak tersebut peneliti melihat adanya kesenjangan adalah anak berkebutuhan khusus. kemampuan membaca antara anak Kesulitan membaca Al-Quran yang tersebut dengan teman sekelasnya. dialami oleh anak berkebutuhan Anak ADD baru mampu membaca khusus belum mendapat perhatian beberapa huruf hijaiyah, sedangkan dari guru dan juga orang tua. Hal ini teman-teman merupakan mampu membaca kondisi memprihatinkan yang membaca sudah seluruh huruf menjadi hijaiyah, bahkan ada yang sudah perhatian peneliti untuk melakukan mampu membaca gabungan huruf tindakan hijaiyah. yang dan sekelasnya dapat mengubah kondisi. Metode belajar Al-Quran saat Anak berkebutuhan khusus ini, menjadi penulis mencapai keberhasilan, maka perlu (Attention dicarikan solusi yang tepat. Salah Deficit Hyperactivity Disorder) atau satu metode belajar Al-Quran yang ADD (Attention Deficit Disorder). diduga Anak ADHD atau ADD adalah anak membaca yang memiliki gangguan pemusatan ADHD/ADD perhatian (Flanagen, 2005: 21). Anak Barqy. ADHD atau ADD memiliki tiga metode pembelajaran Al-Quran yang gejala dirancang yang adalah anak utama perhatian ADHD yaitu: impulsivitas membuat anak cocok ADD untuk Al-Quran mengajar untuk adalah Metode anak metode al-Barqy dengan sulit al- adalah menggunakan (kecenderungan menuruti dorongan bahasa yang lebih dekat dengan anak hati), mudah terganggu konsentrasi yaitu dan hiperaktivitas atau energi yang seperti ada-raja, maha-kaya, kata- berlebihan. Penyebab kondisi ini wana, sama-laba dan juga dilengkapi adalah adanya gangguan pada lobus dengan media pembelajaran yang frontal otak anak. Hasil obervasi bervariasi. Untuk mengatasi kondisi awal di kelas 1 SDIT AL-KAMIL anak membentuk yang kata mudah lembaga beralih Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti perhatiannya dan banyak bergerak, dan lain-lain) dan penulis berpendapat bahwa metode (perubahan-perubahan bunyi huruf al-Barqy perlu dipadukan dengan ketika bersambung dengan huruf lain metode ABA (Applied Behavior seperti gunnah, idgham dan lain-lain Analysis). (Sami, 2010: mustahaknya ix). Kemampuan membaca Al-Quran yang baik dan Kemampuan Membaca Al-Quran benar memerlukan tahapan-tahapan Anak ADHD/ADD tertentu, hal ini sesuai dengan teori Kemampuan membaca Al- yang mengungkapkan Quran adalah merupakan hal yang kemampuan penting dalam proses pembelajaran dapat anak, karena dimiliki Al-Quran melalui beberapa ini adalah tahapan, yaitu tahap kemampuan yang harus melafalkan huruf-huruf dengan baik dimiliki oleh anak (Rauf, 2012: 27). dan benar, sesuai dengan makhroj Kemampuan Al-Quran dan sifatnya (Djaluddin, 2012: 17). hendaknya dimiliki anak sejak dini. Tahap kemampuan membaca ayat- Kemampuan ayat Al-Quran sesuai dengan hukum- kemampuan merupakan hal membaca bahwa dasar membaca membaca bekal Al-Quran kehidup anak. hukum tajwid dan kemampuan Kegiatan pengajaran membaca Al- membaca Al-Quran dengan lancar Quran harus memperhatikan kaidah dan tetap memperhatikan kaidah- syar’i. Kemampuan membaca Al- kaidah ilmu tajwid, sehingga mampu Quran adalah kecakapan membaca melaksanakan Al-Quran dengan bagus dan benar yaitu sesuai sebulan. dengan tuntunan syari’at anjuran membaca 30 Djalaluddin Rasulullah juz dalam menyatakan sebagaimana yang dijelaskan oleh bahwa kemampuan membaca Al- ilmu tajwid (Annuri, 2007: 23). Quran dapat diraih melalui tiga Kemampuan membaca AlQuran adalah keterampilan melafadzkan setiap huruf dengan tahapan, yaitu mengenal karakteristik huruf, bunyi huruf, dan membacanya. memberikan hak huruf (sifat-sifat Kemampuan membaca Al- yang menyertainya seperti qolqolah Quran pada anak ADHD tidak sama JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 dengan kemampuan membaca Al- tajwid sehingga mampu membaca Quran anak pada umumnya, karena Al-Quran dengan tartil. Kemampuan anak ADHD memiliki gangguan membaca Al-Quran fungsi otak yang bersifat kronis. ADHD/ADD adalah Adanya kelemahan fungsi dalam membaca huruf-huruf hijaiyah kognitif yang oleh sesuai dengan tanda bacanya atau pada ditimbulkan kecakapan gangguan ini dapat menyebabkan barisnya berkurangnya prestasi, pengamatan dhommah dan tanwin secara benar waktu yang buruk, penurunan daya dan dapat membaca kata dan kalimat ingat verbal dan non verbal, kurang sesuai terampil dengan benar. membuat perencanaan, yaitu anak dengan fathah, tanda kasroh, harokatnya kurang peka terhadap kesalahan dan kurang cakap mengontrol perilaku Metode Al-Barqy yang bertujuan. Hal ini berdampak Metode belajar Al-Quran pada kemampuan membaca, menulis yang digunakan dalam penelitian ini dan berhitung. Bahkan gangguan ini adalah metode Al-Barqi. Metode Al- menimbulkan hambatan terhadap Barqy adalah salah satu metode bahasa (Dwijo, belajar membaca dan menulis Al- perkembangan 2007:55). Quran Pendapat oleh Muhadjir Sulthon seorang dosen kemampuan Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel membaca Al-Quran untuk anak usia Surabaya pada tahun 1965. Metode dini adalah kecakapan yang dimiliki ini disebut juga sebagai metode anti dalam ketepatan pengucapan huruf- lupa karena struktur yang apabila huruf hijaiyah sesuai dengan tanda- pada saat siswa lupa dengan huruf- tandanya disebut huruf atau suku kata yang telah kecakapan dipelajari, maka akan dengan mudah “makhrojul membaca bahwa yang biasa khuruf”, kata atas ditemukan dapat disimpulkan di yang dan kefasihan membaca kalimat atau ayat. Setelah mampu membaca ayat dengan benar baru pada peningkatan pembelajaran dapat mengingat kembali tanpa bantuan guru. Muhadjir mengungkapkan pengajaran membaca dan menulis Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti huruf hijaiyah dengan metode Al- Untuk menangani anak ADD, selain Barqy ada beberapa prinsip yang diperlukan harus diperhatikan, antara lain harus menyenangkan diajarkan secara gradual, dibaca diperlukan juga sebuah metode yang langsung dapat tanpa dieja, tidak metode yang dan mudah mengatasi perilaku anak. diperkenalkan nama huruf hijaiyah, Penelitian ini memadukan metode dituntut keaktifan siswa bersifat Al-Barqy dengan praktis (diajarkan langsung dalam Terapi bentuk Analysis) praktek), dan sederhana ABA metode (Applied adalah ABA. Behavior suatu metode (diawali dengan menerangkan huruf- mengajar yang tanpa kekerasan yang huruf dasarnya menggunakan pendekatan yang mudah diucapkan) (Mujafar, 1999: IV). Syarat behavioral, metode ini memfokuskan pengajaran metode Al-Barqy, antara penanganan lain: reinforcementpositif setiap kali anak (1) pendekatan dengan pada menggunakan 4 buah kata lembaga; berespon (2) sintetik instruksi yang diberikan (Handojo, (memisahkan kata seperti ADA dan 2009: 269). Reinforcement adalah RAJA); (3) menggunakan teknik tindakan mengikuti sebuah respon menyanyi huruf kata tertentu dengan sebuah penguatan bercerita (Omrod, 2008: 422). Tidak ada menceritakan untuk memberi kesan hukuman (punishment) dalam terapi pada peserta didik agar mengingat ini, tetapi bila anak berespon nsosialf empat buah kata lembaga); (5) dan (salah atau tidak tepat) atau tidak belajar konsentrasi. berespon sama sekali maka ia tidak sistem analitik (menyanyi lembaga); (4) Metode Al-Barqy ada teknik tambahan, yaitu teknik tranfer (tehnik memperkenalkan huruf-huruf akan macan yaitu huruf yang sesuai mendapatkan dengan imbalan (reinforcement) positif yang ia sukai tersebut. sulit yang disebut huruf kucing dan huruf benar pemberian Metode untuk yang meningkatkan digunakan kemampuan memiliki perbedaan makhraj tapi membaca Al-Quran dalam penelitian memiliki sifat huruf yang sama). ini adalah metode Al-Barqy yang JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 traitmennya menggunakan metode keabsahan data yang digunakan ABA. Penggunaan kata lembaga dan adalah menggunakan perpanjangan teknik tranfer yang diaplikasikan pengamatan, peningkatan ketekunan dengan cara memegang, menunjuk, pada penelitian dan trianggulasi data. dan menyebutkan kartu-kartu huruf. Teknis analisis data menggunakan Pemberian reward ketika anak analisis data kuantitatif yang akan merespon instruksi dengan baik dijabarkan dengan tabel dan grafik diharapkan akan memotivasi anak dan analisis data kualitatif yang ADD dalam belajar membaca Al- disajikan. Quran. HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN Hasil Penelitian ini dilaksanakan di SDIT AL-KAMIL menggunakan metode dari perolehan data hasil wawancara, dengan observasi dan dokumentasi adalah Action kemampuan Research dari Kemmis dan Taggart. untuk Prosedur menggunakan kerja penelitian dalam penelitian tindakan mencakup tahap perencanaan (planning), berbasis membaca Al-Quran ADD dengan anak metode ABA Al-Barqy meningkat, yaitu tindakan kemampuan anak untuk membaca (acting), observasi (observing) dan huruf hijaiyah, mengenal tanda baris refleksi (reflecting), kemudian fatah, kasroh, dhommah dan tanwin, berlanjut pada perencanaan ulang membaca kata dan membaca kalimat pada siklus berikutnya (Kemmis dan sederhana telah terjadi peningkatan Taggard, 1988: 5). Subjek penelitian yang signifikan pada subjek 1 dan adalah dua orang siswa kelas 1 subjek 2 dibandingkan kemampuan sekolah awal sebelum tindakan. Peningkatan dasar. digunakan Instrumen adalah yang wawancara, kemampuan membaca Al-Quran observasi dan dokumentasi. Validitas anak ADD adalah sebagai berikut: instrumen ini subjek 1 sebanyak 75 poin dan menggunakan pendapat pakar (expert subjek 2 sebanyak 86 poin. Dengan judgment). metode Al-Barqy berbasis ABA penelitian Sedangkan teknik Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti antusias anak untuk belajar Hasil observasi secara meningkat. Fokus anak dalam belajar kuantitatif pada siklus 2, Subjek 1 pun mengalami peningkatan. mendapatkan skor paling tinggi Metode Al-Barqy berbasis yaitu 129 dan Subjek 2 mendapatkan ABA telah berhasil meningkatkan skor 127. Dari hasil skor, terlihat kemampuan Al-Quran peningkatan yang signifikan jika anak ADD di SDIT AL-KAMIL, dibanding dengan hasil skor pra- Tapos Depok. Metode ini dapat intervensi. Secara diterapkan untuk anak ADD dalam kemampuan membaca Al-Quran rangka subjek meningkat mencapai membaca memperbaiki dan 1 meningkatkan kemampuan membaca 92,14% Al-Quran.Hasil subjek 2 meningkat hingga mencapai kemampuan pada peningkatan membaca pra-intervensi tindakan Al-Quran dan sedangkan keseluruhan kemampuan 90,71 %. akhir Peningkatan dapat dilihat dari tabel membaca berikut: kemampuan Al-Quran anak ADD dengan menggunakan metode Al- Tabel 1. Data Hasil Pra Intervensi dan barqy berbasis ABA dapat dirinci Akhir Tindakan Kemampuan pada setiap aspek kemampuan, tapi Membaca Al-Quran Anak ADD karena proses belajar membaca Al- Pra penelitian Siklus 1 Siklus 2 Skor % Quran dilakukan secara Skor % skorbertahap %dari Subjek1 48 34,28 105 mudah75dan berlanjut 129 pada92,14 yang tahap Subjek 2 43 30,71 Data tersebut jika divisualisasikan dalam bentuk diagram adalah sebagai batang 92 48 105 129 43 127 90,71 kemampuan tidak dapat disampaikan pada setiap siklus. Pada siklus 1, aspek yang dikembangkan adalah kemampuan berikut : 200 65,7 yang lebih sulit, maka setiap aspek 92 membaca huruf 127 0 Subjek1 Pra penelitian Skor Subjek 2 Siklus 1 Skor Siklus 2 skor Grafik 1. Perbandingan Hasil Asesmen Awal dan Asesmen Akhir Kemampuan Membaca Al-Quran JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 hijaiyah, mengenal tanda baris fatah, Dari data tersebut di atas jika kasroh dan dhommah, membaca divisualisasikan huruf sesuai tanda barisnya dan batang adalah sebagai berikut: membaca kata sederhana. Sedangkan pada siklus dikembangkan 2 aspek adalah Data yang diagram diatas terlihat peningkatan kemampuan membaca mengenal Awal dalam huruf Silklus I hijaiyah pada subjek 1 Siklus II 100 50 0 Mengenal Mengenal baris membaca membaca kata membaca huruf hijiayah hurufdan berbaris kalimat Al-Quran Grafik 2. Perbadingan Hasil Asesmen Awal Akhir Kemampuan Membaca Per Aspek (Subjek 1) tanda baris tanwin, membaca kata mengalami peningkatan dari pra- dan membaca kalimat. intervensi hingga akhir tindakan. a. Skor Subjek 1 berdasar per Tingkat pencapaian aspek membaca aspek kemampuan Berdasarkan intervensi dan huruf hasil akhir pra- hijaiyah mencapai hingga 96,42% hal ini menunjukan bahwa tindakan anak mampu mengenal hampir kemampuan anak dalam membaca seluruh huruf hijaiyah, namun ada Al-Quran per aspek dapat dilihat beberapa huruf yang sulit atau masih pada tabel berikut: belum dikuasai dengan baik dan Tabel 2. Tabel Pra-intervensi dan Akhir Tindakan Dalam Kemampuan Membaca Al- Quran Per Aspek (Subjek 1) Dimensi Awal % Siklus 1 % Siklus 2 % Membaca Huruf Hijaiyah 48 85,71 53 94,64 54 96,43 Mengenal Baris/harokat Membaca huruf berbaris/harokat Membaca kata Membaca kalimat sederhana 0 0 8 80 10 100 0 0 41 3 73,21 38 49 7 87,5 0 0 0 0 0 9 90 0 88 Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti masih memerlukan bantuan guru setiap kata dengan benar. Hal ini untuk membacanya dengan benar. disebabkan Pada aspek mengenal tanda baris terkendala ketika membaca huruf terlihat dengan baris yang berbeda. subjek karena anak masih 1 mengalami yang signifikan, Pada aspek membaca kalimat kemampuan anak meningkat hingga terlihat bahwa pada awal tindakan 100%. anak belum bisa membaca kalimat. peningkatan Pada aspek membaca huruf Siklus 2 anak dapat membaca berbaris fatah, kasroh dan dhommah kalimat dengan tingkat pencapai tingkat pencapaiannya adalah 87,5%. hingga 90%. Dengan kata lain anak Hal ini menunjukkan bahwa terdapat mampu membaca kalimat secara 41 butir soal dapat disebutkan tanpa mandiri sebanyak 4 soal dan anak bantuan dan 15 butir soal yang masih masih memerlukan bantuan untuk memerlukan membaca 1 butir soal. bantuan yaitu soal menyebutkan huruf-huruf yang sulit. Subjek 1 masih kesulitan untuk b. Skor Subjek 2 berdasarkan mengucapkan huruf-huruf yang sulit per aspek kemampuan dengan benar. Pada aspek membaca kata anak mengalami pencapai 87,5%. menunjukkan anak bahwa sudah tingkat Hal Berdasarkan intervensi dan hasil akhir pra- tindakan ini kemampuan anak dalam membaca kemampuan Al-Quran dapat dilihat pada tabel mengalami berikut: perkembangan yang cukup baik, namun masih belum bisa membaca Data di atas jika Tabel 3. Tabel Pra-Intervensi dan Akhir Tindakan Dalam Kemampuan Membaca AlQuran Per Aspek (Subjek 1) Dimensi Awal % % Siklus 2 % 48 85,71 54 96,43 8 80 10 100 33 58,93 48 85,71 38 7 88 8 80 Membaca Huruf Hijaiyah 43 Mengenal Baris/harokat 0 0 Membaca huruf berbaris/harokat 0 0 Membaca kata 0 0 3 0 0 0 Membaca kalimat sederhana 76,78 Siklus 1 JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 divisualisasikan dalam diagram batang adalah sebagai berikut: mandiri dapat menjawab 20 butir soal Awal Silklus I dan 8 butir soal masih Siklus II 60 40 20 0 Mengenal Mengenal baris membaca membaca kata huruf hijiayah huruf berbaris membaca kalimat Grafik 3. Perbadingan Hasil Asesmen Awal dan Akhir Kemampuan Membaca Al-Quran Peraspek (Subjek 2) Data di atas dideskripsikan memerlukan bantuan. Soal yang bahwa melalui metode Al-Barqy memerlukan bantuan adalah soal berbasis ABA kemampuan subjek 2 menyebutkan huruf-huruf yang sulit pada aspek membaca huruf hijaiyah dengan tanda baris yang berbeda. mengalami dengan Pada aspek membaca kata, subjek 2 tingkat pencapaian hingga 96,42%. mengalami tingkat pencapai hingga Hal bahwa 87,5%. Kemampuan anak meningkat sebagian besar huruf hijaiyah telah sebanyak 27,5 %, anak mampu dikuasai anak, tapi ada 2 butir soal melakukan secara mandiri 4 butir yaitu soal 25 dan 27 yang masih soal dan melakukan 1 soal dengan mendapat bantuan guru. Pada aspek bantuan. peningkatan ini menunjukkan mengenal tanda baris terlihat subjek 2 mengalami Aspek kemampuan membaca peningkatan kalimat anak mendapat skor 8, hal ini pencapaian berarti tingkat pencapaian anak pada aspek mengenal tanda baris pada aspek ini adalah hingga 80%. Pada subjek 2 adalah 100%. Pada aspek aspek membaca kalimat anak dapat kemampuan membaca huruf berbaris melakukan secara mandiri 4 butir fatah, kasroh dan dhommah, terlihat soal dan 1 butir soal memerlukan subjek 2 mengalami peningkatan bantuan. Hasil analisis data kualitatif sampai ini membuktikan bahwa anak merasa menunjukkan bahwa anak secara senang belajar Al-Quran dengan kemampuan. Tingkat 85,71%. Hal Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti media yang menyenangkan, siswa bergambar dapat dengan aktif melakukan proses pembelajaran terutama untuk anak pembelajaran. ADD Dengan suasana dalam yang proses memiliki rentang belajar yang menyenangkan otak konsentrasi yang pendek dan memori anak akan lebih mudah menerima yang bermasalah sangat penting informasi. Kegiatan yang melibatkan untuk aspek visual, auditory dan kinestetik pembelajaran. membuat anak tidak merasa bosan dalam belajar. Metode proses Al-barqy yang yang menggunakan kata lembaga pada menggunakan media belajar yang proses awal pembelajaran membuat konkrit anak merasa mudah untuk menghafal dan Kegiatan membantu bahasa guru yang sederhana namun jelas membuat otak kata-kata reptil anak dapat menerima informasi hafal, kata-kata tersebut dipecah dengan baik. Hal ini senada dengan menjadi kata kemudian menjadi suku apa yang disampaikan oleh Chotib kata. Metode digunakan untuk anak bahwa otak reptil membutuhkan ADD yang sering kali kesulitan informasi yang sederhana, nyata dan dalam mengingat bentuk huruf. Hal bisa diproses tersebut. Setelah anak dengan cepat. ini senada dengan Kirk, dkk yaitu demikian dapat terdapat tiga tahap belajar membaca, diterima langsung oleh panca indera yaitu: belajar membaca keseluruhan, (dilihat, didengar, dirasakan, dicium, membaca rinci dan membaca tanpa dicecap), sebaliknya otak reptil tidak kesadaran rincian. Metode ini mirip bisa melakukan proses yang bersifat seperti abstrak (Munif Chotib, 2013:12). Analitik-Sintetik). Melalui metode Informasi yang metode SAS (Struktur- Media gambar membuat anak SAS anak diperkenalkan dengan tertarik dan senang. Hal ini sesuai kalimat, kemudian kalimat tersebut dengan pernyatakan Chotib bahwa dirinci menjadi kata-kata , dipecah informasi yang pertama diterima lagi menjadi suku kata selanjutnya otak adalah berupa gambar, visual dipecah lagi menjadi huruf-huruf atau (Mulyono, 2012:160). display 2013:17). (Munif Chotib, Memberikan media JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 Pengajaran bersifat seperti ini anak lebih mudah untuk individual membuat anak dapat lebih menyerap informasi. Hal ini sesuai fokus teori ketika yang belajar. Dengan behavior learning bahwa pengajaran individual, guru bisa dengan memberikan reinforcement lebih fokus memperhatikan kesulitan yang positif sebagai kunci dalam dan hambatan yang dihadapi anak merubah perilaku, sehingga perilaku ketika belajar. Guru dapat langsung yang baik akan terus dilakukan, memberikan sedangkan bimbingan yang perilaku buruk akan time out, diperlukan anak pada saat belajar. dihilangkan (melalui Bimbingan guru sangat diperlukan hukuman, atau dengan kata “tidak” ketika anak belum mampu (Handojo, 2009: 11). Peran guru melakukannya secara mandiri, dalam menerapkan metode ini sangat dapat diperlukan. Penerapan metode Al- melakukan Barqy berbasis ABA diperlukan setelah mampu membiarkan guru anak kegiatan secara mandiri. Hal ini keterampilan pendukung. sesuai dengan pendapat Vigotsky Keterampilan pendukung bahwa selama sesi ajaran orang yang diantaranya lebih menyesuaikan untuk berkomunikasi yang baik, guru jumlah bimbingannya dengan level harus bisa mengatur intonasi suara, kinerja siswa yang telah dicapai. kapan guru harus bersikap tegas Ketika tugas yang akan dipelajari si kepada anak, kapan guru harus murid adalah tugas yang baru maka memberikan penguatan atau reward guru dapat menggunakan teknik secara tepat yang dapat mendukung instruksi Ketika motivasi anak dalam belajar. Guru kemampuan murid meningkat, maka harus memiliki kesabaran dalam semakin sedikit bimbingan yang mengajar anak ADD, guru harus diberikan (Santrock, 2010:63). sabar ahli (guru) langsung. Anak lebih fokus dan mudah diarahkan dengan aturan adalah keterampilan mengulang-ulang kegiatan tanpa merasa kesal kepada anak. yang Pada proses pembelajaran konsisten dengan pemberian reward guru mencontohkan cara pengucapan dan punishment. Dengan kondisi huruf yang benar. Kegiatan Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti dilakukan secara berulang-ulang agar pra intervensi hingga skor setelah terjadi penguatan dalam ingatan diadakannya tindakan. anak. Hal ini sangat tepat dilakukan terakhir disimpulkan bahwa Subjek 1 untuk pengajaran anak ADD. Hal ini mengalami peningkatan 81 poin dan sesuai subjek 2 mengalami peningkatan 84 teori Behaviorisme yang menyatakan bahwa bahasa diperlajari poin. melalui peningkatan proses penguatan dan Subjek Hasil skor 1 mengalami sebanyak peniruan (Upton, 2012: 117). Guru sedangkan telah melakukan proses pembelajaran peningkatan hingga 60%. secara sistematis. Guru memulai subjek Hasil terkumpul konkrit menunjukkan media kartu-kartu. mengalami analisa pembelajaran dengan sesuatu yang yaitu 2 57,86% data selama dua adanya yang siklus perbedaan Sesuai dengan karakteristik flascard yang signifikan sebelum dan sesudah yaitu dilakukan menyajikan pesan-pesan program tindakan, pendek pada setiap kartu yang sehingga disimpulkan bahwa metode disajikan sehingga mudah diingat, Al-Barqy dan juga menyenangkan (Prapto, meningkatkan kemampuan membaca 2012: 137). Al-Quran Berdasarkan SIMPULAN berbasis untuk ABA anak penelitian dapat ADD. tindakan yang telah dilaksanakan disimpulkan Hasil pengumpulan, bahwa ciri-ciri pelaksanaan metode pengolahan data dan evaluasi yang Al-Barqy berbasis ABA yang dapat dilaksanakan setiap akhir siklus, meningkatkan kemampuan membaca maka peneliti menyimpulkan bahwa Al-Quran telah terjadi peningkatan kemampuan berikut: membaca Al-Quran pada anak ADD anak ADD, 1. Pengajaran sebagai membaca melalui metode Al-Barqy berbasis menggunakan kata lembaga ABA yaitu ADA RAJA, MAHA secara signifikan. kuantitatif telah adanya peningkatan Data menunjukkan skor kemampuan membaca dari kondisi KAYA, KATA SAMA LABA. WANA, JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 2. Pengajaran huruf-huruf 1. Guru harus memahami yang sulit (huruf tranfer) metode Al-Barqy berbasis diajarkan ABA secara baik sebelum dengan menggunakan kartu-kartu huruf. memanfaatkan metode tersebut untuk anak ADD. 3. Anak aktif kegiatan melakukan memasangkan, 2. Untuk meningkatkan kemampuan membaca Al- menunjuk dan menyebutkan Quran huruf-huruf pada kartu. menggunakan metode Al- 4. Media bervariasi Barqy berbasis ABA harus dengan memperhatikan hal, sebagai disesuaikan kebutuhan dengan anak. Media berupa kartu-kartu huruf, berikut : a. Menggunakan kata kartu kata bergambar, kartu lembaga, agar anak kata, lebih kartu kalimat mudah dilengkapi dengan dadu dan mengingat kata-kata ular tangga. tersebut. 5. Pemberian secara reward harus langsung dan spontan. 6. Kegiatan dilakukan Penggunaan bergambar kata lembaga akan perhatian learning agar menarik mencapai hasil yang anak penelitian, dan anak menjadi lebih antusias dalam belajar Al-Quran. REKOMENDASI Hasil ketika menceritakan individual maksimal. kartu agar b. Menggunakan media pembelajaran membaca Al-Quran yang bervariasi untuk anak ADD dapat optimal maka berupa perlu diperhatikan hal-hal sebagai huruf, berikut: bergambar, kartu-kartu kartu kata kartu Peningkatan Kemampuan… Rini Astuti kalimat, dadu dan huruf permainan dipelajarinya. ular tangga, agar anak yang e. Pemberian reward lebih tertarik dalam berupa pujian, belajar Al-Quran makanan c. Kegiatan mainan pembelajaran dilakukan bermain atau secara langsung dengan sehingga anak aktif dan spontan sehingga anak akan merasa senang dan melakukan kegiatan termotivasi seperti terus memasangkan, membaca Al-Quran. memegang atau menunjuk dan belajar f. Melakukan pengembangan menyebutkan. dengan Dengan kata-kata aktif kegiatan anak untuk membuat lembaga lebih untuk mudah untuk yang sulit sehingga mengingat huruf- anak huruf yang dipelajarinya. mudah huruf-huruf bisa lebih mengingat huruf-huruf tersebut. d. Pembelajaran dilakukan secara individual agar anak lebih fokus dan dapat berkonsentrasi lebih baik. Sehingga anak lebih mudah mengingat huruf- Daftar Pustaka Abdurahman, Mulyono. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta , 2012. Abdur Rauf, Abdul Aziz. Anda pun Bisa Menjadi Hafidz AlQuran.Jakarta: Markas Quran, 2012. JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI Volume 7 Edisi 2, November 2013 Annuri, Ahmad. Panduan Tahsin dan Tilawah Al-Quran & Pembahasan Ilmu Tajwid. Bogor: Prim Publishing, 2007. Buku Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta. Chotib, Munif. Kelasnya Manusia. Bandung: Mizan Pustaka,2013. Djaluddin. Cepat Membaca AlQuran dengan Metode Tunjuk Silang.Jakarta: Kalam Mulia,2012. Departemen Agama Republik Indonesia, 1993. Flanagen ,Robb. ADHD KIDS.Jakarta: Prestasi Pustaka, 2005. Handojo. Autisme Pada Anak. Jakarta: BIP, 2009. Hilmi, Irfan. Jangan Lupakan Pendidikan Agama. Republika,2011. Jurnal Guru, No,1 Vol 3 Juli 2006 Mertler, Craig A. Action Research Mengembangkan Sekolah dan Memberdayakan Guru. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011. Mills,Geoffrey E. Action Research : A Guide for Teacher. Ohio: Printice Hall, 2000. Kemmis,S.& Mc. Taggar, R. The Action Research Planne. Australia: Victoria, 1988. Omrod. Child Development. Canada: Pearson education, 2008. Riyadh, Sa’ad. Mendidik Anak Mencintai Al-Quran. Sukaharjo: Insan Kamil, 2007. Santrock,John W. Perkembangan Anak.Jakarta: Erlangga, 2007. Sami, Abdus dkk,.Al-Quranku dengan Tajwid Blok Warna.Jakarta: Lautan Lestari,2010. Saputro, Dwijo. ADHD (Attention Deficit/Hyperactivity Disorder). Jakarta: Sagung Seto, 2009. Sarmini. Alhamdulillah Balitaku Khatam Al-Quran.Bandung: Khazanah Intelektual, 2012. Sulthon, Muhadjir. Buku Belajar Mengaji Al-Barqi. Surabaya: PenaSuci, 1999. Sutadi, Rudi. Intervensi Tatalaksana Perilaku (Applied Behavior Analysis) Pada Penyandang Autisme. Jakarta: Lembaga Intervensi Terapan Autisme, 2000. Syarifuddin, Ahmad. Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Quran. Jakarta: GIP, 2004.