Semua prilaku manusia yang benar dan yang salah harus mengacu

advertisement
Modul ke:
02
Fakultas
FIKOM
Program Studi
Teknik Industri
Semua prilaku manusia yang benar dan yang salah harus
mengacu kepada sumber ajaran Islam yang sudah pasti
akan kebenarannya
ASRORI, MA
Bagian Isi
• Apa itu Sumber Agama Islam?
– Aturan dan hukum yang harus dipatuhi dan
dijalankan oleh seluruh umatnya.
• Mengapa harus ada sumber agama Islam?
– Karena sumber agama Islam memberikan petunjuk
bagi keselamatan manusia.
Umat Islam Saat ini mengalami krisis ajaran, Mengapa?
1. Umat Islam rajin ibadah tetapi muamalah terbengkalai.
2. Islam cintai damai, tetapi banyak perkelaihan
3. Islam suka persatuan, umat Islam suka bertikai
antar
umat atau
golongan.
Bagaimana mengatasi krisis umat Islam tersebut? Umat Islam
harus kembali ke ajaran Islam. Ajaran Islam yaitu Rukun Islam
(Sahadat, sholat, zakat, puasa, haji) dan rukun Iman (percaya
kepada Allah, kitab, malaikat, nabi, hari akhir dan takdir), serta
Ihsan yaitu beribadah kepada Allah seolah kita melihatnya,
atau beribadah seolah Allah melihat kita.
Klasifikasi ajaran Islam
1. Syariat
2. Akidah
3. Akhlak
Ibadah “prakmatisme keibadahan”
Keimanan “idiologi konseptual ketuhanan”
Moralitas “budi pekerti/perilaku”
Sumber Ajaran Islam
1. Al-Quran
2. As-sunah
3. Ijtihad
Al-Quran merupakan sumber ajaran Islam merupakan wahyu
Allah kepada Rasul.
Al-Quran terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat. Al_Quran
berarti bacaan, apakah anda sudah membaca bacaan umat Islam
ini?
Al-Quran sebagai bacaan menghendaki dekatnya lidah dan
telinga serta masuknya bacaan itu ke dalam pikiran dan hati
manusia.
Al-Qur’an menghendaki untuk dihayati dan kemudian menjadi
pedoman hidup dan kehidupan manusia.
Arti Al-Qur’an sebagai bacaan menunjukkan adanya kewajiban
setiap insan untuk senantiasa membacanya secara berulangulang sehingga dapat mempedomaninya sebagaimana mestinya.
1. Al-kitab, berarti sesuatu yang ditulis
2. Al-Kalam, berarti ucapan
3. Az-Zikra, berarti peringatan
4. Al-Qasas, berarti cerita-cerita
5. Al-Huda, berarti petunjuk
6. Al-Furqan, berarti pemisah
7. Al-Mauizah, berarti nasihat
8. As-Syifa, berarti obat atau penawar jiwa
9. An-Nur, berarti cahaya
10.Ar-Rahman, berarti karunia
1. Pokok-pokok keyakinan ”teologi” atau keimanan terhadap Allah,
2.
3.
4.
5.
6.
malaikat, kitab-kitab, rasul-rasul, dan hari akhir.
Pokok-pokok peraturan (hukum, syariat, fikih).
yaitu garis-garis besar aturan tentang hubungan dengan Allah,
antara manusia, dan hubungan manusia dengan alam
Pokok-pokok aturan akhlak yang menerangkan norma-norma
keagamaan dan susila yang harus
diikuti oleh manusia
dalam kehidupannya
Pokok-pokok dasar tentang tanda-tanda alam yang menunjukkan
eksistensi dan kebesaran
merupakan isyarat ilmiah yang
Melahirkan IPTEK
Kisah-kisah para nabi dan umat terdahulu.
Informasi tentang alam gaib, seperti adanya jin, kiamat, surga dan
neraka.
Al-Quran adalah informasi yang diyakini dengan sebenarnya
bersumber dari Tuhan”
Kita sangat membutuhkan peraturan-peraturan lalulintas demi
memelihara keselamatan kita. Al-Quran merupakan peraturan
untuk hidup selamat di dunia dan akherat
1. Al-Quran bersifat universal, kekal, dapat dipikirkan dan
dibuktikan kebenarannya oleh akal manusia.
2. Tidak ada yang mampu membuat 1 ayatpun yang sama
3. Keindahan dan ketelitian Al-Quran bersifat spontan
4. Al-Quran memberitakan hal gaib yang akhirnya dapat
dibuktikan seperti kasus mayat firaun
5. Aspek ilmiah IPTEK seperti terjadinya tata surya, lebah,
arsitektur dll
Nabi Muhammad sebagai Rasul diberi tugas untuk
membacakan dan mengajarkan wahyu kepada umat manusia,
menerangkan makna yang tersurat dan tersirat, menjelaskan
hukum-hukum dan memberikan contoh penerapannya.
Segala keterangan Rasul yang berkaitan dengan syariat yang
terbukti sahih (benar) merupakan bagian dari wahyu itu
sendiri.
As-Sunnah atau Hadis shahih inilah yang menjadi pedoman
pengamalan Islam dan merupakan hukum kedua setelah AlQur’an.
Kedudukan As-sunah merupakan urutan ke-2 setelah Al-Quran.
1. As-Sunnah sebagai penguat Al-Qur’an
• Menegaskan kedudukan hukum, penyebutan hukum wajib
atau fardu
• Menerangkan posisi kewajiban atau larangan dalam syariat
Allah
• Menjelaskan sangsi hukum bagi pelanggarnya
2.
•
•
•
As-Sunnah sebagai penjelas Al-Qur’an
Menjelaskan makna yang rumit dari ayat Al-Qur’an
Mengikat makna bersifat lepas dari ayat Al-Qur’an
Mengkhususkan ketetapan yang disebut Al-Qurn ’asecara
umum
• Menjelaskan ruang lingkup masalah yang terkandung ayatayat Al-Qur’an
3. As-Sunnah sebagai pembuat hukum
ijtihad adalah berusaha sekeras-kerasnya untuk membentuk
penilaian yang bebas tentang sesuatu masalah hukum
Ijtihad merupakan pekerjaan akal dalam memahami masalah dan
menilainya berdasarkan isyarat-isyarat Al-Qur’an dan As-Sunnah kemudian
menetapkan kesimpulan mengenai hukum tersebut.
Obyek ijtihad adalah perbuatan yang secara eksplisit tidak terdapat
dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Dua agenda besar ijtihad yang dituntut oleh peradaban modern dewasa
ini, yakni ijtihad dibidang hubungan keuangan dan ekonomi serta bidang
ilmu pengetahuan dan kedokteran.
1. Mengimani Al-Quran
Mengimani Al-Qur’an mencakup keyakinan bahwa kandungan
Al-Qur’an bersifat universal yang dijadikan pedoman hidup
yang membawa manusia kepada kedamaian, kebahagiaan
dan keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
2. Mempelajari Al-Quran
Membaca dan memahami Al-Quran menambah kualitas
keimanan dan mebentengi diri dari perbuatan buruk.
3. Mengamalkan Al-Quran
Al-Qur’an akan sampai kepada puncak keagungannya
manakala nilai-nilai yang dibawanya telah berbuah dalam
perbuatan nyata manusia
4. Mendakwahkan Al-Quran
Mensosialisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an
kepada orang lain dari mulai lingkungan keluarga hingga
masyarakat pada umumnya
5. Mencontoh dan meneladani serta melaksanakan
perilaku yang dipraktekkan Nabi SAW dalam kehidupan
sehari-hari
6. Mempelajari As-Sunnah dan Ijtihad serta mencoba
mengekspresikan semua yang ada dari keduanya dalam
kehidupan keseharian.
1. Fungsi utama hukum Islam adalah untuk
menciptakan kebaikan manusia di dunia dan
akhirat
2. Mempertahankan ajaran dan agama Islam
menjadi satu keharusan
3. Hukum Islam amat memperhatikan keselamatan
jiwa dan akal manusia
Terima Kasih
ASRORI, MA.
Download